Oleh :
Kelompok 1
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2023
MAKALAH TAX PLANNING UNTUK PPH PASAL 21
disusun oleh :
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
i
Kata Pengantar
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-
Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Makalah Tax Planning
untuk PPH Pasal 21” tepat waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari
dosen pada mata kuliah Manajemen Pajak di Universitas Lampung. Selain itu, penulis
juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
berbagai macam jenis PPH Pasal 21.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu pemotongan penghasilan pasal 21?
2. Penghasilan apa saja yang termasuk objek pajak?
3. Penghasilan apa saja yang termasuk objek non-pajak?
4. Siapa yang berhak memotong pajak penghasilan?
5. Bagaimana upaya untuk mengelola kewajiban perpajakan?
6. Apa saja jenis metode tax planning?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahuin pengertian pajak penghasilan 21
2. Untuk mengetahui berbagai objek pajak PPh Pasal 21
3. Untuk mengetahui upaya pengelolaan kewajiban perpajakan
4. Untuk mengetahui berbagai jenis metode tax planning
2
Daftar Isi
Kata Pengantar.......................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................
Daftar Pustaka........................................................................................................
3
4
BAB II
PEMBAHASAN
Objek PPh 21dapat diartikan sebagai penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21.
Berikut ini penghasilan yang dipotong PPh 21, antara lain:
5
9. Penghasilan berupa penarikan dana pensiun oleh peserta program pensiun
yang masih berstatus sebagai pegawai, dari dana pensiun yang pendiriannya
telah disahkan oleh Menteri Keuangan
6
berkaitan dengan bidang studi yang diambil, pembelian buku, dan biaya hidup
yang wajar sesuai daerah lokasi tempat belajar.
7
Perhitungan dengan metode gross up:
8
2.3 Strategi Perencanaan Pajak
Hampir seluruh wajib pajak tidak suka untuk membayar pajak dan mencari
cara untuk meminimalkan pembayaran pajak. Masyarakat tidak suka membayar pajak
dan Pemerintah tidak suka memaksa warganya untuk membayar pajak. Akan tetapi,
pajak itu diperlukan untuk membiayai anggaran yang berkaitan dengan pembangunan
dan kepentingan negara. Adanya perbedaan kepentingan antara pemerintah dan wajib
pajak menyebabkan wajib pajak cenderung mengurangi jumlah pembayaran, baik
secara legal maupun illegal. Self assessment system adalah suatu system dimana
memberikan peluang wajib pajak dalam menentukan sendiri jumlah pajak yang
terutang sehingga dapat mewujudkan keuntungan dalam usahanya namun tidak
terlepas dari kewajiban membayar pajak. Untuk mewujudkan keuntungan tersebut,
diperlukan adanya upaya mengelola kewajiban perpajakan. Upaya untuk mengelola
kewajiban perpajakan tersebut dapat dilakukan secara legal melalui perencanaan
pajak (Tax Planning).
Tax planning adalah salah satu pilihan yang diambil oleh perusahaan untuk
mengefisienkan beban pajak dengan cara yang legal yang tidak melanggar peraturan
perundang – undangan.
9
Menggunakan alternatif perhitungan yang paling menguntungkan perusahaan
10
Sedangkan bagi perusahaan, PPh Pasal 21 yang diberikan dalam bentuk
tunjangan dapat dibiayakan oleh perusahaan, sedangkan jika selisihnya
ditanggung perusahaan merupakan biaya non deductible.
Tax Avoidance
Contoh: Pada jenis perusahaan yang PPh badannya tidak dikenakan secara
final untuk mengefisiensikan PPh Pasal 21 karyawan dapat dilakukan dengan
cara memberikan semaksimal mungkin kesejahteraan karyawan dalam bentuk
natura, mengingat pemberian natura pada perusahaan yang tidak terkena PPh
11
final bukan merupakan objek PPh Pasal 21. Misal pada saat perusahaan dalam
kondisi secara fiskal atau memiliki kompensasi kerugian fiskal dalam jumlah
yang relatif besar di ahun sebelumnya.
Natura adalah setiap balas jasa yang diterima atau diperoleh pegawai, karyawan, atau
karyawati dan atau keluarganya tidak dalam bentuk uang dari pemberi kerja.
12
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
13
Daftar Pustaka
14