Anda di halaman 1dari 99

PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE

PEDOMAN MATERI PEMBELAJARAN


KEROHANIAN ( KE - SH - AN )
TINGKAT POLOS SAMPAI TINGKAT PUTIH

Diterbitkan oleh :

PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE


Pusat Madiun – Indonesia

Sekretariat :

PADEPOKAN AGUNG PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE


Jl. Merak No.10 dan 17, Nambangan Kidul, Manguharjo,
Kota Madiun, Provinsi Jawa Timur Telp. (0351) 451548, 452549, Fax. 473356

i
KATA PENGANTAR

SALAM PERSAUDARAAN, SH TERATE JAYA !

Sadar akan makna proses yang merupakan perjalanan dinamika kehidupan


PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE yang terus menerus dan berkelanjutan menuju
tataran semakin sempurna, maka dengan tersusunya buku materi Kerohanian / ke SH an,
kami bersyukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dan Dewan Pusat menghaturkan ucapan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para pendahulu yang telah
memberikan ajaran kerohanian.
Membangun karakter seorang yang bersetia pada hatinya merupakan suatu pekerjaan
yang cukup sulit. Ini menjadi salah satu alasan bagi kebanyakan pelatih jika mendapati siswa
didiknya tak juga memahami, menghayati, dan mengamalkan ilmu setia hati. Sejauh ini
penyusun mengkaji penyebab berhasil atau tidaknya program kepelatihan ternyata salah satu
faktornya adalah materi ke-SH-an yang cenderung dianggap sepele di beberapa tempat
latihan. Oleh karena itu, penyusun merasa terpanggil untuk menyusun sebuah buku yang
berisi kumpulan materi ke-Setia Hati-an yang disusun secara sitematis dari tingkat ke tingkat.
Harapan dengan adanya buku ini, penyampaian materi Ke-SH-an menjadi lebih
sistematis, efektif dan efisien guna menunjang keberhasilan program pendidikan dan latihan.
Buku ini hanya untuk pegangan Warga Pelatih Setia Hati Terate dan melengkapi system
pembelajaran dan pelatihan kepada siswa Setia Hati Terate.
Terakhir, penyusunan buku ini tentu masih sangat jauh dari kesempurnaan, dan materi
Kerohanian/Ke-SH-an merupakan sebagian kecil dari upaya menuju kesempurnaan yang
bersifat terbatas sebagai pegangan pokok Warga Pelatih ( bukan untuk konsumsi umum ).
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dan menyempurnakan sangat
diharapkan.

Madiun, 01 Juni 2021


DEWAN PUSAT
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
KETUA,

K.R.A. H. ISSOEBIJANTORO, SH

ii
VISI DAN MISI DEWAN PUSAT
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE

VISI :
Terwujudnya manusia yang berbudi luhur, mengerti benar dan salah serta
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

MISI :

1. Mengajak serta para warganya untuk menyingkap tabir/tirai dimana Sang


Mutiara Hidup bertahta.
2. Mempertahankan kehormatan, keselamatan dan kebahagiaan dari
kebenaran.
3. Mempertebal kepercayaan pada diri sendiri dan mengenal diri pribadi
dengan sebaik-baiknya.
4. Mengembangkan dan melembagakan rasa Persaudaraan diantara sesama
anggota dan warganya.
5. Mengajarkan dan membudayakan Pencak Silat sebagai bela diri Nasional
warisan nenek moyang Bangsa Indonesia.
6. Membudayakan tata nilai, keselarasan, etika dan estetika melalui
harmonisasi Wirasa, Wirama dan Wiraga.
7. Mendidik dan melatih manusia agar sehat dan kuat jasmani dan rohani.
8. Mengajak serta para warganya untuk lanjut menyelami pendidikan kejiawaan
guna meraih sejauh-jauhnya kepuasan hidup abadi, lepas dari pengaruh
rangka dan suasana.
9. Mendidik manusia agar patuh, taat pada tata aturan yang berlaku.

iii
PANCASILA

1. KETUHANAN YANG MAHA ESA

2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

3. PERSATUAN INDONESIA

4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN

DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN

5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

iv
LAGU KEBANGSAAN
INDONESIA RAYA

Indonesia Tanah Airku, Tanah Tumpah Darahku,


Di sanalah Aku Berdiri, Jadi Pandu Ibuku,
Indonesia Kebangsaanku, Bangsa dan Tanah Airku,
Marilah Kita Berseru, Indonesia Bersatu.

Hiduplah Tanahku, Hiduplah Negeriku,


Bangsaku, Rakyatku, Semuanya,
Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya,
Untuk Indonesia Raya.

Reff:
Indonesia Raya, Merdeka, Merdeka,
Tanahku, Negriku yang Kucinta,

Indonesia Raya, Merdeka, Merdeka,


Hiduplah Indonesia Raya

v
MARS SETIA HATI TERATE

MAESTOSO LG/Y.4C A. YASCO CH

Setia Hati Terate, pembina persaudaraaan


Semboyan kami bersama, bersatu teguh jaya
Mengabdi Nusa dan Bangsa, dengan tulus iklas
Menjunjung tinggi Pancasila demi Indonesia Raya

Jayalah Setia Hati Terate sepanjanglah masa !


Jayalah Setia Hati Terate sepanjangah masa !

vi
MUKADIMAH
PERSAUDARAAAN SETIA HATI TERATE

Bahwa sesungguhnya hakekat hidup itu berkembang menurut kodrat iramanya


masing-masing menuju kekesempurnaan; demikian pun kehidupan manusia sebagai makhluk
Tuhan yang terutama, hendak menuju ke keabadian kembali kepada “Causa Prima” titik tolak
segala sesuatu yang ada, melalui tingkat ke tingkat, namun tidak setiap Insan menyadari
bahwa apa yang dikejar-kejar itu telah tersimpan menyelinap di lubuk hati nuraninya.

SETIA HATI SADAR, meyakini akan hakiki hayati itu dan akan mengajak serta para
warganya menyingkap tabir tirai selubung hati nurani dimana “SANG MUTIARA” hidup”
bertahta.

Pencak Silat salah satu ajaran SETIA HATI dalam tingkat pertama berintikan seni olah
raga yang mengandung unsur pembelaan diri untuk mempertahankan kehormatan,
keselamatan dan kebahagiaan dari kebenaran terhadap setiap penyerang. Dalam pada itu
Setia Hati sadar dan yakin, bahwa sebab utama dari segala rintangan dan malapetaka serta
lawan kebenaran hidup yang sesungguhnya bukanlah insan, makhluk atau kekuatan yang
diluar dirinya. Oleh karena itu pencak silat hanyalah suatu syarat untuk mempertebal
kepercayaan kepada diri sendiri dan mengenal diri pribadi.

Maka Setia Hati pada hakekatnya tanpa mengingkari segala martabat martabat
keduniawian, tidak kandas/tenggelam pada pelajaran Pencak Silat sebagai pendidikan
ketubuhan saja melainkan lanjut menyelami ke dalam lambang pendidikan kejiwaaan untuk
memiliki sejauh-jauh kepuasan hidup abadi lepas dari pengaruh rangka dan suasana.

Sekedar syarat bentuk lahir, disusunlah organisasi dalam rangka PERSAUDARAAN


SETIA HATI TERATE sebagai ikatan antara saudara Setia Hati ( SH ) dan lembaga yang
bergawai sebagai pembawa dan pemancar cita.

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii

Visi dan Misi DEWAN PUSAT ............................................................................................ III

PANCASILA .......................................................................................................................... iv

LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA .......................................................................... v

MARS SETIA HATI TERATE ................................................................................................ vi

MUKADIMAH ........................................................................................................................ vii

DAFTAR ISI........................................................................................................................... vii

A. TINGKAT POLOS ........................................................................................................... 1

1. SILABUS PEMBELAJARAN ..................................................................................... 2

2. BAB.I. PENDAHULUAN ............................................................................................ 9

3. BAB II. MATERI KEROHANIAN ............................................................................... 10

B. TINGKAT JAMBON ........................................................................................................ 19

1. SILABUS PEMBELAJARAN ..................................................................................... 20

2. BAB.I. PENDAHULUAN ............................................................................................ 26

3. BAB II. MATERI KEROHANIAN ............................................................................... 28

C. TINGKAT HIJAU ............................................................................................................. 40

1. SILABUS PEMBELAJARAN ..................................................................................... 41

2. BAB.I. PENDAHULUAN ............................................................................................ 47

3. BAB II. MATERI KEROHANIAN ............................................................................... 49

D. TINGKAT PUTIH ............................................................................................................. 63

1. SILABUS PEMBELAJARAN ..................................................................................... 64

2. BAB.I. PENDAHULUAN ............................................................................................ 68

3. BAB II. MATERI KEROHANIAN ............................................................................... 70

E. PENUTUP ....................................................................................................................... 90

F. LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................... 91

viii
PEDOMAN MATERI PEMBELAJARAN
KEROHANIAN ( KE - SH - AN )

TINGKAT POLOS

Diterbitkan oleh :

PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE


Pusat Madiun – Indonesia

Sekretariat Pusat :

PADEPOKAN AGUNG PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE


Jl. Merak No.10 dan 17, Nambangan Kidul, Manguharjo,
Kota Madiun, Provinsi Jawa Timur Telp. (0351) 451548, 452549, Fax. 473356

1
SILABUS PEMBELAJARAN
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE

TINGKAT : POLOS
ALOKASI WAKTU : 32 X PERTEMUAN / 16 MINGGU / 4 BULAN

NO MATERI POKOK INDIKATOR / TUJUAN PEMEBELAJARAN URAIAN SINGKAT MATERI PEMBELAJARAN

1 Sejarah 1.1. Sejarah singkat SETIA HATI, meliputi : a. Didirikan oleh Ki Ageng Surodiwirjo.
1.1.1. Tokoh pendiri b. Tahun 1903, mendirikan perkumpulan yang diberi nama
1.1.2. Tempat dan tahun berdiri "SEDULUR TUNGGAL KECER" di Tambak Gringsing
1.1.3. Perkembangan awal SETIA HATI Gresik, dengan permainan pencak silat yang bernama
"JOYO GENDHELO", lengkapnya “ JOYO GENDHELO
CIPTO MULYO “. Tujuan perkumpulan tersebut agar
warganya mempunyai kepribadian yang tangguh, kuat dan
bersatu.
c. Dalam perkembangannya, Ki Ageng Surodiwirjo
mempunyai murid antara lain : Bpk. Hardjo Oetomo,
Bpk. Munandar, Bpk Kusnendar, Bpk. Mustajab.
d. Mengikuti pekerjaannya, kemudian Ki Ageng Surodiwirjo
pindah dan menetap di Madiun, tepatnya di desa Winongo.
Tahun 1917 mengubah nama perkumpulannya dari
"SEDULUR TUNGGAL KECER" menjadi
“PERSAUDARAAN SETIA HATI”.
e. Pada hari Jumat Legi, 10 November 1944, Ki Ageng
2
NO MATERI POKOK INDIKATOR / TUJUAN PEMEBELAJARAN URAIAN SINGKAT MATERI PEMBELAJARAN
Surodiwirjo wafat dan dimakamkan di Winongo.

1.2. Sejarah berdirinya PERSAUDARAAN SETIA a. Didirikan oleh Ki Hajar Hardjo Oetomo yang merupakan
HATI TERATE yang meliputi : salah satu murid dari Ki Ageng Surodiwiryo.
1.2.1. Tokoh pendiri b. Pada tahun 1922, Ki Hajar Hardjo Oetomo mendirikan
1.2.2. Tempat dan tahun berdiri perkumpulan/perguruan di Pilangbango- Madiun dengan
1.2.3. Perkembangan awal nama Setia Hati Muda (SHM) / P.S.C (Pencak Sport Club)/
PERSAUDARAAN SETIA HATI P.S.C (Pemuda Sport Club)
TERATE c. Dari tahun 1922-1947 masih berbentuk perguruan. Pada
1.2.4. Azaz , Dasar dan Sifat tahun 1942 ada usulan dari Bapak Soeratno
1.2.5. Jati Diri Organisasi Soerengpati, untuk mengubah nama SH. P.S.C (Pemuda
1.2.6. Tujuan Organisasi Sport Club), menjadi “SH TERATE”. Kemudian pada tahun
1948 diadakan Kongres I (pertama) di rumah Bapak
Hardjo Oetomo untuk mengubah “Perguruan” menjadi
“Organisasi”. Selanjutnya, setelah menjadi Organisasi
maka namanya menjadi “PERSAUDARAAN SETIA HATI
TERATE” dan berkembang sampai sekarang.
d. Pada saat itu ditunjuk Ketua Pusat PERSAUDARAAN
SETIA HATI TERATE, yaitu Bapak RM. Soetomo
Mangkoedjojo.
3
NO MATERI POKOK INDIKATOR / TUJUAN PEMEBELAJARAN URAIAN SINGKAT MATERI PEMBELAJARAN

e. Azaz, Dasar dan Sifat


Pancasila ; Undang-undang Dasar 1945 ; Persaudaraan
yang kekal abadi berdasarkan prinsip saling sayang
menyayangi, hormat-menghormati dan saling bertanggung
jawab atas dasar kejujuran dan ketulusan hati.
f. Jati diri Organisasi
Persaudaraan ; Keteladanan ; Pengabdian
g. Tujuan Organisasi
Ikut mendidik manusia agar berbudi luhur, tahu benar dan
salah, Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa serta ikut Memayu Hayuning Bawana.

2 Panca Dasar 2.1. Pengertian dari Panca Dasar a. Kata “Panca” dalam Bahasa Sanskerta artinya “Lima”,
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE. sedangkan kata “Dasar” dalam hal ini berarti pedoman,
2.2. Isi dari Panca Dasar PERSAUDARAAN landasan, pondasi. Maka Panca Dasar PERSAUDARAAN
SETIA HATI TERATE SETIA HATI TERATE adalah Lima Aspek/Dasar sebagai
pedoman, landasan dan pokok yang diajarkan di
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE.
4
NO MATERI POKOK INDIKATOR / TUJUAN PEMEBELAJARAN URAIAN SINGKAT MATERI PEMBELAJARAN
b. Isi Panca Dasar PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE :
1. Persaudaraan
2. Olah Raga
3. Beladiiri
4. Kesenian
5. Kerohanian / Ke SH an
Isi dari Panca Dasar merupakan satu kesatuan yang saling
berkaitan.

3 Tata Krama, Etika/Estetika, 3.1. Pengertian a. Tata krama terdiri atas kata Tata Artinya adat, norma atau
Perilaku ( Atitude ) 3.2. Orientasi dan Tata Krama dalam pergaulan aturan dan Krama artinya sopan santun atau aturan
sehari – hari tindakan. Jadi tata karama artinya norma kebiasaan yang
3.3. Tujuan Tata Krama mengatur sopan santun dan disepakati oleh lingkungan
3.4. Hak dan Kewajiban Siswa (Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung). Sistem
pengaturan dalam pergaulan yang harus memiliki sikap
saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan
santun. tata karma, etika/estetika tidak lain adalah prilaku.
b. Tata Krama, Etika/Estetika, Perilaku dalam lingkungan
keluarga, masyarakat, berbangsa dan bernegara serta
dalam PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE.
5
NO MATERI POKOK INDIKATOR / TUJUAN PEMEBELAJARAN URAIAN SINGKAT MATERI PEMBELAJARAN
c. Tujuan Tata Krama antara lain : Menghormati sesama,
tidak menyinggung perasaan orang lain, tidak
mengganggu ketentraman orang lain dan menyesuaikan
serta menjunjung tinggi budaya setempat yang baik
d. Hak dan kewajiban siswa antara lain : hak menerima
materi ajaran sesuai tingkatannya dan berkewajiban
menghormati pelatih dan warga lain, saling menghormati
sesama siswa, mematuhi tata tertib siswa,

4 Mental dan Kedisipllinan 4.1. Pengertian a. Mental, sesuatu yang bersangkutan dengan batin dan
4.2. Implementasi penanaman Mental dan watak manusia, yang bukan bersifat badan atau tenaga.
Kedisiplinan b. Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap
nilai-nilai yang dipercaya yang merupakan tanggung
jawabnya. Pembinaan mental yang baik akan
meningkatkan kedisiplinan siswa tingkat polos dalam
berlatih.
c. Penanaman mental kedisiplinan antara lain :
- Hadir 15 menit sebelum latihan dimulai
- Memakai seragam latihan yang telah ditetapkan
- Berjabat tangan dengan pelatih atau warga lain ditempat
latihan sebelum dan sesudah latihan
- Berjabat tangan dengan sesama siswa pada waktu akan
6
NO MATERI POKOK INDIKATOR / TUJUAN PEMEBELAJARAN URAIAN SINGKAT MATERI PEMBELAJARAN
dan selesai latihan
- Menyanyikan lagu kebangsaan INDONESIA RAYA dan
Mars SETIA HATI TERATE
- Dilarang merokok ditempat latihan
- Dilarang membawa dan meminum minuman keras serta
tidak boleh membawa dan memakai narkoba
- Mematuhi tata tertib yaitu sesuai dengan janji siswa
- Berdo'a sebelum dan sesudah latihan

5 Pencak Silat dan Budaya 5.1. Pengertian Pencak Silat a. Pencak adalah permainan (keahlian) dengan kepandaian
Bangsa 5.2. Pencak Silat sebagai budaya Bangsa menangkis, mengelak, dan sebagainya yang mengandung
Indonesia unsur seni.
5.3. Nilai luhur Pencak Silat sebagai budaya b. Silat adalah kepandaian berkelahi, bela diri khas
Bangsa Indonesia dengan ketangkasan membela diri dan
menyerang untuk pertandingan atau perkelahian.
c. Pencak silat merupakan bagian dari budaya bangsa yang
memiliki nilai luhur. Nilai-nilai luhur terkandung dalam jati
diri Bangsa. Pencak silat tidak hanya memiliki unsur
beladiri saja, namun juga mengandung nilai-nilai yang baik
untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
7
NO MATERI POKOK INDIKATOR / TUJUAN PEMEBELAJARAN URAIAN SINGKAT MATERI PEMBELAJARAN
d. Nilai luhur dan unsur Pencak Silat :
- Olah Raga
- Bela Diri
- Seni Budaya
- Mental Spiritual
8
BAB I
PENDAHULUAN

Sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PERSAUDARAAN


SETIA HATI TERATE.hasil Parapatan Luhur Tahun 2021, bahwa PERSAUDARAAN SETIA
HATI TERATE adalah organisasi persaudaraan yang berazaskan Pancasila dan
berlandaskan pada Undang-undang Dasar Tahun 1945, mendidik dan mengajarkan
keluhuran budi, dengan mengutamakan ajaran, sifat serta watak perguruan, bertujuan ikut
mendidik manusia agar berbudi luhur, tahu benar dan salah, beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa serta ikut Memayu Hayuning Bawana. PERSAUDARAAN SETIA
HATI TERATE tidak berpolitik, tidak berafiliasi, tidak terikat dan tidak memiliki ikatan apapun
dengan organisasi politik maupun organisasi kemasyarakatan manapun
Untuk mewujudkan tujuan organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
sebagaimana dimaksud dalam Mukadimah, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga,
maka disusunlah pedoman materi Kerohanian / Ke SH an yang diajarkan dalam kegiatan
Latihan Siswa, yang dalam pelaksanaannya didasarkan pada Pedoman Latihan yang
ditetapkan oleh Dewan Pusat dan Pengurus Pusat. Materi Ajaran Kerohanian / Ke SH an ini
dapat dikembangkan sepanjang sesuai dengan Prinsip / Pakem Ajaran dan tidak
bertentangan dengan Hukum, Norma Agama, Kesusilaan, Kepatutan dan Kemanfaatan.
Dalam pelaksanaan kegiatan Latihan Siswa, Pelatih atau Warga lainnya dilarang
mengajarkan materi-materi yang tidak sesuai dengan Pedoman yang ditetapkan oleh Dewan
Pusat dan Pengurus Pusat. Dalam buku pedoman ini, disampaikan materi kerohanian / ke SH
an beserta silabus pembelajaran untuk tingkat Polos. Materi kerohanian / ke SH an tingkat
Polos ini, terdiri dari beberapa materi pokok yang telah disusun dan dikembangkan sesuai
dengan Silabus Pembelajaran, yang didalamnya memuat tentang :
1. Sejarah
2. Panca Dasar
3. Tata Krama, Etika dan Perilaku ( Atitude )
4. Mental dan Kedisiplinan
5. Pencak Silat dan Budaya Bangsa.
Dengan adanya Buku Pedoman Materi Kerohanian/Ke SH an ini diharapkan pelatih/warga
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE dapat memberikan Materi Kerohanian/Ke SH an
kepada siswa tingkat Polos dengan baik.

9
BAB II
MATERI KEROHANIAN / KE SH AN

1. SEJARAH
1.1. SEJARAH SINGKAT SETIA HATI.
Pada tahun 1876, lahirlah seorang yang diberi nama Mohammad Masdan
akhirnya disebut KI AGENG SURODIWIRYO. Ia anak dari Ki Ageng Suromihardjo
dari Jombang, kemudian pada usia 14 tahun, ia ikut wedono di Wonokromo, dan
pada usia 15 tahun ia pergi ke Jombang ikut berlatih pencak silat di pondok
pesantrenTebu Ireng.
Tahun 1892 pindah ke Bandung/Parahiyangan sambil belajar pencak silat.
Tahun 1893 pindah ke Betawi, lalu ke Bengkulu dan kemudian ke Padang, disana
juga belajar pencak daerah setempat, beberapa waktu kemudian pindah lagi ke
Aceh serta ke luar negeri, antara lain ke Wina dan Belanda. Tahun 1902 beliau
kembali ke Surabaya dan bekerja sebagai Polisi dengan pangkat Mayor. Tahun
1903, mendirikan perkumpulan yang diberi nama "SEDULUR TUNGGAL KECER"
di Tambak Gringsing dengan permainan pencak silat yang bernama "DJOJO
GENDHELO/JOYO GENDHELO".
Untuk perkembangan pencak silat tersebut Ki Ageng Surodiwiryo
mempunyai murid : Bpk. Hardjo Utomo, Bpk. Munandar, Bpk Kusnendar, Bpk.
Mustajab, dan lain-lan. Dengan meningkatnya kesadaran untuk menjadi bangsa
yang kuat. Kemudian Ki Ageng Surodiwiryo pindah dan menetap di Madiun,
tepatnya di desa Winongo. Tahun 1917 merubah nama perkumpulannya dari
"SEDULUR TUNGGAL KECER" menjadi “PERSAUDARAAN SETIA HATI”. Pada
hari Jumat legi, 10 November 1944, Ki Ageng Surodiwiryo wafat dan dimakamkan
di Desa Winongo ( sekarang Desa Winongo ) Kecamatan Manguharjo Kota
Madiun, Jawa Timur.
1.2. SEJARAH SINGKAT PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
Pada tahun 1922, Bpk. Ki Hajar Hardjo Utomo memohon ijin kepada Ki
Ageng Surodiwiryo bahwa ingin mendirikan perkumpulan/perguruan sendiri.
Akhirnya beliau mendirikan perkumpulan/perguruan dengan nama P.S.C (Pencak
Sport Club), didirikan pada hari Sabtu Legi tanggal 2 September tahun 1922
M, bertepatan dengan tanggal 10 Muharram tahun 1341 Hijriah atau 10 Suro
tahun 1853 Saka, di Desa Pilangbango, Kota Madiun, Provinsi Jawa Timur,
Indonesia
Dalam perkembangannya, P.S.C mengalami perubahan akronim menjadi
P.S.C (Pemuda Sport Club), namun oleh masyarakat dikenal dengan nama SH
Muda/SH P.S.C, karena didirikan oleh murid “SETIA HATI”. Bapak Harjo Utomo
adalah kadhang dari Persaudaraan Setia Hati yang didirikan Ki Ngabei Surodiwiryo

10
yang berpusat di Winongo, Madiun. Pelajaran pencak silat dan kerohanian Setia
Hati Terate bersumber dari Setia Hati. Namun, dalam penghayatan, pendidikan
dan pelajaran tersebut diselaraskan dengan situasi dan kondisi serta dimodernisir
menurut kebutuhan waktu dan lingkungan.
SETIA HATI TERATE Dari tahun 1922-1947 masih berbentuk perguruan.
Pada tahun 1942 ada usulan dari Bapak Soeratno Sorengpati, untuk mengubah
nama SH. P.S.C (Pemuda Sport Club), menjadi “SH TERATE”. Kemudian pada
tahun 1948 diadakan konferensi I di rumah Bapak Hardjo Oetomo untuk merubah
“Perguruan” menjadi “Organisasi”. Selanjutnya, setelah menjadi Organisasi maka
namanya menjadi “PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE” dan berkembang
sampai sekarang. Pada saat itu terpilihlah Ketua Pusat Persaudaraan Setia Hati
Terate, yaitu Bapak Soetomo Mangkoedjojo. Pada hari sabtu legi, 12 April 1952, Ki
Hadjar Hardjo Oetomo wafat dan dimakamkan di Pilangbango (sekarang
Kelurahan Pilangbangu ) Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun, Jawa Timur.
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE berazaskan pada Pancasila dan
Undang – undang Dasar 1945 yang mempunyai tujuan Ikut mendidik manusia agar
berbudi luhur, tahu benar dan salah, Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta ikut Memayu Hayuning Bawana. PERSAUDARAAN SETIA HATI
TERATE berkedudukan dan berpusat di Padepokan Agung PERSAUDARAAN
SETIA HATI TERATE, Jalan Merak No 10 dan 17 Kelurahan Nambangan Kidul
Kecamatan Manguharjo Kota Madiun Provinsi Jawa Timur.

2. PANCA DASAR
2.1. PENGERTIAN DARI PANCA DASAR PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE.
Kata “Panca” dalam Bahasa Sanskerta artinya “Lima”, sedangkan kata
“Dasar” dalam hal ini berarti pedoman, landasan, pondasi. Maka Panca Dasar
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE adalah Lima Aspek/Dasar sebagai
pedoman, landasan dan pokok yang diajarkan di PERSAUDARAAN SETIA HATI
TERATE.
Dari penjabaran arti PANCA DASAR tersebut diatas, dijadikan ajaran di
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE, sebagaimana tertuang dalam Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumat Tangga. Ajaran sebagaimana dimaksud merupakan
materi utama yang diajarkan dalam kegiatan Latihan Siswa, yang dalam
pelaksanaannya didasarkan pada Pedoman Latihan yang ditetapkan oleh
Pengurus Pusat.

11
2.2. ISI PANCA DASAR PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
PANCA DASAR yang diajarkan di PERSAUDARAAN SETIA HATI
TERATE sebagai berikut :
1. Persaudaraan, adalah Persaudaraan yang kekal dan abadi.
2. Olah Raga, adalah Unsur olah raga dalam berlatih Pencak Silat
3. Bela diri, adalah unsur pembelaan diri
4. Kesenian, adalah unsur kesenian dan kebudayaan bangsa
5. Kerohanian atau Ke SH an, mengajarkan sikap dan perilaku sopan santun
yang berbudi luhur tahu benar dan salah.
Makna dari masing – masing Panca Dasar lebih lanjut diberikan pada jenjang
tingkat selanjutnya ( Jambon ).

3. TATA KRAMA, ETIKA/ESTETIKA DAN PERILAKU ( ATITUDE )


3.1. PENGERTIAN
Tata krama terdiri atas kata Tata Artinya adat, norma atau aturan dan
Krama artinya sopan santun atau aturan tindakan. Jadi tata krama artinya norma
kebiasaan yang mengatur sopan santun dan disepakati oleh lingkungan. Sistem
pengaturan dalam pergaulan yang harus memiliki sikap saling menghormati dan
dikenal dengan sebutan sopan santun. tata krama/ etika tidak lain adalah perilaku.
Sesuai dengan tujuan Organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI
TERATE, sangatlah penting Tata Krama untuk diajarkan, dibina dan
diaplikasikan/dipraktekan. Karena tata krama berkaitan langsung dengan sifat dan
sikap seseorang, sehingga terbentuklah sifat dan sikap seseorang yang Berbudi
Luhur, Tahu Benar dan Salah serta Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3.2. ORIENTASI DAN TATA KRAMA DALAM PERGAULAN SEHARI – HARI
Tata krama / norma atau kebiasaan yang terbentuk pada diri seseorang
yang salah satunya melalui latihan di PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE,
akan berdampak pula dalam kehidupan setiap hari, baik dalam kehidupan
beragama, keluarga, organisasi, masyarakat maupun bangsa dan negara,
Seseorang yang mempunyai tata krama, norma, sopan santun yang baik tentunya
akan sangat diterima oleh lingkungan sekitar, khususnya bagi siswa
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE.
Bentuk dari tata krama sebagai siswa PERSAUDARAAN SETIA HATI
TERATE, yang dapat diterapkan dalam kehidupan dan pergauan sehari – hari
antara lain :
a. Tata Krama dalam kehidupan beragama
Pada prinsipnya dalam setiap Agama telah diatur dan diajarkan tentang tata
krama, norma ataupun sopan santun. PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
tidak membedakan antara pemeluk Agama yang satu dengan yang lainnya.
Tata krama dalam kehidupan beragama yang dapat diterapkan antara lain :

12
- Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan Agama dan
keyakinannya masing-masing.
- Menghormati antar satu pemeluk Agama maupun antar pemeluk Agama
yang berbeda.
- Tidak memaksakan kehendak atas keyakinan terhadap pemeluk Agama
yang berbeda.
- Tidak membawa dan mengajarkan paham Agama radikalisme.
b. Tata Krama dalam Keluarga
1) Kepada Orang Tua
Bapak dan ibu adalah orang yang paling utama yang harus kita
hormati dan kita sayangi. Jasa bapak ibu kepada kita tidak bisa dihitung
dalam bentuk materi berupa apapun. Selain mereka sebagai orang
berperan utama dalam menghadirkan kita ke dunia, bapak dan ibu adalah
orang yang mengasuh, memelihara, melindungi, mendidik dan sebagainya,
sehingga kita mampu berdiri sendiri melaksanakan tugas memelihara tubuh
kita sendiri.
Seringkali terdapat contoh dalam kehidupan ini, seorang anak yang
mendurhakai bapak ibunya maka anak tersebut tidak akan memperoleh
kebahagiaan dan kesejahteraan di dunia akhirat. Sebagai pedoman berbakti
kepada bapak dan ibu kita antara lain :
- Menghormati, dengan cara tidak mengeluarkan kata-kata keras, tidak
sopan (membentak, mengumpat, mengungkit, dan sebagainya) apalagi
melakukan tindak kekerasan.
- Mengasihi, dengan cara memberi kasih sayang kita kepada kedua
orang tua, baik dengan perbuatan atau tindakan.
- Memperhatikan, dengan jalan bisa “memperdulikan” kemauan dan
pendapat bapak ibu. Ini bisa dengan menuruti kemauan beliau dengan
tidak bertentangan dengan kebenaran kita; atau apabila bertentangan
dengan kebenaran maka harus bisa menjelaskan bahwa kemauan
mengajukan tersebut pada dasarnya kurang benar dengan jalan “matur”
atau argumentasi kita dengan baik (tidak berbicara kasar dan
sebagainya).
- Meringankan beban, beban disini mengambil bentuk bermacam macam
antara lain beban dalam bentuk ekonomi, pekerjaan, pikiran dan
sebagainya. Cara kita meringankan beban, kalau mungkin yaitu
mengambil alih beban, membantu menyelesaikan dan sebagainya.
- Menyenangkan hati, menyenangkan hati adalah membuat senang hati
kedua orang tua, dengan cara melaksanakan kemauan orang tua
selama tidak bertentangan dengan kebenaran.

13
2) Kepada Saudara Keluarga
Sikap terhadap saudara diterapkan dengan semestinya. Apabila
merasa sebagai saudara tua, maka kepada adik kita harus menunjukkan
sikap menyayangi, membimbing, melindungi, dan menasehati. Sebaliknya
apabila sebagai saudara muda, kita harus bisa menghormati, mentaati
nasehatnya yang benar dan sebagainya. Kebanyakan masyarakat di kota
pada umumnya, sedikit demi sedikit sudah mulai terputus ikatan
kekeluargaan. Ini kebanyakan terjadi pada tingkat keturunan "saudara
sepupu". Di sini yang perlu diperhatikan adalah mereka adalah saudara kita
pada garis keturunan yang sama, atau setidak tidaknya mereka adalah
sedarah dengan kita.
Oleh karena itu harus menjaga jangan sampai garis saudara
seketurunan ini sampai terputus istilah jawanya "Kepaten Obor", dengan
jalan memutus ikatan tali saudara seketurunan baik terhadap anak kita.
Disini sikap tenggang rasa wajib ditimbulkan. Kalaupun mereka (saudara
sepupu) membutuhkan bantuan kita, hendaknya memberikan bantuan
dengan tidak merugikan diri kita sendiri, sebaliknya apabila kita
membutuhkan pertolongan mereka di pandang dirasa perlu, tidak salah jika
meminta bantuan mereka. Idealnya sebagai manusia SH Terate yang baik,
tidak "Merepotkan" orang lain.
Saat ini atau suatu saat, saudara pasti menjadi kepala keluarga
(apabila berkeluarga), atau ibu rumah tangga apabila wanita. Peran saudara
dituntut untuk mampu menciptakan suasana kebahagiaan dan
kesejahteraan di rumah tangga saudara "Rumahku adalah Surgaku"
Saudara harus bisa bersikap sebagaimana mestinya. Apabila
sebagai suami, maka jalankan kewajiban dengan baik antara lain sebagai
pencari nafkah, perlindung, pendidik. Sebaliknya apabila saudara menjadi
seorang ibu, harus menjalankan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga
yang baik antara lain memberi dorongan kepada suami untuk berkarya,
mendidik putra/putri.
- Bekali putra saudara sebelum menempuh kehidupan bermasyarakat
dengan iman dan taqwa serta budi pekerti yang baik sehingga tidak
terpengaruh oleh pergaulan yang tidak baik.
- Timbulkan suasana yang baik apabila saudara ingin putra dan putri
saudara menjadi anak yang berhasil.
- Dalam bersikap atau berbuat sesuatu, berilah contoh yang baik kepada
putra/putri saudara.
- Berilah peluang bagi putra/putri saudara agar mampu mengembangkan
bakat dan kemampuannya.

14
c. Tata Krama dalam Masyarakat
Peranan kita sebagai warga PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
yang berdiam disuatu tempat, menjadi warga/penduduk suatu tempat
semestinya ditunjang oleh jiwa Setia Hati antara lain :
- Memenuhi peraturan yang berlaku
- Ikut menjaga kebersihan/kelestarian lingkungan
- Berpartisipasi terhadap kegiatan lingkungan
- Bergaul dengan tetangga yang baik (saling menghormati)
- Datang dan memberi pertolongan pada saat tetangga mendapat musibah
Tata krama juga berlaku di lingkungan sekolah sebagai seorang pelajar,
mahasiswa atau pendidik tata krama di lingkungan sekolah sangat diperlukan,
antara lain :
- Sikap terhadap guru
Apabila ingin berhasil dalam menempuh suatu pelajaran di sekolah,
pandanglah guru sebagai orang tua (bapak/ibu) saudara yang mengasihi
saudara.
- Sikap terhadap siswa
Saudara mesti bersikap bagaimana terhadap siswa? Kalau saudara tidak
mengerti mesti berbuat bagaimana, maka ingatlah bahwa saudara adalah
sebagai manusia Persaudaraan Setia Hati Terate yang telah diberi
pengertian mengenai persaudaraan dan arti lambang. Terapkan saja
pelajaran itu kepada sesama siswa atau umat di dunia ini, maka saudara
akan memperoleh rasa simpati dari teman-teman saudara.
d. Tata Krama dalam berbangsa dan bernegara
Sebagai warga negara yang baik, tentunya kita harus mematuhi aturan dan
perundang-undangan yang berlaku di Negara. Beberapa contoh tata krama
yang berlaku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara antara lain :
- melaksanakan sepenuhnya Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;
- mengangkat harkat dan martabat bangsa dan negara;
- menjadi perekat dan pemersatu bangsa dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
- menaati semua peraturan perundang-undang yang berlaku.
e. Tata Krama dalam PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
Sebagai seorang siswa yang berlatih di PERSAUDARAAN SETIA HATI
TERATE, ada beberapa contoh tata krama yang diajarkan sebagai bekal dalam
kehidupan, antara lain :
- Menghormati pelatih dan warga PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
- Saling amat mengamati dan menghormati antara sesama siswa
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
- Mematuhi tata tertib siswa

15
- Patuh dan tunduk terhadap peraturan Organisasi
- Menjaga tali Persaudaraan antara sesama siswa dan warga
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
- Menjaga nama baik PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
3.3. TUJUAN TATA KRAMA
Dengan dijabarkannya beberapa contoh tata krama di atas, tentunya
mempunyai tujuan. Adapun tujuan dari tata krama tersebut antara lain :
- Membentuk seseorang menjadi manusia yang berbudi luhur, tahu benar dan
salah serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Membuat seseorang disegani, dihormati dan disenangi oleh orang lain.
- Mendapatkan kemudahan dalam menjaga hubungan baik dan mempererat tali
persaudaraan antara siswa dan warga PERSAUDARAAN SETIA HATI
TERATE
- Memberi keyakinan terhadap diri sendiri dalam setiap situasi dan kondisi
- Dapat memelihara suasana yang baik dalam kehiduan beragama, keluarga,
masyarakat berbangsa dan bernegara khususunya dalam organisasi
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE.
- Menjaga nama baik Organisai PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
3.4. HAK DAN KEWAJIBAN SISWA
Tugas siswa adalah untuk menuntut ilmu, laksanakan tugas tersebut
dengan baik. Di dalam menuntut ilmu, perlu ditunjang beberapa faktor penunjang
agar berhasil, antara lain adalah menciptakan suasana gembira, menjaga agar
tubuh tetap sehat (dengan berolah raga pencak silat misalnya, memanfaatkan
waktu sebaik mungkin dengan mengisi kegiatan-kegiatan positif).
Sebagai seorang siswa di Organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE,
berlaku hak dan kewajiban sebagai siswa yang harus dipahami dan ditaati, antara
lain :
a. Kewajiban Siswa
1. Mematuhi aturan dan tata tertib yang berlaku di PERSAUDARAAN SETIA
HATI TERATE.
2. Wajib melaksanakan dan melestarikan ajaran, tradisi dan aturan organisasi
serta menjaga nama baik PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE.
3. Serta kewajiban-kewajiban lain yang ditentukan oleh PERSAUDARAAN
SETIA HATI TERATE.
b. Hak Siswa
1. Mengikuti latihan dan memperoleh materi dan pelajaran di
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE sesuai dengan tingkatanya.
2. Mengikuti ujian kenaikan tingkat dari Polos ke Jambon sesuai dengan
aturan dan tata tertib Organisasi.
3. Serta hak lain yang telah diatur dalam ketentuan organisasi.

16
4. MENTAL DAN KEDISIPLINAN
4.1. PENGERTIAN
Mental bersangkutan dengan batin dan watak manusia, yang bukan bersifat
badan atau tenaga. Sedangkan displin merupakan perasaan taat dan patuh
terhadap nilai-nilai yang dipercaya yang merupakan tanggung jawabnya.
Pembinaan mental yang baik akan meningkatkan kedisplinan siswa tingkat polos
dalam berlatih.
4.2. PENAMAMAN MENTAL DAN KEDISIPLINAN
Penanaman mental serta kedisiplinan untuk siswa tingkat Polos di
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE antara lain dimulai dengan :
- Hadir 15 menit sebelum latihan dimulai
- Memakai pakaian yang telah ditetapkan
- Berjabat tangan dengan pelatih atau warga lain ditempat latihan sebelum dan
sesudah latihan
- Berjabat tangan dengan sesama siswa pada waktu akan dan selesai latihan
- Dilarang merokok ditempat latihan
- Dilarang membawa/minum-minuman keras dan narkoba
- Mematuhi tata tertib yaitu sesuai dengan janji siswa
- Berdo'a sebelum dan sesudah latihan

5. PENCAK SILAT DAN BUDAYA BANGSA.


5.1. PENGERTIAN PENCAK SILAT
Sesuai dengan Panca Dasar PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE, yang
salah satunya adalah Bela Diri, maka sebagai siswa dan calon warga
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE dalam berlatih Pencak Silat harus
terlebih dahulu mengetahui dan memahami Pencak Silat. Sehingga dalam berlatih
dan menerapkannya dapat menghayati dan menerapkan dengan baik.
Pencak adalah permainan (keahlian) untuk mempertahankan diri dengan
kepandaian menangkis, mengelak, dan sebagainya. Silat adalah kepandaian
berkelahi, seni bela diri khas Indonesia dengan ketangkasan membela diri dan
menyerang untuk pertandingan atau perkelahian
Di dalam Organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE diajarkan seni
bela diri Pencak Silat yang terangkum dalam Senam dan Jurus terbagi dalam
beberapa tingkatan sesuai dengan jenjang yang diikuti. Selain itu di
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE juga diajarkan bagaimana menggunakan
keahlian Pencak Silat untuk kejuaraan atau pertandingan.
5.2. PENCAK SILAT SEBAGAI BUDAYA BANGSA INDONESIA
Telah diketahui bersama bahwa Pencak Silat merupakan budaya bangsa
warisan leluhur yang sudah ada sejak dulu. Oleh karena itu Pencak Silat perlu
untuk dijaga, dilestarikan dan diwariskan. Hal iini sesuai dengan Panca Dasar

17
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE, bahwa dalam Pencak Silat/Bela Diri
mengandung unsur budaya melalui keindahan gerak dan fungsi dari Pencak Silat.
5.3. NILAI LUHUR PENCAK SILAT SEBAGAI BUDAYA BANGSA
Telah disebutkan diatas bahwa Pencak Silat merupakan bagian dari budaya
bangsa yang memiliki nilai luhur. Nilai-nilai luhur terkandung dalam jati diri. Pencak
silat tidak hanya memiliki nilai aspek beladiri saja, namun pencak silat memiliki nilai
yang baik untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai luhur dan aspek Pencak Silat antara lain :
a. Mental Spiritual, meningkatkan mental dan spritual serta keyakinan diri dalam
kehidupan sehari-hari. Namun demikian, setiap orang yang mempunyai
keahlian dalam pencak silat tidak boleh menyombongkan diri terhadap
kepandaian atau ketrampilan pencak silatnya.
b. Olah Raga, dengan berlatih pencak silat diharapkan juga sebagai sarana untuk
olah raga. Sehingga kesehatan badan tetap terjaga.
c. Seni Budaya, mengandung unsur keindahan dalam setiap gerak dan menjaga
budaya warisan leluhur.
d. Bela Diri, untuk membela diri dalam menghadapi situasi dan kondisi yang
mengancam jiwa dan raga.

18
PEDOMAN MATERI PEMBELAJARAN
KEROHANIAN ( KE SH AN )

TINGKAT JAMBON

Diterbitkan oleh :

PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE


Pusat Madiun – Indonesia

Sekretariat Pusat :

PADEPOKAN AGUNG PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE


Jl. Merak No.10 dan 17, Nambangan Kidul, Manguharjo,
Kota Madiun, Provinsi Jawa Timur Telp. (0351) 451548, 452549, Fax. 473356

19
SILABUS PEMBELAJARAN
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE

Tingkat : JAMBON
Alokasi Waktu : 48 X PERTEMUAN / 24 MINGGU /6 BULAN

No Materi Pokok Indikator Uraian Singkat Materi Pembelajaran

1. Sejarah Memahami Sejarah Singkat PERSAUDARAAN SETIA a. Pasca wafatnya Ki Hadjar Hardjo Oetomo pada
HATI TERATE. Siswa memiliki gambaran pengetahuan tanggal 14 April 1952, kegiatan SH Terate
tentangsituasi / catatan-catatan yang berarti/penting terkait diteruskan para siswanya. Posisi "guru" atau
dengan tindakan-tindakan dan pengalaman pendiri Setia pemimpin SH Terate sudah selayaknya diisi.
Hati Terate dimasalampau, yang bisa menjadikan motifasi b. Gagasan perubahan sistem komunikasi di tubuh SH
bagi generasi-generasi pewaris Setia Hati Terate Terate yang pernah dibicarakan dalam Kongres I
1.1. Kongres II PERSAUDARAAN SETIA HATI (pertama) di Pilangbango pada tahun 1948,
TERATE semakin mengerucut.
1.2. Hasil Kongres II PERSAUDARAAN SETIA HATI c. Pada tanggal 13 September 1953, dengan
TERATE digelarnya Kongres II (kedua) SH Terate bertempat
di kediaman Bapak RM Soetomo Mangkoedjojo, Jl.
Diponegoro No. 45 Madiun menghasilkan beberapa
keputusan penting.
d. Hasil kongres II PERSAUDARAAN SETIA HATI
TERATE, sebagai berikut :
- Menyusun Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran
Rumah Tangga (ART) SH Terate.
20
No Materi Pokok Indikator Uraian Singkat Materi Pembelajaran
- Menetapkan Bapak RM. Soetomo Mangkoedjojo
sebagai Ketua SH Terate Pusat.
- Untuk menghargai jasa Bapak Hardjo Oetomo
maka SH Terate memberikan gelar
penghormatan dengan sebutan Ki Hajar
(Pendidik/Guru). Sehingga nama beliau
menjadi Ki Hajar Hardjo Oetomo.
- Ibu Inem isteri dari Bapak Hardjo Oetomo
diposisikan sebagai Ibu SH Terate.

2 Pemahaman Organisasi 2.1. Kronologis perkembangan keorganisasian a. Dijelaskan kepada siswa tingkat Jambon
PERSAUDARAAN SETIA Pemahaman Organisasi PERSAUDARAAN SETIA perkembangan PERSAUDARAAN SETIA HATI
HATI TERATE HATI TERATE dari Tahun 1922 – 2021 TERATE mulai Tahun 1922-2021, meliputi peristiwa
2.2. Kedudukan Organisasi yang terjadi pada saat itu (Baca Buku Materi Siswa
Tingkat Jambon )
b. Dijelaskan kedudukan organisasi terdiri dari :
- Pusat
- Daerah Khusus Pusat (DKP)
- Perwakilan Pusat
- Cabang
- Cabang Khusus
- Cabang Administratif
21
No Materi Pokok Indikator Uraian Singkat Materi Pembelajaran
- Ranting
- Komisariat/Komisariat Khusus
- Rayon

3 Pengenalan Lambang Mengenalkan lambang Persaudaraan Setia Hati Terate a. Tujuan dibuat lambang PERSAUDARAAN SETIA
Organisasi Lambang pertama PERSAUDARAAN SETIA HATI HATI TERATE Sebagai cerminan dari tujuan dasar
PERSAUDARAAN SETIA TERATE dan isi dari Organisasi “PERSAUDARAAN SETIA
HATI TERATE 3.1. Tujuan dibuat lambang PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE”, maka dibuatlah suatu lambang
HATI TERATE yang mengandung arti dan hikmah tertentu
3.2. Pelukisan lambang PERSAUDARAAN SETIA HATI b. Bentuk awal lambang PERSAUDARAAN SETIA
TERATE oleh Bapak Badini HATI TERATE
3.3. Penyempurnaan Lambang PERSAUDARAAN SETIA
HATI TERATE di era Mas Tarmadji Boedi Harsono –
sekarang
3.4. Bentuk Lambang PERSAUDARAAN SETIA HATI
TERATE
c. Pelukis lambang PERSAUDARAAN SETIA HATI
TERATE adalah Bapak Badini (bentuk : segi empat
sama sisi )
22
No Materi Pokok Indikator Uraian Singkat Materi Pembelajaran

d. Penyempurnaan lambang pada era Mas Tarmadji


Boedi Harsono dan digunakan sampai sekarang:

e. Bentuk Lambang (SESUAI AD/ART) yang terdiri


dari :
- Bentuk Segi Empat Panjang
- Warna Dasar Hitam
- Hati Berwarna Putih Bertepi Merah
- Sinar
- Persaudaraan
- Setia Hati
- Terate / Bunga Terate
- Bunga Terate kuncup, setengah mekar, dan
mekar
- Garis Putih Tegak Lurus Ditengahnya ada Garis
Merah
- Senjata Persilatan
23
No Materi Pokok Indikator Uraian Singkat Materi Pembelajaran

4 Pemahaman Tata Krama, Menjelaskan 4 jenis tata krama dalam kehidupan sehari- - Tata krama dalam beribadah kepada Tuhan YME
Etika Dan Perilaku hari sebagai seorang insan PERSAUDARAAN SETIA (hubungan vertikal)
( Attitude ) HATI TERATE. - Tata krama dalam berhubungan dengan sesama
makhluk Tuhan (hubungan horizontal)
- Tata krama dalam hubungan berbangsa dan
bernegara

5. Pemahaman Mental Dan Kedisiplinan dalam organisasi a. Taat menjalankan tata aturan yang berlaku dalam
Kedisiplinan AD/ART
b. Patuh dan taat disiplin siswa
c. Menjunjung tinggi nama baik organisasi
d. Menyanyikan lagu kebangsaan INDONESIA RAYA
dan MARS SETIA HATI TERATE setiap akan
memulai latihan.

6 Pengenalan Pembukaan 6.1. Menjelaskan arti pembukaan DI PERSAUDARAAN a. Pengertian pembukaan di PERSAUDARAAN SETIA
PERSAUDARAAN SETIA SETIA HATI TERATE HATI TERATE adalah rangkaian gerak yang
HATI TERATE 6.2. Sikap pembukaan PERSAUDARAAN SETIA HATI merupakan “Salam Pembuka” atau juga merupakan
TERATE permohonan / Do’a kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa serta sebagai salam pembuka" mulainya
aktifitas yang merupakan ciri khas dari Organisasi
24
No Materi Pokok Indikator Uraian Singkat Materi Pembelajaran
Persaudaraan Setia Hati Terate
b. Mempraktekan dan memberikan contoh gerakan
pembukaan di PERSAUDARAAN SETIA HATI
TERATE dengan benar.
c. Penggunaan (kapan dilakukan) gerak Pembukaan
di PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE

7 Pitutur Luhur 7.1. Pengertian dari Pitutur Luhur a. “Pitutur Luhur” adalah pelajaran yang berupa
PERSAUDARAAN SETIA 7.2. Pitutur Luhur di PERSAUDARAAN SETIA HATI nasihat-nasihat yang mempunyai nilai-nilai tinggi,
HATI TERATE TERATE mulia, dan baik di PERSAUDARAAN SETIA HATI
TERATE
b. Memberikan contoh Beberapa Pitutur Luhur di
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
Contoh : “Sak apik – apike uwong, yen weweh
pitulungan kanthi dedhemitan”
25
BAB I
PENDAHULUAN

Setelah mempelajari materi Kerohanian Ke SH an pada tingkat sebelumnya yaitu


Polos, maka siswa berhak mengikuti latihan di tingkat Jambon. Selain diberikan materi
lanjutan Senam dan Jurus, siswa juga diberika materi kerohanian / ke SH an di tingkat
Jambon ini dengan berpedoman pada Buku Materi Kerohanian / ke SH an tingkat Jambon ini.
Untuk mewujudkan tujuan organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
sebagaimana dimaksud dalam Mukadimah, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga,
maka disusunlah pedoman materi Kerohanian / Ke SH an yang diajarkan dalam kegiatan
Latihan Siswa, yang dalam pelaksanaannya didasarkan pada Pedoman Latihan yang
ditetapkan oleh Dewan Pusat dan Pengurus Pusat. Materi Ajaran Kerohanian / Ke SH an ini
dapat dikembangkan sepanjang sesuai dengan Prinsip / Pakem Ajaran dan tidak
bertentangan dengan Hukum, Norma Agama, Kesusilaan, Kepatutan dan Kemanfaatan.
Dalam pelaksanaan kegiatan Latihan Siswa, Pelatih atau Warga lainnya dilarang
mengajarkan materi-materi yang tidak sesuai dengan Pedoman yang ditetapkan oleh Dewan
Pusat dan Pengurus Pusat. Dalam buku pedoman ini, disampaikan materi kerohanian / ke SH
an beserta silabus pembelajaran untuk tingkat Jambon. Materi kerohanian / ke SH an tingkat
Jambon ini merupakan kelanjutan dari materi Kerohanian / Ke SH an tingkat sebelumnya.
Memfasilitasi melalui program-program kerja dengan mengadakan pelatihan-pelatihan
mulai dari Pusat , Cabang, Ranting sampai ke Rayon, merupakan suatu bentuk usaha
Organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE dalam rangka turut mewujudkan
Kualitas Sumber Daya Manusia agar generasi penerus dapat mengenal dan menyayangi
serta melestarikan budaya bangsa melalui pencaksilat,
Menyadari fakta yang ada pembelajaran dalam materi pencak silat khususnya dibidang
kerohanian/KeSHan sering dilakukan tanpa menggunakan media pembelajaran/panduan
materi, sehingga Pelatih dalam proses mempresentasikan materi kerohanian/KeSHan lebih
banyak dengan pemahaman sesuai dengan kemampuan masing-masing, ini semua bertolak
belakang dengan kondisi ideal, mengakibatkan dalam mengasah kemampuan para siswa
yang heterogen dalam menerima kerohanian/KeSHan kurang maksimal dan mudah terpecah.
Adapun kondisi Pelatih sendiri dituntut harus memiliki potensi/kemampuan dalam
penyampaian materi kerohanian/KeSHan untuk bisa menciptakan suasana yang menarik,
menyenangkan, sehingga siswa mampu dan bisa memahami materi yang telah diterima
dengan baik, meskipun keberadaan para pelatih dan SDM bidang kerohanian di
Persaudaraan Setia Hati Terate sangat minim, menjadikan permasalahan yang harus kita
sikapi dan terselesaikan.
Memahami dan menyadari peningkatan kualitas SDM calon warga/warga Persaudaraan
Setia Hati Terate baik fisik maupun mental spiritual, kususnya melalui bidang pendidikan
kerohanian/KeSHan. Materi di tingkat Jambon ini terdiri dari beberapa materi pokok yang

26
telah disusun dan dikembangkan sesuai dengan Silabus Pembelajaran, yang didalamnya
memuat tentang :
1. Sejarah
2. Pemahaman Organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
3. Pengenalan Lambang Organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
4. Pemahaman Tata Krama, Etika Dan Perilaku ( Attitude )
5. Pemahaman Mental Dan Kedisiplinan
6. Pengenalan Pembukaan PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
7. Pitutur Luhur PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
Dengan harapan melalui Buku Pedoman Materi Kerohanian/Ke SH an ini dapat
meningkatkan kemampuan pelatih dalam menyampaikan materi terhadap para siswa/calon
warga dimanapun berada serta mendapatkan kesamaan materi dibidang Kerohanian /
KeSHan, khususnya untuk siswa tingkat Jambon.

27
BAB II
MATERI KEROHANIAN / KE SH AN

1. SEJARAH
1.1. KONGRES II PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
Setelah wafatnya Ki Hadjar Hardjo Oetomo pada tanggal 14 April 1952,
kegiatan SH Terate diteruskan para siswanya. Jumlah anggota yang ikut
bergabung, satu demi satu mulai bertambah searah perjalanan waktu. Era
kemerdekaan bergulir pelan tapi pasti dan kegiatan SH Terate yang pada masa
kolonial diawasi dan dibatasi, ikut merdeka. Ruang gerak warga masyarakat dalam
mengembangkan kreativitas, terbuka lebar. Belenggu kolonialisme tak lagi ada,
berganti era harapan baru untuk berjuang demi mengisi kemerdekaan.
Posisi "guru" atau pemimpin SH Terate sudah selayaknya diisi. Gagasan
perubahan sistem komunikasi di tubuh SH Terate yang pernah dibicarakan dalam
Kongres I (pertama) di Pilangbango pada tahun 1948, semakin mengerucut.
Pada tanggal 13 September 1953, digelar Kongres II (kedua) SH Terate
bertempat di kediaman Bapak RM Soetomo Mangkoedjojo, Jl. Diponegoro No. 45
Madiun yang menghasilkan beberapa keputusan penting.
1.2. HASIL KONGRES II PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
Pada Kongres II (kedua) PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE,
menghasilkan beberapa keputusan penting, antara lain :
1) Menyusun Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) SH
Terate.
2) Menetapkan Bapak RM. Soetomo Mangkoedjojo sebagai Ketua SH Terate
Pusat.
3) Untuk menghargai jasa Bapak Hardjo Oetomo maka SH Terate memberikan
gelar penghormatan dengan sebutan Ki Hajar (Pendidik/Guru). Sehingga nama
beliau menjadi Ki Hajar Hardjo Oetomo.
4) Ibu Inem isteri dari Bapak Hardjo Oetomo diposisikan sebagai Ibu SH Terate

2. PEMAHAMAN ORGANISASI PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE


2.1. KRONOLOGIS PERKEMBANGAN KEORGANISASIAN PERSAUDARAAN
SETIA HATI TERATE DARI TAHUN 1922 - 2021
Perkembangangan Organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
dimulai sejak berdirinya pada tahun 1922. Dalam perkembanganya tersebut
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE mengalami beberapa peristiwa penting
antara lain :

28
Tahun 1922 : Bapak Hardjo Oetomo melatih pencak silat para pemuda di
Pilangbango, untuk sebagai alat perjuangan bangsa dalam
melawan penjajah Belanda
Tahun 1924 : Bapak Hardjo Oetomo, tidak hanya mengajar Pencak Silat di
Madiun saja namun sampai di wilayah Loceret, Pace –
Nganjuk dan Pare – Kediri. Selanjutnya beliau memberi nama
untuk perkumpulan/perguruannya menjadi P.S.C (Pencak
Sport Club) dan berubah lagi menjadi (Pemuda Sport Club).
Tahun 1942 : Bapak Soeratno Sorengpati mengusulkan untuk merubah
nama P.S.C (Pemuda Sport Club) menjadi “TERATE”. Namun
karena untuk materi jurusnya memakai jurus SH, maka
perkumpulan/perguruan ini dikenal dengan nama SH TERATE
Tahun 1948 : Digelarnya Kongres I, menghasilkan perubahan bentuk
perkumpulan dari “Perguron” menjadi “Organisasi”. Sebagai
Ketua terpilih yaitu Bapak RM. Soetomo Mangkudjojo.
Tahun 1953 : Digelarnya kongres II di Jl. Diponegoro No.45 Madiun,
kediaman Bapak RM. Soetomo Mangkoedjojo, menghasilkan
beberapa keputusan salah satunya disusunlah AD/ART.
Tahun 1956 : Bapak RM. Soetomo Mangkudjojo pindah tugas ke Surabaya,
maka posisi Ketua Pusat dipegang oleh Bapak Irsyad dan
pada era kepemimpinan Bapak Irsyad ini terjadi
penyempurnaan materi SH Terate dengan adanya
penambahan materi Senam dan perubahan gerakan pukulan
pada jurus 1-4 dan 8.
Tahun 1958 : Bapak Irsyad pindah tugas ke Bandung maka posisi Ketua
Pusat SH Terate dipegang oleh Bapak Santoso.
Tahun 1966 : Bapak RM. Soetomo Mangkoedjojo, setelah kembali ke
Madiun beliau diangkat kembali menjadi Ketua Pusat SH
Terate
Tahun 1974 : Berdasarkan hasil MUBES I, pengurus SH Terate mengangkat
Kangmas RM. Imam Koessupangat sebagai Ketua Pusat dan
Bapak RM. Soetomo Mangkoedjojo sebagai Dewan Pusat SH
Terate
Tahun 1977 : Berdasarkan hasil MUBES II, mengangkat Bapak Badini
sebagai Ketua Pusat dan Kangmas RM. Imam Koessupangat
sebagai Dewan Pusat SH Terate
Tahun 1981 : Berdasarkan hasil MUBES III, mengangkat Kangmas H.
Tarmadji Budi Harsono, SE. sebagai Ketua Umum Pusat dan
Kangmas RM. Imam Koessupangat sebagai Ketua Dewan

29
Pusat dan Bapak Badini sebagai Wakil Dewan Pusat SH
Terate
Tahun 1985 : Berdasarkan hasil MUBES IV, mengangkat kembali Kangmas
H. Tarmadji Budi Harsono, SE. sebagai Ketua Umum Pusat
dan Kangmas RM. Imam Koessupangat sebagai Dewan Pusat.
Tahun 1991 : Berdasarkan hasil MUBES V, mengangkat kembali Kangmas
H. Tarmadji Budi Harsono, SE. sebagai Ketua Umum Pusat
dan Bapak Drs. Marwoto, MS. sebagai Dewan Pusat
Tahun 2000 : Berdasarkan hasil MUBES VI, mengangkat kembali Kangmas
H. Tarmadji Budi Harsono, SE. sebagai Ketua Umum Pusat
dan Bapak Drs. Marwoto, MS. sebagai Dewan Pusat.
Tahun 2008 : Berdasarkan hasil musyawarah mufakat pengurus pusat,
menetapkan kembali Kangmas H. Tarmadji Budi Harsono, SE.
sebagai Ketua Umum Pusat.
Tahun 2016 : Berdasarkan PARAPATAN LUHUR (PARLUH) I, mengangkat
Saudara H. Muhammad Taufiq sebagai Ketua Umum Pusat
dan Kangmas H. RB. Wiyono sebagai Ketua Majelis Luhur
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
Tahun 2017 : Berdasarkan PARLUH II, menetapkan Kangmas Drs. R.
Murdjoko HW. sebagai Ketua Umum Pusat dan Kangmas H.
Issoebiantoro, SH. sebagai Ketua Dewan Pusat
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
Tahunn 2021 : Berdasarkan hasil PARLUH Tahun 2021, menetapkan
Kangmas Drs. R. MOERDJOKO H.W. sebagai Ketua Umum
Pusat dan Kangmas H. ISSOEBIAJNTORO, SH sebagai Ketua
Dewan Pusat PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
periode 2021-2026.
2.2. KEDUDUKAN ORGANISASI
Sesuai dengan AD/ART Tahun 2021 PERSAUDARAAN SETIA HATI
TERATE adalah organisasi persaudaraan yang mendidik dan mengajarkan
keluhuran budi, dengan mengutamakan ajaran, sifat serta watak perguruan serta
tidak berpolitik, tidak berafiliasi, tidak terikat dan tidak memiliki ikatan apapun
dengan organisasi politik maupun dan organisasi kemasyarakatan manapun.
Organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE berpusat di Kota
Madiun dan berkedudukan di Padepokan Agung, Jalan Merak No 10 dan 17,
Kelurahan Nambangan Kidul Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Provinsi Jawa
Timur – Indonesia. Dalam kedudukannya sebagai sebuah Organisasi,
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE meliputi :

30
1) Pusat
Berkedudukan tetap di Kota Madiun, Provinsi Jawa Timur, Indonesia dan
bertanggung jawab kepada Parapatan Luhur. Merupakan induk organisasi
yang memberi legalitas kepada SH TERATE di tingkat bawahnya.
2) Daerah Khusus Pusat ( DKP )
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE memiliki Daerah Khusus Pusat
(DKP) di wilayah Madiun yang meliputi Kota Madiun dan Kabupaten Madiun,
Jawa Timur di bawah tanggung jawab langsung Ketua Umum.
3) Perwakilan Pusat
Perwakilan Pusat adalah organisasi SH TERATE di tingkat provinsi yang
dibentuk oleh Ketua Umum. Perwakilan Pusat bersifat koordinatif dengan
cabang-cabang dalam satu wilayah provinsi dan lembaga pemerintah serta
organisasi lainnya di tingkat provinsi.
4) Cabang
Berkedudukan di masing-masing wilayah kota / kabupaten atau dimana
Cabang tersebut berdiri dan bertanggung jawab kepada Ketua Umum.
a. Cabang Khusus
Berkedudukan sesuai dengan tempat didirikannya Cabang Khusus
tersebut dan bertanggung jawab kepada Ketua Umum. Cabang Khusus
dapat dibentuk diluar negeri yang ketentuan pelaksanaan organisasinya
disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku di negara setempat dan
ditetapkan oleh Ketua Umum
b. Cabang Administratif
Ranting atau beberapa Ranting yang karena pertimbangan geografis
diberikan kewenangan khusus untuk mengatur rumah tangganya sendiri
tanpa harus mendapat persetujuan Cabang dan ditetapkan oleh Ketua
Umum.
5) Ranting
Ranting SH TERATE dapat didirikan di kecamatan atau wilayah setingkat
kecamatan oleh paling sedikit 5 (lima) orang warga, dan mempunyai siswa
paling sedikit 25 (dua puluh lima) orang dan pembentukan Ranting ditetapkan
oleh Ketua Cabang.PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Komisariat
berkedudukan di perguruan tinggi atau pondok pesantren dan bertanggung
jawab kepada Ketua Cabang.
6) Komisariat
Komisariat PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE dapat didirikan di
perguruan tinggi atau pondok pesantren atau satuan instansi yang terdapat
paling sedikit 5 (lima) orang warga yang dapat melatih dan mempunyai siswa
paling sedikit 10 (sepuluh) orang. Komisariat Khusus dapat dibentuk di Keraton

31
yang ketentuan pelaksanaan organisasinya disesuaikan dengan ketentuan
yang berlaku di Keraton tersebut; dan ditetapkan oleh Ketua Umum
7) Rayon
Berkedudukan di wilayah desa/kelurahan dan bertanggung jawab kepada
Ketua Ranting.

3. PENGENALAN LAMBANG ORGANISASI PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE


3.1. TUJUAN DIBUAT LAMBANG PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
Sebagai cerminan dari tujuan dasar dan isi dari Organisasi
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE, maka dibuatlah suatu lambang yang
mengandung arti dan hikmah tertentu. Pada awal mulanya bentuk Lambang
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE seperti pada gambar di bawah ini :

3.2. PELUKISAN LAMBANG PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE


Dalam perkembanganya, pelukisan lambang PERSAUDARAAN SETIA HATI
TERATE, dilakukan oleh Bapak Badini. Hasil dari pelukisan tersebut seperti gambar
dibawah ini dengan bentuk perisai segi empat sama sisi.

3.3. PENYEMPURNAAN LAMBANG PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE DI ERA


MAS TARMADJI BOEDI HARSONO
Penyempurnaan bentuk lambang PERSAUDARAAN SETIA HAT TERATE
sampai dengan era Kangmas TARMADJI BOEDHI HARSONO, SE terus dilakukan.
Gambar lambang PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE yang telah
disempurnakan dan digunakan sampai sekarang seperti di bawah ini :

32
3.4. BENTUK LAMBANG PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
Bentuk lambang yang telah disempurnakan pada era Kangmas TARMADJI
BOEDHI HARSONO, SE digunakan sampai sekarang telah dipatenkan dan
didaftarkan dalam Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). PERSAUDARAAN SETIA
HATI TERATE memiliki Lambang berbentuk segi empat dengan perbandingan 2 : 3
(panjang dan lebar) dengan dasar warna hitam yang di dalamnya terdapat :
a. Gambar lambang hati berwarna putih bertepi merah yang terletak tepat ditengah
b. Sinar putih yang memancar dari lambang hati.
c. Dibawah lambang hati terdapat bunga terate berwarna putih, berbentuk kuncup,
setengah mekar dan mekar, berdaun hijau yang terletak diatas permukaan air;
d. Disebelah kiri lambang hati terdapat garis putih tegak lurus bergaris tengah
merah;
e. Di dalam lambang terdapat gambar senjata yang merupakan ciri senjata pencak
silat yaitu :
- Tongkat (toyak) diatas tulisan Persaudaraan ;
- Rambik dan belati diatas lambang hati ;
- Trisula dibawah bunga terate ; dan
- Pedang di kanan kiri bunga terate.
f. Di dalam lambang terdapat tulisan Persaudaraan Setia Hati Terate dengan
warna dan penempatan :
- Tulisan Persaudaraan berwarna putih terletak dibawah gambar tongkat
(toyak);
- Tulisan Setia berwarna putih terletak di sebelah kiri lambang hati ;
- Tulisan Hati berwarna putih terletak di sebelah kanan lambang hati ;
- Tulisan TERATE berwarna kuning emas terletak di bawah gambar bunga
Terate.

4. PEMAHAMAN TATA KRAMA, ETIKA DAN PERILAKU (ATTITUDE)


Pada tingkat Polos, telah dipelajari dan dijelaskan pengertian dan tujuan tentang
tata krama. Pada tingkat Jambon ini dijelaskan secara rinci tata krama yang berlaku di
kehidupan sehari-sehari. Tata krama harus difahami dengan baik agar pergaulan kita
dengan seseorang atau sekelompok orang tetap berjalan dengan baik dan harmonis.
Yang tentu saja hal itu akan mengundang simpati orang lain.
Siapa yang menjaga tata kramanya, dia akan disenangi oleh orang banyak. Ada
banyak macam tata krama yang kesemuanya bertujuan untuk menjadikan kita manusia
yang berbudi luhur, dan terangkum dalam empat jenis tata krama yaitu : Tata krama
dalam beribadah kepada Tuhan (hubungan vertikal), Tata krama dalam berhubungan
dengan sesama makhluk Tuhan (hubungan horizontal), Tata krama dalam hubungan
berbangsa dan bernegara , Tata krama dalam hubungan dengan alam semesta

33
4.1. TATA KRAMA DALAM BERIBADAH KEPADA TUHAN (HUBUNGAN
VERTIKAL)
Tata krama dalam beribadah kepada Tuhan (hubungan vertikal) Dalam
beribadah kepada Tuhan, selain ada aturan bakunya, kita juga harus
memperhatikan tata krama dalam peribadatan. Semisal menggunakan pakaian
yang baik (tidak asal pakai), merendahkan diri dan suara ketika berdoa, dan lain
sebagainya,
Kita harus memiliki tata krama, yang kesemuanya dapat dipelajari dari guru
agama masing-masing. Pada intinya harus bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa
dengan cara menjalankan semua perintah-Nya serta menjauhi semua larangan-
Nya.
4.2. TATA KRAMA DALAM BERHUBUNGAN DENGAN SESAMA MAKHLUK
TUHAN (HUBUNGAN HORIZONTAL)
a. Tata krama pergaulan = etika = unggah – ungguh, Maksud dan Tujuan :
1) Kita dapat saling hormat - menghormati antara sesama.
2) Jangan menyinggung perasaan orang lain.
3) Jangan menganggu ketentraman orang lain.
4) Menyesuaikan dengan tatacara setempat yang di anggap baik.
Manfaat tata krama dalam pergaulan :
1) Agar dapat bergaul dengan sebaik-baiknya sehingga apa yang di dapat
kebahagian hidup yang lebih baik dalam masyarakat.
2) Etika adalah kaidah kesopanan, dapat diumpamakan sebuah kunci bagi
kita untuk dapat membukakan kepada pergaulan yang luas
3) Tata krama pergaulan adalah mutlak bagi keberhasilan seseorang dalam
berkomunikasi. Terutama bagi warga Persaudaraan Setia Hati Terate
untuk sukses dibidang masing - masing, perlu disadari adanya hubungan
antara sikap, perilaku dan etika.
b. Tata pergaulan dalam masyarakat sebagai berikut :
1) Berkenalan
Pada awalnya saat berhubungan dengan seseorang kita mengalami suatu
keadaan yang disebut "berkenalan". Proses berkenalan ada dua macam :
a) Secara Langsung
Cara ini biasanya dilakukan ketika bertemu orang secara langsung dan
saling berjabat tangan; saling mengenalkan diri. Yang perlu
diperhatikan di sini adalah sewaktu berjabat tangan, berilah pesan
yang menyenangkan dengan cara :
- Pandanglah dan jangan memalingkan muka
- Peganglah tangan nya dengan memberi kesan hangat.
- Tidak terlalu keras saat menggenggam dan tidak terlalu lemah
- Tidak cepat-cepat dilepaskan tetapi juga tidak terlalu lama
34
- Hindari tindakan yang kurang baik misalnya mengelus atau
mengelitik.
- Pandanglah ramah, bibir tersenyum
- Jangan menyebut nama bersamaan, lebih baik tunggu dia
menyebutkan namanya terlebih dahulu, setelah itu baru sebutkan
namamu dengan jelas.
b) Secara Tidak Langsung
Cara ini biasanya melalui surat menyurat ataupun berkomunikasi lewat
telepon, duduk berdampingan dalam suatu keadaan tertentu. Pada
prosesi ini biasanya tidak terjadi ulur tangan atau saling berjabatan.
Yang perlu diperhatikan disini adalah tunjukkan pribadi saudara
dengan sikap tidak angkuh, tetapi juga tidak "murahan", ramahlah
sewajarnya.
2) Bertamu
Pada kunjungan kerumah seseorang terjadi dua kemungkinan yaitu:
a) Dengan mengadakan perjanjian dulu Apabila anda sudah
mengadakan janji dengan seseorang untuk datang kerumahnya
terlebih dahulu usahakan menepati janji tersebut dan datang pada jam
yang sudah ditentukan
b) Mendadak (tanpa mengadakan perjanjian), Mungkin karena suatu
keperluan atau sebab lainnya anda datang ke rumah seseorang
dengan mendadak, perhatikan hal sebagai berikut:
- Datang pada jam yang sepatasnya bertamu
- Seandainya tuan rumah karena ada keperluan hendak pergi dari
rumahnya, apabila kedatangan anda karena suatu kerperluan
mintalah waktu (5 menit) untuk menyampaikan maksud keperluan
anda, tetapi kalau kedatangan anda bukan karena suatu keperluan
berilah kesempatan tuan rumah untuk pergi dan tunda dahulu
keinginan anda bertemu kerumahnya dan laksanakan pada
kesempatan atau hari berikutnya.
Adapun hal yang penting yang harus diperhatikan sewaktu bertamu atau
kunjungan kerumah orang :
- Pilih hari dan jam bertamu
- Keadaan yang akan di datangi
- Cara berpakaian
- Melepas topi sebelum masuk ke rumah
- Mengetuk pintu dan mengucapkan salam
- Jangan duduk dulu sebeleum dipersilahkan
- Sikap saat duduk atau etika saat duduk bertamu

35
3) Berbicara
Banyak orang biasa berbicara, tetapi jarang yang bisa menyimak apakah
orang lain yang di ajak berbicara tersebut menarik kesan baik atau tidak.
Untuk itu perhatikan hal–hal berikut:
a. Berbicaralah sesuai dengan siapa anda berbicara. Contohnya: anda
berbicara dengan seorang wanita, jangan sampai mengambil pokok
pembicaraan mengenai suatu yang bukan bidangnya wanita.
b. Berilah lawan bicara anda mengambil topik pembicaraan atau memulai
pembicaraan jangan menonjolkan "aku" saudara dalam setiap
pembicaraan, bukan itu yang menyebabkan saudara disenangi dia.
c. Sewaktu berbicara, pandangan mata jangan kemana-mana,
menunduk misalnya atau memandang ke arah lain atau selalu
berpindah-pindah. Ini menimbulkan kesan anda seorang penakut atau
kurang gantelmen, pandanglah matanya tapi jangan sampai melotot.
d. Seandainya pembicaraan tersebut menimbulkan situasi perdebatan,
anda jangan terbawa dalam situasi tersebut dan malah memenangkan
argumentasi sendiri. Ingatlah situasi saat itu anda bertamu atau
memang berada di ruangan rapat. Kalaupun saat di ruangan tamu
usahakan mengalihkan pembicaraan lain.
e. Kalau pembicaraan anda didengarkan orang lain yang tingkatnya
berada di bawah orang yang saudara ajak berbicara (misalkan
muridnya, pegawai, dll) bersikaplah sopan kepadanya, walaupun
biasanya anda memanggil dengan "ha" kepadanya. Hal ini untuk
menjaga kewibawaan dan kehormatan orang tersebut.
f. Jangan bermain Hand Phone (HP) atau Whatsapp (WA) dalam
berbicara dengan orang lain karena itu termasuk mengabaikan teman
dalam berbicara.
4) Menggunakan telepon
a. Telepon umum
Walaupun anda sudah mengeluarkan uang untuk menggunakan
telepon umum tersebut, janganlah merasa bahwa telepon tersebut
bebas saudara pakai. Bicara seperluanya.
b. Telepon kantor
Ingatlah bahwa biaya telepon itu cukup tinggi. Apabila anda memakai
telepon kantor, bicaralah seperlunya saja jangan bertele-tele. Apabila
suatu saat anda berada di kantor orang lain, saat itu telpon di ruangan
tersebut berbunyi jangan sampai anda mengangkatnya, ingatlah itu
bukan ruangan anda sendiri. Demikian juga kalau anda menggunakan
fasilitas telepon di ruangan kantor orang lain, mintalah ijin terlebih
dahulu jangan asal memakai telepon tersebut.
36
c. Telepon pribadi
Karena keadaan memaksa anda untuk meminjam telepon ke rumah
orang lain; lakukanlah dengan sopan dan berbicaralah seperlunya dan
taruhlah uang sebagai pengganti pulsa atau pembayaran telepon
walaupun hal itu tidak diminta si pemilik.
Kesopanan dalam bertelepon
a. Anda sebagai penerima
Apabila ada dering telepon, jangan biarkan berlarut–larut. walaupun
anda sedang berbicara, segeralah mengangkat telepon tersebut.
Setelah anda mengangkat lakukan hal sebagai berikut:
 Ucapkan nomor telepon anda atau ruangan kantor anda, atau
ucapkan salam.
 Setelah melayani pembicaraan, kalau anda tidak mengenal si
pembicara, tanyakan ''saya ini bicara dengan siapa ?''
 Hal ini untuk memastikan anda menerima telepon dari siapa,
sehingga kalau itu merupakan penerima pesan, anda bisa dengan
jelas menyampaikan tersebut kepada orang yang dimaksud dengan
nama pengirimnya.
 Setelah selesai perbincangan, letakkanlah telepon ditempatnya
semula dengan pelan.
b. Anda sebagai penelepon
- Setelah anda memasukkan nomor telepon yang anda tuju dan
diterima, lakukanlah hal-hal berikut:
- Tanyakan apakah yang menerima tersebut yang ada maksud.
- Setelah mendapat sambutan dari orang yang dimaksud
berbicaralah dengan tenang, tidak tergesa-gesa dan ucapkan kata-
kata saudara sampai dia mengerti dengan benar. Jangan sampai
tidak memberi kesempatan dia berbicara.
- Setelah selesai pembicaraan, letakkan telepon ditempatnya semula
dengan pelan.
- Dalam berbicara dengan orang lain tidak bermain HP
5) Surat menyurat
a. Pergunakan bahasa yang baik dan tulisan yang jelas dan bisa
terbaca. Pergunakan atau pilih kata-kata yang sopan.
b. Ikutilah tata aturan persuratan yang benar
c. Usahakan membalas setiap surat yang anda terima, kalau itu
sekiranya membutuhkan jawaban anda
d. Tulislah alamat yang di tuju dan alamat anda sendiri dan Pergunakan
perangko secukupnya.

37
4.3. TATA KRAMA DALAM HUBUNGAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
Banyak hal yang berkaitan dengan tata krama seseorang dalam berbangsa
dan bernegara antara lain :.
a. Mematuhi aturan atau undang-undang yang berlaku.
b. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik.
c. Melaksanakan upacara bendera dengan tertib dan tenang.
4.4. TATA KRAMA DALAM HUBUNGAN DENGAN ALAM SEMESTA
Kita diturunkan ke dunia ini sebagai khalifah/ pemimpin untuk memimpin di
muka bumi ini. Kewajiban kita adalah menjaga keindahan dan keselamatan bumi,
ikut Memayu Hayuning Bawono. Oleh karena itu, kita harus benar-benar menjaga
dan melestarikan alam ini dengan cara menjaga keharmonisan hidup dengan alam
semesta.
a. Jangan menyakiti binatang tanpa alasan yang dibenarkan.
b. Tidak menebangi hutan secara liar.
c. Membuang sampah pada tempatnya
d. Menjaga hubungan yang harmonis dengan alam astral/ghaib.

5. PEMAHAMAN MENTAL DAN KEDISIPLINAN


Mental yang baik terbentuk dari sikap kedisplinan yang dimulai dari diri
seseorang, khusunya bagi siswa tingkat Jambon. Dalam hal kedisiplinan berorganisasi,
maka terdapat aturan-aturan yang berlaku dan wajib dipatuhi, antara lain :
a. Taat menjalankan tata aturan yang berlaku dalam AD/ART
b. Patuh dan taat disiplin siswa
c. Menjunjung tinggi nama baik organisasi
d. Menyanyikan lagu kebangsaan INDONESIA RAYA dan MARS SETIA HATI TERATE
setiap akan memulai latihan.

6. PENGENALAN PEMBUKAAN PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE


6.1. PENGERTIAN PEMBUKAAN DI PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
Pengertian pembukaan di PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE adalah
rangkaian gerak yang merupakan “Salam Pembuka” atau juga merupakan
permohonan / Do’a kehadirat Tuhan Yang Maha Esa serta sebagai salam
pembuka" mulainya aktifitas yang merupakan ciri khas dari Organisasi
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE.
6.2. SIKAP PEMBUKAAN DI PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
Sikap pembukaan di PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE terdiri dari
rangkaian gerak yaitu :
1. Berdiri tegak seperti huruf alif
2. Penghormatan
3. Salaman
38
4. Diatas dengan hanya 2 jari saja: jari telunjuk & jari tengah
5. Turun, dibawah kaki kanan melindungi kemaluan, dengan dua jari diletakkan di
tanah setelah itu dua jari diacungkan ke atas.
6. Dua jari ditempelkan dipelipis
7. Tangan kanan mengepal dan tangan kiri siap menangkis
8. Mengubah posisi kaki jongkok ke samping kiri diikuti siku tangan kiri
9. Pengulangan/keseluruhan gerak
Sikap pembukaan dapat diberikan contoh dan dipraktekan. Gerak
Pembukaan di PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE digunakan pada saat
Sambung sesama siswa di tempat latihan, saat pertandiingan, maupun pada saat
solospel dan kegiatan – kegiatan tertentu selama tidak bertentangan dengan
ajaran PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE. Penjelasan terkait arti dan makna
pembukaan akan dijabarkan pada jenjang / tingkat selanjutnya.

7. PITUTUR LUHUR PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE


7.1. PENGERTIAN
“Pitutur Luhur” adalah pelajaran yang berupa nasihat-nasihat yang mempunyai
nilai-nilai tinggi, mulia, dan baik di PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE.
7.2. PITUTUR LUHUR PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
a. Sak apik – apike uwong, yen weweh pitulungan kanthi dedhemitan
b. Nandur pari thukul pari, nandur tholo thukul tholo, nandur kacang thukul
kacang, maksudnya: Nandur apik thukul apik, nandur tresna thukul tresna
c. Sopo kang atine resik, bakal di sayang Gusti
d. Kecik tak ocak acik, mrico polo tak anggo dakon, karepku tak gawe becik
mbok tanpa ala mangga kemawon
e. Cilik ora kurang bakal, gedhe ora turah bakal, waton isih keno tak ingeti ora
bakal mundur
f. Aja waton omong, yen omong nganggo waton

39
PEDOMAN MATERI PEMBELAJARAN
KEROHANIAN ( KE SH AN )

TINGKAT HIJAU

Diterbitkan oleh :

PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE


Pusat Madiun – Indonesia

Sekretariat Pusat :

PADEPOKAN AGUNG PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE


Jl. Merak No.10 dan 17, Nambangan Kidul, Manguharjo,
Kota Madiun, Provinsi Jawa Timur Telp. (0351) 451548, 452549, Fax. 473356

40
SILABUS PEMBELAJARAN
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE

Tingkat : HIJAU
Alokasi Waktu : 48 X PERTEMUAN / 24 MINGGU/6 BULAN

No Materi Pokok Indikator Uraian Singkat Materi Pembelajaran

1. Sejarah Pendalaman Sejarah Singkat Persaudaraan Setia Masa kepemimpinan Persaudaraan Setia Hati Terate dari
Hati Terate Masa Transisi Paguron menjadi Organisasi mulai tahun 1922-2021
( Lanjutan materi Polos dan Jambon )

2 Pengenalan Struktur Mengenalkan struktur organisasi dan kepengurusan a. Organisasi adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan
Organisasi Dan Persaudaraan Setia Hati Terate Tahun 2021-2026 secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
Kepengurusan 2.1. Pengertian Organisasi dan Kepngurusan diidentifikasi, bekerja sama atas dasar yang relatif terus
Persaudaraan Setia Hati 2.2. Kepengurusan menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Terate 2.2.1. Dewan Pusat Pengurus adalah beberapa orang anggota yang
2.2.2. Pengurus Pusat PERSAUDARAAN memegang suatu Organisasi bertanggungjawab penuh
SETIA HATI TERATE atas kepengurusan Organisasi dalam rangka untuk
2.2.3. Mengenal pengurus Cabang, Ranting, mencapai suatu tujuan Organisasi dimaksud
Rayon. b. Dewan Pusat
Ketua : KRA. H. ISSOEBIJANTORO, SH
Anggota : R. GUNAWAN
H. DJUNAIDI SUPRAJITNO, S.Sos
Drs. H. MOCH SINGGIH
41
No Materi Pokok Indikator Uraian Singkat Materi Pembelajaran
SUBAGYO, SE
Drs. H. HARSONO, MM
RUMASETIYO
HARI WURYANTO, SH., M.Ak
ANDREAS EKA SAKTI YUDIAWAN, SE
c. Pengurus PSHT Pusat Madiun
Mengenal nama Pengurus Pusat PERSAUDARAAN
SETIA HATI TERATE

3 Pendalaman arti dan Menjelaskan serta mendalami arti dan makna a. Tentang Tulisan "Persaudaraan" tanpa tulisan "Pencak
makna Lambang lambang PERSUDARAAN SETIA HATI TERATE Silat"
PERSAUDARAAN SETIA b. Pengertian tentang Tulisan "Setia Hati"
HATI TERATE c. Pengertian tentang Tulisan "TERATE"
d. Bentuk segi empat beraturan dengan dasar hitam
e. Jantung putih bertepi merah
f. Jantung/Hati bersinar putih
g. Sinar putih
h. Bunga terate
i. Bunga terate ada yang kuncup, setelah mekar dan mekar
j. Garis tegak lurus / pita tegak lurus yang disusun berwarna
putih - merah - putih
k. Senjata - senjata ciri khas Pencak Silat
42
No Materi Pokok Indikator Uraian Singkat Materi Pembelajaran

4 Pemantapan Tata Krama, Implementasi/penerapan Tata Krama, Etika Dan Diberikan contoh-contoh Implementasi/penerapan Tata Krama,
Etika Dan Perilaku Perilaku (Attitude) di kehidupan sehari – hari Etika Dan Perilaku (Attitude) di kehidupan sehari – hari
(Attitude)

5 Pemantapan Mental Dan Mental dan kedisiplinan dalam beroganisasi dalam a. Disiplin mematuhi aturan organisasi sesuai AD/ART
Kedisiplinan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan b. Memahami dan menyadari peningkatan kualitas SDM
bernegara. calon warga/warga PERSAUDARAAN SETIA HATI
TERATE baik fisik dan teknik maupun mental spiritual,
khususnya melalui bidang pendidikan kerohanian/Ke SH
an
c. Wajib menyanyikan dan menghayati Lagu Indonesia Raya
dan Mars Setia Hati Terate setiap memulai Latihan
d. Mematuhi tata tertib yaitu sesuai dengan janji siswa

6 Pendalaman Pembukaan Sikap pembukaan di Persaudaraan Setia Hati a. Pemahaman gerak Pembukaan dengan baik dan benar
Persaudaraan Setia Hati Terate yang baik dan benar sesuai dengan yang b. Mempraktekan gerak Pembukaan Persaudaraan Setia Hati
Terate diajarkan. Terate pada saat Sambung
c. Penjelasan arti gerak pembukaan

7 Pemahaman Adat Dan 7.1. Pengertian adat dan tradisi di a. Adat adalah suatu perbuatan yang lazim di lakukan secara
TRADISI PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE turun temurun yang menjadi tradisi dan budaya dalam
43
No Materi Pokok Indikator Uraian Singkat Materi Pembelajaran
PERSAUDARAAN SETIA 7.2. Contoh adat dan tradisi di PERSAUDARAAN ajaran PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE yang
HATI TERATE SETIA HATI TERATE mengandung nilai moral dan tata krama atau perilaku yang
baik.
b. Adat yang berlaku di Persaudaraan Setia Hati Terate
menjadi suatu tradisi baik secara tertulis maupun tidak
tertulis.
c. Contoh adat dan tradisi di PERSAUDARAAN SETIA HATI
TERATE

8 Pengenalan jiwa/watak Jiwa/watak dan sifat yang harus dimiliki oleh insan Menjelaskan jiwa/watak insan PERSAUDARAAN SETIA HATI
dan sifat PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE. TERATE :
PERSAUDARAAN SETIA a. Berbudi luhur tahu benar dan salah serta takwa kepada
HATI TERATE Tuhan yang maha Esa sesuai dengan agama dan
keyakinan masing-masing,
b. Berani dan tidak takut mati
c. Dalam hal masalah kecil MENGALAH, masalah prinsip
dan besar baru BERTINDAK.
d. Sederhana
e. Memayu Hayuning Bawono
Menjelaskan sifat insan PERSAUDARAAN SETIA HATI
TERATE
a. Ora kagetan ( tidak mudah terkejut )
44
No Materi Pokok Indikator Uraian Singkat Materi Pembelajaran
b. Ora gumunan ( tidak mudah heran )
c. Yakin pada dirinya
d. Berani melaksanakan kewajiban sampai tuntas
( bertanggung jawab )

9 Falsafah/Semboyan Dan 9.1. Pengertian falsafah dan semboyan a. Falsafah adalah anggapan, gagasan, dan sikap batin yang
Pitutur Luhur 9.2. Mengenalkan falsafah dan semboyan paling dasar yang dimiliki oleh seseorang atau sekelompok
PERSAUDARAAN SETIA PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE. orang yang mengandung pandangan/pedoman hidup.
HATI TERATE 9.3. Pitutur luhur dalam falsafah dan semboyan b. Semboyan adalah kumpulan kata atau kalimat yang
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE dipakai sebagai dasar, tuntunan, intisari, slogan, motto dari
suatu usaha bersama yang dapat membangkitkan
semangat dan menjadi ciri khas.
c. Falsafah PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE :
Manusia dapat dihancurkan, manusia dapat dimatikan,
tetapi manusia tidak dapat dikalahkan, selama ia masih
setia kepada hatinya sendiri atau selama manusia masih
ber-SH pada dirinya sendiri (yakin dan tidak kenal
menyerah)
45
No Materi Pokok Indikator Uraian Singkat Materi Pembelajaran

d. Semboyan PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE :


Selama matahari masih bersinar, selama bumi masih
dihuni manusia, selama itu pula Setia Hati Terate tetap
kekal, abadi, jaya selama-lamanya
46
BAB I
PENDAHULUAN

Setelah mempelajari materi Kerohanian Ke SH an pada tingkat sebelumnya yaitu


Jambon, maka siswa berhak mengikuti latihan di tingkat HIjau. Selain diberikan materi
lanjutan Senam dan Jurus, siswa juga diberikan materi kerohanian / ke SH an di tingkat Hijau
ini dengan berpedoman pada Buku Materi Kerohanian / ke SH an ini.
Untuk mewujudkan tujuan organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
sebagaimana dimaksud dalam Mukadimah, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga,
maka disusunlah pedoman materi Kerohanian / Ke SH an yang diajarkan dalam kegiatan
Latihan Siswa, yang dalam pelaksanaannya didasarkan pada Pedoman Latihan yang
ditetapkan oleh Dewan Pusat dan Pengurus Pusat. Materi Ajaran Kerohanian / Ke SH an ini
dapat dikembangkan sepanjang sesuai dengan Prinsip / Pakem Ajaran dan tidak
bertentangan dengan Hukum, Norma Agama, Kesusilaan, Kepatutan dan Kemanfaatan.
Dalam pelaksanaan kegiatan Latihan Siswa, Pelatih atau Warga lainnya dilarang
mengajarkan materi-materi yang tidak sesuai dengan Pedoman yang ditetapkan oleh Dewan
Pusat dan Pengurus Pusat. Dalam buku pedoman ini, disampaikan materi kerohanian / ke SH
an beserta silabus pembelajaran untuk tingkat Jambon. Materi kerohanian / ke SH an tingkat
Jambon ini merupakan kelanjutan dari materi Kerohanian / Ke SH an tingkat sebelumnya.
Memfasilitasi melalui program-program kerja dengan mengadakan pelatihan-pelatihan
mulai dari Pusat , Cabang, Ranting sampai ke Rayon, merupakan suatu bentuk usaha
Organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE dalam rangka turut mewujudkan
Kualitas Sumber Daya Manusia agar generasi penerus dapat mengenal dan menyayangi
serta melestarikan budaya bangsa melalui pencak silat,
Menyadari fakta yang ada pembelajaran dalam materi pencak silat khususnya dibidang
kerohanian/KeSHan sering dilakukan tanpa menggunakan media pembelajaran/panduan
materi, sehingga Pelatih dalam proses mempresentasikan materi kerohanian/KeSHan lebih
banyak dengan pemahaman sesuai dengan kemampuan masing-masing, ini semua bertolak
belakang dengan kondisi ideal, mengakibatkan dalam mengasah kemampuan para siswa
yang heterogen dalam menerima kerohanian/KeSHan kurang maksimal dan mudah terpecah.
Adapun kondisi Pelatih sendiri dituntut harus memiliki potensi/kemampuan dalam
penyampaian materi kerohanian/KeSHan untuk bisa menciptakan suasana yang menarik,
menyenangkan, sehingga siswa mampu dan bisa memahami materi yang telah diterima
dengan baik, meskipun keberadaan para pelatih dan SDM bidang kerohanian di
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE sangat minim, menjadikan permasalahan yang
harus kita sikapi dan terselesaikan.
Memahami dan menyadari peningkatan kualitas SDM calon warga/warga
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE baik fisik maupun mental spiritual, kususnya melalui
bidang pendidikan kerohanian/KeSHan. Materi di tingkat Hijau ini terdiri dari beberapa materi

47
pokok yang telah disusun dan dikembangkan sesuai dengan Silabus Pembelajaran, yang
didalamnya memuat tentang :
1. Sejarah
2. Pengenalan Struktur Organisasi Dan Kepengurusan PERSAUDARAAN SETIA HATI
TERATE
3. Pendalaman arti dan makna Lambang PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
4. Pemantapan Tata Krama, Etika Dan Perilaku (Attitude)
5. Pemantapan Mental Dan Kedisiplinan
6. Pendalaman Pembukaan PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
7. Pemahaman Adat Dan TRADISI PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
8. Pengenalan jiwa/watak dan sifat PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
9. Falsafah/Semboyan Dan Pitutur Luhur PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
Dengan harapan melalui Buku Pedoman Materi Kerohanian/Ke SH an ini dapat
meningkatkan kemampuan pelatih dalam menyampaikan materi terhadap para siswa/calon
warga dimanapun berada serta mendapatkan kesamaan materi dibidang Kerohanian /
KeSHan, khususnya untuk siswa tiingkat Hijau.

48
BAB II
MATERI KEROHANIAN / KE SH AN

1. SEJARAH
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE mengajarkan pencak silat dan
kerohaniannya untuk mewujudkan para warga/anggotanya sehingga tercapai manusia
yang berbudi luhur tahu benar dan salah serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Ikatan pokok PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE terletak pada mental dan moral
sesama warga/anggotanya, yang didasari oleh pendidikan ke-SH-an/berjiwa SH.
Pendidikan ke-SH-an ini diberikan disetiap calon warga/anggota secara bertahap-
tahap menurut perkembangan jasmani maupun rohaninya, oleh karena itu penanaman
jiwa SH diberikan bersamaan dengan pelajaran-pelajaran senam-jurus-pasang-pencak
silat dan tercapainya tingkatan-tingkatan. Adapun, Tujuan masuk menjadi siswa/anggota
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE, adalah sebagai berikut :
- Mencari Persaudaraan melalui Organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
- Mencari keselamatan dunia akhirat melalui sarana latihan di PERSAUDARAAN
SETIA HATI TERATE
Dalam perkembangannya, Organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
mengalami pembaharuan seiring perkembangan jaman. Langkah pembaharuan itu
ditempuh dengan alasan :
a) Agar PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE mampu mensejajarkan kiprahnya
dengan perubahan zaman dan pergeseran nilai-nilai komunitas yang melingkupinya.
Dengan adanya perubahan sistem komunikasi di tubuh PERSAUDARAAN SETIA
HATI TERATE dari 'paguron" atau " perguruan " menjadi organisasi yang bertumpu
pada "sistem persaudaraan", berarti gaung pembaharuan telah diluncurkan dan
proses perubahan telah digelar. sehingga perubahan roh organisasi dari sistem
tradisional ke sistem organisasi modern. Dengan konsep ini, kelak PERSAUDARAAN
SETIA HATI TERATE diharapkan mampu menjawab tantangan kehidupan yang
semakin kompleks.
b) Agar PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE tidak dikuasai dan tidak
ketergantungan pada orang perorang, sehingga kelangsungan hidup organisasi dan
kelestarian - nya lebih terjamin. Meski roh organisasi sudah bergeser dari
perguruan pencak silat berubah menjadi organisasi persaudaraan, namun dalam
konsepsi keilmuan (idealisme), tradisi paguron masih tetap dipertahankan. Ini
mengingat bahwa PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE lahir dari akar budaya
pencak silat yang tetap ngugemi prinsip-prinsip patrialisme.
Selain itu konsepsi demokratisasi lebih dikedepankan dalam penataan organisasi.
Sementara dalam prosesi pewarisan keilmuan, tradisi paguron atau perguruan pencak

49
silat masih dipegang teguh oleh tokoh-tokoh PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
dan ini harus diakui, terus dipertahankan turun-temurun, hingga di era kepemimpinan:
1) RM Imam Koessoepangat,
2) KRA H. Tarmadji Budi Harsono Adinagoro,SE, dan sampai sekarang
3) Era kepemimpinan KRA. H. Issoebijantoro, SH dan Drs. R. Murdjoko HW. Sebab
berdasarkan kajian empiris, tradisi paguron ini justru merupakan roh yang
memberikan kekuatan nilai nilai persaudaraandan kesetia-hatian (ke-SH-an).
Terpilihnya Bapak Soetomo Mangkoedjojo sebagai Ketua Pusat
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE pada Tahun 1948 saat Kongres I, merupakan
pilihan yang tepat sebagai peletak dasar Organisasi. Bapak Soetomo dikenal sebagai
tokoh yang cukup arif dan bijaksana. Sosoknya tinggi, tegap dan penampilannya
berwibawa. Bapak Soetomo juga setia dan tegas dalam mengambil keputusan serta
teguh dalam memegang prinsip. Satu lagi, pandangannya cukup luas dan terbuka.
Beberapa sumber yang berhasil ditemui menuturkan, di balik sosok tinggi dan tegap yang
dimiliki, tersembunyi kesantunan kepada sesama.
Kepemimpinan Organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE sejak 1922 –
2021, sebagai berikut :

NO TAHUN NAMA KETERANGAN

Pendiri, Guru Besar, Masih


1 1922 - 1947 Bp. Ki Hadjar Hardjo Oetomo
berbentuk Paguron/ Perguruan
Bp. Ki Hadjar Hardjo Oetomo Ketua Dewan Pusat
2 1948
Bp. Soetomo Mangkoedjojo Ketua Umum Pusat

3 1953 Bp. Soetomo Mangkoedjojo Ketua Umum Pusat

4 1954 Bp. Kapt. Darsono Ketua Umum Pusat

5 1956 Bp. Irsyad Ketua Umum Pusat

6 1958 Bp. Soedardjo Ketua Umum Pusat

7 1960 Bp Santoso Ketua Umum Pusat

8 1964 Bp. Soetomo Mangkoedjojo Ketua Umum Pusat

Bp. Soetomo Mangkoedjojo Ketua Umum Pusat


9 1966
Bp. RM. Imam Kussupangat Ketua Cabang Madiun
Bp. Soetomo Mangkoedjojo Ketua Dewan Pusat
10 1974
Bp. RM. Imam Kussupangat Ketua Umum Pusat
Bp. RM. Imam Kussupangat Ketua Dewan Pusat
11 1977
Bp. Badini Ketua Umum Pusat

50
NO TAHUN NAMA KETERANGAN

Bp. RM. Imam Kussupangat Ketua Dewan Pusat


12 1981
Bp. H. Tarmadji Budi Harsono, SE. Ketua Umum Pusat
Bp. RM. Imam Kussupangat Ketua Dewan Pusat
13 1985
Bp. H. Tarmadji Budi Harsono, SE. Ketua Umum Pusat
Bp. Drs. Marwoto, MS. Ketua Dewan Pusat
14 1991
Bp. H. Tarmadji Budi Harsono, SE. Ketua Umum Pusat

15 2000 Bp. H. Tarmadji Budi Harsono, SE.


Ketua Umum Pusat
Bp. H. Tarmadji Budi Harsono, SE. Ketua Dewan Pusat
16 2014
Bp. Richard Simorangkir Ketua Umum Pusat
Bp. H. Tarmadji Budi Harsono, SE. Ketua Dewan Pusat
17 2015
Bp. Arif Suryono Ketua Umum Pusat
Bp. Ir. R.B Wiyono Ketua Majelis Luhur
18 2016
Bp. DR. Muhammad Taufiq Ketua Umum Pusat
Bp. KRA. H. Issoebiantoro, SH Ketua Dewan Pusat
19 2017
Bp. Drs. R. Moerdjoko. H.W Ketua Umum Pusat
Bp. KRA. H. Issoebiantoro, SH Ketua Dewan Pusat
20 2021
Bp. Drs. R. Moerdjoko. H.W Ketua Umum Pusat

2. PENGENALAN STRUKTUR ORGANISASI DAN KEPENGURUSAN PERSAUDARAAN


SETIA HATI TERATE
Organisasi adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan
sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, bekerja sama atas dasar yang relatif
terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama. Pengurus adalah beberapa orang
anggota yang memegang suatu Organisasi bertanggungjawab penuh atas kepengurusan
Organisasi dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan Organisasi dimaksud.
Organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE sesuai dengan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Tahun 2021, mempunyai struktur organisasi dan
kepengurusan yang dipilih melalui Forum Musyawarah Mufakat tertinggi yaitu Parapatan
Luhur (PARLUH). Susunan Kepengurusan PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE hasil
Parapatan Luhur Tahun 2021, sebagai berikut :
2.1. DEWAN PUSAT
Lembaga tertinggi organisasi yang ditetapkan dalam Parapatan Luhur. Bertugas
menentukan arah kebijakan organisasi dan pengajaran keluhuran budi dalam
rangka mencapai tujuan Organisasi. Dewan Pusat berjumlah 9 (sembilan) orang,
terdiri dari : 1 (satu) orang Ketua yang berdomisili tetap di Madiun, merangkap
Anggota dan 8 (delapan) orang Anggota yang paling layak diteladani keluhuran budi
pekerti dan pengabdiannya, menguasai ajaran,adat/tradisi, dan aturan SETIA HATI

51
TERATE serta berwawasan luas, berintegritas dan memegang idealisme dalam
pengembangan SH TERATE.
Dewan Pusat bersifat kolektif kolegial berdasarkan Persaudaraan, dan untuk
menjamin kelancaran pelaksanaan tugas Dewan Pusat, 2/3 anggota Dewan Pusat
harus berdomisli di Madiun. Susunan Dewan Pusat periode 2021 – 2026 Hasil
Parapatan Luhur Tahun 2021 sebagai berikut :
SUSUNAN DEWAN PUSAT
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
MASA BHAKTI 2021 – 2026

1. KRA. H. ISSOEBIANTORO, SH : KETUA DEWAN PUSAT - MADIUN


2. Drs. H. MOCH SINGGIH : ANGGOTA - MADIUN
3. GUNAWAN : ANGGOTA - TEGAL
4. H. DJUNAIDI SUPRAJITNO, S.Sos : ANGGOTA - MADIUN
5. SUBAGYO, SE : ANGGOTA - MADIUN
6. Drs. H. HARSONO, MM : ANGGOTA - NGANJUK
7. ANDREAS EKASAKTI YUDIAWAN, SE : ANGGOTA - PATI
8. H. HARI WURYANTO, SH., M.Ak. : ANGGOTA - MADIUN
9. RUMASETIYO : ANGGOTA - MADIUN
2.2. PENGURUS PUSAT
Lembaga pelaksana organisasi yang bertanggung jawab dalam urusan :
a. Pembinaan, kaderisasi, penelitian dan pengembangan organisasi
b. Pendidikan pencak silat ajaran, prestasi dan bela diri praktis
c. Ajaran keluhuran budi dan ke SH an
d. Pemberdayaan anggota dan pengabdian masyarakat
e. Komunikasi, informasi dan hubungan antar lembaga.
Pengurus Pusat dipimpin oleh seorang Ketua Umum yang dipilih dalam
Parapatan Luhur sebagai forum musyawarah mufakat tertinggi dalam merumuskan
arah kebijakan organisasi di tingkat Nasional.
Ketua Umum PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE masa bakti 2021 –
2026 hasil PARLUH 2021 adalah Drs. R. MOERDJOKO. H.W. Ketua Umum
dibantu oleh Ketua I ( Bidang Organisasi), Ketua II ( Bidang Teknik Pencak Silat ),
Ketua III ( Kerohanian / Ke SH an ), Ketua IV (Pemberdayaan Anggota dan
Pengabdian Masyarakat ), Ketua V ( Bidang Komunikasi, informasi dan hubungan
antar lembaga ). Sekretaris Umum, dibantu dengan Sekretaris I; II; dan III.
Bendahara Umum, dibantu dengan Bendahara I dan II. Biro Hubungan Masyarakat
dan Biro Umum;
Selain tersebut diatas terdapat beberapa Departeman, yaitu : Departemen
Pembinaan Organisasi, Departemen Kaderisasi, Penelitian dan Pengembangan
Organisasi, Departemen Teknik Pencak Silat Ajaran, Departemen Teknik Pencak
52
Silat Prestasi, Departemen Teknik Bela Diri Praktis, Departemen Pembinaan Ajaran
dan Kerohanian, Departemen Kurikulum Pembelajaran, Departemen
Pemberdayaan Anggota, Departemen Pengabdian Masyarakat; dan Departemen
Hubungan Antar Lembaga. Masa bakti Pengurus Pusat selama 5 tahun dan dapat
dipilih kembali melalui Parapatan Luhur
SUSUNAN PENGURUS PUSAT
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
MASA BAKTI 2021-2026

Ketua Umum - Pusat : Drs. H. MOERDJOKO.H.W


Ketua I ( Korbid. Organisasi ) : SIGID AGUS HARI BASUKI, SH, M.SI
Ketua II ( Korbid. Tehnik Pencak Silat ) : Brigjen TNI WIJANG PRANYOTO M.Han
Ketua III ( Korbid. Kerohanian ) : DR. K. H. SUTOYO, M.Ag.
Ketua IV ( Korbid. Pengabdian Masyarakat : Drs. P.W. WIDODO
Ketua V ( Korbid. Hub. Antar Lembga ) : H. BAGUS RIZKI D, S.Si., MT
Sekretaris Umum : Ir. TONO SUHARYANTO
Sekretaris I : SIGIT BUDIHARTO,S.Sos, M.Si
R.ARIE MAHENDRA ADHIHARTHA
Sekretaris II :
S.Ikom
Sekreatris III : MULYONO SUGIHARTO, SE
Bendahara Umum : SUDIRMAN, S.Sos
Bendahara I : SUKARNO S.Sos
Bendahara II : FITRI HARIYANI A.md

2.3. PENGURUS PERWAKILAN PUSAT


Lembaga yang dibentuk dan ditetapkan oleh Ketua Umum, bertugas
membantu kepentingan organisasi di tingkat Provinsi serta melaksanakan tugas –
tugas yang bersifat koordinasi, fasilitasi, mediasi, sosialisasi dan tugas-tugas
tertentu yang diberikan oleh Ketua Umum dan/atau Ketua Dewan Pusat. Masa
bhakti Pengurus Perwakilan Pusat selama 5 tahun.
2.4. PENGURUS DAERAH KHUSUS PUSAT ( DKP )
Lembaga pelaksana organisasi di tingkat Pusat di Daerah Khusus Pusat
Madiun, yang kedudukannya setara dengan Pengurus Cabang. Susunan pengurus
DKP dibentuk oleh Ketua Umum.
2.5. PENGURUS CABANG / CABANG KHUSUS
Kepengurusan ditingkat cabang / cabang khusus / Cabang Administratif terdiri
dari Pengurus dan Dewan Cabang/Cabang Khusus/Cabang Adminstratif. Pimpinan
tertinggi di Cabang adalah Ketua Cabang.

53
2.6. PENGURUS RANTING, KOMISARIAT / KOMISARIAT KHUSUS
Kepengurusan Ranting/Komisariat/Komisariat Khusus terdiri dari :Ketua dan
wakil Ketua, Sekretaris dan wakil Sekretaris, Bendahara dan wakil Bendahara,
seksi-seksi sesuai dengan kebutuhan.
2.7. PENGURUS RAYON
Kepengurusan Rayon terdiri dari Koordinator Rayon dan Pelatih Sub Rayon
Untuk lebih jelasnya dapat melihat pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE hasil PARAPATAN LUHUR Tahun 2021.

3. PENDALAMAN ARTI DAN MAKNA LAMBANG PERSAUDARAAN SETIA HATI


TERATE
Pada materi kerohanian sebelumnya ( Tingkat Jambon) telah disampaikan bentuk
dari Lambang PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE. Adapun arti dan makna dari
Lambang PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE sebagai beriikut :
a. Bentuk Segi Empat Panjang, mempunyai makna Perisai
b. Dasar Hitam, bermakna kekal abadi
c. Hati berwarna putih, bertepi merah, bermakna bahwa cinta kasih itu ada batasnya
d. Sinar, bermakna memancarkan cinta kasih
e. Persaudaraan bermakna mengutamakan nilai persaudaraan
f. Setia Hati, bermakna yakin / percaya pada dirinya sendiri
g. Terate / Bunga Terate, bermakna dapat hidup disegala cuaca
h. Bunga Terate (kuncup, setengah mekar, mekar), bermakna berbeda-beda tetapi tetap
satu
i. Garis Putih tegak lurus ditengahnya ada garis Merah, bermakna berdiri diatas
kebenaran dan keadilan
j. Senjata Persilatan, bermakna Pencak Silat sebagai benteng dalam persaudaraan

4. PEMANTAPAN TATA KRAMA, ETIKA DAN PERILAKU (ATTITUDE)


Implementasi/penerapan Tata Krama, Etika Dan Perilaku (Attitude) di kehidupan
sehari – hari dapat dicontohkan sewaktu berada di tempat umum, maka bersikaplah
simpatik, bersikaplah agar orang lain tidak terganggu atas kehadiran saudara, dan
terapkanlah aturan, etika yang telah saudara peroleh, antara lain :
a. Berjalan
Terapkanlah beberapa aturan dan etika antara lain
1. Berjalan di jalur kiri
2. Kalau berjalan dengan orang yang perlu dilindungi (cewek, orang tua):
- Berjalan disamping kanan
- Kalau mulainya jalan sempit, situasinya kurang aman (gelap, banyak genangan
air, keamanan rawan) berjalanlah didepan, tetapi kalau situasinya aman
berjalan dibelakang.
54
3. Jangan berjalan dengan klemak-klemek, tidak menyeret kaki, atau secara iseng
menendang benda-benda (kerikil, kaleng bekas dll).
4. Kalau berpapasan dengan orang yang pernah dikenal sapalah dengan hangat dan
ramah, walaupun berpapasan dengan orang yang belum dikenal tapi orang
tersebut memandang saudara sapalah dengan hangat dan ramah.
5. Kalau mendahului orang lain dalam arti saudara ingin minta jalan atau
mengganggu sejenak pejalanannya, ucapkan sambil tersenyum "Permisi..., nuwun
sewu, maaf mendahului". orangtua)
6. Hindarkan kebiasaan
- Menempelkan jari atau tangan di pagar di samping saudara sewaktu berjalan.
- Mengambil sesuatu yang saudara lewati (memetik daun, bunga-bunga atau
jemuran, dll)
7. Kalau berjalan dengan teman banyak (rombongan) jangan memenuhi jalan, beri
tempat untuk orang lain yang ingin mendahului.
8. Sewaktu menyeberang jalan pergunakan tempat penyeberangan yang ada
b. Berkendara
Kita menggunakan kendaraan sewaktu berpergian tujuannya antara lain :
1. Ingin segera sampai ke tempat tujuan
2. Menghemat tenaga dan biaya
3. Penggunaan Kendaraan :
a) Kendaraan pribadi
o Mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku
o Kendalikan perasaan marah, gengsi sewaktu didahului oleh kendaraan lain
o Pergunakan kecepatan sepantasnya
o Kemudikan kedaraan dengan tidak mengakibatkan bahaya bagi orang lain
maupun diri sendiri
o Beri kesempatan penyeberang jalan
b) Kendaraan umum
o Beri kesempatan duduk bagi orang tua dan wanita hamil
o Jangan merokok bila menggangu lingkungan
o Sebaiknya tidak membaca sewaktu berjalan, kalaupun ingin membaca jangan
mengganggu orang lain (membaca Koran dengan membentangkan lebar-lebar
Koran saudara sehingga menutupi pandangan orang lain)
c. Menghadap Pimpinan
Kebanyakan orang sewaktu dipanggil menghadap pimpinan atau seseorang
yang memiliki kedudukan yang lebih tinggi memiliki perasaan antara lain :
1. Merasa akan medapat marah karena kesalahannya
2. Merasa orang yang rendah.
Bisakah menghilangkan perasaan tersebut dan perhatikan hal-hal sebagai berikut

55
a) Hadir ke tempat yang dimaksud sekurangnya 30 menit sebelum waktu yang
ditentukan
b) Masuk menghadap setelah dipersilahkan oleh petugas.
c) Sampaikan pada staf yang ada, maksud kedatangan saudara.
d) Ketuk pintu terlebih dahulu, baru masuk setelah dipersilakan.
e) Begitu melangkah masuk ruangan sampaikan salam dengan sopan dan
hormat "Selamat siang... Dsb"
f) Baru duduk setelah dipersilahkan duduk, kalau pun kursi yang akan saudara
pakai untuk duduk kurang kebelakang rubah dengan mengangkat sedikit.
g) Sewaktu duduk jangan meletakkan punggung ke sandaran kursi.
h) Pandangan mata jangan tertuju ke arah lain selain ke arah cakra
i) Sewaktu berbicara jadilah pendengar yang baik (tidak banyak menyanggah
atau mengalihkan pembicaraan ke arah lain).
d. Menjenguk orang sakit
Menjenguk orang sakit perlu dilakukan dengan tujuan menghibur si sakit agar
terasa ringan penderitaannya, memberi semangat untuk sembuh dan syukur saudara
mampu melakukan sarana penyembuhan. (sewaktu saudara datang, kalau si sakit
menderita penyakit menular, saudara tidak perlu salaman). Tunjukkan keprihatinan
saudara dengan menanyakan sebab-sebab ia sakit, kalau si sakit tidak mampu
berbicara, tanyakan pada keluarganya yang menunggu.
Isi pembicaraan saudara dengan humor-humor sehat, kenangan yang
menyenangkan sewaktu si sakit masih sehat sehingga menggugah semangatnya
untuk sembuh kembali. Tapi kalau si sakit tidak memungkinkan untuk dijenguk lama-
lama jangan memaksa untuk menemuinya, demikian juga kalau dia lagi tidur, atau
kelihatan ingin beristirahat segeralah berpamitan. Ketika menjenguk orang sakit
jangan memakai perhiasan terlalu mencolok dan jangan bicara tentang harta benda.
e. Melayat / Ta’ziah
Melayat / Ta’ziah adalah tindakan terpuji, tindakan yang merupakan perwujudan
bela sungkawa kita terhadap almarhum, dan keluarganya. Tapi kehendak tersebut jadi
celaan orang lain apabila saudara kurang bisa menerapkan tata pergaulan dengan
benar. Oleh karena itu perhatikan beberapa hal sebagai berikut :
1. Sebelum berangkat ke rumah duka, pilih baju yang akan saudara kenakan yang
tidak berwarna meriah/gembira (merah, kuning dsb) dan tinggalkan perhiasan yang
tidak perlu (kalung, gelang, dsb).
2. Temui ahli waris yang bersangkutan dengan mengucapkan ikut berbela sungkawa
yang sedalam-dalamnya sambil memberikan sumbangan yang patut (bukan
sekedarnya).
3. Sempatkan berada di samping jenazah untuk berdo'a semoga Tuhan Yang Maha
Esa mengampuni segala dosa-dosanya, arwahnya diberi tempat yang layak disisi
Nya, jembaro kubure, padango dalane, lepaso parane.
56
4. Sewaktu akan mengambil tempat diantara pelayat lainnya, sempatkan bersalaman
dengan beberapa orang disekitarnya.Jangan berbicara sambil bergurau,apalagi
tertawa terbahak-bahak.
5. Sempatkan mengantar jenazah sampai kepemakaman.
f. Sikap terhadap bendera dan lagu kebangsaan
1. Bendera Kebangsaan (Merah Putih)
Tata tertib penghormatan bendera Kebangsaan diatur oleh pemerintah
dengan jelas, untuk itu diharapkan para pelatih atau pengurus ranting/cabang
dapat memperoleh fotocopynya, sambil menunggu kejelasan tata tertib tersebut.
Ada hal-hal yang patut diperhatikan antara lain :
o Sewaktu sang saka merah putih dikibarkan pada suatu upacara
o Berdirilah dengan sikap tegak dan khidmat, baik saudara sebagai peserta
upacara, undangan atau kebetulan saudara berada di sekitar tempat upacara
pengibaran bendera berlangsung
2. Penempatan sang merah putih
Di podium / mimbar, bendera di samping kanan podium (dilihat sewaktu kita berdiri
di podium menghadap undangan)

5. PEMANTAPAN MENTAL DAN KEDISIPLINAN


Dalam pemantapan mental dan kedisplinan siswa Tingkat Hijau, perlu ditekanan antara
lain :.
a. Disiplin mematuhi aturan organisasi sesuai AD/ART
b. Memahami dan menyadari peningkatan kualitas SDM calon warga/warga
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE baik fisik dan teknik maupun mental
spiritual, khususnya melalui bidang pendidikan kerohanian/Ke SH an
c. Wajib menyanyikan dan menghayati Lagu Indonesia Raya dan Mars Setia Hati
Terate setiap memulai Latihan
d. Mematuhi tata tertib yaitu sesuai dengan janji siswa

6. PENDALAMAN PEMBUKAAN PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE


Dalam gerak pembukaan di PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE, terdapat arti
dan makna yang dapat dijabarkan sebagai berikut :
1) Berdiri tegak seperti huruf alif, artinya : Ingat kepada Tuhan.
2) Penghormatan, artinya : posisi tegak dengan kedua telapak tangan yang saling
bersentuhan. Kedua ibu jari menempel di ulu hati, jari-jari yang lain mengarah ke
atas, dan disertai, sedikit anggukan kepala. Menghormati sesama manusia dengan
batas kewajaran.
3) Salaman, artinya, melambangkan kita mengutamakan Persaudaraan
4) Diatas dengan hanya 2 jari saja: jari telunjuk & jari tengah, artinya : dua jari
yaitu telunjuk dan jari tengah melambangkan bahwa di dunia ini ada dua keadaan
57
yang selalu berpasangan siang-malam, panas-dingin, sehat-sakit, kalah-menang,
mujur-sial, kaya-miskin, dan sebagainya.
5) Turun, dibawah kaki kanan melindungi kemaluan, dengan dua jari diletakkan di
tanah setelah itu dua jari diacungkan ke atas.
6) Dua jari diletakkan di bawah artinya, melambangkan mohon doa restu ibu pertiwi.
7) Dua jari diacungkan ke atas artinya, melambangkan mohon doa restu bapak
angkasa.
8) Dua jari ditempelkan dipelipis, artinya melambangkan sikap yakin pada
kemampuan dan kekuatan diri sendiri.
9) Tangan kanan mengepal dan tangan kiri siap menangkis, artinya
melambangkan penentuan sikap sesuai dengan keputusan yang telah diambil yaitu
siap bertarung. Tangan kanan menempel artinya siap bertarung dan tidak akan
mundur sekalipun dengan jalan kekerasan.
10) Tangan kiri menangkis artinya tetap memberikan peringatan agar tidak melukai
badan dan hati lawan serta masih tersedia untuk menyelesaikan persoalan itu
dengan cara yang terbaik. .
11) Mengubah posisi kaki jongkok ke samping kiri diikuti siku tangan kiri, artinya
melambangkan sikap berhati-hati mewaspadai terhadap semua kemungkinan yang
membahayakan Persaudaraan ini.
12) Pengulangan keseluruhan gerak
Pengulangan dari gerakan dua jari (telunjuk dan jari tengah) diikuti gerakan tangan
kanan mengepal dan tangan kiri siap menangkis, kemudian penghormatan,
mempunyai pengertian bahwa segala tindakan yang akan dilakukan hendaklah
didasari oleh "Memayu Hayuning Bawono"
Dalam memberikan materi tentang arti pembukaan ini, pelatih hendaknya dengan
mempraktekan sikap dan gerak pembukaan dengan baik dan benar.

7. PEMAHAMAN ADAT DAN TRADISI PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE


Sebagai sebuah Organisasi Persaudaraan yang tidak lepas dari sifat perguruan,
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE mempunyai adat dan tradisi yang tetap terjaga
dan dilestarikan sampai saat ini. Adat adalah suatu perbuatan yang lazim di lakukan
secara turun temurun yang menjadi tradisi dan budaya dalam ajaran PERSAUDARAAN
SETIA HATI TERATE yang mengandung nilai moral dan tata krama atau perilaku yang
baik.
Adat yang berlaku di Persaudaraan Setia Hati Terate menjadi suatu tradisi baik
secara tertulis maupun tidak tertulis. Beberapa contoh adat dan tradisi yang berlaku di
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE antara lain :
a. Menghormati sesama warga PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
b. Selalu bertegur sapa atau berjabat tangan dengan warga/anggota PERSAUDARAAN
SETIA HATI TERATE apabila bertemu.
58
c. Bubur Suran pada malam 1 Muharam / 1 Suro
d. Pengesahan Warga di bulan Suro/Muharam
e. Kegiatan ziarah ke makam pendiri dan sesepuh PERSAUDARAAN SETIA HATI
TERATE

8. PENGENALAN JIWA/WATAK DAN SIFAT PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE


Jiwa/watak dan sifat yang harus dimiliki oleh insan PERSAUDARAAN SETIA HATI
TERATE, antara lain :
a. Berbudi luhur tahu benar dan salah serta takwa kepada Tuhan yang maha Esa
sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing,
b. Berani dan tidak takut mati
c. Dalam hal masalah kecil MENGALAH, masalah prinsip dan besar baru BERTINDAK.
d. Sederhana
e. Memayu Hayuning Bawono
sifat insan PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
a. Ora kagetan ( tidak mudah terkejut )
b. Ora gumunan ( tidak mudah heran )
c. Yakin pada dirinya
d. Berani melaksanakan kewajiban sampai tuntas ( bertanggung jawab )

9. FALSAFAH/SEMBOYAN DAN PITUTUR LUHUR PERSAUDARAAN SETIA HATI


TERATE
9.1. FALSAFAH
Falsafah adalah anggapan, gagasan, dan sikap batin yang paling dasar
yang dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang yang mengandung
pandangan/pedoman hidup. Falsafah PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE :
Manusia dapat dihancurkan, manusia dapat dimatikan, tetapi manusia tidak
dapat dikalahkan, selama ia masih setia kepada hatinya sendiri atau selama
manusia masih ber-SH pada dirinya sendiri (yakin dan tidak kenal
menyerah).
Arti dari falsafah tersebut bahwa orang yang selalu menjaga hati dari segala
sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran dan selalu ingat kepada Tuhan
Yang Maha Kuasa, akan senantiasa selalu dalam lindungan-NYA. Adapun maksud
singkat dari falsafah
a. Kita harus bertindak jujur dalam segala hal. Menurut SH, jujur adalah kunci
dalam segala hal.
b. Kita tidak boleh takut terhadap lawan.
c. Kita jangan mudah putus asa. Menungso mono "Urip ora njaluk, mati ora
ndaftarne, urip pisan durung karuan penak" Sesuatu itu berada di tangan
Tuhan. Pati, urip, rejeki, jodo kui duweke Gusti Allah. Bungah, susah, kendel,
59
jireh kui duweke manungso. Berani mati itu ada 2, yaitu, Nekad : berani mati
tanpa perhitungan dan Kendel : berani mati pakai perhitungan (wani, kudu
duwe pathokan, kudu ngerti empan lan papan).
d. Sifat manusia secara umum
 Malas bekerja keras
 Mudah hanyut dalam suatu peristiwa
 Takut dalam gelombang massa
 Malu mengeritik dirinya sendiri
 Mudah percaya terhadap pendapat-pendapat dari tokoh yang terkenal.
 Takut memikul resiko/akibat.
9.2. SEMBOYAN
Semboyan adalah kumpulan kata atau kalimat yang dipakai sebagai dasar,
tuntunan, intisari, slogan, motto dari suatu usaha bersama yang dapat
membangkitkan semangat dan menjadi ciri khas. Semboyan PERSAUDARAAN
SETIA HATI TERATE : Selama matahari masih bersinar, selama bumi masih
dihuni manusia, selama itu pula Setia Hati Terate tetap kekal, abadi, jaya
selama-lamanya. Artinya bahwa Persaudaraan Setia Hati Terate akan selalu ada
untuk menumbuh kembangkan organisasi dan meningkatkan karakter manusia
yang berbudi pekerti luhur serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Semboyan yang merupakan Roh Setia Hati Terate sampai hari ini masih
tetap berkumandang seiring Sang Mentari masih tetap bersinar untuk
menyemangati insan-insan Setia Hati Terate, dalam kridanya untuk menumbuh
kembangkan Organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate. Ketika kita membaca
semboyan ini kelihatannya cukup sederhana sekali, namun ketika kita mampu
memahami makna dari semboyan ini luar biasa, memiliki filosofi yang adiluhung.
Sesuai dengan pengertian semboyan, maka makna semboyan Setia Hati Terate
ini bila kita kupas perkalimat punya makna yang cukup indah dan menarik bagi
insan-insan Setia Hati Terate yang benar-benar ingin menjadi SH wan.
a. “Selama Matahari masih bersinar “
Pemahaman kalimat “ Selama “ berarti ada masanya “ untuk tidak selamanya“
Matahari masih bersinar - berarti ada masanya “ Matahari untuk tidak
bersinar“. Namun, ketika Matahari masih bersinar, berarti masih “ada hidup
kehidupan baru“
Sifat Matahari :
- disiplin memberikan sinar terang setiap pagi
- memberikan Power/Kekuatan bagi ciptaan Tuhan
- Memberikan Semangat / Motivasi baru bagi hidup kehidupan umat ciptaan
Tuhan.

60
b. “ Selama Bumi masih dihuni Manusia “
Demikian juga kalimat “ Selama Bumi masih dihuni manusia “ berarti ada
saatnya “Bumi ini tidak dihuni oleh manusia“ berarti Bumi ini akan hancur,
dengan demikian Bumi ini sudah “ tidak ada hidup-kehidupan manusia “.
Namun ketika “Bumi ini masih dihuni manusia “ berarti masih ada hidup
kehidupan manusia.
Sifat Bumi :
- Pemurah
- Teguh dan Kuat, Sabar menerima segala sesuatu
- Tidak mengeluh ketika mendapatkan beban apapun
- Selalu menerima apa saja yang jatuh diatasnya baik, buruk ,bau tak sedap.
c. “Selama itu pula Setia Hati Terate tetap Kekal abadi Jaya selamanya “
Demikian juga berbicara kesetiaan harapan piwulang, hendaknya tetap terus
tumbuh berkembang , kesetiaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Setia
terhadap Hati Nurani serta setia terhadap Organisasi, yang tidak bisa
dipisahkan dengan pengaruh rangka dan suasana, jadi suatu kesetiaan yang
tiada pernah berkesudahan yang diibaratkan seperti kekal, abadi, karena sifat
kekal abadi hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan dunia fana
lambat laun pasti akan Musnah/hancur/kiamat.
Setelah kita memahami arti semboyan dan membedah makna perkalimat
semboyan Setia Hati Terate, maka Semboyan ini memotivasi, menyemangati
mengajak para siswa, anggota warga , para kadang insan-insan Setia Hati Terate,
apabila Organisasi Setia Hati Terate YANG KITA CINTAI ini ingin tetap Jaya
selamanya, bagaikan Kekal, Abadi, ini bisa terwujud apabila :
- Setiap insan PSHT harus terus mampu menumbuh kembangkan Kesetiaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan keyakinan masing-masing
anggota, sehingga memiliki keteguhan Iman dalam menghadapi, menyikapi
permasalahan hidup kehidupan didunia fana ini, mengingat saatnya nanti
kita akan kembali kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
- Tetap memiliki ke-Setia Hati-an ( Kesetiaan terhadap Hati Nurani )
Artinya Setia Hati ini merupakan prinsip hidup kehidupan dimana Sang
Mutiara bertahta mengajak untuk menuju mendekati kesempurnaan.
9.3. PITUTUR LUHUR
Nandur pari thukul pari, nandur tholo thukul tholo, nandur kacang thukul
kacang, maksudnya: Nandur apik thukul apik, nandur tresna thukul tresna (jantung
bersinar) atau barang siapa menanamkan kebaikan akan memperoleh balasan
kebaikan, barang siapa menanamkan kejahatan akan memperoleh balasan
kejahatan pula dan barang siapa menanamkan rasa cinta kepada sesamanya
akan memperoleh / akan dicintai oleh sesama orang.

61
Orang SH itu sifatnya mengalah ada batasnya. Segala masalah atau
persoalan di selesaikan dengan baik/damai, tetapi apabila dianggap prinsip akan
dihadapi dengan secara jantan atau dada terbuka. Peribahasanya (dalam bahasa
jawa) "Kecik tak ocak acik, mrico polo tak anggo dakon, karepku tak gawe becik
mbok tampa ala mangga kemawon".
Warga Persaudaraan Setia Hati Terate harus memiliki sifat mengalah dan
tidak dendam kepada siapapun, jika difitnah dan disakiti, tidak membalas dengan
kejelekan akan tetapi memaafkan dan membalas kebaikan serta mendoakan
dengan kebaikan.
Semboyan-semboyan:
- Musuh jangan dicari, bila datang tak akan lari, orang SH tidak menginginkan
pedang ber-merah darah.
- Cilik ora kurang bakal, gedhe ora turah bakal, waton isih keno tak ingeti ora
bakal mundur.
- Kewan gelut kalah gedhe kalah, menungso gelut kalah gedhe durung karuan,
amargo manungso duwe akal karo budi. Tak kedepi ora ilang sembah ider-
ideran.
- Ala tanpo rupo yen tumandang among sedelo.
- Berani karena benar takut karena salah.

62
PEDOMAN MATERI PEMBELAJARAN
KEROHANIAN ( KE SH AN )

TINGKAT PUTIH

Diterbitkan oleh :

PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE


Pusat Madiun – Indonesia

Sekretariat Pusat :

PADEPOKAN AGUNG PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE


Jl. Merak No.10 dan 17, Nambangan Kidul, Manguharjo,
Kota Madiun, Provinsi Jawa Timur Telp. (0351) 451548, 452549, Fax. 473356

63
SILABUS PEMBELAJARAN
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE

Tingkat : PUTIH
Alokasi Waktu : 48 X PERTEMUAN/ 24 MINGGU/6 BULAN

No Materi Pokok Indikator Uraian Singkat Materi Pembelajaran

1 Sejarah Penghayatan dan Perkembangan Sejarah Perkembangan Organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE TERATE sampai dengan tahun 2021, sesuai dengan kondisi
yang terjadi pada saat ini. ( selayang pandang )

2 Fungsi, Tugas Pokok Dan Mengetahui dan menjelaskan fungsi, tugas pokok Fungsi, tugas pokok dan wewenang Dalam Struktur Organisasi
Wewenang Dalam Struktur Dan Wewenang Dalam Struktur Organisasi Dan Dan Kepengurusan PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
Organisasi Dan Kepengurusan PERSAUDARAAN SETIA HATI sesuai dengan AD/ART dan aturan di PERSAUDARAAN
Kepengurusan TERATE SETIA HATI TERATE
PERSAUDARAAN SETIA
HATI TERATE

3 Penghayatan Doa Dan 3.1. Penghayatan doa dalam Pembukaan Doa dan falsafah dalam Pembukaan PERSAUDARAAN SETIA
Falsafah Pembukaan PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE HATI TERATE di setiap gerak Pembukaan.
PERSAUDARAAN SETIA 3.2. Menjelaskan dan mengetahui falsafah
HATI TERATE pembukaan PERSAUDARAAN SETIA HATI
TERATE
64
4 Penghayatan Makna Dan Menghayati dan mengetahui makna dan arti Menghayati makna dan arti Lambang PERSAUDARAAN
Arti Lambang Lambang PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE SETIA HATI TERATE dengan baik dan benar sesuai dengan
PERSAUDARAAN SETIA ajaran.
HATI TERATE
65
5 Kepemimpinan 5.1. Arti kepemimpinan a. Kepemimpinan adalah kemampuan dan kegiatan
5.2. Sikap sebagai pemimpin seseorang (pemimpin) untuk mempengaruhi orang-orang
5.3. Sifat-sifat kepemimpinan dalam situasi tertentu agar bersedia bekerjasama dengan
semangat dan penuh keyakinan dalam rangka mencapai
tujuan.
b. Sikap kepemimpinan sesuai dengan azas kepemimpinan
Hasta Brata, serta penjelasaanya
c. SIfat-sifat kepemimpinan antara lain :
- Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Jujur
- Berani
- Berpengetahuan
- Mampu mengambil keputusan
- Bijaksana
- Amanah / Dapat Dipercaya
- Adil
- Antusias
- Menjadi Teladan
- Berinisiatif
- Tahan uji
- Tidak egois / mementingkan diri sendiri
- Setia
- Mampu membuat pertimbangan
66
6 Mukadimah Pengenalan Mukadimah PERSAUDARAAN SETIA a. Pengertian Mukadimah
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE b. Mukadimah PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
HATI TERATE

7 Pengesahan Warga TK. I Syarat Pengesahan Warga TK. I PERSAUDARAAN a. Syarat sesuai dengan aturan dan adminsitrasi di
SETIA HATI TERATE PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
b. Ubo Rampe / Perlengkapan dalam mengikuti prosesi
pengesahan Warga TK.I

8 Kerohanian / ke SH an Kerohanian / ke SH an di PERSAUDARAAN SETIA a. Menjadi warga Setia Hati Terate yang baik
HATI TERATE b. Mengerti jiwa/watak dan sifat manusia Setia Hati Terate
c. Ciri – ciri insan SH wan / SH yer
d. Pernafasan
e. Makna pakaian Warga di SH Terate
f. Wasiat PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE

9 Falsafah dan Maknanya Menghayati dan mendalami makna falsafah di a. Penghayatan falsafah
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE b. Pitutur Luhur PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
67
BAB I
PENDAHULUAN

Setelah mempelajari materi Kerohanian Ke SH an pada tingkat sebelumnya yaitu Hjau,


maka siswa berhak mengikuti latihan di tingkat Putih. Selain diberikan materi lanjutan Senam
dan Jurus, siswa juga diberikan materi kerohanian / ke SH an di tingkat Putih ini dengan
berpedoman pada Buku Materi Kerohanian / ke SH an ini, sekaligus mempersipakan siswa
sebagi calon warga PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE.
Untuk mewujudkan tujuan organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
sebagaimana dimaksud dalam Mukadimah, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga,
maka disusunlah pedoman materi Kerohanian / Ke SH an yang diajarkan dalam kegiatan
Latihan Siswa, yang dalam pelaksanaannya didasarkan pada Pedoman Latihan yang
ditetapkan oleh Dewan Pusat dan Pengurus Pusat. Materi Ajaran Kerohanian / Ke SH an ini
dapat dikembangkan sepanjang sesuai dengan Prinsip / Pakem Ajaran dan tidak
bertentangan dengan Hukum, Norma Agama, Kesusilaan, Kepatutan dan Kemanfaatan.
Dalam pelaksanaan kegiatan Latihan Siswa, Pelatih atau Warga lainnya dilarang
mengajarkan materi-materi yang tidak sesuai dengan Pedoman yang ditetapkan oleh Dewan
Pusat dan Pengurus Pusat. Dalam buku pedoman ini, disampaikan materi kerohanian / ke SH
an beserta silabus pembelajaran untuk tingkat Jambon. Materi kerohanian / ke SH an tingkat
Jambon ini merupakan kelanjutan dari materi Kerohanian / Ke SH an tingkat sebelumnya.
Memfasilitasi melalui program-program kerja dengan mengadakan pelatihan-pelatihan
mulai dari Pusat , Cabang, Ranting sampai ke Rayon, merupakan suatu bentuk usaha
Organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE dalam rangka turut mewujudkan
Kualitas Sumber Daya Manusia agar generasi penerus dapat mengenal dan menyayangi
serta melestarikan budaya bangsa melalui pencak silat,
Menyadari fakta yang ada pembelajaran dalam materi pencak silat khususnya dibidang
kerohanian/KeSHan sering dilakukan tanpa menggunakan media pembelajaran/panduan
materi, sehingga Pelatih dalam proses mempresentasikan materi kerohanian/KeSHan lebih
banyak dengan pemahaman sesuai dengan kemampuan masing-masing, ini semua bertolak
belakang dengan kondisi ideal, mengakibatkan dalam mengasah kemampuan para siswa
yang heterogen dalam menerima kerohanian/KeSHan kurang maksimal dan mudah terpecah.
Adapun kondisi Pelatih sendiri dituntut harus memiliki potensi/kemampuan dalam
penyampaian materi kerohanian/KeSHan untuk bisa menciptakan suasana yang menarik,
menyenangkan, sehingga siswa mampu dan bisa memahami materi yang telah diterima
dengan baik, meskipun keberadaan para pelatih dan SDM bidang kerohanian di
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE sangat minim, menjadikan permasalahan yang
harus kita sikapi dan terselesaikan.
Memahami dan menyadari peningkatan kualitas SDM calon warga/warga
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE baik fisik maupun mental spiritual, kususnya melalui

68
bidang pendidikan kerohanian/KeSHan. Materi di tingkat Putih ini terdiri dari beberapa materi
pokok yang telah disusun dan dikembangkan sesuai dengan Silabus Pembelajaran, yang
didalamnya memuat tentang :
1. Sejarah
2. Fungsi, tugas pokok dan wewenang dalam struktur organisasi dan kepengurusan
persaudaraan setia hati terate
3. Penghayatan doa dan falsafah pembukaan PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
4. Penghayatan makna dan arti lambang PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
5. Kepemimpinan
6. Mukadimah PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
7. Pengesahan warga tk. I
8. Kerohanian / ke sh an
9. Menghayati dan mendalami makna falsafah di PERSAUDARAAN SETIA HATI
TERATE
Dengan harapan melalui Buku Pedoman Materi Kerohanian/Ke SH an ini dapat
meningkatkan kemampuan pelatih dalam menyampaikan materi terhadap para siswa/calon
warga dimanapun berada serta mendapatkan kesamaan materi dibidang Kerohanian /
KeSHan, khususnya untuk siswa tiingkat Hijau.

69
BAB II
MATERI KEROHANIAN / KE SH AN

1. SEJARAH
Organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE dalam perkembanggnya
sampai dengan saat ini telah menunjukkan kiprahnya di masyarakat sebagai Organisasi
Persaudaraan dengan jumlah anggota yang banyak dan mempunyai lebih dari 250
Cabang yang tersebar di dalam dan luar negeri. Dengan mengikuti perkembangan jaman
diharapkan seluruh anggota PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE dapat
mengamalkan ajaran PSHT di kehidupan sehari – hari dengan menjadi manusia yang
berbudi luhur, tahu benar dan salah serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
A. PARAPATAN LUHUR 2016
Menjelang 1 abad PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE ( 1922 – 2022 ),
banyak tantangan dan ujian yang dihadapi oleh PERSAUDARAAN SETIA HATI
TERATE. Beberapa permasalahan yang terjadi tidak lepas dari sejarah Parapatan
Luhur Tahun 2016 yang dilaksanakan pada tanggal 10-12 Maret 2016 di Asrama
Haji, Pondok Gede, Jakarta. Dalam Parapatan Luhur tersebut terpilih sebagai Ketua
Umum yaitu Dr. Ir. H. Muhammad Taufiq, SH. M.Sc dan Ketua Majelis Luhur Ir. H.
RB. Wiyono.
Pasca Parapatan Luhur tahun 2016, terjadi dinamika di dalam tubuh organisasi
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE dikarenakan kinerja dan tata kelola Ketua
Umum terpilih jauh dari ekspektasi mayoritas pengurus cabang hingga menimbulkan
kondisi tidak kondusif di dalam tubuh PSHT. Lebih jauh lagi, Dr. Ir. H. Muhammad
Taufiq, SH. M.Sc memberhentikan beberapa Ketua Cabang yang dianggap kritis, dan
justru merangkul tokok-tokoh dan pihak-pihak tertentu yang pernah merongrong
organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE di masa lalu. Dan masih banyak
yang dilakukan Dr. Ir. H. Muhammad Taufiq, SH. M.Sc yang dinilai oleh mayoritas
anggota telah menggerus marwah PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE.
B. PARAPATAN LUHUR 2017
Pada tanggal 21 September 2017 bertepatan malam tanggal
1 Muharram 1438 H diselenggarakan Tirakatan dan Sarasehan untuk menyelesaikan
masalah internal organisasi secara musyawarah, sesuai adat tradisi SH TERATE.
Namun karena Dr. Ir. H. Muhammad Taufiq, SH. M.Sc tidak amanah untuk
menyelesaikan masalah organisasi, maka melalui Keputusan Majelis Luhur selaku
Lembaga Organisasi tertinggi yang bersifat kolektif kolegial menonaktifkan Ir. R.B.
Wiyono (Ketua Majelis Luhur), Wilis Gerilyanto (Sekretaris Majelis Luhur) dan Dr. Ir.
H. Muhammad Taufiq, SH. M.Sc (Ketua Umum).
Karena kegaduhan organisasi di masa kepengurusan Dr. Ir. H. Muhammad
Taufiq, SH. M.Sc tak kunjung selesai dan semakin menciptakan situasi dan kondisi

70
yang tidak kondusif, maka organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
melaksanakan RAKORNAS pada tanggal 27 Oktober 2017, dengan agenda utama
menyelesaikan kondisi internal organisasi yang tidak kondusif. Namun, Ketua Umum
terpilih, yaitu Dr. Ir. H. Muhammad Taufiq, SH. M.Sc dan Ketua Majelis Luhur RB.
Wiyono tidak bersedia hadir dalam undangan RAKORNAS tersebut. Padahal kedua
figur tersebut memiliki andil besar menimbulkan situasi dan kondisi tidak kondusif di
dalam oraganisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE. Kerana kedua figur
tersebut diundang tidak hadir, maka secara aklamasi seluruh peserta RAKORNAS
yang dihadiri para Ketua Cabang dan Ketua Pertimbangan Cabang menghendaki
Parapatan Luhur dipercepat dari yang seharusnya dilaksanakan tahun 2021.
Usulan peserta RAKORNAS 2017 untuk mempercepat diadakan Parapatan
Luhur disetujui oleh Majelis Luhur yang hadir saat itu. Usulan Parapatan Luhur agar
dipercepat disetujui oleh tidak kurang dari 200 cabang dari 234 jumlah cabang
seluruh Indonesia dan perwakilan pengurus cabang luar negeri atau disetujui oleh
lebih dari 2/3 seluruh cabang pemilik hak suara. Dengan demikian, usulan Parapatan
Luhur dipercepat telah memenuhi kuorum sesuai dengan ketentuan AD/ART
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE tahun 2016. Untuk diketahui bahwa
mayoritas peserta RAKORNAS 2017 adalah juga peserta PARAPATAN LUHUR
2016;
Pada tanggal 28 Oktober 2017 di Padepokan Agung PERSAUDARAAN SETIA
HATI TERATE Kota Madiun dilaksanakan PARAPATAN LUHUR 2017, dengan
keputusan di bidang organisasi antara lain:
1. Memberhentikan Dr. Ir. H. Muhammad Taufiq, SH. M.Sc dari jabatan Ketua
Umum PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE;
2. Menetapkan DRS. R. MOERDJOKO HW sebagai Ketua Umum
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE, masa bhakti 2016 s/d 2021,
melanjutkan masa bhakti Dr. Ir. H. Muhammad Taufiq, SH. M.Sc;
3. Memberhentikan RB. Wiyono sebagai Ketua Majelis Luhur PERSAUDARAAN
SETIA HATI TERATE;
4. Mengubah istilah MAJELIS LUHUR menjadi DEWAN PUSAT;
5. Menetapkan Ketua dan Anggota DEWAN PUSAT.
Setelah Parapatan Luhur 2017, Dr. Ir. H. Muhammad Taufiq, SH. M.Sc
menolak PARLUH 2017 beserta keputusan-keputusannya. Sikap penolakan
Muhammad Taufiq terhadap hasil PARLUH 2017 tersebut tidak diselesaikan melalui
mekanisme organisasi dengan mengedepankan nilai luhur kultural di tubuh PSHT.
C. PARAPATAN LUHUR 2021
Hingga saat ini PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE terus berkembang
dengan 340 cabang dan cabang khusus luar negeri dan telah melaksanakan
PARAPATAN LUHUR 2021 pada tanggal 13 Maret 2021 di Padepokan Agung
Madiun, dan telah menghasilkan putusan-putusan diantaranya:
71
1. Penetapan AD/ART PSHT 2021;
2. Penetapan KRA. H. ISSOEBIJANTORO, SH sebagai Ketua Dewan Pusat
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE masa bhakti 2021 s/d 2026;
3. Penetapan Drs. R. MOERJOKO HW sebagai Ketua Umum PERSAUDARAAN
SETIA HATI TERATE masa bhakti 2021 s/d 2026;
4. Rekomendasi Garis Besar Program Kerja Organisasi Periode Tahun 2021 –
2026;
5. Menyatakan bahwa PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE hanya ada satu dan
tidak ada PSHT yang lain;
6. Memberhentikan dari keanggotaan PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
selamanya dan tidak dapat diterima kembali menjadi anggota PERSAUDARAAN
SETIA HATI TERATE, kepada:
a. Sdr.Dr. Ir. MUHAMMAD TAUFIQ, S.H., M.Sc.;
b. Sdr. Ir. PURWANTO BUDI SANTOSO;
7. Menyatakan gugur keanggotaannya dari organisasi PERSAUDARAAN SETIA
HATI TERATE bagi:
a. Para anggota PSHT yang bergabung dengan organisasi pimpinan sdr. Dr. Ir.
MUHAMMAD TAUFIQ, S.H., M.Sc., Sdr.SUBAGYO TRIO ANDAMARKO,
S.Sos., sdr. IMAM KOESKARTONO alias GEMBONG, sdr. ZAKARIA
beserta KORLAP / KORLAP T / KORLAP T 1922 / KORLAP 1922; dan
b. Semua anggota PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE yang telah
mendirikan organisasi pencak silat lain beserta para anggotanya.
8. Menyatakan bukan anggota PSHT bagi warga yang disahkan diluar ketentuan
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE yang sah;
9. Memberi kesempatan kepada mereka yang berniat bergabung kembali kepada
organisasi PSHT, dengan tatacara yang patut, yang ditentukan kemudian oleh
Dewan Pusat PSHT beserta Pengurus Pusat dalam bentuk petunjuk teknis,
dengan memperhatikan setiap masukan dari berbagai pihak termasuk
diantaranya yang termuat dalam PETISI 2021;
10. Pengurus Pusat menerbitkan Surat Keterangan Bukan Anggota
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE terhadap seseorang, apabila
diperlukan.
D. SENGKETA HUKUM ORGANISASI PSHT
Paska Parapatan Luhur 2017, secara diam-diam Dr. Ir. M. Taufik SH, MSc dan
disertai rekayasa persyaratan pendirian badan hukum telah mendaftarkan badan
hukum “PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE” dan mendapatkan pengesahan
dari Kemenkumham nomor AHU-0010185.AH.01.07.
Pada tahun 2019, Drs. R. MOERDJOKO HW. selaku Ketua Umum
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE dan Ir. TONO SUHARYANTO selaku
Sekretaris Umum PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE mengajukan gugatan
72
Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-
0010185.AH.01.07. Tahun 2019 Tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum
Perkumpulan Persaudaraan Setia Hati Terate Tanggal 26 September 2019, melalui
Pengadilan TUN Jakarta dalam perkara Nomor: 217/G/2019/PTUN.Jkt. melawan
Menteri Hukum dan HAM RI selaku Tergugat dan Sdr. Muhammad Taufiq selaku
Tergugat Intervensi, dengan putusan sebagai berikut:
1. Putusan perkara Nomor: 217/G/2019/PTUN.Jkt. tanggal 11 Maret 2020, dengan
amar putusan : Mengabulkan Gugatan Penggugat seluruhnya dan membatalkan
obyek sengketa ;
2. Atas Putusan tersebut pada huruf a diatas, para Tergugat mengajukan upaya
Hukum Banding dan terdaftar dalam register Perkara Banding Nomor:
155/B/2020/PT-TUN.Jkt. tanggal 15 Juni 2020, dengan putusan banding :
Menguatkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, Nomor :
217/G/2019/PTUN.Jkt. tanggal 11 Maret 2020 ;
3. Atas Putusan tersebut pada huruf b diatas, para Tergugat mengajukan upaya
hukum Kasasi dan terdaftar dalam register Perkara Berdasarkan Putusan Kasasi
perkara Nomor : 29K/TUN/2021 tanggal 2 Februari 2021, dengan amar putusan
Tolak Kasasi.
Dengan demikian maka Badan hukum Persaudaraan Setia Terate yang
diketuai Dr. Ir. M. Taufiq SH, MSc nomor AHU-0010185.AH.01.07 Tahun 2019
DIBATALKAN oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia
E. HAK MEREK
Pada kesempatan lain saudara Dr. Ir M. Taufik SH, MSc mencoba menggugat
hak merek yang dipunyai Persaudaraan Setia Hati Terate, melalui Pengadilan Negeri
Niaga Surabaya. Hasil gugatan Dr. Ir M. Taufik SH, MSc tersebut adalah DITOLAK,
melalui putusan kasasi di Mahkamah Agung dengan perkara Nomor: 40K/Pdt.Sus
HKI/2021 tanggal 25 Januari 2021, juncto putusan perkara Nomor: 8/Pdt.Sus-PKPU-
HKI/Merek/2019/PN.Niaga.Sby tanggal 16 Maret 2020.
Dengan keluarkan keputusan kasasi tersebut maka, Organisasi pimpinan Dr.
Ir. MUHAMMAD TAUFIQ, S.H., M.Sc dilarang menggunakan nama
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE. Badan Hukum PSHT yang diketuai Dr. Ir.
MUHAMMAD TAUFIQ, S.H., M.Sc telah dibatalkan pengadilan dan telah berkekuatan
hukum tetap (incraht), sehingga tidak bisa dipergunakan kembali.
Merek terdaftar tentang nama dan logo PERSAUDARAAN SETIA HATI
TERATE dan SETIA HATI TERATE antara H. ISSOEBIJANTORO, SH selaku ketua
Dewan Pusat PSHT dengan PSHT abal-abal yang diketuai oleh Dr. Ir. MUHAMMAD
TAUFIQ, S.H., M.Sc telah diperiksa dan diadili di Pengadilan Niaga pada PN
Surabaya hingga kasasi di Mahkamah Agung dan telah berkekuatan hukum tetap
(incraht) dan Tidak perlu diragukan kebenaranya.

73
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE tetap eksis sejak 1922 hingga saat
ini, dimana pada PARLUH 2021 PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE kembali
menetapkan Drs. R. Moerdjoko HW sebagai Ketua Umum dan H. Issoebijantoro, SH
sebagai Ketua Dewan Pusat.

2. FUNGSI, TUGAS POKOK DAN WEWENANG DALAM STRUKTUR ORGANISASI DAN


KEPENGURUSAN PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
A. DEWAN PUSAT
Dewan Pusat PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE bertanggung jawab
di bidang idealisme ajaran dan tradisi SH TERATE. Dewan Pusat menjabarkan,
menjelaskan dan memahamkan tentang ajaran, adat/tradisi di SH TERATE sehingga
dapat terwujud suasana Persaudaraan dan kerukunan antar sesame anggota.
Dengan demikian maka Dewan Pusat dalam menjalankan tugasnya, berpedoman
pada tugas pokok sebagai penjaga/bertanggung jawab terhadap ajaran serta
adat/tradisi di SH TERATE.
Selain yang disebutkan diatas, Dewan Pusat juga bertugas dan mempunyai
wewenang di bidang profesionalisme Organisasi bersama dengan Ketua Umum dan
Pengurus Pusat. Wewenang tersebut diatur dalam AD/ART PERSAUDARAAN
SETIA HATI TERATE Tahun 2021, yang menyebutkan bahwa :
1. Dewan Pusat bersama dengan Ketua Umum dan Pengurus Pusat
menyelenggarakan Parapatan Luhur setiap 5 tahun sekali.
2. Menetapkan dan melantik Pengurus Pusat
3. Bersama unsur Pimpinan Pengurus Pusat menetapkan Dewan Pengesah pada
saat pengesahan warga Tingkat I diseluruh Indonesia maupun Luar Negeri.
4. Bersama unsur Pimpinan Pusat, melaksanakan seleksi dan program latihan serta
pengesahan warga tingkat II sesuai dengan ketentuan Organisasi.
Dewan Pusat dapat memberikan pertimbangan kepada Pengurus Pusat
dalam hal pengangkatan warga kehormatan, penghargaan, pendirian cabang baru
dan pengambilan keputusan yang bersifat strategis. Dewan Pusat berhak melakukan
segala tindakan tegas, terukur dan terarah bersama Pengurus Pusat dalam
menjaga jatidiri, harga diri dan marwah ajaran, adat/tradisi SH TERATE
B. PENGURUS PUSAT
Dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Tahun 2021, disebutkan bahwa Pengurus
Pusat mempunyai tugas utama sebagai penangung jawab di bidang Profesionalisme
Organisasi. Selain itu, Pengurus Pusat juga mempunyai tugas pokok menyusun dan
menyampaikan, menjabarkan dan melaksanakan Rancangan Garis Besar Program
Kerja Organisasi yang telah ditetapkan dalam Parapatan Luhur / Rapat Kerja
Nasional.

74
Mempunyai tanggung jawab bersama dalam menjaga, melestarikan dan
melaksanakan ajaran SH TERATE, serta mengembangkan materi dan sistem
pembelajaran pencak silat serta pembinaan keluhuran budi, pemberdayaan anggota
dan pengabdian masyarakat dan meningkatkan hubungan kerjasama dengan
masyarakat, pemerintah dan lembaga lainnya. Pembinaan dan pengawasan terhadap
unsur Pengurus DKP, Dewan Cabang, Pengurus Cabang/Khusus,
komisariat/Komisariat Khusus juga merupakan bagian dari tugas pokok dari pengurus
pusat.
C. PENGURUS PERWAKILAN PUSAT
Pengurus Perwakilan Pusat yang telah ditetapkan oleh Ketua Umum,
mempunyai tugas mewakili Pengurus Pusat dan Cabang-Cabang se wilayah provinsi
dalam berkoordinasi dengan lembaga pemerintahan dan organisasi lain di tingkat
provinsi yang bersifat koordinasi, fasilitasi, mediasi, sosialisasi dan tugas tertentu
yang diberikan oleh Ketua Umum atau Ketua Dewan Pusat. Dalam melaksanakan
tugasnya, Pengurus Perwakilan Pusat wajib menghormati hak, kewajiban, wewenang
dan tanggungjawab organisasi yang menjadi otonomi cabang, Perwakilan Pusat
bukan atasan cabang dan dilarang mencampuri urusan rumah tangga cabang
D. PENGURUS CABANG/CABANG KHUSUS/CABANG ADMINISTRATIF
Menjalankan kebijakan organisasi yang telah ditetapkan oleh Pengurus Pusat
sekaligus menjaga, melestarikan dan melaksanakan ajaran SETIA HATI TERATE. Di
bidang profesionalisme, pengurus Cabang melaksanakan pembelajaran materi
pencak silat dan pembinaan keluhuran budi, melaksanakan pembinaan anggota,
mengembangkan pengabdian masyarakat dan hubungan antar lembaga, memilih dan
menetapkan Ketua Ranting dan Ketua Komisariat, Pengurus Ranting dan Komisariat
Selain itu Pengurus Cabang juga melakukan pembinaan keorganisasian
terhadap jajaran kepengurusan dibawahnya, melaksanakan Parapatan Cabang dan
Bertanggung jawab kepada Ketua Umum Pusat.
E. DEWAN CABANG
Memberikan masukan dan pertimbangan kepada Pengurus Cabang baik
diminta ataupun tidak diminta terhadap pelaksanaan organisasi dan kebijakan di
tingkat Cabang dan memberikan memberikan ajaran ke SH an ditingkat Cabang
F. PENGURUS RANTING
Pengurus Ranting merupakan warga yang aktif mengikuti / melaksanakan
kegiatan Organisasi SH TERATE di wilayah Ranting setempat. Tugas dari Pengurus
Ranting adalah menjalankan kebijakan Organisasi yang telah ditetapkan oleh
Pengurus Pusat dan Cabang, menjaga dan melestarikan Ajaran SH TERATE,
melaksankan pembelajaran Pencak Silat dan pembinaan keluhuran budi.
Dalam tugasnya, Pengurus Ranting juga melaksanakan pembinaan anggota,
pengabdian masyarakat dan hubungan antar lembaga, memilih dan menetapkan,

75
melaksanakan pendataan dan pembinaan Koordinator dan Pelatih di Rayon serta
melaksnakan Parapatan Ranting dan bertanggung jawab kepada Pengurus Cabang.
G. PENGURUS KOMISARIAT
Menjalankan kebijakan organisasi yang telah ditetapkan oleh Pengurus Pusat
dan Pengurus Cabang, dalam menjaga, melestarikan dan melaksanakan ajaran
SETIA HATI TERATE. Pengurus Komisariat juga bertugas melaksanakan
pembelajaran pencak silat dan pembinaan keluhuran budi, melaksanakan pembinaan
anggota, mengembangkan pengabdian masyarakat dan hubungan antar lembaga
dan melaksanakan Parapatan Komisariat. Dalam tugasnya Pengurus Komisariat
bertanggung jawab kepada Ketua Cabang.
H. PENGURUS RAYON
Menjalankan kebijakan organisasi yang telah ditetapkan oleh Pengurus
Cabang dan Pengurus Ranting, menjaga, melestarikan dan melaksanakan ajaran
SETIA HATI TERATE, melaksanakan pembinaan keorganisasian, pembelajaran
pencak silat dan keluhuran budi, melaksanakan musyawarah Rayon dan
bertanggung jawab kepada Ketua Ranting.

3. PENGHAYATAN DOA DAN FALSAFAH PEMBUKAAN PERSAUDARAAN SETIA HATI


TERATE)
Pembukaan adalah rangkaian gerak yang merupakan “Salam Pembuka” atau
juga merupakan suatu do’a. Setiap perguruan pencak silat mempunyai “Salam Pembuka”
yang berbeda-beda dengan mengandung maksud/arti yang berbeda pula. Di Organisasi
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE, gerak pembukaan itu merupakan wujud dari
seorang warga SH TERATE percaya dan menyakini adanya Kebesaran Tuhan.
Kesakralan gerak Pembukaan SH TERATE saat ini sudah mulai luntur, banyak
warga SH TERATE yang menggunakan gerak pembukaan dengan asal-asalan, tidak
seusai dengan yang diajarkan, bahkan cenderung untuk digunakan dalam hal yang tidak
sepantasnya (contoh : di Media Sosial/pamer di tempat umum dan sebagainya ). Sudah
saatnya Warga SH TERATE, dimulai dari pelatih dalam mengajarkan gerak Pembukaan
untuk memberikan contoh yang baik dan benar. Maka dari itu, hendaknya dalam gerak
Pembukaan harus di lakukan dengan tenang dan penuh keyakinan.
Sesuai dengan penjabaran diatas, maka setiap gerak Pembukaan
mengandung arti dan makna yang mendalam. Antara lain :
1. Berdiri tegak seperti huruf alif artinya :
Percaya, ingat dan pasrah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Penghormatan
Memberikan penghormatan cukup dengan menganggukkan kepala .
3. Salaman / Berjabat Tangan
Melambangkan kita mengutamakan Persaudaraan.
4. Diatas dengan hanya 2 jari
76
Tuhan menciptakan semua di dunia ini ada dua sisi yang berlawanan/berbeda,
contoh : ada siang dan malam, ada pria dan wanita dan lain-lain.
5. Dua jari menyentuh tanah
Hakekat sebenarnya adalah memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menjadikan manusia dari tanah, hidup dari hasil tanah dan akan dikembalikan
menjadi tanah.
6. Dua jari keatas
Hakekat sebenarnya adalah sama yaitu meminta kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Dzat yang menghidupkan manusia dengan menyediakan udara.
7. Dua jari menempel di pelipis
Melambangkan sikap yakin pada kemampuan dan kekuatan diri sendiri
8. Tangan kanan mengepal dan tangan kiri siap menangkis
Yakin segala permasalahan dapat diselesaikan dengan baik.
9. Mengubah posisi kaki jongkok ke samping kiri diikuti siku tangan kiri
Melambangkan sikap berhati-hati mewaspadai terhadap semua kemungkinan
yang membahayakan terutama dalam hal Persaudaraan ini. Maka untuk melindungi
diri dan persaudaraan ini, pendekar tak akan merasa segan untuk menangkis segala
serangan yang mengancam
10. Pengulangan keseluruhan gerak
Kembali ke sikap awal

4. PENGHAYATAN MAKNA DAN ARTI LAMBANG PERSAUDARAAN SETIA HATI


TERATE
 Bentuk Segi Empat Panjang, mempunyai makna Perisai
Makna perisai disini adalah sebagai perisai / tameng / pertahahan, apabila mengerti
dan mengahayati ajaran.
 Dasar Hitam, bermakna kekal abadi
Yang dmaksud dengan kekal abadi adalah rasa Persaudaraan di Organisasi SH
TERATE.
 Jantung Hati berwarna putih, bertepi merah.
Bermakna bahwa cinta kasih itu ada batasnya. Contoh sederhana bahwa cinta kasih
ada batasnya adalah seorang anak sedang sakit dan oleh Dokter dilarang minum es,
pada suatu saat minta dibelikan es, apa yang saya perbuat ?, yang saya lakukan
adalah saya tidak akan membelikan es walaupun saya sangat mencintainya, karena
pemberian es kepada anak yang sedang sakit akan menjadi malapateka.
 Sinar Putih
Sinar putih juga melambangkan bahwa adanya hukum imbal balik. Siapa yang
menanam akan mendapatkan hasil sesuai dengan apa yang diperbuat, sing sopo
nandur bakal ngunduh, nandur pari panen pari.

77
 Persaudaraan
Merupakan suatu ikatan bahtin antar manusia, dalam hal ini antara Warga dengan
Warga atau antara Warga dengan segenap umat manusia pada umumnya tanpa
memandang siapa aku siapa kamu.
 Setia Hati
Seorang Siswa / Warga Persaudaraan Setia Hati Terate diharapkan selalu setia dan
percaya pada dirinya sendiri. Hati melambangkan kebenaran, jadi kalau setia pada
hatinya sendiri berarti setia pada kebenaran atau dengan kata lain iman, yakin iman
kepada kebenaran ini adalah hakiki yang berarti iman kepada Allah SWT ( taqwa ).
 Terate / Bunga Terate
Terate adalah bunga yang indah dan menarik. Artinya adalah bahwa seorang SH
akan selalu bersikap simpatik. Bunga yang hidup dengan keistimewaan. Dapat hidup
di segala tempat dan kindisi apapun. Bunga Terate hidup di lumpur tidak kotor oleh
lumpur, hidup di air tidak basah oleh air dan tetap indah bila dipandang serta
menyemarakan daerah sekitarnya.
Melambangkan bahwa orang SH TERATE dapat hidup di segala lapisan masyarakat.
Dapat hidup, mampu berdiri dan berkembang dimana saja, dan dapat menyesuaikan
diri tanpa dipengaruhi oleh lingkungan yang tidak baik. Hidup dengan orang bawah
tidak sombong, hidup dengan orang atas tetap rendah diri. Kumpul dengan orang
kaya, tidak kelihatan miskinnya, kumpul karo wong bodho, ora katon minteri, kumpul
karo wong pinter ora inggah – inggih. Nama TERATE diusulkan oleh Bapak Soeratno
Soerengpati pada tahun 1942 yang sebelumnya Organisasi ini bernama SH PSC
(Setia Hati Pemuda Sport Club).
 Bunga Terate (kuncup, setengah mekar, mekar), bermakna berbeda-beda tetapi
tetap satu
Orang SH TERATE mempercayai adaya hukum alam yaitu kewajaran. Sebagai
contoh adalah, belajar sesuatu tentu dari tingkat yang lebih kecil atau paling rendah,
naik sampai dengan tataran yang tinggi. Manusia hidup berproses dari lahir, bayi,
anak, remaja, dewasa dan tua. Semua menjadi satu kesatuan walaupun berbeda –
beda.
Bunga Terate kuncup, setengah mekar, mekar melambangkan strata kehidupan
manusia. Kuncup melambangkan manusia strata rendah, setengah mekar
melambangkan kehidupan manusia strata menengah dan mekar melambangkan
kehidupan manusia yang serba ada. Ketiga bagian tersebut berbeda-beda namun
menjadi satu kesatuan. Mempunyai arti bahwa orang SH TERATE dapat hidup
menyesuaikan diri dengan keadaan kehidupan manusia tanpa membeda-bedakan
latar belakangnya.
 Garis Putih tegak lurus ditengahnya ada garis Merah
Bermakna berdiri diatas kebenaran dan keadilan. Berani karena benar dan takut
karena salah. Soal kecil/remeh mengalah tetapi jika masalah prinsip akan bertindak.
78
 Senjata Persilatan, bermakna Pencak Silat sebagai benteng dalam
persaudaraan
Untuk menuju manusia berbudi luhur tentu diperlukan ketahanan fisik dan jiwa.
Ketanahan fisik dan jiwa ini salah satunya melalui seni beladiri Pencak Silat. Dalam
Pencak Silat diajarkan untuk membentengi diri atau mempertahankan/membela diri.
Salah satu tujuan Pencak Silat di SH TERATE adalah untuk banteng dalam
Persaudaraan dilambangkan senjata-senjata persilatan.

5. KEPEMIMPINAN
A. ARTI KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan adalah kemampuan dan kegiatan seseorang (pemimpin) untuk
mempengaruhi orang-orang dalam situasi tertentu agar bersedia bekerjasama
dengan semangat dan penuh keyakinan dalam rangka mencapai tujuan.
Kepemimpinan adalah seni yang dapat dimiliki, dipelajari dan dikembangkan serta
dipraktekkan oleh setiap orang yang memiliki kecakapan mental dan fisik serta moral
yang baik.
B. SIKAP SEORANG PEMIMPIN
Untuk menjadi seorang pemimpin, seseorang harus dipersiapkan dengan cara :
1. Memperkenalkan sifat-sifat orang besar
2. Memperkenalkan dan memahami sifat-sifat pengikut
3. Memperkenalkan jenis dan sifat – sifat situasi
Dalam budaya/sastra kita terdapat nasehat-nasehat yang selalu diberikan
kepada calon raja/pemimpin yang dikenal dengan Hasta Brata. Hasta artinya
delapan dan Brata artinya Laku. Hasta Brata mengandung makna bahwa delapan
perilaku pemimpin yang harus dilaksanakan agar sukses dalam kepemimpinannya.
Hasta brata diambil dari sifat alam semesta sehingga mudah untuk dipahami dan
dihayati. Hasta Brata yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Surya ( Matahari )
Pemimpin harus selalu bersemangat dan mampu menumbuhkan semangat
kepada bawahannya / anak buahnya
2. Chandra ( Bulan )
Pemimpin harus bisa membuat rasa aman tenteram dalam berbagai situasi dan
kondisi. Pemimpin mampu memberikan penjelasan yang menyejukkan.
3. Kartika ( Bintang )
Harus mampu dan bisa menjadi pedoman dan mampu menunjukan arah untuk
bertindak.
4. Angkasa ( Langit )
Harus memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas serta mampu
berkomunikasi sehingga disegani oleh anak buah dan berwibawa

79
5. Maruto ( Angin )
Harus cermat dan mampu beradaptasi terhadap situasi dan kondisi dengan
segala perubahannya dalam jangkauan wilayah kepemimpinanya
6. Samudra ( Laut )
Harus memiliki kesabaran sehingga mampu mewadahi dengan baik, serta
mampu mengelola semua potensi yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
organisasi.
7. Bantala ( Bumi )
harus tidak memiliki rasa dendam dan mampu memberikan penghargaan
kepada yang berjasa / berprestasi.
8. Dahana ( Api )
Harus sanggup dan berani menegakkan keadilan dan kebenaran.
Syarat utama kepemimpinan dalam organisasi harus mampu melihat organisasi
secara keseluruhan, mampu untuk mengambil keputusan dan mendelegasikan
wewenang kepada bawahannya serta mampu untuk menumbuhkan kesetiaan anak
buah. Dalam kegiatan kepemimpinan PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE,
diwajibkan melaksanakan :
- Ing Ngarsa Sung Tuladha ( Di depan memberi contoh )
- Ing Madya Mangun Karsa ( Di Tengah memberikan semangat, motivasi dan
mengutamakan musyawarah )
- Tut Wuri Handayani ( Di belakang memberikan saran pertimbangan dan
dorongan)
C. PERANAN SEORANG PEMIMPIN
Seorang pemimpin itu adalah seorang yang sadar akan tanggung jawab,
mempunyai sifat kepemimpinan yang menonjol, membimbing dirinya dengan prinsip
– prinsip kepemimpinan dalam melaksanakn kegiatan – kegiatan dan perintah –
perintah serta dapat membimbing anak buahnya dengan baik.
Mengenal watak anak buahnya dan memahami sepenuhnya sifat dan tingkah
lakunya masing-masing sangat diperlukan dalam kepemimpinan sehingga tercapai
tujuan dengan baik. Sifat – sifat kepemimpinan yang harus dimiliki seorang dalam
memimpin, yaitu :
- Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Dalam arti luas bahwa pemimpin harus bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha esa,
menjalankan semua kewajban dan menjauhi segala larangaNya.
- Jujur
Kejujuran adalah perpaduan antara keteguhan watak, bakat dalam prinsip-
prinsip moral, tabiat suka akan kebenaran, tulus hati dan perasaan halus
mengenai etika keadilan dan kebenaran. Melaksankan segala tindakan sesuai
dengan kebenaran dan kenyataan. Kejujuran dalam kepimpinan menjaga agar

80
supaya terhindar dan bersih dari celaan atau kemungkinan-kemungkinan
mendapat celaan atau nilai yang tidak baik.
Pemimpin harus berlaku seksama dan teliti dan benar dalam ucapan atau
pernyataan baik resmi atau tidak resmi
- Berani
Suatu tingkatan mental yang mengakui adanya ketakutan atau kekhawatiran
terhadap bahaya-bahaya atau terhadap kemungkinan celaan. Hal ini untuk
mengembangkan dan meningkatkan ketabahan dalam menghadapi bahaya fisik
dan moral yang timbul. Selain itu agar lebih sanggup untuk melakukan tindakan–
tindakan yang diperlukan.
Untuk mewujudkan sifat tersebut, maka dapat mempelajari dan memahami rasa
takut yang ada pada diri kita dengan cara mengendalikan rasa takut dengan
jalan mengembangkan disiplin pribadi dan ketenangan. Berani dan siap
menerima koreksi, evaluasi ataupun celaan serta pertanggungjawaban terhadap
apa yang telah menjadi keputusannya.
- Berpengetahuan
Pengetahuan adalah totalitas dari kecerdasan dan pengertian yang luas yang
diperoleh dengan belajar yang terus menerus. Pemimpin harus mempunyai
pengetahuan yang luas. Pemimpin yang berpengetahuan dapat melaksanakan
tugas dengan baik, memungkinkan untuk melaksanakan dan mengawasi anak
buanya dengan efektif, membuat rencana yang baik dan memberikan
kemampuan memecahkan masalah sekaligus menyempurnakan.
- Mampu mengambil keputusan
Kecakapan seorang pemimpin tentang memecahkan masalah atau persoalan
dengan cepat dan tepat dan menyatakan pendapat atas tindakan – tindakan
yang harus dilaksanakan. Bijaksana dalam kepemimpinannya, pemimpin mampu
bersifat bijaksana ketika ada masalah yang harus diputuskan. Misalnya
pemecatan anggota yang kinerjanya tidak sesuai dengan yang diharapkan
maupun tidak selaras dengan tujuan yang diinginkan bersama.
- Bijaksana
Tindakan atau sikap yang menggambarkan pengertian yang sehat dan tepat.
- Amanah / Dapat Dipercaya
Dapat dipercaya atas pelaksanaan kewajiban dengan setepat-tepatnya. Hal ini
berkaitan juga dengan sifat jujur dalam memimpin. Dengan demikian sikap
amanah merupakan sesuatu yang dipercayakan untuk dijaga, dilindungi, dan
dilaksanakan dengan baik. Pemimpin yang amanah dan benar-benar membela
kepentingan rakyatnya adalah sebuah keberkahan yang hanya diberikan bagi
umat yang taat kepada Tuhan Yang Maha Esa.

81
- Adil
Adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.
Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban.
Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh
apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama.
Pemimpin harus bersikap adil dalam konteks apa pun dan pada siapa pun.
- Antusias
Cara menunjukkan dan meperlihatkan perhatian yang tulus iklas dan
kegembiraan serta semangat berkobar-kobar dalam pelaksanaan kewajiban.
Dalam hal kepemimpinan, antusias pemimpin sangat diperlukan untuk
menularkan energi kepada orang-orang yang dipimpinnya. Semangat dan gairah
seorang pemimpin akan terlihat dari bahasa tubuhnya saat melakukan kegiatan,
mengatasi masalah-masalah serta melaksanakan tanggung jawabnya sebagai
pemimpin.
Pemimpin juga perlu untuk memiliki keinginan besar. Keinginan dapat
diibaratkan sebagai sesuatu yang harus diperoleh untuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Seorang pemimpin harusnya memiliki keinginan / antusias besar
dalam mewujudkan visi dan misi dari organisasi yang dipimpinnya
- Menjadi Teladan
Menjadi tauladan adalah menjadi contoh yang baik bagi orang yang dipimpinnya
baik lahir maupun batin.
- Berinisiatif
Merupakan suatu tindakan yang sehat dan tepat yang dilakukan atas dasar
pemikiran sendiri pada waktu tidak ada perintah. Dengan sifat inisiatif yang ada
dalam diri pemimpin, kekuatan diri dari tiap anggota untuk menjalankan misi
kelompok pun akan terjamin dengan baik.
- Tahan uji
Mempunyai arti stamina mental dan fisik yang diukur dari kemampuan
seseorang untuk bertahan dari rasa sakit, lelah, putus asa dan kesukaran atau
kesulitan. Berguna untuk memperoleh kesanggupan bertahan terhadap segala
macam ujian, penderitaaan dan tantangan jasmanai dan rohani dalam
memimpin.
- Tidak egois / mementingkan diri sendiri
Menghindarkan diri dari terpenuhnya kebutuhan dan kemauan serta kesenangan
diri sendiri dengan mengorbankan orang lain. Berguna untuk membangkitkan
respect atau daya tarik dalam meningkatkan kerjasama pada bawahan
- Setia ( Loyalitas )
Kesetiaan terhadap organisasi yang dipimpinnya. Di SH TERATE loyalitas dan
kesetiaan dapat terukur dengan rasa Persaudaraan antara warga atau anggota
serta Organisasi SH TERATE
82
- Mampu membuat pertimbangan
Kualitas seseorang tentang mempertimbangkan fakta atau kenyataan dan
mendapat kemungkinan pemecahan persoalan dan mewujudkannya dalam
bentuk putusan – putusan yang sehat dan tepat
Dari penjelasan kepemimpinan diatas, perlu diperhatikan bagi seseorang
pemimpin yaitu agar menjauhi sifat : Aja Dumeh, Aja Adigang, Adigung lan Adiguno
yang artinya jangan sewenang-wenang dan jangan sombong atas kepandaiannya,
kekuatan fisiknya atau kesaktiannya.

6. MUKADIMAH PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE


A. PENGERTIAN MUKADIMAH
Mukadimah dapat diartikan pendahuluan, kata pengantar atau kata pembuka.
Kata ini juga dapat di pahami dengan makna pengantar dalam sebuah dasar
perkataan / tulisan dalam bahasan tertentu. Mukadimah / kata pembuka yang
dimaksud disini, merupakan kata pembuka yang tertuang dalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE yang
terdiri dari lima Alenia, dimana kelima Alenia merupakan satu kesatuan utuh sebagai
dasar dan pedoman SETIA HATI TERATE untuk menghantarkan anggota/siswa
dalam berorganisasi dan menyampaikan ajaran.
Mukadimah dalam PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE mengandung
makna bahwa sesungguhnya kita dibawa pada satu perenungan hakikat hidup
manusia seutuhnya. Manusia yang tidak hanya terjebak pada konteks material. Tapi
juga imaterial, dalam bahasa yang lebih sederhana, sosok manusia secara lahiriah
dan batiniah.

B. MUKADIMAH PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE


MUKADIMAH
Bahwa sesungguhnya hakikat hidup itu berkembang menurut kodrat
iramanya masing-masing menuju ke – kesempurnaan. Demikian pun kehidupan
manusia sebagai makhluk Tuhan yang terutama, hendak menuju ke - keabadian
kembali kepada Causa - Prima, titik tolak segala sesuatu yang ada, melalui tingkat
ketingkat ; namun tidak setiap insan menyadari bahwa apa yang dikejar-kejar itu telah
tersimpan menyelinap di lubuk hati nuraninya.
SETIA - HATI sadar dan meyakini akan hakiki hayati itu dan akan mengajak
serta para warganya menyingkap tabir / tirai selubung hati nurani dimana SANG
MUTIARA hidup bertahta.
Pencak silat salah satu ajaran SETIA HATI dalam tingkat pertama berintikan
seni olah raga yang mengandung unsur pembelaan diri untuk mempertahankan
kehormatan, keselamatan dan kebahagiaan dari kebenaran terhadap setiap
penyerang, dalam pada itu SETIA HATI sadar dan yakin bahwa sebab utama dari
83
segala rintangan dan malapetaka serta lawan kebenaran hidup yang sesungguhnya
bukanlah insan, makhluk atau kekuatan yang diluar dirinya, oleh karena itu pencak
silat hanyalah suatu syarat untuk mempertebal kepercayaan kepada diri sendiri dan
mengenal diri pribadi.
Maka SETIA - HATI pada hakekatnya tanpa mengingkari segala martabat-
martabat keduniawian, tidak kandas / tenggelam pada pelajaran pencak silat sebagai
pendidikan ketubuhan saja melainkan lebih menyelami kedalam lambang pendidikan
kejiwaan untuk memiliki sejauh-jauh kepuasan hidup abadi lepas dari pengaruh
rangka dan suasana.
Sekedar memenuhi syarat bentuk lahir, disusunlah Organisasi
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE, sebagai ikatan antara saudara SETIA HATI
dan lembaga yang bergawai sebagai pembawa dan pemancar cita

7. PENGESAHAN WARGA TK. I


A. SYARAT PENGESAHAN WARGA TINGKAT I
Setiap siswa yang telah terdaftar aktif mengikuti latihan Pencak Silat di
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE, mulai Tingkat Polos sampai dengan
Tingkat Putih dan telah mengikuti serangkaian tes dan pendadaran dapat di sahkan
menjadi Warga Tingkat I. Sesuai dengan AD/ART Tahun 2021, persyaratan seorang
siswa untuk dapat disahkan menjadi Warga Tingkat I sebagai berikut :
1. Terdaftar sejak awal sebagai siswa di Rayon/Ranting/Komisariat/Cabang, kecuali
siswa pindahan yang dilengkapi dengan Surat Pindahan dari Ketua Cabang asal
2. Terdaftar dalam daftar nominatif calon warga di Cabang
3. Berusia paling sedikit 16 Tahun untuk putra dan 15 tahun untuk putri
4. Memiliki piagam kenaikan tingat dari Jambon, hijau dan putih yang ditanda
tangani oleh ketua cabang
5. Memenuhi persyaratan administrasi dan mengikuti semua tahapan kegiatan yang
telah ditentukan oleh Ketua Cabang
B. UBO RAMPE / PERLENGKAPAN DALAM MENGIKUTI PROSESI PENGESAHAN
WARGA TK.I
Selain persyaratan secara administrasi yang harus dipenuhi oleh siswa untuk
dapat disahkan menjadi Warga Tingkat I, terdapat pula perlengkapan khusus yang
harus disiapkan oleh siswa tersebut. Perlengkapan (Ubo Rampe) tersebut digunakan
dalam mengikuti seluruh rangkaian / prosesi pengesahan warga Tingkat I.
Ubo rampe yang harus dipersiapkan antara lain :
1. Ayam Jago yang sehat dan baik, cukup umur, tidak cacat, dan disenangi
pemiliknya
2. Uang mahar sejumlah 36 biji yang sama jenisnya
3. Mori dengan ukuran sak dedeg sak pengawe
4. Lilin
84
5. Daun Suruh 1 ikat
6. Pisang Raja setangkep yang baik

8. KEROHANIAN / KE SH AN
A. MENJADI WARGA SETIA HATI TERATE YANG BAIK
Setelah disahkan menjadi Warga Tingkat I PERSAUDARAAN SETIA HATI
TERATE, bukan berarti seorang warga selesai dalam mengemban Ilmu Setia Hati.
Namun sebaliknya, setelah diwisuda atau di sahkan menjadi seorang warga, maka
menjadi kewajiban seorang SH TERATE untuk mengamalkan dan mengaplikasikan di
dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk menjadi warga SH TERATE yang baik dimulai dari diri kita sendiri,
mengenal akan diri pribadi untuk menjadi manusia yang berbudi luhur tahu benar dan
salah, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, pemberani dan tidak takut mati,
soal kecil atau remeh mengalah dan soal yang besar/prinsip baru bertindak, sederhana
serta ikut Memayu Hayuning Bawana.
B. MENGERTI JIWA/WATAK DAN SIFAT WARGA SETIA HATI TERATE
Seperti yang diejlaskan diatas, bahwa jiwa / watak Warga SH TERATE sebagai
berikut:
1. Berjiwa dan berbudi luhur serta taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Sebagai Warga PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE harus lebih
mementingkan kebahagiaan orang banyak lebih dulu daripada kepentingan diri
sendiri serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai jalan untuk
mendapatkan petunjuk dan ridho dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan demikian
Warga SETIA HATI TERATE dapat mengetahui mana yang benar dan yang salah.
2. Pemberani dan Tidak Takut Mati
Warga SH TERATE harus menyadari bahwa mati itu pasti dan wajib hukumnya
sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Maka dalam menghadapi segala permasalahan,
Warga SH TERATE harus berani, tidak ragu-ragu dalam bertindak, penuh
keyakinan dan pantang menyerah dalam menghadapi segala masalah, namun itu
semua harus didasarkan pada kebenaran. Berani karena benar, takut karena
salah.
3. Persoalan kecil/ remeh mengalah, persoalan besar / prinsip bertindak
Pada prinsipnya masalah itu adalah kawan setia manusia. Manusia selalu
dihadapkan pada permasalahan-permasalahan. Permasalahan yang timbul atau
ada di sekitar kita harus dihadapi dengan bijaksana. Dapat memilih dan memilah,
antara permasalahan kecil atau sepele Warga SH TERATE akan mengalah, akan
tetapi jika menyangkut permasalahan besar atau prinsip/harga diri/kehormatan
maka Warga SH TERATE akan bertindak walaupun nyawa sebagai taruhannya.

85
4. Sederhana
Warga SH TERATE harus bersikap sederhana dan wajar dalam segala
tindakannya. Tidak perlu sombong, pamer dan mampu bertindak secara wajar.
5. Memayu Hayuning Bawana
Salah satu falsafah terpenting yang dijadikan slogan bagi Insan Setia Hati Terate
adalah "Memayu Hayuning Bawono". "Memayu" yang artinya mempercantik,
memperindah atau meningkatkan keselamatan. Kata Hayuning berasal dari kata
Hayu dengan mendapatkan kata ganti kepunyaan "Ning" yang artinya "Nya" yang
berarti cantiknya, indahnya atau selamatnya (keselamatannya). Sehingga
terjemahan bebasnya dari kalimat Memayu Hayuning Bawono adalah
mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan. Kata Bawono
terdiri dari tiga makna, yaitu :
- Bawono Alit/Jagad Gumulung yang bermakna pribadi dan keluarga.
- Bawono Agung/Jagad Gumelar yang bermakna masyarakat, Bangsa,
Negara/alam semesta secara globalnya.
- Bawono Langgeng/Abadi yang maknanya adalah alam akhirat.
Sehingga makna dari keseluruhan dari kalimat Memayu Hayuning Bawono adalah
mengusahakan/mengupayakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan
hidup di dunia.
Selain disebutkan diatas, Warga SH TERATE mempunyai ciri-ciri yaitu : Ora Kagetan,
Ora Nggumunan, Yakin, Berani dan tanggung jawab melaksanakan kewajiban sampai
selesai.
c. PERNAFASAN
Pernafasan adalah teknik pengolahan nafas. Untuk mengolahragakan organ tubuh
yang tidak bisa diperintah oleh otak. Tata cara dalam pernafasan diberikan secara
langsung di latihan mulai Tingkat Polos sampai Tingkat Putih.
d. MAKNA PAKAIAN WARGA PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
Bagian-bagian dari pakaian atau baju seragam PERSAUDARAAN SETIA HATI
TERATE, adalah sebagai berikut :
1. Baju Warna hitam memakai kerah
Warna hitam melambangkan kekal dan abadi. Yang dimaksud dengan kekal dan
abadi disini adalah, bahwa warna hitam adalah warna yang tidak mudah kotor.
Kalimat tidak mudah kotor bukan berarti tidak bisa kotor. Sekalipun kotor namun
tidak begitu nampak noda kotornya. Ini menunjukkan bahwa warna hitam adalah
warna yang tidak mudah terpengaruh oleh warna apapun. Jika di artikan sedikit
lebih jauh ke makna secara filosofinya, tentunya akan lebih dalam untuk mengenal
lebih jauh kepada individu insan SETIA HATI TERATE tersebut.
2. Lima lubang tali putih sejajar ( tidak menyilang )
Maknanya adalah bahwa pada Setia Hati Terate mempunyai ajaran Panca Dasar.

86
3. Dibelakang/punggung ada lipatan I,II,III yang maknanya menunjukkan setiap
tingkatan.
4. Mori “Sakdedeg sak pengawe”
Mori dalam SH TERATE adalah lambang, tanda, yang menyatakan bahwa pemilik
dari mori tersebut adalah warga SETIA HATI TERATE yang sah / yang sudah
disahkan. Mori berwarna putih melambangkan kesucian hati, dalam arti selalu
berbuat kebajikan, tidak mempunyai sifat tercela, juga melambangkan kepasrahan
kita kepada Tuhan Yang Maha Esa. “Sakdedeg sak pengawe” bermakna cita-
citanya disesuaikan dengan kemampuan diri.
e. WASIAT PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
Wasiat SH TERATE sesuai yag tercantum dalam AD/ART Tahun 2021, terbagi
menjadi tiga bagian yaitu :
- Kewajiban, Anggota SETIA HATI TERATE diwajibkan :
1) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2) Menjaga nama baik Setia Hati Terate
3) Berbakti kepada kedua orang tua dan gurunya
4) Berdiri diatas garis keadilan, kebenaran dan tidak memihak manapun / sebelah
5) Berani karena benar dan takut karena salah
6) Bertanggung jawab atas segala perbuatannya
7) Menjaga ketentraman, menjunjung tinggi Nusantara dan Bangsa Indonesia
dengan penuh kecintaan dan kesetiaan hatinya
8) Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri
9) Membuktikan sebagai bangsa yang Merdeka
10) Kekal dalam persaudaraan dan menguatkan sifat tolong menolong diantara
sesama Warga Setia Hati Terate, Bangsa Indonesia dan umat manusia pada
umumnya
- Pepacuh, Anggota Setia Hati Terate dilarang :
1) Merusak Pager Ayu
Insan Setia Hati Terate tidak boleh mengganggu apalagi sengaja dengan niat
ingin merusak harmonisasi hubungan Rumah Tangga orang lain, baik
istri/suami orang lain. Sehingga dapat mengakibatkan harmonisasi hubungan
Rumah Tangga orang lain menjadi terganggu dan tidak harmonis bahkan
menjadi rusak/porak poranda. Jelas-jelas perbuatan hal semacam ini sangat-
sangat tidak bermoral dan bertolak belakang/bertentangan dengan ajaran
Setia Hati Terate yang Adiluhung. Dan ini jelas merupakan salah satu bagian
dari Pepacuh/larangan Anggota/Warga Setia Hati Terate.
2) Merusak Purus Ijo
Insan Setia Hati Terate tidak boleh merusak Purus Ijo, yakni melakukan
perbuatan amoral yaitu melakukan perbuatan hubungan intim/merawani
seorang gadis yang masih dalam proses pertumbuhan yang bukan muhrimnya
87
(hubungan diluar nikah). Dalam ajaran Agama (Islam) pun melarang
sikap/perbuatan amoral ini. Demikian pun dalam ajaran SETIA HATI TERATE
sangat-sangat tidak diperbolehkan, sebab hal demikian sangat bertentangan
dengan ajaran dan pelajaran yang ada di SETIA HATI TERATE. Dan ini
merupakan sekian dari salah satu Pepacuh/larangan bagi Anggota/Warga
sebagai Insan SETIA HATI TERATE yang masih memegang amanah dan
sumpah serta berbudi pekerti yang luhur tahu benar dan salah.
3) Berkelahi dengan sesama Warga Setia Hati Terate
Insan SETIA HATI TERATE dilarang keras berkelahi antar sesama
Anggota/Warga SETIA HATI TERATE. Ini merupakan bagian dari sumpah
Anggota/Warga yang di ucapkan bersama-sama disaat melaksanakan acara
sakral dalam pengesahan. Demikian juga halnya berkelahi antar sesama
Anggota/Warga SETIA HATI TERATE. Sebab perbuatan ini disamping
merugikan diri sendiri juga tidak sesuai dengan ajaran utama yang adat dalam
SETIA HATI TERATE, yakni menjunjung tinggi nilai "Persaudaraan"
(peseduluran) yang disebut "Sedulur Tunggal Kecer".
4) Memberi pelajaran Pencak Silat tanpa ijin dari Pengurus
5) Menunjukkan kepandaiannya dimana tidak berguna, menunjukkan
kepandaiannya dimuka umum

9. MENGHAYATI DAN MENDALAMI MAKNA FALSAFAH DI PERSAUDARAAN SETIA


HATI TERATE
Warga PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE dalam melaksanakan
kehidupannya selalu berpedoman pada falsafah “ Manusia dapat dihancurkan, manusia
dapat dimatikan, tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu masih Setia
pada Hatinya ( masih ber SH pada dirinya sendiri )“. Pada tigkat Hijau telah diberikan
pemahaman awal tentang falsafah tersebut.
Dari falsafah tersbeut terkandung arti bahwa sebagai orang/warga
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE apabila berjuang harus sampai tuntas, tidak
akan kalah menyerah sebelum maksud dan tujuannya tercapai dan akan mengaku kalah
jika sudah kembali ke ibu pertiwi. Begitu pula dalam pepatah jawa dikakatan bahwa
apabila kita berjuang harus “madep, mantep ciliking cara, gedening pat wani ngalkoni,
dan kita yakin serta selalu memohon petunjuk dari Tuhan Yang Maha Esa, maka yakinlah
bahwa Tuhan Yang Maha Esa pasti mengabulkan.
Sebagai wujud nyata dari pengalaman fasafah tersebut, maka dapat
mengambil pepatah sebagai berikut :
- Karyanek tyasing sesame, leladi sesamining dumadi - Membuat kenyamanan hati
orang lain, dan melayani sesama makhluk ciptaan Tuhan.
Sebagai Warga SH TERATE haru selalu berusaha untuk mewujudkan kebahagiaan
bersama, ikut memayu hayuning bawana.
88
- Sepira gedhening sengsara yen tinampa amung dadi coba - seberapapun
besarnya kesengsaraan jika mampu menerimanya hanya akan jadi cobaan semata
Sebagai Warga SH TERATE harus berani menghadapi segala tantangan dan
hambatan dalam kehidupan.
- Sak apik-apike wong yen weweh pitulungan kanthi dedhemitan- Sebaik-baik
manusia jika memberikan pertolongan atau bantuan dengan cara diam-diam.
Sebagai Warga SH TERATE harus mempunyai sifat bila kita memberikan bantuan
harus dengan hati yang tulus, iklas dan tiak mengharapkan imbalan, dan tidak perlu
untuk dipamerkan, ditonjolkan, riya’ kepada orang lain. Karena sesungguhnya Tuhan
Maha Mengetahui.

89
PENUTUP

Upaya menghantarkan dan mewujudkan para anggota PERSAUDARAAN SETIA


HATI TERATE untuk memiliki nilai-nilai karakter menjadi manusia yang berbudi luhur tahu
benar dan salah, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta ikut Memayu
Hayuning Bawana merupakan VISI MISI kita bersama, meskipun dengan strategi
pengintegrasian dalam kegiatan pelatihan rutin, namun factor kepedulian dan keteladanan
berbagai pihak juga turut menentukan bagaimana siswa mampu mengenal, memahami arah
dan Tujuan Organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE.

Dengan melalui pelatihan ditingkat putih ini, diharapkan siswa memiliki dasar yang
kuat serta orientasi penuh semangat dan kesadaran yang tinggi, guna mentaati tata tertip,
tatakrama sekaligus memiliki rasa tanggungjawab akibat baik buruk perbuatannya, yang
selanjutnya layak untuk bisa mengikuti pelatihan di jenjang yang lebih tinggi, dengan harapan
siswa dalam hidup kehidupannya memiliki budi pekerti yang baik

90
LEMBAR PENGESAHAN

Pada hari ini Selasa tanggal 01 Juni 2021, telah disahkan oleh Dewan
Pusat PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE, “Buku Pedoman Materi
Pembelajaran Kerohanian ( KE-SH-AN ), Tingkat Polos sampai Tingkat
Putih PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE “

Disahkan di : Madiun,
Tanggal : 1 Juni 2021

DEWAN PUSAT
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE

1. KRA. H. ISSOEBIJANTORO, SH. : ………………………..

2. Drs. H. MOCH SINGGIH : ………………………..

3. GUNAWAN : ………………………..

4. H. DJUNAIDI SUPRAJITNO, S.Sos : ………………………..

5. SUBAGYO, SE : ………………………..

6. Drs. H. HARSONO, MM : ………………………..

7. ANDREAS EKASAKTI YUDIAWAN, SE : ………………………..

8. H. HARI WURYANTO, SH., M.Ak. : ………………………..

9. RUMASETIYO : ………………………..

91

Anda mungkin juga menyukai