Anda di halaman 1dari 54

ASOSIASI AHLI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KONSTRUKSI INDONESIA

(A2K4 INDONESIA)

MODUL 8
K3 PEKERJAAN KONSTRUKSI

MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-


11/28/2018 1
A2K4
Bab I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
❖ Industru konstruksi melibatkan banyak pihak mencakup
seluruh rantai pasok konstruksi
❖ Kegiatan konstruksi meliputi tahap perancangan, pelaksanaan,
dan serahterima pekerjaan yang terdiri dari banyak jenis
pekerjaan yang berbeda sifat dan waktunya, serta melibatkan
banyak fihak sehingga prosesnya sangat komplek.
❖ Oleh karena itu industri Konstruksi adalah industri yang paling
tinggi tingkat variasi pekerjaannnya, banyak jenis potensi
bahayanya, sehingga tinggi pula tingkat kecelakaan fatal nya.
❖ Maka kemampuan mengelola K3 Pekerjaan konstruksi menjadi
sangat vital dan urgen bagi setiap tenaga ahli dan tenaga
trampil di sektor konstruksi, dari tahap pra-konstruksi,
konstruksi, serah terima pekerjaan, pengoperasian dan
perawatan bangunan, hingga pembongkaran bangunan.
11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 2
Bab I
PENDAHULUAN
b. Maksud dan Tujuan
MAKSUD
Modul-slide K3 PEKERJAAN KONSTRUKSI disusun sebagai bahan
pembelajaran secara mandiri pengetahuan teori & praktek pene-
rapan K3 pada Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan standar K3 di tempat kerja, bagi tenaga
kerja konstruksi (perancang/perencana, pelaksana & pengawas).
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta mampu memahami tahapan pekerjaan konstruksi dan
jenis jenis pekerjaan konstruksi
2. Peserta mampu mengidentifikasi bahaya, mengantisipasi
upaya pencegahan risiko pada tahap pra konstruksi, tahap
pelaksanaan konstruksi hingga tahap serahterima pekerjaan
3. Peserta mampu mengenali upaya-upaya pencegahan risiko
kecelakaan pada setiap jenis pekerjaan konstruksi

11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 3


Bab I
PENDAHULUAN
c. Dasar Hukum
a. UU No. 1/1970, ttg Keselamatan Kerja
b. UU No 02/2017, ttg Jasa Konstruksi
c. UU No 28/2002, ttg Bangunan Gedung
d. PP No 36/2005, ttg Bangunan Gedung
e. PP No 37/2010, ttg Bendungan
f. PP No 34/2006, ttg Jalan
g. PP No 37/2010, ttg Bendungan
h. SKB MenPU & Menaker No.104/KPTS/ 1986 dan No. KEP.174/ MEN/1986,
tentang K3 pada Tempat Kegiatan Konstruksi
i. Permenaker No. 01/PRT/MEN/1980, tentang K3 pada pekerjaan Konstruksi
j. Permen PU No, 05/PER/M/2014, tentang Pedoman SMK3 Konstruksi Bid PU
k. Surat Edaran Nomor 66/SE/M/2015 tentang Biaya Penyelenggaraan SMK3
Konstruksi Bidang PU.
l. Permenaker No 12 /2015, K3 dalam Pekerjaan pada Ketinggian
m. Peraturan Perundangan dan standar SNI dan standar Negara lain, terkait
dengan K3 dan konstruksi, baik secara langsung maupun tidak.
11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 4
UUD1945 & UU Keselamatan Kerja No. 1/1970:

UUD 1945, Pasal 27 ayat (2):


Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan.
UU Keselamatan Kerja No. 1/1970, Psl 4:
1) Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamat-
an kerja dalam perencanaan, pembuatan, pengangkutan, peredaran,
perdagangan, pemasangan, pemakaian, penggunaan, pemeliharaan
dan penyimpanan bahan, barang, produk teknis dan aparat produksi
yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan.
2) Syarat-syarat tersebut memuat prinsip-prinsip teknis ilmiah menjadi
suatu kumpulan ketentuan yang disusun secara teratur, jelas dan
praktis yang mencakup bidang konstruksi, bahan, pengolahan dan
pembuatan, perlengkapan alat-alat perlindungan, pengujian dan
pengesyahan, pengepakan atau pembungkusan, pemberian tanda-
tanda pengenal atas bahan, barang, produk teknis dan aparat produk
guna menjamin keselamatan barang-barang itu sendiri, keselamatan
tenaga kerja yang melakukannya dan keselamatan umum.
11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 5
UU No 02/2017 ttg JASA KONSTRUKSI
Pasal 1
1) Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultansi konstruksi dan/atau
pekerjaan konstruksi.
2) Konsultansi Konstruksi adalah layanan keseluruhan atau sebagian
kegiatan yang meliputi pengkajian, perencanaan, perancangan,
pengawasan, dan manajemen penyelenggaraan konstruksi suatu
bangunan.
3) Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan yang
meliputi pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan,
pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu bangunan.
4) Usaha Penyediaan Bangunan adalah pengembangan jenis usaha jasa
konstruksi yang dibiayai sendiri oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah, badan usaha, atau masyarakat, dan dapat melalui pola kerja
sama untuk mewujudkan, memiliki, menguasai, mengusahakan,
dan/atau meningkatkan kemanfaatan bangunan.
Paradigma Baru : Pekerjaan Konstruksi meliputi seluruh kegiatan setiap tahapan
siklus konstruksi dengan berbagai jenis layanan mencakup seluruh rantai pasoknya
11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 6
PERMINTAAN PASAR
ATAU KEBUTUHAN YANG
DIRASAKAN
PENETAPAN SASARAN &
LINGKUP PROYEK
SIKLUS HIDUP PERENCANAAN KONSEP
PROYEK DAN STUDY KELAYAKN
KONSTRUKSI RENCANA KONSEPTUAL &
RANCANGAN AWAL
RANCANGAN REKAYASA
DETAIL
RENCANA KONSTRUKSI,
GAMBAR & SPESIFIKASI
(DOKUMEN TENDER/KONTRAK)
PENGADAAN & PELAKSA-
NAAN KONSTRUKSI
PENYELESAIAN KONSTRUKSI

PERSIAPAN UNTUK
PENGGUNAAN
SERAH TERIMA BANGUNAN &
FASILITAS
PENGOPERASIAN &
PEMELIHARAAN
PEMENUHAN KEGUNAAN
SESUAI UMUR BANGUNAN
PEMUSNAHAN 7
BANGUNAN
PENERAPAN SMK3 DALAM SIKLUS HIDUP KONSTRKSI

Use
Project Engineering Manage-
Formulation Planning and Design Construct - Disposal
Need
Process ion Process ment Process
Process Process Process

User Project Project Project Field Facility Facility


Requirements Feasibility Engineering Engineering & Use and Demolition
and scope and Design Construction Management or Conversion
DEMOLI-
PROJECT TION /
PLANNING O&M RECONST
DELIVERY RUCTION

Awareness Project Project Full Project Project Fulfillment


of need Concept Scope description Completion & of Need
formulation definition Acceptance
for Use

Optimalisasi Kese- Survei Bahaya & Standar K3 pada Rencana K3 Kon Program K3 pada Rencana K3
lamatan Investasi, Manajemen Risi- DED & Dokumen trak (RK3K), Pe- Operasi & Pera- & Pengndali-
Antisipasi Risiko ko untuk Kela- Tender/Kontrak, laksanaan RK3K wat an Bangunan an Risiko pd
Lingkungan Jangka yakan Teknis & Rencana K3 Pencapaian K3 bagi karyawan Pembongkrn
Panjang Ekonomis Penawaran (Zero Accident) dan stakeholder Bangunan
8
11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 9
11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 10
POLA RANTAI PASOK KONSTRUKSI

Konsulta
n
Spesialis

11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 11


UU No 02/2017 Jasa Konstruksi,
Pasal 11 s/d Pasal 17

11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 12


KONSEP KLASIFIKASI & SUBKLASIFIKASI
BANGUNAN

KLASIFIKASI SUBKLASIFIKASI
Bangunan BG001 Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung Fungsi Hunian.
Gedung BG002 Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung Fungsi Keagamaan, Sosial, dan Budaya.
BG003 Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung Fungsi Usaha.
BG004 Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung Fungsi Khusus
Bangunan BS001 Bangunan Sumberdaya Air
Sipil BS002 Bangunan Jalan Lingkungan, Prasarana dan Sarana Kawasan Permukiman
BS003 Bangunan Sistem Pengolahan Air Minum
BS004 Bangunan Sistem Pengolahan Air Limbah, Lumpur Tinja dan Pengolahan Sampah
BS005 Bangunan Jalan Raya (kecuali jalan layang dan Jalan Lingkungan)
BS006 Bangunan Jembatan, jalan layang Fly Over, terowongan, dan underpass
BS007 Bangunan Fasilitas Perminyakan dan Gas
BS008 Bangunan Fasilitas Olah Raga
BS009 Bangunan Fasilitas Telekomunikasi, Jaringan Transmisi dan/atau Telepon
BS010 Bangunan Pembangkit Tenaga Listrik, Jaringan Transmisi & Distribusi Tenaga Listrik
BS011 Bangunan Fasilitasi Industri
BS012 Bangunan Infrastruktur Lainnya

M. Mushanif Mufti 13
BAB II.
PENGERTIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
a. Definisi
❖ Konstruksi adalah rangkaian kegiatan untuk mewujudkan struktur bangun-
an atau infrastruktur fisik yang memenuhi standar keamanan, keselamatan,
dan kesehatan serta keberlanjutan untuk kemanfaatan bagi manusia, yang
kedudukannya baik sebagian atau seluruhnya menyatu dan terikat dengan
tanah, baik berada di atas atau di dalam tanah maupun di atas atau di dalam
air, baik ikatannya bersifat tetap atau sementara;
❖ Konsultansi Konstruksi adalah layanan keseluruhan atau sebagian kegiatan
yang meliputi pengkajian, perencanaan, perancangan, pengawasan, dan
manajemen penyelenggaraan konstruksi suatu bangunan;
❖ Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meli-
puti pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan pem-
bangunan kembali suatu bangunan;
❖ Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Konstruksi adalah penerapan kaidah,
sistem manajemen dan standar keselamatan dan kesehatan pada seluruh
kegiatan baik K3 pada kegiatan jasa konsultansi maupun K3 pada pekerjaan
konstruksi;
❖ K3 Pekerjaan Konstruksi adalah penerapan kaidah, system manajemen dan
standar K3 pada keseluruhan atau sebagaian kegiatan pembangunan, peng-
operasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu
bangunan;
❖ Jenis-Jenis pekerjaan konstruksi meliputi setiap kegiatan fisik pekerjaan,
yang didahului dengan persiapan,
11/28/2018 pelaksanaan,
MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 pemeriksaan, penyelesaian
14
/pengakhiran fisik dan pelaporan hasilnya, sesuai dengan jadwal (kontrak).
BAB II.
PENGERTIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
b. Jenis jenis Kegiatan Konstruksi
Jenis Kegiatan Utama pada Tahap Pra Konstruksi:
a. Kajian Kelayakan (Indentifikasi bahaya, evaluasi, dan pentapan kelayakan)
b. Survei Investigasi Teknik (identifikasi bahaya & rekomendasi pengendaliannya
c. Perancangan Awal (pengujian & penetapan aspek kebutuhan teknologi
d. Perancangan Rekayasa Rinci
e. Penyusunan Dokumen Tender
f. Pelaksanaan Tender (Undangan, Aanwijing, Penawaran, Penilaian Penawaran,
Pemilihan kandidat, klarifikasi-negosiasi, penunjukan Pemenang)
Jenis Kegiatan Utama pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi :
a. Persiapan lahan/lokasi, prasarana & sarana konstruksi
b. Pekerjaan tanah untuk pondasi dan struktur bawah
c. Pekerjaan pondasi dan struktur bawah (pile cap, basement)
d. Pekerjaan struktur atas (pier/kolom. pier-head, rangka dinding, lantai, atap)
e. Pekerjaan mekanikal elektrikal
f. Pekerjaan arsitektural-art / penyelesaian, asesoris
g. Pekerjaan sarana pembuangan limbah & lingkungan
h. Pengujian fungsi & pemeriksaan akhir (testing & commissioning)
i. Perbaikan dan Serah Terima Akhir Pekerjaan
11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 15
PERMENAKER NO. 01/Men/1980 K3 PADA KONSTRUKSI BANGUNAN
1. KETENTUAN UMUM
2. TEMPAT KERJA DAN ALAT-ALAT KERJA
3. PERANCAH
4. TANGGA
5. ALAT-ALAT ANGKAT & ANGKUT
6. KABEL BAJA, TAMBANG, RANTAI DAN PERALATAN BANTU
7. MESIN-MESIN
8. PERALATAN KONSTRUKSI BANGUNAN
9. KONSTRUKSI DI BAWAH TANAH
10. PENGGALIAN
11. PEKERJAAN MEMANCANG
12. PEKERJAAN BETON
13. PEKERJAAN LAINNYA
14. PEMBONGKARAN
15. PENGGUNAAN PERLENGKAPAN PENYELAMAT DAN PERLINDUNGAN DIRI
16. KETENTUAN PERALIHAN
17. KETENTUAN LAIN-LAIN
18.
19.
KETENTUAN HUKUMAN
PENUTUP

11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4


!
16
BAB II.
PENGERTIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
c. Lingkup Penerapan K3 Konstruksi

11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 17


BAB III.
IDENTIFIKASI BAHAYA & PENGENDALIAN RISIKO PADA PEKERJAAN
KONSTRUKSI
a. Jenis-jenis bahaya pada pekerjaan konstruksi

1. Bahaya Bekerja di Ketinggian (jatuh, terjatuh)


2. Bahaya Pekerjaan Galian Tanah (longsor, tertimbun)
3. Bahaya Alat Transport/Angkat/Angkut (terlindas, tertabrak, guling)
4. Bahaya Ruang Terbatas (terhirup gas beracun, terbakar)
5. Bahaya Arus & Tegangan Listrik (tersengat listrik, terbakar)
6. Bahaya Tertimpa Benda Jatuh (kejatuhan)
7. Bahaya Asbes (bahaya kanker paru paru)
8. Bahaya Bahan Berbahaya dan Beracun (bahan pelarut, uap las)
9. Bahaya Pekerjaan Panas / Dingin Ekstrim (pekerjaaan las, mesin)
10. Bahaya Kebisingan (suara mesin pancang, alat berat, genset dsb)
11. Bahaya mengangkat & membawa material (manual handling)

11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 18


BAB III.
IDENTIFIKASI BAHAYA & PENGENDALIAN RISIKO PADA PEKERJAAN
KONSTRUKSI
b. Jenis-jenis kecelakaan pada pekerjaan konstruksi
1. Jatuh : 5. Tertimpa, terbentur, tertabrak:
a. Jatuh pada level sama dan a. Tertabrak pada :
b. Jatuh pada level lebih rendah ➢ Benda diam,
2. Terjepit, terhimpit, tertimbun: ➢ Benda bergerak,
a. Terjepit/terhimpit dalam, ➢ Benda menonjol
b. Terjepit/terhimpit antara ➢ Benda tajam / bergerigi
c. Terjepi/terhimpit pada b. Tertimpa oleh:
3. Kontak/terhubung/tersentuh: ➢ Benda bergerak atau terbang
a. Bahan kimia ➢ Benda jatuh
6. Tergerus, tergarut oleh:
b. Arus & tegangan listrik
➢ gesekan
c. Panas / dingin
➢ tekanan
d. Radiasi
➢ getaran
4. Reaksi tubuh dari:
a. Gerakan sukarela (sadar)
b. Gerakan tidak sadar
11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 19
BAB III.
IDENTIFIKASI BAHAYA & PENGENDALIAN RISIKO PADA PEKERJAAN
KONSTRUKSI
c. Metoda Konstruksi, Metoda kerja & Job Safety Analysis
❖ Metode konstruksi adalah merupakan uraian rencana pelaksanaan konstruksi secara
garis besar untuk Pekerjaan Utama (major items) yang terkait.
❖ Metode kerja adalah uraian rencana pelaksaan dari setiap jenis pekerjaan utama dan
setiap jenis pekerjaan berbahaya atau berrisiko tinggi, yang memiliki rangkaian kegiatan
dengan urutan dan jadwal tertentu.
❖ Jadi Metode Konstruksi menjelaskan bagaimana pekerjaan konstruksi (proyek) harus
dirancang, diperoleh, dibangun dan diselesaikan dan harus mengacu pada spesifikasi
teknis untuk memastikan persyaratan untuk setiap elemen pekerjaan dipenuhi.
❖ Umumnya dalam waktu 28 hari sejak dinyatakan sebagai pemenang suatu paket
pekerjaan (Proyek), Kontraktor akan diminta menyerahkan Pernyataan Metode
Konstruksi secara Umum yang menjelaskan bagaimana setiap tahapan pekerjaan
dirancang (designed), diadakan sumber-dayanya (procured), dilaksanakan
(constructed), diperiksa bersama keandalan fungsinya (commissioned) dan diserahkan
(handed over).
❖ Selama jangka waktu pelaksanaan kontrak pekerjaan, Pernyataan Metode Konstruksi
secara umum harus dilengkapi dengan Pernyataan Metode Kerja Detail yang menjelas-
kan metode pelaksanaan pekerjaan utama, dan metoda kerja tiap jenis pekerjaan yang
berbahaya (persiapan, pekerjaan tanah, pondasi, struktur bawah, struktur atas, pilar
jembatan, erection girder, pekerjaan dinding penutup luar, dsb, serta pekerjaan
mekanikal elektrikal dan plumbing.
11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 20
BAB III.
IDENTIFIKASI BAHAYA & PENGENDALIAN RISIKO PADA PEKERJAAN
KONSTRUKSI
c. Metoda Konstruksi, Metoda kerja & Job Safety Analysis
Pernyataan Metode Konstruksi dan Metoda Kerja harus disusun dan disiapkan dalam
format berikut:
1) Ruang Lingkup Pekerjaan
2) Akses / Keluar
3) Pencahayaan (a. Lampu darurat; b. Penerangan kerja; c. Penerangan umum)
4) Instalasi Peralatan (a. Umum; b. Jadwal Peralatan; c. APK; d. APD; e. Tenaga listrik; f.
Platform Kerja)
5) Material konstruksi;
6) Urutan dan cara kerja
7) Program
8) Risiko dan Pengendaliannya (a. Bahaya-Risiko; b. Tindakan Pengendalian; c. Izin Kerja;
d. Perlindungan Pihak Ketiga; e. Pertimbangan Lingkungan.
9) Informasi Teknis
10) Pengaturan Tanggap Darurat (a. Umum; b. Pencegahan Kebakaran; c. Komunikasi)
11) Pelatihan
12) Supervisi / Pengawasan
13) Jam Kerja
14) Kebersihan & ketertiban/housekeeping (5 R)
15) Informasi Lainnya
11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 21
BAB III.
IDENTIFIKASI BAHAYA & PENGENDALIAN RISIKO PADA PEKERJAAN
KONSTRUKSI
c. Metoda Konstruksi, Metoda kerja & Job Safety Analysis
Uraian Pernyataan Metode Kerja harus disertai dengan:
❖ Gambar tata letak, dan Denah lokasi,
❖ Gambar desain & Gambar Kerja
❖ Gambar Rinci urutan kegiatan, jika perlu dibuat animasinya
❖ Rencana pengangkatan (lifting plan),
❖ Manajemen lalu lintas.
❖ Sumber daya yang digunakan harus sesuai jenis, kapasitas, dan kompetensinya:
✓ Ketersediaan peralatan utama dengan jeenis, jumlah dan kapasitas memadai
✓ Ketersediaaan peralatan bantu sesuai kebutuhan
✓ Pasokan material/komponen konstruksi
✓ Ketersediaan tenaga kerja berkompeten (operator, slinger, signaler, tukang, kenek)
✓ Para supervisor dan manajer operasional proyek
❖ Jadwal :
a) Persiapan pemenuhan kebutuhan informasi dan sumberdaya;
b) Job Safety Analysis (JSA), termasuk kelengkapan APK dan APD;
c) Review Metode Kerja sesuai hasil JSA dan perbaikan upaya pengendaliannya;
d) Pengajuan dan persetujuan Ijin Kerja.
e) Pelaksanaan Pekerjaan disertai petugas penanggung-jawabnya.
11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 22
BAB III.
IDENTIFIKASI BAHAYA & PENGENDALIAN RISIKO PADA PEKERJAAN
KONSTRUKSI
c. Metoda Konstruksi, Metoda kerja & Job Safety Analysis
Job Safety Analysis, dilakukan berdasarkan observasi kondisi lokasi pekerjaan.
❖ Tujuan dari Analisis Keselamatan Pekerjaan (JSA) adalah untuk mengurangi atau
menghilangkan risiko yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan tertentu.
❖ Cara melakukan JSA:
1. Langkah 1: Pilih Pekerjaan yang akan dibuat JSA nya. Terutama untuk setiap
pekerjaan yang memiliki bahaya dan risiko tinggi, apakah pekerjaan itu rutin atau
non-rutin, apakah pekerjaan itu lama maupun sebentar, harus dianalisis dengan
mengevaluasi kondisi kerja di sekitarnya.
2. Langkah 2: Memilah Pekerjaan menjadi Urutan yang Ditentukan.
Untuk melakukan JSA yang menyeluruh dan akurat, setiap pekerjaan harus dibagi
menjadi urutan kegiatan atau tugas tersendiri yang jelas. Di sini, tugas dilihat
sebagai langkah atau fungsi tersendiri yang diperlukan secara berurutan untuk
menyelesaikan proses pekerjaan yang memiliki beberapa langkah kegiatan.
3. Langkah 3: Identifikasi Potensi Bahaya dari setiap Langkah kegiatan. Bahaya harus
diidentifikasi segera setelah observasi dan rincian kegiatannya selagi urutan
kegiatan dan potensi bahaya masih segar dalam pikiran peserta. Sejumlah
pertanyaan harus dilakukan untuk menilai potensi bahaya dari setiap melakukan
tahap kegiatan tersendiri tsb
4. Langkah 4: Kembangkan Tindakan Pencegahan untuk Mengurangi atau
Menghilangkan Bahaya. Ada empat strategi umum untuk mengembangkan langkah-
langkah pencegahan untukMODUL
11/28/2018 bahaya yang
AHLI MUDA terkait dengan tugas-tugas pekerjaan.23
K3 KONSTRUKSI-A2K4
BAB III.
IDENTIFIKASI BAHAYA & PENGENDALIAN RISIKO PADA PEKERJAAN
KONSTRUKSI
c. Metoda Konstruksi, Metoda Kerja & Job Safety Analysis
Job Safety Analysis (analisis keselamatan pekerjaan) :
❖ Empat strategi umum untuk mengembangkan langkah-langkah pencegahan untuk
bahaya yang terkait dengan tugas-tugas pekerjaan:
1. Hilangkan bahaya — Pilih atau buat proses alternatif, modifikasi proses yang ada,
gunakan zat yang kurang berbahaya, modifikasi lingkungan kerja atau modifikasi
peralatan.
2. Isi bahayanya — Cegah kontak atau kedekatan dengan sumber bahaya dengan
menggunakan mekanisme keselamatan dan pengendalian rekayasa lainnya.
3. Merevisi prosedur kerja — Hilangkan tugas berbahaya jika memungkinkan, ubah
urutan tugas atau tambahkan langkah tambahan jika tindakan pencegahan sudah
tepat.
4. Kurangi paparan bahaya — Minimalkan paparan bahaya, manfaatkan alat
pelindung diri (APD) dan berikan pertolongan pertama untuk perawatan cedera
dan penyakit.
❖ Sedangkan langkah-langkah pencegahan bahaya ini tercantum dalam urutan prioritas,
penghapusan bahaya secara luas adalah solusi jangka panjang yang paling efektif
untuk meningkatkan keselamatan kerja.

11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 24


BAB III.
IDENTIFIKASI BAHAYA & PENGENDALIAN RISIKO PADA PEKERJAAN
KONSTRUKSI
d. Identifikasi Bahaya & Pengendalian Risiko K3 Pekerjaan Konstruksi
TAHAP Informasi / Identifikasi Bahaya/ Pengendalian Risiko /
PIC
PEKERJAAN Masukan Dokumen Pemeriksaan Dokumen Keluaran Dokumen
Pra Konstruksi:
Kebutuhan Optimalisasi ▪ Banjir, Longsor ▪ Pondasi tahan longsor
a. Feasibility Keselamatan Investasi, ▪ Gempa, Tsunami ▪ Struktur tahan gempa ▪ Owner
Study Antisipasi Risiko Lingkungan ▪ Kebakaran ▪ Bangunan tahan api ▪ Konsultan
Jangka Panjang ▪ Hujan badai, dsb. ▪ Stabilitas struktur, dsb
▪ Standar Keamananan,
Keselamatan, Kesehatan, ▪ Kegagalan Struktur Kriteria Standar Rancangan
▪ ▪ Struktur kokoh stabil
b. Preliminary dan Keberlanjutan Kegagalan Konstruksi
▪ Constructability ▪ Owner
Design ▪ Hasil survey, Manajemen ▪ Kegagalan Bangunan ▪ Konsultan
▪ ▪ Operability/Serviceability
Risiko Kelayakan Teknis- Kegagalan Investasi ▪ Maintainability
Ekonomis-K3-Lingkungan

c. Detiled ▪ Hazards & Risk Register ▪ Detail Perancangan ▪ Keselamatan Rancangan ▪ Owner
Engineering ▪ Lessons learnt kasus ▪ Bahaya2 konstruksi ▪ Keselamatan Konstruksi ▪ Konsultan
Design kasus kecelakaan ▪ Aspek Pengoperasian ▪ Keselamatan Operasi
▪ SHE Standards ▪ Aspek Perawatan ▪ Keselamatan Perawatan
Pastikan kelengkapan: Periksa syarat2 K3 pada Final Dokumen:
▪ Persyaratan Umum ▪ Persyaratan Umum ▪ Persyaratan Umum ▪ Konsultan
d. Dokumentasi ▪ Persyaratan Khusus ▪ Persyaratan Khusus ▪ Persyaratan Khusus ▪ ULP/ Unit
Tender ▪ Spes Teknis &gambar ▪ Spes Teknis &gambar ▪ Spes Teknis & Gbr Tender Layanan
▪ Rencana K3 &RAB K3 ▪ Rencana K3 &RAB K3 ▪ Rencana K3& RAB K3 Pengadaan
▪ Format RAB & BOQ ▪ Format RAB & BOQ ▪ Format RAB & BOQ
▪ Hasil Final Dok Tender ▪ PPK/owner
▪ Hasil Aanwijing&Amand. ▪▪ Penilaian penawaran ▪ Rencana K3L Penawaran
Hasil penilaian peme ▪ Rencana Biaya K3L ▪ ULP/Unit
Pengadaan/ ▪ Penawaran (metoda pe- Layanan
Tender nuhan syarat2 K3 ▪ Rencana Metoda Kerja
11/28/2018 laksanaan selamat, RK3MODUL▪AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4
Ketetapan pemenang Pengadaan
25
Penawaran) ▪ Kontraktor
BAB III.
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN & PENGENDALIAN RISIKO
PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI
d. Identifikasi Bahaya & Pengendalian Risiko K3 Pekerjaan Konstruksi

Tahap Pekerjaan Data & Informasi Identifikasi Bahaya Pengendalian Risiko PIC

Konstruksi:
▪ Pre Contruction Meeting, ▪ Jalan akses tak layak ▪ Jalan akses keluar masuk
Review & approve RK3K ▪ Site lay-out tak baik ▪ Penerangan & ventilasi
▪ Accessability mob-demob ▪ Lahan konstr ▪ Site lay-out well design
a. Pek. ▪ Peta lokasi ▪ Pras & sarana konstr. ▪ Manuver alat terkendali ▪ Kontraktor
Persiapan ▪ Kondisi lahan ▪ Kondisi lingkungan ▪ Pras & sarana terawar,5R ▪ Konsultan
▪ Kebutuhan pras & sarana ▪ Kondisi Alat-perkkas ▪ Traffic management
▪ Kebutuhan air & tng listrik ▪ Perijinan, Tanggap ▪ Personil kompeten
▪ Standar perat. K3 terkait Darurat, P3K, dsb ▪ Alat & perkakas OK
▪ Longsor, tertimbun ▪ Pelindung lereng/turap
▪ Kondisi & jenis tanah ▪ Genangan, gas racun ▪ Dewatering, ventilation
▪ Volume galian/timbunan ▪ Manuver/mob alat ▪ Safe work method ▪ Kontraktor
b. Pek. Tanah ▪ Alat angkat angkut, ▪ Prosedur ijin kerja ▪ Konsultan
▪ Kebutuhan peralatan terguling, tertabrak ▪ Personil kompeten
▪ Job safety analysis ▪ Alat & perkakas terawat
▪ Gambar Kerja, ▪ Turap longsor, jebol ▪ Safe work method
▪ Jenis pondasi (pancang, ▪ Jalan akses ambles, ▪ Prosedur kerja selamat
bor, dsb.) ▪ Alat terguling, ▪ Kondisi kapasitas alat OK
▪ Spesifikasi Teknis ▪ Tertimbun, terprosok ▪ Kompetensi operator OK
▪ Kondisi akses kerja ▪ Strum kabel PLN bwh ▪ Jalan kerja kuat, OK
c. Pek. Pondasi ▪ Kondisi lahan & pek. lain ▪ Strum Kabel PLN atas ▪ Kondisi lingk. kondusif ▪ Kontraktor
& Struktur ▪ Konsultan
Bawah ▪ Volume pekerjaan ▪ Alat guling strumPLN ▪ Lifting Plan OK
▪ Kebutuhn alat pancang/ ▪ Ledakan gas bwh tnh ▪ Prosedur ijin kerja OK
bor/lainya ▪ Gas beracun, ▪ Rambu rambu K3 OK
▪ Kebutuhn prancah/turap ▪ Sling putus terbentur ▪ Alat terawat, slalu siap
11/28/2018 ▪ Instalasi bawah tanah, MODUL▪AHLI
Inspeksi, KONSTRUKSI-A2K4▪
MUDA K3observasi Alat Pelindung Kerja OK 26
▪ Instalasi di udara (atas) ▪ Job safety analysis ▪ Alat pelindung diri OK
BAB III.
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN & PENGENDALIAN RISIKO PADA
PEKERJAAN KONSTRUKSI
d. Identifikasi Bahaya & Pengendalian Risiko K3 Pekerjaan Konstruksi
Tahap Pekerjaan Data & Informasi Identifikasi Bahaya Pengendalian Risiko PIC

Konstruksi:
▪ Daya dukung perancah
Struktur beton cast in situ ▪ Perancah ambruk hrs 4 kali beban maks.
▪ Gbr kerja & spes teknis ▪ Struktur ambruk ▪ Tali Kabel Baja&Tali Sling
▪ Kebthan prancah strktur ▪ Bekisting jebol harus 4Xbeban maks
▪ Kebutuhan bekisting ▪ Baja tulangan roboh ▪ Safe work method, shore
ing, temporary bracing
▪ Kebutuhan baja tul btn ▪ Terpelanting pipa btn ▪ Prosedur kerja selamat
▪ Kebthan beton readymix ▪ Terjatuh, terperosok ▪ Kondisi & kap.alat sesuai
▪ Standar K3 Perancah ▪ Tertimpa benda jath ▪ Kompetensi operator
▪ SNI perhit beton struktur ▪ Tersetrum listrik ▪ Komponen material well
▪ SNI Perat btn 2847–2013 ▪ Iritasi kulit tangan designed & produced
▪ Kondisi lingk.kondusif 5R
▪ Permenaker No 5/1985, ▪ Trtusuk stek tulangn ▪ Lifting Plan teruji
d. Pekerjaan Pesawat angkat& angkut ▪ Sling putus,bbn lepas ▪ Prosedur ijin kerja sesdh ▪ Kontraktor
struktur atas ▪ Permenaker No 9/2016. ▪ Konsultan
▪ Girder patah, lepas metode kerja direview
K3 Bekerja di Ketinggian ▪ Crane ambles, sling sesuai hasil JSA
▪ Permenaker No. 3/1999, putus,crane terguling ▪ Alat selalu terinspeksi
ttg K3 Lift Orang&Barang ▪ Kabel udara PLN terawat dan siap operasi
Strktr Beton Precast & Baja ▪ Jemb launcher anjlok ▪ Personil yang kompeten
▪ Gbr kerja & Spes Teknis ▪ Kesiagaan tnggp darurat,
▪ Kebakaran, Hujan APAR, alarm, jlr evakuasi
▪ Kapasitas beban dan alat badai, Gempa, ▪ Rambu rambu K3
▪ SNI1729:2015, Struk.Baja Tsunami, Banjir ▪ Teamwork & komunikasi
▪ SNI7833:2012 btnprecast ▪ Kondisi lingkungan, ▪ Alat Pelindung Kerja
▪ Permenaker No 2 /1982, genangan, sungai, pada tepian bangunan
11/28/2018 Kualifikasi Juru Las MODUL▪AHLI
Job safety
MUDA analysis
K3 KONSTRUKSI-A2K4 ▪ Alat pelind. diri sesuai 27
jenis bahayanya
BAB III.
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN & PENGENDALIAN RISIKO PADA
PEKERJAAN KONSTRUKSI
d. Identifikasi Bahaya & Pengendalian Risiko K3 Pekerjaan Konstruksi
Tahap Pekerjaan Data & Informasi Identifikasi Bahaya Pengendalian Risiko PIC
Konstruksi:
▪ Rencana &prosedur kerja
▪ Gbr Kerja&SpesTeknis ▪ Tersetrum, terbakar ▪ Metode kerja selamat
▪ PUIL 2011/Amd2013 listrik ▪ Prosedur Ijin Kerja
e. Pek. ▪ Permenaker No 12-2015 ▪ Terpapar uap las ▪ Koordinasi kerja
K3 Listrik di Tmpt Kerja ▪ Terlempar percikan ▪ Perlengk listrik standar ▪ Kontraktor
Mekanikal & ▪ Konsultan
Elektrikal ▪ Alat&perkkas diperlukan ▪ Tergencet alat bergrk ▪ Kapasitas alat memadai
▪ Manual alat & perkakas ▪ Kebakaran ▪ Personil kompeten
▪ Job safety analysis ▪ Alat Pelindung Kerja
▪ Alat pelind. diri
▪ Pengujian & perbaikan
kekuatan struktur, misal
▪ Bekerja di ketinggian penggantung plafon
▪ Bekerja ditepi bangn
▪ Tertimpa lapis dding ▪ Metode kerja selamat
▪ Gbr kerja&spesTeknis ▪ Pemasangan alat pen-
f. Pek. tiap jenis pek.Arsitektur &plafon yang lepas cegah jatuh kolektif
Arsitektural/ ▪ Jatuh dr ketinggian,
art/Finishing ▪ SNI terkait ▪ Terpeleset dari atap ▪ Prosedur ijin kerja ▪ Kontraktor
▪ Alat&perkkas diperlukan ▪ Alat/perkakas laik pakai ▪ Konsultan
/Asesoris ▪ Brosur dr setiap material ▪ Tersengat listrik ▪ Alat Pelindung Kerja
▪ Terperosok bukaan
lantai pada tepian bangunan
dan di lokasi berbahaya
▪ Kebakaran ▪ Rambu rambu K3
▪ Terpapar zat kimia
▪ Alat pelind. diri sesuai
jenis bahayanya
g. Pek.Lingk ▪ Kondisi lingkungan ▪ Kesehatan lingkungn ▪ UKL-UPL ▪ Kontraktor
▪ Konsultan
h. Tes-Com+HO
11/28/2018 ▪ Laporan Pemeriksaan ▪ AHLI
MODUL Kegagalan fungsi ▪
MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 Perbaikan & SOP fasilitas ▪ Owner
28
BAB IV.
PENERAPAN PENGENDALIAN RISIKO BAHAYA PADA PEKERJAAN
KONSTRUKSI
a. K3 dalam Metode Pelaksanaan Konstruksi.

Pernyataan Metode Pelaksanaan yang komprehensif akan meliputi :


❖ Detail pekerjaan yang harus dilakukan
❖ Penilaian risiko secara formal untuk setiap detail pekerjaan itu
❖ Identifikasi yang jelas dari area di mana pekerjaan akan dilakukan
❖ Identifikasi yang jelas tanggung jawab pengawasan pekerjaan dan rincian kontak
❖ Instalasi peralatan dan rincian sumber tenaga nya, dan pengguna yang berwenang
❖ Detail dari setiap sistem izin kerja yang akan diterapkan
❖ Pernyataan yang jelas tentang bahaya teridentifikasi dan pengendaliannya, termasuk:
▪ zat berbahaya
▪ eksposur kebisingan
▪ bahaya listrik
▪ interaksi dengan kegiatan kontraktor lain dan perlindungan rencana darurat publik
▪ penyediaan pertolongan pertama
▪ bahaya lain apa pun yang diciptakan oleh pekerjaan atau ada di situs.

11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 29


BAB IV.
PENERAPAN PENGENDALIAN RISIKO BAHAYA PADA PEKERJAAN
KONSTRUKSI
b. Daftar Simak dan Ijin Kerja Selamat
❖ Daftar simak yang harus disiapkan, antara lain meliputi:
Daftar simak penerapan K3 pada Tahap Pra Konstruksi:
✓ Daftar simak K3 pada kegiatan Studi Kelayakan (Tim Konsultan)
✓ Daftar simak K3 pada kegiatan Preliminary / Basic Design (Tim Desain)
✓ Daftar simak K3 pada kegiatan Detailed Engineering Design (DED), (Tim Desain)
✓ Daftar simak K3 pada kegiatan Penyusunan Document Tender (Tim Desain)
✓ Daftar simak kelengkapan aspek K3 pada Dokumen Tender (Tim Pengadaan)
✓ Daftar simak K3 pada proses Tender/Pengadaan Penyedia Jasa (Tim Pengadaan)
✓ Daftar simak K3 pada Penilian Penawaran dan Pemenuhan Syarat-syarat Kontrak
Daftar simak penerapan K3 pada Tahap Konstruksi (oleh Kontraktor)
✓ Daftar simak K3 pada saat Perolehan Vendor (material, subkontraktor, sewa alat)
✓ Daftar simak inspeksi K3 setiap jenis peralatan utama, alat bantu dan perkakas
✓ Daftar simak inspeksi K3 setiap jenis pekerjaan utama maupun penunjang sejak
dari persiapan s/d serah terima
✓ Daftar simak inspeksi K3 setiap jenis Alat Pelindung Kerja
✓ Daftar simak inspeksi K3 setiap jenis Alat Pelindung Diri
✓ Daftar simak inspeksi K3 kelengkapan Sistem Tanggap Darurat & Kebakaran
✓ Daftar simak inspeksi K3 setiap aspek Kesehatan Kerja dan Lingkungan Kerja.
✓ Daftar simak K3 masa Pemeliharaan, Testing Commissioning & Serah Terima
11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 30
BAB IV.
PENERAPAN PENGENDALIAN RISIKO BAHAYA PADA PEKERJAAN
KONSTRUKSI
b. Daftar Simak dan Ijin Kerja Selamat
❖ Prosedur ijin kerja harus diterapkan pada setiap kegiatan pekerjaan berisiko tinggi :
✓ Pekerjaan Tanah Galian> / = 1,5 m
✓ Pekerjaan Pondasi dan Struktur Bawah
✓ Pekerjaan Struktur Atas, dan Pekerjaan di > 2 meter, dengan pengecualian
✓ Pekerjaan & Pemasangan Atap Bangunan, Kanopi dll
✓ Pekerjaan Erection/Dismantling Komponen Struktur dengan Lift, Crane, Launcher
✓ Pekerjaan Pemasangan Dinding (jendela/kaca/cladding) tepi bangunan tinggi
✓ Pekerjaan Panas (penggunaan mesin las) di Area Berbahaya
✓ Pekerjaan terkait Instalasi, Perlengkapan dan Peralatan Listrik
✓ Paparan Zat Berbahaya dari limbah berisiko tinggi/besar
✓ Sistem Tekanan Tinggi pada Pipa atau Tabung berfungsi untuk hidran dlsb
✓ Bekerja di Area terasing yang tidak dapat dilalui lalu lintas
✓ Bekerja di Ruang Terbatas, Sumur, sum pit, Sewerage Treatment Plant
✓ Instalasi Tangki, ruang/saluran bawah tanah, dan Pembongkarannya
✓ Pembongkaran Struktur Bangunan
✓ Kegiatan Non Rutin dan Lainnya yang memiliki risiko tinggi atau ekstrim
✓ Kegiatan lain apa pun yang ditentukan oleh manajemen senior
11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 31
BAB IV.
PENERAPAN PENGENDALIAN RISIKO BAHAYA PADA PEKERJAAN
KONSTRUKSI
b. Daftar Simak dan Ijin Kerja Selamat

❖ Jika perlu setiap persetujuan Ijin Kerja diterbitkan Sertifikat seperti berikut:
A - Sertifikat Pekerjaan Penggalian
B - Sertifikat Pekerjaan Pondasi dan Struktur Bawah
C - Sertifikat Bekerja di Ketinggian - atap, kanopi dan struktur
D - Sertifikat Ruang Terbatas
E - Sertifikat Pekerjaan Pembongkaran
F - Sertifikat Pekerjaan Overhead Crane
dst

11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 32


BAB IV.
PENERAPAN PENGENDALIAN RISIKO BAHAYA PADA PEKERJAAN
KONSTRUKSI
b. Daftar Simak dan Ijin Kerja Selamat
❖ Izin Kerja berlaku untuk:
✓ Aktivitas dan lokasi yang spesifik, dalam jangka waktu tertentu.
✓ Hanya diterbitkan untuk maksimum 5 hari kalender berturut-turut.
✓ Diterapkan sebelum pekerjaan - idealnya 10 hari kerja
✓ Diterbitkan segera sebelum dimulainya pekerjaan yang memungkinkan
✓ Diperbarui melalui Formulir Izin Kerja setiap hari oleh Pemegang Izin
✓ Kedaluwarsa setelah 5 hari, apa pun aktivitasnya
❖ Izin Kerja Sendiri
❑ Tidak ada yang diizinkan untuk menerbitkan Izin untuk diri mereka sendiri

11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 33


BAB IV.
PENERAPAN PENGENDALIAN RISIKO BAHAYA PADA PEKERJAAN
KONSTRUKSI
b. Daftar Simak dan Ijin Kerja Selamat
Izin Kerja Selamat adalah catatan tertulis yang mengidentifikasi:
1. tanggal, waktu penerbitan, dan waktu berakhirnya izin;
2. lokasi pekerjaan — harus sespesifik mungkin;
3. departemen atau perusahaan yang melakukan pekerjaan;
4. deskripsi pekerjaan yang harus dilakukan;
5. bahan berbahaya, korosif, mudah terbakar, atau berbahaya lainnya di area kerja langsung;
6. apakah area kerja telah diperiksa dan ditemukan bebas dari materi di atas;
7. kebutuhan akan proteksi kebakaran;
8. kebutuhan isolasi - bahaya listrik dan mekanik terkunci dan ditandai, pemipaan blanked off,
tagged, disconnected, drained, atau vented;
9. kebutuhan untuk ventilasi - udara, uap, pembersihan gas inert;
10. kebutuhan untuk pengujian sebelum atau selama bekerja untuk: zat berbahaya; gas yang
mudah terbakar; kekurangan oksigen; bahaya lainnya, mis. radiasi, bahaya kesehatan spesifik
apa pun - apakah informasi Lembar Data Keselamatan Bahan diperlukan?;
11. perlunya alat pelindung diri khusus untuk melindungi pekerja dari bahaya;
12. perlunya alat pelindung diri khusus untuk melindungi pekerja dari bahaya;
13. kebutuhan akan prosedur darurat dan personel penyelamat yang kompeten;
14. bagian instruksi dan komentar khusus - prosedur khusus, tindakan pencegahan khusus;
15. bagian instruksi-ke-penerima umum;
16. nama dan jabatan dari orang yang mengeluarkan izin dan kapan;
17. nama dan jabatan dari orang yang menerima izin dan kapan;
18. bahwa pekerjaan telah selesai dan izin ditandatangani oleh orang yang mengembalikannya;
19. nama orang yang menandatangani
11/28/2018 izin
MODUL AHLI danK3apakah
MUDA pekerjaan telah selesai atau belum. 34
KONSTRUKSI-A2K4
11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 35
11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 36
11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 37
BAB V.
RAMBU K3, APK dan APD
a. Jenis-jenis rambu K3 pada pekerjaan konstruksi

11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 38


BAB V.
RAMBU K3, APK dan APD
a. Jenis-jenis rambu K3 pada pekerjaan konstruksi

RAMBU KEWAJIBAN MENGGUNAKAN APD (SAFETY SIGN)

PERHATIAN

Diperlukan jika
anda di ketinggian
11/28/2018 > 1,8 m
MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 39
BAB V.
RAMBU K3, APK dan APD
a. Jenis-jenis rambu K3 pada pekerjaan konstruksi

RAMBU KEWAJIBAN MENGGUNAKAN APD (SAFETY SIGN)

11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 40


BAB V.
RAMBU K3, APK dan APD
a. Jenis-jenis rambu K3 pada pekerjaan konstruksi

RAMBU PERINGATAN BAHAYA K3 (SAFETY SIGN)

11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 41


BAB V.
RAMBU K3, APK dan APD
a. Jenis-jenis rambu K3 pada pekerjaan konstruksi
RAMBU LARANGAN

11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 42


BAB V.
RAMBU K3, APK dan APD
a. Jenis-jenis rambu K3 pada pekerjaan konstruksi

SANGAT
BERBAHAYA

TEMPAT KERJA
KONSTRUKSI
YANG TIDAK
BERKEPENTINGAN
DILARANG MASUK

11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 43


BAB V.
RAMBU K3, APK dan APD
a. Jenis-jenis rambu K3 pada pekerjaan konstruksi

RAMBU INFORMASI FASILITAS

RAMBU INFORMASI JENIS KECELAKAAN

11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 44


BAB V.
Memisahkan Pekerja dari Lalu Lintas, Entri dan Keluar yang Aman
RAMBU K3, APK dan APD
b. APK pada pekerjaan konstruksi

Alat Pelindung Kerja pada pekerjaan konstruksi :


a. Sistem penahanan jatuh pribadi (personal fall-arrest systems)
b. Sistem pengikat dari jatuh pribadi (personal fall-restraint systems)
c. Sistem penahan jatuh kolektif (safety deck)
d. Sistem tali keselamatan (life line)
e. Sistem perangkat penahan-posisi (positioning-device systems)
f. Sistem pagar pelindung jatuh (guardrail systems)
g. Sistem jaring keselamatan (safety net)
h. Garis peringatan untuk kegiatan konstruksi non-atap
i. Pemantauan keselamatan untuk pekerjaan atap
j. Platform penangkap (catch platforms)
k. Penutup lubang (covers for hole of floor and wall opening)
l. Pagar / barikade pekerjaan jalan dan jembatan (movable concrete
barrier, traffic cone)
m. Pembatas area kerja (restricted area, safety work zone area)
11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 45
BAB V.
RAMBU K3, APK dan APD
b. APK pada pekerjaan konstruksi

JENIS APK KEGUNAAN STANDARD KETERANGAN

SAFETY NET Jaring keselamatan harus Jaring harus mencapai 8 ➢ Dimana perlindungan jaring
disediakan ketika tempat kaki di luar tepi keselamatan diperlukan, operasi tidak
kerja lebih dari 25’ di atas permukaan kerja tempat akan dilakukan sampai jaringan
tanah, atau permu-kaan pekerja terpapar dan dipasang dan telah diuji.
air, atau permukaan lain harus dipasang sedekat ➢ Ukuran jaring jaring tidak melebihi 6 inci
di mana penggunaan mungkin di bawah kali 6 inci. Semua jaring harus
tangga, perancah, plat- permukaan kerja. Ini memenuhi standar kinerja yang
form, lantai sementara, dimaksudkan bahwa diterima dari 17.500 kaki-pon resistensi
jalur keselamatan, atau hanya satu tingkat jaring dampak minimum sebagaimana
safety harness tidak yang diperlukan untuk ditentukan dan disertifikasi oleh
praktis. pembangunan jembatan produsen dan harus diberi label uji
pembuktian.
➢ Kait pengaman dan belenggu baja yang
ditempa harus digunakan untuk
mengikat jaring ke penyangganya
➢ Koneksi antar net panel akan
mengembangkan kekuatan penuh dari
net.
GUARD RAIL
PAGAR PELINDUNG

11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 46


BAB V.
RAMBU K3, APK dan APD
c. APD pada pekerjaan konstruksi

JENIS APD KEGUNAAN STANDARD KETERANGAN


HELMET Pelindung Kepala dari American National Jenis I : konvensional, diran-cang u/
Class E (listrik) benturan dan penetrasi Standard Institute (ANSI), mengurangi daya bentur ke bagian atas
Tahan 20,000 V benda jatuh & terbang,
atau dari sengatan listrik Z89.1-1969 kepala, leher, dan tulang belakang
Class G (umum) dan luka bakar American National Jenis II : Desain baru u/ melin-dungi
Tehan 2,200 V
Perlindung kepala dari Standards Institute dampak tambahan depan, samping dan
Class C (konduk-tif) sengatan listrik tegang- an
Taktahan listrik (ANSI), Z89.2-1971 belakang, serta bagian atas kepala.
tinggi & luka bakar
PELINGUNG Alat pelindung telinga yg ditentukan dalam Tabel D- Walau tidak layak untuk mengurangi
PENDENGARAN dipasang di telinga harus 2, Eksposur Kebising-an tingkat kebisingan atau durasi paparan
dipasang atau ditentukan yang Diizinkan, sesu-ai
secara individual oleh orang pada tahun 1926.52 .
yang kompeten. Katun perangkat pelin-dung
polos bukanlah alat telinga harus disediakan
pelindung yang dapat dan digunakan
diterima.
PELINDUNG MATA Melindungi mata dan wajah American National ➢ Penggunaan lensa korektif dalam
DAN WAJAH ketika mesin atau operasi Standards Institute kacamata, ketika disyaratkan oleh
menim-bulkan potensi (ANSI), Z87.1-1968. peraturan ini untuk memakai
mata atau cedera wajah Practice for Occupational pelindung mata, harus dilindungi oleh
dari fisik, kimia, atau and Education Eye and kacamata atau kacamata.
radiasi. Face Protection. ➢ Kacamata yang lensa pelindungnya
Kriteria untuk pelindung memberikan koreksi optik.
mata dan perangkat wajah ➢ Goggle yang bisa dikenakan di atas
ANSI Z87.1-2003 kacamata korektif tanpa mengganggu
ANSI Z87.1-1989 (R-1998) penyesuaian kacamata.
ANSI Z87.1-1989 ➢ Goggles yang menggabungkan lensa
korektif yang dipasang di belakang
11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 lensa pelindung. 47
BAB V.
RAMBU K3, APK dan APD
c. APD pada pekerjaan konstruksi

JENIS APD KEGUNAAN STANDARD KETERANGAN

SAFETY SHOES Pelindung kaki karyawan American National Standard


SEPATU harus memenuhi persyarat- for Men’s Safety-Toe
an dan spesifikasi dalam Footwear, Z41.1-1967
KESELAMATAN

PELINDUNG Melindungi pernafasan dari Identik dengan 29 CFR


PERNAFASAN debu dan bahan kimia 1910.134 Program tertulis
Evaluasi medis Uji coba
Seleksi dan penggunaan
Perawatan dan perawatan
Latihan Evaluasi program
Pencatatan
SAFETY HARNESS, Lifelines, Harness kesela- ➢ Safety harness, lanyard ➢ Lifelines harus diikatkan di atas titik
maytan, dan lanyard hanya harus minimal ½ inci operasi ke anchorage atau elemen
LIFELINES, digunakan untuk perlindung nilon, atau setara, dengan struktural yang mampu mendukung
LANYARDS an pekerja di ketinggian panjang maksimum untuk bobot mati minimum 5.400 pound.
➢ Semua safety harness dan menyediakan jatuhnya ➢ Lifelines digunakan pada operasi skala
Semua safety perangkat keras lanyard tidak lebih dari 6 kaki. batu, atau di area di mana garis hidup
harness dan harus dibuat dari baja ➢ Tali harus memiliki dapat mengalami pemotongan atau
perangkat keras yang ditempa atau kekuatan putus nominal abrasi, harus minimal tali wire inci kawat
lanyard, kecuali ditekan, kadmium berlapis 5.400 pound. manila.
paku keling, harus sesuai dengan Tipe 1,
Pelapisan Kelas B yang ➢ Lifelines yg digunakan ➢ Untuk semua aplikasi garis hidup
mampu menahan pada operasi bebatuan, lainnya, minimum ¾ inci manila atau
beban tarik sebesar ditentukan dalam
Spesifikasi Federal QQ-P- atau di mana lifeline bias yang setara, dengan kekuatan putus
4.000 pon tanpa 416. mengalami pemotongan minimbum 5.400 pon, harus digunakan
retak, patah, atau atau abrasi, minimal dia-
➢ Permukaan harus halus ➢ Untuk semua aplikasi lifeline lainnya,
mengambil meter wire 7/8” berinti minimum ¾ inci manila atau yang
dan bebas dari ujung yang manila.
deformasi tajam. setara, dengan kekuatan putus
permanen. minimum 5.400 pon, harus digunakan.
11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 48
BAB V.
RAMBU K3, APK dan APD
c. APD pada pekerjaan konstruksi

JENIS APD KEGUNAAN STANDARD KETERANGAN

SAFETY GLOVES Melindungi tangan dari


SARUNG TANGAN cedera tergores, tertusuk,
terinfeksi kuman atau kontak
dengan listrik dan bahan
kimia
FACE SHIELD Melindungi wajah & kepala
TAMENG MUKA dari uap panas, asap las,
debu, paparan bahan kimia
BREATHING Pelindung mata, pernafasan,
APPARATUS hidung dan telinga dari
MASKER SELAM tekanan air

LIFE VEST Mempertahankan tubuh


JAKET PELAMPUNG tetap terapung, mencegah
tenggelan

SAFETY VEST Memperlihatkan keber-


ROMPI adaan pekerja di tempat
KESELAMATAN kerja agar terhindar dari
bahaya tertabrak dll
APRON/COVERALLS Melindungi pekerja dari
CELEMEK bahaya percikan api atau
lemparan partikel

FALL ARRESTER Menahan pekerja dari


PENAHAN JATUH bahaya jatuh, dengan tetap
11/28/2018 terikat pada tempat bekerja
MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 49
Upaya K3 pada pekerjaan blasting :
• Penentuan batas-batas area peledakan yang akurat;
• Tidak seorangpun berada di area peledakan, kecuali dengan
selter pelindung;
• Pengendalian akses yang efektif;
• Penggunaan tabir pelindung peledakan yang memadai;
• Komunikasi yang efektif, termasuk sirene, rambu-rambu dan
upaya peringatan lainnya;
• Pelatihan terhadap para petugas peladakan dan semua
pekerja sesuai tugas masing-masing.

11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 50


Apa yang Harus Dipenuhi
• Pemahaman Peraturan Perundangan, Standar dan
Persyaratan K3, Keteknikan dan lingkungan
• Persyaratan Kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi
▪ Memenuhi kualifikasi Knowledge, Skill & Attitude
• Terlatih, berpengalaman & bertanggung-jawab
• Pemahaman Bahaya setiap Jenis Pekerjaan, Peralatan,
Proses, Kegiatan, Kondisi dsb
• Kemampuan menilai dan mengendalikan Risiko dari
setiap jenis bahaya dan penyakit akibat kerja

11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 51


MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4
11/28/2018 52
YANG PENTING……

11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 53


T ERIMA KASIH

11/28/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 54

Anda mungkin juga menyukai