Kompetensi Dasar :
3.8 Mendeskripsikan kerjasama ekonomi internasional
4.8 Menyajikan bentuk dan manfaat kerjasama ekonomi internasional
Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik dapat mendeskripsikan pengertian kerjasama ekonomi internasional
2. Peserta didik dapat menjelaskan manfaat kerjasama ekonomi internasional
3. Peserta didik dapat mengindentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kerjasama
ekonomi internasional
4. Peserta didik dapat mengidentifikasi bentuk-bentuk kerjasama ekonomi internasional
5. Peserta didik dapat mengidentifikasi bidang-bidang kerjasama ekonomi internasional
6. Peserta didik dapat mengidentifikasi lembaga-lembaga kerjasama ekonomi
internasional
7. Peserta didik dapat menyajikan analisis kerjasama ekonomi internasional yang
dilakukan bangsa Indonesia
IPK :
Menganalisis bentuk-bentuk kerjasama ekonomi
Pertemuan minggu ke- 2 internasional
(4 x 40 menit) Menganalisis bidang-bidang kerjasama ekonomi
internasional
Menyajikan bentuk dan bidang kerjasama ekonomi
internasional
Pendahuluan (15 menit)
Guru membuka pelajaran dengan berdo'a bersama, melakukan absensi, dan mereview materi
yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya
Kegiatan Inti (130 menit)
Guru menyampaikan kepada siswa tujuan dari
pembelajaran pada pertemuan ini.
Guru menampilkan materi yang akan dipelajari di power
1. Menyampaikan tujuan point.
dan mempersiapkan Sebelum memasuki materi baru, guru memusatkan
siswa perhatian siswa dengan memberikan pertanyaan terkait
dengan materi pertemuan sebelumnya yang berkaitan
dengan materi yang akan dipelajari.
IPK :
Menganalisis lembaga-lembaga kerjasama ekonomi
regional
Pertemuan minggu ke- 3
Menganalisis lembaga-lembaga kerjasama ekonomi
(4 x 40 menit)
internasional
Menyajikan analisis kerjasama ekonomi internasional
yang dilakukan oleh bangsa Indonesia
5. Menganalisis dan Guru dan siswa yang lain saling menambahkan jawaban dari
mengevaluasi proses apa yang sudah dipresentasikan oleh siswa di depan kelas
pemecahan masalah
Penutup (15 menit)
Guru Bersama peserta didik melakukan konfirmasi atas hasil pembelajaran yang telah
dilakukan siswa dipertemuan ini.
Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/unjuk kerja dengan benar diberi paraf
untuk penilaian tugas
Guru memberikan beberapa pertanyaan sebagai bahan evaluasi pemahaman siswa
terhadap materi yang telah dipelajari.
Guru memberikan informasi bahwa untuk pertemuan selanjutnya akan diadakan penilaian
harian.
Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan syukur dan salam.
Carilah materi tentang kerjasama ekonomi internasional dari buku dan internet (atau
sumber belajar lainnya), kemudian buatlah peta konsep atau rangkuman materi
kerjasama ekonomi internasional dengan menyertakan poin-poin berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
Pertemuan Minggu Ke-3
1. PenilaianSikap
Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-
hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan
langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
Aspek Perilaku yang
Nama Dinilai Jumlah Skor Kode
No
Siswa Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ AK
1 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...
3 Dst.....
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggung Jawab
• AK : Keaktifan mengikuti Pembelajaran secara daring maupun luring
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = SangatBaik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka
peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun
agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih
dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai,
kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan
format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih
dahulu.BerikutContoh format penilaian :
Catatan :
1. Skor penilaianYa = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = SangatBaik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
1. Format di atas dapat juga digunakanuntukmenilaikompetensipengetahuan dan
keterampilan
Catatan :
1. SkorpenilaianYa = 100 dan Tidak = 50 untukpernyataan yang positif,
sedangkanuntukpernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skormaksimal = jumlahpernyataandikalikanjumlahkriteria = 5 x 100 = 500
3. Skorsikap = (jumlahskordibagiskormaksimaldikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kodenilai / predikat :
75,01 – 100,00 = SangatBaik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
2 Penilaian Pengetahuan
Tes tulis/ Kuis
1 2 3 4 5
Keterangan :
1. Penilaian Keterampilan
Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:
InstrumenPenilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan
Cara mencari nilai (N) = Jumlah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor
maksimal dikali skor ideal (100)
InstrumenPenilaianDiskusi
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
4
MATERI KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL
b) Kerjasama Regional
Kerjasama regional adalah kerjasama yang dilakukan oleh negara-negara
yang berada di kawasan tertentu yang biasanya berdekatan. Tujuan kerjasama
regional disesuaikan dengan kepentingan tiap-tiap negara. Meskipun
demikian secara umum tujuan kerjasama regional untuk memajukan negara-
negara yang berada di satu kawasan atau wilayah. Sebagai contoh negara-
negara di kawasan Asia Tenggara membentuk Association of Southeast Asian
Nations (ASEAN). Kerjasama regional ini dipengaruhi faktor kesamaan latar
belakang sejarah (historis), letak geografis, dan teknik pemasaran
c) Kerjasama Sub-Regional
Kerjasama sub regional merupakan bentuk kerjasama beberapa negara di
kawasan yang letaknya berdekatan secara geografis contoh kerjasama sub
regional yaitu Brunei-Indonesia-Malaysia-Filipina. Contoh lain adalah
Benelux kerjasama yang dibentuk oleh Belgia, Netherland (Belanda) dan
Luksemburg di kawasan Eropa bagian barat.
d) Kerjasama Antarregional
Kerjasama antara regional melibatkan beberapa negara dalam satu
kawasan dengan negara-negara lain di kawasan berbeda. Contoh kerjasama
Antarregional adalah kerjasama negara-negara ASEAN dengan negara-
negara mitra dagang ASEAN meliputi Australia Tiongkok India Jepang
Korea Selatan dan New Zealand. Contoh lainnya adalah kerjasama antara
negara-negara ASEAN dengan negara-negara Uni Eropa.
e) Kerjasama Multilateral
Kerjasama multilateral makin berkembang karena pengaruh arus
globalisasi ekonomi. Globalisasi ekonomi memungkinkan terjadinya
konektivitas antar ruang dan waktu di dunia. Pada kerjasama ini seolah-olah
tidak ada batas ruang dan waktu. Kerjasama ini melibatkan banyak negara
tanpa memandang batasan wilayah tertentu. Contoh kerjasama multilateral
adalah World Trade Organization (WTO) yang diikuti hampir
seluruh negara di dunia.
2. Bidang Kerjasama Ekonomi Internasional
a) Kerjasama Perdagangan
Kerjasama perdagangan merupakan forum kerjasama antar negara yang
berkaitan dengan kegiatan perdagangan. Negara-negara yang terlibat dalam
kerjasama ini memiliki kesepakatan untuk memajukan atau memperlancar
kegiatan perdagangan antarnegara tersebut, juga berusaha menghilangkan faktor
yang menghambat perdagangan antar negara. Dengan kerjasama ini penduduk di
negara anggota dapat mengonsumsi produk impor tanpa harus pergi ke luar negeri
b) Kerjasama Produsen
Kerjasama produsen merupakan forum kerjasama antar negara produsen
atau penghasil produk tertentu. Kerjasama ini dibentuk untuk menentukan
kebijakan terkait tingkat harga dan jumlah produk yang dihasilkan. Contoh
kerjasama produsen adalah Organization of the Petroleum Exporting Countries
(OPEC). OPEC merupakan forum kerjasama negara-negara produsen minyak
dunia. Contoh lainnya Association of Natural Rubber Producing Countries
(ANRPC) atau asosiasi negara produsen karet alam. ANRPC memperjuangkan
rendahnya harga karet alam dunia.
c) Kerjasama Keuangan
Kerjasama keuangan dibentuk untuk memberikan bantuan keuangan
kepada negara-negara anggota. Bantuan diperlukan oleh negara anggota untuk
pembangunan, perdagangan, ataupun pembayaran utang. Contoh kerjasama
keuangan antara lain Asian development Bank (ADB), Islamic Development
Bank (IsDB), dan International Monetary Fund (IMF).
d) Kerjasama Pasar Bersama
Kerjasama pasar bersama dilakukan untuk menciptakan perdagangan
bebas antara antar negara tanpa hambatan kebijakan perdagangan yang bersifat
merugikan. Melalui kerjasama pasar bersama negara-negara anggota bebas
memindahkan faktor dan hasil produksi dari satu negara ke negara lain. Contoh
kerjasama pasar bersama antara lain ASEAN free Trade (AFTA) dan Asian
Economic Community (AEC) dikawasan Asia Tenggara. Contoh lainnya, North
American Free Trade Agreement (NAFTA) merupakan pasar bersama di kawasan
Amerika Utara
e) Kerjasama Ketenagakerjaan
Banyak tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia, sebaliknya banyak
tenaga kerja Indonesia atau TKI yang bekerja di beberapa negara. Pertukaran
tenaga kerja ini tidak lepas dari kerjasama antar negara di bidang ketenagakerjaan.
Kerjasama ini hendaknya memberikan jaminan dan perlindungan terhadap tenaga
kerja terkait hak dan kewajibannya. Contoh kerjasama ketenagakerjaan antar
negara yaitu International Labour Organization (ILO).
C. Lembaga Kerjasama Ekonomi Internasional
a) ASEAN
ASEAN merupakan singkatan dari Association of Southeast Asian Nations.
Dikenal juga dengan nama Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, ASEAN
merupakan sebuah organisasi dengan tujuan mensejahterakan dan memajukan negara di
Asia Tenggara. Saat awal dibentuk, ASEAN hanya terdiri dari 5 negara yang disebut
sebagai negara pendiri ASEAN. Negara pendiri ASEAN adalah Indonesia, Malaysia,
Singapura, Filipina, dan Thailand. Kini, sudah ada 10 negara dalam keanggotaan
ASEAN. Berikut negara anggota ASEAN:
Indonesia (negara pendiri)
Malaysia (negara pendiri)
Singapura (negara pendiri)
Filipina (negara pendiri)
Thailand (negara pendiri)
Brunei Darussalam (bergabung 7 Januari 1984)
Vietnam (bergabung 28 Juli 1995)
Laos (bergabung 23 Juli 1997)
Myanmar (bergabung 23 Juli 1997)
Kamboja (bergabung 30 April 1999)
ASEAN didirikan oleh 5 negara, termasuk Indonesia, pada 8 Agustus 1967.
ASEAN berdiri karena kesamaan negara-negara pendirinya yang saat itu sama-sama baru
lepas dari jajahan kolonial, kecuali Thailand. Proses berdirinya ASEAN terjadi di aula
utama gedung Departemen Luar Negeri di Bangkok, Thailand. Pendirian organisasi ini
ditandai dengan ditandatanganinya Deklarasi ASEAN yang diwakili oleh lima menteri
luar negeri. Deklarasi ASEAN adalah sebuah dokumen pendek dengan kata-kata
sederhana yang hanya berisi lima halaman. Secara garis besar, dokumen tersebut berisi
maksud dan tujuan didirikannya ASEAN.
Mulanya, gagasan berdirinya ASEAN muncul saat Thailand menjadi penengah
rekonsiliasi antara Indonesia, Filipina, dan Malaysia atas perselisihan tertentu. Keempat
negara tersebut lantas menyadari bahwa kerjasama regional sangat penting untuk
menghindarkan dari masa depan kawasan yang tidak pasti. Dengan niatan memperbaiki
hubungan dan memperkuat kawasan, keempat negara ini juga mengajak Singapura untuk
bergabung.
Tujuan ASEAN
ASEAN dibentuk untuk beberapa maksud dan tujuan sebagai berikut:
Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial serta pengembangan
kebudayaan di kawasan ini melalui usaha bersama dalam semangat kesamaan dan
persahabatan untuk memperkokoh landasan sebuah masyarakat bangsa-bangsa Asia
Tenggara yang sejahtera dan damai
Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan
dan tertib hukum di dalam hubungan antara negara di kawasan ini serta mematuhi
prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa
Meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling membantu dalam masalah-masalah
yang menjadi kepentingan bersama di bidang-bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu
pengetahuan dan administrasi
Saling memberikan bantuan dalam bentuk saran-saran pelatihan dan penelitian dalam
bidang pendidikan, profesi, teknik, dan administrasi
Bekerja sama secara lebih efektif guna meningkatkan pemanfaatan pertanian dan
industri mereka, memperluas perdagangan dan pengkajian masalah-masalah komoditi
internasional, memperbaiki sarana-sarana pengangkutan dan komunikasi, serta
meningkatkan taraf hidup rakyat mereka
Memajukan pengkajian mengenai Asia Tenggara
Memelihara kerjasama yang erat dan berguna dengan berbagai organisasi
internasional dan regional yang mempunyai tujuan yang serupa, dan untuk menjajaki
segala kemungkinan untuk saling bekerjasama secara erat di antara mereka sendiri.
Prinsip ASEAN
Dalam hubungan satu sama lain, negara anggota ASEAN telah mengadopsi
prinsip-prinsip dasar tertuang dalam Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia
(TAC) 1976:
Saling menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan, keutuhan wilayah, dan
identitas nasional semua bangsa
Hak setiap negara untuk memimpin eksistensi nasionalnya bebas dari campur tangan
eksternal, subversi atau paksaan
Non-campur tangan dalam urusan internal satu sama lain
Penyelesaian perbedaan atau perselisihan dengan cara damai
Penolakan ancaman atau penggunaan kekerasan
Kerja sama yang efektif di antara anggota Negara ASEAN.
Founding Fathers ASEAN
ASEAN berdiri pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Ada 5 negara pendiri
ASEAN yang diwakili oleh wakil diplomatik masing-masing negara untuk
menandatangani Deklarasi ASEAN. Berikut founding fathers alias pendiri ASEAN:
Adam Malik (Menteri Luar Negeri Indonesia)
Tun Abdul Razak (Wakil Perdana Menteri Malaysia)
Sinnathamby Rajaratnam (Menteri Luar Negeri Singapura)
Narciso Ramos (Menteri Luar Negeri Filipina)
Thanat Khoman (Menteri Luar Negeri Thailand)
Negara Asia Tenggara Mana yang Belum Masuk ASEAN?
Timor Leste secara geografis berada di kawasan Asia Tenggara. Meski begitu,
Timor Leste sampai saat ini belum juga menjadi anggota ASEAN meski sudah
mengajukan permohonan resmi untuk bergabung sejak 2011. Sejak merdeka dari
Indonesia pada 20 Mei 2002, Timor Leste telah mengajukan untuk menjadi negara
anggota ASEAN. Secara resmi, permohonan Timor Leste masuk ASEAN pada tanggal 4
Maret 2011. Namun, lebih dari satu dekade berlalu, Timor Leste belum juga direstui
untuk masuk ke dalam anggota ASEAN. Kenapa Timor Leste Belum Bisa Masuk
ASEAN? Timor Leste punya tantangan besar untuk membuktikan kemampuannya dalam
memenuhi kewajiban keanggotaan kepada negara-negara ASEAN. Namun, sebuah studi
yang dilakukan untuk aksesi keanggotaan ASEAN menemukan bahwa Timor Leste
kekurangan sumber daya manusia untuk mengembangkan serta meningkatkan
pertumbuhan ekonomi negara. Di lain sisi, Singapura dan Laos bahkan menyatakan
keberatannya dengan alasan Timor Leste belum cukup berkembang untuk bergabung
ASEAN.
Ditinjau dari sisi ekonomi, PDB Timor Leste hanya sekitar USD 1.442 miliar,
jauh di bawah Singapura, Filipina, Malaysia, dan Indonesia.Meski begitu, negara-negara
anggota ASEAN perlahan menyatakan dukungannya terhadap Timor Leste untuk
bergabung. Misalnya Filipina yang sudah mendukung keanggotaan Timor Leste sejak
2015, disusul Indonesia, Thailand, Kamboja, dan Malaysia. Namun, lima negara anggota
ASEAN lainnya masih sulit untuk membuka jalan.
b) AFTA
AFTA atau ASEAN Free Trade Area adalah Kawasan Perdagangan Bebas
dikawasan ASEAN. AFTA ini bentuk dari kerja sama perdagangan dan ekonomi negara-
negara yang tergabung dalam organisasi ASEAN. Kerja sama ini berdasarkan
kesepakatan di mana negara-negara ASEAN ingin mewujudkan kondisi perdagangan,
serta perekonomian yang seimbang dan adil.
Caranya, dengan menurunkan tarif dan tidak menghambat tarif bea atau hambatan
non tarif lainnya dalam kegiatan pertukaran barang di wilayah ASEAN. Bea adalah biaya
tambahan yang biasanya diberlakukan pada beberapa barang. Biaya bea ini akan
dibebankan kepada seseorang atau perusahaan yang melakukan kegiatan ekspor dan
impor barang.
Kerja sama AFTA ini disepakati pada 28 Januari 1992 di Singapura. Pada awal
kesepakatan, ternyata hanya enam negara yang menyetujui, yaitu Indonesia, Filipina,
Singapura, Thailand, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Lalu, disusul Vietnam pada
1995, serta Laos dan Myanmar juga ikut bergabung pada 1997. Sedangkan, Kamboja
baru ikut bergabung pada 1999.
Latar Belakang Kerja Sama AFTA
Berikut ini, latar belakang yang mendasari kenapa negara-negara di ASEAN
harus membentuk dan bergabung di dalam AFTA.
- Munculnya masalah ekonomi setelah terjadi perubahan politik dan militer di
kawasan ASEAN.
- Menjadikan Singapura sebagai contoh negara yang mempunyai sistem
perdagangan yang baik, meskipun tingkat sumber daya alamnya rendah.
- Ingin menarik investor yang bisa meningkatkan permodalan di dalam negeri.
- Meningkatkan kerja sama antar negara-negara ASEAN dalam bidang ekonomi.
Tujuan AFTA
Keberadaan AFTA bisa meningkatkan daya saing untuk membantu perekonomian
negara-negara di ASEAN lebih baik. AFTA bisa mewujudkan wilayah ASEAN menjadi
pusat perekonomian dan menarik investasi di negara-negara ASEAN. Untuk mencapai
tujuan tersebut, AFTA menggunakan skema Common Effective Preferential
Tariff (CEPT) yang menurunkan tarif bea dan hanya perlu dibebani dari 0 hingga 5
persen. Skema ini diberlakukan pada Januari 1993. Lalu, pada 2002 ASEAN mempunyai
empat program untuk mempercepat berjalannya skema CEPT dan AFTA, yaitu:
1. Mengurangi tingkat tarif bea dari 0 hingga 5 persen dan berlaku pada setiap ASEAN.
2. Menghapus hambatan kuantitatif (berkas-berkas perizinan) dan hambatan non tarif
lainnya.
3. Kerja sama untuk mengembangkan fasilitas perdagangan.
4. Menetapkan kandungan lokal sebesar 40 persen pada barang-barang yang
diperdagangkan.
Dampak AFTA Bagi Perdagangan dan Perekonomian Indonesia
Karena, Indonesia termasuk dalam organisasi ASEAN dan tergabung dalam
AFTA, tentu saja ada dampaknya bagi perdagangan dan perekonomian negara Indonesia.
Kerjasama AFTA ini memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk melakukan
pertukaran barang dagangan, salah satunya dalam bidang pertanian. Hasil pertanian
Indonesia ini masih jadi komoditas terbesar yang dihasilkan dan bisa bersaing dengan
negara-negara ASEAN lainnya.
Selain pertanian, Indonesia juga mempunyai kesempatan untuk menjual barang
dagangan lainnya, seperti tekstil, gas alam, garmen, kelapa sawit, dan alat-alat elektronik.
Namun, peran pemerintah juga penting dalam kerjasama AFTA yang sudah disepakati.
Pemerintah perlu mendukung permodalan, kebijakan harga, dan peraturan perdagangan
lainnya yang berlaku di dalam negeri. Dengan begitu, Indonesia mampu bersaing dengan
negara-negara lainnya, terutama di wilayah ASEAN. Selain itu, ada hal lain juga yang
perlu diperhatikan, yaitu peningkatan kualitas barang dan hukum perdagangan yang
berlaku di Indonesia. Jika sudah diatur dengan baik dan tegas, perekonomian Indonesia
akan meningkat seiring dengan berjalannya waktu.
c) MEA
MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) atau AEC (Asean Economic Community)
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC))
adalah sebuah integrasi ekonomi ASEAN dalam menghadapi perdagangan bebas
antarnegara-negara ASEAN. Untuk menghadapi persaingan yang teramat ketat selama
MEA ini, negara-negara ASEAN haruslah mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM)
yang terampil, cerdas, dan kompetitif. MEA atau AEC adalah bentuk kerja sama
antaranggota negara-negara ASEAN yang terdiri dari Brunei, Filipina, Indonesia,
Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Melalui MEA
yang efektif diawali pada tanggal 1 Januari 2016 terjadi pemberlakuan perdagangan
bebas di kawasan ASEAN. Sebuah integrasi ekonomi ASEAN dalam menghadapi
perdagangan bebas antarnegara-negara ASEAN. MEA dirancang untuk mewujudkan
kawasan ASEAN 2020.
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah realisasi tujuan akhir dari integrasi
ekonomi yang dianut dalam Visi 2020, yang didasarkan pada konvergensi kepentingan
negara-negara anggota ASEAN untuk memperdalam dan memperluas integrasi ekonomi
melalui inisiatif yang ada dan baru dengan batas waktu yang jelas. Dalam mendirikan
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), ASEAN harus bertindak sesuai dengan prinsip-
prinsip terbuka, berorientasi ke luar, inklusif, dan berorientasi pasar ekonomi yang
konsisten dengan aturan multilateral serta kepatuhan terhadap sistem untuk kepatuhan
dan pelaksanaan komitmen ekonomi yang efektif berbasis aturan. Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA) akan membentuk ASEAN sebagai pasar dan basis produksi tunggal
membuat ASEAN lebih dinamis dan kompetitif dengan mekanisme dan langkah-langkah
untuk memperkuat pelaksanaan baru yang ada inisiatif ekonomi, mempercepat integrasi
regional di sektor-sektor prioritas; memfasilitasi pergerakan bisnis, tenaga kerja terampil
dan bakat; dan memperkuat kelembagaan mekanisme ASEAN. Sebagai langkah awal
untuk mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Bentuk kerja samanya adalah sebagai berikut:
a. Pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan kapasitas.
b. Pengakuan kualifikasi profesional.
c. Konsultasi lebih dekat pada kebijakan makro ekonomi dan keuangan.
d. Langkah-langkah pembiayaan perdagangan.
e. Meningkatkan infrastruktur.
f. Pengembangan transaksi elektronik melalui e-ASEAN.
g. Mengintegrasikan industri di seluruh wilayah untuk mempromosikan sumber
daerah.
h. Meningkatkan keterlibatan sektor swasta untuk membangun Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA).
Karakteristik utama Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah sebagai berikut:
a. Pasar dan basis produksi tunggal.
b. Kawasan ekonomi yang kompetitif.
c. Wilayah pembangunan ekonomi yang merata.
d. Daerah terintegrasi penuh dalam ekonomi global.
Sedangkan tujuan utama MEA 2015 yang ingin menghilangkan secara signifikan
hambatan-hambatan kegiatan ekonomi lintas kawasan tersebut, diimplementasikan
melalui 4 pilar utama, yaitu sebagai berikut.
a) ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi internasional (single market and
production base) dengan elemen aliran bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terdidik
dan aliran modal yang lebih bebas.
b) ASEAN sebagai kawasan dengan daya saing ekonomi yang tinggi (competitive
economic region), dengan elemen peraturan kompetisi, perlindungan konsumen, hak atas
kekayaan intelektual, pengembangan infrastruktur, perpajakan, dan e-commerce.
c) ASEAN sebagai kawasan dengan pengembangan ekonomi yang merata (equitable
economic development) dengan elemen pengembangan usaha kecil dan menengah, dan
prakarsa integrasi ASEAN untuk negara-negara CMLV (Cambodia, Myanmar, Laos, dan
Vietnam).
d) ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi secara penuh dengan perekonomian global
(integration into the global economy) dengan elemen pendekatan yang koheren dalam
hubungan ekonomi di luar kawasan dan meningkatkan peran serta dalam jejaring
produksi global.
d) ADB
Asian Development Bank dibangun dengan latar belakang resolusi yang disahkan
di tingkat Konferensi Tingkat Menteri pertama yang membahas terkait Kerjasama
Ekonomi Asia pada tahun 1963 lalu. Konferensi tersebut diselanggarakan oleh Komisi
Ekonomi PBB untuk Asia Timur Jauh. Saat itu, Filipina ditetapkan sebagai tuan rumah
lembaga baru yang resmi dibuka pada tanggal 19 Desember 1966. Saat itu, negara
pertama Asian Development Bank berjumlah 31 negara, dengan Presiden pertamanya
yang bernama Takeshi Watanabe. Selama dekade 60-an tersebut, ADB fokus pada
sebagian besar bantuan untuk produksi pangan dan juga untuk pembangunan desa.
Organisasi dalam Asian Development Bank
Keputusan tertinggi dari Asian Development Bank ini diambil oleh Dewan
Gubernur yang mana keanggotaannya terdiri dari wakip setiap negara anggota. Nantinya,
dewan gubernur akan memilih diantara dua belas anggota dewan direktur dan deputi.
Sebanyak delapan dari dua belas anggota tersebut berasal dari negara asia pasifik,
sedangkan sisanya berasal dari luar regional. Lebih dari itu, dewan gubernur juga
memilih presiden ataupun pimpinan dari dewan direktur serta manajemen Asian
Development Bank. Kepresidenan tersebut mempunyai masa jabatan selama lima tahun
dan memiliki hal untuk bisa dipilih kembali. Markas dari ADB ini berada di Kota
Mandaluyong, Metro Manila, Filipina dengan jumlah karyawan sekitar 2400 orang.
Dengan karyawan sebanyak kurang lebih 2.400 orang yang berasal dari 55 negara dari
total 68 negara anggotanya.
Pertemuan Tahunan
Pertemuan tahunan yang dilakukan oleh dewan gubernur Asian Development
Bank adalah kesepakatan untuk bisa memberikan panduan terkait arah keuangan,
administrasi dan juga operasional dari ADB. Dalam pertemuan tersebut, setiap anggota
mempunyai peluang yang sama untuk bisa berinteraksi dengan staf ADB, media,
lembaga swadaya masyarakat, organisis internasional, perwakilan negara pengamat,
akademisi, dan juga sektor swasta. Pertemuan tahunan tersebut pun dijadikan sebagai
forum utama yang di dalamnya membahas berbagai masalah pembangnan ekonomi sosial
Asia dan juga Pasifik.
Peserta pertemuan tahunan
Peserta yang turut serta untuk berpartisipasi dalam pertemuan tahunan Asian
Development Bank ini adalah sebagai berikut:
Menteri Perencanaan Keuangan dan Ekonomi
Pejabat Pemerintah Senior
Perwakilan Komunitas Bank Pembangunan Multirateral
Bank inventaris
Perwakilan dari organisasi non pemerintah
Anggota media
Negara Indonesia dalam Asian Development Bank
Kerja sama ataupun kemitraan antara negara Indonesia dan juga Asian
Development Bank sudah terbentuk selama lebih dari 50 tahun. Dalam kurun waktu yang
sudah lama tersebut, kerjasama yang sudah dijalin lebih fokus pada investasi
infrastruktur, pengelolaan ekonomi, dan juga pengembangan sumber daya manusia. Dari
tahun 1966 lalu, pihak ADB sudah memberikan komitmen sebanyak $ 34,49 milar
dengan bentuk pinjaman yang dijamin dan tidak dijamin oleh pemrintah, investasi
ekuitas, serta jaminan. Sementara itu, sebanyak $ 251,88 juta sudah disalurkan oleh pihak
ADB dengan bentuk bantuan teknik untuk Indonesia.
Lebih lanjut, ADB di Indonesia pun mengambil pendekatan jangka panjang,
strategis, dan juga terprogram agar bisa mengembangkan sektor inti perekonomian di
Indonesia dalam bentuk pasikan air, energi, transportasi, irigasi, infrastruktur perkotaan,
pendidikan, keuangan, serta manajemen sektor publik. Pihak Asian Development
Bank berkomitmen untuk bekerjasama dalam memaksimlkan dampak pembangunan
dengan memberkenalkan berbagai prakti terbaik, teknologi dan juga inovasi, serta
meningkatkan efisiensi dalam persiapan serta pelaksanaan proyek. ADB pun terus
berupaya dalam memaksimlakan sinergitas antara operasi publik serta swasta, termasuk
di dalamnya menjalin kerjasama pemerintah dan badan usaha di Indonesia.
e) APEC
Keanggotaan APEC
Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) adalah forum kerja sama antar 21
Ekonomi di lingkar Samudera Pasifik yang berdiri tahun 1989. Saat ini terdapat 21
Ekonomi yang menjadi anggota APEC, yaitu Australia, Brunei Darussalam, Canada,
Chile, China, Hong Kong-China, Indonesia, Japan, South Korea, Malaysia, Mexico, New
Zealand, the Philippines, Peru, PNG, Russia, Singapore, Chinese Taipei, Thailand, the
United States, dan Viet Nam. Kerja sama di APEC merupakan kerja sama non-politis,
ditandai dengan keanggotaan Hong Kong-China dan Chinese Taipei. Anggota APEC
disebut “Ekonomi" mengingat setiap anggota saling berinteraksi sebagai entitas ekonomi,
dan bukan sebagai negara.
Prinsip Kerja Sama APEC
Kerja sama di APEC dibangun berdasarkan beberapa prinsip yaitu:
Consensus, yang berarti bahwa semua keputusan di APEC harus disepakati oleh
dan bermanfaat bagi 21 Ekonomi Anggota.
Voluntary and non-binding yang berarti semua kesepakatan dalam forum APEC
dilakukan secara sukarela dan tidak mengikat.
Concerted unilateralism, yang berarti pelaksanaan keputusan dilakukan secara
bersama-sama sesuai dengan kemampuan tiap Ekonomi, tanpa syarat resiprositas.
Differentiated time frame yaitu bahwa setiap Ekonomi maju diharapkan
melakukan liberalisasi terlebih dahulu
Prinsip-prinsip tersebut terbukti telah membuat anggota APEC melaksanakan
komitmen secara lebih efektif. Fleksibilitas yang diberikan memberikan ruang kepada
anggota APEC yang beragam kapasitasnya, untuk berimprovisasi, melakukan uji coba,
dan mengembangkan pelatihan bersama secara bertahap hingga memenuhi kesepakatan
yang diinginkan.
Tujuan utama APEC
Tujuan utama APEC adalah mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan
kesejahteraan di Asia Pasifik. Hal ini dilakukan dengan mendorong dan memfasilitasi
perdagangan dan investasi yang lebih bebas dan terbuka di kawasan, serta meningkatkan
kerja sama pengembangan kapasitas Ekonomi anggota.
Tujuan utama APEC ini tertuang pada dokumen visi jangka Panjang APEC
Putrajaya Vision 2040, yang disepakati pada tahun 2020. Visi ini menggantikan Bogor
Goals yang telah menjadi visi jangka panjang APEC sejak tahun 1994. Adapun tujuan
yang ingin dicapai pada tahun 2040 adalah: “Our vision is an open, dynamic, resilient and
peaceful Asia-Pacific community by 2040, for the prosperity of all our people and future
generations."
Siklus Pertemuan di APEC
Mekanisme kerja APEC bermuara pada para Pemimpin Ekonomi APEC yang
melakukan pertemuan setahun sekali dalam APEC Economic Leaders' Meeting (AELM).
Sebelumnya, para Menteri Luar Negeri dan Menteri Perdagangan APEC menghadiri
pertemuan bersama dalam APEC Ministerial Meeting (AMM). Hasil kesepakatan para
Pemimpin Ekonomi dan Menteri APEC tersebut selanjutnya ditindaklanjuti oleh para
Pejabat Tinggi (Senior Officials) APEC yang bertemu lazimnya 3 (tiga) kali dalam
setahun. Pada tingkatan teknis, hasil-hasil pertemuan Senior Officials Meeting (SOM)
akan dilaksanakan oleh Komite, Working Groups, Fora dan Subfora. Selain itu, terdapat
pertemuan Informal Senior Official Meeting (ISOM) yang dilakukan pada akhir tahun,
guna memperkenalkan tema prioritas keketuan APEC pada tahun selanjutnya.
Peranan APEC bagi Indonesia dan Kawasan
1. Manfaat APEC bagi Indonesia:
Sarana untuk membangun kepercayaan dan hubungan yang saling
menguntungkan dengan Negara/Ekonomi mitra strategis Indonesia di kawasan.
Sarana untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing Indonesia, melalui proyek-
proyek pelatihan teknis dan capacity building serta sharing of best practices.
Sarana untuk memastikan bahwa pasar Asia-Pasifik tetap terbuka bagi produk
ekspor unggulan Indonesia.
2. Manfaat APEC bagi Kawasan:
Turut menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi di kawasan melalui pertukaran
informasi kebijakan.
Menciptakan kondisi yang mendukung peningkatan perdagangan kawasan:
Sarana pembahasan isu-isu behind the border dan across the border terkait
perdagangan dan investasi, maupun isu-isu yang kerap menjadi ancaman
perekonomian seperti kesiaptanggapan bencana, dll.
Mendorong paradigma pertumbuhan yang berkualitas melalui five growth
strategy: balance, inclusive, sustainable, innovative, dan secure.
Mempermudah dan memfasilitasi dunia usaha antara lain melalui skema
APEC Business Travel Card (ABTC).
f) NAFTA
North American Free Trade Area (NAFTA) merupakan perjanjian perdagangan
bebas yang dibentuk oleh tiga negara di kawasan Amerika Utara. Negara tersebut adalah
Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. NAFTA dilatarbelakangi oleh keinginan untuk
memajukan dan meningkatkan perdagangan di kawasan Amerika Utara. NAFTA
diterapkan dengan cara menghilangkan atau mengurangi hambatan-hambatan di bidang
perdagangan, baik dalam bentuk hambatan tarif maupun nontarif.
Sejarah NAFTA
American Summit di Chili pada April 1988 menjadi latar sejarah berdirinya
NAFTA. Pertemuan ini membahas tentang budaya, perjalanan, hingga cyberspace. Kerja
sama yang dijalin Amerika Serikat dan Kanada menarik minat Meksiko untuk terlibat
dalam kerja sama tersebut. Pada September 1998, Meksiko akhirnya menandatangani
Declaration and Memorandum of Understanding yang meresmikan masuknya Meksiko
ke dalam NAFTA. Kesepakatan untuk membuat perdagangan bebas ditetapkan pada 12
Januari 1992. Namun, NAFTA baru beroperasi secara resmi pada 1 Januari 1994.
1. Rules of origin, yakni suatu aturan pendukung atau sekunder yang digunakan untuk
membantu mengaplikasikan aturan-aturan utama.
2. Prosedur bea cukai.
3. Masalah pertanian.
4 Sanitas
5 Pengadaan oleh pemerintah
6. Investasi.
7. Perdagangan jasa.
8. Perlindungan hak kekayaan intelektual.
9. Mekanisme penyelesaian sengketa dagang ekspor impor.
g) EEC
EEC atau European Economic Community (Masyarakat Ekonomi Eropa).
Organisasi ekonomi negara regional Eropa ini dibentuk pada tahun 1957 atau setelah
berakhirnya Perang Dunia II. EEC sendiri kini sudah dilebur menjadi European Union
(EU) atau Uni Eropa per tahun 2009 lalu. Dulunya, EEC adalah organisasi yang sangat
berpengaruh terhadap pemulihan ekonomi negara-negara Eropa yang mengalami krisis
akibat Perang Dunia II.
Apa itu EEC dan Bagaimana Sejarah Pembentukannya?
EEC adalah organisasi regional negara-negara di benua Eropa yang dibentuk pada
tahun 1957 melalui Perjanjian Roma. Pembentukan organisasi ini sendiri melalui proses
panjang yang dimulai pada tahun 1950 silam. Kala itu, Prancis dan Jerman Barat berniat
untuk mengadakan kerjasama dalam sektor industri batu bara dan baja. Kerjasama
tersebut diwujudkan melalui penandatanganan European Coal and Steel
Community (ECSC) dalam Perjanjian Paris oleh Jerman Barat, Prancis, Belgia,
Luksemburg, Belanda, dan Italia yang kemudian disebut dengan The Six State.
Seiring berjalannya waktu, keenam negara tersebut memperluas kerjasama
ekonomi dengan mengajak negara Eropa lainnya untuk bergabung. Setelah mendapatkan
respons yang positif ECSC menggelar pertemuan di Messina, Italia, pada 1 Juni 1955
untuk membahas rencana kerjasama tersebut. Dari pertemuan tersebut, dihasilkan
keputusan untuk mengangkat Menteri Luar Negeri Belgia Paul Henri Spaak sebagai
ketua komite badan kerjasama ekonomi negara Eropa. Spaak kemudian mengusulkan
pembentukan ECC. ECC resmi dibentuk pada tanggal 25 Maret 1957 dengan melibatkan
15 negara Eropa sebagai anggotanya dan tertulis dalam Perjanjian Roma.
Latar Belakang Pembentukan EEC
Terdapat 2 poin utama yang melatarbelakangi pembentukan organisasi ini, yaitu:
Krisis politik dan ekonomi setelah Perang Dunia II, banyak negara Eropa yang
mengalami kekacauan dan perpecahan.
Keinginan untuk mengadakan kerjasama politik dan ekonomi demi perdamaian
dan kesejahteraan masyarakat Eropa.
Tujuan dari EEC
Tujuan awal dan paling utama dari EEC adalah memperkenalkan integrasi
ekonomi di antara negara para pendirinya. Beberapa tujuan EEC adalah:
Menciptakan kemitraan ekonomi antar negara-negara di Eropa.
Meningkatkan kesejahteraan masyrakat Eropa.
Menerapkan perdagangan bebas di pasar Eropa.
Meningkatkan solidaritas dan kepedulian antara negara-negara yang menjadi anggota
EEC.
Memberikan perlindungan terhadap produk dan industri negara-negara anggota EEC.
Berbagai Program EEC
Dalam upaya mencapai berbagai tujuan tersebut, EEC membuat sejumlah program utama
yang meliputi:
Membangun pasar bersama (common market) yang menerapkan kebebasan lalu
lintas barang, modal, jasa, dan tenaga kerja.
Menghapus hambatan-hambatan non-tarif.
Melindungi industri tekstil Eropa dengan menerapkan Multi Fibre Agreement.
Anggota yang Tergabung dalam EEC
Negara-negara yang menjadi anggota EEC adalah:
Belgia
Perancis
Jerman Barat/Jerman
Italia
Luksemburg
Belanda
Denmark
Irlandia
Britania Raya
Yunani
Portugal
Spanyol
h) OPEC
Organization of the Petroleum Exporting Countries atau disingkat OPEC adalah
salah satu organisasi dunia yang berisikan negara-negara pengekspor minyak bumi.
Organisasi ini didirikan pada 14 September 1961 di Baghdad, Irak. Indonesia sendiri
pernah bergabung menjadi anggota OPEC pada tahun 1962. Kemudian pada tahun 2008,
Indonesia mengajukan diri untuk keluar dari organisasi tersebut karena sudah tidak
menjadi negara pengekspor minyak. Namun, keputusan dari anggota OPEC adalah hanya
menonaktifkan Indonesia dalam sementara waktu dari keanggotaan. Indonesia kembali
aktif menjadi negara anggota OPEC secara resmi pada tahun 2014. Lalu pada tahun 2016,
Indonesia kembali mengumumkan keluar dari OPEC lantaran itu merupakan dampak
kebijakan OPEC yang menurunkan produksi minyak Indonesia sebanyak 5 persen atau
sekitar 37.000 barel per hari untuk menghentikan penurunan harga minyak dunia.
Sejarah OPEC
Pada Februari 1959, harga minyak dunia mengalami penurunan ekstrem akibat
monopoli yang dilakukan oleh perusahaan minyak raksasa dunia, The Seven Mayors.
Perusahaan itu berasal dari negara-negara maju, seperti Inggris, Jepang, Amerika Serikat,
dan Jerman Barat. The Seven Mayors menguasai industri minyak dan menetapkan harga
minyak di pasar internasional secara sepihak tanpa mempedulikan usulan dari negara
lain. Kondisi ini membuat negara-negara pengekspor minyak tidak bisa tinggal diam.
Mereka harus bertindak guna mengatasi hal tersebut.
Akhirnya, didirikanlah OPEC yang pada saat itu beranggotakan lima negara
produsen terbesar minyak dunia, yaitu Arab Saudi, Iran, Irak, Kuwait, dan Venezuela.
Barulah disusul negara-negara lain, termasuk Indonesia. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
organisasi OPEC didirikan atas dasar kesamaan sumber daya alam yang dimiliki negara
anggotanya, yaitu minyak bumi.
Tujuan OPEC
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa organisasi OPEC menentang aksi
monopoli oleh The Seven Mayors. Sehingga tujuan OPEC adalah mengkoordinasikan
masalah mengenai produksi harga dan hak konsesi minyak bumi dengan perusahaan-
perusahaan minyak di dunia.
Selain itu, dilansir dari website resminya, tujuan OPEC adalah:
Bersama-sama menyatukan kebijakan perminyakan di antara negara anggota
Memastikan stabilitas pasar minyak untuk mengamankan pasokan minyak bumi yang
efisien, ekonomis, dan teratur kepada konsumen
Mengatur pengembalian modal yang adil bagi pihak yang berinvestasi di industri ini
Negara Anggota OPEC
Pada awalnya, negara anggota OPEC adalah Arab Saudi, Iran, Irak, Kuwait, dan
Venezuela. Seiring berjalannya waktu, negara-negara lain juga ikut bergabung, di
antaranya Qatar (tahun 1961), Indonesia dan Libya (tahun 1962), Uni Emirat Arab (tahun
1967). Disusul oleh Aljazair (tahun 1969), Nigeria (tahun 1971), Ekuador (1973), Gabon
(tahun 1975), Angola (tahun 2007), Guinea Khatulistiwa (tahun 2017), dan Kongo (tahun
2018). Pada Desember 1992, Ekuador keluar dari OPEC dan bergabung kembali pada
Oktober 2007. Namun mereka memutuskan untuk mundur dari anggota OPEC secara
efektif mulai 1 Januari 2020. Sementara Gabon juga mengundurkan diri dari
keanggotaannya di OPEC pada Januari 1995, namun kembali bergabung di Juli 2016.
Qatar mengakhiri keanggotaannya pada 1 Januari 2019. Hingga saat ini, terdapat 13
negara anggota OPEC yang aktif, di antaranya sebagai berikut:
Aljazair
Angola
Kongo
Guinea Khatulistiwa
Gabon
Iran
Irak
Kuwait
Libya
Nigeria
Arab Saudi
Uni Emirat Arab
Venezuela
Peran Indonesia dalam OPEC
Indonesia memang sempat beberapa kali keluar-masuk menjadi anggota OPEC.
Tentu saja hal ini bukan tanpa alasan. Selama bergabung, peran Indonesia dalam OPEC
sangatlah nyata. Pada saat itu, ketika Sekjen OPEC adalah Prof. Subroto, Indonesia
dikenal sebagai perantara antara produsen dan konsumen serta menengahi negara-negara
anggota OPEC yang terlibat konflik. Pada era 1980-an, ketika pendapatan dari sektor
migas dominan, Indonesia diuntungkan atas sikap OPEC yang teguh menjaga stabilitas
harga minyak. Meski begitu, ada dua alasan utama yang mendorong Indonesia saat itu
akhirnya memutuskan untuk keluar dari OPEC. Alasan pertama karena posisi Indonesia
sebagai negara net importer berbeda kepentingan dengan anggota OPEC lainnya. Alasan
kedua untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak boros dalam
mengonsumsi minyak atau BBM karena stok minyak Indonesia kini tidak lagi melimpah.
i) WTO
WTO adalah organisasi yang mengawasi, mengoperasikan, serta membantu
jalannya perdagangan internasional. Merupakan hasil dari ikatan perjanjian dan negosiasi
hampir seluruh negara di dunia, himpunan ini membantu menyelaraskan kebutuhan
global. Hingga saat ini, sebanyak 164 negara telah menjadi anggota WTO. Di antara
jumlah tersebut, 117 merupakan negara berkembang atau termasuk kawasan yang masih
terpisah. Terkait dengan itu, setiap pihak tergabung memiliki hak untuk menyatakan
pendapat dalam forum. Sehubungan dengan informasi tersebut, sistem pengambilan hasil
keputusan WTO adalah aturan mufakat di mana seluruh negara anggota diberikan hak
untuk menyetujui atau menolak kesepakatan.
Sejarah Latar Belakang WTO
Terbentuknya WTO adalah bukti bahwa perdagangan internasional dapat
direalisasikan meskipun telah terjadi gencatan senjata. Mengingat WTO adalah bentuk
reformasi kedamaian ekonomi dalam sistem global sejak berakhirnya Perang Dunia II
pada tahun 1945. Namun, meskipun pada catatan sejarah berdirinya WTO adalah pada
tahun 1995, organisasi ini sebenarnya merupakan penerus General Agreement on Tariffs
and Trade (GATT) yang telah hadir sejak 1947 dan pengganti International Trade
Organization (ITO).
Selama masa berlakunya, GATT telah mengeluarkan berbagai aturan
perdagangan dunia sehingga sistem ekonomi internasional berhasil berjalan dengan
harmonis. Dengan tujuan yang sama, WTO adalah organisasi yang bertekad untuk terus
menjaga kedamaian ekspor-impor.
Tujuan dan Tugas WTO
Terkait dengan aturan dan peran GATT sebelumnya, WTO adalah pihak yang
mengurus perihal perdagangan jasa serta kekayaan intelektual. Lalu, ketika ada
kekurangan produksi di negara berkembang, organisasi berikut bisa membantu
membangun volume ekspor-impor.
Agar lebih memahami tugas WTO, berikut penjelasan lengkapnya:
Meminimalisir hingga menghapuskan hambatan yang mengganggu proses dagang
barang dan jasa global
Membantu kelancaran kegiatan transaksi ekonomi internasional
Mengatur adanya perjanjian jual beli resmi antar negara
Memfasilitasi forum negosiasi untuk keperluan perundingan kesepakatan
Mengawasi kebijakan perdagangan setiap anggota
Memberikan bantuan pada negara berkembang
Menjalin kerjasama dengan organisasi dunia seperti Bank Dunia (World
Bank) dan International Monetary Fund (IMF)
Sedangkan, tujuan pembentukan WTO adalah membuat perdagangan antar negara
menjadi semakin terbuka, memakmurkan masyarakat global, serta menyelesaikan
masalah ekonomi internasional.
Prinsip Dasar WTO
Salah satu dasar pendirian WTO adalah perjanjian Marrakesh yang mengutarakan
bahwa perdagangan seharusnya memperbaiki taraf hidup, meningkatkan pendapatan riil,
memastikan adanya lapangan kerja, serta melebarkan spektrum konsumsi barang dan
jasa. Selain itu, sudah selayaknya WTO adalah pihak yang mengoptimalkan pengelolaan
sumber daya dunia sehingga memajukan negara-negara berkembang.
Sehubungan dengan informasi tersebut, anggota tergabung telah menyetujui
prinsip dasar WTO sebagai aturan resmi perdagangan antar negara sebagai berikut:
1. Perlakuan Nasional dan Adil (National Treatment)
Salah satu prinsip dasar WTO adalah menghilangkan segala bentuk diskriminasi terhadap
produk ekspor dan impor dari setiap negara anggota. Perbedaan dalam hal pungutan
dalam negeri, undang-undang, peraturan, rangkaian persyaratan yang berperan dalam
penawaran, penjualan, pembelian, distribusi serta aturan terkait jumlah merupakan
larangan.
2. Prinsip Pengikatan Tarif (Tarif Binding)
Prinsip pengikatan tarif meliputi kepemilikan daftar produk bea masuk yang wajib diikat
(legally bound). Tujuan dari prinsip berikut yaitu agar tidak terjadi perubahan pungutan
masuk pada suatu negara secara sembarangan.
3. Perlakuan Khusus dan Berbeda bagi Negara Berkembang
Prinsip selanjutnya dari WTO adalah perlakuan khusus dan berbeda bagi negara
berkembang atau juga dikenal sebagai Special and Differential Treatment For Developing
Countries. Tujuan adanya prinsip ini yaitu mendorong partisipasi negara berkembang
untuk turut ikut serta dalam forum ekonomi global serta membantu dalam
mengaplikasikan aturan WTO.
4. Perlindungan Hanya pada Tarif
Prinsip berikut diatur dalam Pasal XI dan mensyaratkan bahwa perlindungan atas industri
dalam negeri hanya diperkenankan melalui tarif.
Putaran Perundingan Perdagangan
Perundingan perdagangan WTO adalah bersifat mufakat yaitu melalui persetujuan
seluruh negara anggota. Jika hasil keputusan ditolak oleh satu atau beberapa perwakilan,
maka keputusannya merupakan kesepakatan yang tidak bisa diambil. Sistem berikut
menciptakan adanya putaran perundingan perdagangan tingkat tinggi yang dihadiri oleh
Menteri dari setiap negara anggota setiap 2 tahun sekali.
Dampak WTO bagi Indonesia
Peran Indonesia dalam WTO adalah tergabung menjadi salah satu negara anggota
sejak 5 tahun setelah kemerdekaannya yaitu pada 24 Februari 1950. Terkait dengan
partisipasinya, dampak WTO bagi Indonesia terbagi menjadi positif dan negatif. Hal ini
disebabkan oleh adanya kebutuhan untuk mengatur sistem ekonomi negara yang cocok
dengan aturan organisasi. Dampak positif dari WTO bagi Indonesia salah satunya yaitu
negara mendapatkan proteksi dari potensi ketidakadilan perdagangan hingga terjadinya
diskriminasi kebijakan. Di sisi lain, dampak negatif dari WTO adalah terlibatnya
perusahaan asing hingga tahap menguasai pada sektor perdagangan pokok Indonesia.
J) World Bank
Bank Dunia adalah lembaga keuangan internasional yang memiliki perwakilan di
hampir setiap negara. Salah satu kriteria Bank Dunia adalah berupa pemberian beberapa
dukungan, mulai dari keuangan, konsultasi, hingga penelitian bagi negara-negara
berkembang untuk mengembangkan perekonomian mereka.
Sejarah Bank Dunia
Dimulainya sejarah Bank Dunia adalah pada 1 April 1944, ketika sebuah
konferensi besar improvisasi diadakan di Amerika Serikat, atau lebih tepatnya di Bretton
Woods, New Hampshire. Konferensi keuangan dan keuangan Perserikatan Bangsa-
Bangsa ini kemudian membentuk lembaga yang memainkan peran penting dalam
perekonomian dunia. Lembaga ini kemudian disebut sebagai pemilik Bank Dunia
atau World Bank. Kriteria Bank Dunia adalah menyediakan sarana atau dukungan
keuangan kepada berbagai negara yang perekonomiannya tidak sehat sehingga dapat
mempengaruhi keadaan ekonomi di sekitarnya.
Tujuan Bank Dunia di Mata Internasional
Tujuan Bank Dunia adalah untuk menyokong rekonstruksi dan pembangunan
melalui fasilitasi penanaman modal untuk tujuan tertentu dalam suatu negara dengan
jaminan dan pinjaman. Bank Dunia juga mendukung perdagangan internasional dengan
menjaga neraca pembayaran. Mengatur pinjaman internasional yang dapat memberikan
jaminan untuk proyek-proyek pemerintah besar dan kecil. Setelah itu, kegiatannya
didasarkan pada pengaruh investasi internasional untuk menciptakan lingkungan ekonomi
yang damai.
Fungsi Bank Dunia
Fungsi Bank Dunia adalah untuk membantu negara-negara berkembang
merancang rencana pembangunan yang memungkinkan mereka membangun infrastruktur
dan ekonomi untuk mengurangi kemiskinan dalam standar hidup warganya.
Peran Bank Dunia
Fungsi Bank Dunia adalah memberikan dana pinjaman di berbagai negara yang
ada di dunia. Namun, ada beberapa peran penting dari lembaga keuangan jenis ini.
Beberapa di antaranya yaitu:
Membuat strategi untuk memerangi kemiskinan
Memberikan kontribusi terhadap perubahan iklim seperti memberikan dana
bantuan
Meningkatkan kesehatan masyarakat di berbagai negara berkembang, membantu
ketersediaan pangan untuk negara miskin yang ada di dunia
CAI atau Clean Air Initiative yaitu inisiatif dari bank dunia untuk meningkatkan
inovasi dalam memperbaiki kualitas udara dari berbagai kota di negara
berkembang.
Peran Bank Dunia Terhadap Indonesia
Peran pertama yang dilakukan Bank Dunia terhadap negara Indonesia
adalah memberikan pinjaman dana. Pada tahun 1968 indonesia melakukan
pinjaman pertama pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. Pinjaman dana
tersebut digunakan untuk bidang pertanian, perhubungan, perindustrian, tenaga
listrik, dan pembangunan sosial. Indonesia mengalami peningkatan ekonomi dan
sejak tahun 1968. Saat ini terdapat lebih dari 280 proyek pembangunan yang ada
di Indonesia telah didanai oleh Bank Dunia. Sampai hari ini, Indonesia sendiri
masih tidak bisa hidup tanpa adanya pembiayaan dari luar negeri untuk kebutuhan
yang ada di dalam negeri.
k) IMF
International Monetary Fund atau IMF adalah organisasi internasional yang
bergerak di bidang keuangan dan seringkali memberikan pinjaman dana kepada negara-
negara anggota yang membutuhkan bantuan. Peran organisasi IMF adalah organisasi
yang berada di tengah sistem moneter internasional seluruh dunia. Sistem tersebut
diantaranya pembayaran dan juga nilai tukar mata uang. Serta, menjadi sumber dana
untuk permasalahan neraca negara.
Markas besar IMF berlokasi di Washington DC, Amerika Serikat. Saat ini,
anggota IMF terdiri dari 189 negara seluruh dunia. Diantaranya, terdapat 24 direktur
eksekutif. Hingga sekarang, IMF telah memberikan bantuan mencapai US$ 1 triliun bagi
negara anggota dengan lebih dari 40 perjanjian pinjaman. Berdasarkan catatan dari
International Monetary Fund, dari total negara peminjam tersebut, Ukraina,
Portugal,Yunan dan Pakistan menjadi negara dengan total pinjaman terbanyak (data
diambil per September 2017). Hingga sampai tahun 2010 lalu, jumlah cadangan dana
yang telah dikantongi IMF adalah sekitar SDR 476,8 miliar atau setara dengan Rp 6,73
Kuadriliun bila dinilai dari nilai tukar pada tahun tersebut.
Sejarah Terbentuknya IMF
IMF didirikan pada tahun 1944, berawal dari konferensi PBB yang dilaksanakan
di Bretton Woods, Amerika Serikat. Kala itu, terdapat setidaknya 45 perwakilan negara
yang setuju akan adanya kerangka kerjasama ekonomi. Tujuan dari kerjasama ekonomi
tersebut adalah menghindari terjadinya depresi besar seperti di tahun 1930 untuk kedua
kalinya. Tepat pada tahun itu, beberapa negara mengalami perekonomian yang cukup
lemah. Sehingga, agar dapat mempertahankan perekonomiannya, negara-negara tersebut
menerbitkan kebijakan hambatan impor. Namun, kebijakan tersebut ternyata justru
membuat perekonomian semakin lemah hingga akhirnya beberapa negara tidak sanggup
bertahan. Adanya situasi tersebut beberapa perwakilan negara mendatangi konferensi di
Bretton Woods guna mendiskusikan pasal-pasal kesepakatan. Gunanya untuk mengawasi
sistem moneter internasional, stabilitas nilai tukar serta menghapus pembatasan tukar
menukar valuta asing. Pada akhirnya, bulan Desember 1945 terbentuklah organisasi
internasional secara resmi, hingga saat ini menjadi IMF. kala itu, terdapat 29 negara yang
tergabung dalam keanggotaan dan bertandatangan dalam pasal-pasal perjanjian.
Tujuan Berdirinya IMF
Terbentuknya organisasi IMF atau Dana Moneter Internasional ini tentu bukan
tanpa tujuan. Selain menjadi sumber dana bagi negara-negara anggota, adapun beberapa
tujuan dari IMF adalah sebagai berikut.
Memantau perkembangan dan kebijakan ekonomi
Tugas IMF adalah melakukan pemantauan terhadap setiap negara anggota dalam hal
pemilihan kebijakan serta perkembangan ekonominya. IMF kemudian akan
memberikan saran mengenai kebijakan yang dinilai lebih tepat terkait kebijakan
tersebut.
Memberi dana pinjaman bagi negara anggota IMF
Ada kalanya, kegiatan IMF adalah memberikan bantuan teknis berupa pelatihan
terkait masalah keuangan ke[ad negara-negara anggotanya. Lebih tepatnya, memberi
pelatihan langsung kepada bank sentral dan pemerintah negara tersebut.
Mengadakan pertemuan tahunan anggota IMF
Setiap bulan oktober, para anggota IMF melakukan pertemuan yang membahas
seputar perekonomian. Biasanya, pertemuan ini diadakan di kantor pusat selama dua
tahun berturut-turut. Lalu pada tahun ketiga diadakan di salah satu negara anggota.
Tugas Utama IMF
Tak keluar dari masalah perekonomian, tugas utama IMF adalah memprakarsai
atau mendorong terbentuknya kerjasama moneter secara internasional antar negara-
negara yang menjadi anggotanya. Namun, selain itu ada pula beberapa tugas dari IMF,
yaitu sebagai berikut.
Memberikan fasilitas untuk pertumbuhan dan perluasan transaksi internasional
yang seimbang.
Mendorong stabilitas dari nilai tukar mata uang internasional
Membantu terbentuknya sistem pembayaran secara multilateral.
Memenuhi sumber bantuan yang telah dilengkapi dengan sistem safeguard
berkualitas kepada negara anggota yang sedang mengalami masalah
perekonomian atau neraca pembayaran.
Dalam jangka panjang, menurunkan tingkat kemiskinan di seluruh dunia.
BAHAN AJAR
LAMPIRAN
KISI-KISI ULANGAN HARIAN
LAMPIRAN
SOAL UALANGAN HARIAN
1. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) bisa disebut sebagai bentuk implementasi dari salah satu
tujuan ASEAN, yakni mempererat kerjasama ekonomi di antara negara anggotanya. Para
pemimpin ASEAN mencoba untuk mengintegrasikan kegiatan ekonomi masing-masing negara
demi menciptakan stabilitas ekonomi di Asia Tenggara. Sebutkan dan Jelaskan 4 pilar utama
dibentuknya MEA!
2. Berikan 1 contoh kerjasama ekonomi internasional yang dilakukan oleh Indonesia dengan
negara lain, lalu identifikasi kerjasama tersebut sesuai dengan point-point berikut: (*Note:
dilarang memilih kerjasama bilateral)
Bentuk kerjasamanya.
Bidang kerjasamanya.
Apa alasan Indonesia melakukan kerjasama itu.
Bagaimana dampak kerjasama itu bagi perekonomian nasional.