Anda di halaman 1dari 13

PROSEDUR PELAPORAN PENJUALAN BBM

DI SPBU AL – MA’SOEM CIKALANG

LAPORAN PRAKTIK PENGENALAN LAPANGAN (PPL)


Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
mata kuliah Praktik Pengenalan Lapangan

Oleh :
Muhammad Arifin Nur Alamsyah
222511018

BISNIS DIGITAL
FAKULTAS KOMPUTER
UNIVERSITAS MA’SOEM
1444 H / 2023 M
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Prosedur
Prosedur tidak hanya melibatkan aspek financial saja, tetapi
aspek manajemen juga memiliki peranan penting. Maka setiap
perusahaan memerlukan suatu prosedur yang baik untuk
menyelesaikan kegiatan atau aktivitas operasional sehingga
keputusan yang diambil harus tepat, efektif dan efisien agar
perusahaan tidak mendapat kerugian dan konsumen tidak dirugikan.
Beberapa pengertian prosedur menurut para ahli, yaitu:
a) Menurut Mulyadi (2010:5) prosedur adalah suatu kegiatan
clerical, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu
department atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan
secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang –
ulang.”
b) Menurut Zaki Baridwan (2011:30) prosedur merupakan suatu
urutan urutan pekerjaan kerani (clerical), biasanya melibatkan
beberapa orang dalam suatu bagian atau lebih, disusun untuk
menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-
transaksi perusahaan yang sedang terjadi.
c) Pengertian prosedur menurut Ida Nuraida (2018:35), yang
menyatakan bahwa “prosedur menunjukkan cara pelaksanaan
pekerjaan dari suatu tugas yang terdiri atas satu atau lebih
kegiatan yang bersifat tulis menulis oleh seorang pegawai
sehingga serangkaian metode yang disatukan akan membentuk
suatu prosedur.” Pendapat Ida Nuraida tersebut jika dipahami,
bahwa prosedur adalah suatu cara, dimana pembuatan cara
tersebut dipersiapkan untuk jangka waktu mendatang dan ias jadi
akan digunakan secara terus menerus jika cara tersebut dapat
dipergunakan secara efektif dan efisien. Suatu cara di atas
berisikan aturan atau pedoman untuk melakukan aktivitas-
aktivitas pekerjaan dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan
organisasi.

Dari keterangan tersebut maka ias disimpulkan bahwa


Prosedur merupakan serangkaian aksi yang spesifik, tindakan atau
operasi yang harus dijalankan atau dieksekusi dengan cara yang baku
(sama) agar selalu memperoleh hasil yang sama dari keadaan yang
sama, semisal prosedur kesehatan dan keselamatan kerja, prosedur
masuk sekolah, dan sebagainya.

2.2 Pelaporan
Reporting (pelaporan) menurut Luther M. Gullick dalam
bukunya Papers on the Science of Administration merupakan salah
satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau
hasil
kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang
bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih
tinggi. Baik secara lisan maupun tertulis sehingga dalam penerimaan
laporan dapat memperoleh gambaran bagaimana pelaksanaan tugas
orang yang memberi laporan. Selain itu, pelaporan merupakan
catatan yang memberikan informasi tentang kegiatan tertentu dan
hasilnya disampaikan ke pihak yang berwenang atau berkaitan
dengan kegiatan
tertentu (Siagina, 2003).

2.3 Penjualan
Beberapa ahli menyebutnya sebagai ilmu dan beberapa
yang lain menyebutnya sebagai seni. Ada pula yang memasukkan
masalah etika dalam penjualan. Menurut Swasta Basu (2019:8-10),
“Menjual adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang
dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia
membeli barang jasa yang ditawarkan. Jadi, adanya penjualan dapat
tercipta suatu proses pertukaran barang dan/atau jasa antara penjual
dengan pembeli”. Penjualan tatap muka merupakan komunikasi
orang secara individual
yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan seluruh usaha
pemasaran pada umumnya, yaitu meningkatakan penjualan yang
dapat menghasilkan laba dengan menawarkan kebutuhan yang
memuasakan kepada pasar dalam jangka panjang.
Menurut Nafarin M (2015:96), “Jualan (sale) artinya hasil
proses menjual atau yang dijual atau hasil penjualan. Penjualan
(selling) artinya proses penjualan. Sedangkan menjual (sell) artinya
menyerahkan sesuatu kepada pembeli dengan harga tertentu”.
Menurut Mulyadi (2010:202), “Penjualan adalah kegiatan yang
terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, baik kredit maupun
tunai”.
Dari beberapa pengertian di atas mengenai penjualan, maka
dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah suatu kegiatan dan cara
untuk mempengaruhi pribadi agar terjadi pembelian (penyerahan)
barang atau jasa yang ditawarkan, berdasarkan harga yang telah
disepakati oleh kedua belah pihak dalam kegiatan tersebut secara
tunai maupun kredit.

2.4 SPBU
SPBU adalah akronim dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar
Umum. Di Indonesia, stasiun pengisian bahan bakar disebut dengan
SPBU. Namun, masyarakat juga memiliki sebutan lain untuk SPBU,
yaitu pom bensin yang merupakan singkatan dari “pompa bensin.”
Pom bensin atau SPBU merupakan stasiun pengisian bahan
bakar, yakni tempat masyarakat untuk mengisi bahan bakar
kendaraannya. SPBU berfungsi sebagai tempat pembelian bahan
bakar kendaraan, baik secara eceran dan ritel.
Melansir dari Pertamina, Stasiun Pengisian Bahan Bakar
Umum (SPBU) adalah lembaga penyalur yang dibangun di atas
sebidang tanah dan memiliki fasilitas SPBU dengan rancangan,
desain, dan spesifikasi teknis yang telah disetujui oleh Pertamina.
Perusahaan Pertamina menyebutkan bahwa SPBU berfungsi
untuk menyalurkan dan memasarkan BBM dan atau produk lainnya
dengan menggunakan merek dagang Pertamina. SPBU juga dapat
berguna untuk pengelolaan bisnis NFR (Non Fuel Retail).
SPBU menyediakan berbagai jenis bahan bakar minyak
untuk kendaraan roda dua, empat, atau lebih. Berbagai jenis bahan
bakar itu dibedakan dari RON (Research Octane Number) bensin.
Namun, untuk memudahkan masyarakat mengingat, Pertamina
memberikan nama-nama khusus untuk setiap jenis bahan bakar.

Di SPBU,dapat menemukan bahan bakar Premium (RON


88), Pertalite (RON 90), Pertamax (RON 92), dan Pertamax Turbo
(RON 98). Selain itu, ada juga BBM RON 95 di SPBU. Di antara
beberapa jenis itu, pembelian bahan bakar minyak untuk kendaraan
harus sesuai arahan pabrikan kendaraan.
Apabila pabrik merekomendasikan menggunakan bensin
dengan RON 90, sebaiknya gunakan opsi itu. Jangan gunakan bensin
dengan RON lebih tinggi karena apabila nilai oktan bahan bakar
yang digunakan terlalu tinggi, performa mesin akan berkurang.
Emisi yang keluar juga tidak akan sesuai harapan.
Selain bahan bakar bensin, masyarakat juga bisa membeli
bahan bakar lain, yaitu Dexlite (Cetane Number/CN 51), dan
Pertamina DEX (CN 53).
BAB III
KEADAAN UMUM TEMPAT PPL

3.1 Sejarah Tempat PPL


Berdirinya PT. Ma’soem diawali pada tahun 1951 oleh H.
Ma’soem (alm) yang membentuk perusahaan perseorangan agen
minyak tanah dari NV Baatafache Petroleum Mijhn (NV BPM), dan
selanjutnya pada tahun 1958 mendirikan pompa bensi di daerah
Bojongloa, Kecamatan Rancaekek Bandung.
Pada tahun 1061 NVBPM yang telah berganti nama
menjadi Perusahaan Minyak Nasional (PERMINA) memberikan
kepercayaan pada H. Ma’soem untuk melaksanakan pengangkutan
bahan bakar minyak solar dan bensin untuk proyek PLTA Jatiluhur
dari depot pertamina Jakarta dan Bandung.kepercayaan Pertamina
tidak sampai disini, karena pada tahun 1965 H. Ma’soem
diperintahkan untuk membantu kontraktor tunggal PT.PERANI
sebagai pengangkut minyak bensin dan minyak solar yang berada di
wilayah Kotamadya Bandung dan Kabupaten Bandung. PERMINA
berganti nama menjadi PERTAMINA (Perusahaan Pertambangan
Minyak dan Gas Bumi Negara) karena adanya perkembangan tangki
maka pada tahun 1965 didirikan di Divisi usaha perbengkelan di
Cileunyi Bandung pada tahun 1972, Pertamina memberikan
kepercayaan kepada H. Ma’soem untuk mengangkat Bahan Bakar
Minyak ke Daerah Cirebon pada tahun yang sama di beli sebuah
pompa bensi didaerah Ciranjang – Cianjur.
Karena pesatnya usaha maka perlu di bentuk Perseroan
Terbatas sesuai dengan peraturan Pertamina yaitu semua unit usaha
harus dibentuk badan hukum berdasarkan ketentuan tersebut, maa
pada tanggal 23 Juli 1973 PT. Ma’soem dijalan Pudak No. 21
Bandung dengan notaris Koswara, SH di jalan Buah Batu No. 14
Bandung. Dengan adanya wadah tersebut, Maka PT.Ma’soem pada
akhir tahun 1973 diberikan kepercayaan untuk mengangkut bahan
bakar minyak guna memenuhi kebutuhan Industri Wilayah Bandung
dan Kotamadya Bandung.
Selain dibidang bahan bakar minyak, PT. Ma’soem juga
melakukan pengembangan usaha yaitu di mulai pada tahun 1964
sebelum adanya dengan pengelolaan masih dibawah H. Ma’soem,
didirikan sebuah pabrik tenun dengan nama Pabrik Tenun Budi
Perkerti di Cikeruh Kabupaten Sumedang.
Namun pada tahun 1974, H. Ma’soem menyerahkan pabrik
tenun tersebut kepada perusahaan yang ahli pada bidangnya dengan
cara sewa, untuk mengalihkan karyawan maka didirikan es batu yang
terletak di daerah Rancaekek pada tanggal 21 Maret 1974 dengan
nama Pabrik Es Batu ‘M’ DINGIN 1.
Perkembangan usaha dilanjutkan pada tahun 1976 dengan
mendirikan usaha penyalur bahan bakar minyak pertamina, pada
tahun itu juga diterima surat pengangkatan dari pertamina dengan
nomor 008/Sket/CAB/1976 yang menyatakan PT. Ma’soem sebagai
penyalur produksi pertamina. Pada tanggal 7 Februari 1977 didirikan
pompa bensin (SPBU) di Jatiwangi Majalengka, sebuah took
domestic “M” Climax 1 di Cirebon, kemudian domestic “M” Climax
II pada tahun 1978 didirikan pabrik Es batu di Jatiwangi dan sebuah
SPBU di Legok Kabupaten Bandung.
Pada tahun 1980 sampai dengan tahun 1989 mendirikan
SPBU di Cibulareng - Sumedang dan Rajamandala, penyewa
lapangan tonnis dan penyalur LPG.
Selama periode tahun 1992 PT. Ma’soem menambah unit
didaerah Nagreg, Katapang, dan mendirikan GSG (Gedung Serba
Guna) yang saat ini dinamakan Gedung Bank Syari’ah PNM Al –
Ma’soem. Pada awalnya gedung tersebut diperuntukkan sebagai
pusat perbelanjaan dan untuk acara – acara pertemuan. Pada tahun
itu pula didirikan sebuah apotek di Jalan Raya Rancaekek (Apotek
R) Yang kemudian disusul dengan mendirikan Apotek C di Cibiru,
Apotek B di Cibulareng dan sebuah unit usaha jasa kolam renang di
Jalan Raya Cipacing, Kabupaten Sumedang.
Perkembangan PT. Ma’soem tidak terhenti disitu saja, PT.
Ma’soem juga mendirikan Yayasan Pendidikan Al – Ma’soem pada
tahun 1987, dengan tujuan membantu pemerintah dalam Pendidikan
TK, SLTP, SMU, Pesantren Formal Al – Ma’soem, Akademi
Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK), Akademi Sekretaris
(ASM) dan Lembaga Pendidikan Bahasa Asing (LPB) di Jalan
Rancaekek Bandung. Perkembangan PT. Ma’soen dilanjutkan pada
bidang perbankan dengan mendirikan Bank Syari’ah PNM Al
Ma’soem yang bekerja sama dengan PT. PNM dan bidang
manufaktur dengan mendirikan Pabrik Air Minum Dalam Kemasan
(AMDK) dengan merk Al Ma’soem pada tahun 2003.
3.2 Visi dan Misi
Kantor SPBU Al - Ma’soem memiliki Visi yaitu Selalu
Berusaha Menjadi yang Terbaik, dan memiliki Misi yaitu
Bekerjasama Untuk Mendapatkan Ridho Allah SWT dan dipercaya
oleh semua kalangan masyarakat.

3.3 Deskripsi Kerja


Memegang 1 unit SPBU dari mulai kegiatan, meeting,
pelaporan keuangan dan harian, serta bertanggung jawab mencatat
jumlah masuknya BBM.

3.3.1 Rincian Tugas


1. Tugas Pokok
a) Memegang semua kegiatan SPBU
b) Bertanggung jawab mencatat laporan keuangan harian dan
bulanan.
c) Melakukan pengawasan terhadap karyawan.
d) Melaksanakan SOP SPBU.
2. Tugas Tambahan
a) Diberi unit usaha dari PT. Ma’soem Group berupa Air Minum
Dalam Kemasan, Pelumas dan Gas.
3. Tugas Berkala
a) Melakukan Pengecheckan ketersediaannya Bahan Bakar Minyak
(BBM) setelah dilakukannya pengisian oleh pihak pertamina.
b) Melakukan Pengecheckan suhu Bahan Bakar Minyak (BBM).
c) Melakukan Pengecheckan kadar air dalam BBM.
3.4 Struktur Organisasi

DIREKTUR
Sukmaja
Hidayat

PIM.DIV.PURBACI PIM.DIV.BASUMTAS PIM.DIV.SUMASUCI ASSDIR BID.UMUM ASSDIR BID.AMD


H.Haerudin Nurjaman Acep Supriatna M.Rajendra Hardini

AMD SPBU
TEKNISI
1. Andi Rustandi
1. Nana
2. Ujang
2. Suherman
Nurohman
3.5 Fasilitas
1. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umur (BBM) 24 Jam.
2. Apotek 24 Jam.
3. Klinik Layanan Dokter.
4. Musholla.
5. Minimarket.
6. Toilet Umum.
7. ATM.
8. Tambah Angin (Nitrogen), Ganti Oli dan Service.
9. Pusat Pengemasan Air Mineral Al – Ma’soem.
DAFTAR PUSTAKA

Reza, R. (2019). Prosedur pencarian dan pertolongan korban kapal


tenggelam di laut Pangandaran oleh Basarnas Kelas 1
Bandung. KARYA TULIS.
Pramesti, R. W. (2022). Penerapan Metode Peramalan (Forecast)
Penjualan pada Dzikrayaat Business Center Ponorogo.
JAPP: JURNAL AKUNTANSI, PERPAJAKAN, DAN
PORTOFOLIO, 2(1), 29-45.
Nurfaizin, Yunus (2015). Reporting (Pelaporan). Diakses pada 30
Mei 2023 dari
http://nurfaizinyunus.blogspot.com/2015/03/reporting-
pelaporan.html
Khofatu, Nurlaili Mahardika. (2022). Kepanjangan SPBU dan
Penjelasan Lengkapnya. Diakses pada 1 Juni 2023 dari
https://solarindustri.com/blog/kepanjangan-spbu/

Anda mungkin juga menyukai