Anda di halaman 1dari 28

MODUL AJAR

KONSENTRASI KEAHLIAN AKUNTANSI dan


KEUANGAN LEMBAGA

Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen


Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Konsentrasi Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Fase / Kelas F / XI
Nama Penyusun Elina Apiani, S.Ak
Instansi SMK Bakti Nusantara 666
Tujuan Pembelajaran 1.1 Mengidentifikasi Permasalahan ekonomi
1.2 Memahami model dan perilaku ekonomi
1.3 Memahami Kegiatan Ekonomi
1.4 Menerapkan ilmu Ekonomi dalam kegiatan usaha
Alokasi Waktu 54 JP x @45 menit (2430 menit)
Modul Ajar Fase F – AKUNTANSI

1. TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan Kriteria Ketercapaian


Pembelajaran (TP) Tujuan Pembelajaran
(KKTP)
1.1 Mengidentifikasi 1.1.1 Menjelaskan pengertian Ekonomi
permasalahan 1.1.2 Menjelaskan perekonomian di Indonesi
ekonomi 1.1.3 Menjelaskan permasalahan ekonomi
1.1.4 Mengidentifikasi permasalahan ekonomi

1.2 Memahami 1.2.1 Menjelaskan model dan pelaku ekonomi


model dan pelaku 1.2.2 Memahami model dan pelaku ekonomi
ekonomi
1.3 Memahami 1.3.1 Menjelaskan kegiatan ekonomi
kegiatan ekonomi 1.3.2 Memahami kegiatan ekonomi

1.4 Menerapkan ilmu 1.4.1 Menerapkan ilmu ekonomi dalam kegiatan usaha
ekonomi dalam
kegiatan usaha

2. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Informasi Teknis Pembelajaran


Model Pembelajaran Project Based Learning/Teaching Factory
Metode Pembelajaran Praktik / Demonstrasi
Alat, Bahan, dan Media Alat Praktik : PC/Laptop, HP, Aplikasi Spreadsheet, Printer, Internet
Pembelajaran Bahan : Buku Paket/Bahan Ajar, LKPD, Format Bukti Transaksi, dan
Laporan Kas Kecil.
Media : Slide PPT Bahan Pembelajaran , Video materi
Dimensi Profil Pelajar
Bernalar Kritis, Kreatif, dan Mandiri
Pancasila

Asesmen Awal :
Pertanyaan : Jawaban
Peserta didik mengerjakan ceklis mandiri (self assesment test) dalam
mengukur kemampuan awal terhadap materi pembelajaran, sebagai
Ya Tidak
berikut:
1. Apakah kamu dapat menjelaskan definisi ekonomi?
2. Apakah kamu dapat menjelaskan permasalahan ekonomi yang
terjadi di Indonesia?
3. Apakah kamu dapat menjelaskan model dan pelaku ekonomi?
4. Apakah kamu dapat menjelaskan kegiatan ekonomi ?
5. Apakah kamu dapat menguraikan bagaimanakah langkah-
langkah kegiatan ekonomi ?

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐶𝑒𝑘𝑙𝑖𝑠 𝑌𝑎
Nilai Asesmen Awal = 𝑥 100
5

Halaman 2 / 17
Modul Ajar Fase F – AKUNTANSI

Kelompok A : Kelompok B :
Nilai Asesmen 0-75 (Kategori Nilai Asesmen >75 (Kategori
Kelompok Tingkat Peserta Didik: Siap Belajar), Peserta Peserta Didik: Mahir), Peserta didik
Belajar Peserta didik siap mengikuti dapat mengerjakan pengayaan
Didik pembelajaran pembelajaran yang bersifat
perluasan materi.

Halaman 3 / 17
Modul Ajar Fase F – AKUNTANSI

Pertanyaan Pemantik :
 Mengapa seorang pembisnis harus mengetahui
permasalahan ekonomi ?
 Apakah pengaruh ekonomi terhadap kehidupan sehari-hari?
 Apa yang kita lakukan jika perekonomian di Indonesia mengalami
penurunan?
 Apa sajakah kegiatan ekonomi yang kalian ketahui dalam
kehidupan sehari-hari?

Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Durasi
Kegiatan
Pendahuluan 1. Guru memeriksa kondisi kelas dan mengkondisikan kesiapan 30 menit
belajar peserta didik secara fisik dan psikis
2. Guru melakukan apersepsi, menyampaikan materi, tujuan,
serta asesmen pembelajaran.
3. Guru memberikan pertanyaan pemantik terkait materi
pembelajaran dan memberikan motivasi belajar.
4. Peserta didik mengerjakan asesmen awal yang diberikan
guru.

Inti Guru mengelompokkan tingkat belajar peserta didik berdasarkan 210 menit
hasil asesmen awal menjadi :

Kelompok A: Kelompok B:
Peserta didik siap mengikuti Peserta didik mengerjakan
pembelajaran. pengayaan pembelajaran yang
bersifat mendapatkan
keluasan materi.
1. Peserta didik mengamati tayangan video dan media
pembelajaran yang diberikan guru.
2. Peserta didik menerima, mengamati, dan mengidentifikasi
LKPD “Permasalahan ekonomi ” yang harus dikerjakan,
kemudian membentuk kelompok kecil berdasarkan instruksi
guru.
3. Peserta didik menyusun pembagian tugas berdasarkan
kelompoknya dalam mengerjakan aktivitas pada LKPD
berdasarkan penjelasan teknis, SOP, dan alokasi waktu yang
tersedia.
4. Peserta didik membuat jadwal penyelesaian projek yang
akan dilaksanakan dan mengkonfirmasinya kepada guru.
5. Peserta didik saling berkolaborasi mengerjakan aktivitas
pada LKPD sesuai petunjuk guru dan pembagian tugas
bersama kelompoknya.
6. Guru melakukan monitoring ke tiap kelompok terkait
kesesuaian aktivitas yang dikerjakan peserta didik dalam
tuntutan projek yang sedang dikerjakan.

Halaman 4 / 17
Modul Ajar Fase F – AKUNTANSI

7. Tiap kelompok projek menyerahkan hasil akhir projeknya


kepada guru, kemudian melakukan revisi terhadap
pengerjaan projek yang masih kurang sesuai dengan
spesifikasi/SOP.
8. Peserta didik (tiap kelompok) mempresentasikan hasil projek
di depan kelas, dan peserta didik lainnya menanggapi atas
projek yang dipresentasikan.
9. Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan atas
pembelajaran dan penugasan yang telah dilaksanakan.
10. Guru memberikan penguatan terhadap materi pembelajaran
yang dipelajari kepada seluruh peserta didik.

Penutup 1. Peserta didik mengerjakan asesmen sumatif serta refleksi 30 menit


pembelajaran yang diberikan guru.
2. Guru memberikan kesimpulan pembelajaran dan
menyampaikan materi pokok pada pertemuan berikutnya.
3. Guru menutup pembelajaran seraya memberikan motivasi
kepada peserta didik agar selalu semangat dalam belajar.

Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Durasi
Kegiatan
Pendahuluan 1. Guru memeriksa kondisi kelas dan mengkondisikan kesiapan 30 menit
belajar peserta didik secara fisik dan psikis
2. Guru melakukan apersepsi, menyampaikan materi, tujuan,
serta asesmen pembelajaran.
3. Guru memberikan pertanyaan pemantik terkait materi
pembelajaran dan memberikan motivasi belajar.
4. Peserta didik mengerjakan asesmen awal yang diberikan
guru.

Inti Guru mengelompokkan tingkat belajar peserta didik berdasarkan 210 menit
hasil asesmen awal menjadi :

Kelompok A: Kelompok B:
Peserta didik siap mengikuti Peserta didik mengerjakan
pembelajaran. pengayaan pembelajaran yang
bersifat mendapatkan
keluasan materi.
7. Peserta didik mengamati tayangan video dan media
pembelajaran yang diberikan guru.
8. Peserta didik menerima, mengamati, dan mengidentifikasi
LKPD “Model dan Pelaku ekonomi ” yang harus dikerjakan,
kemudian membentuk kelompok kecil berdasarkan instruksi
guru.
9. Peserta didik menyusun pembagian tugas berdasarkan
kelompoknya dalam mengerjakan aktivitas pada LKPD
berdasarkan penjelasan teknis, SOP, dan alokasi waktu yang
tersedia.
10. Peserta didik membuat jadwal penyelesaian projek yang
akan dilaksanakan dan mengkonfirmasinya kepada guru.
Halaman 5 / 17
Modul Ajar Fase F – AKUNTANSI

11. Peserta didik saling berkolaborasi mengerjakan aktivitas


pada LKPD sesuai petunjuk guru dan pembagian tugas
bersama kelompoknya.
12. Guru melakukan monitoring ke tiap kelompok terkait
kesesuaian aktivitas yang dikerjakan peserta didik dalam
tuntutan projek yang sedang dikerjakan.
13. Tiap kelompok projek menyerahkan hasil akhir projeknya
kepada guru, kemudian melakukan revisi terhadap
pengerjaan projek yang masih kurang sesuai dengan
spesifikasi/SOP.
14. Peserta didik (tiap kelompok) mempresentasikan hasil projek
di depan kelas, dan peserta didik lainnya menanggapi atas
projek yang dipresentasikan.
15. Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan atas
pembelajaran dan penugasan yang telah dilaksanakan.
16. Guru memberikan penguatan terhadap materi pembelajaran
yang dipelajari kepada seluruh peserta didik
Penutup 1. Peserta didik mengerjakan asesmen sumatif serta refleksi 30 menit
pembelajaran yang diberikan guru.
2. Guru memberikan kesimpulan pembelajaran dan
menyampaikan materi pokok pada pertemuan berikutnya.
3. Guru menutup pembelajaran seraya memberikan motivasi
kepada peserta didik agar selalu semangat dalam belajar.

Halaman 6 / 17
Modul Ajar Fase F – AKUNTANSI

Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Durasi
Kegiatan
Pendahuluan 1. Guru memeriksa kondisi kelas dan mengkondisikan kesiapan 30 menit
belajar peserta didik secara fisik dan psikis
2. Guru melakukan apersepsi, menyampaikan materi, tujuan,
serta asesmen pembelajaran.
3. Guru memberikan pertanyaan pemantik terkait materi
pembelajaran dan memberikan motivasi belajar.
4. Peserta didik mengerjakan asesmen awal yang diberikan
guru.

Inti Guru mengelompokkan tingkat belajar peserta didik berdasarkan 210 menit
hasil asesmen awal menjadi :

Kelompok A: Kelompok B:
Peserta didik siap mengikuti Peserta didik mengerjakan
pembelajaran. pengayaan pembelajaran yang
bersifat mendapatkan
keluasan materi.
1. Peserta didik mengamati tayangan video dan media
pembelajaran yang diberikan guru.
2. Peserta didik menerima, mengamati, dan mengidentifikasi
LKPD “Kegiatan ekonomi ” yang harus dikerjakan,
kemudian membentuk kelompok kecil berdasarkan instruksi
guru.
3. Peserta didik menyusun pembagian tugas berdasarkan
kelompoknya dalam mengerjakan aktivitas pada LKPD
berdasarkan penjelasan teknis, SOP, dan alokasi waktu yang
tersedia.
4. Peserta didik membuat jadwal penyelesaian projek yang
akan dilaksanakan dan mengkonfirmasinya kepada guru.
5. Peserta didik saling berkolaborasi mengerjakan aktivitas
pada LKPD sesuai petunjuk guru dan pembagian tugas
bersama kelompoknya.
6. Guru melakukan monitoring ke tiap kelompok terkait
kesesuaian aktivitas yang dikerjakan peserta didik dalam
tuntutan projek yang sedang dikerjakan.
7. Tiap kelompok projek menyerahkan hasil akhir projeknya
kepada guru, kemudian melakukan revisi terhadap
pengerjaan projek yang masih kurang sesuai dengan
spesifikasi/SOP.
8. Peserta didik (tiap kelompok) mempresentasikan hasil projek
di depan kelas, dan peserta didik lainnya menanggapi atas
projek yang dipresentasikan.
9. Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan atas
pembelajaran dan penugasan yang telah dilaksanakan.
10. Guru memberikan penguatan terhadap materi pembelajaran
yang dipelajari kepada seluruh peserta didik

Halaman 7 / 17
Modul Ajar Fase F – AKUNTANSI

Penutup 1. Peserta didik mengerjakan asesmen sumatif serta refleksi 30 menit


pembelajaran yang diberikan guru.
2. Guru memberikan kesimpulan pembelajaran dan
menyampaikan materi pokok pada pertemuan berikutnya.
3. Guru menutup pembelajaran seraya memberikan motivasi
kepada peserta didik agar selalu semangat dalam belajar.

Tindak Lanjut Pembelajaran


 Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang menunjukan penguasaan terhadap kinerja
penuntasan aktivitas projek dengan baik/sempurna dan cepat dengan memberikan aktivitas
praktik tambahan yang bersifat menambah keluasan materi pengelolaan kas kecil.
 Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai batas kriteria ketercapaian
tujuan pembelajaran dengan kriteria dilaksanakan remedial test : jika jumlah peserta didik yang
mendapat skor ketercapaian dibawah batas KKTP >50%) dan dan remedial test jika jumlah
peserta didik yang mendapat skor ketercapaian dibawah batas KKTP <50%. (dengan fokus
remedial pada KKTP yang belum tercapai)

Glosarium
Angka Indeks :
angka perbandingan yang dinyatakan dalam presentase untuk mengukur perubahan variabel.
Asuransi :
perjanjian untuk menanggung resiko tertentu, seperti kebakaran dan kecelakaan.
Barang, :
alat pemuas kebutuhan yang berwujud, seperti rumah dan pakaian.
Biaya peluang (opportunity cost) :
biaya yang dikorbankan untuk menggunakan sumber daya bagi tujuan tertentu, yang diukur dengan manfaat yang dilepasnya karena
tidak digunakan untuk tujuan lain.
Ceteris paribus, :
faktor-faktor lain dianggap tidak berubah/ konstan/tetap.
Celah inflasi (Inflationary Gap), : celah yang terjadi dalam masyarakat karena adanya perebutan barang dan jasa yang
menimbulkan terjadinya inflasi.
Deflasi, :keadaan perekonomian yang menunjukkan turunnya harga secara terus-menerus.

Demand of labour, :permintaan akan tenaga kerja.

Devalusi, :kebijakan pemerintah menurunkan nilai mata uang sendiri terhadap mata uang asing.

Diagram interaksi pelaku ekonomi (circular flow diagram) :

diagram yang menunjukkan interaksi timbale balik antar pelaku ekonomi.

Diversifikasi, :perluasan produksi dengan cara menambah jenis produksi.

Ekonomi deskriptif,:ilmu ekonomi yang menggambarkan keadaan perekonomian yang sebenarnya terjadi di masyarakat.

Ekonomi makro, :bidang ilmu ekonomi yang melihat dan menganalisis kegiatan ekonomi di suatu Negara dengan analisis yang

bersifat menyeluruh.

Halaman 8 / 17
Modul Ajar Fase F – AKUNTANSI

Ekonomi mikro, :bidang ilmu ekonomi yang melihat dan menganalisis kegiatan ekonomi dengan cara melihat dan menganalisis

bagian-bagian kecil dari keseluruhan.

Ekonomi teori, :ilmu ekonomi yang bersifat menerangkan hubungan peristiwa-peristiwa ekonomi dan merumuskannya dalam suatu

hukum atau teori ekonomi.

Ekonomi terapan, :ilmu ekonomi yang memakai ekonomi teori untuk membuat dan merumuskan kebijakan ekonomi.

Ekstensifikasi, :perluasan produksi dengan cara menambah faktor produksi.

Elastisitas penawaran, :tingkat kelenturan atau tingkat kepekaan penawaran dalam menghadapi perubahan harga.

Elastisitas permintaan,  :tingkat kelenturan atau tingkat kepekaan permintaan dalam menghadapi perubahan harga.

Fungsi konsumsi : fungsi yang menunjukkan hubungan antara konsumsi dan pendapatan.

Fungsi penawaran, : fungsi yang menunjukkan hubungan antara harga dengan jumlah barang atau jasa yang ditawarkan

(penawaran).

Fungsi permintaan, : fungsi yang menunjukkan adanya hubungan antara harga dengan jumlah barang atau jasa yang diminta

(permintaan).

Fungsi tabungan : fungsi yang menunjukkan hubungan antara tabungan dan pendapatan.

Hukum permintaan, : hukum yang menjelskan hubungan antara harga dan jumlah barang atau jasa yang diminta.

Harga keseimbangan : harga yang terjadi sat jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.

Hukum penawaran : hukum yang menjelaskan hubungan antara harga dan jumlah barang atau jasa yang ditawarkan.

Indeks harga, : angka perbandingan untuk mengukur perubahan harga dari suatu periode ke periode lainnya. Indikator makro

ekonomi, : data-data statistik yang mengindikasikan perubahan-perubahan kegiatan ekonomi – negara.

Inflasi, : keadaan perekonomian yang menunjukkan kenaikan harga-harga barang secara umum yang terjadi secara terus-menerus.

Jasa : alat pemuas kebutuhan yang tidak berwujud, seperti jasa guru.

Jumlah keseimbangan, : jumlah yang terjadi saat terbentuknya harga keseimbangan.

Kebijakan cadangan kas, :kebijakan bank sentral untuk menambah atau mengurangi jumlah uang beredar dengan cara menaikkan

atau menurunkan cadangan kas minimum yang dimiliki bank-bank umum.

Kebijakan diskonto, :kebijakan bank sentral untuk menambah atau mengurangi jumlah uang beredar dengan cara menaikkan atau

menurunkan suku bunga bank.

Kebijakan fiskal, :kebijakan pemerintah dalam mengubah penerimaan dan pengeluaran negara.

Kebijakan moneter, :kebijakan pemerintah melalui bank sentral untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar.

Kebijakan kredit longgar, :kebijakan bank sentral untuk menambah jumlah uang beredar dengan cara memperlonggar syarat

pemberian kredit.

Kebijakan kredit selektif, :kebijakan bank sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar dengan cara memperketat syarat

pemberian kredit.

Kebijakan pasar terbuka, :kebijakan bank sentral untuk menambah atau mengurangi jumlah uang beredar dengan cara menjual

atau membeli surat berharga.

Kebutuhan, :segala sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk mempertahankan hidup dan memperoleh kesejahteraan dan

kenyamanan.

Koefisien Gini, :koefisien atau angka untuk menunjukkan tingkat ketimpangan distribusi pendapatan.
Halaman 9 / 17
Modul Ajar Fase F – AKUNTANSI

Law of diminishing return, :“hukum tambahan hasil yang semakin berkurang” dikemukakan oleh David Ricardo.

Leasing : penyewaan barang-barang modal (seperti mesinmesin) dengan sistem pembayaran secara berkala.

Mekanisasi, : perluasan produksi dengan cara menggunakan mesin-mesin yang menghemat waktu dan tenaga.

Nilai, : arti yang diberikan manusia terhadap suatu barang karena dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan manusia atau dapat

ditukarkan dengan barang lain.

Nilai pakai, : nilai yang diberikan kepada suatu barang karena barang tersebut dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Nilai tukar, : nilai yang diberikan kepada suatu barang karena barang tersebut dapat ditukar dengan barang lain.

Output nasional, : jumlah seluruh barang dan jasa yang diproduksi perusahaan di suatu negara dalam jangka waktu satu tahun.

Pasar duopoli : pasar yang dikuasai dua penjual.

Pasar input : pasar yang memperjualbelikan input (masukan) berupa faktor-faktor produksi.

Pasar monopoli : pasar yang dikuasai satu penjual atau satu perusahaan.

Pasar monopsoni : pasar yang dikuasai satu pembeli.

Pasar oligopoli : pasar yang dikuasai beberapa penjual.

Pasar oligopsoni : pasar yang dikuasai beberapa pembeli.

Pasar output : pasar yang memperjualbelikan output (hasil produksi) berupa barang dan jasa.

Pasar persaingan monopolistik : bentuk pasar antara pasar persaingan sempurna dengan pasar monopoli.

Pasar persaingan sempurna : pasar yang memiliki banyak pembeli dan penjual sehingga masing-masing pembeli dan penjual

secara individual (perseorangan) tidak mampu mempengaruhi harga pasar. Pasar ini memiliki beberapa ciri.

Pasar persaingan tidak sempurna : pasar persaingan sempurna yang tidak lengakap ciri-cirinya.

Pelaku ekonomi, : pihak yang menjalankan kegiatan ekonomi dalam suatu sistem ekonomi.

Penawaran uang : jumlah uang yang beredar.

Pendapatan nasional : jumlah seluruh pendapatan yang diterima rumah tangga sebagai balas jasa faktor-faktor produksi selama

satu tahun.

Pengeluaran nasional : jumlah seluruh pengeluaran yang dilakukan rumah tangga di suatu negara untuk membeli barang dan jasa

selama satu tahun.

Perluasan produksi, : usaha untuk meningkatkan atau menambah kuantitas dan kualitas barang dan jasa melalui berbagai cara,

seperti mekanisasi dan intensifikasi.

Permintaan, : jumlah barang atau jasa yang diminta atau dibeli pada waktu tertentu pada harga tertentu.

Permintaan uang, : jumlah uang yang diperlukan masyarakat dalam suatu waktu tertentu.

Pola konsumsi, : susunan kebutuhan seseorang terhadap barang dan jasa yang akan dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu yang

dipenuhi dari pendapatannya.

Politik uang ketat (tight money policy), : politik bank sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar dengan beberapa

cara/kebijakan.

Politik uang longgar (easy money policy), : politik bank sentral untuk menambah jumlah uang beredar dengan beberapa

cara/kebijakan.

Produksi, :setiap kegiatan atau usaha manusia untuk menghasilkan atau menambah guna barang dan jasa.

Rush, :penarikan uang dari bank secara besar-besaran.


Halaman 10 / 17
Modul Ajar Fase F – AKUNTANSI

Revaluasi : kebijakkan pemerintah menaikkan nilai mata uang sendiri terhadap mata uang asing.

Sistem ekonomi,  : cara suatu negara mengatur kehidupan ekonominya dengan menggunakan perangkat tertentu, seperti peraturan

dan kebijakan.

Spesialisasi,  : perluasan produksi dengan cara mengadakan pembagian kerja.

Tahun dasar, : tahun yang dipakai sebagai dasar perhitungan, umumnya dipakai dalam penghitungan satu angka indeks.

Tenaga kerja, : penduduk yang dianggap sanggup bekerja bila ada permintaan kerja yang berusia 15 s.d. 64 tahun.

Uang giral, : uang yang disimpan di bank-bank umum yang bisa diambil sewaktu dengan menggunakan cek atau bilyet giro.

Uang kartal, : uang logam dan uang kertas yang beredar di masyarakat sebagai alat pembayaran yang sah.

Uang kursi : uang yang tersimpan di bank dalam bentuk tabungan, deposito berjangka dan tabungan valuta asing milik swasta

domestik (swasta dalam negeri).

UMK : Upah Minimu Kota/Kabupaten.

UMP : Upah Minimum Provinsi.

UMR : Upah Minimum Regional.

SBI :surat berharga atas unjuk dalam rupiah yang diterbitkan Bank Indonesia sebagai pengakuan hutang berjangka pendek dengan

sistem diskonto.

Solvabilitas : kemampuan bank untuk memenuhi seluruh kewajibannya pada saat bank tersebut bubar (dilikuidasi).

Transfer Payment :

penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa proses produksi, tapi diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun

yang lalu.

Utility : kepuasan atau kesenangan yang diperoleh oleh seorang individu dari konsumsi (consumption) suatu barang (good) atau jasa

(service).

Glosari Ekonomi Versi lain

Angka indeks: Suatu ukuran statistik yang menunjukkan perubahan suatu variabel atau sekumpulan variabel yang berhubungan satu

sama lain pada waktu atau tempat yang sama atau berlainan.

Ekonomi makro: Bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan.

Ekonomi mikro: Ilmu yang mempelajari aktivitas-aktivitas perekonomian yang bersifat bagian kecil, sehingga memusatkan

perhatiannya pada masalah bagaimana konsumen akan mengalokasikan pendapatannya yang terbatas terhadap berbagai macam

barang dan jasa yang dibutuhkan untuk memperoleh kepuasan maksimum.

Elastisitas (pemuluran):Pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta atau yang ditawarkan.

Elastisitas pendapatan (income elasticity):Persentase perubahan permintaan akan suatu barang yang diakibatkan oleh persentase

perubahan pendapatan  (income) riil konsumen.

Elastisitas penawaraan (elasticity of supply) : Pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang

ditawarkan. 

Elastisitas permintaan (elasticity of demand) : Pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang diminta. 

Elastisitas silang (cross elasticity): Persentase perubahan jumlah barang X yang diminta, yang disebabkan oleh persentase

perubahan harga barang yang lain (Y). 

Faktor produksi modal: Hasil produksi yang dipergunakan dalam proses produksi lebih lanjut untuk menghasilkan barang lain. 
Halaman 11 / 17
Modul Ajar Fase F – AKUNTANSI

Faktor produksi tenaga kerja: Segala kegiatan manusia, baik jasmani atau rohani untuk kegiatan produksi.

Fungsi konsumsi: Fungsi yang menunjukkan hubungan antara konsumsi (C) dengan pendapatan (Y). 

Fungsi penawaran: Fungsi yang menunjukkan hubungan antara harga (P) dengan jumlah barang (Q) yang ditawarkan.

Fungsi permintaan: Fungsi yang menunjukkan hubungan antara variabel harga (P) dengan variable jumlah barang (Q) yang

diminta

Fungsi tabungan:Fungsi yang menunjukkan hubungan antara tabungan (S) dengan pendapatan (Y). 

GDP (Gross Domestic Product = Produk Domestik Bruto):Jumlah seluruh produksi yang dihasilkan masyarakat, baik

masyarakat asing yang berada di dalam negeri, maupun masyarakat nasional dalam waktu satu tahun. 

GNP (Gross National Product = Produk Nasional Bruto):Jumlah seluruh produk yang dihasilkan oleh masyarakat suatu negara

tanpa menghitung produk yang dihasilkan oleh masyarakat asing di dalam negeri dalam waktu satu tahun.

Harga keseimbangan atau harga pasar (equilibrium price): Harga yang terjadi apabila jumlah barang yang diminta sama dengan

jumlah barang yang ditawarkan.

Harga maksimum (ceilling price):Harga tertinggi yang berlaku di pasar yang ditentukan pemerintah, yang tingginya berada di

bawah harga pasar. 

Harga minimum (floor price):Harga terendah yang berlaku di pasar yang ditentukan oleh pemerintah, yang tingginya berada di

atas harga pasar. 

Hukum Engel:Hukum yang menunjukkan hubungan antara pendapatan dengan konsumsi. 

Inflasi: Keadaan harga yang mengalami kenaikan secara umum dan terus-menerus. 

Kebijakan moneter: Kebijakan pemerintah untuk mengatur jumlah peredaran uang dan menjamin kestabilan nilai uang, agar tidak

terjadi inflasi. 

Kebutuhan : Keinginan manusia atas barang dan jasa yang beraneka ragam untuk dapat terpenuhi dengan alat atau sarana yang ada,

sehingga tercapai kemakmuran., 

Kelangkaan : Keadaan timpang antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan sarana atau alat yang terbatas.

Konsumsi : Menggunakan atau memanfaatkan barang yang dihasilkan oleh produsen.

Kredit :Tiap-tiap perjanjian suatu jasa (prestasi) dan adanya balas jasa (kontraprestasi) di masa yang akan datang. 

Laba usaha : Balas jasa yang diterima seorang pengusaha atau wirausaha. 

Neraca pembayaran: Suatu ringkasan pembukuan yang menunjukkan aliran pembayaran yang dilakukan negara lain ke dalam

negeri, dan dari dalam negeri ke Negara lain. 

Neraca perdagangan: Suatu catatan tentang kegiatan ekspor dan impor barang atau jasa antarnegara.

Nilai barang: Kemampuan pakai barang untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kemampuan tukar barang terhadap yang lain. 

Nilai eksternal uang: Nilai yang diukur dengan kemampuan uang untuk ditukarkan dengan sejumlah mata uang luar negeri atau

uang asing. 

Nilai internal uang: Nilai yang diukur dengan kemampuan uang untuk ditukarkan dengan sejumlah barang dan jasa. 

Nilai intrinsik uang: Nilai berdasarkan bahan yang digunakan untuk membuat uang.

Nilai nominal uang: Nilai berdasarkan tulisan yang tertera pada uang.

Pasar monopoli: Suatu keadaan pasar di mana hanya ada satu kekuatan atau satu penjual yang dapat menguasai seluruh penawaran
Halaman 12 / 17
Modul Ajar Fase F – AKUNTANSI

Pasar oligopoly : Suatu keadaan pasar di mana terdapat beberapa produsen atau penjual menguasai penawaran baik secara

independen (sendiri-sendiri) maupun secara diamdiam bekerja sama.

Pasar persaingan monopolistic :

Pasar yang terjadi bila di dalamnya terdapat banyak produsen, tetapi ada diferensiasi produk (perbedaan merk, bungkus, dan

sebagainya) di antara produk-produk yang dihasilkan oleh masing-masing produsen.

Pasar persaingan sempurna (perfect market): Pasar yang terorganisir secara sempurna untuk memperdagangkan barang-barang

homogen. 

Penawaran (supply): Jumlah keseluruhan barang atau jasa yang akan dijual atau ditawarkan oleh produsen pada berbagai macam

tingkat harga. 

Pendapatan nasional:Jumlah pendapatan yang diterima oleh masyarakat/pemilik factor produksi suatu negara selama kurun waktu

tertentu (biasanya digunakan ukuran waktu 1 tahun). 

Pendapatan per kapita :Pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk dalam suatu negara selama kurun waktu 1 tahun, atau

ditentukan oleh besarnya pendapatan nasional dan jumlah penduduk.

Pengangguran: Suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja dan ingin mendapatkan pekerjaan tetapi

belum memperoleh pekerjaan.

Permintaan (demand): Jumlah keseluruhan barang dan jasa yang ingin dibeli oleh konsumen pada berbagai macam tingkat harga. 

Produksi: Kegiatan menghasilkan barang atau jasa yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Produk Domestik Regional Bruto: Produksi yang dihasilkan oleh suatu masyarakat dalam kurun waktu 1 tahun yang berada di

daerah/regional tertentu.

Rumah tangga perusahaan : Bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus-menerus dan

didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan dan laba.

Sistem ekonomi : Cara untuk mengatur atau mengorganisasi seluruh aktivitas ekonomi, baik ekonomi rumah tangga negara atau

pemerintah maupun rumah tangga masyarakat atau swasta.

Sistem ekonomi liberal: Suatu sistem di mana negara memberi kebebasan kepada setiap orang untuk mengadakan kegiatan

ekonomi. 

Sistem ekonomi sosialis :Sistem ekonomi di mana seluruh kebijakan perekonomian ditentukan oleh pemerintah. 

Standar moneter : Sistem moneter yang didasarkan atas standar nilai uang, termasuk di dalamnya peraturan tentang cirri-ciri/sifat-

sifat dari uang, pengaturan tentang jumlah uang yang beredar (baik logam maupun kertas), ekspor impor logam mulia, serta fasilitas

bank dalam hubungannya dengan demand deposit (simpanan yang setiap saat dapat diambil). 

Link Media dan Bahan Pembelajaran


Seluruh media maupun bahan pembelajaran yang akan digunakan dalam aktivitas pembelajaran
dapat diakses melalui link :
 https://repositori.kemdikbud.go.id/22042/1/XI_Ekonomi_KD-3.2_Final.pdf

Daftar Pustaka

Halaman 13 / 17
Modul Ajar Fase F – AKUNTANSI

 Alam. 2018. Ekonomi Bisnis untuk SMK. Jakarta: Erlangga


 https://repositori.kemdikbud.go.id/22042/1/XI_Ekonomi_KD-3.2_Final.pdf

3. PENILAIAN / ASESMEN
Tujuan Ktriteria Ketercapaian
Asesmen / Penilaian
Pembelajaran Tujuan
(TP) Pembelajaran (KKTP)
1.1 Mengidentifik 1.1.5 Menjelaskan pengertian Ekonomi Asesmen Formatif :
asi 1.1.6 Menjelaskan perekonomian di Indonesi Awal
permasalahan 1.1.7 Menjelaskan permasalahan ekonomi  Asesmen Awal
ekonomi 1.1.8 Mengidentifikasi permasalahan ekonomi (Self Assesment
Test)
Proses
 Tes Tertulis
 Praktik
Asesmen Sumatif :
Akhir
 Tes Tertulis
 Refleksi
Pembelajaran Peserta
Didik
 Refleksi
Pembelajaran Guru
1.2 Memahami 1.2.3 Menjelaskan model dan pelaku Asesmen Formatif :
model dan ekonomi Awal
pelaku 1.2.4 Memahami model dan pelaku ekonomi  Asesmen Awal
ekonomi (Self Assesment
Test)
Proses
 Tes Tertulis
 Praktik
Asesmen Sumatif :
Akhir
 Tes Tertulis
 Refleksi
Pembelajaran Peserta
Didik
Refleksi Pembelajaran
Guru

Halaman 14 / 17
Modul Ajar Fase F – AKUNTANSI

1.3 Memahami 1.3.1 Menjelaskan kegiatan ekonomi Asesmen Formatif :


kegiatan 1.3.2 Memahami kegiatan ekonomi Awal
ekonomi  Asesmen Awal
(Self Assesment
Test)
Proses
 Tes Tertulis
 Praktik
Asesmen Sumatif :
Akhir
 Tes Tertulis
 Refleksi
Pembelajaran Peserta
Didik
Refleksi Pembelajaran
Guru
1.4 Menerapkan 1.4.1 Menerapkan ilmu ekonomi dalam kegiatan Asesmen Formatif :
ilmu ekonomi usaha Awal
dalam  Asesmen Awal
kegiatan (Self Assesment
usaha Test)
Proses
 Tes Tertulis
 Praktik
Asesmen Sumatif :
Akhir
 Tes Tertulis
 Refleksi
Pembelajaran Peserta
Didik
Refleksi Pembelajaran
Guru

Halaman 15 / 17
Modul Ajar Fase F – AKUNTANSI

Asesmen Formatif
- Asesmen Awal (Self Assesment Test)
Jawaban
No Pertanyaan
Y Tidak
a
1 Apakah kamu dapat menjelaskan definisi ekonomi?
2 Apakah kamu dapat menjelaskan permasalahan ekonomi yang terjadi di
Indonesia?
3 Apakah kamu dapat menjelaskan model dan pelaku ekonomi?
4 Apakah kamu dapat menjelaskan kegiatan ekonomi ?

5 Apakah kamu dapat menguraikan bagaimanakah langkah-langkah


kegiatan ekonomi ?
Total

Nilai Asesmen Jumlah Ceklis Ya


Awal = 𝑥 100
5
(Self Assesment
Test)
Kelompok A : Kelompok B :
Nilai Asesmen 0 – 75 (Kategori Nilai Asesmen >75 (Kategori Peserta
Kelompok Peserta Didik : Siap Belajar), Peserta Didik : Mahir), Peserta didik dapat
Kategori
Belajar Peserta didik siap mengikuti pembelajaran. mengerjakan pengayaan
Didik pembelajaran yang bersifat
perluasan materi.

Halaman 16 / 17
Modul Ajar Fase F – AKUNTANSI

- Asesmen Proses
Aktivitas 1 (Tes
Tertulis) :
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan tepat!
1. Jelaskan penyebab terjadinya masalah ekonomi !
2. Jelaskan peranan rumah tangga pemerintah dalam kegiatan ekonomi !
3. Jelaskan peranan rumah tangga produsen !
4. Jelaskan peranan rumah tangga konsumen !
5. Jelaskan apa saja yang merupakan factor-faktor produksi dan balas jasa atas penggunaannya !
PENGOLAHAN TES TERTULIS

Nomor Metode Skor


Pertanyaa Tes Tulis Tes Lisan Maks
n .
1  100
2  100
3  100
4  100
5  100
Total 500

Rumus Nilai Pengolahan Tes Tulis :


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
500 𝑥 100

Halaman 17 / 17
Modul Ajar Fase F – AKUNTANSI

RUBRIK PENILAIAN TES TERTULIS

KRITERIA DAN
KKTP SKOR
No
Perlu Bimbingan Cuku Baik Sangat Baik
p
(0-60) (61-70) (71-80) (81-100)
1 Menjelaskan Belum mampu Mampu Mampu Mampu
permasalahan
ekonomi
Menjelaskan Menjelaskan menjelaskan Menjelaskan
permasalahan
ekonomi
1-2 Penyebab 3 Penyebab 3 Penyebab
permasalahan permasalahan permasalahan
ekonomi di ekonomi di ekonomi di
Indonesia Indonesia Indonesai dan
Dan tepat Sangat
dalam tepat dalam
Menjelaskan Menjelaskan
penyebab
permasalahan
ekonomi di
Indonesia
Penyebab
permasalahan
ekonomi
Menggunakan Menggunakan
redaksi Bahasa redaksi Bahasa
sendiri sendiri
2 Memahami model dan Belum mampu Mampu Mampu Mampu
pelaku ekonomi memahami menjelaskan 25 menjelaskan 50 menjelaskan 75
model dan pelaku sd. 50% s.d. 75% s.d. 100%
kegiatan ekonomi peranan rumah peranan rumah peranan rumah
tangga tangga produsen tangga produsen
produsen dengan tepat
3 Memahami model dan Belum mampu Mampu Mampu Mampu
pelaku ekonomi memahami menjelaskan 25 menjelaskan 50 menjelaskan 75
model dan pelaku sd. 50% s.d. 75% s.d. 100%
ekonomi peranan rumah peranan rumah peranan rumah
tangga tangga tangga
konsumen konsumen konsumendenga
n tepat
4 Memahami kegiatan Belum mampu Mampu Mampu Mampu
ekonomi memahami menjelaskan 25 menjelaskan 50 menjelaskan 75
kegiatan ekonomi sd. 50% s.d. 75% s.d. 100%
peranan rumah peranan rumah peranan rumah
tangga dalam tangga dalam tangga dalam
kegiatan kegiatan kegiatan
ekonomi ekonomi ekonomi dengan
tepat
5 Menerapkan kegiatan Belum dapat Mampu Mampu Mampu
ekonomi dalam menerapkan menerapkan menerapkan 50 menerapkan 75
kegiatan usaha
kegiatan ekonomi prosedur sd. 75% sd. 109%
Halaman 18 / 17
Modul Ajar Fase F – AKUNTANSI

dalam kegiatan dalam kegiatan kegiatan kegiatan


usaha ekonomi cukup ekonomi dalam ekonomi dalam
tepat 25-50% kegiatan kegiatan
dengan tepat

Halaman 19 / 17
Modul Ajar Fase F – AKUNTANSI

LEMBAR OBSERVASI/PENGAMATAN
PRAKTIK

Aspek Penilaian
Nilai
No Nama Peserta Didik Presentasi
Ketepatan Kerapihan Akhi
Hasil
r

Bandung, .....................................
Guru Mapel: .................................

Rubrik Penilaian
Aspek Perlu Cukup Baik Sangat
Penilaian Bimbingan (61-70) (71 - 80) Kompeten
(0-60) (81- 100)
Ketepatan Prosentase Prosentase Prosentase Prosentase
(AP1) ketepatan sesuai ketepatan sesuai ketepatan sesuai ketepatan sesuai
dengan keterangan dengan keterangan dengan keterangan dengan keterangan
transaksi dan input transaksi dan input transaksi dan input transaksi dan input
jumlah jumlah jumlah jumlah
0% -25% 26% - 50% 51% - 75% 76% - 100%

Kerapihan Peserta Didik Peserta Didik Peserta Didik telah Peserta Didik telah
Hasil belum mampu cukup mampu mampu sepenuhnya
Pekerjaan menunjukkan menunjukkan menunjukkan menunjukkan
(AP2) unsur kerapihan unsur kerapihan unsur kerapihan unsur kerapihan
berdasarkan segi berdasarkan segi berdasarkan segi berdasarkan segi
proposi estetika, proposi estetika, proposi estetika, proposi estetika,
ukuran, dan ukuran, dan ukuran, dan ukuran, dan
keterbacaan. keterbacaan. keterbacaan. keterbacaan.
Presentasi Peserta Didik Peserta Didik Peserta Didik Peserta Didik telah
Hasil belum mampu cukup mampu mampu sepenuhnya
Pekerjaan memresentasikan memresentasikan memresentasikan mampu
(AP3) hasil pekerjaan hasil pekerjaan hasil pekerjaan memresentasikan
dengan sistematis, dengan sistematis, dengan sistematis, hasil pekerjaan
jelas, dan menarik jelas, dan menarik jelas, dan menarik dengan sistematis,
jelas, dan menarik

AP1+AP2+AP3
NAP
3
=

Keterangan :
NAP = Nilai Akhir
Praktik AP = Aspek
Penilaian

Halaman 20 / 17
Modul Ajar Fase F – AKUNTANSI

Asesmen Sumatif (Tes Tulis):


Pilihlah salah satu jawaban A, B, C, D, atau E untuk menjawab pertanyaan di bawah ini!

1. Masalah pokok dalam masyarakat modern dalam mengatasi masalah ekonomi adalah barang dan
jasa apa yang dihasilkan, berapa banyak barang yang dihasilkan dan ….
A. Siapa yang membeli barang yang dihasilkan
B. Bagaimana hasil produksinya
C. Jasa apa yang dihasilkan/diproduksi
D. Mesin apa yang digunakan untuk produksi
E. Berapa banyak barang yang dihasilkan

2. Inti masalah ekonomi adalah.... Kebutuhan manusia dalam mencapai kepuasan hidup
A. Kebutuhan manusia yang dapat dipenuhi dengan kerja
B. Kebutuhan manusia dan uang sebagai alat pemuasnya
C. Kebutuhan manusia dan keterbatasan alat pemuasnya
D. Kebutuhan manusia barang atau jasa sebagai alat pemuasnya.
E. Kebutuan ekonomi terbatas

3. Survei pasar sangat diperlukan guna membantu produsen terutama dalam mengatasi satu masalah
ekonomi, yaitu....
A. Apa yang harus diproduksi
B. Bagaimana cara memproduksi
C. Dimana diproduksi
D. Untuk siapa diproduksi
E. Siapa yang memproduksi

4. Tujuan manusia mempelajari ilmu ekonomi adalah untuk mengetahui....


A. Usaha manusia meningkatkan manfaat barang
B. Usaha manusia mencari kemakmuran
C. Usaha manusia memenuhi kebutuhan
D. Peristiwa-peristiwa dalam masyarakat
E. Usaha manusia menciptakan barang

5. Benda kebutuhan yang jumlahnya terbatas serta untuk mendapatkannya diperlukan pengorbanan
adalah.....
A. Barang substitusi
B. Benda bebas
C. Barang konsumsi
D. Benda ekonomi
E. Barang produksi

6. Rakyat ikut disertakan secara aktif didalam perekonomian. Hal itu merupakan ciri-ciri sistem
ekonomi....
A. Pasar
B. Pancasila
C. Campuran
D. Komando
E. Tradisional

Halaman 21 / 17
Modul Ajar Fase F – AKUNTANSI

REFLEKSI PEMBELAJARAN PESERTA


DIDIK

Tidak Sangat
No Pernyataan Memahami
Memahami Memahami
1 Apakah kamu telah memahami dengan baik
materi pembelajaran tentang kegiatan
ekonomi ?
No Pernyataan Tidak Kurang Ya
2 Apakah kamu mendapatkan manfaat dari
materi yang telah dipelajari tentang
Permasalahan ekonomi dan kegiatan ekonomi?
No Pernyataan Ya Tidak
Apakah kamu dapat menguraikan dan mengemukan kembali
3
terkait dengan permasalahan ekonomi yang terjadi
diIndonesia ?
No Pertanyaan Ada Tidak
4 Apakah ada topik bahasan dari materi pembelajaran yang
belum Anda Kuasai?
Sebutkan Topiknya:
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................
5 Dari materi pembelajaran pada bab ini, adakah topik yang
paling disukai?
Mengapa :
.....................................................................................................
.............................................................
.....................................................................................................
.............................................................

REFLEKSI PEMBELAJARAN GURU

No. Pertanyaan Tanggapan Anda


1 Menurut Anda apakah metode yang
digunakan untuk mencapai tujuan aktivitas
telah sesuai?
2 Menurut Anda, apakah aktivitas tema telah
berjalan sesuai dengan alur? Jelaskan!
3 Menurut Anda, apa kendala dan hambatan
dalam melaksanakan aktivitas tema ini?
4 Menurut anda, apakah pesan dimensi Profil
Pelajar Pancasila sudah tercapai?

LAMPIRAN:
1. Bahan Bacaan (Materi) Pembelajaran
2. Lembar Kerja Peserta Didik / Jobsheet
Halaman 22 / 17
Modul Ajar Fase F – AKUNTANSI

1. BAHAN BACAAN (MATERI) PEMBELAJARAN

3.1 Mengevaluasi masalah-masalah ekonomi


1. Masalah Ekonomi Klasik
Kebutuhan Manusia adalah sesuatu yang perlu dipenuhi agar manusia dapat hidup layak/laik. Inti masalah ekonomi klasik adalah kesenjangan
antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dihadapkan dengan alat pemuas yang terbatas Kita sebagai manusia tidak lepas dari kebutuhan hidup,
kebutuhan hidup dipenuhi guna menjaga kelangsungan hidup. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut manusia harus bekerja guna memperoleh
penghasilan. Hal ini semua dilakukan dalam rangka memenuhi semua kebutuhan. Jadi kebutuhan manusia dapat diartikan sebagai segala sesuatu
yang kita perlukan untuk menjaga kelangsungan hidup dan mencapai kesejahteraan. Jika seseorang dapat mencukupi semua kebutuhannya maka
orang tersebut telah mencapai kemakmuran. Kemakmuran merupakan keseimbangan antara jumlah kebutuhan dengan alat pemuas kebutuhan. Di
bawah ini terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi jumlah kebutuhan dan manusia, yaitu faktor ekstern dan intern.
Faktor Intern
Faktor intern yaitu faktor-faktor yang timbul dari manusia itu sendiri, antara lain :
1. Profesi atau pekerjaan
2. Jenis kelamin
3. Usia
4. Tingkat pendidikan
5. Perasaan tidak puas
Faktor Ekstern
Faktor ekstern yaitu yang timbul dari luar diri manusia, misalnya :
1. Keadaan alam
2. Agama/kepercayaan
3. Adat istiadat
4. Lingkungan tempat tinggal
5. Perkembangan zaman dan teknologi
Menurut tingkat kepentingan atau intensitasnya
Terdiri dari :
1. Kebutuhan primer/pokok
Kebutuhan primer adalah kebutuhan manusia yang mutlak harus dipenuhi untuk menjaga kelangsungan hidup. Misalnya kebutuhan terhadap
minuman dan perumahan (rumah). Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang paling mendasar dari setiap diri manusia, maka sering disebut juga
kebutuhan alami.
2. Kebutuhan sekunder/pelengkap adalah kebutuhan yang dipenuhi untuk melengkapi kebutuhan primer. Karena kebutuhan ini bersifat melengkapi
kebutuhan manusia. Misalnya kebutuhan akan alat-alat rumahtangga, alat-alat sekolah, kendaraan, dan lain sebagainya.
3. Kebutuhan tersier adalah kebutuhan tambahan yang berupa barang-barang mewah. Misalnya barang-barang perhiasan (emas, berlian), mobil
mewah, villa, dan sebagainya.
Menurut waktunya
Menurut waktunya kebutuhan dapat dibedakan menjadi :
1. Kebutuhan sekarang, yaitu kebutuhan manusia yang harus segera dipenuhi saat itu juga. Misalnya seorang yang baru lapar. Kebutuhan yang
harus dipenuhi adalah makanan dan minuman.
2. Kebutuhan yang akan datang yaitu kebutuhan yang dipenuhi untuk keperluan masa akan datang. Misalnya kita mulai sekarang menabung, ini
digunakan untu7k memenuhi kebutuhan masa yang akan datang.
Menurut subyek yang menggunakan
1. Kebutuhan individu, yaitu kebutuhan yang digunakan untuk memenuhi keperluan individu. Misalnya kita seorang pelajar membutuhkan buku
atau alat-alat pelajaran.
2. Kebutuhan kolektif atau bersama, yaitu kebutuhan untuk memenuhi keperluan bersama/kelompok. Misalnya kegiatan siskamling, kegiatan
pramuka, kegiatan olahraga dan sebagainya.
Alat Pemuas Kebutuhan
Jika kalian banyak memiliki kebutuhan maka harus ada alat pemuas kebutuhan. Berbagai alat pemuas kebutuhan ini dapat dibedakan dengan dua
macam, yaitu barang dan jasa.
Barang adalah segala sesuatu yang tampak dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Misalnya : makanan, buku, pakaian, dan lain-lain.
Jasa adalah sesuatu yang tidak tampak tetapi dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan, misalnya : ilmu pengetahuan, ibadah, hiburan/rekreasi dan
lain-lain.
Jenis barang dapat dibedakan sebagai berikut :
Menurut kelangkaannya
1. Barang ekonomis
Barang ekonomis yaitu barang yang jumlahnya terbatas sehingga untuk memperolehnya perlu mengeluarkan pengorbanan. Contohnya : makanan,
pakaian, alat-alat sekolah, dan lain-lain.
2. Barang bebas
Barang bebas artinya barang yang tersedia cukup banyak sehingga manusia untuk memperolehnya tidak perlu mengeluarkan pengorbanan.
Misalnya : sinar matahari, udara.
Menurut cara penggunaannya
1. Barang subtitusi/pengganti
Barang substitusi yaitu barang yang dapat digunkan untuk menggantikan barang lain dengan tujuan yang sama. Misalnya : minyak tanah diganti
kayu bakar untuk memasak, gula jawa diganti gula pasir.
2. Barang komplementer
Barang komplementer yaitu barang yang penggunaannya bersama-sama dengan barang lain. Misalnya : kapur dengan papan tulis, buku tulis
dengan pulpen, sepeda motor dengan bensin.

Menurut tujuan pemakainnya


1. Barang konsumsi
Barang konsumsi artinya barang yang dapat langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Contoh : nasi, makanan, pakaiann, sepatu, dan lain-
lain.
2. Barang modal

Halaman 23 / 17
Modul Ajar Fase F – AKUNTANSI

Barang modal yaitu barang yang digunakan untuk menghasilkan barang lain, contoh : kayu/papan digunakan untuk membuat meja, kain untuk
membuat baju, dan lain-lain.
Kegunaan (Utility) Benda
Macam-macam guna barang sebagai berikut :
1. Guna waktu (time utility)
Barang digunakan apabila digunakan pada waktu yang tepat. Contoh : payung digunakan pada waktu hujan, obat digunakan pada waktu sakit dan
lain-lain.
2. Guna tempat (place utility)
Barang berguna bila ditempatkan pada tempat yang tepat. Misalnya : batu didaerah pegunungan atau hulu sungai, akan bermanfaat apabila
dipindahkan tempat ke kota untuk bahan bangunan atau untuk perbaikan jalan.
3. Guna bentuk (form utility)
Barang berguna apabila dirubah bentuknya sesuai dengan kebutuhan manusia, misalnya : kayu/papan diubah menjadi mejaa, kursi, dan sebagainya.
4. Guna milik (ownership utility)
Barang berguna apabila barang tersebut sudah menjadi miliknya. Sepeda ditoko akan berguna apabila sudah dibeli dan dimiliki oleh seseorang.
5. Guna unsur (elemen utility)
Barang akan lebih berguna didalamnya, misalnya : obat
Kelangkaan Sumber Daya
Untuk menghasilkan barang dan jasa diperlukan sumber daya (resource). Dengan menggunakan sumber daya ekonomi yang ada melalui proses
produksi dapat dihasilkan barang-barang dan jasa.
Sumber daya alam (SDA : Natural Resource)
Sumber daya alam adalah sumber daya yang terbentuk karena kekuatan alamiah. Misalnya : tanah, air, biotis (hewan dan tumbuhan), gas bumi,
sumber-sumber mineral, udara, angin, dan lain sebagainya.
Berdasarkan kemampuannya untuk memperbaharui diri, maka sumber daya alam dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu :
1. Sumber daya alam yang dapat dipulihkan (diperbaharui), misalnya : hutan.
Sumber daya yang tidak dapat pulih (diperbaharui), misalnya : mineral, minyak,gas bumi, dan lain-lain.
2. Sumber daya manusia (SDM) Sumber daya manusia juga dapat disebut tenaga kerja, apabila semua tenaga kerja dapat dipergunakan penuh
sebagai faktor produksi maka akan dapat meningkatkan produksi barang-barang maupun jasa.
3. Modal (kapital) Modal atau kapital merupakan salah satu faktor produksi yang dipergunakan dalam proses produksi. Modal dapat berfungsi
untuk meningkatkan produksi.
Demikian suatu perusahaan memerlukan banyak modal yang berupa gedung, alat-alat produksi, bahan mentah dan lain-lain. Kelangkaan sumber
daya ekonomi maupun barang dan jasa dapat pula disebabkan oleh hal-hal berikut :
1. Terjadinya bencana alam, seperti : banjir, gempa bumi, kebakaran, tsunami, dan lain-lain.
2. Perang atau konflik antara bangsa/negara
3. Keterbatasan teknologi dan kemampuan manusia
4. Kerusakan yang disebabkan oleh manusia, seperti : penebangan liar (ilegal logging)
5. Pertumbuhan penduduk yang cepat sehingga tidak mampu diimbangi oleh pertambahan produksi
6. Keahlian/skill
Keahlian dapat diartikan seorang pengusaha yang mampu untuk menyatukan dan mengelola ketiga sumber daya di atas untuk menghasilkan
barang-barang dan jasa yang dibutuhkan manusia.
Masalah Ekonomi Modern
Masalah pokok dalam ekonomi menurut aliran klasik (Adam Smith) terdiri atas: Produksi, Distribusi, Konsumsi. Sedangkan menurut ajaran aliran
ekonomi modern yang dipelopori Paul A. Samuelson, ada tiga masalah poko ekomoni, antara lain
1. Barang apa yang diproduksi (What) ?
Manusia dihadapkan pada alternatif yaitu dari berbagai macam produk/ output, manakah yang harus diproduksi dan berapa jumlahnya.kali ini
penentuannya tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat semata, melainkan juga untuk mendapatkan keuntungan maksimum.
2. Bagaimana cara memproduksi barang ( How) ?
Merencanakan dan menentuka langkah produksi barang dan jasa. Maksudnya berhubungan dengan penggunaan teknologi tinggi(intensifikasi
modal/mesin) atau dengan teknologi sederhana(intensifikasi tenaga kerja). Jadi masyarakat atau produsen akan dihadapkan kepada pilihan-pilihan
tersebut dan alasanalasan serta pertimbangan apa yang melatar belakangi terhadap pilihan tersebut.
3. Untuk siapa barang atau jasa diproduksi (for whom) ?
Kepada siapa barang-barang/ sumber daya alam atau jenis itu diproduksi?Jawabannya adalah kepada masyarakat/konsumen yang mampu
membayar produk tersebut. Konsumen adalah setiap rumahtangga yang mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa yang
dilakukan secara individu maupun kelompok.

3.3 Memahami Model, pelaku ekonomi, perilaku konsumen dan


produsen dalam kegiatan ekonomi
Model Ekonomi
Dalam pembahasan kali ini kita akan bahas hubungan antar pelaku ekonomi agar dapat mengetahui bagaimana arus kegiatan ekonomi di
masyarakat tersebut berlangsung.Ada beberapa model hubungan antarpelaku ekonomi, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling
lengkap dan kompleks sebagai berikut.
Model kegiatan ekonomi sederhana (dua sektor)
Model dengan campur tangan pemerintah (tiga sektor)
Model kegiatan ekonomi terbuka (empat sektor)
untuk lebih jelas diagram hubungannya silakan klik baca lagi tentang Diagram interaksi antar pelaku ekonomi
Mari kita bahas dulu apa itu pelaku ekonomi
1. Pelaku Ekonomi
A. Pengertian Pelaku Ekonomi
Pelaku ekonomi adalah pihak-pihak yang melakukan kegiatan ekonomi. Secara garis besar, pelaku ekonomi dapat dikelompokkan menjadi 4
pelaku, yaitu rumah tangga konsumen, rumah tangga produsen/perusahaan, Pemerintah dan Masyarakat Luar Negeri. Setiap pelaku ekonomi ada
yang berperan sebagai produsen, konsumen, atau distributor.
Secara garis besar para pelaku ini dikategorikan menjadi empat sektor, yakni rumahtangga atau para konsumen (RTK) produsen (RTP),
pemerintah, dan Masyarakat luar negeri. Keempat pelaku ini pun ada dalam sistem perekonomian di Indonesia.

Halaman 24 / 17
Modul Ajar Fase F – AKUNTANSI

1. Rumah tangga Konsumen


Mereka adalah pelaku ekonomi yang utama karena rumah tangga konsumen meminta barang dan jasa dari pasar barang dan jasa (output). Untuk itu
kita harus mengkonsumsi atau membeli barang dan jasa. Rumah tangga ikut menentukan barang apa yang akan diproduksi. Kegiatan ini juga
merupakan kegiatan ekonomi. Maka tidak aneh kalau rumah tangga kita termasuk salah satu pelaku ekonomi. Rumah tangga konsumen juga
menawarkan tenaga kerja, tanah, kapital, dan kewirausahaan.
2. Rumah tangga Produsen
Mereka adalah produsen/atau perusahaan yang dibentuk oleh pengusaha atau wirausahawan dengan tujuan mencari laba dengan cara
menggabungkan tenaga kerja (sumber daya manusia), modal, dan tanah atau sumber daya alam untuk menghasilkan barang dan jasa. Mereka
menjalankan fungsi produksi atau bertindak sebagai produsen baik secara perorangan maupun secara kolektif atau terorganisasi. Produsen akan
mengelola usahanya dengan beberap acara atau bentuk seperti perusahaan perorangan (PO), berpartner, misalnya CV, firma, atau akan membentuk
perseroan (PT). Usaha
perseorangan merupakan bentuk yang paling sederhana. Ini adalah usaha/perusahaan yang dimiliki hanya oleh satu orang. Contohnya adalah petani,
seorang dokter, tukang listrik, dan sebagainya. Yang kedua adalah berpartner atau partnership. Ini bentuk usaha yang melibatkan dua orang atau
lebih individu untuk menyertakan sumber daya mereka dengan tujuan mencari laba.
3. Pemerintah/Rumah Tangga Negara
Peranan rumah tangga negara atau pemerintah dalam kegiatan ekonomi anatar lain:
1. Pengatur
2. Konsumen
3. Sebagai produsen
4. Pembuat dan pelaksana aturan main
5. Menjamin kompetisi
6. Menyediakan barang public
4. Masyarakat Luar Negeri
Masyarakat ekonomi luar negeri adalah pelaku ekonomi yang berhubungan dengan transaksi luar negeri, sektor ini mencakup ekspor dan impor
barang dan jasa serta aliran modal yang berkaitan dengan transaksi investasi perbankan. Peran rumah tangga konsumsi adalah sebagai berikut:
1. Konsumen
2. Pemasok atau pemilik faktor produksi
3. Ikut mempengaruhi mengenai apa yang akan diproduksi oleh perusahaan
3. PT atau corporation.
Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan Ekonomi
Kali ini kita akan membahas tentang Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan Ekonomi. Kegitan ekonomi merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dalam hal ini segala sesuatu perlu dioptimalkan. Nah berikut ini adalah pembahasan tentang
Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan Ekonomi
Teori Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang
produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap
sebelum pembelian, pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum pembelian konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait
produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen melakukan
konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya membuang produk setelah digunakan.Atau kegiatan-kegiatan individu yang
secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada
persiapan dan penentuan kegiatankegiatan tersebut.
Ruang Lingkup Perilaku Konsumen
Studi perilaku konsumen terpusat pada cara individu mengambil keputusan untuk
memanfaatkan sumber daya yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barangbarang yang berhubungan dengan konsumsi. Hal ini
mencakup apa yang mereka beli, mengapa mereka membeli, kapan mereka membeli, dimana mereka membeli, seberapa sering mereka membeli,
dan seberapa sering mereka menggunakannya.
Di samping mempelajari pemakaian konsumen dan evaluasi pasca-pembelian produk yang mereka beli, para peneliti konsumen juga tertarik untuk
mengetahui cara individu membuang produk. Dengan tujuan adalah bahwa mereka harus menyesuaikan produksi mereka dengan kekerapan
konsumen membeli penggantinya. Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:
pendapatan, selera konsumen, dan harga barang, disaat kondisi yang lain tidak berubah (ceteris paribus). Perilaku konsumen ini didasarkan pada
Teori Perilaku Konsumen yang menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan jasa
sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkannya.
Pendekatan Perilaku Konsumen
Pendekatan untuk mempelajari perilaku konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang :
1.Pendekatan Kardinal
2.Pendekatan Ordinal
1.) Pendekatan Kardinal
1. Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.
Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap
satu satuan.Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil.( Mula – mula kepuasan akan naik sampai
dengan titik tertentu atau saturation point tambahan kepuasan akan semakin turun ).Hukum ini menyebabkan terjadinya Downward sloping MU
curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini dikenal dengan hukum Gossen. Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang
bisa dihargai dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka
dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga
murah.
Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal.
2.) Pendekatan Ordinal
Kelemahan pendekatan kardinal terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur
dengan satuan kepuasan. Pada kenyataannya pengukuran semacam ini sulit dilakukan.Pendekatan ordinal mengukur kepuasan konsumen dengan
angka ordinal (relatif).Tingkat kepuasan konsumen dengan menggunakan kurva indiferens(kurva yg menunjukkan tingkat kombinasi jumlah barang
yang dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama).
Ciri-ciri kurva indiferens:
1.Mempunyai kemiringan yang negatif (konsumen akan mengurangi konsumsi barang yg satu apabila ia menambah jumlah barang lain yang di
konsumsi)

Halaman 25 / 17
Modul Ajar Fase F – AKUNTANSI

2.Cembung ke arah titik origin, menunjukkan adanya perbedaan proporsi jumlah yang harus ia korbankan untuk mengubah kombinasi jumlah
masing-masing barang yang dikonsumsi (marginal rate of substitution)
3.Tidak saling berpotongan, tidak mungkin diperoleh kepuasan yang sama pada suatu kurva indiferens yang berbeda

Teori Perilaku Produsen


Teori Produsen dan Fungsinya
produksi dapat kita lihat dimana saja,Yang dimaksud dengan teori produksi adalah kegiatan yang membuat barang-barang,produksi juga sangat
berkaitan dengan nilai guna suatu barang.Di dalam produksi terdapat proses produksi tertentu yang harus dijalani sehingga bias menghasilkan
barang yang berguna.
Di dalam menganalisis teori produksi, kita mengenal 2 hal:
1. Produksi jangka pendek
Dalam membahas teori produksi kita perlu membedakan pengertian jangka Panjang dan jangka pendek.Jangka pendek dan jangka panjang tidak
terkait dengan lamanya waktu yang digunakan dalam proses produksi. Produksi dalam jangka pendek bararti terdapat satu factor produksi yang
bersifat tetap,sedangkan factor produksi yang lainnya bersifat variable(berubah-ubah).produksi dalam jangka panjang berarti semua factor produksi
yang digunakan bersifat variable(berubah-ubah).
2. Produksi jangka panjang
Sebagaimana telah dijelaskan,produksi dalam jangka panjang tidak terkait dengan jangka waktu proses produksi,tetapi lebih kepada sifat factor
produkdi yang digunkan . Dalam jangka panjang semua factor produksi yang digunakan bersifat variable atau berubah-ubah.untuk mempelajari
produksi dalam jangka panjang kiata akan mempelajari kurva isoquant dan jumlah produk optimal.
a.) Isoquant atau Isoproduk
Kurva isokuant atau isoproduk adalah kurva tempat kedudukan titik-titik yang menunjukan kombinasi dua factor produksi untuk menghasilkan
tingkat produksi yang sama.
b.) Produksi optimal
Konsep efisiensi dari aspek ekonomis dinamakan konsep efisiensi ekonomis atau efisiensi harga. Dalam teori ekonomi produksi, pada umumnya
menggunakan konsep ini. Dipandang dari konsep efisiensi ekonomis, pemakaian faktor produksi dikatakan efisien apabila ia dapat menghasilkan
keuntungan maksimum. Untuk menentukan tingkat produksi optimum menurut konsep efisiensi ekonomis, tidak cukup hanya dengan mengetahui
fungsi produksi. Ada syarat lagi yang harus diketahui, rasio harga harga input-output.
3. Biaya Produksi
Pengertian Biaya Produksi
Berikut ini beberapa definisi biaya produksi dari berbagai sumber :
a. Biaya produksi yakni biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan produksi dari suatu produk dan akan dipertemukan (dimatchkan) dengan
penghasilan (revenue) di periode mana produk itu di jual (Abdul Halim, 1988:5).
b. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual (Mulyadi, 1995:14).
c. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang berhubungan dengan produksi suatu item, yaitu jumlah dari bahan langsung, upah langsung dan
biaya overhead pabrik (Amin Widjaya Tunggal, 1993:1)
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa biaya produksi adalah biaya-biaya yang digunakan dalam proses produksi meliputi
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan jenis biaya lain.
Jenis-jenis Biaya Produksi
Biaya produksi membentuk harga pokok produksi yang digunakan untuk menghitung harga pokok produk jadi dan harga pokok produk pada akhir
periode akuntansi masih dalam proses. Biaya produksi digolongkan dalam tiga jenis yang juga merupakan elemen-elemen utama dari biaya
produksi, meliputi :
1. Biaya bahan baku (direct material Cost)
Merupakan bahan secara langsung digunakan dalam produksi untuk mewujudkan suatu macam produk jadi yang siap untuk dipasarkan.
2. Biaya tenaga kerja langsung (direct labour cost)
Merupakan biaya-biaya bagi para tenaga kerja langsung ditempatkan dan didayagunakan dalam menangani kegiatan-kegiatan proses produk jadi
secara langsung diterjunkan dalam kegiatan produksi menangani segala peralatan produksi dan usaha itu dapat terwujud.
3. Biaya overhead pabrik (factory overhead cost)
Umumnya didefinisikan sebagai bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung dan biaya pabrik lainnya yang tidak secara mudah didefinisikan
atau dibebankan pada suatu pekerjaan.
Elemen-elemen dari biaya Overhead Pabrik yaitu :
1. Biaya bahan penolong
2. Biaya tenaga kerja tidak langsung
3. Biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap
4. Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin
5. Biaya listrik dan air pabrik
6. Biaya asuransi pabrik
7. Operasi lain-lain

Halaman 26 / 17
Modul Ajar Fase F – AKUNTANSI

3. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK / JOBSHEET

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


Penjelasan Umum:
Pada hari ini pembelajaran yang dilaksanakan membahas materi tentang permasalahan ekonomi dan
kegiatan ekonomi , dalam tuntutan pembelajaran ada 2 (dua) aktivitas yang dilaksanakan yaitu:
1) Ekplorasi Pengetahuan, anda secara mandiri diminta menjawab beberapa pertanyaan yang
diberikan guru sebagai dasar untuk dapat mengerjakan aktivitas 2 (dua).
2) Pengerjaan Projek, anda secara berkelompok diminta mengerjakan projek membuat kegiatan
produksi yang ingin dilakukan, factor produksi apa yang di perlukan, dan prediksi hasil produksi
beserta penggunaan factor produksi berdasarkan teori yang dikemukakan para ahli.
Aktivitas 1: Eksplorasi
Pengetahuan Petunjuk:
Amati dan simak dengan baik video dan permasalahan ekonomi di Indonesia yang disampaikan oleh
guru, kemudian jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini dengan tepat memanfaatkan buku paket
atau sumber dari internet! Kerjakan dalam waktu maksimal 45 menit!

Pertanyaan:
1. Jelaskan mengapa perlu mengadakan pilihan yang tepat dalam mengatasi masalah ekonomi !
2. Apa yang dimaksud dengan biaya peluang?
3. Jelaskan mengapa perlu mengelola keuangan dalam mengatasi masalah ekonomi !
4. Jelaskan factor-faktor yang memengaruhi perbedaan kebutuhan dan berikan contohnya masing-
masing !
5. Jelaskan peranan rumah tangga masyarakat luar negeri dalam perekonomian terbuka ?
Langkah Pengerjaan:
Jawab pertanyaan di atas !
JAWABAN :
1. ……………………………
2. ………………..
3. ……………..
4. …………….
5. …………………..

Halaman 27 / 17
Modul Ajar Fase F – AKUNTANSI

Aktivitas 2: Pengerjaan
Projek Petunjuk :
Pengerjaan Projek, anda secara berkelompok diminta mengerjakan projek membuat kegiatan
produksi yang ingin dilakukan, factor produksi apa yang di perlukan, dan prediksi hasil produksi
beserta penggunaan factor produksi berdasarkan teori yang dikemukakan para ahli.
BUATLAH KEDALAM BENTUK POWER POINT DAN BUATLAH VIDEO
PERENCANAANNYA
POST KE DALAM INSTAGRAM MASING-MASING DENGAN TAG @APIANIELINA

Halaman 28 / 17

Anda mungkin juga menyukai