Anda di halaman 1dari 16

PERTEMUAN 1

Pokok Bahasan:

• Prinsip dan Model Mikroekonomi


• Definisi Pasar
• Harga Riil dan Nominal
• Kebijakan Publik Efisiensi BBM

Rangkuman

1. Tema Ekonomi Mikro

Trade Off/Pertukaran

• Konsumen : pendapatan terbatas untuk berbagai barang dan jasa


• Pekerja : kapan harus memasuki dunia kerja dan pilihan pekerjaannya, sehingga menukar tenaga
kerja untuk bersantai
• Perusahaan : jenis produk yang dihasilkan dan sumber daya yang tersedia

10 Prinsip Ekonomi

• Setiap orang menghadapi tradeoff


• Biaya merupakan harga untuk mendapatkan sesuatu
• Berpikir rasional dengan konsep marginal untuk mendapatkan keuntungan
• Tiap orang menyukai insentif
• Perdagangan saling menguntungkan semua pihak
• Pasar merupakan tempat pengatur kegiatan ekonomi
• Pemerintah memiliki peran pada pasar, kadang bisa memperbaiki hasil akhirnya
• Standar hidup negara ditentukan produksi barang dan jasa
• Harga akan meningkat jika uang beredar terlalu banyak
• Masyarakat menghadapi tradeoff jangka pendek antara inflasi (↑) dan pengangguran (↓)

Harga & Pasar

Dalam ekonomi terpusat, harga ditentukan oleh pemerintah.

Dalam ekonomi pasar, harga ditentukan oleh interaksi konsumen, pekerja, dan perusahaan.

Teori & Model

Teori dikembangkan untuk menjelaskan fenomena yang diamati, dalam hal aturan dasar dan asumsi.

Model adalah representasi berdasarkan teori ekonomi.

Analisis Positif & Normatif

• Positif : fenomena yang diamati dengan menganalisis hubungan sebab dan akibat
• Normatif : keadaan ideal dengan apa yang seharusnya
2. Apa itu Pasar?
• Pasar : kumpulan penjual dan pembeli yang berinteraksi menentukan harga
• Arbitrase : praktek membeli dengan harga rendah di satu lokasi dan menjual dengan harga lebih
tinggi di tempat lain
• Pasar Persaingan Sempurna : Pasar dengan banyak pembeli dan penjual, sehingga tidak ada pembeli atau
penjual tunggal yang memiliki dampak signifikan terhadap harga

3. Harga Riil versus Nominal


• Harga Riil : harga absolut dari suatu barang, tidak disesuaikan dengan inflasi
• Harga Nominal : harga relatif yang disesuaikan dengan inflasi
• Indeks Harga Konsumen: mengukur tingkat harga agregat untuk barang konsumsi akhir
• Indeks Harga Produsen : mengukur tingkat harga agregat untuk produk setengah jadi dan barang grosir
𝐼𝐻𝐾 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑅𝑖𝑖𝑙 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑎 = 𝐼𝐻𝐾 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑎
× 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑁𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙

4. Mengapa Belajar Ekonomi Mikro?

Kebijakan Publik Efisiensi BBM

Desain program seperti Clean Air Act melibatkan banyak aspek ekonomi. Pertama, pemerintah harus
mengevaluasi dampak moneter program terhadap konsumen. Pemerintah harus menentukan bagaimana standar
baru akan mempengaruhi biaya produksi mobil. Akhirnya, pemerintah harus bertanya mengapa masalah yang
berkaitan dengan polusi udara tidak dipecahkan oleh ekonomi berorientasi pasar kita.
PERTEMUAN 2

Pokok Bahasan: Demand, Supply, Equilibrium, Elastisitas

Rangkuman

1. Kurva Permintaan dan Penawaran


Kurva Penawaran Hubungan antara jumlah barang yang produsen mau jual dan harga barang.
QS = QS(P).
Kuantitas dipengaruhi harga dan biaya produksi (upah, biaya bunga, dan biaya
bahan baku). Jika biaya produksi ↓, keluaran ↑ tidak peduli berapa harga pasar
dan kurva penawaran bergeser ke kanan. Jika biaya produksi turun, perusahaan
dapat menghasilkan jumlah yang sama dengan harga yang lebih rendah atau
jumlah yang lebih besar dengan harga yang sama.

Kurva Permintaan Hubungan antara jumlah barang yang konsumen mau beli dan harga barang.
QD = QD(P)
Kuantitas dipengaruhi harga, pendapatan, cuaca, dan harga barang lainnya. Jika
pendapatan konsumen ↑ harga = tidak peduli berapa harga pasar, kurva
permintaan bergeser ke kanan.
Pergeseran juga dipengaruhi oleh barang pengganti dan pelengkap.
Pengganti : kenaikan harga A meningkatan kuantitas permintaan barang B.
Pelengkap: kenaikan harga A menurunkan jumlah yang diminta dari barang B.

2. Keseimbangan Pasar
Pasar bersih dengan harga P0 dan kuantitas Q0.
Dengan harga lebih tinggi P1, surplus berkembang, sehingga harga jatuh.
Dengan harga lebih murah P2, ada kekurangan/shortage, jadi harga naik.
Harga Keseimbangan : Harga yang menyamakan jumlah yang disediakan
dengan jumlah yang diminta.
Mekanisme Pasar : Kecenderungan di pasar bebas untuk harga berubah
sampai pasar bersih.
Kelebihan : Situasi di mana jumlah yang diberikan melebihi jumlah yang diminta.
Kekurangan : Situasi di mana jumlah yang diminta melebihi jumlah yang disediakan.
Ketika kurva penawaran bergeser ke Ketika kurva permintaan bergeser ke Pergeseran ke kanan kurva
kanan karena biaya produksi turun, kanan karena pendapatan naik, penawaran dan permintaan
pasar bergerak dengan harga lebih pasar bergerak dengan harga lebih mengarah pada harga yang sedikit
rendah P3 dan jumlah yang lebih tinggi P3 dan jumlah yang lebih besar lebih tinggi dan kuantitas yang jauh
besar Q3. Q 3. lebih besar.

3. Elastisitas Permintaan dan Penawaran


Elastisitas Permintaan : Persentase perubahan kuantitas menuntut barang yang dihasilkan dari 1 persen kenaikan
%∆𝑄 ∆𝑄/𝑄 ∆𝑄 𝑃
harganya Ep = = = 𝑥 (nilainya negatif); jika Ep>1 elastis; jika Ep<1 inelastis
%∆𝑃 ∆𝑃/𝑃 ∆𝑃 𝑄

Permintaan : Q = a - bP
Kurva Permintaan Linear permintaan berbentuk garis lurus
Q = a - bP
Elastisitas juga bergantung pada harga dan kuantitas. Oleh
karena itu, bervariasi di sepanjang kurva. Di bagian atas, karena
harga tinggi dan kuantitas kecil, elastisitasnya besar. Elastisitas
menjadi lebih kecil saat kita bergerak ke bawah kurva.

Kurva Permintaan Horizontal, perubahan kecil dalam harga menyebabkan perubahan


besar dalam permintaan, elastisitas permintaan tidak terbatas.
Permintaan Elastis Tak Terhingga Prinsip bahwa konsumen akan membeli barang
sebanyak yang mereka dapat dapatkan dengan harga tunggal, tetapi untuk harga ↑
kuantitas ↓ menjadi nol, sedangkan untuk harga ↓ kuantitas ↑ tanpa batas.

Kurva Permintaan Vertikal, kuantitas yang diminta sama berapa pun harganya,
elastisitas permintaan adalah nol.
Permintaan Sepenuhnya Inelastis Prinsip bahwa konsumen akan membeli suatu
barang dengan jumlah tetap tanpa memandang harganya.
Elastisitas Permintaan Lainnya
• Elastisitas Pendapatan dari Permintaan Perubahan kuantitas yang diminta, hasil dari peningkatan pendapatan

∆𝑄 𝐼
= 𝑥
∆𝐼 𝑄
• Elastisitas Harga Lintas Permintaan Perubahan kuantitas permintaan barang A, karena perubahan harga barang B

∆𝑄𝑎 𝑃𝑏
= 𝑥 jika nilainya positif maka A & B adalah subtitusi
∆𝑃𝑏 𝑄𝑎
Elastisitas Permintaan Jangka Pendek & Jangka Panjang
• Permintaan berhubungan dengan daya tahan. Untuk kenaikan harga bensin(barang cepat habis), permintaan lebih
elastis dalam jangka panjang daripada dalam jangka pendek. Sedangkan untuk kenaikan harga mobil(barang
taham lama), permintaan lebih elastis dalam jangka pendek daripada dalam jangka panjang.

Elastisitas Penawaran : Persentase perubahan kuantitas yang dipasok akibat kenaikan harga 1 persen

%∆𝑄 ∆𝑄/𝑄 ∆𝑄 𝑃
Ep = = = 𝑥 (nilainya positif); jika Ep>1 elastis; jika Ep<1 inelastis
%∆𝑃 ∆𝑃/𝑃 ∆𝑃 𝑄

Penawaran : Q = a + bP
4. Efek Intervensi Pemerintah pada Harga
Pemerintah dapat melakukan kontrol harga pasar bebas pada harga dan kuantitas
ekuilibrium P0 dan Q0. Jika harga diatur tidak lebih tinggi dari Pmaks, jumlah yang
disediakan turun menjadi Q1, kuantitas yang diminta meningkat menjadi Q2, dan
kekurangan berkembang. Kebijakan bersifat mengikat jika :
• Floor Price di atas equilibrium, menyebabkan surplus
• Ceiling Price di bawah equilibrium, menyebabkan shortage
PERTEMUAN 3

Pokok Bahasan: Perilaku Konsumen

Rangkuman

1. Marginal Utility dan Pilihan Konsumen


Utilitas Menunjukkan kepuasan yang diperoleh konsumen dari keranjang pasar tertentu
Marginal Utility Kepuasan tambahan yang diperoleh dari mengkonsumsi satu unit tambahan barang
Diminishing MU Prinsip bahwa semakin banyak barang dikonsumsi, jumlah konsumsi tambahan itu akan
menghasilkan tambahan utilitas yang semakin kecil
Pilihan Konsumen Maksimalkan kepuasan yang dapat mereka capai dengan anggaran terbatas yang tersedia
ASUMSI DASAR PILIHAN KONSUMEN
• Lengkap : konsumen dapat membandingkan dan memberi peringkat pada semua kemungkinan keranjang,
indiferen artinya tiap keranjang memberikan kepuasan yang sama
• Transitif : jika konsumen lebih memilih keranjang A daripada B dan B daripada C, maka konsumen juga lebih
memilih A daripada C
• Lebih banyak lebih baik : konsumen selalu menyukai barang apa pun lebih banyak, tidak pernah puas

2. Kurva Indiferen
Kurva yang mewakili semua kombinasi keranjang pasar yang memberi konsumen tingkat kepuasan yang sama.
Marginal Rate Substitution Mengukur jumlah suatu barang yang akan diberikan konsumen untuk memperoleh barang
lain.
∆𝑦
MRS =
∆𝑥
Jika hasilnya konstan maka kedua barang tsb substitusi
sempurna, jika hasilnya 0 atau tak hingga maka kedua
barang tsb komplemen sempurna.

3. Garis Anggaran
Budget Constraints/ Kendala Anggaran Batasan yang dihadapi konsumen akibat dari pendapatan yang terbatas
Budget Line/ Garis Anggaran Kombinasi barang yang menghabiskan uang yang sama dengan pendapatannya
Perbedaan garis anggaran ketika ada perubahan pendapatan maka kurva bergeser, tetapi ketika ada perubahan
harga maka kurva berputar

PILIHAN MAKSIMAL
Titik singgung antara garis anggaran dan kurva indiferen (A).
Utilitas maksimal ketika tingkat substitusi marjinal (MRS) sama
dengan rasio dari harga/slope, marginal benefit = marginal cost
𝑃 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑎
MRS =
𝑃 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑏

Corner Solution Jika MRS seorang konsumen tidak sama dengan rasio
harga untuk semua tingkat konsumsi. Konsumen memaksimisasi
kepuasan dengan mengkonsumsi hanya salah satu dari dua barang.
4. Efek Substitusi dan Pendapatan
Efek Substitusi Perubahan konsumsi barang terkait dengan perubahan harga, dengan tingkat utilitas tetap konstan
Efek Pendapatan Perubahan konsumsi barang yang dihasilkan dari peningkatan daya beli, dengan harga relatif tetap
konstan
Efek total dari perubahan harga diberikan secara teoritis dengan jumlah efek substitusi dan efek pendapatan:
Total Efek (F1F2) = Efek Substitusi (F1E) + Efek Pendapatan (EF2)

Konsumen awalnya di A, sesuai anggaran RS. Ketika harga makanan


jatuh, konsumsi meningkat sebesar F1F2 ketika konsumen pindah ke
B.
Efek substitusi F1E (perpindahan A ke D) mengubah harga relatif
makanan dan pakaian tetapi menjaga kepuasan konstan.
Efek pendapatan EF2 (perpindahan D ke B) menjaga harga relatif
konstan tetapi meningkatkan daya beli.
Makanan adalah barang normal karena efek pendapatan EF2 positif.
Kurva Engel Menghubungkan kuantitas suatu barang yang dikonsumsi dengan
pendapatan
Barang Normal Konsumsinya ↑ saat pendapatan ↑
Barang Inferior Konsumsinya ↓ saat pendapatan ↑

Barang Giffen Termasuk barang inferior, dimana ketika harganya ↓


maka income effectnya ↓
Penurunan income effect yang lebih besar dari substitution effect
menyebabkan total effect turun.

5. Surplus Konsumen
Perbedaan antara apa yang bersedia dibayar oleh konsumen untuk suatu
barang dan jumlah yang sebenarnya dibayarkan, atau manfaat total dari
konsumsi suatu produk dikurangi total biaya pembeliannya.
Untuk pasar secara keseluruhan, surplus konsumen diukur dengan area di
bawah kurva permintaan dan di atas garis yang mewakili harga beli barang.
Surplus konsumen dapat berkurang karena: berkurangnya konsumen;
penurunan surplus yang diterima konsumen yang masih eksis.

Permintaan Pasar Gabungan dari permintaan beberapa individu


∆𝑄 𝑃
konsumen. Elastisitas Permintaan/ Ep = 𝑥
∆𝑃 𝑄

Isoelastis jika elastisitas selalu sama

6. Angka Indeks dan Biaya Hidup


Rasio biaya sekarang dari keranjang dibandingkan dengan biaya selama periode dasar
Indeks Biaya Hidup Ideal Biaya untuk mencapai tingkat utilitas tertentu dengan
harga saat ini relatif terhadap biaya untuk mendapatkan utilitas yang sama dengan
harga tahun dasar
Indeks Harga Laspeyres Jumlah uang pada harga tahun berjalan yang dibutuhkan seseorang untuk membeli satu
bundel barang dan jasa yang dipilih pada tahun dasar dibagi dengan biaya pembelian bundel yang sama dengan harga
tahun dasar. Kuantitas berdasarkan tahun dasar.

Indeks Paasche Jumlah uang dengan harga tahun berjalan yang diperlukan seseorang untuk membeli bundel barang
dan jasa saat ini dibagi dengan biaya pembelian bundel yang sama pada tahun dasar. Kuantitas berdasarkan tahun
sekarang.
PERTEMUAN 4

Pokok Bahasan: Teori Produksi

Rangkuman: Teori Produksi dengan Satu Input

TEKNOLOGI PRODUKSI

• Short Run (jangka pendek) Periode waktu dimana kuantitas satu atau lebih faktor-faktor produksi tidak bisa diubah.
• Fixed Input (input tetap) Faktor produksi yang tidak bisa berubah.
• Long Run Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengubah semua input produksi (semua input bersifat variabel).

PRODUKSI DENGAN SATU INPUT

Output
Average Product Output per unit input. (APL) =
input tenaga kerja

Perubahan Output
Marginal Product Tambahan output yang dihasilkan karena tambahan satu unit input. (MPL) =
perubahan input tenaga kerja

Law of Diminishing Marginal Returns Prinsip bahwa seiring penggunaan suatu input yang meningkat dengan input lainnya
tetap, makan tambahan output yang dihasilkan pada akhirnya akan menurun.

Labor Productivity Produksi rata-rata tenaga kerja untuk seluruh industri atau untuk perekonomian secara keseluruhan
PERTEMUAN 5
Pokok Bahasan: Produksi dan Biaya Produksi
Rangkuman:
a. PRODUKSI DENGAN 2 INPUT
Isoquant Kurva yang menunjukkan semua kemungkinan kombinasi input yang menghasilkan output yang sama.
Kumpulan isoquant mendeskripsikan fungsi produksi perusahaan.
Marginal Rate of Technical Substitution (MRTS) Jumlah dimana kuantitas suatu input bisa
dikurangi apabila satu unit tambahan input lain digunakan, sehingga output tetap konstan

b. SURPLUS PRODUSEN
Jumlah seluruh unit yang diproduksi oleh perusahaan dari perbedaan antara
harga pasar suatu barang dan biaya produksi marjinal (marginal cost).

c. RETURN TO SCALE
Tingkat di mana output meningkat karena input meningkat secara proporsional.
• increasing (IRS). output meningkat lebih dari dua kali apabila semua input digandakan.
• constant (CRS). output meningkat dua kali apabila semua input digandakan.
• decreasing (DRS) output meningkat kurang dari dua kali apabila semua input digandakan.

d. BIAYA PRODUKSI
• accounting cost. Biaya aktual ditambah biaya depresiasi untuk peralatan modal.
• economic cost. Biaya perusahaan yang memanfaatkan sumber daya ekonomi dalam produksi, termasuk
opportunity cost.
• sunk cost. Biaya yang telah dikeluarkan dan tidak bisa dipulihkan kembali. Karena tidak bisa dipulihkan, maka biaya
itu tidak akan mempengaruhi keputusan perusahaan.
• total cost. Biaya ekonomi total dari produksi, terdiri dari biaya tetap dan biaya variable.
• fixed cost. Biaya yang tidak berubah karena perubahan tingkat output dan bisa dihapuskan hanya dengan
menutup perusahaan (shutting down). Umumnya dalam jangka pendek
• variable cost. Biaya yang berubah karena perubahan output. Umumnya dalam jangka panjang
• marginal cost. Peningkatan biaya akibat dari produksi satu unit tambahan output

Jangka Pendek


Biaya marjinal (MC) memotong AVC dan ATC pada titik minimum kedua kurva tersebut

Jangka Panjang
• Biaya modal pengguna. Jumlah depresiasi ekonomi dan bunga (hasil/imbalan keuangan) yang bisa diperoleh jika
uang diinvestasikan di tempat lain

• Isocost. Menunjukkan semua kemungkinan kombinasi tenaga kerja dan modal yang bisa dibeli dengan total biaya
tertentu

Kurva Isocost C1 bersinggungan dengan Isoquant q1 pada A dan menunjukkan


bahwa output q1 bisa diproduksi pada biaya minimum dengan input labor L1 dan
input capital K1.

Apabila harga tenaga kerja naik, kurva isocost menjadi lebih curam. Output q1
sekarang diproduksi pada titik B pada kurva isocost C2 dengan menggunakan
tenaga kerja L2 unit dan modal K2 unit
Ketika perusahaan meminimalkan biaya produksi output tertentu, berlaku
kondisi berikut :

• Jalur Ekspansi. Kombinasi tenaga kerja dan modal dgn biaya paling rendah yang bisa digunakan untuk
menghasilkan setiap tingkat output dalam jangka panjang
Kurva Biaya Short-Run Vs. Long-Run
Apabila perusahaan beroperasi dalam jangka pendek, biaya produksinya
mungkin tidak diminimalisir karena tidak fleksibel dalam penggunaan
input modal. Output awalnya pada level q1 . Dalam jangka pendek, output
q2 dapat diproduksi hanya dengan menambah tenaga kerja dari L1
menjadi L3 karena modal tetap pada K1 .
Dalam jangka panjang, output yang sama dapat diproduksi lebih murah
dengan menambah tenaga kerja dari L1 menjadi L2 dan modal dari K1
menjadi K2

• long-run average cost curve (LAC). Menghubungkan biaya produksi


rata-rata dengan output apabila semua input, termasuk modal, adalah
variabel.
• short-run average cost curve (SAC). Menghubungkan biaya produksi
rata-rata dengan output apabila tingkat modal adalah tetap
• long-run marginal cost curve (LMC). Mmenunjukkan perubahan dalam
total biaya jangka panjang karena output meningkat secara bertahap
sebesar 1 unit
• Dua kurva berpotongan pada titk A, di mana kurva LAC mencapai minimum

Kurva biaya rata-rata jangka panjang adalah bentuk


amplop dari kurva biaya rata-rata jangka pendek SAC1
, SAC2 , dan SAC3

e. SKALA EKONOMIS
Skala Ekonomis. output dapat digandakan lebih kecil dari penggandaan biaya
1. Jika perusahaan beroperasi dalam skala yang lebih besar, pekerja dapat mengkhususkan diri dalam kegiatan yang
paling produktif bagi mereka.
2. Skala dapat memberikan fleksibilitas dengan mengubah kombinasi input untuk proses produksi lebih efektif.
3. Perusahaan dapat memperoleh beberapa input dengan biaya lebih rendah karena membeli dalam jumlah besar.
Skala Disekonomis. penggandaan output membutuhkan biaya lebih dari dua kali lipat
1. Setidaknya dalam jangka pendek, ruang pabrik dan permesinan mungkin mempersulit pekerja untuk melakukan
pekerjaannya secara efektif.
2. Mengelola perusahaan yang lebih besar mungkin lebih kompleks dan tidak efisien karena jumlah tugas
bertambah.
3. Keuntungan membeli dalam jumlah besar mungkin hilang begitu jumlah tertentu tercapai. Pada titik tertentu,
persediaan input utama yang tersedia mungkin terbatas, sehingga menaikkan biayanya.
PERTEMUAN 6
Pokok Bahasan: Pasar Persaingan Sempurna
Rangkuman:
a. Mengukur Welfare Effects(Efek Kesejahteraan) Kebijakan Pemerintah
Model persaingan sempurna bertumpu pada tiga asumsi dasar :
• Pengambil harga (Perusahaan yang tidak memiliki pengaruh terhadap harga pasar)
• Homogenitas produk (Produk dari semua perusahaan di pasar dapat disubstitusikan satu sama lain)
• Bebas masuk dan keluar pasar (Tidak ada biaya khusus yang menyulitkan bagi suatu perusahaan untuk masuk atau
keluar)
Jika pemerintah mengontrol harga, sejumlah orang menjadi lebih baik dan
mungkin mampu membeli barang pada harga lebih rendah. Untuk
menentukan efek kebijakan pemerintah terhadap kesejahteraan dapat
dilakukan dengan mengukur untung-rugi dalam surplus konsumer dan
produser.

b. Efisiensi pasar kompetitif


Kegagalan Pasar di mana pasar kompetitif yang tidak diregulasi tidak efisien karena harga gagal memberikan sinyal
yang tepat kepada konsumen dan produsen, disebabkan karena :
• Eksternalitas (Tindakan produsen atau konsumen yang mempengaruhi produsen atau konsumen lain)
• Kekurangan informasi (Menghalangi konsumen membuat keputusan untuk memaksimalkan utilitas)
c. Harga Minimum
Bila harga ditetapkan di atas harga ekuilibrium pasar, maka :
• Kuantitas yang diminta berkurang
• Pemasok (suppliers) bisa memilih penambah kuantitas yang ditawarkan menghadapi harga yang lebih tinggi
• Ini menyebabkan tambahan kerugian produsen sama dengan total biaya produksi di atas kuantitas yang diminta
Jika produsen menambah produksi menjadi Q2 karena
kenaikan harga :
• Karena produsen hanya menjual Q3, tidak ada
pendapatan untuk menutup produksi tambahan Q2-Q3
• Kurva penawaran mengukur MC produksi sehingga
total biaya produksi tambahan adalah area di bawah
kurva penawaran untuk peningkatan produksi (Q2-Q3)
= area D
• Total perubahan surplus produsen = A - C – D

• Upah ditetapkan lebih tinggi dari upah ekuilibrium pasar


• Kuantitas tenaga kerja yang diminta berkurang
• Pekerja yang disewa menerima upah lebih tinggi
• Akibatnya, terjadi pengangguran karena tidak semua
orang ingin bekerja pada upah baru

d. Tarif dan Kuota Impor


Tarif : Pajak atas barang impor
Kuota Impor : Pembatasan kuantitas suatu barang
yang bisa diimport
Kuota dan tarif ini memungkinkan produsen domestik
menikmati keuntungan yang lebih tinggi karena biaya
impor bagi konsumen tinggi
e. Pengaruh Pajak dan Subsidi
Efek Pajak
Empat syarat yang harus dipenuhi setelah pajak diberlakukan :
1. Kuantitas yang dijual dan harga pembeli, Pb, harus pada kurva
permintaan QD = QD(Pb ).
2. Kuantitas yang dijual dan harga penjual, PS, harus pada kurva
penawaran QS = QS(PS ).
3. QD = QS
4. Perbedaan antara yang dibayar konsumen dengan yang diterima
penjual adalah pajak Pb – PS = t

Jika permintaan sangat inelastic dibanding penawaran, beban pajak


ditanggung sebagian besar oleh konsumen. Jika permintaan sangat
elastic dibanding penawaran, beban pajak ditanggung sebagian besar
oleh produsen.

Efek Subsidi
Pembayaran dengan mengurangi harga pembeli di bawah harga
penjual
1. Kuantitas yang dijual dan harga pembeli, Pb, harus pada kurva
permintaan QD = QD(Pb )
2. Kuantitas yang dijual dan harga penjual, PS, harus pada kurva
penawaran QS = QS(PS )
3. QD = QS
4. Perbedaan antara yang diterima penjual dengan yang dibayar
konsumen adalah subsidi PS – Pb = s
Manfaat dari subsidi bertambah sebagian besar untuk pembeli jika nilai Ed /ES kecil.
Manfaat dari subsidi bertambah sebagian besar untuk penjual jika nilai Ed /ES besar

Anda mungkin juga menyukai