Sekripsi Wira (OK) 2
Sekripsi Wira (OK) 2
SKRIPSI
Oleh
Menyatakan Bahwa:
Skripsi ini adalah murni karya sendiri. Apabila saya mengutip dari
hasil karya orang lain maka saya akan mencantumkan sumbernya sesuai
dengan ketentuan yang berlaku:
Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan (plagiat), maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut sesuai dengan sanksi yang berlaku dilingkungan Institut Perguruan
Tinggi Ilmu Al-Quran (PTIQ) Jakata dan peraturan perundang-undangan
yang beralaku.
i
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI
Ditulis Oleh:
Mukhlis Wira Pambudi
NIM: 191120007
Telah selesai dibimbing oleh kami, dan menyetujui selanjutnya agar dapat diujikan.
Jakarta, Desember 2022
Menyetujui
Pembibing Skripsi
Mengetahui
Ketua Prodi Fakultas Syariah Institut PTIQ Jakarta
ii
SURAT PENGESAHAN SKRIPSI
iii
ABSTRAK
iv
DAFTAR ISI
v
BAB IIIMETODE PENELITIAN...............................................................................38
A. Tempat dan Waktu Penelitian..........................................................................38
B. Jenis dan Metode Penelitian.............................................................................39
C. Data dan Sumber..............................................................................................41
D. Tehnik Pengumpulan Data..................................................................................42
BAB IV HASIL PENELITIAN...................................................................................49
A. Gambaran umum objek penelitan.....................................................................49
B. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan........................................................53
C. Data Rombongan Belajar (Rombel).................................................................53
D. Hasil Penelitian.................................................................................................53
E. Pembahasan......................................................................................................60
F. Temuan Hasil Penelitian...................................................................................66
BAB V PENUTUP......................................................................................................70
A. Kesimpulan.......................................................................................................70
B. Saran.................................................................................................................70
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................72
DAFTAR RIWAYAT HIDUP....................................................................................81
vi
Daftar Tabel
vii
Daftar Gambar
viii
Daftar Lampiran
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelaksanaan pendidikan di Indonesia merupakan tanggung jawab
seluruh komponen bangsa. Dalam prakteknya masyarakat ikut terlibat pada
upaya mencerdaskan bangsa ini, tidak hanya dari segi materi dan moril,
namun telah pula ikut serta memberikan sumbangsih yang cukup signifikan
dalam penyelenggaraan pendidikan. Dengan munculnya berbagai lembaga
pendidikan atau perguruan swasta yang merupakan bentuk dari
penyelenggaraan pendidikan masyarakat, termasuk pendidikan dipondok
pesantren. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang No.20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I pasal 1 (16) “ Pendidikan berbasis
masyarakat adalah penyelenggaraan pendidikan berdasarkan kekhasan agama,
sosial, budaya, aspirasi, dan potensi masyarakat sebagai perwujudan
pendidikan dari, oleh dan untuk masyarakat.
1
Subhan, Peranan kyai dalam manajemen pembiyaan pendidikan di Pondok Pesantren
As’ma Chusna, Journal of Economic Education, Vol. 1, 2012, h.79
1
2
2
Husni Rahim, Madrasah dalam politik pendidikan di Indonesia (Ciputat :Logos wanaca
ilmu,2013), h.190
3
Mulyono, Konsep Pembiayaan Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2010), h.5
3
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan
masalah- masalah yang relevan dengan penelitian ini yaitu implementasi
pengelolaan manajemen keuangan di Pondok Pesantren Al Barkah Al
Islamiyah Kota Tangerang Selatan. Penjabaran dari hal tersebut adalah :
C. Pembatsan Masalah
Agar penelitian ini dapat terarah dan tidak terlalu meluas, maka
peneliti membatasi masalah tersebut yaitu Proses manajemen keuangan di
Pondok Pesantren Al Barkah Al Islamiyah yang belum terkoordinir dengan
rapi serta minimnya pemasukan pondok pesantren.
D. Perumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam peneliti ini adalah :
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka penelitian ini memiliki
tujuan untuk mendeskripsikan :
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, antara
lain :
Perbedaannya ialah lokasi sekolah yang diteliti dan jenis sekolah yang diteliti
adalah tingkat Sekolah Menengah Pertama bukan jenis pondok pesantren.
H. Sistematika Penulisan
1. Penyusunan skripsi ini terdiri dari lima bab, yaitu bab pertama meliputi:
Pendahuluan yaitu memuat latar belakang masalah. Kemudian identifikasi
masalah identifikasi masalah juga diartikan sebagai upaya dalam
menjelaskan masalah dan membuat penjelasan yang bisa diukur.
Identifikasi dilakukan sebagai langkah awal penelitian, sehingga dapat
dikatakan identifikasi merupakan cara mendefinisikan masalah dalam
penelitian. Kemudian pembatasan masalah, yaitu pembatasan pembahasan
yang akan dibahas oleh penelitian. Kemudian perumusan masalah, yaitu
memuat pertanyaan-pertanyan tentang apa yang akan diteliti oleh peneliti.
Kemudian tujuan dan kegunaan penelitian, yaitu memuat jawaban dari
rumusan masalah.
2. Kemudian bab dua yang meliputi kajian teoritis yang membahas tentang
apa pengertian Implementasi Manajemen Keuangan Pendidikan di Pondok
11
َتعُد ُّْون
Artinya:
Dari ayat diatas diketahui bahwa Allah SWT, merupakan pengatur alam.
Akan tetapi, sebagai khalifah di bumi ini, manusia harus mengatur dan
mengelola bumi dengan sebaik- baiknya sebagaimana Allah SWT, mengatur
9
Ramayulis, (Jakarta : Kalam Mulia, 2002),hal 362
12
13
manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-
tindakan :Perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan, dan pengawasan, yang
telah dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah
ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia serta sumber-sumber lain.”14
manajemen sebagai seni untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang-
orang”. (The art of getting thing done through people)8 management is the
process of directing and facilitating in the work of people toward
organizational in formal group to achieve a desired goal15 Management is
attainment of organizational goals in an effective and efficient manner
through planning, organizing, leading, and controlling organizational
resources.”16
B. FUNGSI MANAJEMEN
Ada tiga belas pakar manajemen yang mengutarakan fungsi-fungsi
manajemen. Dari semua fungsi tersebut, secara garis besar dapat dipahami
bahwa seluruh kegiatan manajemen tidak dapat dari proses perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi. Penjelasan
mengenai fungsi manajemen adalah sebagai berikut :
a. Planning
Perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan unutk mencapai
hasil yang diinginkan.
b. Organizing
c. Leading
d. Directing
e. Motivating
f. Cordinating
g. Controling
h. Evaluating
Mengevaluasi artinya menilai semua kegiatan untuk menemukan indicator
yang menyebabkan sukses atau gagalnya pencapaian tujuan, sehingga
dapat dijadikan bahan kajian berikutnya. 17 Jadi dapat disimpulkan
bahwa fungsi manajemen
terdiridariPlanning(Perencanaan),Organizing(Pengorganisasian),lea
ding(terkemuka),directing/
commanding(Penggerak),motivating(motivasi),coordinating
(koordinasi), controlling (pengawasan), evaluating (evaluasi).
17
Saefullah, Manajemen Pendidikan Islam, (Bandung : CV.Pustaka Setia, 2012),h.21
17
18
Mulyono, Manajemen Administrasi & Organisasi pendidikan, (Yogyakarta :
Ar-ruzz media, 2008), h.180
19
Muhammad Mustari, Manajemen Pendidikan (Jakarta: Rajawali, 2014), h.163
20
Johannes, Peningkatan Manajemen melalui Penguatan Tata Kelola dan Akuntabilitas di
Sekolah/Madrasah, 2011, h.162
21
Dadang, suhardan, Manajemen Pendidikan, (Bandung:Alfabeta, 2011), h.256
22
Sri Minarti, Manajemen Sekolah, (Jogjakarta : Ar-ruzz Media, 2011),h.212
18
23
Dadang Suhardan, Dkk. Manajemen Pendidikan, (Bandung : Alfabeta,2009)h.255
24
Harsono, Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan, (Yogyakarta : Surayajaya Press,
2007),h.90
25
Mulyono, Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-ruzz Media,
2010),h.181
19
26
Uhar, Administrasi Pendidikan,(Bandung: PT.Refika Aditama, 2010), h.270
27
Mohamad Mustari, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2014), h.168
28
Mulyono, Konsep Pembiayaan Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2010), h.17
20
31
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Jakarta: Pt. Remaja Rosdakarya, 2003),
h.178.
22
1) Anggaran Pendidikan
32
David wijaya, Implementasi Manajemen Keuangan sekolah terhadap kualitas pendidikan,
36
Sulthon Masyhud, Manajemen Pondok Pesantren, (Jakarta : Diva Pustaka, 2005), h.188
27
1) kontribusi santri,
28
37
Rahmini Hadi. Parno. Manajemen Keuangan Konsep, Teori, dan Praktiknya di sekolah dan
Pondok Pesantren. (Purwokerto: STAIN Press, 2011) hal.148
29
38
Nanang Fatah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,
2004). Cet. Ke-2.h.23.
30
d. Kesejahteraan pegawai
e. Administrasi
41
Rahmini Hadi. Parno. Manajemen Keuangan Konsep, Teori, dan Praktiknya di sekolah dan
32
42
Fatah syukur,manajemen pendidikan berbasis madrasah,(semarang : pustaka rizki putra,
2011) h.114
33
43
Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah Konsep, strategi, dan Implementasi, (Bandung :
Remaja Rosdakarya, 2004), h. 174
44
Fatah Syukur, Manajemen Pendidikan berbasis madrasah, (Semarang : Pustaka Rizki Putra,
2011), h.117-118
34
Madrasah.
Penentuan pengeluaran biaya pendidikan melibatkan
pertimbangan tentang tiap kategori anggaran belanja berikut:
a. Pengawasan umum
b. Pengajaran
c. Pelayanan bantuan
d. Pemeliharaan gedung
e. Operasi
f. Pengeluaran tetap.
I. Kerangka berfikir
Sekolah adalah tempat utama dimana individu mengikuti proses pendidikan
formal untuk menambah pengetahuan dan mengasah keterampilan sebagai bekal
kehidupannya di kemudian hari. Jenis sekolah formal untuk saat ini berbagai
macam, ada yang dikemas dalam bentuk pembelajaran di alam yang biasa di
45
Fatah Syukur, Manajemen Pendidikan berbasis madrasah, (Semarang : Pustaka
Rizki Putra, 2011), h.120-122
35
sebut sebagai sekolah alam, atau ada yang dikemas dalam balutan agama yang
biasa disebut sebagai sekolah pesantren atau pondok pesantren.
Pondok pesantren dewasa ini merupakan lembaga gabungan antara sistem lembaga
pondok pesantren yang memberikan pendidikan dan pengajaran agama islam, serta
menyelenggarakan pendidikan formal berbentuk madrasah dan bahkan sekolah umum
dalam berbagai tingkatan dan aneka kejuruan menurut kebutuhan masyarakat masing-
masing.46
46
Nur Inayah, “Sistem Pendidikan Formal di Pondok Pesantren”, Junal Sociologie, Vol. 1,
2011, h.215
47
Husni Rahim, Madrasah dalam politik pendidikan di Indonesia (Ciputat :Logos wanaca
ilmu,2013), h.190
36
dapat mencetak anak didik yang baik adalah dari segi keuangan.48 Pengelolaan
keuangan sekolah/madrasah perlu memperhatikan sejumlah prinsip Undang-
undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana
pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparasi, dan
akuntabilitas public49Dalam implementasinya di sekolah, manajemen keuangan
merupakan salah satu substansi manajemen sekolah yang akan turut
menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah. Sebagaimana yang
terjadi di substansi manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen
keuangan dilakukan melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengoordinasian, pengawasan, atau pengendalian renstra di sekolah diarahkan
unutk ketercapaian tujugan lembaga sebagaimana sudah didokumentasikan.50
Penerimaan dan pengeluaran keuangan sekolah harus dilaporkan dan
dipertanggungjawabkan secara rutin sesuai peraturan yang berlaku. Pelaporan
dan pertanggungjawaban anggaran berasal dari orangtua siswa dan masyarakat
dilakukan secara rinci dan trasparan sesuai dengan sumber dananya.
Cost dan princing jasa pendidikan membandingkan pengeluaran keuangan
sekolah dengan melihat manfaat yang didapat bagi para stakeholder pendidikan,
dan juga penetapan jasa pendidikan yaitu penerima jasa pendidikan akan
dikenakan harga jasa pendidikan sesuai dengan apa yang telah didapat sesuai
dengan tujuan sekolah.
Sedangkan audit keuangan pendidikan ditujukan untuk mengetahui apakah
laporan keuangan sekolah secara keseluruhan telah disajikan sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku secara umum.
Audit kinerja pendidikan merupakan upaya sistematis untuk mengumpulkan,
mengolah, dan menafsirkan informasi, dengan tujuan menyimpulkan
kemampuan seseorang dalam satu jenis keahlian pada profesi pendidikan
48
Bambang Ismaya, Pengelolaan Pendidikan (Bandung: PT.Refika Aditama, 2015), h.135
49
M.Mustari, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: PT.Rajagrafindo, 2014), cet.1, h.163
50
Mulyono, Konsep Pembiayaan Pendidikan,(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), h.171
37
berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditetapkan oleh norma yang ada, serta
menggunakan kesimpulan dari hasil pengumpulan informasi tersebut dalam
proses pengambilan keputusan kinerja sebagai bahan rekomendasi
Bagian 2.1
Kerangka berfikir
Pondok
Pesantren
Pelaksanaan RAPBPP
Laporan keuangan
Sumber: Hasil Penelitian oleh Peneliti tahun 2022
BAB III
METODE PENELITIAN
Tabel 3.1
Waktu Penelitian
No Waktu Keterangan
1 07 Februari 2022 Mencari informasi yang dibutuhkan,
menghubungi dan menanyakan tentang
pondok pesantren al barkah al islamiyah
kota tangerang selatan
2 09 Maret 2022 Memulai pembuatan proposal skripsi
3 14 Maret 2022 Menyerahkan proposal skripsi pada dosen
pembimbing.
4 15 Maret 2022 Review pertama proposal skripsi oleh dosen
pembimbing.
5 26 Oktober 2022 Meminta surat Permohonan penelitian dari
kampus PTIQ Jakarta.
6 27 Oktober 2022 Kunjungan pertama dan penyerahan surat
izin penelitian ke pondok pesantren albarkah
al islamiyah kota tangerang selatan pondok
38
39
aren.
7 29 Oktober 2022 Penelitian,wawancara secara offline kepada
tata usaha/TU. pondok pesantren al barkah
al islamiyah
8 02 November Meminta surat balasan kepada pimpinan
pondok pesantren al barkah al islamiyah
9 03 November 2022 Wawancara offline dan memberi beberapa
pertanyaan tentang menejmen pendidikan
dipondok pesantren al barkah al islamiyah
10 ? Finishing Skripsi
51
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
(Jakarta:PT Rineka Cipta,2010),h. 198
40
1. Data primer
Data primer adalah data yang bersumber dari informan secara langsung
yang ditemui di lapangan atau lokasi penelitian.54Dalam penelitian ini,
sumber data berasal dari key information berupa dokumen-dokumen dan
wawancara di Pondok Pesantren Al-barkah Al-islamiyah, yakni sebagai
berikut.
53
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:
RinekaCipta, 1998, h. 231.
54
Sugiyono, Metodologi Penelitian: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&d, (Bandung:
Alfabeta, 2009), h. 225.
42
2. Data sekunder
Diperoleh dari sumber data ketiga yakni paper dengan menggunakan
teknik dokumentasi. Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung
memberikan data/informasi kepada peneliti yang diperoleh dari pihak
lain selain dari sumber primer, dan berfungsi sebagai data
pendukung penelitian. Data sekunder yang dibutuhkan adalah data gaji
guru, dan laporan keuangan Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang akurat tentang penelitian ini maka peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Tehnik Observasi
Observasi adalah kemampuan seorang untuk menggunakan
pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan
pancaindra lainnya.55 Dalam pelaksanaan observasi yang dilakukan
peneliti, berpedoman pada lembar pengamatan (observation sheet).
Teknik observasi digunakan untuk mengamati dan mencatat seluruh
kegiatan manajemen keuangan di Pondok Pesantren al barkah al
islamiyah kota tangerang selatan pondok aren. Kegiatan yang menjadi
objek observasi yaitu: Mengamati daftar buku keuangan yang
dipergunakan oleh pondok pesantren dalam mengelola keuangan.
Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.56Terdapat 3
macam sumber data, yaitu:
a. Person, yaitu sumber dana yang bisa memberikan data
berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban
55
M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan public, dan ilmu social
lainnya, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2009), cet.3, h.115
56
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: RinekaCipta,
1998, h. 172
43
3. Daftar potongan-potongan
57
Fatah Syukur, Manajemen Pendidikan berbasis madrasah, (Semarang : Pustaka Rizki Putra, 2011),,
h. 172
58
Manajemen Pendidikan berbasis madrasah, (Semarang : Pustaka Rizki Putra, 2011),, h. 172
59
Manajemen Pendidikan berbasis madrasah, , (Semarang : Pustaka Rizki Putra, 2011 h. 172
44
4. Daftar Gaji/Honorarium
5. Buku Tabungan
2. Wawancara
Wawancara adalah alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara
lisan pula. Ciri utama dari wawancara adalah adanya kontak
langsung dengan tatap muka antara pemcari informasi (interviewer)
dan sumber informasi (interviewee).60Wawancara digunakan untuk
memperoleh data tentang berbagai kegiatan yang dilakukan oleh
Pimpinan Pondok Pesantren dalam mengelolah manajemen
keuangan dan pemanfaatannya untuk mencapai keberhasilan
pendidikan.. Dalam pelaksanaan wawancara yang dilakukan oleh
peniliti berpedoman pada pedoman wawancara (Interview guide)
mengenai:
Perencanaan keuangan yang dilakukan di Pondok Pesantren al
barkah al islamiyah
Tabel 3.3
Kisi kisi instrumen pengumpulan data
Tabel 3.4
Kisi-kisi instrumen dokumen
Keterangan
No. Dimensi Sumber Dokumen
Ada Tidak ada
1. Organisasi Profil Pondok
Pesantren
Sejarah berdirinya
Pondok
Visi, misi, tujuan,
dan
sasaranPondok
Struktur organisasi
Pondok
2. Ketenagaan Data tenaga
pendidik
Data tenaga
kependidikan
Data peserta didik
3. RAPBP Laporan Keuangan
dan SPJ
Pondok Pesantren
RKAM Madrasah
Aliyah
RKAM Madrasah
Tsanawiyah
RAPBP
Beasiswa BRI
48
3. Teknik Dokumentasi
Studi Dokumen merupakan pencarian data awal untuk melihat keadaan/
sutau kondisi. Studi dokumen adalah salah satu metode pengumpulan data
kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen. Adapun
data dari studi ini berkaitan dengan visi, misi yayasan, data jumlah warga
belajar, data jumlah pengajar, jadwal kegiatan keseharian warga belajar di
Pondok Pesantren Nurul Hijrah, serta data lainnya yang relevan dengan
penelitian. Data yang diperoleh melalui tekhnik di atas dianalisis dengan
analisis kulaitatif.
4. Teknis Analisis Data
Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian
kualitatif adalah analisis data yaitu dengan analisis data model
Milles dan Huberman, yang meliputi:
(1) reduksi data,
(2) display/penyajian data, dan
(3)mengambil kesimpulan lalu verifikasi.
Apabila digambarkan dapat dilihat seperti gambar berikut ini.61
a) Pengumpulan Data
Peneliti membuat catatan data yang dikumpulkan melalui observasi,
wawancara dan studi dokumentasi yang merupakan catatan lapangan
yang terkait dengan pertanyaan atau tujuan penelitian.
b) Reduksi Data
Proses analisis data dimulai dengan menelaan seluruh datayang
tersedia dari berbagai sumber, yakni dari observasi, wawancara dan
studi dokumentasi. Setelah dibaca, dipelajari, maka langkah
61
Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif : Sebuah upaya mendukung penggunaan penelitian kualitatif
dalam berbagai disiplin ilmu,(Jakarta : PT.Rajagrafindo Persada, 2015), h.180
49
62
Ayu Nur Azizah, Skripsi: Implementasi Pendidikan Karakter Bangsa Bagi
Anak Terlantar di Panti Asuhan Nurul Qur’an Bekasi, Jakarta: nn, 2014, h. 37-38.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
50
51
2. Profil Sekolah
a. Nama Pesantren : Pesantren Modern Al-Barkah Al-Islamiyah
m. Tanggal : 100/BAP-S/M-SK/XI/2016
n. NPSN : 69892435
o. Tahun Bediri : 2015
p.
4. Visi dan Misi Pondok Pesantren
a. VISI
“Menjadi lembaga pendidikan yang bermutu, Membentuk
kepribadian yang berakhlakul karimah dan berintelektual
b. MISI
1) Memberikan Pembekalan Mental dan spiritual.
5) Kebebasan bersosalisasi
b. Motto
1) Berbudi Tinggi
2) Berbadan Sehat
3) Berpengetahuan Luas
4) Berfikir Bebas
Dapat dilihat bahwa visi dan misi Pondok Pesantren Al Barkah
al Islamiyah bertujuan untuk meletakan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut yang berpegang
teguh kepada ajaran islam dan menumbuhkan kepribadian dan akhlak
mulia dari hasil proses pembelajaran dan kegiatan pembiasaan.
Struktur organisasi Pondok Pesantren
a. Ketua Yayasan : KH.Muhammad Tafsir, Lc.
D. Hasil Penelitian
Tabel 4.1
RAPBP Penerimaan Dana
No No Kode Uraian Jumlah
Urut
1 2 3 4
55
Islamiyah)
56
Implementasi
sistem penilaian
II 3 PROGRAM
PONDOK
3.1 Belanja Barang dan Rp.-
Jasa
3.2 Makan Santri Rp.30.100.000
TOTAL Rp.107.950.000
II Program Pondok
Pesantren
Belanja Barang dan Jasa - -
Makan Santri Rp.360.000.000 Rp.360.000.000
Beasiswa BRI Rp.139.200.000 Rp.139.200.000
TOTAL Rp.500.000.000 Rp.500.000.000
Jumlah pengeluaran Rp.500.000.000 Rp.500.000.000
Saldo akhir tahun ajaran
Jumlah saldo -
58
Tabel 4.4
Lembar Observasi
No Uraian Pengamatan Ada Tidak Ada Keterangan
1 Buku Kas Umum Buku kas umum ini
59
dipergunakan untuk
menulis uang masuk
ke bendahara
pondok
secara global
yang
2 Buku persekit uang Buku persekit uang
muka muka tidak
dipergunakan dalam
pembukuan keuangan
pondok
3 Daftar Potongan- Daftar potongan-
Potongan potongan tidak
dipergunakan dalam
pembukuan
keuangan pondok,
karena di pondok
tidak ada potongan-
potongan
Harga
4 Daftar Daftar gaji ini
Gaji/Honorarium dipergunakan untuk
mencatat gaji para
guru-guru pondok
Pesantren
5. Buku Tabungan Pondok Pesantren
Modern Al Barkah
Al Islamiyah tidak
60
memiliki
buku
tabungan khusus,
karena pemasukan
keuangan pondok
diterima secara cash
dan untuk dana bos
menggunakan
cek
untuk pencairan dana
pembayaran SPP Dari tabel diatas mengenai analisis rencana dan realisasi
dana anggaran Pondok Pesantren Modern Al Barkah Al Islamiyah dapat
diketahui bahwa rencana dan realisasi dana secara keseluruhan mengalami
perbedaan dari rencana yang telah dibuat sebelumnya oleh pondok pesantren.
Dalam analisis yang peneliti lakukan bahwa ada satu kegiatan yang
mengalami dana pengeluaran yang lebih besar dibandingkan dengan rencana
yang telah dibuat yakni,makan santri. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa analisis rencana dan realisasi penggunaan dana mengalami jumlah
yang lebih besar dari rencana yang dibuat pondok pesantren
E. Pembahasan
Sistem Implementasi manajemen keuangan di Pondok Pesantren
Modern Al Barkah Al Islamiyah dapat melalui beberapa tahapan, yakni tahap
perencanaan keuangan Pondok Pesantren, tahap Pelaksanaan Keuangan
Pondok Pesantren, dan tahap evaluasi serta pertanggungjawaban pelaporan
keuangan pondok pesantren. Berikut adalah tahapan dalam implementasi
manajemen keuangan di Pondok Pesantren Modern Al Barkah Al Islamiyah:
1. Perencanaan Keuangan Pondok Pesantren Modern Al Barkah Al Islamiyah
Perencanaan merupakan langkah awal dalam mengidentifikasi
segala jajarannya, walaupun pada prosesnya diikuti, diawasi dan disahkan
oleh Kyai Pondok Pesantren Modern Al Barkah Al Islamiyah. Segala
kegiatan di Pondok Pesantren Modern Al Barkah Al Islamiyah tidak
terlepas dari satu sama lainnya, misalnya seperti kegiatan belajar mengajar
disekolah, itu juga tidak terlepas dari rangkaian pondok lainnya, seperti
kegiatan di asrama, di masjid, di lapangan, dan kebutuhan di dapur umum
dan lain-lainnya, sehingga keadaan ini jadi sangat mempengaruhi proses
perencanaan keuangan yang mana pada pelaksanaan
62
63
Hasil wawancara dengan,nur betty, S. Pd sebagai kepala sekolah Pada hari kamis, 24-11-2022
Pada pukul 13:20
63
a. SPP
b. Uang Bangunan
a. BOS
64
Hasil wawancara dengan,nur betty, S. Pd sebagai kepala sekolah Pada hari kamis, 24-11-2022
Pada pukul 13:20
65
Hasil wawancara dengan rivaat airlangga, sebagai TU Pondok . Pada hari kamis, 24-11-2022
Pada pukul 13:20
64
66
Sulthon Masyhud, Manajemen Pondok Pesantren, (Jakarta : Diva Pustaka, 2005), h.187
66
68
M.Mustari. Maanajemen Pendidikan, (Jakarta : PT.Rajagrafindo Persada, 2014), h.192
69
69
Rahmini Hadi, Parno, Manajemen Keuangan Konsep, Teori, dan Praktiknya di sekolah dan Pondok
Pesantren. (Purwokerto : STAIN Press, 2011), h.150
70
tabungan, dan buku iuran/kontribusi santri, hal ini dibuktikan dengan hasil
observasi lapangan pada tabel 4.4.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Implementasi Keuangan Pendidikan di Pondok Pesantren al barkah al islamiyah
belum berjalan dengan baik dan tidak sistematis, hal ini dibuktikan dengan proses
implementasi manajemen keuangan belum sesuai dengan teori-teori yang
berkaitan dengan proses pelaksanaan keuangan.
B. Saran
Berdasarkan uraian di atas, maka ada beberapa saran yang dapat dijadikan
pertimbangan sekolah dalam kegiatan bantuan operasional sekolah , yaitu sebagai
berikut:
1. Melakukan pengawasan secara intensif langsung kepada sekolah dan
bendahara agar masalah mengenai implementasi manajemen keuangan
pendidikan di Pondok Pesantren dapat langsung dengan cepat
ditanggulangi. Bagi Bendahara
71
72
DAFTAR PUSTAKA
h.15
Irhamni Rahman, Pondok Pesantren Darul Muttaqien Parung Jawab Barat, Skripsi
Universitas Indonesia, 2010
Husaini usman, Manajemen teori, praktik, dan riset pendidikan ( Jakarta : Remaja
Rosdakarya,2014) h.5
Sulthon Masyhud Et. All, Manajemen Pondok Pesantren, (Jakarta: Diva Pustaka,
2003), h.190
Hasil wawancara dengan,nur betty, S. Pd sebagai kepala sekolah Pada hari kamis,
24-11-2022
Hasil wawancara dengan,nur betty, S. Pd sebagai kepala sekolah Pada hari kamis,
24-11-2022
Hasil wawancara dengan rivaat airlangga, sebagai TU Pondok . Pada hari kamis, 24-
11-2022
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Gambar 5.1
Surat Permohonan Penelitian
79
Gambar 5.2
Surat Balasan dari Pondok Pesantren Al Barkah Al Islamiyah
80
Gambar 5.3
Siswa-Siswi Pesantren
81
Gambar 5.4
Gedung Pesantren
82