Anda di halaman 1dari 2

Permasalahan Dalam Siklus Hidrologi

Siklus hidrologi atau siklus air adalah salah satu siklus alami yang menopang kehidupan di
bumi. Apa yang akan terjadi jika salah satu komponen dalam siklus air tersebut terganggu
atau bahkan musnah analisis kemungkinan yang dapat terjadi.
Dilansir dari National Geographic, siklus hidrologi bumi dimulai sekitar 3,8 miliar tahun
yang lalu ketika bumi mendingin. Namun, aktivitas manusia dapat mengganggu
keseimbangan siklus ini.
1. Banyaknya hujan dan banjir
Dampak negatif bagi kehidupan apabila siklus hidrologi terganggu adalah banyaknya
hujan dan banjir. Pemanasan global menaikkan suhu dan meningkatkan penguapan.
Di beberapa daerah, terutama di daerah pesisir dan daerah di sekitar perairan, hal tersebut
menyebabkan tingginya curah dan intensitas hujan. Banyaknya hujan dapat menyebabkan
banjir yang membawa berbagai dampak negatif lainnya.
2. Terjadinya kekeringan
Terganggunya siklus hidrologi memberikan dampak negatif yang berbeda di daerah
benua atau daratan yang jauh dari perairan.
Dilansir dari NASA Earth Observatory, pergeseran siklus air menyebabkan peningkatan
pengeringan permukaan tanah dan menambah keparagan kekeringan. Akibatnya, daerah
tersebut akan kekurangan air dan kekeringan yang juga membahayakan bagi kehidupan.
3. Tanah menjadi tidak subur
Terganggunya siklus hidrologi dapat menyebabkan banjir dan air limpasan. Dilansir dari
University of Missouri Extension, air limpasan di permukaan, air yang meresap, dan
banjir dapat membawa banyak unsur hara. Menyebabkan tanah yang terkena banjir dan
air limpasan menjadi kekurangan unsur hara dan tidak subur.
Selain banjir, kekeringan yang terjadi karena terganggunya siklus hidrologi dapat
membuat kandungan air dalam tanah berkurang. Akibatnya, tanah menjadi tidak subur
dan sulit bagi tumbuhan untuk tumbuh.
4. Berkurangnya air bersih
Siklus hidrologi menjaga ketersediaan air bersih (air tidak asin) di daratan. Terganggunya
siklus hidrologi dapat mengakibatkan air tanah dan sumber air bersih lainnya menjadi
kering. Akibatnya, makhluk hidup akan kekurangan air bersih untuk konsumsi dan
sanitasi.
5. Kematian makhluk hidup
Kekeringan yang terjadi akibat terganggunya siklus air melahirkan berbagai dampak
negatif yang berujung pada kematian makhluk hidup. Semua makhluk hidup
membutuhkan air. Kekeringan membuat manusia, hewan, dan juga tumbuhan tidak dapat
memenuhi kebutuhan air untuk mempertahankan fungsi tubuhnya. Sehingga,
terganggunya siklus hidrologi (terutama dalam jangka panjang) dapat mengakibatkan
kepunahan makhluk hidup.

6. Terjadinya badai
Dilansir dari NASA Global Precipitation Measurement, peningkatan penguapan siklus
hidrologi dapat mengakibatkan badai yang lebih sering dan intens. Adapun badai
mengakibatkan banyak dampak negatif seperti terhentinya aktivitas, kerusakan
infrastruktur, dan juga jatuhnya korban jiwa.
7. Terjadinya longsor
Daerah yang mengalami kenaikan intensitas hujan akibat terganggunya siklus hidrologi
mengalami lebih banyak banjir dan air limpasan. Banjir dan air limpasan tersebut dapat
memicu terjadinya longsor dalam skala besar maupun kecil. Longsor yang terjadi dapat
menimbulkan berbagai dampak buruk bagi kehidupan.
8. Terjadinya hujan asam
Aktivits manusia dapat mengemisikan gas sulfur dioksida dan nitrogen oksida ke udara.
Kedua gas tersebut kemudian masuk ke dalam silus hidrologi, bereaksi dengan uap air,
dan menghasilkan hujan asam yang berbahaya bagi kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai