Bab Ii - Laeli Nur Khomsatun - Biologi'18
Bab Ii - Laeli Nur Khomsatun - Biologi'18
TINJUAN PUSTAKA
Tanaman lada (Piper nigrum L.) berasal dari daerah barat Ghat,
India. Penyebaran lada di Indonesia pertama kali dilakukan oleh para koloni
Selatan, Aceh, Sumatera Barat dan Jawa Barat yang umumnya merupakan
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Piperales
Familia : Piperaceae
Genus : Piper
daun penumpu yang cepat rontok, dan meninggalkan bekas yang berbentuk
cincin. Helaian daun bulat telur sampai memanjang dengan ujung meruncing
6
Pengaruh Lama Perendaman..., Laeli Nur Khomsatun, FKIP UMP, 2018
7
3,5 cm ; sumbu 3,5 – 22 cm. Tangkai sari panjang kurang lebih 1 mm, kepala
et al.,1987).
berpasir dengan unsur hara yang cukup dan drainase yang baik. Lada dapat
tumbuh optimal pada tanah yang netral dengan pH 6,0-7,0. Suhu tanah
dilihat dari sifat fisik fisika, kimiawi maupun biologisnya. Tanaman lada
menghendaki kondisi tanah yang memiliki aerasi dan drainase yang baik
a. Sifat fisika
lebih 50 % dari voleme tanah, sisanya adalah berupa pori yang terisi
2 mikron
Tabel 2.1. Perbandingan hara yang terdapat dalam jenis tekstur tanah
Warna tanah di alam tidak selalu dalam kondisi seragam pada setiap
warna matriks. Warna bercak tidak selalu dalam dalam kondisi berbeda
tanahnya abu-abu karena ion besi yang terdapat didalam tanah berbentuk
b. Sifat kimia
induk tanah dan pelapukan sisa organisme tanah. Pelapukan bahan induk
2012). Penentu sifat kimia tanah antara lain kandungan bahan organik,
unsur hara, dan pH tanah. Tanah yang kita lihat adalah suatu campuran
air. Bahan organik tanah terdiri atas sisa-sisa tanaman serta hewan dalam
organik yang tinggi akan memberikan efek warna tanah cokelat hingga
hitam. Sehingga sifat kimia tanah berupa kandungan bahan organik dapat
dikenali dari warnanya. Sifat kimia tanah yang lain, yaitu berupa derajat
dengan 7,5. Pada keadaan ini, semua unsur hara pada larutan tanah dalam
Unsur – unsur hara ini berasal dari udara, air, atau tanah. Jumlah unsur
hara esensial ada 17 yang dikelompokkan menjadi unsur hara makro dan
unsur mikro meliputi : Fe, Mn, B, Mo, Cu, Zn, Cl, dan Co. Unsur hara
sedangkan unsur hara mikro adalah unsur hara yang diperlukan dalam
c. Sifat biologis
atas fase padat, cair, dan gas. Fase padat terdiri atas partikel – partikel
mineral dan bahan organik serta jazad hidup atau organisme tanah.
Organisme tanah dapat dibagi menjadi dua golongan besar yaitu golongan
2.2.2 Ketinggian
1.000 m dari permukaan laut. Lada yang ditanam di dataran menengah atau
untuk menanam lada dengan ketinggian kurang dari 200 m dpl. Lada yang
2.2.3 Iklim
yaitu sulur panjat dan sulur cabang buah. Apabila digunakan bibit sulur
cabang buah akan menghasilkan tanaman yang tidak memanjat disebut lada
perdu. Dalam usaha dan pengembangan tanaman, bibit merupakan salah satu
dilakukan, tetapi perlu didukung juga oleh penguasaan dan penerapan teknik
budidaya yang tepat untuk mendapatkan hasil yang secara kuantitas dan
vegetatif (stek), bertujuan untuk mendapatkan bibit secara cepat tanpa ada
perubahan sifat atau tanaman baru yang mempunyai sifat sama dengan
tanaman induk.
sehingga jumlah akar yang tumbuh lebih banyak karena pada pangkal stek
stek pada lada dipengaruhi oleh beberapa faktor penentu keberhasilan stek.
Faktor-faktor tersebut terdiri dari faktor eksternal dan faktor internal yang
penetrasi udara pada pangkal stek. Media perakaran yang baik. Media
perakaran stek yang biasa dipergunakan adalah tanah dan pasir. Suhu
pagi dan siang hari dan 15°C pada malam hari. Suhu yang terlampau
uraur bahan stek, jenis tanaman, adanya tunas dan daun muda pada stek,
Menurut Hartman (2002). stek yang berasal dari tanaman muda akan
lebih mudah berakar dari pada yang berasal dari tanaman tua, hal ini
b. Jenis tanaman
tersebut untuk berakar. Ada jenis yang mudah berakar dan ada yang
(Kramer, 1960).
Adanya tunas dan daun pada stek berperan penting pada perakaran.
akar stek yang diambil dari tanaman dengan C/N ratio yang tinggi
akan berakar lebih cepat dan banyak dari pada tanaman dengan C/N
ratio rendah.
Hormon selain ditemukan pada hewan juga terdapat pada tanaman. Hormon
konsentrasi yang tepat, jika konsentrasi berlebih atau kurang maka hormon
keaktifannya (Kusumo, 1984). Salah satu hormon tumbuh yang tidak lepas
merangsang penyerapan hara oleh tanaman. Ini sesuai dengan fungsi auksin
tumbuh dengan baik. Pemberian zat pengatur tumbuh juga dapat merangsang
seluruh jaringan tumbuhan dan langsung meresap melalui akar, batang dan
yaitu Auksin, Giberelin, Sitokinin, Etylen, dan Inhibitor dengan ciri khas dan
Rochiman dan Harjadi (1973) dalam Fanesa (2011) jumlah daun, jumlah
akar sangat dipengaruhi oleh kandungan bahan makanan dan hormon yang
terdapat pada bahan setek, sehingga semakin panjang setek semakin mampu
akar terjadi karena adanya pergerakan kebawah auksin, karbohidrat dan zat-
zat yang berintegrasi dengan auksin. Zat-zat ini akan mengumpulkan di dasar
setek yang selanjutnya akan menstimulir pembentukan akar, tunas dan daun.
Istilah auksin berasal dari bahasa yunani yaitu auxien yang berarti
sisi yang tidak terkena cahaya matahari (Salisbury dan Ross, 1995).
Asetat Acid (IAA) atau Asam Indole Asetat dan beberapa ahli fisiologi masih
lain yang struktrurnya mirip dengan IAA dan menyebabkan banyak respon
yang sama dengan IAA. Ketiga senyawa tersebut dapat dianggap sebagai
tumbuhan dan sering lebih banyak jumlahnya dari pada IAA, walaupun
kurang aktif dalam menimbulkan respon IAA. Asam indol butirat merupakan
jagung dan berbagai jenis tumbuhan dikotil, sehingga kemungkinan besar zat
aktif tumbuh dan daun muda. Auksin diangkut dari daerah meristem
pembibitan stek lada perlu diperhatikan untuk mutu bibit tanaman. Media
yang baik untuk perakaran tanaman harus mudah untuk dilalui oleh air,
tempatnya selama pertumbuhan akar, harus cukup sarang, agar aliran udara
baik, mempunyai daya menahan air tinggi, mudah dilalui oleh air, bebas
hama dan penyakit, serta tidak mengandung zat yang meracuni tanaman.
bahwa tanaman akan tumbuh subur apabila nutrisi yang terkandung pada
adalah media yang mempunyai porositas cukup, airase baik, drainase baik,
kapasitas mengikat air tinggi, dan bebas patogen. Media dalam penyetekan
ini berfungsi sebagai penahan stek selama masa pertumbuhan akar, menjaga
muda yang sehat, dan mampu tumbuh baik setelah ditanam pada media
produksi. Media tanam yang berupa campuran tanah, dan bahan organik
dan penyedia unsur hara dan air untuk pertumbuhan perakaran (Wasito dan
Nuryani, 2005).
Beberapa jenis bahan yang digunakan pada penelitain sebagai media tanam
diantaranya:
2.5.1 Tanah
permukaan dan erosi. Unsur hara tanah yang diperlukan terdiri dari unsur
dan S, dan unsur mikro (yang diperlukan dalam jumlah sedikit) meliputi Fe,
Mn, B, Mo, Cu, Zn, dan Cl. Media tanam campuran dengan bahan utama
tanah yang baik adalah media tanam yang cukup kandungan unsur haranya,
hanya tergantung pada persediaan unsur hara yang cukup dan seimbang
tetapi juga harus ditunjang oleh keadaan fisik tanah yang baik. Sifat fisik
tanah berpengaruh langsung terhadap perakaran, air dan udara tanah, yang
tanah merupakan sumber mineral dan air bagi tanaman. Kondisi tanah dan
harus tersedia pada kedalaman yang cukup dalam tanah sehingga akar
langsung dari udara. Perkembangan akar yang sehat serta proses pernafasan
udara oleh akar menjadi tolak ukur dari baik atau tidaknya aerasi udara pada
2.5.2 Pasir
menggantikan fungsi tanah. Sejauh ini, pasir dianggap memadai dan sesuai
tanaman, dan perakaran setek batang tanaman. Sementara bobot pasir yang
dapat meningkatkan sistem aerasi serta drainase media tanam. Oleh karena
mudah basah dan cepat kering oleh proses penguapan, pasir dianggap
Kartasapoetra (2002)
Sekam padi adalah kulit biji padi (Oriza sativa) yang terlepas saat biji
digiling. Sekam padi yang biasa digunakan adalah sekam bakar dan sekam
mempunyai kelebihan sebagai media tanam yaitu mudah mengikat air, tidak
mudah lapuk, merupakan sumber kalium (K) yang dibutuhkan tanaman, dan
logam. Selain itu, abu sekam padi berfungsi untuk menggemburkan tanah,
Darmawijaya (1990).
ppm, Mn 80 ppm, Zn 14,1 %. pH arang sekam cukup tinggi, yaitu antara 8,5
tanah asam. Sekam bakar atau arang sekam juga memiliki sifat porositas
2017). Karakteristik lain dari arang sekam adalah ringan (berat jenis 0,2
dan mempunyai porositas yang baik sehingga akar tanaman dapat tumbuh
lada (Piper nigrum L.) akibat pemberian hormon auksin (ZPT atonik)
terhadap jumlah akar pada umur 40 dan 60 HSS. Hasil penelitian tersebut
pupuk kandang pada media akan menghasilkan nilai tinggi tunas yang tinggi
pada setek. Media tanpa pemberian pupuk kandang akan menghasilkan nilai
tinggi tunas yang rendah. Pada media tanah topsoil dan tanah subsoil yang
tidak berbeda nyata, mulai dari setek berumur 30 HST sampai 120 HST.