Anda di halaman 1dari 5

CANDI SINTONG

1994, dan 2007 belum dapat mengidentifikasi pertanggaannya. Untuk identifikasi


pertanggalan Candi Sintong, diperoleh dari perhiasan yang ditemukan di tanah sebelah barat
runtuhan Bangunan II. Sepasang giwang dan hiasan kepala nāga dapat dipakai sebagai
petunjuk identifikasi pertanggalannya. Berdasarkan hiasannya yang raya, dan bentuk kepala
nāga mirip ular kobra, pertanggalan sementara Situs Candi Sintong dari periode Majapahit
(abad ke-14 Masehi).

Candi Sintong yang dibangun di daerah aliran sungai Rokan mungkin telah dikenal sejak
abad ke-14. Dalam kakawin Nāgarakṛtȃgama pupuh 13:1 disebutkan nama Rokan bersama
dengan Kampar, Siyak, Kandis, dan daerah lain di Sumatera yang dilindungi Raja Majapahit
(Pigeaud, 1960 [1]). Ditemukan perhiasan giwang dan hiasan nāga mengidentifikasikan
Candi Sintong yang masuk wilayah Rokan sudah dikenal sejak masa Majapahit (abad ke-14
Masehi). Saat ini Candi Sintong hampir tidak ada sisanya.
Candi Sintong yang dibangun di daerah aliran sungai Rokan mungkin telah dikenal sejak
abad ke-14. Dalam kakawin Nāgarakṛtȃgama pupuh 13:1 disebutkan nama Rokan bersama
dengan Kampar, Siyak, Kandis, dan daerah lain di Sumatera yang dilindungi Raja Majapahit
(Pigeaud, 1960 [1]). Ditemukan perhiasan giwang dan hiasan nāga mengidentifikasikan
Candi Sintong yang masuk wilayah Rokan sudah dikenal sejak masa Majapahit (abad ke-14
Masehi). Saat ini Candi Sintong hampir tidak ada sisanya.

Dari Pekan Baru, delapan kilometer sebelum Candi Sintong, di Desa Sidinginan Kecamatan
Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir ditemukan reruntuhan candi disebut Candi Sedinginan.
Lokasi situs ini di daerah aliran sungai Rokan. Candi ini ada di sisi tebing bukit dibelakang
rumah penduduk. Menurut keterangan penduduk waktu ditemukan masih ada sisa bangunan
setinggi sekitar 1 meter.

Temuan Emas Candi Sintong

Bentukbentuk temuan emas hasil penelitian di Candi Sintong pada tahun 2007 dan 2010,
adalah sebagai berikut :

Temuan Kepala Naga Bentuk ini yang semula diduga merupakan hulu keris atau tongkat,
ternyata lebih cenderung mirip dengan bentuk “gagang” (pegangan) gayung (lihat gambar 4
dan 5). Bentuk seperti hulu atau pegangan keris dengan rongga pada bagian dalamnya.
Ukuran artefak naga ini terdiri dari panjang 9,5 cm, tinggi 4,5 cm, diameter kepala 3 cm,
diameter badan 2,5 cm, dan tebal 4 mm. Bila dianalogikan fungsi dari bentuk naga (di atas)
mirip dengan bentuk pegangan gayung emas dari Wonoboyo (di bawah), meski berasal dari
abad yang berbeda,
tetapi hanya bentuk tersebut yang paling mendekati, karena keduanya terbuat dari bahan
emas. Bentuk temuan anting dan liontin emas di situs Candi Sintong memiliki kemiripan
bentuk dengan antinganting yang disebut “Sumping Gajah Giling” dari abad 1315 M di situs
Trowulan. Antinganting emas berbentuk kulit kerang dari Sintong ini tidak diketahui asal dan
masa pembuatannya tetapi menurut Jan Fointen bentuk antinganting seperti ini sudah dibuat
sejak masa Majapahit (Miksic).
A. Kesimpulan
Candi Sintong ditemukan Sekitar 250 meter ke tenggara mengalir Sungai Rokan
Kanan, sekitar 150 meter ke timur laut ada jalan Caltex. Menurut keterangan penduduk
daerah sekitar lokasi situs setiap musim hujan tergenang air. Reruntuhan bangunan bata
ditemukan di tepi Desa Sintong, berbatasan hutan dan semak belukar. Situs ini berada di
Desa Sintong, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. Dan
ditemukan emas juga kepala naga disana.
Candi Sedinginan peninggalan Candi abad ke-7 tertimbun di bawah pemukiman Warga.
Terdapat di Desa sedinginan, kabupaten Rokan Hilir, Riau Indonesia. Peninggalan Candi
abad ke 7 tertimbun di bawah pemukiman Warga. Pernah diteliti tim arkeolog pada tahun
1993, 1995, dan 2005. Peninggalan Candi abad ke-7 tertimbun di bawah pemukiman Warga.

B. Saran
Lestarikan dan kembangkan potensi warisan budaya agar Candi Sintong dan
Sedinginan yang sebagai peninggalan bersejarah yang tak ternilai harganya ini mampu
memaksimalkan potensi. Sebaiknya upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk menjaga
dan melestarikan Candi Sintong dan Sedinginan tersebut tetap menjadi daya tarik terutama
dari segi prasejarah, arkeologi dan ilmu pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai