SEMESTER 6 – 2021/2022
PS – S1 ILMU GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UPN VETERAN JAKARTA
DOSEN
PENYAKIT OSTEOPOROSIS
GANGGUAN GANGGUAN
JANTUNG GINJAL PADA SISTEM
KORONER DEGENERASI
SARAF
IMUNITAS
(PARKINSON,
DEMENSIA)
PERBEDAAN PENYAKIT KRONIS DAN AKUT
KRONIS AKUT
1. sudah terjadi dalam waktu yang lama 1. terjadi dalam waktu singkat.
2. awalnya muncul dengan gejala ringan/ 2. Gejala muncul secara tiba-tiba
tanpa gejala, tetapi bisa berkembang
secara perlahan dan semakin parah 3. Umumnya disebabkan infeksi virus
atau bakteri, tetapi bisa juga oleh
3. Penyebab pola hidup yang kurang sehat insiden
(pola makan, aktivitas fisik, konsumsi
alcohol/rokok. 4. Penanganan/Tindakan untuk
penyembuhan secara total
4. perawatan yang diberikan hanya
sebatas untuk mengurangi rasa sakit
PENTINGNYA KONSULTASI GIZI
1. Membangun
Dasar-dasar 5.
konseling 3. Membangun
Menegakkan komitmen
Diagnosis Gizi
2.
Melakukan 4. 6.
pengkajian Gizi Merencanakan Monitoring dan
(Assessment Intervensi Gizi Evaluasi
Gizi)
Prinsip Konseling Gizi
2.
Melakukan 1. Lakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan
pengkajian sebagai dasar perhitungan IMT.
Gizi 2. Kaji data laboratorium yang ada.
(Assessment 3. Kaji data klinis yang berkaitan dengan diagnosis penyakit.
Gizi) .
Prinsip Konseling Gizi
2.
Melakukan 4. Lakukan pengkajian identifikasi terhadap riwayat makan
pengkajian dengan metode food recall untuk mengetahui asupan
Gizi zat gizi klien dan food frequency untuk mengetahui pola
(Assessment dan kebiasaan makan klien.
Gizi) 5. Lakukan kajian data riwayat personal, yang meliputi
riwayat penyakit sebelumnya.
Prinsip Konseling Gizi
2.
Melakukan
pengkajian
Gizi
(Assessment 3. Kaji data klinis yang berkaitan dengan diagnosis
Gizi) penyakit DM seperti hipoglikemi, hiperglikemi, dan
adanya luka yang terinfeksi (sembuh dalam waktu lama).
Konseling Gizi pada Penderita
Penyakit Kronis: DM tipe-2
3. 1. Domain Intake/Konsumsi,
Menegakkan Perhatikan Asupan/intake energi, karbohidrat dan lemak
Diagnosis Gizi dari klien saat ini, kemudian bandingkan dengan
kebutuhan saat ini. Biasanya penderita DM mempunyai
asupan energi, karbohidrat dan lemak cenderung lebih
tinggi dari kebutuhan.
Konseling Gizi pada Penderita
Penyakit Kronis: DM tipe-2
2. Domain Klinis/Fisik.
3. Tanyakan kepada klien
Menegakkan
Diagnosis Gizi Perhatikan data laboratorium seperti perubahan nilai kadar
gula darah puasa, kadar gula 2 jam PP. Biasanya penderita
DM mempunyai kadar gula darah puasa, kadar gula 2 jam PP
di atas normal dan HBA 1 c tinggi.
Konseling Gizi pada Penderita
Penyakit Kronis: DM tipe-2
3. 3. Domain Perilaku.
Menegakkan Perhatikam Perilaku klien yang menyukai makanan dan
Diagnosis Gizi minuman yang manis-manis, makanan berlemak dan pola
aktivitas kurang berolahraga, suka mengemil saat
menonton tv.
Konseling Gizi pada Penderita
Penyakit Kronis: DM tipe-2
d) Isi brosur
4.
Merencanakan Isi brosur sesuai dengan preskripsi diet.
Intervensi Gizi Isi brosur yang dapat dipergunakan sebagai pedoman makan
dalam sehari di rumah.
Brosur pedoman makan sehari mencakup:
Konseling Gizi pada Penderita
Penyakit Kronis: DM Tipe-2