Kompleks Aula Lama Fakultas Teknik UNY, Jalan Colombo Yogyakarta, Catur
Tunggal, Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
DISUSUN OLEH :
NIM. 17504241033
FAKULTAS TEKNIK
2019
LEMBAR PENGESAHAN
17504241033
Menyetujui/Mengesahkan :
ii
KATA PENGANTAR
iii
penyusun khususnya, bermanfaat bagi pembaca dan bagi perkembangan ilmu
pengetahuan pada umumnya.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
BAB II...........................................................................................................................
A. Profil Bengkel dan Manajemen Garuda UNY Racing Team..........................
C. Struktur Organisasi........................................................................................
BAB III........................................................................................................................
A. Pembuatan Mock Up Formula Garuda 19.....................................................
BAB IV........................................................................................................................
v
A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Saran..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................
LAMPIRAN................................................................................................................
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan yang sangat pesat sekarang ini membuat
banyak perubahan dan memberi dampak yang besar bagi kehidupan manusia.
Perkembangan imu pengetahuan dan teknologi merambah kesemua aspek
kehidupan salah satunya adalah bidang transportasi. Indrustri otomotif akan
selalu mengembangkan teknologi dan fitur-fitur pada kendaraan yang terkini
dan semakin canggih. Seiring dengan perkembangan tersebut, lembaga
pendidikan wajib mengimbanginya. Salah satu bentuk pembelajaran yang
sejalan dengan perkembangan bidang transportasi adalah praktik industri.
1
pengaruh positif dengan diadakannya praktik industri, maka setiap saat praktik
industri terus ditingkatkan efektifitas pelaksanaannya, karena sangat
membantu dalam memperoleh wawasan serta aplikasi nyata yang ada dalam
dunia industri.
2
Di Tim Mobil Garuda UNY pada kompetisi Formula SAE
memproduksi mobil formula yang di kembangkan dari nol dari mulai
bahan masih berbentuk lembaran hingga membentuk mobil formula sesuai
desan yang di buat. Di Garuda UNY Team terdiri dari banya divisi untuk
melakukan pembuatan mobil mulai dari divisi desain, divisi machining,
divisi autobody, divisi engine, divisi electrical, divisi kemudi rem suspensi,
divisi sistem pemindah tenaga.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus Praktik Industri, setelah mahasiswa
melaksanakannya diharapkan dapat :
a. Menjelaskan proses pembuatan bodi mulai dari proses pembuatan
molding, pemilihan bahan, hingga proses pencetaan bodi hingga
finising untuk praktek industri.
b. Menemukan suatu kasus ketika melaksanakan Praktik Industri dan
menganalisisnya secara mendalam yang kemudian diulas dan
dituangkan dalam Laporan Praktik Industri.
3
C. Manfaat Praktik Industri
1. Bagi mahasiswa
a. Mahasiswa dapat mengetahui profil industri yang meliputi : sejarah,
struktur organisasi , fasilitas, dan personalia secara langsung.
b. Mahasiswa dapat mengetahui proses produksi hingga mobil jadi
c. Memberikan pengalaman kerja sesuai pola kerja industri.
d. Dapat membina hubungan baik dengan industri sehingga
memungkinkan untuk mendapatkan pengalaman bekerja yang nyata
sesuai praktik di dunia industri.
2. Bagi perguruan tinggi
Membantu perguruan tinggi dalam memberikan materi Praktik
Industri bagi mahasiswa yang tidak di peroleh di perkuliahan.
3. Bagi industri
a. Mendapat pengalaman yang berguna tentang cara mengarahkan dan
melatih calon anggota baru.
b. Memperoleh masukan-masukan baru dari lembaga pendidikan
melalui mahasiswa yang melaksanakan Praktik Indutri.
c. Memberikan informasi atau media promosi bagi lingkungan
pendidikan (kampus).
d. Membuka peluang kerjasama yang lebih luas lagi di berbagai sektor.
4
BAB II
PROFIL INDUSTRI
Garuda UNY Team (GUT) sebagai salah satu tim dibawah naungan
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Rekayasa Teknologi berdiri untuk
membuat dan mengembangkan mobil ramah lingkungan. Dalam
perjalannanya, GUT memperluas sayapnya ke ranah racing car. Sehingga
sejak tahun 2015, GUT terdiri dari Garuda UNY Racing Team dan
Garuda UNY Eco Team. Garuda UNY Racing Team berfokus pada
kendaraan berkecepatan tinggi yang menyerupai mobil formula,
sedangkan Garuda UNY Eco Team berfokus pada kendaraan hemat
energi.
5
dan 3rd Winner Acceleraon Electric. Selain itu, GUT juga mengikuti
Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) dan menjadi juara 2 pada tahun
2014 untuk kategori urban gasoline dengan perolehan hasil 86 km/liter,
juara 3 di tahun 2015 dengan capaian 128 km/liter, peringkat 5 di tahun
2016 dengan capaian 160 km/liter, dan melesat menjadi juara 2 kembali
dengan capaian 303 km/liter.
6
2. Prestasi Garuda UNY Team
Preatasi Garuda UNY tim sejak tahun 2009 hingga 2019 di kancah
nasional maupun internasional secara umum sebagai berikut :
Tabel 1. Prestasi Kompetisi Nasional
7
Technnology ISGCC
2014
- 1st Acceleraon ISGCC
- 1st Endurance ISGCC
2015
- Best of The Best
ISGCC
8
-30th of 106 Overall
Team
2017
- Best Indonesian Team
SFJ
2018
- JAMA Award SFJ
- Best Indonesian Team
SFJ
2019
- 38th of 90n Overall
Team
B. Tentang Kompetisi
a. Shell Eco Marathon
Kompetisi ini menantang kreavitas mahasiswa di seluruh dunia
untuk merancang, membangun, dan mengendarai mobil hemat energi.
Dengan adanya acara tahunan di Asia, Amerika, dan Eropa, Shell Eco
Marathon memiliki teknis kegiatan dimana masing-masing tim mahasiswa
mengambil trek untuk melihat siapa yang berjalan lebih jauh dengan
konsumsi energi paling rendah. Kompetisi ini dibagi menjadi dua kelas
atau kategori. Kelas prototype berfokus pada efisiensi maksimum,
sementara kelas urban concept menuntut desain mobil perkotaan yang
efisien pada kendaraan. Untuk selanjutnya tim yang lolos seleksi akan
berusaha bersaing memperebutkan posisi di DWC (Driver World
Championship) yang diselenggarakan di London, Inggris.
9
Hwaseong-si, Gyeonggi-Do, South Korea. ISCC diikuti oleh
Universitas dari berbagai negara di Asia, bahkan seluruh dunia.
10
e. Kompetisi Mobil Listrik Indonesia
Kompetisi nasional yang bertujuan untuk menginspirasi dan
mengembangkan kemampuan mahasiswa teknik yang giat dan inovatif di
Indonesia khususnya dalam bidang mobil listrik. Kompetisi ini
diselenggarakan setiap tahun oleh Dikti dan bekerja sama dengan
beberapa Universitas. Mengedepankan performa mobil dalam akselerasi
dan manuever yang merupakan kompetisi mobil formula di tingkat
nasional.
C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Garuda UNY Team menggunakan sistem linier
yang berarti seseorang yang memiliki wewenang dapat mengambil keputusan
dalam bidangnya. Jadi apabila ada perintah dari atasan kepada bawahan harus
melalui proses berantai.
11
UNY yang termasuk dalam pengakuan instansi yang terkait. Pelindung
di sini di tempati oleh pimpinan tertinggi universitas (Rektor UNY),
Sedangkan untuk penasehat di tempati pimpinan pembantu dari
pimpinan utama yaitu wakil rektor dan dekan fakultas dan jajaran
kemahasiswaan, untuk advisor itu sendiri sebagai pembimbing team di
lapangan dalam melaksanakan kompetisi atau produksi mobil dan
sebagai penghubung komunikasi dengan pimpinan dan penasehat.
a. Pelindung
Rektor Universitas Negeri Yogykarta : Prof. Dr. Sutisna
Wibawa, M.Pd.
b. Penasihat
Penasehat mempunyai hak untuk menentukan atau
mengambil kebijakan team Garuda UNY. Melakukan pengawasan
dan penilaian atas sistem pengendalian, pengelolaan dan
pelaksanaan seluruh kegiatan Garuda UNY. Berikut adalah
penasehat Garuda UNY Racing Team:
12
Sebagai advisor berhak menentukan atau mengambil
kebijakan dalam team memberikan masukan, saran dan tanggung
jawab atas pekerjaan team Garuda UNY. Berikut adalah advisor
Garuda UNY Racing Team :
13
disetujui bersama dengan pembagian tugas yang tepat akan
membantu memperlancar kinerja team dalam menyiapkan
kompetisi dan pembuatan mobil, pembagian ini dibagi menjadi 2
bagian yaitu yang bekerja langsung pembuatan mobil yaitu team
teknis dan satu bagian lagi adalah non teknis yang bekerja
mengurusi administrasi team dan merencanakan keuangan untuk
diajukan ke pimpinan selaku pemegang keputusan terhadap
keluarnya berapa banyak uang yang akan disetujui untuk
pembuatan mobil.
14
D. Denah dan Lokasi Basecamp Garuda UNY Team
15
Gambar 4. Denah Basecamp Garuda UNY Team
Keterangan:
1. Ruangan adiminstrasi
2. Ruang utama atau ruang serbaguna
3. Ruang desain
4. Tempat alat dan kunci
16
4. Meja jig bodi
17
Mengadakan koordinasi keluar ataupun kedalam.
Koordinasi dengan ketua team dan advisor
Membuat matriks kerja team nonteknis
Membagi pekerjaan non teknis
b. Divisi PR
Membuat pemberitaan team
Membuat laporan harian team
Mencari sponsor
Humas team
Membuat proposal sponsor
Berkoordinasi dengan sponsor
Merencanakan kerjasama dengan sponsor
Membuat akun media team
Memperbarui laman media sosial dalam ajang promosi
c. Divisi administrasi
Membuat rab team nonteknis
Surat menyurat team
Membuat proposal pengajuan dana team
Membuat laporan keuangan team
Membuat laporan pertanggungjawaban team
Mengontrol pemasukan dan pengeluaran uang team
Menyediakan akomodasi team
Membuat surat tugas dan surat ijin team
2. Tugas dan kewajiban staff divisi team teknis
a. Ketua divisi teknis
Bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan produksi mobil.
Mengontrol kelancaran pengerjaan mobil.
Mengadakan pertemuan dengan team Advisor dan Ketua team.
Mengadakan rabat koordinasi dengan divisi teknis
18
Bertanggung jawab atas keutuhan dan keberadaan alat team.
Menyetujui rab divisi teknis
Menganalisa dan mengevaluasi bengkel secara berkala yang
meliputi, kebersihan dan kerapian bengkel, kontrol alat, dan
kebutuhan alat
Membuat matriks target pengerjaan divisi teknis
b. Divisi KRS
Bertanggung jawab atas pekerjaan meliputi system, Kemudi, Rem,
dan Suspensi
Menyiapakan kebutuhan alat dan bahan untuk menunjang pekerjaan
divisi
Merencanakan pekerjaan divisi
Bertanggung jawab atas kelengkapan alat dan komponen system
Kemudi, Rem dan Suspensi yang digunakan
Melakukan riset lanjutan
Melakukan perbaikan dan pengembangan system
Bertanggung jawab atas keamanan, kebersihan kendaraan dan
lingkungan kerjanya
Menyusun rab divisi KRS
c. Divisi M&C
Melakukan koordinasi secara rutin dengan divisi desain
Bertanggung jawab atas penggunaan dan perawatan alat-alat kerja
serta kebersihan lingkungan kerja
Membuat komponen dengan pengoprasian alat alat mesin
Mengelas
Pembuatan rangka mobil
Merencanakan pekerjaan yanga akan di lakukan
Penyusunan rab divisi
19
Bertanggung jawab pengunaan ruangan kerja atas keutuhan dan
keberadaan alat.
Melaksanakan pekerjaan sesuia kebutuhan team
Mengerjakan pekerjaan yang berkaitan dengan pengelasan dan
macining
d. Divisi Powerplan
Melaksanakan pekerjaan perbaikan sesuai dengan tagihan kerja
divisi
Bertanggung jawab atas kelengkapan dan perawatan alat-alat kerja
yang digunakan.
Bertanggung jawab atas keamanan, kebersihan kendaraan dan
lingkungan kerjanya.
Melakuan riset lanjutan dan pengembangan.
Membongkar dan memasang motor pengerak mesin
Menyusun rab kebutuhan divisi
Melakukan perawatan dan perbaikan secara periodik terhadap
mesin pengerak dan sampai penerusnya.
Berkoordinasi dengan team divisi desain
e. Divisi Electrical
Melaksanakan pekerjaan perbaikan sesuai dengan tagihan kerja
divisi
Bertanggung jawab atas kelengkapan dan perawatan alat-alat kerja
yang digunakan.
Bertanggung jawab atas keamanan, kebersihan kendaraan dan
lingkungan kerjanya
Melakuan riset lanjutan dan pengembangan.
Membuat rangkain kelistrikan
Membongkar dan memasang pengerak motor listrik
Menyusun rab kebutuhan divisi
20
Melakukan perawatan dan perbaikan secara periodik terhadap
motor pengerak, baterai dan komponen kelistrikan lainnya
f. Divisi Body
Bertanggung jawab atas keamanan, kebersihan kendaraan dan
lingkungan kerjanya
Melaksanakan pekerjaan perbaikan sesuai dengan tagihan kerja
divisi
Bertanggung jawab atas kelengkapan dan perawatan alat-alat kerja
yang digunakan
Membuat dan mencetak bodi.
Mengerjakan semua pekerjaan bodi
Membuat molding
Memperbaiki dan memperbarui bodi yang sudah tidak layak atau
mengalami kerusakan
Menyusun rab divisi
Pengecatan
Pendempulan
Berkerja sama dengan divisi desain dalam merancang bentuk dan
model bodi
g. Divisi Desain
Menyediakan gambar kerja untuk di kerjakan divisi teknis
Membuat gambar rancangan awal kendaraan yang akan di produksi
Melakukan riset dengan divisi teknis dengan mengunakan analisis
aplikasi
Merencanakan pengerjaan
Mengambar dengan menyesuaikan peraturan yang di jadikan acuan
panitia
Menyusun RAB kebutuhan divisi
Mengonsultasikan desain terhadap Advisor
21
Bertanggung jawab atas keamanan, kebersihan kendaraan dan
lingkungan kerjanya
22
BAB III
KEGIATAN KEAHLIAN
23
A. Pembuatan Mock Up Formula Garuda 19
24
Mock up bodi merupakan bagian untuk mencetak cetakan yang akan di
buat untuk mencetak bodi mobil atau di sebut moulding. Mock up berupa model
mobil yang menyerupai bentuk mobil yang sesungguhnya. Bentuk mock up di
bentuk sepresisi mungkin dengan ketelitian sedetail mungkin yang akan
menentukan bentuk bodi mobil yang sesungguhnya. Persiapan untuk pembuatan
mock up memerlukan peralatan dan bahan sebagai berikut :
Peralatan : Bahan :
Kapi atau Skrap Gypsum
Jidar atau Penggaris Dempul
Meteran Epoxy
Cutter Thinner
Hot Wire Lem Kertas
Gunting Lem Sterofoam
25
Kemudian permukaan yang sudah rata dan terbentuk sesuai desain,
diaplikasikan gypsum untuk meratakan permukaan dan membentuknya sehingga
lebih mudah. Gypsum ini juga melindungi sterofoam saaf dilakukan
pendempulan dan pengaplikasian resin saat pembuatan moulding. Pengaplikasian
gypsum dibuat lebih tebal sehingga saat pendempulan tidak terjadi amblas atau
rusaknya sterofoam karena dempul panas. Selain itu pendempulan juga menjadi
lebih tipis untuk petimbangan segi bahan dan biaya.
Gypsum sendiri merupakan salah satu minerial non logam, gypsum terdiri
dari calcium sulphate dihydrate (CaSO4.2H2O). Gypsum sendiri memiliki sifat
yang kuat dan mudah dibentuk, media untuk membuat campuran hanya
menggunakan air saja, sehingga relatif lebih murah dibandingkan menggunakan
clay modeling ataupun tanah liat. Proses mengeringnya gypsum ini termasuk
cepat dan apabila ditambahkan obat pembantu pengeras akan lebih cepat dari
kondisi normalnya.
26
pengamplasan menggunakan amplas halus. Setelah pengaplikasian epoxy masih
ada proses spraying clear coat, tujuannya adalah mengkilapkan dan lebih
menghaluskan lagi permukaan setelah epoxy.
27
digunakan dalam pencetakan bodi utama adalah jenis moulding negatif yaitu
bentuk moulding yang bagian sisi dalam digunakan untuk mencetak. Bahan-
bahan yang dibutuhkan untuk proses pembuatan moulding adalah :
Peralatan : Bahan :
Kuas Mat Fiber
Gelas atau Wadah Mirror Glaze
Pengaduk Kain Lap
Timbangan Gelcoat
Rol Resin Pigment
Gunting Resin Fiber
Katalis
Talk
Erosil
Proses percetakan moulding diawali dengan proses persiapan permukaan,
lapisan mock up oles menggunakan mirror glaze secara merata kemudian
tunggu mengering selama 15 menit, kemudian diolesi kembali sebanyak 1 kali
pengolesan mirror glaze menggunakan kain lap. Tunggu selama 15 menit
dengan catatan kondisi cuaca yang bagus karena jika kondisi cuaca mendung
atau lembab akan lebih lama waktu pengeringannya dan kemudian memolesnya
dengan kain lap hingga mengkilap.
Gelcoat merupakan resin yang kental. Gelcoat berbahan dasar resin 75% ,
aerosil 20 % dan talk 5%, dan tambahan pigment warna. Komposisi bahan
gelcoat tersebut dapat dirubah sesuai kebutuhan misalkan butuh lebih kental
bisa ditambahkan talk dan aerosil, sehingga tekstur yang di dapat akan lebih
kental. Bahan gelcoat diberi pigment warna yang bertujuan untuk mengetahui
kerataan ketika pengolesan pada mock up. Ketika masih ada ruang udara pada
mock up maka akan lebih terlihat daripada warna bening. Komposisi
pencampuran gelcoat dengan katalis yaitu 100:1 seteah gelcoat di aplikasikan
28
dengan kuas maka harus menunggu hingga gelcoat setengah mengeras dengan
waktu 30 menit.
29
C. Proses Pencetakan Bodi Utama
Peralatan : Bahan :
Kuas Carbon Fiber
Gelas atau Wadah Soric
Pengaduk Resin Karbon Ephocson A dan B
Timbangan Masking Tape
Rol Resin Mirror Glaze
Gunting Kain Lap
30
Langkah awal proses pencetakan adalah menyiapkan karbon dengan
mengukur sesuai ukuran pada moulding menggunakan plastik yang dibentangkan
dan dibentuk polat sesuai bentuk bagian bagian bodi di moulding. Kemudian
sama halnya dengan mock up proses percetakan diawali dengan proses persiapan
permukaan, lapisan moulding oles menggunakan mirror glaze secara merata
kemudian tunggu mengering selama 15 menit, kemudian diolesi kembali
sebanyak 1 kali pengolesan mirror glaze menggunakan kain lap. Tunggu selama
15 menit dengan catatan kondisi cuaca yang bagus karena jika kondisi cuaca
mendung atau lembab akan lebih lama waktu pengeringannya. Proses persiapan
permukaan selanjutnya adalah memoles mirror glaze pada moulding hingga
mengkilap seperti kaca dan jika di test menggunakan lap di luncurkan di
permukaannya akan meluncur dengan cepat.
31
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Tim Mobil Garuda UNY merupakan salah satu unit kegiatan
mahasiswa yang bergerak di bidang riset teknologi yang mengembangkan
tentang mobil. Mobil yang di buat dan di kembangkan di Tim Mobil Garuda
UNY merupakan mobil yang di gunakan sebagai ajang kompetisi baik
nasional maupun internasional. Mobil hemat energi di kembangkan sebagai
sarana pengembangan teknologi yang dilakukan atas dasar penghematan
bahan bakar fosil yang semakin menurun. Mobil hemat energi biasanya
dikutkan dalam kompetisi nasional, Kompetisi Mobil Hemat Energi
( KMHE) dan Shell Eco Maraton (SEM).
32
rupa sehingga permukaan untuk lapisan moulding sempurna. Pada proses
pembuatan moulding dan pencetakan bodi utama dengan carbon fiber
hampir sama prosesnya yaitu dengan persiapan awal seperti penyiapan bahan
menggunakan mal dan pemolesan permukaan menggunakan mirror glaze
untuk mengkilapkan. Setelah itu pada keduanya yaitu pengolesan resin dan
penempelan fiber-fiber tadi dengan ketelitian serta kerataan sehingga
menghasilkan cetakan yang bagus tanpa perlu banyak perlakuan finishing.
B. Saran
Setelah melaksanakan Praktik Industri banyak hal yang didapat oleh
mahasiswa mengenai kondisi kerja dan tata cara kerja di industri. Banyak pula
ilmu pengetahuan baru khususnya tentang pembuatan body untuk kompetisi
dalam SFJ. Namun dalam prosesnya penulis masih melihat ada hal-hal yang
perlu ditingkatkan dan dikembangkan, maka penulis sedikit memberikan saran
agar dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi industri, antara lain :
33
1. Penerapan K3 harus lebih diperhatikan agar dapat menciptakan
suasana bengkel yang aman, nyaman, serta bersih.
2. Alat-alat penunjang kerja mekanik sebaiknya ditambah demi
kelancaran kegiatan di bengkel.
3. Mahasiswa praktik industri sebaiknya menanyakan terlebih dahulu
hal-hal yang tidak diketahuinya sebelum melakukan kegiatan PI di
industri.
34
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2019). Formula SAE International Rules 2019. Diakses dari web
http://www.jsae.or.jp/formula/en/ pada tanggal 12 November 2019
35
LAMPIRAN
36
Lampiran 1. Sertifikat Lulus Pembekalan PI
37
Lampiran 2. Surat Tugas PI
38
Lampiran 3. Jadwal Rencana Kegiatan PI
39
Lampiran 4. Catatan Harian PI
40
Lampiran 5. Matriks Program Kegiatan PI
41
Lampiran 6. Kesan dan Pesan Rekomendasi Industri
42
Lampiran 7. Ucapan Terimakasih
43
Lampiran 8. Kartu Bimbingan PI
44