Sumber Ide : Boyolali merupakan salah satu kabupaten yang ada di propinsi Jawa Tengah. Berada di lereng Gunung Merapi membuat Boyolali memiliki beragam kekayaan alam baik flora maupun fauna. Tembakau, mawar dan pepaya merupakan bagian dari kekayaan alam tersebut, termasuk salah satunya lele. Terinspirasi dari hal tersebut, maka terciptalah batik “Asmaraloka Awindaya”, yang bermakna dunia yang penuh kasih di lereng gunung yang mempesona. Motif-motif yang digunakan dalam batik tersebut adalah hasil stilasi dari sumber daya alam berupa lele, mawar, pepaya dan tembakau. Lele, tembakau dan pepaya serta mawar merupakan hasil bumi Boyolali yang menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat Boyolali. Mawar memiliki makna cinta kasih, sehingga harapannya masyarakat Boyolali memiliki sumber penghidupan yang menjadikannya masyarakat yang penuh cinta kasih. Bahan Pewarna : Remasol (proses pewarnaan dicelup) Proses Pembuatan : Pertama-tama, siapkan selembar kain dan menggambar pola. Setelah gambar/pola jadi, maka diblat pada kain tersebut. Setelah selesai diblat, kemudian dicanthing dengan menggunakan malam. Pencanthingan ini melalui proses klowongan, nerusi, isen, dan nembok. Batik ini dikenal dengan sebutan batik tulis. Pewarnaan dilakukan dengan cara dicelup dalam pewarna remasol yang sudah dicairkan dulu. Pewarnaan pertama berwarna merah, kemudian ditutup dengan malam pada bagian yang tetap diinginkan berwarna merah. Setelah dicelup merah, kemudian dicelup pewarna hitam. Setelah pewarnaan sesuai yang diinginkan, maka difiksasi menggunakan waterglass dan dikeringkan sampai kering. Setelah kering, batik kemudian dilorod.