Anda di halaman 1dari 12

ID 1

soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (15-30%)
6. Ketrampilan Laboratorium Medik (30-40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan persiapan pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan spesimen (2-5%)
3. Pengolahan specimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-25%)
7. Jaminan mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik
Kelompok 2. Hematologi
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignette)
Sebuah pemeriksaan narkoba pada seorang laki-laki usia 25 tahun menggunakan metode cromatografi gas. Hasil
pemeriksaan menunjukkan sampel tersebut mengandung morfin-3-glucoronida (M3G).
Pertanyaan soal :
Senyawa apakah yang terdeteksi pada sampel urin pada pengguna morfin?
Pilihan Jawaban:
A. Heroin
B. Dimetil morfin
C. Benzoilecgonin
D. Monoasetilmorfin
E. Morfin glukoronida
Kunci Jawaban: D
Referensi: Rahayu, M. & Solihat, M. F. 2018. Toksikologi Klinik. Jakarta: Pusat Pendidikan Sumber
Daya Manusia Kesehatan.
Nama pembuat Ayusti Dirga, S.Si., M.Sc
Institusi/bagian Universitas Megarezky Makassar
ID soal 2
Tinjauan J
Tinjauan 1 a
1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (15-30%)
6. Ketrampilan Laboratorium Medik (30-40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (5-
10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1 Recall (5-10%).
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan persiapan pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan spesimen (2-5%)
3. Pengolahan specimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-25%)
7. Jaminan mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik
Kelompok 2. Hematologi
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi

Kasus (vignete):
Pemeriksaan keracunan kronis logam berat seperti timbal dapat dilakukan terhadap berbagai sampel
cairan tubuh meliputi darah, urin, dan berbagai organ. Diperlukan metode yang spesifik dan sensitif
untuk melakukan pemeriksaannya karena seringkali kadar yang terdapat dalam sampel masih
dibawah dosis toksik.
Pertanyaan soal:

Apakah Metode yang dimaksud?


Pilihan Jawaban :
A. Spektrofotometri ultra violet
B. Spektrofotometri visibel
C. Spektrofotometri absorpsi serapan atom
D. Spektrofotometer infra merah
E. Spektrofotometri fluorosens
Kunci Jawaban: c.

Referensi: Muji Rahayu dan M. Firman Solihat. 2018. Toksikolog Klinik. Bahan
Ajar TLM. Kementrian Kesehatan.

Nama pembuat Ayusti Dirga, S.Si., M.Sc

Institusi/bagian Universitas Megarezky Makassar


ID soal 3
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (15-30%)
6. Ketrampilan Laboratorium Medik (30-40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (5-
10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1 Recall (5-10%).
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan persiapan pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan spesimen (2-5%)
3. Pengolahan specimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-25%)
7. Jaminan mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik
Kelompok 2. Hematologi
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi

Kasus (vignete):
Seorang anak berusia 15 tahun mengalami mual, nyeri di perut bagian atas, muntah, diare, demam,
dan sakit kepala setelah beberapa jam mengonsumsi bakso jajanan. Bakso tersebut kemudian
diperiksa, dan didapatkan data :
- teksturnya kenyal
- warnanya pucat keputihan
- mengeluarkan aroma yang menyengat.
Pertanyaan soal:

Apa jenis senyawa yang terdapat dalam bakso tersebut?


Pilihan Jawaban :
A. Aspartame
B. Boraks
C. Asam Asetat
D. Sakarin
E. MSG
Kunci Jawaban: B

Referensi: Muji Rahayu dan M. Firman Solihat. 2018. Toksikolog Klinik. Bahan
Ajar TLM. Kementrian Kesehatan.

Nama pembuat Ayusti Dirga, S.Si., M.Sc


Institusi/bagian Universitas Megarezky Makassar

ID soal 4
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (15-30%)
6. Ketrampilan Laboratorium Medik (30-40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (5-
10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1 Recall (5-10%).
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan persiapan pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan spesimen (2-5%)
3. Pengolahan specimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-25%)
7. Jaminan mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik
Kelompok 2. Hematologi
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi

Kasus (vignete):
Seorang laki-laki berusia 37 tahun berhasil selamat dari kebakaran dan mengalami sakit kepala. Hasil
wawancara lelaki tersebut tidak memiliki riwayat asma atau penyakit kronis lainnya. Dokter
memberikan diagnosa, bahwa terjadi keracunan monoksida, dan menganjurkan untuk melakukan
pemeriksaan laboratorium.
Pertanyaan soal:

Apa jenis Pemeriksaan yang dilakukan sebagai penegakan diagnosis tersebut?


Pilihan Jawaban :
A. Kadar hemoglobin
B. Kadar deoksi-Hb
C. Kadar Met-HB
D. Kadar CO-Hb
E. Indeks eritrosit
Kunci Jawaban: D

Referensi: Muji Rahayu dan M. Firman Solihat. 2018. Toksikolog Klinik. Bahan
Ajar TLM. Kementrian Kesehatan.

Nama pembuat Ayusti Dirga, S.Si., M.Sc


Institusi/bagian Universitas Megarezky Makassar

ID soal 5
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (15-30%)
6. Ketrampilan Laboratorium Medik (30-40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (5-
10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1 Recall (5-10%).
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan persiapan pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan spesimen (2-5%)
3. Pengolahan specimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-25%)
7. Jaminan mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik
Kelompok 2. Hematologi
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi

Kasus (vignete):
Seorang laki-laki berusia 37 tahun berhasil selamat dari kebakaran dan mengalami sakit kepala. Hasil
wawancara lelaki tersebut tidak memiliki riwayat asma atau penyakit kronis lainnya. Dokter
memberikan diagnosa, bahwa terjadi keracunan monoksida, dan menganjurkan untuk melakukan
pemeriksaan laboratorium.
Pertanyaan soal:

Apa jenis sampel yang tepat pada kasus diatas?


Pilihan Jawaban :
A. Biopsy otot jantung
B. Darah vena atau arteri
C. Udara ekspirasi
D. Darah kapiler
E. Urin
Kunci Jawaban: B

Referensi: Muji Rahayu dan M. Firman Solihat. 2018. Toksikolog Klinik. Bahan
Ajar TLM. Kementrian Kesehatan.

Nama pembuat Ayusti Dirga, S.Si., M.Sc

Institusi/bagian Universitas Megarezky Makassar


ID soal 6
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (15-30%)
6. Ketrampilan Laboratorium Medik (30-40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Tinjauan 2 Laboratorium
1. (5-10%)
Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1 Recall (5-10%).
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan persiapan pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan spesimen (2-5%)
3. Pengolahan specimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-25%)
7. Jaminan mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik
Kelompok 2. Hematologi
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignette)
Seorang wanita mengalami reaksi hipersensitivitas atau alergi. Reaksi alergi tergantung
pada kepekaan terhadap suatu zat tertentu yang terjadi akibat kontak atau pemakaian
berulang yang mengakibatkan pembentukan antibodi yang spesifik terhadap zat asing
(antigen).
Pertanyaan soal:
Apa mekanisme respon imun tersebut?
Pilihan Jawaban:
A. Imunostimulan
B. Imunosupresan
C. Auto Imun
D. Teratogenik
E. Neurohormonal
Kunci Jawaban A
Referensi Muji Rahayu dan M. Firman Solihat. 2018. Toksikologi Klinik.
Bahan Ajar TLM. Kementrian Kesehatan.

Nama pembuat Risky Nurul Fadlila RN, S.Si., M.Si


Institusi/bagian Universitas Megarezky
ID soal 7
Tinjauan J
Tinjauan 1 a
1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (15-30%)
6. Ketrampilan Laboratorium Medik (30-40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Tinjauan 2 Laboratorium
1. (5-10%)
Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1 Recall (5-10%).
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan persiapan pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan spesimen (2-5%)
3. Pengolahan specimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-25%)
7. Jaminan mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik
Kelompok 2. Hematologi
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignette)
Sebuah pemeriksaan ikatan protein terhadap seorang wanita umur 25 tahun. Ikatan protein
berpengaruh pada intensitas kerja, lama kerja toksik dan eliminasi xenobiotika dari dalam
tubuh.
Pertanyaan soal:
Apa akibatnya jika suatu xenobiotik memiliki ikatan protein yang tinggi?
Pilihan Jawaban:
A. Efeknya lebih cepat
B. Sulit dieliminasi
C. Intensitas kerjanya tinggi
D. Intensitas kerjanya lama
E. Sulit menimbulkan efek
Kunci Jawaban B
Referensi Muji Rahayu dan M. Firman Solihat. 2018. Toksikologi Klinik.
Bahan Ajar TLM. Kementrian Kesehatan.

Nama pembuat Risky Nurul Fadlila RN, S.Si., M.Si

Institusi/bagian Universitas Megarezky


ID soal 8
Tinjauan J
Tinjauan 1 a
1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (15-30%)
6. Ketrampilan Laboratorium Medik (30-40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Tinjauan 2 Laboratorium
1. (5-10%)
Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1 Recall (5-10%).
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan persiapan pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan spesimen (2-5%)
3. Pengolahan specimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-25%)
7. Jaminan mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik
Kelompok 2. Hematologi
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi
Kasus (vignete):

Seorang pria berusia 45 tahun mengalami rasa mengantuk yang berlebihan, kesulitan
dalam berfikir, sering melamun dan gangguan tidur. Pengambilan sampel telah dilakukan
dan kemudian dilakukan pemeriksaan dengan pereaksi Marquis menghasilkan warna ungu .
Pertanyaan soal:

Apakah jenis napza yang ditemukan pada kasus di atas?

Pilihan Jawaban :

a. LSD
b. Morfin
c. Ganja
d. Kokain
e. Amfetamin
Kunci Jawaban: B

Referensi: Muji Rahayu dan M. Firman Solihat. 2018. Toksikologi Klinik.


Bahan Ajar TLM. Kementrian Kesehatan.

Nama pembuat Risky Nurul Fadlila RN, S.Si., M.Si

Institusi/bagian Universitas Megarezky


ID soal 9
Tinjauan J
Tinjauan 1 a
1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (15-30%)
6. Ketrampilan Laboratorium Medik (30-40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Tinjauan 2 Laboratorium
1. (5-10%)
Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1 Recall (5-10%).
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan persiapan pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan spesimen (2-5%)
3. Pengolahan specimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-25%)
7. Jaminan mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik
Kelompok 2. Hematologi
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi

Kasus (vignete):
Seorang remaja mengalami keracunan alkohol. Sampel darah di ambil untuk diagnosis
definitive keracunan atanol. Sampel yang digunakan adalah darah utuh.

Pertanyaan soal:
apakah jenis Antikoagulan yang paling tepat digunakan?
Pilihan Jawaban :
a. EDTA
b. Heparin
c. Na-citrat
d. K-oksalat
e. Li-Heparin
Kunci Jawaban: D

Referensi: Muji Rahayu dan M. Firman Solihat. 2018. Toksikologi Klinik.


Bahan Ajar TLM. Kementrian Kesehatan.

Nama pembuat Risky Nurul Fadlila RN, S.Si., M.Si

Institusi/bagian Universitas Megarezky


ID soal 10
Tinjauan J
Tinjauan 1 a
1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (15-30%)
6. Ketrampilan Laboratorium Medik (30-40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1 Recall (5-10%).
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan persiapan pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan spesimen (2-5%)
3. Pengolahan specimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-25%)
7. Jaminan mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik
Kelompok 2. Hematologi
Pemeriksaan 3. Parasitologi dan mikologi
4. Bakteriologi
5. Imunoserologi
6. Toksikologi Klinik
7. Sitohistoteknologi

Kasus (vignete):
Karbon monoksida (CO) memiliki afinitas terhadap hemoglobin 200 sampai 250 kali
oksigen. Pengikatan CO pada hemoglobin menyebabkan peningkatan pengikatan molekul
oksigen pada tiga tempat pengikatan oksigen lainnya, sehingga oksigen sulit dilepaskan ke
jaringan. Analisis kadar CO dapat dilakukan dalam darah secara kualitatif.

Pertanyaan soal:
Apa jenis Reagen yang digunakan pada kasus diatas?

Pilihan Jawaban :
a. Etanol 70%
b. Larutan basa KOH
c. Air ultra murni
d. Asam asetat
e. Ammonium Hidroksida
Kunci Jawaban: E.

Referensi: Muji Rahayu dan M. Firman Solihat. 2018. Toksikolog Klinik.


Bahan Ajar TLM. Kementrian Kesehatan.

Nama pembuat Risky Nurul Fadlila RN, S.Si., M.Si


Institusi/bagian Universitas Megarezky

Anda mungkin juga menyukai