Anda di halaman 1dari 34

BAB II

MARKETING PLAN

2.1 Profil PT. Hasna Medika Group


2.1.1 Legalitas
PT Hasna Medika Utama Group adalah perusahaan yang bergerak dalam
bidang pelayanan jasa kesehatan berupa rumah sakit dan klinik spesialis
jantung yang beralamat di Ruko Patraland, Jl. Tuparev No.3, Sutawinangun,
Kedawung, Cirebon, Jawa Barat 45153. Rumah sakit yang pertama kali
diresmikan adalah rumah sakit jantung Hasna Medika Cirebon pada 5 Januari
2013. Hasna Medika Group sudah memiliki lima cabang rumah sakit dan klinik
jantung di daerah Jawa Barat. Dalam pendiriannya maksud dan tujuan
Perseroan adalah untuk melakukan usaha di bidang pelayanan jasa kesehatan.

PT Hasna Medika Group melakukan perubahan data pada tanggal 30


November 2016 dengan Akta No. 164 di hadapan Ineu Arida Basuki SH.,
M.Kn. Notaris di Kabupaten Cirebon. Akta tersebut telah mendapatkan
pengesahan melalui Keputusan Menteri Hukum Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Nomor AHU-0055459.AH.01.01.TAHUN 2016 pada
tanggal 13 Desember.

Perseroan melakukan perubahan data tentang perubahan anggaran dasar


dengan Akta No. 69 di hadapan Ineu Arida Basuki SH., M.Kn. Notaris di
Kabupaten Cirebon pada tanggal 23 Juni 2018. Akta tersebut telah
mendapatkan pengesahan melalui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Nomor AHU-0015831.AH.01.02.TAHUN pada
tanggal 6 Agustus.

Perseroan melakukan perubahan data tentang perubahan anggaran dasar


dengan Akta No. 117 di hadapan Ineu Arida Basuki SH., M.Kn. Notaris di

11
Kabupaten Cirebon pada tanggal 19 November 2018. Akta tersebut telah
mendapatkan pengesahan melalui Menteri Hukum dan Hak

Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Nomor AHU-AH.01.030267240. pada


tanggal 23 November 2018.

Perseroan melakukan perubahan data terakhir tentang perubahan


anggaran dasar dengan Akta No. 117 di hadapan Siti Artati Noveriyah SH.,
M.Kn. Notaris di Kabupaten Cirebon pada tanggal 30 September 2019.

2..1.2 Struktur Permodalan


Berdasarkan Akta No. 117 tanggal 30 September 2019 oleh Siti Artati
Noveriyah SH., M.Kn. Notaris di Kabupaten Cirebon modal dasar Perseroan
adalah sebesar Rp 4.000.000.000,- (empat milyar Rupiah) terbagi atas 4.000

(dua ribu) lembar saham dengan nilai nominal masing-masing Rp


1.000.000,- (satu juta Rupiah) per lembar saham. Dari modal dasar tersebut,
telah ditempatkan dan disetor 50% (lima puluh persen) atau sejumlah 2.000
(dua ribu) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 2.000.000.000,-
(dua miliar Rupiah) dengan Komposisi saham sebagai berikut :
Pemegang saham Persentase Saham Nominal (Rp)
(%) (lembar)
Tuan Dokter H.Gugun 77.00 1540 Rp 1,540,000,000.00
Iskandar
Sp.JP
Tuan Dokter Nurdin 20.00 400 Rp 400,000,000.00
Tuan Hashbi Ash Shiddieq, SE 1.00 20 Rp 20,000,000.00
Nyonya Dokter Hajjah Risthi 1.00 20 Rp 20,000,000.00
Grantia
Nyonya Dokter gigi Meidy 1.00 20 Rp 20,000,000.00
Maulia Rakhmi Mars
Total 100.00 2000 Rp 2,000,000,000.00
Tabel 2.1 Struktur Permodalan Perseroan

12
2.1.3 Manajemen dan Personalia
Dewan Komisaris
Komisaris : Nyonya Dokter Hajjah Risthi Grantia
Dewan Direksi
Direktur Utama : Tuan Dokter H. Dokter Gugun Iskandar Sp.JP
Direktur : Tuan Dokter Nurdin
Direktur : Tuan Hashbi Ash Shiddieq, SE
Direktur : Nyonya Dokter gigi Meidy Maulia Rakhmi Mars
Berikut ini adalah latar belakang para pengelola Perseroan :

1. Nyonya Dokter Hajjah Risthi Grantia – Komisaris


Lahir di Bandung pada tanggal 21 Oktober 1971, bertempat tinggal di Jl.
Melati No. 11 Wiratama, RT 001, RW 003, Ds. Kedungjaya, Kec.

Kedawung, Pemegang KTP nomor 3209206110710007. Warga


Negara Indonesia.
2. Tuan Dokter H. Dokter Gugun Iskandar Sp.JP – Direktur Utama Lahir di
Bandung pada tanggal 4 September 1968, bertempat tinggal di Kabupaten
Cirebon, Jl. Melati No. 11 Wiratama, RT 001, RW 003,

Ds. Kedungjaya, Kec. Kedawung, Pemegang KTP nomor


3209200409680009. Warga Negara Indonesia.
3. Tuan Dokter Nurdin – Direktur
Lahir di Cirebon pada tanggal 23 Juni 1985, bertempat tinggal di Kabupaten
Cirebon, Blok Siledre Indah, RT 003, RW 001, Ds.

Pamijahan, Kec. Plumbon, Pemegang KTP nomor


3209182306850004. Warga Negara Indonesia.

13
4. Tuan Hashbi Ash Shiddieq, SE – Direktur
Lahir di Bandung pada tanggal 12 Juni 1981, bertempat tinggal di Kota
Bandung, Jl. Cidurian Baru, No. 3 RT 009, RW 006, Kel. Jatisari, Kec.
Buah Batu, Pemegang KTP nomor 3273221206810014.
Warga Negara Indonesia.

5. Nyonya Dokter gigi Meidy Maulia – Direktur


Lahir di Bandung pada tanggal 25 Mei 1971, bertempat tinggal di Kota
Bogor, Jalan Arga Nirwana 7 no 17, Cluster Arga Padma, RT 005, RW
012, Kel. Mulyaharja, Kec. Kota Bogor Selatan, Pemegang KTP nomor
3614076605710001. Warga Negara Indonesia.

2.1.4 Struktur Organisasi


Struktur Organisasi Perseroan adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perseroan

14
Struktur Organisasi Rumah Sakit Hasna Medika Group adalah sebagai berikut :

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Rumah Sakit

15
Struktur Organisasi Klinik Hasna Medika Group adalah sebagai berikut :

Gambar 2.3 Struktur Organisasi

2.1.5 Aktivitas Usaha Perseroan


Hasna Medika Group memiliki Rumah Sakit Jantung Swasta pertama di
Indonesia yang terakreditasi “PARIPURNA”, disertifikasi oleh Komisi
Akreditasi Rumah Sakit (KARS) pada April 2017 dan telah berhasil menangani
4.181 Tindakan Intervensi Jantung di Lab. EP & Cathlab RS Jantung Hasna
Medika Cirebon.

16
Dalam perjalanannya, perseroan telah melakukan pembangunan atau membuka
cabang rumah sakit dan klinik spesialis jantung. Berikut adalah Sejarah Hasna
Medika Group :

1. RSJHM Cirebon diresmikan pada 5 Januari 2013.


2. RSJHM Cirebon menjadi Rumah Sakit Jejaring pendidikan Departemen
Kardiologi, Fakultas Kedokteran UNPAD pada tahun 2014.

3. RSJHM Cirebon dipercaya untuk melayani peserta BPJS Kesehatan pada


tahun 2015.

4. KJHM Indramayu diresmikan pada 22 Oktober 2016.


5. RSJHM Cirebon terakreditasi Paripurna KARS Versi 2012, merupakan RS
Jantung Swasta pertama yang terakreditasi paripurna pada tahun 2017.

6. RSJHM Kuningan diresmikan pada 15 Desember 2017.


7. KJHM Indramayu dipercaya untuk melayani peserta BPJS Kesehatan pada
tahun 2018.

8. RSJHM Cirebon naik kelas menjadi kelas B pada April 2018.


9. Cathlab RSJHM Cirebon sukses dengan 3.499 tindakan intervensi jantung
pada tahun 2019.

10. RSJHM Kuningan dipercaya untuk melayani peserta BPJS Kesehatan pada
tahun 2019.

11. RSJHM Kuningan terakreditasi Utama KARS Versi SNARS 2018 pada tahun
2019.

17
Berikut adalah tabel rumah sakit dan klinik spesialis jantung pusat dan cabang Hasna
Medika Group :
No Nama Rumah Sakit/Klinik Alamat Ket
Rumah Sakit Jantung Jl. Raden Gilap No. 8
1 Hasna Medika Cirebon Palimanan, Cirebon Pusat
Klinik Jantung Hasna Jl. Raya Langut, Lohbener
2 Medika Indramayu KM 150 Indramayu Cabang

3 Rumah Sakit Jantung Jalan Raya Cigugur KM 1,2 Cabang


Hasna Medika Kuningan Kuningan
4 Klinik Jantung Hasna Jalan Ir. H. Juanda Kedawung, Cabang
Medika Kedawung Cirebon
5 Klinik Jantung Hasna Jl. Raya Timur No. 7 Cabang
Medika Majalengka Kadipaten, Majalengka
Tabel 2.2 Jejaring Hasna Medika Group

Visi dan Misi pendirian perseroan adalah sebagai berikut :

Visi : Menjadi Rumah Sakit terbaik dan terpercaya dalam pelayanan kesehatan
jantung.

Misi :
1. Memberikan pelayanan kesehatan jantung dengan standar kualitas terbaik.
2. Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan jantun kepada
masyarakat.

3. Membangun SDM yang profesional dan terpercaya.

18
2.2 Analisis Situasi Pasar
2.2.1 Ekonomi Global
Optimisime terhadap pemulihan ekonomi global tertahan setelah COVID-19
(Corona Virus Disaese 2019) merebak akhir Januari 2020. Kesepakatan tahap
I perundingan perdagangan AS-Tiongkok sempat menurunkan ketidakpastian
global dan meningkatkan optimisme pelaku ekonomi terhadap prospek
pemulihan ekonomi global. Namun, optimisme berubah setelah terjadinya
COVID-19 yang diprakirakan akan menekan perekonomian Tiongkok dan
menghambat keberlanjutan pemulihan ekonomi global, setidaknya pada
triwulan I 2020. Bank Indonesia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi
global tahun 2020 dari 3,1% menjadi 3,0%, dan kemudian meningkat menjadi
3,4% dari perkiraan semula 3,2% pada tahun 2021. Di pasar keuangan global,
terjadinya COVID-19 telah meningkatkan risiko sehingga mendorong
penyesuaian aliran dana global dari negara berkembang kepada aset keuangan
dan komoditas yang dianggap aman, serta memberikan tekanan kepada mata
uangan negara berkembang.

Sumber : IMF, Consensus Forecast, Bank Indonesia


Tabel 2.3 Pertumbuhan Ekonomi Global

2.2.2 Ekonomi Domestik


Optimisme terhadap pemulihan ekonomi juga sempat meningkat di
perekonoian domestik. Beberapada indikator menunjukan keyakinan pelaku
ekonomi meningkat di dua bulan terakhir 2019. Optimisme ini melanjutkan
capaian 2019 dimana pertumbuhan ekonomi tetap berdaya tahan ditopang

19
permintaan domestik yang terjaga, ditengah kinerja ekspor yang menurun
sejalan pengaruh perlambatan permintaan global dan penurunan harga
komoditas.

Ke depan, upaya penanganan dan perkembangan COVID-19 perlu


dicermati kerana dapat mempengaruhi prospek perekonomian Indonesia.
Bank Indonesia melakukan revisi prakiraan pertumbuhan ekonomi 2020 dari
5,1-5,5% menjadi 5,0-5,4%, dan kemudian meningkatkan pada tahun 2021
menjadi 5,2-5,6%. Revisi ini terutama karena pengaruh jangka pendek
tertahannya prospek pemulihan ekonomi dunia pasca meluasnya COVID-19,
yang memengaruhi perekonomian Indonesia melalui jalur pariwisata,
perdagangan, dan investasi.

Sumber : BPS, Bank Indonesia


Tabel 2.4 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Pengeluaran

Sumber : BPS, Bank Indonesia


Tabel 2.5 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Lapangan Usaha

20
Neraca pembayaran Indonesia (NPI) 2019 juga tetap membaik sehingga
menopang ketahanan sektor eksternal. NPI yang tetap baik mendukung nilai
tukar Rupiah tetap terkendali sesuai nilai fundamental, meskipun sempat
melemah pada awal Februari 2020 terutama dipicu sentimen terhadap
COVID-19. Sementara itu, inflasi tetap terkendali pada level yang rendah dan
mendukung stabilitas perekonomian.
Defisit transaksi berjalan pada 2020 dan 2021 diprakirakan dalam
kisaran 2,53,0% PDB, didukung koordinasi antara Bank Indonesia dengan
Pemerintah untuk memperkuat ketahanan sektor eksternal. Inflasi tetap
rendah dalam kisaran 3,0% ±1% pada 2020-2021 sejalan dengan konsistensi
kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas harga dan koordinasi
kebijakan pemerintah, baik ditingkat pusat maupun daerah. Sementara itu,
pertumbuhan kredit 2020 direvisi dari 10-12% menjasi 9-22% dan kembali
meningkat menjadi 10-12% pada 2021 sejalan proyeksi pertumbuhan
ekonomi DPK 2020-2021 diprakirakan tumbuh dalam kisaran 8-10%.

Mempetimbangkan berbagai asasmen tersebut, Rapat Dewan Gubernur


(RDG) Bank Indonesia pada 19-20 Februari 2020 memutuskan untuk
menurunkan BI 7-Day Reverse Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi
4,75%, suku bungan Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4,00%, dan suku
bungan Lending facility sebesar 25 bps menjadi 5,50%.

21
Sumber : BPS, Bank Indonesia
Grafik 1.1 Inflasi

Sumber : Reuters, Bloomberg, Bank Indonesia


Grafik 2.2 Volatilitas Nilai Tukar Rupiah

22
Sumber : Bank Indonesia
Grafik 2.3 Suku Bunga Deposito dan Kredit Perbankan

2.2.3 Gambaran Umum Kabupaten Subang


Kabupaten Subang adalah sebuah kabupaten di Tatar Pasundan provinsi
Jawa Barat, Indonesia. Ibu kotanya adalah Subang. Wilayah Kabupaten
Subang secara geografis terletak di bagian utara Propinsi Jawa Barat dengan
batas koordinat yaitu antara 107° 31' - 107° 54' Bujur Timur dan 6° 11' - 6°
49' Lintang Selatan. Luas Wilayah Kabupaten Subang adalah 2.051,76 km2
atau sekitar 6,34 persen dari luas Propinsi Jawa Barat, sedangkan ketinggian
antara 0 – 818mdpl.

Kabupaten ini dilintasi jalur pantura, namun ibu kota Kabupaten Subang
tidak terletak di jalur ini. Jalur pantura di Kabupaten Subang merupakan salah
satu yang paling sibuk di Pulau Jawa. Kota kecamatan yang berada di jalur
ini diantaranya Ciasem dan Pamanukan. Selain dilintasi jalur Pantura,
Kabupaten Subang dilintasi pula jalur jalan Alternatif Sadang Cikamurang,
yang mlintas di tengah wilayah Kabupaten Subang dan menghubungkan
Sadang, Kabupaten Purwakarta dengan Tomo, Kabupaten Sumedang, jalur

23
ini sangat ramai terutama pada musim libur seperti lebaran. Kabupaten
Subang yang berbatasan langsung dengan kabupaten Bandung disebelah
selatan memiliki akses langsung yang sekaligus menghubungkan jalur
pantura dengan kota Bandung. Jalur ini cukup nyaman dilalui dengan
panorama alam yang amat indah berupa hamparan kebun teh yang udaranya
sejuk dan melintasai kawasan pariwisata Air panas Ciater dan Gunung
Tangkuban Parahu.

Jumlah kecamatan pada tahun 2018 masih tetap sebanyak 30 kecamatan


sesuai Peraturan Daerah Tingkat II (Perda) Nomor : 3 Tahun 2007. Begitu
pula jumlah desa dan kelurahan pada tahun 2018 masih tetap sebanyak 253,
yang terdiri dari 245 desa dan 8 Kelurahan. Pada tata kelola yang lebih kecil
lagi, wilayah administrative Kabupaten Subang terdiri dari 1.792 RWdan
6.143 RT.

Sumber : BPS Kabupaten Subang


Tabel 2.6 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Subang Tahun 2018

24
Adapun batas - batas wilayah secara geografis adalah sebagai berikut :
- Sebelah Selatan : Kabupaten Bandung Barat.
- Sebelah Barat : Kabupaten Purwakarta dan Karawang.
- Sebelah Utara : Laut Jawa.
- Sebelah Timur : Kabupaten Indramayu dan Sumedang.\

2.2.4 Demografi Kabupaten Subang


Jumlah Penduduk merupakan salah satu modal dalam pembangunan
dalam menciptakan kesejahteraan rakyat namun demikian jika pertambahan
penduduk tidak terkendali malah akan menjadi beban bagi pemerintah dalam
menciptakan kesejahteraan tersebut. Berdasarkan hasil proyeksi, penduduk
Kabupaten Subang pada tahun 2018 berjumlah 1.579.018 orang dengan
komposisi penduduk laki-laki berjumlah 797.404 orang dan penduduk
perempuan berjumlah 781.614 orang.

25
Sumber : BPS Kabupaten Subang
Tabel 2.7 Jumlah Penduduk Dan Laju Pertumbuhan Penduduk

26
Sumber : BPS Kabupaten Subang
Tabel 4.6 Banyaknya Penduduk Menurut Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin
Di Kabupaten Subang Tahun 2018

2.2.5 Ekonomi Kabupaten Subang


Pada Tahun 2018 PDRB atas dasar harga berlaku di Kabupaten Subang
mencapai 37.499 triliun rupiah, sedangkan atas dasar harga konstan tahun
2010 sebesar 27.412 triliun rupiah.

27
Perputaran roda ekonomi Kabupaten Subang di tahun 2017 Laju
Pertumbuhan Ekonomi (LPE) atas dasar harga konstan mencapai 5,10 persen

sedangkan pada tahun 2018 telahmencapai434.%.


Tabel 2.9 Produk Domestik Regional Bruto
Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah),
2014─2018

Sumber : BPS Kabupaten Subang

Tabel 2.10 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto


Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha (Persen).
2014─2018

28
2.2.5 Kesehatan
Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat perlu didukung
tersedianya berbagai macam fasilitas kesehatan. Sebagai sarana, fasilitas
kesehatan harus refresentatif, murah dan aksesnya mudah sehingga
masyarakat dapat memanfaatkannya secara optimal. Pada tahun 2018 jumlah
fasilitas kesehatan dasar seperti Puskesmas telah tersedia sebanyak 40 buah .
Selain itu terdapat 10 rumah sakit dan 1 rumah bersalin di Kabupaten Subang
yang siap melayani masyarakat. Dari sisi tenaga medisnya, pada tahun 2018
terdapat sebanyak 25 dokter, 426 perawat dan 431 bidan.

Rumah sakit umum di Kabubaten Subang meliputi RSUD. Subang, RS.


Pamanukan Medical Center, RS. Karisma, RS PTP. VII Subang, RS. Mutiara
Hati, RS. Lanud Kalijati, RS. Hosana Indosehat 2003, RS. Mekar Arum, RS.
Lanud Suryadarma, dan untuk rumah sakit bersalin adalah RS. Graha
Mutiara.

Sumber : BPS Kabupaten Subang, Dinkes Subang


Tabel 2.11 Banyaknya Fasilitas Kesehatan Tahun 2018

29
Sumber : BPS Kabupaten Subang, Dinkes Subang
Tabel 2.12 Banyaknya Tenaga Kesehatan
Menurut Unit Kerja Dan Sarana Pelayanan Kesehatan Tahun 2018

Sumber : BPS Kabupaten Subang, Dinkes Subang

30
Tabel 2.13 Banyaknya Dokter Spesialis, Dokter Umum, Dan Dokter
Gigi Di Sarana Pelayanan Kesehatan Tahun 2018

Sumber : BPS Kabupaten Subang, Dinkes Subang


Tabel 2.14 Jumlah Kasus 10 Penyakit
Terbanyak Di Kabupaten Subang Tahun 2018

2.3 Analisis Internal Perusahaan


2.3.1 Prevalensi Penyakit Jantung
Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi penyakit tidak menular
mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan Riskesdas 2013. Riskesdas 2018
menunjukkan prevalensi Penyakit Jantung berdasarkan diagnosis dokter di
Indonesia sebesar 1,5%, dengan peringkat prevalensi tertinggi di Provinsi
Kalimantan Utara 2,2%, DIY 2%, dan Gorontalo 2%.
Selain ketiga provinsi tersebut, terdapat pula 8 provinsi lainnya dengan
prevalensi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan prevalensi nasional.
Delapan provinsi tersebut adalah:

31
1. Aceh (1,6%),
2. Sumatera Barat (1,6%),
3. DKI Jakarta (1,9%),
4. Jawa Barat (1,6%),
5. Jawa Tengah (1,6%),
6. Kalimantan Timur (1,9%),
7. Sulawesi Utara (1,8%) dan
8. Sulawesi Tengah (1,9%).

Sumber : Kementerian Kesehatan Indonesia


Grafik 1.4 Prevalensi Penyakit Jantung (Diagnosis Doketr) Pada Penduduk
Semua Umur Menurut Provinsi, 2018

Berdasarkan diagnosis dokter, prevalensi penyakit jantung Indonesia


sebesar 1,5%. Riset Kesehatan Dasar 2018 mencatat penyakit jantung
tersebar di semua kelompok umur. Angka tertinggi terdapat di umur 75 tahun
ke atas dan 65-74 tahun dengan prevalensi masing-masing sebesar 4,7 dan
4,6%. Sementara prevalensi terendah terdapat di kelompok umur kurang dari
1 tahun sebesar 0,1%.

32
Berdasarkan jenis kelamin, Prevalensi PJK lebih tinggi pada
perempuan (1,6%) dibandingkan pada laki-laki (1,3%). Sedangkan jika
dilihat dari sisi pekerjaan, ironisnya penderita Penyakit Jantung tertinggi
terdapat pada aparat pemerintahan, yaitu PNS/TNI/Polri/BUMN/BUMD
dengan prevalensi 2,7%. Begitu pula, jika dilihat dari tempat tinggal,
penduduk perkotaan lebih banyak menderita Penyakit Jantung dengan
prevalensi 1,6% dibandingkan penduduk perdesaan yang hanya 1,3%.

Sumber : Kementerian Kesehatan Indonesia


Grafik 2.5 Prevalensi Penyakit Jantung (Diagnosis Doketr) Menurut
Karakteristik, 2018

33
Sumber : Kementerian Kesehatan Indonesia
Grafik 2.6 Prevalensi Penyakit Jantung Diagnosis Dokter, 2018

2.3.2 Prevalensi Penyakit Jantung di Kabupaten Subang


Mengacu kepada data pertumbuhan penduduk dan besaran prevalensi
penyakit jantung di Kabupaten Subang maka kami bisa melakukan proyeksi
atas besaran penduduk di Kabupaten Subang yang terkena penyakit jantung
dalam waktu Sepuluh tahun kedepan.

Tahun

Keterangan 2018 2019 2020 2021 2022 2023

Tingkat
Pertumbuhan 1.06% 1.06% 1.06% 1.06% 1.06% 1.06%

Jumlah 1 ,579,
Penduduk 01
1,595,756 1,612,671 1,629,765 1,647,040 1,664,499
Prevalensi 8
Jawa
Barat 1.60% 1.60% 1.60% 1.60% 1.60% 1.60%

25,264.2

Calon Pasien 9 25,532.09 25,802.73 26,076.24 26,352.65 26,631.98

34
Tabel Lanjutan
Tahun
Keterangan 2024 2025 2026 2027 2028 2029
Tingkat
Pertumbuhan 1.06% 1.06% 1.06% 1.06% 1.06% 1.06%
Jumlah Penduduk 1,682,143 1,699,973 1,717,993 1,736,204 1,754,608 1,773,206

Prevalensi Jawa
Barat 1.60% 1.60% 1.60% 1.60% 1.60% 1.60%

Calon Pasien 26,914.28 27,199.58 27,487.89 27,779.26 28,073.72 28,371.30

Sumber : BPS Subang


Tabel 2.16 Prevalensi Penyakit Jantung di Kabupaten Subang

2.3.3 Rumah Sakit Jantung di Kabupaten Subang


Berdasarkan survey lapangan dan analisis yang di lakukan
konsultan dari rumah 10 rumah sakit umum di kabupaten Subang, 2
rumah sakit sudah tidak beroperasi lagi di karenakan kurangnya SDM
dan menajemen yang kurang baik dan terdapat 2 rumah sakit yang
menyediakan pelayanan dan memiliki dokter spesialis jantung. Berikut
adalah tabel rumah sakit jantung dan rumah sakit yang sudah tidak
beroperasi di kabupaten Subang :

Jumlah Jarak
No. Nama Rumah Sakit Alamat Dokter Dari
Jantung Lokasi
Rumah Sakit Umum Jl. Brigjen Katamso 37,
1 Daerah Subang Dangdeur - 1 ±4 KM
Subang
Rumah Sakit Pamanukan Jl. Raya Rancasari KM. 4,
2 1 ±30 KM
Medical Center Pamanukan, Rancasari, Subang
Tabel 2.17 Rumah Sakit Jantung di Kabupaten Subang

35
Jarak
No. Nama Rumah Sakit Alamat Dari
Lokasi
Rumah Sakit Hosana Jl.Cipeundeuy, Kec.
1 Indosehat Cipeundeuy, - ±30 KM
Subang
Rumah Sakit Mekar Jl. Jalan Raya Sadang-Subang
2 ±30 KM
Arum KM.17, Wantilan, Subang
Tabel 2.18 Rumah Sakit Sudah Tidak Beroperasi

Sumber : Google Earth, diolah


Gambar 4.1 Peta Pesaing

36
Sumber : Google Earth, diolah
Gambar 2.5 Peta Sebaran Pesaing

No Nama Rumah Sakit Kelas Harga

PT Perkebunan
Nusantara VIII
(Persero)
1 VVIP Rp 525,000.00
Rumah Sakit

VIP Rp 425,000.00

Kelas I Rp 250,000.00

Kelas II Rp 200,000.00

Kelas III Rp 110,000.00

37
Sumber : Website Rumah Sakit
Tabel 2.19 Tarif Rumah Sakit di Kabupaten Subang

RSUD Subang

Gambar 2.6 RSUD Subang

Rumah Sakit Pamanukan Medical Center

Gambar 4.4 RS Pamanukan Medical Center

38
RS Hosana Indosehat 2003

Gambar 2.8 RS Hosana Indosehat 2003

Rumah Sakit Mekar Arum/Raihan

Gambar 2.9 RS Mekar Arum

39
2.4 Formulasi Strategi Pemasaran
2.4.1 Prospek Pemasaran
1. Rumah sakit/klinik harus mampu bersaing dengan berbagai rumah sakit yang
berada disekitar. Untuk kawasan kabupaten Subang terhitung 2 rumah sakit
jantung, masih belum banyak rumah sakit jantung di kabupaten Subang. Oleh
karena itu rumah sakit/klinik Hasna Medika bisa memanfaatkan peluang dan
memberikan keunggulan kompetitif dan komparatif dengan rumah sakit
terdekat.

2. Keunggulan yang terkandung di dalam pelayanan harus lebih diutamakan


untuk mengimbangi keberadaan rumah sakit jantung yang sudah lama berdiri
dan sudah lama dikenal masyarakat. Oleh karena itu keunggulan dalam
pelayanan harus menjadikan suatu keunggulan sehingga dapat meningkatkan
quality assurance yang dapat meningkat harga jual dan pangsa pasar terhadap
potensi produk jasa pelayanan kesehatan yang akan diunggulkan.

3. Dengan adanya fasilitas rumah sakit/klinik yang baru dan dengan segala
peralatan yang terbaru, diharapkan menjadi nilai jual bagi rumah sakit/klinik
Hasna Medika.

4. Sebagai rumah sakit/klinik, saat ini sangat ketat persaingannya, maka potensi
jasa pelayanannya konsepnya harus dikaji agar bisa bersaing. Mengingat
besarnya investasi untuk meningkatkan jasa, maka untuk dapat bersaing
dipemasaran, dapat dilakukan hal-hal :

a. Memanfaatkan peluang sebagai suatu rumah sakit/klinik yang memiliki


lokasi yang strategis di jalan utama.

b. Harus mempunyai ciri khas yang memiliki karakter dan identitas sebagai
rumah sakit/klinik, terutama dari segi pelayanan dan quality assurance
(jaminan kualitas).

c. Mengembangkan revenue management secara terarah.

40
d. Memfokuskan pemasaran terutama dengan variasi yang lebih baik
dipangsa pasar kelas tiga sesuai pasar yang ada dengan jalan
menambahkan bed dan memaksimalkan poliklinik yang ada.

2.4.2 Orientasi Pasar

1. Berbagai pandangan/hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan


strategi pemasaran untuk suatu rumah sakit di wilayah perkotaan akan
lebih difokuskan kepada pangsa pasar tertentu yang mana manajemen
akan bertumpu kepada jaringan pemasaran yang telah dimiliki dan juga
mengadakan kerjasama dengan corporate dan pemerintah lokal yang
mempunyai reputasi dan jaringan usahanya.

2. Pangsa pasar utamanya sebagai berikut :


a. Bisnis (corporate)
• Kabupaten Purwakarta dan sekitarnya
• Sebagian wilayah Bandung Jawa Barat
b. Pemerintahan (government)
• Departemen, BUMN
• ABRI dan Pemda
c. Pasien Individual
Untuk menggarap pasar pasien individual diperlukan kegiatan
pengenalan dan pemasaran kepada masyarakat. Program edukasi
kesehatan jantung kepada masyarakat bisa menjadi cara yang
cukup ampuh untuk membangun ikatan emosional bagi para warga
calon pasien. Peningkatan kepercayaan masyarakat akan
memberikan dampak yang cukup signifikan.

d. Pasien Asuransi Swasta


Pasien yang menjadi anggota asuransi dari perusahaan asuransi
swasta bisa ditargetkan untuk mengisi kamar kelas I dan Kamar
VIP. Dengan kualitas pelayanan kesehatan yang bagus dan

41
ditunjang fasilitas rumah sakit yang masih baru akan menjadi daya
tarik bagi pasien pemegang polis asuransi swasta.

e. Pasien BPJS
Secara umum pasien BPJS kesehatan akan menggunakan kamar
kelas II dan III. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan
financial pasien. Untuk mensiasati pasar ini maka rumah
sakit/klinik Hasna Medika harus menambah kapasitas jumlah
kamar dan tempat tidur untuk kelas II dan III.

2.4.3 Analisis Lama Tinggal (Length of Stay)


1. Dapat direfleksikan bahwa fasilitas yang mempengaruhi lama tinggal pasien
pada Klinik Jantung adalah sebagai berikut :

• Aksesibilitas, dapat diperjelas bahwa poin ini merupakan faktor dominan


untuk menentukan betapa pentingnya aksesibilitas dari/ke untuk
mencapai rumah sakit/klinik.

• Pelayanan prima dan keramahan menjadikan pasien “betah”


berlamalama tinggal untuk memastikan kesembuhannya dalam taraf
meyakinkan karena kenyamanan rumah sakit.

• Yang termasuk sarana utama adalah kepuasan atas pelayanan para tenaga
medis, staf rumah sakit, kenyamanan dan kebersihan, keindahan
lingkungan sekelilingnya, kualitas makanan dan minuman, kualitas
pengobatan yang prima.

2. Sarana-sarana pendukung lainnya :


• Konsep arsitektur rumah sakit yang bagus dan menarik.
• Fasilitas pendukung dan penunjang yang berkualitas.
• Tersedianya alat transportasi untuk melayani kebutuhan pasien.
• Kamar yang berkualitas baik dengan fasilitas modern dan memadai.

42
2.4.4 Public Relations
1. Tugas utama adalah menunjukkan citra perusahaan yang baik di mata
masyarakat baik didalam maupun di luar negeri.

2. Usaha-usaha yang diperlukan adalah :


a. Membuat dokumentasi aktivitas Rumah Sakit sebagai bahan press release.
b. Membina hubungan yang baik dengan media atau badan kesehatan
dalam/luar negeri sebagai bahan promosi.

2.4.5 Pemanfaatan Periklanan Sebagai Media Promosi


1. Di dalam rangka peningkatan pemasaran maka peranan periklanan masih
tetap penting guna menyebar luaskan people awareness mengenai
keberadaan rumah sakit/klinik Hasna Medika tersebut.

2. Media periklanan yang dipilih untuk usaha promosi yang dianggap


potensial.

2.4.6 Digital Marketing


1. Digital marketing adalah pemasaran produk maupun jasa yang dilakukan
dengan media digital. Tujuan dari pemasaran ini adalah untuk menjangkau
sebanyak-banyaknya target customer secara efisien, personal dan relevan.
Pemasaran digital ini memadukan teknik serta pengetahuan dalam
psikologi pasar dan teknologi. Tidak seperti pemasaran tradisional yang
memasang iklan lewat baliho, pemasaran digital ini menggunakan
berbagai platform digital sebagai media pemasarannya.

2. Untuk mempermudah pasien atau calon pasien untuk mendapatkan


informasi mengenai rumah sakit/klinik Hasna Medika, salah satu cara
adalah membuat website dengan informasi yang lengkap dan konten
menarik.

43
3. Website yang perlu dibuat dan dijalankan adalah :
a. Berisi informasi yang lengkap mulai dari profil, pelayanan, biaya, dan
dokter di rumah sakit/klinik Hasna Medika.

b. Melakukan Search Engine Optimization (SEO) agar website lebih mudah


ditemukan di hasil pencarian.

c. Membuat Blog edukasi terkait kesehatan.


d. Sosial Media Marketing :
e. Membuat konten edukasi kesehatan di Instagram/Facebook yang
menarik.

f. Membuat konten edukasi kesehatan di Youtube yang menarik.

44

Anda mungkin juga menyukai