Anda di halaman 1dari 21

Do You Know Ballast ?

Sistem Ballast adalah salah satu


sistem pelayanan dikapal yang
mengangkut dan mengisi air ballast.
Sistem pompa ballast ditujukan
untuk menyesuaikan tingkat
kemiringan dan draft kapal, sebagai
akibat dari perubahan muatan kapal
sehingga stabilitas kapal dapat
dipertahankan.
Pipa ballast dipasang di tangki ceruk depan dan tangki ceruk
belakang (after and fore peak tank), double bottom tank, deep
tank dan tangki samping (side tank). Ballast yang ditempatkan di
tangki ceruk depan dan belakang ini untuk melayani kondisi
trim kapal yang dikehendaki. Double bottom ballast tank dan
deep tank diisi ballast untuk memperoleh sarat air yang layak,
tangki ballast samping untuk memperoleh penyesuaian sarat air
dalam daftar. Tangki ballast diisi dan dikosongkan dengan
saluran pipa yang sama, jika stop valve dipasang pada system
ini. Jumlah berat ballast yang dibutuhkan untuk kapal rata-rata
10% sampai 20% dari displacement kapal. Keperluan system
ballast dari kapal muatan kering (dry cargo ship) adalah sama
dengan system pipa bilga. Sistem pipa ballast harus dapat / bisa
memenuhi sarat untuk menyediakan pengisian air ballast dari
dry cargo tank atau ruangan yang berdampingan. Hubungan
antara saluran pipa bilga dan saluran pipa ballast harus dengan
katup tolak balik (non return valve).
Cara Kerja Ballast

Cara kerja sistem ballast, secara umum adalah


untuk mengisi tangki ballast yang berada di
double bottom, dengan air laut, yang diambil
dari seachest. Melalui pompa ballast, dan
saluran pipa utama dan pipa cabang.
Fungsi Ballast

Sistem ballast merupakan sistem untuk


dapat memposisikan kapal dalam
keadaan seimbang baik dalam keadaan
trim depan maupun belakang, maupun
keadaan oleng. Dalam perencanaannya
adalah dengan memasukkan air
sebagai bahan ballast agar posisi kapal
dapat kembali pada posisi yang
sempurna.
Ada apa saja sih
komponen di sistem
ballast kapal?
1. Tangki Ballast

Tangki ballast berfungsi untuk menjaga


kestabilan kapal baik saat berlayar maupun saat
kapal melakukan bongkar muat. Pada saat
kondisi kapal berlayar, tangki ballast dalam
kondisi kosong, sedangkan saat kapal
melakukan bongkar muat, tangki ballast diisi
untuk menjaga kestabilan kapal.
2. Pipa Ballast

Piping ini sangat membantu dalam melaksanakan ballasting


dan unballasting maupun loading dan discharging muatan
diatas kapal tanker.
3. katup dan fitting.

katup dan fitting yang biasa digunakan adalah :


1. Elbow 90.
2. filter.
3. SDNRV.
4. Gate valve.
5. Sambungan T.
6. Butterfly v/v.
4. Pompa

Pompa yang mendukung system ballast terdiri dari 2 pompa, yang juga
mendukung sistem lain, yakni sistem pemadam dan bilga. Pompa ini
terdiri dari pompa bilga-ballast dan pompa general service.
Pompa general service digunakan sebagai pompa kedua pada sistem
Ballast. Jadi, pompa general service ini kapasitasnya cukup 85% dari
kapasitas pompa Ballast agar dapat menghandle sistem Ballast tersebut,
yaitu 85% dari pompa Ballast – Fire.
5. Outboard

Fungsi outboard adalah untuk mengeluarkan air yang


sudah tidak terpakai. Peletakan Outboard ini haruslah
diatas garis air atau WL dan harus diberi satu katup jenis
SDNRV.
6. Seachest

terdiri dari High Seachest dan Low Seachest.


7. Pipa

terdiri dari pipa cabang dan pipa utama.

a. Sistem Pemadam Kebakaran

Penggunaan air sebagai pemadam kebakaran diperuntukkan bagi semua akibat


kebakaran kapal, kecuali kebakaran yang ditimbulkan dari batubara atau minyak.
Sistem pipa kebakaran di kapal ini dipusatkan di suatu ruangan kapal dan pipa-pipa
ini menggunakan pipa tembaga (copper) atau pipa galvani yang berdiameter 50
sampai 100 mm. Pipa induk kebakaran terbentang disepanjang lambung kapal dan
diperlengkapi dengan hydrant tiap jarak tidak kurang dari 20 meter. Saluran slang
kanvas dihubungkan dengan hydrant.
a) Hydrant

Hydrant berfungsi sebagai sisi discharge dari system


pemadam kebakaran yang dipasang di deck. Hydrant
dirancang dapat mensuplai air dengan tekanan
sedemikian rupa sehingga tekanan pada nozzle (hoses)
mencapai 2,5 Bar, sesuai dengan syarat yang
diharuskan kelas. Pemasangan Hydrant sepanjang
main deck ditempatkan dengan jarak tertentu dimana
panjang hoses (15-20m) dapat mengcover seluruh
bagian dari deck kapal jika terjadi kebakaran.
b) Pompa

Pompa yang mendukung Fire Main system ini terdiri


dari 3 pompa, 2 merupakan pompa general service
yaitu pompa bilga-fire dan fire pump. Sedangkan
yang satu lagi adalah emergency fire pump.
Emergency fire pump terletak di forecastle deck,
yang mana persyaratannya adalah harus
berpenggerak sendiri.
Teknologi pengolahan air ballast

Banyaknya kapal yang melalui perairan tersebut mengandung konsekuensi


logis, yaitu adanya potensi pencemaran baik di pelabuhan, laut, maupun
udara.

Sebagai contoh, tumpahan minyak dari kapal tanker, tumpahan muatan dari
kapal pembawa bahan kimia (chemical tanker), pelepasan SO2, NO2, dan CO2
ke atmosper dari gas buang mesin kapal, dan penyebaran biota laut yang
invasif (invasive marine species) dari tanki balas. Bahan pencemar (polutan)
tersebut secara akumulatif akan merusak ekosistem alam semesta.
Seperti terlihat pada Gambar 1, bahwa ketika kapal-kapal barang seperti kapal
kontainer atau tanker membongkar muatan, air laut dipompa ke dalam
kompartemen di lambung kapal, sedang ketika mengangkut muatan, air laut di
lambung kapal tadi dibuang ke laut. Air laut yang dipompakan ke lambung atau
dibuang ke laut tadi berfungsi sebagai alat untuk menstabilkan dan
menyeimbangkan kapal.
Gambar 2 mengilustrasikan lebih jelas tentang bagaimana pertukaran air balas terjadi.
Sebuah kapal dari Lautan India berlayar melalui Terusan Suez, membongkar muatan di Mediterania
sehingga kapal tersebut perlu mengisi tanki balas sebelum mengarungi Lautan Atlantic.

Pertukaran air balas (ballast water exchange) terjadi di Lautan Atlantik sehubungan dengan akan masuk
ke kawasan Great Lakes. Sehubungan dengan kapal mengangkut muatan terigu/gandum, maka air
balas dibuang ke laut. Dari aktifitas yang digambarkan di atas, di seluruh dunia ada kurang lebih 10
milyar ton meter kubik air balas yang ditransfer kapal setiap tahunnya.
Akibat lain dari datangnya spesies asing kedalam lingkungan baru, air balas yang dibuang ke laut
dapat menyebarkan penyakit menular dan penyakit yang mematikan, dan racun yang secara
potensial dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi manusia dan kehidupan biota laut. air
balas ke ling­kungan perairan pantai berpotensi menyebabkan keracunan bagi biota laut dan
mikro­organisme. Hal ini menyebabkan berbagai masalah, seperti perubahan pola pertum­buh­an,
kerusakan siklus hormonal, kecacatan dalam kelahiran, penurunan sistem kekebalan, dan
menyebabkan kanker, tumor, dan kelainan genetik atau bahkan kematian.

Spesies asing tersebut juga bisa merangsang pertumbuhan biota laut dan sebagai sumber
makanan. Seafood menjadi terkontaminasi dan tidak sehat untuk dikonsumsi manusia. Tidak
mengherankan, penyebaran penyakit Cholera adalah penyakit yang disebabkan polusi laut dari
pengoperasian kapal.

Penelitian terakhir para ahli menyatakan bahwa bakteri penyebab Cholera, Vibrio Cholerae, dapat
menyebar melalui organisme laut yang hidup di air balas. Seafood sebangsa kerang-kerangan
dan air minum juga terkontaminasi ketika kapal membuang air balasnya.

Anda mungkin juga menyukai