MAGISTER MANAJEMEN
1. Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka memenuhi
kebutuhan warga negara yang mana hasilnya dapat diterima dan dirasakan secara langsung
dalam bentuk barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif. Berbagai instansi, lembaga
pemerintah, dan swasta memberikan wadah untuk melaksanakan pelayanan publik.
Efisiensi pelayanan adalah perbandingan terbaik antara input dan output pelayanan. Secara
ideal, pelayanan akan efisien apabila birokrasi pelayanan dapat menyediakan input
pelayanan, seperti biaya dan waktu pelayanan yang meringankan masyarakat pengguna
jasa. Demikian pula pada sisi output pelayanan, birokrasi secara ideal harus dapat
memberikan produk pelayanan yang berkualitas, terutama dari aspek biaya dan waktu
pelayanan. Sementara efektivitas pelayanan yang diberikan oleh lembaga pemerintahan
sendiri adalah di mana ukuran berhasil tidaknya pencapaian tujuan organisasi tersebut
dalam memberikan pelayanan kepada publik. Sehingga bentuk dari hasil pelayanan publik
akan bergantung pada sikap suatu lembaga dalam melayani masyarakat sebagai prioritas
yang utama.
Faktor yang mempengaruhi OCB yaitu budaya organisasi. Menurut Robbin (2015) budaya
organisasi merupakan sebuah sistem makna yang menjadi ciri khas suatu organisasi guna
untuk membedakan dengan organisasi lain dan dianut oleh anggota organisasi. Terdapat
pengaruh yang signifikan dari budaya organisasi terhadap OCB, yakni budaya organisasi
yang kuat dapat mempengaruhi perilaku karyawan karena intensitas dan kebersamaan yang
tinggi dapat menciptakan kendali perilaku yang tinggi juga.
3. Kepuasan kerja adalah sikap umum terhadap pekerjaan seseorang yang menunjukkan
perbedaan antara jumlah penghargaan yang diterima pekerja dan jumlah yang mereka
yakini seharusnya mereka terima. Perasaan-perasaan yang berhubungan dengan kepuasan
dan ketidakpuasan kerja cenderung mencerminkan penaksiran dari tenaga kerja tentang
pengalaman-pengalaman kerja pada waktu sekarang dan lampau daripada harapan-harapan
untuk masa depan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat dua unsur penting dalam
kepuasan kerja, yaitu nilai-nilai pekerjaan dan kebutuhan-kebutuhan dasar.
Jika seseorang tidak puas dalam suatu pekerjaan, kemungkinan besar bisnis tidak akan
mengalami peningkatan pendapatan, margin keuntungan yang lebih besar, dan akan
merugikan bisnis yang bersangkutan. Menemukan talenta yang baik tidaklah mudah, jadi
memastikan kepuasan karyawan adalah cara terbaik untuk mempertahankan mereka.
Karyawan yang berbakat dan tidak bahagia akan mencari posisi di perusahaan pesaing.
b. Tingkat absensi
Ketidakhadiran yang tinggi di tempat kerja dapat mengindikasikan beberapa
masalah di dalam organisasi, termasuk kondisi kerja yang buruk, kepemimpinan
yang buruk, atau kurangnya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Ketidakhadiran memiliki pengaruh yang merugikan bagi perusahaan karena
membebani karyawan lain untuk menyelesaikan pekerjaan, yang menyebabkan
lebih banyak stres dan ketidakpuasan kerja.
b. Ketidakterjangkauan
Berbagai unit pelaksana pelayanan terletak jauh dari jangkauan masyarakat, sehingga
menyulitkan bagi mereka yang memerlukan pelayanan tersebut.
c. Inefisiensi
desain organisasi yang tidak dirancang khusus dalam rangka pemberian pelayanan kepada
masyarakat, penuh dengan hirarki yang membuat pelayanan menjadi berbelit-belit
(birokratis), dan tidak terkoordinasi. Kecenderungan untuk melaksanakan dua fungsi
sekaligus, fungsi pengaturan dan fungsi penyelenggaraan, masih sangat kental dilakukan
oleh pemerintah, yang juga menyebabkan pelayanan publik menjadi tidak efisien.
e. Kurangnya Transparansi
Kepastian rincian biaya pelayanan secara jelas pada masyarakat menjadikan
pejabat/petugas yang berwenang bertanggung jawab memberikan pelayanan publik yang
telah ditetapkan secara formal berdasarkan Surat Keputusan. Contohnya adalah pembuatan
E-KTP di daerah-daerah tertentu yang bisa memakan waktu 4-6 bulan atau lebih tanpa
kepastian.
f. Kurang Responsif
Kondisi ini terjadi pada hampir semua tingkatan unsur pelayanan, mulai pada tingkatan
petugas pelayanan (front line) sampai dengan tingkatan penanggung jawab instansi.
Respons terhadap berbagai keluhan, aspirasi, maupun harapan masyarakat seringkali
lambat atau bahkan diabaikan sama sekali. Contohnya adalah layanan online
g. Penyalahgunaan Wewenang
penyalahgunaan wewenang yaitu tindakan seorang pejabat publik yang menggunakan
wewenangnya (hak dan kekuasaan untuk bertindak) melebihi apa yang seharusnya dilakukan
sehingga tindakan tersebut bertentangan dengan ketentuan yang berlaku, serta menjadikan
pelayanan publik tidak dapat diterima secara baik oleh masyarakat. Contohnya adalah kasus
penggelapan uang oleh pegawai pajak Gayus Tambunan. Pendapatan negara dari pajak digunakan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan cara meningkatkatkan pelayanan publik.