Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH SISTEM PERLENGKAPAN KAPAL

Oleh Kelompok 3:
1. Abdullah Sahid Al Akbar (0422030001)
2. Adhek Bagus Mahendra (0422030003)
3. Akmal Hafizh Rusydi (0422030007)
4. Amhara Dwi Ariyanti (0422030008)
5. Farhan Risq Shubhi (0422030014)
6. Farrell Putera Zhafran (0422030015)
7. Hizkya Suwandi Putra (0422030017)
8. Megananda Herlambang Putra (0422030019)
9. Mirekhel Tyandanuwidiyanto (0422030020)
10. Moh. Alvan Mavaza (0422030022)
11. M. Rizky Primadani (0422030026)
12. Nadryka Dharyatha P. (0422030029)
13. Purysta Puspa Dyah W. (0422030032)

Dosen Pembimbing :
Ir. Indra Tjahja

PROGAM STUDI D3 – TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL


JURUSAN TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Makalah Sistem Perlengkapan Kapal”. Penyusunan makalah ini untuk melengkapi tugas mata
kuliah Sistem Perlengkapan Kapal..
Penyusunan makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman terkait Sistem
Perlengkapan Kapal dalam materi tertentu, sehingga bisa dimanfaatkan dan sekaligus dipelajari
sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada kedua orang tua yang telah memberikan
do’a dan dorongan. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Indra Tjahja selaku dosen mata kuliah Sistem Perlengkapan Kapal
2. Rekan-rekan kelompok tiga atas bantuan informasi dan kerjasamanya
Akhirnya, semoga apa yang penulis sajikan dalam makalah ini dapat berguna bagi kita
semua.

Surabaya, 15 Juni 2023

Penulis
PEMBAHASAN

a. Sistem Pipa Muat Di Tanker Minyak


Kapal dapat dibedakan menjadi berbagai macam jenis sesuai dengan muatan yang akan
diangkut oleh kapal tersebut dan salah satunya adalah kapal tanker (kapal minyak). Sebuah
kapal tanker dapat memuat bermacam-macam jenis minyak, mulai dari minyak mentah sampai
minyak olahan atau jadi sesuai dengan jenis muatannya. Instalasi pipa dikapal diganakan untuk
mengalirkan fluida dari satu tanki/kompartment ke tanki lain, atau dari satu tangki ke peralatan
permesinan dikapal, atau mengalirkan fluida dari kapal keluar kapal atau sebaliknya. Selain itu
terdapat instalasi pipa yang lain berfungsi mengalirkan gas non cair seperti pipa gas buang,
pipa sistim CO2, atau instalasi pipa yang mengalirkan udara dan uap bertekanan. Jenis pipa
yang terdapat dikapal memiliki beragam senis ditinjau dari material pipa sesuai dengan
kegunaannya. Material pipa dikapal pada umumnya terbuat dari baja galvanis, baja hitam, baja
campuran, stainless steel, kuningan, tembaga ataupun alumunium. Pada kegunaan tertentu
terdapat pula pipa yang terbuat dari bahan non metal seperti rubber hose , gelas dan PVC.
Pada kapal - kapal tanker cargo pump merupakan hal yang sangat penting dan menentukan
dalam rangka memperlancar operasi kapal, terutama dalam proses bongkar muat baik
diterminal maupun transfer antara kapal dengan kapal. Apabila terjadi sesuatu pada cargo pump
maka proses bongkar muat dan juga operasional kapal bias terganggu atau berubah dan biaya
semakin bertambah,di mana hal ini dapat di jumpai dalam fakta-fakta dibawah ini.

Cargo Oil Tank, Adalah suatu tempat atau ruang untuk menyimpan muatan cairan yang
mudah terbakar terutama minyak yang berada didalam kapal berbentuk tangki; Check list
before discharging, Adalah pengecekan kapal sebelum kegiatan pembongkaran demi
keselamatan dan kelancaran dalam bongkar muat dikapal; Deck seal, Adalah system di IGS
dimana berisikan air yang mengalir yang memiliki fungsi untuk menghilangkan partikel yang
terbawa oleh flue gas sebelum dikirimkan ke tangki; Discharge, Suatu kata yang dipakai untuk
mengeluarkan barang atau muatan dari atas kapal ke darat.; Gas Freeing, Suatu proses yang
dilakukan untuk membuat tangki bebas dari gas–gas beracun atau berbahaya; Hose Rest,
Tiang–tiang yang berada di dekat manifold.
b. Pipa Penduga dan Pipa Udara
Pipa penduga berfungsi untuk melihat kondisi dalam tangki dan mengukur jumlah muatan
yang berada di dalam tangki. Pipa duga yang membawa muatan cair yang mudah menguap
harus dilengkapi dengan valve. Hal ini untuk menjaga kenaikan permukaan zat cair pada pipa
penduga.

Ketentuan Pemasangan Pipa Penduga


- Harus disediakan untuk tangki, cofferdam dan ruang kosong dengan sambungan lambung
kapal dan untuk lambung kapal dan sumur lambung kapal di ruang yang tidak dapat diakses
setiap saat
- Sedapat mungkin pipa-pipa penduga harus diluruskan dan direntangkan sedekat mungkin ke
bawah
- Pipa-pipa penduga yang berakhir di bawah load waterline terdalam harus dilengkapi dengan
alat-alat penutup yang dapat menutup sendiri. Pipa seperti itu hanya diperbolehkan di ruang
yang dapat diakses setiap saat
- Pipa duga tangki harus disediakan dekat bagian atas tangki dengan lubang untuk menyamakan
tekanan
- Di ruang kargo, pipa harus dipasang ke setiap bilga kapal
- Pipa yang melewati ruang kargo harus diletakkan di ruang terlindung atau harus
dilindungi dari kerusakan

Pipa udara (air pipe) dipasang pada semua tangki untuk menyalurkan udara apabila
tangki tersebut diisi. Hal ini berguna untuk menghindari terjadinya kenaikan tekanan.
Biasanya pipa udara ini dibuat dari pipa galvani dan dipasang sepanjang sisi kapal dan sekat
kapal.
Ketentuan Pemasangan Pipa Udara (air Pipe)
- Pipa udara dipasang sepanjang sisi kapal pada masing-masing tangki dan double bottom
yang menampung zat cair dan lokasinya berhadapan dengan pipa pengisi (filling pipes)
- Pipa udara berakhir pada dek terbuka
- Pipa udara harus diletakkan secara vertikal Pipa udara yang melewati ruang kargo harus
diberi perlindungan
- Pipa udara yang berakhir di atas geladak terbuka harus dipasang dengan kepala pipa udara
yang disetujui tipenya

c. Sistem Pipa Kebakaran


Kebakaran merupakan salah satu jenis kecelakaan yang paling berbahaya bagi kapal.
Beberapa kecelakaan pada kapal seringkali diakibatkan oleh adanya kebakaran yang timbul
dari dalam kapal itu sendiri. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu sistem pemadam yang
dapat digunakan untuk melakukan proses penyelamatan dan pemadaman terutama ketika
terjadi kebakaran di atas kapal. Sistem pemadam kebakaran adalah suatu sistem yang sangat
penting dan vital dalam sebuah kapal. Peran penting dari sistem pemadam kebakaran adalah
untuk menanggulangi jika terjadi suatu kebakaran di kapal. Dimana peralatan yang digunakan
untuk menanggulangi kebakaran dikapal biasanya berasal dari sistem pemadam kebakaran.
Oleh karena itu, harus dipastikan bahwa sistem pemadam kebakaran harus mampu untuk
menangani kebakaran yang terjadi di setiap bagian kapal. Hal ini karena apabila sistem
pemadaman di kapal mengalami kerusakan dan gagal beroperasi, maka akan memberikan
beberapa kerugian seperti: kerugian material, harta, properti dan kerugian paling vatal adalah
adanya korban jiwa, dan lain-lain.
Sistem sprinkler otomatis adalah suatu sistem yang bekerja secara otomatis dengan
memancarkan air bertekanan ke segala arah untuk memadamkan kebakaran atau mencegah
meluasnya kebakaran. Instalasi sprinkler ini dipasang secara permanen di dalam bangunan
yang dapat memadamkan kebakaran secara otomatis dengan menyemprotkan air di tempat
mula terjadi kebakaran. Hidran kebakaran adalah suatu sistem instalasi pemipaan berisi air
bertekanan tertentu yang digunakan sebagai sarana untuk memadamkan kebakaran. Alat
Pemadam Api Ringan (APAR) berfungsi sebagai alat pemadam kebakaran pertama atau awal
pada peristiwa kebakaran yang masih kecil. APAR tetaplah penting meskipun suatu bangunan
telah dilengkapi dengan sistem proteksi kebakaran. Setiap sistem pemadam kebakaran harus
dilengkapi dengan sekurang-kurangnya 1 (satu) jenis sistem penyediaan air yang bekerja secara
otomatis, bertekanan dan berkapasitas cukup, serta dapat diandalkan setiap saat.

d. Sistem Pemanasan
Thermal oil heater merupakan sebuah bejana tertutup yang digunakan sebagai penghasil
panas dengan cara memanaskan cairan minyak thermal oil fluid sebagai media yang
dipanaskan didalam pipa-pipa coil dimana panas tersebut didapat dari hasil pembakaran bahan
bakar. Boiler rata-rata menggunakan air sebagai media yang dipanaskan. Tetapi dengan
kemajuan teknologi boiler yang menggunakan air sebagai media yang dipanaskan dapat diganti
dengan boiler dengan cairan minyak sintetis sebagai media yang dipanaskan. Cairan minyak
sintetis tersebut adalah thermal oil fluid, dimana thermal oil fluid adalah media yang
dipanaskan di dalam ruang dapur api yang dapat menghasilkan panas yang lebih baik. Cairan
minyak sintetis (thermal oil fluid) ini mampu memberikan panas ke pipa-pipa pemanas yang
ada didalam cargo tank dengan temperatur 175 sampai 195.

e. Isolasi Peredam
Bunyi bising atau kebisingan yang terjadi di kapal pada saat kapal beroperasi adalah
salah satu penentu kenyamanan bagi para penumpangnya. Diatas batas ambang tingkat
kebisingan tertentu, selain dapat mempengaruhi bahkan dapat membahayakan kesehatan
awak kapalnya, juga dapat mengganggu konsentrasi awak kapal yang sedang bertugas
pada saat kapal berlayar sehingga dapat membahayakan keselamatan kapalnya. Untuk dapat
mengendalikan bunyi bising yang terjadi di kapal, terlebih dahulu perlu dipelajari bagaimana
cara penyebaran bunyi bising tersebut. Adapun penyebaran dan perambatan bunyi bising
keberbagai ruangan di kapal dapat melalui dua jalur, yaitu : melalui udara dan menjadi
bunyi bising berawal dari udara sehingga dinamakan ”air borne noise”, dan melalui bagian-
bagian konstruksi baja lambung kapal yang kemudian bunyi bising terjadi disebut sebagai
”structure borne noise”.

f. Telemotor
Telemotor Yang dinamakan telemotor adalah alat penerus hidraulis yang meneruskan
gerakan roda kemudi ke mesin kemudi. Telemotor ini ada dua macam, yaitu piston tunggal dan
parallel piston Transmitter atau telemotor ditempatkan di geladak navigasi dan receivernya di
mesin kemudi. Pesawat steering gear merupakan salah satu permesinan bantu yang berfungsi
untuk mengubah dan menemukan arah gerak kapal, baik arah lurus maupun belok kapal, ke
arah kiri (port side) dan ke arah kanan (starboard side), dengan menggerakan rudder (daun
kemudi). Steering gear pada kapal adalah merupakan suatu alat kapal yang digunakan untuk
mengubah dan menentukan arah gerah kapal, baik arah lurus maupun belok kapal. Prinsip kerja
steering gear pada kapal yaitu dengan mengubah arah arus cairan hydraulic yang
mengakibatkan perubahan arah kapal. Cara kerja steering gear pada kapal yaitu kemudi
digerakkan secara mekanis atau hydraulic dari anjungan dengan menggerakkan roda kemudi.
Prinsip kerja dari sistem hydraulic steering gear otomatis adalah bagaimana kita harus
mengemudi kapal dengan menggunakan kemudi otomatis agar kapal tetap bertahan pada
haluannya dengan sedikit mungkin gerakan kemudi, yang mana untuk mencapai hal tersebut
kita harus percaya pada pengaruh dari penyetelan komponen-komponen yang ada pada sistem
kemudi otomatis tersebut.

g. Mesin Kemudi Electro Hydraulis


Mesin kemudi merupakan peralatan yang berfungsi untuk mengatur proses kerja dari
kemudi kapal. Sistem kontrol steering gear terdiri dari bermacam-macam tipe seperti kontrol
hidrolik, mekanik, pneumatik, dan kontrol elektrik. Pada zaman sekarang ada sebagian atau
bahkan semua kontrol dari peralatan steering gear kapal menggunakan sistem kontrol elektrik
dalam proses kerjanya. Mesin kemudi dikapal sangatlah penting untuk melakukan pergerakan
kapal itu sendiri. Apabila mesin kemudi kapal selalu dalam kondisi yang baik, maka gerak dari
kapal tersebut akan baik-baik saja. Namun apabila mesin kemudi yang ada dikapal tidak
terawat, maka akan mengganggu gerak atau operasional kapal kapal itu sendiri.
Mesin kemudi di kapal sekarang banyak yang menggunakan mesin kemudi elektro
hidrolis. Sebenarnya ada jenis lain selain mesin kemudi elektro hidrolis, diantaranya mesin
kemudi uap,mesin kemudi hidrolik, dan mesin kemudi listrik. Namun, untuk sekarang ini
penggunaan mesin kemudi itu jarang digunakan. Dikarenakan pengoperasiannya yang susah
dan memakan biaya atau tenaga yang lebih besar. Diantara ketiga jenis mesin kemudi diatas,
mesin kemudi jenis elektro hidrolis yang lebih mudah pengoperasiannya.
h. Pompa Hele Shaw
Pada mesin kemudi electro Hydraulic, harap diuraikan fungsi dari masing-masing
peralatan sebagai berikut :
a. Pompa rotasi (hele shaw maupun W. Janny) adalah berfungsi untuk membangkitkan
tekanan sehingga mampu utk mendorong plunyer pada silinder kemudi.
Yang biasa dipakai : pompa hele shaw dan williams janney
b. Telemotor transmitter adalah sebagai pemberi langsung yg dapat dikendalikan oleh setir
kemudi di anjungan sesuai kebutuhan cikar kiri/kanan.
c. Telemotor receiver adalah sebagai penerima reaksi pengisapan atau penekanan dari
tekanan motor transistor shg dapat merubah posisi silinder di receiver ke kiri/kanan.
d. Rams : fungsinya menerima penekanan dan penghisapan dr pompa rotasi yg hasilnya
akan menekan atau mendorong plunyer did lm silinder dan diteruskan utk mencikar
kemudi.
Fungsi pompa yaitu untuk mengubah energi mekanik menjadi energi hidraulik dengan cara
menekan fluida untuk memberikan gaya atau tekanan yang diperlukan. Pompa yang digunakan
pada pesawat steering gear di KM. SUKI 2 adalah jenis hele shaw yang terdiri dari dua unit
pompa dan bersifat reversible pump (dapat membalik putaran). Cara kerja dari mesin kemudi
adalah sebuah motor dengan arah tetap (uni-directional electric motor) secara terus menerus
bekerja yg di sambungkan dengan pompa Hele-shaw atau sejenisnya.dengan memberikan
tekanan pada pompa yaitu memali peralatan telemotor, minyak hydraulic, akan terpompa ke
keran-keran dan ke dalam kedua silinder hydraulic, minyak akan bergerak dari silinder yang
satu ke silinder yang lain.gerakan dari ram silinder akan di teruskan ke ‘swivel block’ dan
kemudian ke ‘tiller’ dan terakhir mengerakan tangakai dan daun kemudi pada umumnya sistim
ini mengunakan 2 motor dengan 1 set pompa.

Anda mungkin juga menyukai