Makalah Kel.1 Keselamatan Digital
Makalah Kel.1 Keselamatan Digital
dosen pengampu :
Oleh:
T.PAI.I.2021.054
SEMESTER IV / B
2023/ 2024
HALAMAN PENGESAHAN
Nim : T.PAI.I.2021.054
Jurusan : Tarbiyah
Mengetahui :
Dosen Pengampu
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah, SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan
proposal ini. Shalawat dan salam buat junjungan kita Nabi besar Muhammad, SAW serta
keluarga dan sahabat juga pengikut beliau yang setia.
Dalam hal ini penulis telah mengadakan penelitian mini yang berjudul
“Pengembangan media pembelajaran sikap taat pada peraturan, peduli sosial, tanggung
jawab, cinta damai, santun, saling menghormati, semangat kebangsaan, jujur, inovatif, dan
rendah hati. Mata pelajaran pendidikan agama islam dikelas XI SMA 6 merangin tahun
2023/2024”. Penulis menyadari dalam penyusunan proposal skripsi ini tidak akan selesai
tanpa bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
Atas segala dorongan, bantuan dan bimbingan yang telah diberikan, penulis
mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya, semoga Allah SWT membalasnya
dengan yang setimpal, amin yaa rabbal 'alamin.. Akhirnya penulis berharap kepada kita
semua untuk memberikan masukan yang konstruktif ke arah yang lebih baik.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................................................
E. Definisi istilah.......................................................................................................
B. Landasan Teori....................................................................................................2
A. Model Pengembangan.........................................................................................9
B. Prosedur Pengembangan.....................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................10
INSTRUMEN PENELITIAN........................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sikap tunduk kepada tindakan atau perbuatan yang telah dibuat adalah
pengertian dari Taat pada aturan. Dalam agama islam, Peraturan dibuat oleh Allah
Swt, nabi, ulil amri, atau yang lainnya. Aturan yang paling tinggi adalah aturan yang
dibuat oleh Allah Swt, yaitu terdapat pada al-Qur'an. Contohnya seperti Disiplin
adalah sikap rela sepenuhnya untuk menaati segala aturan dan norma yang ada dalam
pelaksanaan tugas sebagai bentuk tanggung jawab apa pun.
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan merupakan pengertian dari peduli sosial. Dari sinilah
kepedulian sosial menuntut kepada setiap individu agar mampu memperhatikan
lingkungan tempat tinggalnya atau masyarakat. Peduli adalah sebuah nilai dasar dan
sikap memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap kondisi atau keadaan di sekitar.
Lebih luasnya peduli merupakan sikap keberpihakan diri seseorang terhadap
persoalan atau masalah yang ada di lingkungan sekitar.
tanggung jawab adalah melakukan semua tugas dan kewajibannya dengan
sungguh-sungguh. Tanggung jawab juga berarti siap menanggung segala risiko atas
perbuatan sendiri. tanggung jawab adalah melakukan semua tugas dan kewajibannya
dengan sungguh-sungguh. Tanggung jawab juga berarti siap menanggung segala
risiko atas perbuatan sendiri. Nilai tanggung jawab ini dapat orang tua ajarkan kepada
anak sejak usia dini dengan contoh yang sederhana agar anak mudah mengerti. Ketika
sudah mengenal nilai tanggung jawab, maka nilai ini perlahan akan terbentuk dari
dalam hati dan kemauan sendiri.
Sikap cinta damai adalah sikap yang menyebabkan orang lain merasa senang
dan aman atas kehadiran dirinya. Sikap ini akan menimbulkan ketenangan dalam diri
siswa, sehingga ia mampu mengontrol emosinya. Sikap ini sangat penting ditanamkan
pada siswa sehingga dapat mencegah dari perkelahian yang sering terjadi.
sopan santun berarti sikap atau perilaku yang tertib sesuai dengan adat istiadat
atau norma-norma yang berlaku dalam pergaulan antar manusia setiap harinya
memiliki sikap Menghormati orang yang lebih tua, Menerima sesuatu selalu dengan
tangan kanan, Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan takabur, Tidak meludah di
sembarang tempat, dan Tidak menyela pembicaraan.
1
Sikap saling menghargai perbedaan adalah sikap menghormati (toleransi)
terhadap setiap perbedaan yang ada, dalam rangka menciptakan kedamaian. Memang,
menghargai bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. diantaranya Menghormati
Suku, Agama Orang Lain, Tidak Membuang Sampah Sembarangan, Saling Tolong
Menolong, Menghantarkan Makanan ke Orang Lain, Menerapkan Sopan Santun
Ketika Berbicara, Tidak Memaksakan Kehendak kepada Orang Lain, dan Menghargai
Privasi Orang Lain.
semangat kebangsaan adalah cara berpkir, bertindak, dan berwawasan yang
menempatkan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya. Semangat kebangsaan disebut juga sebagai nasionalisme dan
patriotisme. Nasionalisme adalah suatu paham yang menganggap bahwa kesetiaan
tertinggi atas setiap pribadi harus diserahkan kepada negara kebangsaan.
Jujur adalah kesesuaian sikap antara perkataan dan perbuatan yang
sebenarnya. Apa yang diucapkan memang itulah yang sesungguhnya dan apa yang
diperbuat itulah yang sebenarnya. Kejujuran sangat erat kaitannya dengan hati nurani.
Kata hati nurani adalah sesuatu yang murni dan suci. Hati nurani selalu mengajak kita
kepada kebaikan dan kejujuran. Namun, kadang, kita enggan mengikuti hati nurani.
Bila kita melakukan sesuatu yang tidak sesuai hati nurani, maka itulah yang disebut
dusta. Apabila kita katakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan, itulah yang
dinamakan bohong. Dusta atau bohong merupakan lawan kata jujur.
Perilaku inovatif adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh individu atau
kelompok untuk menemukan solusi dari sebuah masalah dengan cara menemukan ide-
ide baru yang diterapkan pada perusahaan atau organisasi. perilaku inovatif adalah
Mencari tahu teknologi baru, proses, teknik dan ide-ide baru, Menghasilkan ide-ide
kreatif, dan Memajukan dan memperjuangkan ide-ide ke orang lain.
Rendah hati sering juga disebut dengan tawaduk yang artinya tidak angkuh
dan tidak sombong. Seseorang yang memiliki sifat rendah hati selalu bersikap tenang,
sederhana, dan sungguh-sungguh menjauhi perbuatan sombong. Contohnya
Mengucapkan salam dahulu ketika bertemu dengan orang lain, Tidak suka menghina
orang lain, Suka menolong orang lain, Tidak pilih kasih dalam berteman, dan Tidak
suka pamer.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana sikap pada taat pada aturuan?
2. Bagaimana sikap peduli sosial?
2
3. Bagai mana sikap tanggung jawab?
4. Bagaimana sikap cinta damai?
5. Bagaimana sikap santun?
6. Bagaimana sikap saling menghormati?
7. Bagaimana sikap semangaat kebangsaan?
8. Bagaimana sik jujur?
9. Bagaimana sik inovatif?
10. Bagaimana sik rendah hati?
C. Tujuan dan kegunaan pengembangan
1. Untuk mengetahui sikap taat pada aturan, peduli menghormati, peduli sosial,
tanggung jawab, cinta damai, santun, saling menghormati, semangat
kebangsaan, jujur, inovatif dan rendah hati.
2. Untuk mebiasakan sikap taat pada aturan, peduli menghormati, peduli sosial,
tanggung jawab, cinta damai, santun, saling menghormati, semangat
kebangsaan, jujur, inovatif dan rendah hati.
3
5. Materi pembelajaran yang berkenaan dengan pemahaman konsep sampai
kepada aplikasi dalam proses pembelajaran dengan memanfaatkan
pembelajaran.
6. Evaluasi atau penilaian yang merupakan alat untuk mengetahui tingkat
keberhasilan belajar setelah mahasiswa melakukan pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran pada mata kuliah teknologi pendidikan
tersebut, yang pada akhirnya tingkat keberhasilan belajar yang telah diperoleh
dapat diketahui secara langsung oleh mahasiswa,
7. Penutup, ucapan terima kasih pada Dosen Pembimbing dan Validator serta
memberikan informasi singkat tentang diri pengembang produk.
E. Definisi istilah
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
3. Landasan psikologis,
Penyusunan tujuan instruksional dimaksudkan agar proses
pembelajaran dapat berlangsung secara efisien dan efektif. Sehingga itu, guru
dapat memilih media dengan tepat untuk mencapai tujuan instruksional. Hal
tersebut diakibatkan karena belajar adalah proses kompleks yang unik, peserta
didik lebih mudah mempelajari sesuatu yang bersifat kongkrit daripada
abstrak, belajar akan bermakna jika peserta didik mendapatkan pengalaman
langsung dan nyata, media pembelajaran menanamkan konsep secara realistik,
dan sebagainya.
4. Landasan teknologis,
5
Landasan teknologis dapat dilihat dari dua konsepsi, yaitu teknologi
pendidikan dan teknologi dalam pembelajaran. Teknologi pendidikan
merupakan teknologi yang dimanfaatkan untuk mengefektifkan proses
pembelajaran. Sedangkan teknologi pembelajaran yaitu bagian dari teknologi
pendidikan yang bersifat kompleks dan terpadu yang melibatkan orang,
prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari
pemecahan masalah. melaksanakan, mengelolah, dan mengevaluasi
pemecahan masalah dalam proses pembelajaran.
5. Landasan empiris,
Berbagai temuan/hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi,
hubungan, dan pengaruh antara implementasi media pembelajarandan
karakteristik peserta didik dalam menentukan minat, motivasi, dan hasil
belajar. Dengan kata lain, peserta didik yang belajar menggunakan media
pembelajaran memiliki nilai yang lebih baik, lebih tinggi, dan signifikan. Oleh
karena itu, pemilihan dan penggunaan media pembelajaran hendaknya
memperhatikan karakteristik peserta didik, materi, dan media itu sendiri agar
pembelajaran bisa semakin baik. (Suciati Indah; Hajerina; Sri Wahyuni Dewi;
H. Mailili Wahyuni; Sartika Nurhalida, 2022)
BAB III
METODE PENGEMBANGAN
A. MODEL PENGEMBANGAN
B. PROSEDUR PENGEMBANGAN
C. UJI COBA PRODUK
6
7