Anda di halaman 1dari 2

Epidemiologi Hipertensi

Diperkirakan 1,4 miliar orang di seluruh dunia memiliki tekanan darah tinggi, tetapi hanya
14% yang dapat mengontrolnya. Statistik kesehatan dunia tahun 2012 memperkirakan
prevalensi hipertensi menjadi 29.2% pada pria dan 24.8% pada wanita. Sekitar 90 persen pria
dan wanita yang tidak hipertensi pada usia 55 atau 65 tahun akan mengalami hipertensi pada
usia 80-85 tahun. Orang kulit hitam memiliki prevalensi dan insiden hipertensi 50% lebih
tinggi dibandingkan dengan orang kulit putih. WHO wilayah Afrika memiliki prevalensi
hipertensi tertinggi (27%) sedangkan WHO wilayah Amerika memiliki prevalensi hipertensi
terendah (18%). Jumlah orang dewasa dengan hipertensi meningkat dari 594 juta pada tahun
1975 menjadi 1,13 miliar pada tahun 2015, dengan peningkatan yang sebagian besar terlihat
di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Prevalensi hipertensi telah
meningkat, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah (LMICs).
Perkiraan menunjukkan bahwa 31.1% orang dewasa (1.39 miliar orang) di seluruh dunia
memiliki hipertensi pada tahun 2010. Prevalensi hipertensi di antara orang dewasa lebih
tinggi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, yaitu 31.5% (1,04 miliar
orang) dibandingkan di negara-negara berpenghasilan tinggi, yaitu 28.5% (349 juta orang).
Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan faktor risiko hipertensi pada populasi
tersebut.
Ditemukan bahwa tingkat hipertensi lebih tinggi di antara pasien COVID-19 yang sakit parah
dan dirawat di rumah sakit, yaitu dengan tingkat hipertensi keseluruhan 50-56%. Penting
untuk dicatat bahwa hingga 10% dari kematian terkait kehamilan dikaitkan dengan hipertensi,
dan kehadirannya dalam kehamilan menyebabkan konsekuensi kardiovaskular jangka
panjang yang merugikan. Di Amerika Serikat antara tahun 1998 dan 2006, gangguan
hipertensi dalam kehamilan meningkat dari 6.7% menjadi 8.3%, hipertensi kronis pada
kehamilan meningkat dari 1.1% menjadi 1.7%, dan preeklamsia/eklampsia (komplikasi
kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan kejang) meningkat dari 0.9%
menjadi 1.2%.
Untuk komplikasinya:
Dalam penilaian komparatif orang kulit hitam dan orang Asia, penyakit serebrovaskular
ditemukan lebih umum pada orang kulit hitam sedangkan penyakit jantung koroner lebih
sering terjadi pada orang Asia. Baik orang kulit hitam dan orang Asia memiliki insiden gagal
ginjal kronis yang lebih tinggi daripada orang kulit putih, yang utama karena hipertensi dan
yang berikitnya karena diabetes.
Di Indonesia :
Menurut data Sample Registration System (SRS) Indonesia tahun 2014, Hipertensi dengan
komplikasi (5.3%) merupakan penyebab kematian nomor 5 (lima) pada semua umur.
Berdasarkan Riskesdas 2018, prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada
penduduk usia 18 tahun sebesar 34.1%, tertinggi di Kalimantan Selatan (44.1%), sedangkan
terendah di Papua sebesar (22.2%). Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31−44 tahun
(31.6%), umur 45−54 tahun (45.3%), umur 55−64 tahun (55.2%).

Sumber:
- WHO. Guideline for the Pharmalogical Treatment of Hypertension in Adults. WHO.
2021.
- Mills, KT, Stefanescu, A, He, J. The Global Epidemiology of Hypertension. Nat Rev
Nephrol. 2020;16(4)
- Kumar, Jitendra. Epidemiology of Hypertension. Clinical Queries: Nephrology 2.
2013:2(2)

Anda mungkin juga menyukai