MARKETING PLAN
11
Kabupaten Cirebon pada tanggal 19 November 2018. Akta tersebut telah
mendapatkan pengesahan melalui Menteri Hukum dan Hak
12
2.1.3 Manajemen dan Personalia
Dewan Komisaris
Komisaris : Nyonya Dokter Hajjah Risthi Grantia
Dewan Direksi
Direktur Utama : Tuan Dokter H. Dokter Gugun Iskandar Sp.JP
Direktur : Tuan Dokter Nurdin
Direktur : Tuan Hashbi Ash Shiddieq, SE
Direktur : Nyonya Dokter gigi Meidy Maulia Rakhmi Mars
Berikut ini adalah latar belakang para pengelola Perseroan :
13
4. Tuan Hashbi Ash Shiddieq, SE – Direktur
Lahir di Bandung pada tanggal 12 Juni 1981, bertempat tinggal di Kota
Bandung, Jl. Cidurian Baru, No. 3 RT 009, RW 006, Kel. Jatisari, Kec.
Buah Batu, Pemegang KTP nomor 3273221206810014.
Warga Negara Indonesia.
14
Struktur Organisasi Rumah Sakit Hasna Medika Group adalah sebagai berikut :
15
Struktur Organisasi Klinik Hasna Medika Group adalah sebagai berikut :
16
Dalam perjalanannya, perseroan telah melakukan pembangunan atau membuka
cabang rumah sakit dan klinik spesialis jantung. Berikut adalah Sejarah Hasna
Medika Group :
10. RSJHM Kuningan dipercaya untuk melayani peserta BPJS Kesehatan pada
tahun 2019.
11. RSJHM Kuningan terakreditasi Utama KARS Versi SNARS 2018 pada tahun
2019.
17
Berikut adalah tabel rumah sakit dan klinik spesialis jantung pusat dan cabang Hasna
Medika Group :
No Nama Rumah Sakit/Klinik Alamat Ket
Rumah Sakit Jantung Jl. Raden Gilap No. 8
1 Hasna Medika Cirebon Palimanan, Cirebon Pusat
Klinik Jantung Hasna Jl. Raya Langut, Lohbener
2 Medika Indramayu KM 150 Indramayu Cabang
Visi : Menjadi Rumah Sakit terbaik dan terpercaya dalam pelayanan kesehatan
jantung.
Misi :
1. Memberikan pelayanan kesehatan jantung dengan standar kualitas terbaik.
2. Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan jantun kepada
masyarakat.
18
2.2 Analisis Situasi Pasar
2.2.1 Ekonomi Global
Optimisime terhadap pemulihan ekonomi global tertahan setelah COVID-19
(Corona Virus Disaese 2019) merebak akhir Januari 2020. Kesepakatan tahap
I perundingan perdagangan AS-Tiongkok sempat menurunkan ketidakpastian
global dan meningkatkan optimisme pelaku ekonomi terhadap prospek
pemulihan ekonomi global. Namun, optimisme berubah setelah terjadinya
COVID-19 yang diprakirakan akan menekan perekonomian Tiongkok dan
menghambat keberlanjutan pemulihan ekonomi global, setidaknya pada
triwulan I 2020. Bank Indonesia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi
global tahun 2020 dari 3,1% menjadi 3,0%, dan kemudian meningkat menjadi
3,4% dari perkiraan semula 3,2% pada tahun 2021. Di pasar keuangan global,
terjadinya COVID-19 telah meningkatkan risiko sehingga mendorong
penyesuaian aliran dana global dari negara berkembang kepada aset keuangan
dan komoditas yang dianggap aman, serta memberikan tekanan kepada mata
uangan negara berkembang.
19
permintaan domestik yang terjaga, ditengah kinerja ekspor yang menurun
sejalan pengaruh perlambatan permintaan global dan penurunan harga
komoditas.
20
Neraca pembayaran Indonesia (NPI) 2019 juga tetap membaik sehingga
menopang ketahanan sektor eksternal. NPI yang tetap baik mendukung nilai
tukar Rupiah tetap terkendali sesuai nilai fundamental, meskipun sempat
melemah pada awal Februari 2020 terutama dipicu sentimen terhadap
COVID-19. Sementara itu, inflasi tetap terkendali pada level yang rendah dan
mendukung stabilitas perekonomian.
Defisit transaksi berjalan pada 2020 dan 2021 diprakirakan dalam
kisaran 2,53,0% PDB, didukung koordinasi antara Bank Indonesia dengan
Pemerintah untuk memperkuat ketahanan sektor eksternal. Inflasi tetap
rendah dalam kisaran 3,0% ±1% pada 2020-2021 sejalan dengan konsistensi
kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas harga dan koordinasi
kebijakan pemerintah, baik ditingkat pusat maupun daerah. Sementara itu,
pertumbuhan kredit 2020 direvisi dari 10-12% menjasi 9-22% dan kembali
meningkat menjadi 10-12% pada 2021 sejalan proyeksi pertumbuhan
ekonomi DPK 2020-2021 diprakirakan tumbuh dalam kisaran 8-10%.
21
Sumber : BPS, Bank Indonesia
Grafik 1.1 Inflasi
22
Sumber : Bank Indonesia
Grafik 2.3 Suku Bunga Deposito dan Kredit Perbankan
Kabupaten ini dilintasi jalur pantura, namun ibu kota Kabupaten Subang
tidak terletak di jalur ini. Jalur pantura di Kabupaten Subang merupakan salah
satu yang paling sibuk di Pulau Jawa. Kota kecamatan yang berada di jalur
ini diantaranya Ciasem dan Pamanukan. Selain dilintasi jalur Pantura,
Kabupaten Subang dilintasi pula jalur jalan Alternatif Sadang Cikamurang,
yang mlintas di tengah wilayah Kabupaten Subang dan menghubungkan
Sadang, Kabupaten Purwakarta dengan Tomo, Kabupaten Sumedang, jalur
23
ini sangat ramai terutama pada musim libur seperti lebaran. Kabupaten
Subang yang berbatasan langsung dengan kabupaten Bandung disebelah
selatan memiliki akses langsung yang sekaligus menghubungkan jalur
pantura dengan kota Bandung. Jalur ini cukup nyaman dilalui dengan
panorama alam yang amat indah berupa hamparan kebun teh yang udaranya
sejuk dan melintasai kawasan pariwisata Air panas Ciater dan Gunung
Tangkuban Parahu.
24
Adapun batas - batas wilayah secara geografis adalah sebagai berikut :
- Sebelah Selatan : Kabupaten Bandung Barat.
- Sebelah Barat : Kabupaten Purwakarta dan Karawang.
- Sebelah Utara : Laut Jawa.
- Sebelah Timur : Kabupaten Indramayu dan Sumedang.\
25
Sumber : BPS Kabupaten Subang
Tabel 2.7 Jumlah Penduduk Dan Laju Pertumbuhan Penduduk
26
Sumber : BPS Kabupaten Subang
Tabel 4.6 Banyaknya Penduduk Menurut Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin
Di Kabupaten Subang Tahun 2018
27
Perputaran roda ekonomi Kabupaten Subang di tahun 2017 Laju
Pertumbuhan Ekonomi (LPE) atas dasar harga konstan mencapai 5,10 persen
28
2.2.5 Kesehatan
Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat perlu didukung
tersedianya berbagai macam fasilitas kesehatan. Sebagai sarana, fasilitas
kesehatan harus refresentatif, murah dan aksesnya mudah sehingga
masyarakat dapat memanfaatkannya secara optimal. Pada tahun 2018 jumlah
fasilitas kesehatan dasar seperti Puskesmas telah tersedia sebanyak 40 buah .
Selain itu terdapat 10 rumah sakit dan 1 rumah bersalin di Kabupaten Subang
yang siap melayani masyarakat. Dari sisi tenaga medisnya, pada tahun 2018
terdapat sebanyak 25 dokter, 426 perawat dan 431 bidan.
29
Sumber : BPS Kabupaten Subang, Dinkes Subang
Tabel 2.12 Banyaknya Tenaga Kesehatan
Menurut Unit Kerja Dan Sarana Pelayanan Kesehatan Tahun 2018
30
Tabel 2.13 Banyaknya Dokter Spesialis, Dokter Umum, Dan Dokter
Gigi Di Sarana Pelayanan Kesehatan Tahun 2018
31
1. Aceh (1,6%),
2. Sumatera Barat (1,6%),
3. DKI Jakarta (1,9%),
4. Jawa Barat (1,6%),
5. Jawa Tengah (1,6%),
6. Kalimantan Timur (1,9%),
7. Sulawesi Utara (1,8%) dan
8. Sulawesi Tengah (1,9%).
32
Berdasarkan jenis kelamin, Prevalensi PJK lebih tinggi pada
perempuan (1,6%) dibandingkan pada laki-laki (1,3%). Sedangkan jika
dilihat dari sisi pekerjaan, ironisnya penderita Penyakit Jantung tertinggi
terdapat pada aparat pemerintahan, yaitu PNS/TNI/Polri/BUMN/BUMD
dengan prevalensi 2,7%. Begitu pula, jika dilihat dari tempat tinggal,
penduduk perkotaan lebih banyak menderita Penyakit Jantung dengan
prevalensi 1,6% dibandingkan penduduk perdesaan yang hanya 1,3%.
33
Sumber : Kementerian Kesehatan Indonesia
Grafik 2.6 Prevalensi Penyakit Jantung Diagnosis Dokter, 2018
Tahun
Tingkat
Pertumbuhan 1.06% 1.06% 1.06% 1.06% 1.06% 1.06%
Jumlah 1 ,579,
Penduduk 01
1,595,756 1,612,671 1,629,765 1,647,040 1,664,499
Prevalensi 8
Jawa
Barat 1.60% 1.60% 1.60% 1.60% 1.60% 1.60%
25,264.2
34
Tabel Lanjutan
Tahun
Keterangan 2024 2025 2026 2027 2028 2029
Tingkat
Pertumbuhan 1.06% 1.06% 1.06% 1.06% 1.06% 1.06%
Jumlah Penduduk 1,682,143 1,699,973 1,717,993 1,736,204 1,754,608 1,773,206
Prevalensi Jawa
Barat 1.60% 1.60% 1.60% 1.60% 1.60% 1.60%
Jumlah Jarak
No. Nama Rumah Sakit Alamat Dokter Dari
Jantung Lokasi
Rumah Sakit Umum Jl. Brigjen Katamso 37,
1 Daerah Subang Dangdeur - 1 ±4 KM
Subang
Rumah Sakit Pamanukan Jl. Raya Rancasari KM. 4,
2 1 ±30 KM
Medical Center Pamanukan, Rancasari, Subang
Tabel 2.17 Rumah Sakit Jantung di Kabupaten Subang
35
Jarak
No. Nama Rumah Sakit Alamat Dari
Lokasi
Rumah Sakit Hosana Jl.Cipeundeuy, Kec.
1 Indosehat Cipeundeuy, - ±30 KM
Subang
Rumah Sakit Mekar Jl. Jalan Raya Sadang-Subang
2 ±30 KM
Arum KM.17, Wantilan, Subang
Tabel 2.18 Rumah Sakit Sudah Tidak Beroperasi
36
Sumber : Google Earth, diolah
Gambar 2.5 Peta Sebaran Pesaing
PT Perkebunan
Nusantara VIII
(Persero)
1 VVIP Rp 525,000.00
Rumah Sakit
VIP Rp 425,000.00
Kelas I Rp 250,000.00
Kelas II Rp 200,000.00
37
Sumber : Website Rumah Sakit
Tabel 2.19 Tarif Rumah Sakit di Kabupaten Subang
RSUD Subang
38
RS Hosana Indosehat 2003
39
2.4 Formulasi Strategi Pemasaran
2.4.1 Prospek Pemasaran
1. Rumah sakit/klinik harus mampu bersaing dengan berbagai rumah sakit yang
berada disekitar. Untuk kawasan kabupaten Subang terhitung 2 rumah sakit
jantung, masih belum banyak rumah sakit jantung di kabupaten Subang. Oleh
karena itu rumah sakit/klinik Hasna Medika bisa memanfaatkan peluang dan
memberikan keunggulan kompetitif dan komparatif dengan rumah sakit
terdekat.
3. Dengan adanya fasilitas rumah sakit/klinik yang baru dan dengan segala
peralatan yang terbaru, diharapkan menjadi nilai jual bagi rumah sakit/klinik
Hasna Medika.
4. Sebagai rumah sakit/klinik, saat ini sangat ketat persaingannya, maka potensi
jasa pelayanannya konsepnya harus dikaji agar bisa bersaing. Mengingat
besarnya investasi untuk meningkatkan jasa, maka untuk dapat bersaing
dipemasaran, dapat dilakukan hal-hal :
b. Harus mempunyai ciri khas yang memiliki karakter dan identitas sebagai
rumah sakit/klinik, terutama dari segi pelayanan dan quality assurance
(jaminan kualitas).
40
d. Memfokuskan pemasaran terutama dengan variasi yang lebih baik
dipangsa pasar kelas tiga sesuai pasar yang ada dengan jalan
menambahkan bed dan memaksimalkan poliklinik yang ada.
41
ditunjang fasilitas rumah sakit yang masih baru akan menjadi daya
tarik bagi pasien pemegang polis asuransi swasta.
e. Pasien BPJS
Secara umum pasien BPJS kesehatan akan menggunakan kamar
kelas II dan III. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan
financial pasien. Untuk mensiasati pasar ini maka rumah
sakit/klinik Hasna Medika harus menambah kapasitas jumlah
kamar dan tempat tidur untuk kelas II dan III.
• Yang termasuk sarana utama adalah kepuasan atas pelayanan para tenaga
medis, staf rumah sakit, kenyamanan dan kebersihan, keindahan
lingkungan sekelilingnya, kualitas makanan dan minuman, kualitas
pengobatan yang prima.
42
2.4.4 Public Relations
1. Tugas utama adalah menunjukkan citra perusahaan yang baik di mata
masyarakat baik didalam maupun di luar negeri.
43
3. Website yang perlu dibuat dan dijalankan adalah :
a. Berisi informasi yang lengkap mulai dari profil, pelayanan, biaya, dan
dokter di rumah sakit/klinik Hasna Medika.
44