Makalah Malformasi Anorektal
Makalah Malformasi Anorektal
Dosen Pembimbing:
Yusi Sofiyah, M.Kep., Ns., Sp.Kep.An.
Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. Asrie Alifah 032015004
2. Evie Oktaviani 032015014
3. Lusi Medya Sani 032015026 (EO)
4. Meisa Sri Rahayu 032015027 (Penyaji)
5. Nadya Oktaviana Putri 032015030
6. Syahida Nur Al Idrus 032015046
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang
penyusun hadapi. Namun penyusun menyadari bahwa kelancaran dalam
penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan rekan-
rekan kami, sehingga kendala-kendala yang penyusun hadapi teratasi. Penyusunan
makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah Sistem Pencernaan di Stikes ‘Aisyiyah Bandung.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penyusunan maupun materi, mengingat
akan kemampuan yang dimiliki penyusun. Untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak sangat penyusun harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun menyampaikan ucapan terima
kasih yang tak terhingga kepada rekan-rekan yang membantu dalam
menyelesaikan makalah ini. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu
persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan makalah ini.
Akhirnya penyusun berharap semoga Allah memberikan imbalan yang
setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan
semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Atresia ani atau anus imperporata adalah malformasi congenital
dimana rectum tidak mempunyai lubang ke luar (Wong,2004). Sebagian besar
prognosis atresia ani biasanya baik bila didukung perawatan yang tepat dan
juga tergantung kelainaan letak anatomi saat lahir. Atresia ani bila tidak segera
ditangani maka dapat terjadi komplikasi seperti obstruksi intestinal, konstipasi
dan inkontinensia feses.
Atresia ani letak tinggi memerlukan penatalaksanaan operasi bertahap
yaitu pembuatan kolostomi, pembuatan saluran anus/PSARP (posterior
sagittal anorectoplasty), dan yang terakhir tutup kolostomi. Perawatan pada
klien tutup kolostomi memerlukan perhatian yang serius terutama pada
penatalaksanaan cairan intravena dan perawatan luka. Nyeri, puasa lama, dan
hari perawatan yang lama menimbulkan trauma bagi anak. Perawat memegang
peranan penting dalam mengurangi efek hospitalisasi pada anak, terutama
nyeri.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Fisiologi Sistem pencernaan
2. Untuk Mengetahui Definisi dari Malformasi Anorektal
3. Untuk Mengetahui Etiologi dari Malformasi Anorektal
4. Untuk Mengetahui Tanda dan Gejala dari Malformasi Anorektal
5. Untuk Mengetahui Komplikasi dari Malformasi Anorektal
6. Untuk Mengetahui Patofisiologi dari Malformasi Anorektal
7. Untuk Mengetahui Pemeriksaan Penunjang dari Malformasi Anorektal
8. Untuk Mengetahui Penatalaksanaan dari Malformasi Anorektal
9. Untuk Mengetahui Nursing Care Plan dari Malformasi Anorektal
4
BAB II
PEMBAHASAN
Pada study kasus yang akan dibahas fokus mengenai saluran pencernaan
bagian bawah yaitu salah satunya rektum sekilas pembahasan mengenai rectum
:
Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari
usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang
dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar – BAB), yang merupakan
fungsi utama anus
1. Anomali bawah
Rectum mempunyai jalur desenden normal melalui otot puborektalis,
terdapat spingter internal dan eksternal yang berkembang baik dengan
fungsi normal, dan tidak terdapat hubungan dengan saluran genitourinary
2. Anomali intermediate
7
Rectum berada pada atau bawah tingkat otot puborektalis, lesung anal dan
spingter eksternal berada pada posisi yang normal
3. Anomali tinggi
Ujung rectum diatas otot puborektalis, dan spingter internal tidak ada. Hal
ini biasanya berhubungan dengan fistula genitourinarius rektouretral (pria)
atau rektovaginalis (wanita)
Pada kelainan bawaan anus umumnya tidak ada kelainan anus, sfingter,
dan otot dasar panggul. Namun demikian pada anus, sfingter internal mungkin
tidak memadai. Selain itu juga dapat disebabkan oleh :
1. Putusnya saluran pencernaan dari atas dengan daerah dubur sehingga bayi
lahir tanpa lubang dubur
2. Kegagalan pertumbuhan saat bayi dalam kandungan berusia 12 minggu/3
bulan
3. Adanya gangguan atau berhentinya perkembangan embriologik didaerah
usus, rectum bagian distal serta traktus urogenitalis, yang terjadi antara
minggu keempat sampai keenam usia kehamilan
1. Kepada ibu hamil hingga kandungan menginjak usia tiga bulan untuk
berhati-hati terhadap obat-obatan, makanan awetan dan alcohol yang dapat
meningkatkan resiko terjadi atresia ani
2. Mmeriksa lubang dubur bayi data baru lahir karena jiwanya terancam jika
sampai tiga hari tidak diketahui mengidap atresia ani karena hal ini dapat
berdampak feses atau tinja akan tertimbun hingga mendesak paru-parunya
3. Pengaturan diet yang baik dan pemberian laktulosa untuk menghindari
konstipasi
BAB III
PENUTUP
11
A. KESIMPULAN
B. SARAN
12
DAFTAR PUSTAKA