Anda di halaman 1dari 3

1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Setelah melakukan proses analisa kajian dan wawancara terhadap
pelaksanaan PSPMK di BMT ItQan Padasuka Bandung. Maka dapat disimpulkan
beberapa hal penting tentang penelitian Kajian Hukum Eklonomi Syariah
Terhadap Pembiayaan Pola Simpan Pinjam Metode Kumpulan (PSPMK) di
BMT ItQan.
1. Karakteristik pembiayaan Pola Simpan Pinjam Metode Kumpulan
(PSPMK) di BMT ItQan, Pembiayaan yang diberikan kepada nasabah
baik yang bersifat produktif atau konsumtif memiliki upah atau ujrah
setara 3% perbulan dari jumlah pembiayaan yang diberikan. Tempo
pembiayaan adalah selama 6 bulan dengan jumlah pembiayaan maksimal
sebesar Rp2 juta bagi nasabah baru, sedangkan nasabah yang telah habis
tempo pembiayaan tersebut dapat mengajukan kembali dengan tempo
pembiayaan selama 6 bulan ataupun 1 tahun dengan jumlah pembiayaan
yang lebih besar (sesuai akad atau kesepakatan) dalam pelaksanaannya
anggota wajib membentuk kelompok minimal 15 orang untuk dijadikan
sebagai kelompok tanggung renteng dan setiap nasabah atau anggota telah
memiliki simpanan di BMT ItQan.
2. Menurut Presfektif Hukum Ekonomi Syariah tentang pembiayaan simpan
pinjam metode kumpulan (PSPMK) di BMT ItQan, hal ini tanggung
renteng sesuai dengan prisnsip syariah, yaitu dengan menganalisis fakta
dilapangan dengan prinsip syariah dan asas syariah dengan praktik yang
terjadi di lapangan. Nilai-nilai prinsip syariah yang terkandung meliputi
prinsip Tauhid Amar Ma’ruf Nahyi Mungkar, Keadilan, Kemerdekaan atau
Kebebesan (al-Hurriyah), Kesamaan (al-Musawamah), Tolong Menolong
(at-Ta’awun), dan Toleransi (tasamuh). Dan asas-asas syariah yang
membahas mengenai tanggung renteng yakni meliputi asas Taba’dul
2

Manafi, Pemerataan, Antara’din atau suka sama suka, Adamul Gharar, dan
Al-Birr wa Al-Taqwa.
3. Kajian hukum ekonomi syariah (HES) terhadap pelaksanaan pola simpan
pinjam metode kumpulan (PSPMK) di BMT ItQan berdasarkan Undang-
undang Nomor 21 tahun 2008 tentang perbakan Syariah tidak
bertentangan dengan tanggung renteng dikarenakan sistem ini
menerapkan prinsip yang sama dengan perbankan syariah yakni sesuai
dengan pasal 2 tentang kegiatan usaha yang dilakukan berdasarkan prinsip
syariah, demokrasi ekonomi dan prinsip kahati-hatian dan sesuai dengan
fatwa DSN 11/DSN-MUI/IV/2000 di BMT ItQan, ditunjukkan dengan
adanya pernyataan ijab qabul dan hal ini sesuai dengan akad kafalah
yaitu akad yang mengandung perjanjian dari seseorang di mana padanya
ada hak yang wajib dipenuhi terhadap orang lain, dan berserikat bersama
orang lain itu dalam hal tanggung jawab terhadap hak tersebut dalam
menghadapi penagih (utang). Pada penanggungan tersebut fatwa DSN
tentang kafalah, membolehkan perusahaan pembiayaan syariah apabila
meminta ujrah dari anggota BMT, peneliti berpendapat bahwa praktik
pola simpan pinjam metode kumpulan (PSPMK) yang ditanggung
rentengkan adalah boleh menurut hukum Islam karena sesuai dengan
undang-undang dan fatwa DSN 11/DSN-MUI/IV/2000.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian di atas, kiranya peneliti perlu
memberikan saran pada pihak-pihak terkait pembiayaan tanggung renteng dan
penelitian untuk tahun yang akan datang.

1. Pola Simpan Pinjam Metode Kumpulan (PSPMK), sesuai dengan prinsip-


prinsip ekonomi syariah, namun pada penerapannya masih terdapat
anggota yang merasa keberatan, menurut pendapat peneliti untuk BMT
Itqan harus diadakannya sosialisasi atau kumpulan secara periodik dan
menjelaskan mengenai manfaat dan kesesuaiannya metode kumpulan
3

tersebut dengan prinsip ekonomi syariah, dan hal yang sangat penting
adalah Pihak Koperasi Syariah BMT ItQan Cicaheum Bandung agar lebih
mengantisipasi resiko pembiayaan bermasalah dengan melakukan tahap
penyeleksian yang ketat kepada anggota yang ingin mengajukan
pembiayaan. BMT ItQan juga sebaiknya melakukan pengawasan secara
berkala agar usaha yang dijalankan anggota bisa berjalan dengan baik
agar anggota memenuhi kewajibannya kepada BMT ItQan.
2. Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan meneliti dalam jangka waktu yang
lebih lama dan mewawancarai lebih banyak anggota, sehingga
pembahasan Pola Simpan Pinjam Metode Kumpulan (PSPMK) akan lebih
banyak informasi terkait fakta dilapangan dan penerapannya.

Anda mungkin juga menyukai