Anda di halaman 1dari 1

Penerbitan E-Faktur Pajak bagi Pembeli yang

Tidak Memiliki NPWP


Senin, 18 Desember 2017 - 12:26
Sehubungan dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-26/PJ/2017 tanggal
29 November 2017, dengan ini Direktorat Jenderal Pajak memberikan penjelasan
sebagai berikut:
Faktur Pajak berbentuk elektronik (e-Faktur) wajib mencantumkan informasi identitas
pembeli Barang KenaPajak atau penerima Jasa Kena Pajak, termasuk Nomor Pokok
Wajib Pajak pembeli BKP atau penerima JKP.
1. Dalam hal pembeli BKP atau penerima JKP merupakan Orang Pribadi dan tidak
memiliki NPWP, maka identitas pembeli BKP atau penerima JKP tersebut wajib
diisi dengan NPWP 00.000.000.0-000.000  dan  wajib  mencantumkan  Nomor
Induk Kependudukan  (NIK)  atau nomor Paspor untuk Warga Negara Asing dalam
kolom referensi aplikasi e-Faktur.
2. e-Faktur  yang  diterbitkan  bagi  pembeli  BKP  atau  penerima  JKP  yang 
merupakan  Orang Pribadi yang tidak memiliki NPWP sejak tanggal 1 Desember
2017 dan tidak mencantumkan Nomor Induk Kependudukan agar segera dilakukan
pembetulan untuk menghindari kemungkinan dikenai sanksi.
3. Khusus bagi Pengusaha Kena Pajak yang merupakan pedagang eceran, tetap
menggunakan faktur pajak sederhana sehingga tidak perlu mencantumkan NIK
atau nomor paspor pembeli BKP/penerimaJKP.
Demikian   penegasan   ini   kami   sampaikan,   semoga   memberikan   kejelasan  
terkait penerbitan e-Faktur. Bagi masyarakat/Wajib Pajak yang membutuhkan informasi
lebih lanjut seputar perpajakan dan berbagai program dan layanan yang disediakan
Ditjen Pajak dapat dilihat pada www.pajak.go.id atau hubungi KringPajak di 1500200.

Pelanggaran PPN dan Sanksinya


Wajib pajak yang mangkir dari kewajiban perpajakan, tentu akan terkena sanksi. Begitu
juga jika wajib pajak melanggar aturan PPN. Nah, apa saja sanksi yang dikenakan bagi
pelanggar aturan PPN? Berdasarkan pasal 39A UU KUP, berikut ini contoh
pelanggaran dan sanksi pajak dalam PPN:

a. Setiap orang yang dengan sengaja menerbitkan dan/atau menggunakan faktur pajak,
bukti pemungutan pajak, bukti pemotongan pajak, dan/atau setoran pajak yang tidak
berdasarkan transaksi yang sebenarnya, atau 
b. Sudah menerbitkan faktur pajak padahal belum dikukuhkan sebagai PKP dipidana
dengan tindak pidana penjara paling sedikit 2 tahun dan paling lama 6 tahun, serta
denda paling sedikit 2 x jumlah pajak atau paling banyak 6 x jumlah pajak dalam
faktur pajak, bukti pemungutan pajak, bukti pemotongan pajak, dan bukti setoran
pajak.

WDN 03-2019

Anda mungkin juga menyukai