Anda di halaman 1dari 3

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

(RESUME MATERI)

DISUSUN OLEH:
REVIAN NURSYABANI
NIM: 222023
S1-A (KEL.1) KEPERAWATAN

DOSEN PENGAMPU:
ADE ABDUL KARIM, S.Pd, I

STIKep PPNI JAWA BARAT


KOTA BANDUNG
2022/2023
PARADIGMA ISLAM DALAM MENGHADAPI PERKEMBANGAN SAINS DAN
TEKNOLOGI MODERN DI BIDANG KESEHATAN/KEPERAWATAN

Islam memiliki kepedulian dan perhatian penuh kepada ummatnya agar terus
berproses untuk menggali potensi-potensi alam dan lingkungan menjadi sentrum peradaban
yang gemilang. Dalam konteks ini, tidak ada pertentangan antara sains dan Islam, dimana
keduanya berjalan seimbang dan selaras untuk menciptakan khazanah keilmuan dan
peradaban manusia yang lebih baik dari sebelumnya.
Pandangan Islam terhadap sains dan teknologi adalah bahwa Islam tidak pernah
mengekang umatnya untuk maju dan modern. Justru Islam sangat mendukung umatnya untuk
melakukan penelitian dan bereksperimen dalam hal apapun, termasuk sains dan teknologi.
Bagi Islam, sains dan teknologi adalah termasuk ayat-ayat Allah yang perlu digali dan dicari
keberadaannya. Ayat-ayat Allah yang tersebar di alam semesta ini merupakan anugerah bagi
manusia sebagai khalifatullah di bumi untuk diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Pandangan Islam tentang sains dan teknologi dapat diketahui prinsip-prinsipnya dari
analisis wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:
( ‫)عَلَّ َم اإل ْن َسانَ َما لَ ْم يَ ْعلَ ْم‬٤( ‫) الَّ ِذي عَلَّ َم بِ ْالقَلَ ِم‬٣( ‫)ا ْق َرْأ َو َربُّكَ األ ْك َر ُم‬٢( ‫ق‬
ٍ َ‫ق اإل ْن َسانَ ِم ْن َعل‬ َ ِّ‫ا ْق َرْأ بِاس ِْم َرب‬
َ َ‫ك الَّ ِذي خَ ل‬
َ َ‫) خَ ل‬١( ‫ق‬

Artinya:“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia Telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya. (QS. Al-Alaq: 1-5).
Selain banyak memuat tentang pentingnya pengembangan sains, Alquran juga dapat
dijadikan sebagai inspirasi ilmu dan pengembangan wawasan berpikir sehingga mampu
menciptakan sesuatu yang baru dalam kehidupan. Hanya saja, untuk menemukan hal tersebut,
dibutuhkan kemampuan untuk menggalinya secara lebih mendalam agar potensi alamiah
yang diberikan Tuhan dapat memberikan kemaslahatan sepenuhnya bagi keselarasan alam
dan manusia. Lebih jauh Osman Bakar mengungkapkan bahwa dalam Islam, kesadaran
religius terhadap tauhid merupakan sumber dari semangat Ilmiah dalam seluruh wilayah
pengetahuan. Oleh karena itu, tradisi intelektual Islam tidak menerima gagasan bahwa hanya
ilmu alam yang ilmiah atau lebih ilmiah dari ilmu-ilmu lainnya. Demikian pula, gagasan
objektivitas dalam kegiatan ilmiah menurutnya tidak dapat dipisahkan dari kesadaran religius
dan spiritual.
Bukti lainnya terdapat dalam sejarah Kemajuan Daulah Abasiyyah yaitu pada Periode
awal pemerintahan, Daulah Abbasiyah memiliki khalifah-khalifah yang memiliki perhatian
besar terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, seperti ; Khalifah Abu Ja'far Al-Mansyur.
Dikenal sebagai seorang khalifah yang cinta ilmu pengetahuan, sehingga harta dan
kekuasaaanya dimanfaatkan untuk pengembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan.Khalifah
Abu Ja’far Al-Mansyur secara langsung meminta kepada para ilmuan untuk secara serius
mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya untuk kemaslahatan ummat manusia.
Kerjasama yang apik antara ilmuan dan pemerintah melahirkan para ilmuan muslim dari
berbagai disiplin ilmu pengetahuan, salah satunya ilmu kedokteran. 
     Minat orang Arab terhadap ilmu kedokteran diilhami oleh hadits Nabi Muhammad Saw
yang membagi pengetahuan ke dalam dua kelompok : teologi dan kedokteran. Para penulis
utama bidang kedokteran itu adalah orang Persia yang menulis dalam bahasa Arab, yaitu:
1. Ali Ibnu Rabban At-Thabari (Dokter Masyhur Abad Klasik)
Ali bin Sahl Rabban At-Thabar lahir tahun 838 M. Pada awalnya seorang Yang
beragama Kristen dari Tabaristan, ia masuk Islam dan menjadi dokter Pribadi khalifah
Al-Mutawakkil. Ayahnya adalah seorang dokter dan penulis Kaligrafi yang hebat, dan
dari ayahnya Ali At-Thabari pertama kali belajar ilmu Kedokteran. Ali At-Thabari
wafat tahun 870 M. Ali At-Thabari tidak hanya ahli dalam bidang ilmu kedokteran, ia
juga ahli Astronomi, filsafat, matematika, dan sastra. Ali At-Thabari mahir berbahasa
Arab dan Yunani, beliau juga terkenal sebagai tokoh ilmuan pertama yang Menulis
ensiklopedia kesehatan (Firdaus Al-Hikmah), Din Ad-Daulah, dan Hifzussihhah.
Salah satu muridnya Yang terkenal adalah Zakaria Ar-Razi.
2. Ar-Razi (Penemu Penyakit Cacar Air dan Darah Tinggi)
 Nama lengkapnya adalah Abu Bakar Muhammad bin Zakariyya Ar-Razi. Dilahirkan
di kota Rayy, Thehran, ibukota Iran. Di Baghdad, dikenal sebagai Kepala dokter di
rumah sakit besar yang ia dirikan sendiri. Ar-Razi juga merupakan penulis paling
produktif, semasa hidupnya ia Menulis tidak kurang dari 200 karya ilmiah. Karya-
karya besar Ar-Razi menjadi rujukan utama bagi pengembangan Ilmu kedokteran di
masa-masa mendatang. Buku-buku karya Ar-Razi banyak Dijumpai di perpustakaan
universitas di Eropa, dan digunakan sebagai buku Rujukan untuk dunia kedokteran di
Barat. 
3. Ibnu Sina (di Barat dikenal dengan nama Aveciena).
Sebagai dokter, Ibnu Sina lebih suka tindakan preventif daripada kuratif Dan selalu
menguatkan aspek rohani dan jasmani pasien dalam pengobatannya. Dalam
pandangannya, makanan, minuman, temperatur, polusi udara, limbah, Keseimbangan
pikiran dan gerak tubuh mempunyai pengaruh terhadap Kesehatan manusia. Semua
yang dikatakan Ibnu Sina terbukti dan menjadi Masalah utama atas kesehatan
manusia saat ini. Karya-karya Ibnu Sina dalam bidang ilmu kedokteran antara lain:
● Al-Qanun Fi Thibb: yang artinya “dasar-dasar ilmu kedokteran”. Buku ini
Berabad-abad telah menjadi buku yang menguasai dunia pengobatan di Eropa Dan
menjadi buku sumber kedokteran di Prancis. Di dalam buku ini Menjelaskan
tentang pembengkakan pada paru-paru dan mengenali potensi Penularan wabah
penyakit saluran pernafasan, asma dan TBC melalui Pernafasan dan penyebaran
berbagai penyakit melalui udara dan air. Obat-obatan yang disebut dalam buku ini
tidak kurang dari 760 macam obat untuk Beragam penyakit. 
● As-Syifa: berisi tentang cara pengobatan, termasuk tentang pengobatan Penyakit
syaraf. 
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa islam sangat mendukung
kemajuan pada bidang pengetahuan, salah satunya pada bidang kedokteran. Selain
bidang Sains, islam juga mendukung kemajuan teknologi. Pada Gerakan
Pembaharuan Islam, teknologi dan Ilmu pengetahuan menjadi sumber dorongan umat
islam untuk menyesuaikan ajaran islam dengan perkembangan baru. Dengan
pembaharuan itu para pemimpin Islam berharap agar umat Islam terbebas dari
Ketertinggalan, bahkan dapat mencapai kemajuan yang setara dengan bangsa-bangsa
Lain di dunia.

Anda mungkin juga menyukai