Anda di halaman 1dari 1

MINDMAP KASUS ONKOLOGI:

SMALL CELL LUNG CANCER


Masalah Diagnosis
Faktor Risiko Patofisiologi Keperawatan Keperawatan
Hasil Pengkajian Outcome Intervensi Evaluasi Terapi Referensi dan kasus Eka DIan Anggraeni_2006598250_KMB 3 Kelas B

Kasus 3

Seorang laki-laki berusia 52 tahun dirawat dengan keluhan sesak napas. Klien memiliki riwayat merokok 2 bungkus per hari. Klien mengatakan badannya selama ini memang kurus,
tetapi mengalami penurunan sekitar 10 kg dalam beberapa bulan terakhir. Klien telah menikah dan memiliki 3 orang anak yang telah dewasa. Hasil pengkajian: Klien tampak kurus,
pucat, tampak lebih tua dibandingkan umurnya, TB 170 cm dan BB 61 kg, frekuensi nadi 120x/menit, frekuensi napas 36 x/menit, suhu 39,2 C. Pergerakan dinding dada sebelah
kanan terbatas, auskultasi pada paru kiri terdengar ronkhi kasar namun bersih dengan batuk, sedangkan paru kanan terdengar suara napas menurun. Hasil laboratorium: pH 7.21,
PaO2 58 mmHg, PaCO2 82 mmHg, HCO3 33 mEq/L dan saturasi 84%. Hasil pemeriksaan radiologi menunjukkan konsolidasi pada paru kanan terutama pada bagian basal dengan
kecurigaan massa pada area bronkus kanan dan efusi pleura pada paru kanan. Hasil bronkoskopi dengan biopsi massa ditemukan small cell lung carcinoma

Histori kanker Genetik Usia Tidak diketahui


Kebiasaan merokok Penyakit paru (PPOK Paparan zat
HPV
(90% penyebab) dan TBC) karsinogenik

Asbestos, uranium, radon, arsen,


kromium, nikel, polisiklik hidrokarbon, Terapi SCLC:
vinil klorida Faktor Risiko Yang
Faktor Risiko Yang Tidak Bisa Kemoterapi (paling
Bisa Dimodifikasi Dimodifikasi umum)
Imunoterapi
Terapi Radiasi
Prosedur Bedah
(jarang untuk SCLC)

Kombinasi berbagai
faktor risiko

Sel malignan Non Small Cell


Karsinogen berikatan Pertumbuhan sel Perubahan DNA
dengan DNA
Perubahan sel  Gangguan apoptosis
yang abnormal
Sel malignan Duplikasi
menjadi tidak stabil
bertransformasi di Lung Cancer
paru-paru
(NSCLC)

Hasil Pengkajian: di sel


neuroendokrin
Data Objektif:

PaO2 58 mmHg (rendah)


Gangguan Pertukaran Gas
PaCO2 82 mmHg (tinggi)
pH 7.21 (rendah) Perubahan membran Metastasis di tengah Small Cell Lung
Dispneu
b.d Ketidakseimbangan ventilasi perfusi alveolar parenkim paru Cancer (SCLC)
Data Subjektif: d.d Hasil AGD yang tidak normal
Klien mengeluhkan dispnea
atau sesak napas
Klien tampak pucat

Evaluasi:
Pertumbuhan sel
S : Keluhan pernapasan berkurang
kanker
Intervensi : 
O: Dispnea menurun, suara rongki berkurang, frekuensi napas ada pada kisaran
normal, PaCO2 membaik, PaO2 membaik, pH membaik, warna kulit membaik
Terapi oksigen
A: Masalah teratasi
Memberikan tambahan oksigen untuk mencegah dan
mengatasi kondisi kekurangan oksigen jaringan
P: melanjutkan terapi dan memantau saturasi oksigen dan nilai AGD
Membutuhkan energi
bermetastasis ke
Observasi: untuk 
Monitor kecepatan aliran oksigen,  posisi alat terapi oksigen, bronkus 
aliran oksigen secara periodik dan pastikan fraksi yang
diberikan cukup, Monitor efektifitas terapi oksigen,  Angiogenesis 
Intervensi :  Stimulasi leukosit
Terapeutik:
Bersihkan sekret pada mulut, hidung, dan trakea
dan  Pertahankan kepatenan jalan napas.  Siapkan dan atur
Pemantauan Respirasi Massa yang Menyerap nutrisi sel
peralatan pemberian oksigen.  Berikan oksigen tambahan Outcome  menyebabkan normal
Mengumpulkan dan menganalisis data untuk
(jika perlu)  Tetap berikan oksigen saat pasien obstruksi di bronkus Pembuluh darah baru
memastikan kepatenan jalan napas dan keefektifan Pertukaran gas
ditransportasi  Gunakan perangkat oksigen yang sesuai
pertukaran gas
Pengeluaran pirogen kanan rapuh
dengan tingkat mobilitas pasien Oksigenasi dan/atau eliminasi
karbondioksida pada membran alveolus-
endogen dan
Edukasi:
Observasi: kapiler dalam batas normal eksogen
Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya Ekspektasi: meningkat
Ajarkan pasien dan keluarga cara menggunakan oksigen
napas, Memonitor pola napas, Monitor kemampuan
dirumah Sel normal
batuk efektif, Monitor adanya sputum dan sumbatan Dispnea menurun
jalan napas, Monitor saturasi oksigen dan AGD. Bunyi napas tambahan menurun Gangguan aliran kekurangan nutrisi
Kolaborasi: Mudah pecah
Penentuan dosis oksigen dan  Penggunaan oksigen saat
Penglihatan kabur menurun endotel hipotalamus udara
Terapeutik: Pusing menurun terabgsang
aktivitas dan/atau tidur
Mengatur interval pemantauan respirasi sesuai Diaforesis menurun
kondisi klien
Dokumentasi hasil pemantauan

Edukasi: Risiko Perdarahan


Gangguan aliran Penurunan berat
Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan produksi panas tubuh
dan  Informasikan hasil pemantauan (jika perlu) udara badan
meningkat

Dispneu Ronkhi
Hipertermia
Suhu tubuh tinggi
b.d. proses penyakit d.d suhu tubuh 39,2 lebih dari normal 
°C Takipnea

Ketidakseimbangan Nutrisi:
Kurang dari Kebutuhan Tubuh
 b.d. peningkatan kebutuhan
Outcome  Hasil Pengkajian: Ketidakefektifan Bersihan metabolisme d.d. penurunan berat

Termoregulasi
Jalan Napas badan sebesar 14%
Data Objektif: b.d. massa pada saluran napas d.d.
Pengaturan suhu tubuh agar tetap berada
dispnea dan suara ronki kasar di paru
pada rentang normal Suhu 39,2 C.
kanan
Ekspektasi: membaik Takipnea (frekuensi napas 36
x/menit)
Hasil Pengkajian: Intervensi (NIC)

Menggigil menurun Data Subjektif: Data Objektif: Mandiri Hasil Pengkajian:


Kulit merah menurun
Kejang menurun Klien memiliki riwayat merokok 2 Terdengar ronki kasar pada paru kiri Bantu klien dengan memberikan posisi Data Objektif:
Akrosianosis menurun bungkus per hari Terdapat konsolidasi pada paru kanan semi fowler atau fowler dan berikan
Vasokonstriksi perifer menurun Klien mengeluh demam Suara napas menurun instruksi pernapasan dalam yang efektif Evaluasi: Penurunan BB dari 71 ke 61
Pucat menurun Takipnea (frekuensi napas 36 x/menit) dan batuk dalam posisi tegak (duduk). dalam beberapa bulan terakhir
Takikardia menurun Pergerakan dinding dada sebelah Dorong asupan cairan oral, setidaknya S : Klien mengatakan sesak napas mulai berkurang Penurunan berat badan lebih
Takipnea menuru kanan terbatas. 2500 mL/hari, dalam toleransi jantung. dari 10%
Kaji nyeri dan ketidaknyamanan dan O: Frekuensi napas berada pada kisaran normal, suara napas
Data Subjektif: obati secara rutin dan sebelum latihan Data Subjektif:
jernih, suara ronki berkurang, dan klien dapat bernapas dengan
pernapasan nyaman
Klien mengeluhkan sesak napas Klien tampak kurus, pucat dan
lebih tua dibandingkan
A: Masalah teratasi
umurnya
Evaluasi:
P: Memantau  frekuensi dan pola napas klien
S : Keluhan klien terkait demam yang dirasakan menurun

O: Suhu tubuh klien pada rentang normal, suhu kulit membaik, tekanan darah
membaik, kulit merah pada klien membaik Evaluasi:
Outcome (NOC)
A: Masalah teratasi S : Klien mengatakan sesak napas mulai berkurang

P: Memantau suhu tubuh, kadar elektrolit, dan luaran urine. O: Frekuensi napas berada pada kisaran normal, suara napas Status Pernafasan: Patensi Jalan
jernih, suara ronki berkurang, dan klien dapat bernapas dengan Nafas
nyaman Mendemonstrasikan jalan napas Intervensi (NIC)
Outcome (NOC)
paten, suara napas jernih, dan
A: Masalah teratasi pernapasan tanpa suara abnormal. Mandiri  Status Nutrisi

Catat status nutrisi klien, berat badan saat ini dan derajat penurunan berat Mendemonstrasikan kenaikan
P: Memantau  frekuensi dan pola napas klien
badan, kemampuan menelan, adanya tonus usus, dan riwayat mual, muntah, berat badan yang progresif
atau diare.  menuju target dengan normalisasi
Pastikan pola makan klien yang biasa dan suka dan tidak suka.  nilai laboratorium dan bebas dari
Pantau asupan dan haluaran (I&O) dan berat badan secara berkala.  tanda malnutrisi.
Selidiki anoreksia, mual, dan muntah. Catat kemungkinan korelasi dengan obat- Memulai perilaku atau perubahan
Intervensi : 
obatan. Pantau frekuensi, volume, dan konsistensi feses.  gaya hidup untuk mendapatkan
Dorong makan kecil dan sering dengan makanan tinggi protein dan karbohidrat kembali dan mempertahankan
Manajemen Hipertermi
berat badan yang sesuai.
Mengidentifikasi dan mengelola peningkatan suhu tubuh akibat disfungsi termoregulasi Kolaborasi

Rujuk ke ahli gizi/ahli gizi untuk penyesuaian komposisi makanan. 


Observasi:
Identifikasi penyebab hipertermi, suhu tubuh, kadar elektrolit, luaran urine Konsultasikan dengan terapi pernapasan untuk menjadwalkan perawatan 1
Monitor komplikasi akibat hipertemia hingga 2 jam sebelum atau sesudah makan
.
Terapeutik:
Menyediakan lingkungan yang dingin,  melonggarkan atau melepas pakaian,
membasahi atau kipasi permukaan tubuh, berikan cairan oral, mengganti linen setiap
hari atau lebih sering jika mengalami hiperhidrosis (keringan berlebih), lakukan
pendinginan eksternal (kompres), menghindari pemberian antipiretik atau aspirin, beri
oksigen (jika perlu)

Edukasi: Referensi:
Anjurkan tirah baring
Tim Pokja PPNI. (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) (Edisi 1). Jakarta: Persatuan Perawat Indonesia
Kolaborasi: Tim Pokja PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) (Edisi 1). Jakarta: Persatuan Perawat Indonesia.
kolaborasi pemberian cairan intravena dan elektrolit Tim Pokja PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SDKI) (Edisi 1). Jakarta: Persatuan Perawat Indonesia
American Society Clinical Oncology. (2022). Lung Cancer - Small Cell: Types of Treatment. Diakses dari https://www.cancer.net/cancer-types/lung-cancer-small-cell/types-treatment#options ​
NHS. (2022). Treatmaent: Lung Cancer. Diakses dari https://www.nhs.uk/conditions/lung-cancer/treatment/ ​
Butcher, H.K., Bulechek, G.M., Docterman, J., Wagner, C.M. (2018). Nursing Interventions Classifications (NIC), 7th Ed. USA: Elsevier.
Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Murr, A. C. (2014). Nursing Care Plans: Guidelines for Individualizing Client Care Across the Life Span (9th ed.). F.A Davis Company: Philadelphia.
Herdman, T. H., Kamitsuru, S., & Lopes, C. T. (2021). NANDA International: Nursing diagnosis definition and classification 2021-2023 (12th ed.). Thieme.
Kim, D. (2019). Nutritional issues in patients with cancer. Intestinal Research, 17(4), 455–462. https://doi.org/10.5217/ir.2019.00076
Lung Cancer Center. (2022). Lung Cancer, Weight Loss, and Loss Appetite. Retrieved from https://www.lungcancercenter.com/lung-cancer/symptoms/weight-loss-appetite/
PPNI. (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Smeltzer, S.C., Bare, B., Hinkle, J.L., & Cheever, K.H. (2010). Brunner and Suddarth’s textbook of medical-surgical nursing. (12th ed.). Philadelphia Lippincott Williams & Wilkins
CDC. (2022). How Is Lung Cancer Diagnosed and Treated?. Diakses dari  https://www.cdc.gov/cancer/lung/basic_info/diagnosis_treatment.htm#:~:text=it%20has%20spread.-,People%20with%20non%2Dsmall%20cell%20lung%20cancer%20can%20be%20treated,Surgery. ​

Anda mungkin juga menyukai