Sebagai solusi kami mengusulkan "PENTA HELIX REFORMASI IMPLEMENTASI
TEKNOLOGI DIGITAL" yang merupakan sinergi antara Pemerintah, Pelaku Usaha, Pelaku IT, Penegak Hukum, dan Pendidik dalam mengimplementasikan teknologi digital.
1. Pemerintah sebagai pembuat undang-undang dan regulasi harus cepat
mengantisipasi perkembangan teknologi dan mengikuti perkembangan dunia usaha dalam menerapkan teknologi digital, salah satu yang dapat dilakukan adalah melakukan riset dari negara lain yang telah lebih maju. 2. Pelaku usaha sebagai pihak yang membutuhkan kemajuan teknologi digital harus mempunyai "road map" yang jelas dan mengomunikasikan dengan pemerintah agar dapat dibuatkan payung hukum dalam melakukan usahanya. 3. Pelaku IT di sini termasuk pengguna sistem komputerisasi, teknisi, developer dll. harus mempunyai integritas dan profesionalisme yang tinggi sehingga menimbulkan kepercayaan pasar dalam menggunakan produk-produk digital. Karena banyak "misconduct" yang dilakukan oleh pelaku IT yang menyebabkan penyalahgunaan informasi yang bersifat rahasia sehingga mengurangi kepercayaan pasar. 4. Penegak hukum mempunyai peran yang penting dalam menindak pelanggaran hukum yang menggunakan teknologi digital. Ketidakkonsistenan penegak hukum akan menimbulkan rasa ketidakpastian di masyarakat. 5. Pendidik, termasuk guru dan dosen diharapkan berperan dalam sosialisasi penggunaan teknologi digital, dan mendorong generasi muda dalam mengembangkan teknologi digital dan penggunaannya secara kreatif.
Dengan hal-hal tersebut di atas kami yakin perkembangan teknologi digital beserta kreatifitas aplikasinya akan berkembang dengan baik karena para pelaku dilindungi hak-hak mereka dan diberikan ruang untuk mengembangkan kreatifitasnya.