Anda di halaman 1dari 89

SOAL UJI KOMPETENSI D.

IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


MATA KULIAH KIMIA KLINIK
JURUSAN ANALIS KESEHATAN POLITEKKES KEMENKES MATARAM

ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik
(15-30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 –
40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-
5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil
(2-5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 1 Soal 1 :
Seorang dokter merujuk pasien dengan diagnose nyeri pada pinggang dan sakit dalam
berkemih. Pasein tersebut datang ke laboratorium pada pagi hari sekitar jam 8.30
wib. Dari surat rujukan dokter diminta dilakukan pemeriksaan Sedimen urine, protein
urine dan Berat jenis (BJ) urine. Untuk menunjang diagnosis dokter tersebut
diperlukan jenis urine yang paling tepat yang diambil dari pasien tersebut.

Pertanyaan Soal 1 :
Jenis sampel yang paling tepat yang dipakai untuk permintaan pemeriksaan tersebut
adalah:

Pilih Jawaban :
A. Urine Sewaktu
B. Urin Pagi Hari
C. Urine Post Prandial
D. Urine 24 Jam
E. Urine Siang 12 Jam
Kunci Jawaban : B
Referensi : Hardjono dkk. 2004. Substansi dan Cairan Tubuh.
Lembaga Penerbit Universitas Hassanudin
(LEPHAS)
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik (15-
30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 –
40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-
5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 2 Soal 2 :
Seorang analis akan melakukan pemeriksaan glukosa dalam urine, aseton dan asam
asetoasetat pada seorang pasien pria yang di rujuk dokter dengan pengantar
menggunakan jenis sampel urine 24 Jam. Untuk menghambat perombakan urine oleh
kuman maka dalam urine 24 jam tersebut diberikan 2 – 5 ml pengawet urine.

Pertanyaan Soal 2 :
Jenis pengawet urine yang paling tepat yang digunakan analis tersebut untuk
permintaan pemeriksaan glukosa, aseton dan asam asetoasetat dalam urine 24 jam
tersebut adalah:

Pilih Jawaban :
A. Timol
B. Toluen
C. Formaldehid dan Kloroform
D. Asam Sulfat Pekat
E. Natrium Karbonat
Kunci Jawaban : B
Referensi : Hardjono dkk. 2004. Substansi dan Cairan Tubuh.
Lembaga Penerbit Universitas Hassanudin
(LEPHAS)
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik (15-
30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 –
40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-
5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 3 Soal 3 :
Seorang wanita berumur 45 tahun di diagnosis oleh dokter menderita infeksi saluran
kemih, untuk pemeriksaan bakteriologi maka diperlukan cara pengumpulan sampel
urine yang representatif sehingga hasil pemeriksaan menggambarkan kondisi pasien
yang sebenarnya. Dokter menyarankan urine yang diperoleh sebaiknya dilakukan
dengan cara genetalia eksterna dicuci terlebih dahulu dengan larutan antiseptic
khusus.
Pertanyaan Soal 3 : Untuk tujuan tersebut teknik pengumpulan sampel urine tersebut
yang paling tepat digunakan adalah :

Pilih Jawaban :
A. Kateterisasi
B. Clean Catch atau Clean Voiled Midstream
C. Punksi Suprapubik
D. Pengumpulan seluruh urine ketika berkemih
E. Pengumpulan urine 12 Jam
Kunci Jawaban : B
Referensi : Hardjono dkk. 2004. Substansi dan Cairan Tubuh.
Lembaga Penerbit Universitas Hassanudin
(LEPHAS)
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik
(15-30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 –
40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-
5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 4 Soal 4 :
Pada kasus lipiduria,pada urine penderita dapat ditemukan butir – butir lemak bebas
seperti trigeliserida atau kolesterol, untuk dapat mengidentifikasi butir – butir lemak
ini maka pada pemeriksaan sediment urine ditambahkan pewarnaan.

Pertanyaan Soal 4 :
Jenis pewarnaan yang paling tepat ditambahkan pada sediment urine tersebut adalah:

Pilih Jawaban :
A. Pewarna eosin 1%
B. Pewarna Sudan III atau Sudan IV
C. Pewarna Sternheimer-Malbin
D. Pewarna Haematoksilin - Eosin
E. Pewarna Malachit green
Kunci Jawaban : B
Referensi : Hardjono dkk. 2004. Substansi dan Cairan Tubuh.
Lembaga Penerbit Universitas Hassanudin
(LEPHAS)
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik
(15-30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 –
40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-
5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil
(2-5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 5 Soal 5 :
Seorang dokter merujuk pasien dengan diagnose nyeri pada saluran gastrointestinal
untuk melakukan pemeriksaan laboratorium feces. Jarak rumah pasien dengan
laboratorium rujukan membutuhkan waktu 8 jam. Untuk persiapan sampel tersebut
maka dalam sampel diberikan pengawet.

Pertanyaan Soal 5 :
Jenis pengawet yang paling tepat ditambahkan dalam feces tersebut adalah:

Pilih Jawaban :
A. Kloroform 10%
B. Buffer glycerol saline
C. Asam Sulfat 10%
D. Toluen
E. Timol
Kunci Jawaban : B
Referensi : Hardjono dkk. 2004. Substansi dan Cairan Tubuh.
Lembaga Penerbit Universitas Hassanudin
(LEPHAS)
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik
(15-30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 –
40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-
5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran
hasil (2-5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 6 Soal 6 :
Seorang pasien dengan keluhan keras pada lambung dan diagnosis dokter diduga
menderita Karsinoma lambung, dirujuk untuk melakukan pemeriksaan laboratorium
faeses darah samar. Analis yang bertugas dilaboratorium tersebut melakukan
pemeriksaan darah samar (Occult Blood Test) metode Guajac karena secara
makroskopis atau mikroskopis tidak terlihat adanya darah. Setelah dilakukan
pemeriksaan darah samar metode Guajac menunjukkan interpretasi hasil Positif 4.

Pertanyaan Soal 6 :
Warna yang paling tepat yang ditunjukkan dari Interpretasi hasil positif 4 pada
pemeriksaan darah samar metode Guajac tersebut adalah:

Pilih Jawaban :
A. Hijau
B. Biru Tua
C. Biru-Hijau
D. Kuning
E. Biru Muda
Kunci Jawaban : B
Referensi : Hardjono dkk. 2004. Substansi dan Cairan Tubuh.
Lembaga Penerbit Universitas Hassanudin
(LEPHAS)
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik
(15-30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 –
40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-
5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil
(2-5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 7 Soal 7 :
Seorang analis melakukan tes kimia Nonne Apelt yang sering dilakukan sebagai
bedside test pada sampel cairan otak. Test tersebut merupakan test identifikasi protein
kualitatif, dimana bila reagen uji ditambahkan secara perlahan 1 ml cairan otak akan
terbentuk presipitasi berbentuk cincin putih pada batas kedua lapisan.

Pertanyaan Soal 7 :
Reagen yang tepat digunakan sebagai reagen uji pada pemeriksaan protein kualitatif
metode Nonne Apelt adalah:

Pilih Jawaban :
A. Larutan Fenol Jenuh
B. Larutan Ammonium Sulfat Jenuh
C. Larutan Kalium Iodida Jenuh
D. Larutan Biuret
E. Larutan Asam Sulfosalisilat Jenuh
Kunci Jawaban : B
Referensi : Hardjono dkk. 2004. Substansi dan Cairan Tubuh.
Lembaga Penerbit Universitas Hassanudin
(LEPHAS)
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik
(15-30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 –
40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-
5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil
(2-5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 8 Soal 8 :
Seorang analis melakukan pemeriksaan laboratorium pada sampel cairan pleura
seorang pasien yang dikirim dari bangsal penyakit paru karena diduga mengalami
pleuritis tuberculosa , dalam pengantar dokter terdapat permintaan pengukuran berat
jenis (BJ) cairan pleura dengan menggunakan alat refraktometer. Hasil pemeriksaan
BJ adalah 1,030.

Pertanyaan Soal 8 :
Melihat interpretasi hasil berat jenis (BJ) cairan tersebut, maka cairan tersebut dapat
disimpulkan merupakan :
Pilih Jawaban :
A. Transudat
B. Eksudat
C. Chylus
D. Pyocyaneus
E. Bilirubin
Kunci Jawaban : B
Referensi : Hardjono dkk. 2004. Substansi dan Cairan Tubuh.
Lembaga Penerbit Universitas Hassanudin
(LEPHAS)
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik
(15-30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 –
40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-
5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran
hasil (2-5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 9 Soal 9 :
Seorang Analis melakukan pemeriksaan gliko-hemoglobin atau HbA1c/A1c untuk
menilai pengendalian metabolisme glukosa pada penderita Diabetes mellitus. Karena
HbA1c terkandung dalam eritrosit yang hidup sekitar 100 – 120 hari maka kadar
HbA1c mencerminkan pengendalian metabolisme selama 3 – 4 bulan terakhir. Hasil
pemeriksaan menunjukkan HbA1c 9%.
Pertanyaan Soal 9 :
Interpretasi hasil dari tersebut menunjukkan kendali Diabetes mellitus test HbA1c
pada penderita DM tersebut berdasarkan konsesnsus DM Indonesia Tahun 2000
adalah :
Pilih Jawaban :
A. Pasien Non Diabetes mellitus
B. Pengendalian Diabetes mellitus Baik
C. Pengendalian Diabetes mellitus Sedang
D. Pengendalian Diabetes mellitus Buruk
E. Pengendalian Diabetes mellitus Sangat Buruk
Kunci Jawaban : B
Referensi : Hardjono dkk. 2003. Interpretasi Hasil Tes
Laboratorium Diagnostik Bagian dari Standar
Pelayanan Medik. Lembaga Penerbit Universitas
Hassanudin (LEPHAS)
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium
Medik (15-30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 –
40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-
5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran
hasil (2-5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 10 Soal 10 :
Seorang pasien dengan jenis kelamin pria berusia 33 tahun mengalami obesitas
dengan riwayat keluarga diabetes tipe 2 yang nyata memperhatikan dirinya juga
mungkin mengidap penyakit DM. Selama pemeriksaan kesehatan, dokter keluarga
menyarankan melakukan beberapa tes laboratorium yang mengevaluasi pasien
tersebut.
Pertanyaan Soal 10 :
Yang manakah dari hasil pemeriksaan laboratorium berikut yang mengarah ke
diagnosis diabetes mellitus?
Pilih Jawaban :
A. Kadar glukosa sewaktu tunggal 190 mg/dL
B. Test toleransi glukosa oral 2 jam dengan kadar glukosa darah 210 mg/dL
C. Terdapat gula yang mereduksi dalam urinenya
D. Kadar glukosa puasa tunggal 160 mg/dL
E. Kadar glukosa darah puasa tunggal 110 mg/dL
Kunci Jawaban : B
Referensi : Tood A. Swanson dkk. 2012. Biokimia disertai
Biologi Molekuler dan Genetik Edisi 5. Penerbit
Binarupa Aksara
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik
(15-30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 –
40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-
5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil
(2-5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 11 Soal 11 :
Seorang wanita usia 34 tahun datang ke sebuah klinik dengan kondisi mengalami
obesitas sentral, ekstremitas relative kurus dan stria ungu pada abdomen. Dokter
mendiagnosis wanita tersebut mengalami Sindroma Cushing, dan disarankan
melakukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut untuk menegakkan diagnosis
terssebut. Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan suatu kadar kortisol serum yang
berlebihan dan kadar glukosa darah 258 mg/dL.

Pertanyaan Soal 11 :
Yang manakah dari hasil Pemeriksaan laboratorium yang menunjang lebih lanjut dari
diagnosis tersebut yang paling tepat ?
Pilih Jawaban :
A. Kadar kortisol serum yang berlebihan dan kadar glukosa darah 258 mg/dL
B. Kadar kortisol rendah dan Test toleransi glukosa oral 2 jam dengan kadar glukosa
darah 100 mg/dL
C. Kadar kortisol rendah dan terdapat gula yang mereduksi dalam urinenya
D. Kadar kortisol normal dan glukosa puasa tunggal 160 mg/dL
E. Kadar kortisol tinggi dan glukosa darah puasa tunggal 110 mg/dL
Kunci Jawaban : A
Referensi : Tood A. Swanson dkk. 2012. Biokimia disertai
Biologi Molekuler dan Genetik Edisi 5. Penerbit
Binarupa Aksara
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik
(15-30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 –
40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-
5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil
(2-5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 12 Soal 12 :
Seorang pasien yang datang pada sebuah klinik mengalami keluhan klinis poliuria,
polidipsia,polifagia, lemah dan mengalami berat badan yang tidak jelas penyebabnya.
Dokter mendiagnosis pasien tersebut menderita Diabetes mellitus, dan dirujuk ke
laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan GD2PP,
Pertanyaan Soal 12 :
Persiapan pasien yang paling tepat sebelum melakukan pemeriksaan tersebut adalah:
Pilih Jawaban :
A. Pengambilan darah dilakukan 2 jam setelah test GDP dan Pasien dianjurkan
makan makanan yang mengandung 100 gram karbohidrat sebelum tes
dilakukan.
B. 3 (tiga) hari sebelum tes, pasien dianjurkan makan makanan yang
mengandung karbohidrat
C. Pasien dipuasakan 8 – 12 jam sebelum tes
D. Tidak boleh merokok dan tidak minum kopi/alkohol
E. Tidak boleh berolah raga dan minum obat sebelum dan selama test dilakukan
Kunci Jawaban : A
Referensi : Hardjono dkk. 2003. Interpretasi Hasil Tes
Laboratorium Diagnostik Bagian dari Standar
Pelayanan Medik. Lembaga Penerbit Universitas
Hassanudin (LEPHAS)
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik
(15-30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 –
40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-
5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil
(2-5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 13 Soal 13 :
Dislipidemia merupakan kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan
peningkatan maupun fraksi lipid kolesterol total, kolesterol-LDL, trigliserida dan
penurunan kolesterol-HDL. Tes saring dislipidemia yang dianjurkan salah satunya
adalah pemeriksaan kolesterol total. Persiapan sampel sangat menentukan hasil
pemeriksaan kolesterol total.

Pertanyaan Soal 13 :
Hal yang paling tepat yang perlu diperhatikan dalam persiapan sampel dalam
pemeriksaan kolesterol total adalah :

Pilih Jawaban :
A. Sampel darah yang terlihat ikterus,hemolisis sebaiknya diulang
pengambilannya karena dapat terjadi kadar kolesterol meningkat palsu
B. Waktu pengambilan sampel darah pasien dalam keadaan berbaring yang sudah
dilakukan selama 5 menit
C. Serum sebaiknya dipisahkan dari sel darah setelah 24 jam
D. Sampel boleh menggunakan plasma dengan antikoagulan Heparin
E. Serum boleh disimpan selama 8 jam dalam lemari pendingin
Kunci Jawaban : A
Referensi : Hardjono dkk. 2003. Interpretasi Hasil Tes
Laboratorium Diagnostik Bagian dari Standar
Pelayanan Medik. Lembaga Penerbit Universitas
Hassanudin (LEPHAS)
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik
(15-30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 –
40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-
5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil
(2-5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 14 Soal 14 :
Test laboratorium memegang peranan yang sangat penting dalam pengelolaan
dislipidemia. Parameter yang dianjurkan untuk tes saring dislipidemia adalah kadar
kolesterol total, kolesterol-LDL, kolesterol-HDL dan trigliserida. Seorang analis yang
akan melakukan pemeriksaan kolesterol total menggunakan cara kerja manual/semi
automatic menggunakan fotometer 4020, dengan metode kolorimetrik enzimatik.
Intensitas warna (warna merah) yang terbentuk setara dengan konsentrasi kolesterol
total dalam sampel.
Pertanyaan Soal 14 :
Produk warna yang terbentuk yang terbaca pada fotometer 4020 tersebut adalah:
Pilih Jawaban :
A. 4-(p-benzoquinone-monoimino)-phenazone + 4
B. Cholesterol + RCOOH
C. Choleserol ester + H2O
D. 4-aminophenazone + phenol
E. 4-cholestone-3-one + H2O2
Kunci Jawaban : A
Referensi : Hardjono dkk. 2003. Interpretasi Hasil Tes
Laboratorium Diagnostik Bagian dari Standar
Pelayanan Medik. Lembaga Penerbit Universitas
Hassanudin (LEPHAS)
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik
(15-30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 –
40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-
5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil
(2-5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 15 Soal 15 :
Seorang analis melakukan pemeriksaan Trigliserida dengan menggunakan metode
kolorimetrik enzimatik (GPO-PAP) dari seorang pasien yang dirujuk dokter spesialis
penyakit dalam. Hasil Pemeriksaan menunjukkan kadar Trigliserida 400 mg/dL.
Pertanyaan Soal 15 :
Interpretasi yang paling tepat yang menggambarkan kondisi pasien tersebut dari hasil
pemeriksaan kadar Trigliseridanya adalah:
Pilih Jawaban :
A. Pasien tersebut resiko terjadi PJK
B. Pasien tersebut diwaspadai terjadi PJK
C. Pasien tersebut belum dikatakan PJK
D. Pasien tersebut normal
E. Pasien tersebut tidak diwaspadai PJK
Kunci Jawaban : A
Referensi : Hardjono dkk. 2003. Interpretasi Hasil Tes
Laboratorium Diagnostik Bagian dari Standar
Pelayanan Medik. Lembaga Penerbit Universitas
Hassanudin (LEPHAS)
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik
(15-30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 –
40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-
5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 16 Soal 16 :
Seorang pria berumur 45 tahun dirujuk dokter untuk melakukan pemeriksaan
laboratorium karena di diagnosis mengalami Dislipidemia, dalam surat rujukan
diminta pemeriksaan HDL-Cholesterol. Analis yang melakukan pemeriksaan HDL-
Cholesterol memilih menggunakan metode kolorimetrik enzimatik dengan alat
aumatik Cobas Mira seperti test kolesterol total menggunakan sampel serum.
Pertanyaan Soal 16 :
Langkah apakah yang dilakukan analis tersebut terhadap sampel serum tersebut
sebelum melakukan pemeriksaan HDL-Cholesterol menggunakan metode
kolorimetrik enzimatik ?
Pilih Jawaban :
A. Membuat supernatant fraksi HDL dengan mencampur 250 ul serum dengan
100 ul reagen presipitat yang mengandung Phosphotungstic acid dan
Magnesium Chloride
B. Membuat presipitat fraksi LDL dengan mencampur 250 ul serum dengan
100 ul reagen presipitat yang mengandung Phosphotungstic acid dan
Magnesium Chloride
C. Membuat presipitat fraksi VLDL dengan mencampur 250 ul serum dengan
100 ul reagen presipitat yang mengandung Phosphotungstic acid dan
Magnesium Chloride
D. Membuat presipitat kilomikron dengan mencampur 250 ul serum dengan
100 ul reagen presipitat yang mengandung Phosphotungstic acid dan
Magnesium Chloride
E. Membuat supernatant fraksi IDL dengan mencampur 250 ul serum dengan
100 ul reagen presipitat yang mengandung Phosphotungstic acid dan
Magnesium Chloride

Kunci Jawaban : A
Referensi : Hardjono dkk. 2003. Interpretasi Hasil Tes
Laboratorium Diagnostik Bagian dari Standar
Pelayanan Medik. Lembaga Penerbit Universitas
Hassanudin (LEPHAS)
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik (15-
30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 –
40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-
5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 17 Soal 17 :
Seorang analis yang bekerja pada klinik ABCD mendapat rujukan seorang pasien
yang akan melakukan pemeriksaan profil lipid berupa Kolesteerol total, Trigliserida,
HDL-Cholesterol dan LDL – Cholesterol. Setelah melakukan pemeriksaan profil
lipid pada serum pasien tersebut didapatkan hasil kadar kolesterol total = 400 mg/dL,
Trigliserida 200 mg/dL dan HDL-Cholesterol 50 mg/dL. Dilaboratorium tersebut
tidak ada reagen untuk pemeriksaan LDL- Cholesterol langsung metode
Homogeneous Enzymatic Colorimetric. Untuk mendapatkan kadar LDL- Cholesterol
analis tersebut menggunakan cara tidak langsung dengan formula Friedewald, karena
melihat kadar Trigliserida kurang dari 400 mg.dl.
Pertanyaan Soal 17 :
Berapakah kadar LDL-Cholesterol pasien tersebut?
Pilih Jawaban :
A. 270 mg/dL
B. 280 mg/dL
C. 290 mg/dL
D. 260 mg/dL
E. 300 mg/dL
Kunci Jawaban : A
Referensi : Hardjono dkk. 2003. Interpretasi Hasil Tes
Laboratorium Diagnostik Bagian dari Standar
Pelayanan Medik. Lembaga Penerbit Universitas
Hassanudin (LEPHAS)
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik
(15-30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 –
40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-
5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 18 Soal 18 :
Seorang Anak perempuan berumur 12 tahun datang ke dokter spesialis anak dengan
keluhan mata sclera mata kuning, tubuh kuning, lidah dan gusi kuning sejak 1
minggu yang lalu, panas badan turun naik, mual (+), muntah (-). Hasil pemeriksaan
fisik terdapat Hepatomegali. Dokter meminta dilakukan pemeriksaan Bilirubin Total,
Bilirubin Direk dan Bilirubin Indirek. Analis yang bekerja pada laboratorium tersebut
melakukan pemeriksaan tersebut dengan cara Manual/Semi Automatik dengan
metode Jendrasik/Grof menggunakan alat photometer 4020 dengan panjang
gelombang 578 nm. Hasil pemeriksaan menunjukkan Bilirubin total 5 mg/dL
umplmg/dl dan Bilirubin direk 3,2 mg/dL.
Pertanyaan Soal 18 :
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, berapakah kadar Bilirubin indirek anak
tersebut?
Pilih Jawaban :
A.1,8 mg/dL
B.2,8 mg/dL
C.0,8 mg/dL
D.3,8 mg/dL
E.0,18 mg/dL

Kunci Jawaban : A
Referensi : Hardjono dkk. 2003. Interpretasi Hasil Tes
Laboratorium Diagnostik Bagian dari Standar
Pelayanan Medik. Lembaga Penerbit Universitas
Hassanudin (LEPHAS)
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik (15-
30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 –
40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-
5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 19 Soal 19 :
Kadar Enzim Alkaline Phosphatase (ALP) merupakan salah satu parameter
pemeriksaan fungsi hati, dimana enzim ALP dijumpai dalam konsentrasi yang tinggi
di sel jaringan hepatobilier, tulang, usus dan plasenta. Jika seorang analis akan
melakukan pemeriksaan ALP, maka salah salah satu faktor Pra analitik yang sangat
penting diperhatikan adalah persiapan pasien.
Pertanyaan Soal 19 :
Manakah dari pernyataan ini yang paling benar tentang persiapan pasien untuk
pemeriksaan ALP?
Pilih Jawaban :
A. Pasien puasa minimal 8 jam sebelum pemeriksaan ALP.
B. Pasien tidak perlu puasa
C. Pasien tidak boleh berolah raga dan merokok
D. Pasien seharusnya meminum obat Allopurinol 8 jam sebelum pemeriksaan
E. Pasien tidak boleh minum alkohol 4 jam sebelum pemeriksaan
Kunci Jawaban : A
Referensi : Hardjono dkk. 2003. Interpretasi Hasil Tes
Laboratorium Diagnostik Bagian dari Standar
Pelayanan Medik. Lembaga Penerbit Universitas
Hassanudin (LEPHAS)
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik (15-
30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 –
40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-
5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 20 Soal 20 :
Seorang pasien dengan diagnosis kerusakan pada jaringan hepatobilier datang
melakukan pemeriksaan ke laboratorium rumah sakit “SEHAT”, dokter yang
melakukan pemeriksaan merujuk ke Laboratorium rumah sakit tersebut untuk
pemeriksaan fungsi hati. Dari rujukan dokter salah satu pemeriksaan tersebut adalah
Gamma Glutamil transpeptidase (GGT), analis yang bekerja pada laboratorium
tersebut melakukan pemeriksaan dengan cara semi automatik metode Kinetik
kolorimetrik dengan alat Fotometer 4050 dengan panjang gelombang 405 nm.
Pertanyaan Soal 20 :
Dari prinsip reaksi pemeriksaan GGT, produk apakah yang terbaca pada Fotometer,
sehingga produk yang dihasilkan tersebut sebanding dengan aktifitas GGT dalam
serum pasien tersebut?
Pilih Jawaban :
A. 5-amino-2 nitrobenzoat.
B. L-glutamil -3 carboxy-4 nitroaniline
C. L-glutamil-glycylglycine
D. p-nitrofenilfosfat
E. p-glycylglycine
Kunci Jawaban : A
Referensi : Hardjono dkk. 2003. Interpretasi Hasil Tes
Laboratorium Diagnostik Bagian dari Standar
Pelayanan Medik. Lembaga Penerbit Universitas
Hassanudin (LEPHAS)
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik (15-
30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 – 40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-
5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 21 Soal 21 :
Seorang pasien yang didiagnosis dokter spesialis penyakit dalam menderita
kerusakan pada glomerulus ginjal dirujuk untuk melakukan test faal ginjal. Test
laboratorium untuk faal ginjal biasanya ditentukan dengan kreatinin clearance dan
urea clearance. Kreatinin clearance lebih spesifik untuk penyakit ginjal daripada urea
clearance, karena kreatinin darah lebih mencerminkan kerusakan ginjal dibandingkan
ureum darah. Sehingga pada surat rujukan tersebut tertulis permintaan pemeriksaan
hanya Kreatinin clearance.
Pertanyaan Soal 21 :
Berdasarkan kasus tersebut, pernyataan manakah yang paling benar untuk
menjelaskan alasan pemilihan parameter pemeriksaan Kreatinin clearance untuk
evaluasi fungsi ginjal tersebut?
Pilih Jawaban :
A. Kreatinin merupakan hasil akhir metabolisme keratin yang difiltrasi
glomerulus ginjal dan tingginya kadar kreatinin menunjukkan indikasi
penyakit ginjal atau kerusakan nephron > 50%.
B. Ureum darah merupakan hasil akhir metabolisme protein dan diekresikan oleh
ginjal sehingga satu satunya yang bisa menggambarkan fungsi ginjal.
C. Kadar kreatinin menunjukkan pula indikasi obstruksi saluran kemih dan
katabolisme protein.
D. Kreatinin clearance dapat digunakan sebagai faktor koreksi gagal ginjal karena
pengaruh obat.
E. Kreatinin bermolekul lebih besar, sehingga keberadaan didalam urine sebagai
petunjuk pasti adanya kebocoran pada ginjal.
Kunci Jawaban : A
Referensi : Hardjono dkk. 2003. Interpretasi Hasil Tes
Laboratorium Diagnostik Bagian dari Standar
Pelayanan Medik. Lembaga Penerbit Universitas
Hassanudin (LEPHAS)
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik (15-
30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 – 40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-
5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 22 Soal 22 :
Gagal Ginjal Kronik (GGK) ditandai dengan menurunnya faal ginjal yang
menahun,umumnya irreversible dan berlangsung cukup lama. Urinalisa merupakan
test awal yang penting untuk dugaan kerusakan ginjal. Adanya kerusakan ginjal dapat
menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerulus. Penurunan ini dapat diukur
langsung dengan test klirens kreatinin (TKK) dengan menggunakan rumus Cockroft
& Gault.

Pertanyaan Soal 22 :
Jika seorang analis melakukan pengukuran Kreatinin klirens pada pasien laki- laki
dengan menggunakan rumus Cockroft & Gault, data apakah yang harus di dapatkan
dari pasien tersebut?

Pilih Jawaban :
A. Berat Badan Ideal Pasien dan Kadar krreatinin darah dalam mg/dL.
B. Tinggi Badan Ideal Pasien dan Kadar krreatinin darah dalam mg/dL.
C. Berat Badan Pasien dan Kadar BUN (Blood Ureum Nitrogen)
D. Tinggi Badan ideal Pasien dan Kadar Ureum Darah dalam mg/dL
E. Berat Badan Ideal Pasien dan Kadar Protein darah dalam mg/dL
Kunci Jawaban : A
Referensi : Hardjono dkk. 2003. Interpretasi Hasil Tes
Laboratorium Diagnostik Bagian dari Standar
Pelayanan Medik. Lembaga Penerbit Universitas
Hassanudin (LEPHAS)
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik (15-
30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 – 40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-
5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 23 Soal 23 :
Seorang pasien berjenis kelamin pria memiliki tinggi badan melebihi 5 kaki
menderita Gagal Ginjal Kronik (GGK) yang dirujuk dokter untuk melakukan
pemeriksaan laboratorium test klirens kreatinin (TKK) dengan menggunakan rumus
Cockroft & Gault.

Pertanyaan Soal 23 :
Rumus Cockroft & Gault yang benar yang digunakan oleh analis dalam menghitung
nilai TKK adalah :

Pilih Jawaban :
A. TKK = (140 – umur) x BB (kg)
72 x kreatinin serum (mg/dL)
B. TKK = (140 – umur) x BB (kg)
62 x kreatinin serum (mg/dL

C. TKK = (140 – umur) x BB (kg)


52 x kreatinin serum (mg/dL

D. TKK = (140 – umur) x BB (kg)


42 x ureum serum (mg/dL

E. TKK = (140 – umur) x BB (kg)


32 x ureum serum (mg/dL
Kunci Jawaban : A
Referensi : Hardjono dkk. 2003. Interpretasi Hasil Tes
Laboratorium Diagnostik Bagian dari Standar
Pelayanan Medik. Lembaga Penerbit Universitas
Hassanudin (LEPHAS)
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik (15-
30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 – 40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil
(2-5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 24 Soal 24 :
Seorang pasien berjenis kelamin pria memiliki tinggi badan melebihi 5 kaki
menderita Gagal Ginjal Kronik (GGK) yang dirujuk dokter untuk melakukan
pemeriksaan laboratorium test klirens kreatinin (TKK) dengan menggunakan rumus
Cockroft & Gault. Hasil TKK 100 ml/menit.

Pertanyaan Soal 24 :
Dari hasil pemeriksaan TKK tersebut, bila dibandingkan dengan nilai rujukkan TKK,
yang manakah dari pernyataan ini yang paling benar menggambarkan kondisi ginjal
pasien tersebut ?

Pilih Jawaban :
A. Infusiensi Ginjal Kronik
B. Normal
C. Insufisiensi Ginjal Berkurang
D. Insufisiensi Ginjal Rendah
E. Insufisiensi Ginjal Akut

Kunci Jawaban : A
Referensi : Hardjono dkk. 2003. Interpretasi Hasil Tes
Laboratorium Diagnostik Bagian dari Standar
Pelayanan Medik. Lembaga Penerbit Universitas
Hassanudin (LEPHAS)
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik (15-
30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 –
40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-
5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-
5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 25 Soal 25 :
Seorang analis akan melakukan pemeriksaan ureum darah secara fotometris metode
Barthelot dengan prinsip: Ureum diubah secara kuantitatif oleh urease menjadi
ammonium karbonat. Dengan adanya ammonium karbonat, fenol dapat dioksidasikan
menjadi zat warna biru oleh Sodium hipoklorit (reaksi Barthelot). Intensitas warna
biru yang terbentuk setara dengan kadar ureum dalam darah pasien tersebut. Sebelum
melakukan pemeriksaan tersebut harus diperhatikan faktor Pra analitik persiapan
sampel yang sangat mempengaruhi hasil pemeriksaan tersebut.
Pertanyaan Soal 25 :
Yang manakah dari pernyataan di bawah ini yang benar tentang persiapan sampel
yang diperhatikan seorang analis, sebelum melakukan pemeriksaan ureum darah
tersebut?
Pilih Jawaban :
A. Hindari pemakaian sampel yang keruh, ikterik dan hemolisis
B. Sampel dapat disimpan dalam suhu ruangan selama 8 jam
C. Sampel dapat ditambahkan zat pengawet formalin 0,5% sebanyak 3 – 5 tetes
D. Sampel yang keruh dapat digunakan dengan centrifugasi ulang sebanyak 3 kali,
selanjutnya supernatant dapat digunakan
E. Sampel yang hemolisis dapat ditambahkan zat pengendap eritrosit dan diputar
3000 rpm selama 15 menit

Kunci Jawaban : A
Referensi : Hardjono dkk. 2003. Interpretasi Hasil Tes
Laboratorium Diagnostik Bagian dari Standar
Pelayanan Medik. Lembaga Penerbit Universitas
Hassanudin (LEPHAS)
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik
(15-30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 – 40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-
5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 26 Soal 26 :
Penyakit Jantung koroner (PJK) merupakan penyakit yang disebabkan oleh
penyumbatan sebagian (parsial) atau menyeluruh (total) dari satu atau lebih
pembuluh darah koroner dan atau cabang cabangnya. Kelainan dimulai dari
pembentukkan sel busa, penimbunan lemak, plak aterosklerotik dan perubahan
degenerative dinding arteri. Diagnosis PJK antara lain ditegakkan dengan tes
laboratorium enzim petanda faal jantung.

Pertanyaan Soal 26 :
Pernyataan yang paling benar dari pemeriksaan enzim petanda faal jantung untuk
menegakkan diagnosis PJK adalah :

Pilih Jawaban :
A. Creatine kinase (CK), Creatinin Kinase Myocardial Band (CK-MB), Lactat
dehydrogenase (LDH).
B. Cholinesterase, Glutamic Oxal-acetic, Gamma Glutamil Transferase
C. Phosphatase Alkalis, Aspartate Amino Transferase
D. Alanine Amino Transferase, Creatine Kinase
E. Glukosa Phosphat Dehidrogenase, Lactat dehydrogenase

Kunci Jawaban : A
Referensi : Hardjono dkk. 2003. Interpretasi Hasil Tes
Laboratorium Diagnostik Bagian dari Standar
Pelayanan Medik. Lembaga Penerbit Universitas
Hassanudin (LEPHAS)
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik
(15-30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 – 40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-
5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 27 Soal 27 :
Seorang pasien laki - laki berumur 55 tahun dengan berat badan 75 kg mengalami
serangan jantung dan dicurigai terkena Infak Myocardium Acute (IMA), dengan
kerusakan pada filament serabut otot jantung di larikan ke Rumah Sakit”ABCD”, dari
hasil diagnosis pasien tersebut mendapatkan serangan sekitar 4 jam yang lalu, Pasien
tersebut masuk ruang ICU dan oleh dokter merujuk untuk dilakukan pemeriksaan
Laboratorium berupa penetapan kadar kompleks protein kontraktil karena kadar
protein ini akan sangat meningkat 2 – 8 jam setelah kejadian infark.
Pertanyaan Soal 27 :
Dari kasus tersebut, pemeriksaan a;pakah yang paling tepat dilakukan oleh analis di
laboratorium rumah sakit tersebut?
Pilih Jawaban :
A. Kadar Troponin T
B. Kadar Mioglobin
C. Kadar High Sensitivity C-Reactive Protein
D. Kadar Miosin High
E. Kadar globulin serum

Kunci Jawaban : A
Referensi : Hardjono dkk. 2003. Interpretasi Hasil Tes
Laboratorium Diagnostik Bagian dari Standar
Pelayanan Medik. Lembaga Penerbit Universitas
Hassanudin (LEPHAS)
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik (15-
30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 – 40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-
5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 28 Soal 28 :
Seorang analis yang bekerja pada laboratorium klinik A, mendapatkan rujukan untuk
pemeriksaan Cretinin Kinase pada pasien yang dicurigai terkena Infak Myocardium
Akut (IMA). Metode yang digunakan oleh analis tersebut adalah Kinetik Enzimatik
dengan menggunakan alat fotometer panjang gelombang 340 nm. Prinsip reaksi
pemeriksaan tersebut Creatine Kinase diaktifkan oleh N. Acetylcystein yang
menghasilkan suatu produk yang terbaca pada fotometer. Produk yang terbentuk
sesuai dengan aktifitas Creatine Kinase.
Pertanyaan Soal 28 :
Manakah dari produk dibawah ini yang merupakan hasil akhir yang terbaca pada
rangkaian reaksi pemeriksaan Creatine Kinase?

Pilih Jawaban :
A. NADPH
B. D-Glukosa-G-P
C. D-Glukonate-G-P
D. Creatinine Fosfat
E. G6P-DH

Kunci Jawaban : A
Referensi : Hardjono dkk. 2003. Interpretasi Hasil Tes
Laboratorium Diagnostik Bagian dari Standar
Pelayanan Medik. Lembaga Penerbit Universitas
Hassanudin (LEPHAS)
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik
(15-30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 – 40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-
5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 29 Soal 29 :
Laktat Dehidrogenase (LDH) merupakan enzyme yang mengkatalisis perubahan
reversible dari laktat ke piruvat. Pada otot jantung terutama ditemukan LDH1 dan
LDH2. Kadarnya meningkat 3 – 12 jam setelah terjadi infark, mencapai puncak 24 –
48 jam kemudian menurun pada hari ke 7 – 12. Untuk memeriksa LDH seorang
analis harus mengetahui faktor – faktor yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan
LDH.
Pertanyaan Soal 29 :
Pernyataan yang paling benar tentang faktor – faktor yang mempengaruhi hasil
pemeriksaan LDH adalah :

Pilih Jawaban :
A. Injeksi Intra Muscular dapat meningkatkan kadar LDH serum.
B. Sampel Hemolisis sampel darah dapat menyebabkan penurunan kadar
LDH serum.
C. Obat Jenis Narkotika dapat menurunkan kadar LDH Serum
D. Penyimpanan serum dalam lemari pendingin selama 4 jam dapat meningkatkan
kadar LDH
E. Injeksi Intra Muscular dapat menurunkan kadar LDH serum.
Kunci Jawaban : A
Referensi : Hardjono dkk. 2003. Interpretasi Hasil Tes
Laboratorium Diagnostik Bagian dari Standar
Pelayanan Medik. Lembaga Penerbit Universitas
Hassanudin (LEPHAS)
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik
(15-30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 – 40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-
5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 30 Soal 30 :
Seorang pemuda berumur 22 Tahun dibawa keluarganya karena mengalami muntah –
muntah, diare, nyeri kepala dan tremor ke UGD sebuah Rumah sakit. Diagnosis
dokter menduga pemuda tersebut mengalami gangguan metabolisme karena
disebabkan gangguan elektrolit tubuh. Pasien tersebut diambil sampel darah yang
diberi antikoagulan Litium heparin dan test dilakukan segera setelah pengambilan
sampel.

Pertanyaan Soal 30 :
Jenis Elektrolit apakah yang paling tepat diperiksa pada kasus pemuda tersebut?

Pilih Jawaban :
A. Natrium dan Kalium
B. Calsium dan Magnesium
C. Klorida dan Magnesium
D. Kalium dan Klorida
E. Natrium dan Magnesium
Kunci Jawaban : A
Referensi : Hardjono dkk. 2003. Interpretasi Hasil Tes
Laboratorium Diagnostik Bagian dari Standar
Pelayanan Medik. Lembaga Penerbit Universitas
Hassanudin (LEPHAS)
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik
(15-30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 – 40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil
(2-5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 31 Soal 31 :
Seorang Analis melakukan pemeriksaan elektrolit darah pada seorang pasien yang
didiagnosis dokter dari gejala klinis yang terlihat mengalami gangguan elektrolit.
Metode yang digunakan analis tersebut metode potensiometer menggunakan “Ion-
Selective electrodes (ISE)”, hasil pemeriksaan menunjukkan kadar Na+ = 200
mmol/L. Dokter yang membaca hasil tersebut menyimpulkan pasien tersebut
mengalami Hipernatremia (peningkatan konsentrasi natrium plasma).
Pertanyaan Soal 31 :
Pernyataan yang paling benar dari penyebab Hipernatremia pada pasien tersebut
adalah :
Pilih Jawaban :
A. Gangguan Fungsi Ginjal dan Intake Natrium berlebihan
B. Luka bakar dan Metabolik asidosis
C. Alkalosis dan Kelaparan yang lama
D. Muntah berlebihan dan diare
E. Sindroma cushing
Kunci Jawaban : A
Referensi : Hardjono dkk. 2003. Interpretasi Hasil Tes
Laboratorium Diagnostik Bagian dari Standar
Pelayanan Medik. Lembaga Penerbit Universitas
Hassanudin (LEPHAS)
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik
(15-30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 – 40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-
5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 32 Soal 32 :
Pemeriksaan analisis Gas darah bertujuan untuk mengevaluasi pertukaran gas dalam
paru, menetapkan asam-basa darah, menentukan terapi oksigen, dan memonitor terapi
penyakit respiratorik. Untuk melakukan pemeriksaan gas darah seorang analis harus
mengetahui persiapan sampel yang tepat untuk analisis gas darah.
Pertanyaan Soal 32 :
Pernyataan yang paling benar mengenai persiapan pasien yang harus diketahui oleh
seorang analis adalah :
Pilih Jawaban :
A. Whole blood dari darah arteri yang diberi antikoagulan heparin dengan
pengambilan secara anaerob dan harus segera diperiksa setelah 5 menit
setelah pengambilan darah.
B. Plasma darah dari darah vena yang diberi antikoagulan heparin
C. Whole blood dari darah arteri yang diberi antikoagulan heparin dengan
pengambilan secara aerob dan harus segera diperiksa setelah 5 menit setelah
pengambilan darah
D. Whole blood dari darah Vena yang diberi antikoagulan heparin dengan
pengambilan secara aerob dan harus segera diperiksa setelah 5 menit setelah
pengambilan darah
E. Whole blood dari darah Vena yang diberi antikoagulan heparin dengan
pengambilan secara anaerob dan harus segera diperiksa setelah 5 menit setelah
pengambilan darah
Kunci Jawaban : A
Referensi : Hardjono dkk. 2003. Interpretasi Hasil Tes
Laboratorium Diagnostik Bagian dari Standar
Pelayanan Medik. Lembaga Penerbit Universitas
Hassanudin (LEPHAS)
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik (15-
30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 –
40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil
(2-5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 33 Soal 33 :
Seorang analis melakukan pemeriksaan analisis gas darah pada seorang pasien yang
dirujuk oleh dokter, karena dicurigai mengalami gangguan dalam keseimbangan
asam – basa darah menggunakan alat :" BLOOD GAS ANALYZER". Hasil analisis
ditunjukkan dalam print out dibawah ini :
Pertanyaan Soal 33 :
Dari hasil pemeriksaan analisis darah tersebut terutama hasil pH, HCO3, pCO2,pO2
menujukkan kondisi pasien dalam keadaan :

Pilih Jawaban :
A. Normal.
B. Asidosis metabolik
C. Asidosis respiratorik
D. Alkalosis metabolik
E. Alkalosis respiratorik
Kunci Jawaban : A
Referensi : Hardjono dkk. 2003. Interpretasi Hasil Tes
Laboratorium Diagnostik Bagian dari Standar
Pelayanan Medik. Lembaga Penerbit Universitas
Hassanudin (LEPHAS)
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik
(15-30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 –
40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-
5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 34 Soal 34 :
Seorang analis melakukan pemeriksaan Tumor marker atas permintaan dokter.
Diagnosis dokter menduga pasien yang dirujuk tersebut menderita Karsinoma
hepatoselluler yang menjalar ke Karsinoma testis. Analis tersebut memilih
pemeriksaan Tumor marker menggunakan prinsip pemeriksaan Enzyme
Immunoassay berdasarkan prinsip”Sandwich”.
Pertanyaan Soal 34 :
Jenis Tumor marker yang diperiksa dari kasus pasien tersebut adalah:
Pilih Jawaban :
A. AFT (Alfa Feto Protein).
B. CEA (Carcinomaembriogenic Antigen)
C. CA-125 (Cancer Antigen-125)
D. CA.15-3 (Cancer Antigen-15-3)
E. MCA (Mucin-Like Carcinoma-Associated Antigen)
Kunci Jawaban : A
Referensi : Hardjono dkk. 2003. Interpretasi Hasil Tes
Laboratorium Diagnostik Bagian dari Standar
Pelayanan Medik. Lembaga Penerbit Universitas
Hassanudin (LEPHAS)
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik (15-
30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 –
40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-
5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 35 Soal 35 :
Seorang pria dewasa berumur 50 tahun mengalami kesulitan dalam perkemih, sakit
diselangkang dan dibawah kandung kemih tersa sakit, nyeri dan mengalami
pembesaran. Diagnosis dokter menduga pasien yang dirujuk untuk melakukan
pemeriksaan laboratorium tersebut menderita Ca.Prostat dan meminta dilakukan
pemeriksaan laboratorium Tumor marker. Analis yang bekerja di laboratorium
sebuah klinik yang dimiliki dokter tersebut memilih pemeriksaan Tumor marker
menggunakan prinsip pemeriksaan Enzyme Immunoassay berdasarkan
prinsip”Sandwich”.
Pertanyaan Soal 34 :
Jenis Tumor marker yang diperiksa dari kasus pasien tersebut adalah:
Pilih Jawaban :
A. PSA (Prostate Spesific Antigen).
B. CEA (Carcinomaembriogenic Antigen)
C. CA-125 (Cancer Antigen-125)
D. CA.15-3 (Cancer Antigen-15-3)
E. MCA (Mucin-Like Carcinoma-Associated Antigen)
Kunci Jawaban : A
Referensi : Hardjono dkk. 2003. Interpretasi Hasil Tes
Laboratorium Diagnostik Bagian dari Standar
Pelayanan Medik. Lembaga Penerbit Universitas
Hassanudin (LEPHAS)
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram
ID Soal Diisi Oleh Panitia

Tinjauan Jabaran
Tinjauan I 1. Profesionalitas yang luhur (5-20%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelola informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah ilmu Laboratorium Medik
(15-30%)
6. Keterampilan Laboratorium medik (30 – 40%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium (5-10%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-40%)
Domain 2. Psikomotorik (40-60%)
3. Afektif (10-20%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre Analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (30-60%)
3. Pasca Analitik (20-30%)
Tinjauan 5 1. Identifikasi dan Persiapan Pasien (2-5%)
Sasaran 2. Pengambilan Spesimen (2-5%)
3. Pengolahan Spesimen (2-5%)
4. Pengiriman dan penyimpanan specimen (2-5%)
5. Peralatan dan reagensia (10-15%)
6. Pemeriksaan dan penghitungan (20-15%)
7. Jaminan Mutu (15-25%)
8. Verifikasi dan validasi (15-25%)
9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran hasil (2-
5%)
10. Pengelolaan limbah (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (18-20%)
Kelompok Pemeriksaan 2. Hematologi (17-20%)
3. Bakteriologi (13-18%)
4. Parasitologi dan Mikologi (10-15%)
5. Sitohistoteknologi (12-17%)
6. Imunoserologi (10-15%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette) 36 Soal 36 :
Test fungsi tiroid bertujuan untuk membantu menentukan status tiroid. Jika seorang
pasien yang dicurigai menderita hipertiroidisme, sedangkan setelah dilakukan
pemeriksaan FT4 dan FT3 masih normal atau untuk mengevaluasi kadar TSH yang
rendah atau tidak terdeteksi dengan atau tanpa hiper/hipotiroidisme yang
penyebabnya tidak diketahui, maka harus dilakukan pemeriksaan hormon untuk
mengukur respon hipofisis.
Pertanyaan Soal 36 :
Melihat kasus pasien tersebut pemeriksaan laboratorium hormon apakah yang paling
tepat dilakukan?

Pilih Jawaban :
A. Tes Thyroid Realeasing Hormone (TRH).
B. Tes Thyroid Stimulating Hormone (TSH)
C. Tes Thyroid Stimulating Hormon Sensitive (TSHs)
D. Tes FT4 dan FT3
E. Tes T3 dan T4
Kunci Jawaban : A
Referensi : Hardjono dkk. 2003. Interpretasi Hasil Tes
Laboratorium Diagnostik Bagian dari Standar
Pelayanan Medik. Lembaga Penerbit Universitas
Hassanudin (LEPHAS)
Nama pembuat Maruni Wiwin Diarti,S.Si,M.Kes
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Mataram

Anda mungkin juga menyukai