Anda di halaman 1dari 16

BAB II

GAMBARAN UMUM DESA

1. LEGENDA DAN SEJARAH DESA


Setiap sejarah memiliki makna yang mendalam bagi generasi penerusnya yang
pada biasanya akan dijadikan tonggak perjuangan untuk menggapai masa depan yang
lebih baik lagi. Pemaknaan yang demikian luhur tersebut tentu tidak lepas dari
ketinggian penghayatan terhadap makna sejarah generasi terdahulu. Begitu pula
sebaliknya, apalah artinya sebuah lintasan sejarah bila tidak dihargai dan ditempatkan
dengan semestinya, hanyalah akan menjadi sebuah onggokan prasasti kuno tanpa
pamor seikitpun. Keduanya berkait-kelindan tanpa membedakan mana yang lebih baik
dari keduanya.

Sebagai desa yang terletak di ujung timur Kecamatan Larangan, sejarah Desa
Kaduara Barat memiliki keistimewaan tersendiri bagi warganya apalagi posisinya
berada di wilayah perbatasan dengan kabupaten Sumenep. Letak geografis desa
yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sumenep menunjukkan kedekatan
sejarah dengan babat kerajaan sumenep pada jaman Kerajaan dahulu. Sejak abad
XVII, Pulau Madura dikuasai dua kerajaan yaitu kerajaan yang berpusat di Bangkalan
untuk daerah barat, sedangkan kawasan timur madura dikuasai Kerajaan Sumenep,
yang kedua-duanya bernaung di bawah kerajaan Mataram, Kediri.

Sebagai dua tetangga kerajaan di Madura apalagi masih ada bubungan


kerabat dan famili, kedua kerajaan tersebut hidup rukun dan terjalin kerjasama yang
kuat dalam segala hal.

Hubungan yang harmonis dua kerajaan Madura tersebut membekas dalam


sejarah desa Kaduara Barat. Konon, setiap raja sumenep melakukan lawatan ke
wilayah barat atau perjalanan ke tanah jawa, beliau akan beristirahat dulu di suatu
daerah yang pada akhirnya dinamai dengan sebutan “sangghre’en”. Sangghre’en
merupakan tempat peristirahatan yang dalam bahasa Indonesia tidak lain adalah
pesanggrahan. Tempat tersebut tidak semewah villa jaman sekarang. Bangunannya
cukup sederhana yaitu hanya berupa bangunan dari kayu seadanya dengan balai-
balai dari bambu dan atapnya dari rajutan daun pohon kelapa. Tempatnya teduh dan
cukup nyaman untuk sekedar melepas lelah. Sedangkan kendaraan raja dan para
pengawalnya, yaitu berupa seekor kuda akan ditambatkan seperti biasa di bawah
pohon palembang.

Keadaan tersebut berlangsung lama dan tempat tersebut dirawat oleh warga
setempat sebagai bentuk pengabdian pada rajanya, hingga pada akhirnya rusak dan
musnah ditelan perkembangan jaman.
Di jaman kemerdekaan tempat tersebut masih akrab dengan sebutan
sangghre’en dan menjadi nama pasar yang jam operasinya pada waktu sore yang
posisinya berada di kawasan peristirahatan raja tersebut.

Sebagai bentuk penghargaan terhadap peninggalan raja dan pelaku-pelaku


sejarah di masa lalu, maka pada masa kepemimpinan Drs. HM. Mahfudz, tepatnya
pada tahun 1993 di lokasi Pasar Sangghre’en ---yang pada waktu itu tidak berfungsi
lagi--- didirikan kantor Balai Desa yang sebelumnya berada di Kampung Toronan
Dusun Sakolaan sekaligus menjadi momen perpindahan pusat pemerintahan dan
pelayanan Desa Kaduara Barat.

Legenda penamaan desa juga tidak lepas dari sejarah masa kerajaan Sumenep dan
Bangkalan. Legenda yang tersebar luas dalam masyarakat, bahwa pada masa-masa
harmonisnya kedua kerajaan itu dilanda fitnah sehingga mucullah perseteruan yang
sengit dan harus diakhiri dengan perang saudara.

Alkisah, ketika kedua pihak sama-sama tersulut api amarah, keduanya


mengirimkan seluruh kekuatan angkatan perangnya untuk menebus penghinaan yang
dihembuskan fitnah oleh pihak ketiga itu. Ketika kedua bala tentara hampir sampai
pada jarak serang yang begitu dekat sekali yaitu sekitar 500 meter, maka panglima
perang keduanya sama-sama maju untuk membuat kesepakatan mengenai batasan-
batasan atau aturan main peperangan.

Walhasil, karena kedua panglima tersebut memang terikat hubungan


emosional yang erat seperti layaknya saudara kandung, di akhir perundingan kedua
sahabat kental itu sama-sama membuka tabir fitnah yang menimpa rajanya masing-
masing tentang apa yang menjadi penyebab perseteruan tersebut. Betapa geram dan
herannya kedua bala tentara yang dengan pedang terhunus dan amarah perang yang
memuncak menyaksikan panglima perangnya berunding cukup lama dan diakhiri
dengan tertawa terpingkal-pingkal. Lebih terkejutnya lagi, ternyata kedua panglima
perang itu telah bersepakat menggagalkan peperangan tanpa setetes darah pun yang
mengalir. Keduanya menjelaskan akar persoalan yang menjadi pemicu peperangan
kepada prajuritnya masing-masing yaitu kesalahpahaman yang disebarkan oleh pihak
lain yang ingin mengadu domba kedua kerajaan Madura tersebut. Akhirnya kedua
angkatan perang tersebut berhamburan dan saling rangkul dengan harunya sampai-
sampai meneteskan air mata kedamaian. Kobaran api perang yang membara itu telah
dipadamkan dengan tetesan air mata mereka sendiri. Dan pulanglah mereka dengan
membawa kemenangannya masing-masing.

Konon, di tempat bersejarah itulah masyarakat menyebutnya dengan dhuarah


atau addhu arah. Yaitu tempat berpadunya dua arah. Artinya, di tempat tersebut
pernah terjadi perpaduan atau sinergi antara dua pihak yang berlawanan arah dan
melebur menjadi suatu kekuatan perdamaian abadi.
Dari situlah kemudian tempat itu lazim disebut kadhuarah atau kaduara. Dan
pada jaman pemerintahan belanda, kaduara dibelah oleh garis teritorial menjadi Desa
Kaduara Barat di bawah naungan Kadipaten Pamekasan dan Desa Kaduara Timur
menjadi bawahan Kadipaten Sumenep.

Seperti yang telah disinggung pada uraian sebelumnya, sejarah pemerintahan Desa
Kaduara Barat telah dimulai pada masa kejayaan Kerajaan Sumenep. Kepala desa
yang semula disebut Demang diganti menjadi Klebun pada masa kemerdekaan.
Kebetulan yang memimpin dan menjadi kepala Desa di Kaduara masih keturunan
terah Ki Demang Tambak Yudo hingga saat ini. Konon Ki Demang Tambak Yudo
punya kesaktian dan kewibawaan saat memimpin kedemangan kaduara barat.
pesarehannya ada di desa Kaduara Timur dusun Duwa’ Daging tepatnya pemakaman
Umum Kapasan.

Demiakian pula dengan wilayah desa, yang semula cukup luas kini menjadi dua desa
dan terpisah oleh garis administasi kabupaten.

Walau begitu jumlah Dusun di Desa Kaduara Barat terbilang banyak, yaitu
terdiri ari 10 Dusun, diantaranya :
1. Dusun Biyan Barat
2. Dusun Biyan Tengah
3. Dusun Tambak
4. Dusun Duarah
5. Dusun Sakolaan
6. Dusun Ra’as
7. Dusun Derbing
8. Dusun Brakas
9. Dusun Lembana Barat
10.Dusun Lembana timur

Tiap dusun dipimpin oleh seorang Pamong (Kepala Dusun). Selain itu, Klebun
juga dibantu carèk (sekretaris desa), Kami/Apel sebagai penanggung jawab
keamanan, Modin sebagai penangungjawab bidang Kesejahteraan rakyat dan bidang
keagamaan. Serta Kepala urusan (Kaur) lainnya seperti layaknya susunan
oraganisasi desa. Sebagai penghormatan terhadap layanan mereka terhadap
masyarakat, desa menyediakan beberapa petak sawah (tanah bengkok) yang
diberikan kepada mereka untuk diambil manfaatnya selama menjabat. Sedangkan
pengaturannya diserahkan sepenuhnya kepada Klebun.

Dari masa berdiri sampai sekarang Desa Kaduara Barat telah mengalami
beberapa pergantian Demang atau Klebun (Kepala Desa). Adapun nama-nama yang
dapat kami tulis, yaitu :
1. Demang Tambak Yudo I
2. Demang Tambak Yudo II
3. Demang Asmoro Yudo
4. Klebun Bahral Asmoroyudo alias Pak Rapek
5. Klebun Matluki/Mohammad Luki
6. Klebun Rapek alias Pak Yus
7. Klebun Zainal Abidin (1 th : 1958)
8. Klebun Matluki/Mohammad Luki (1958 s.d. 1978)
9. Klebun Moh. Sahlan Asmoroyudo (1978 s.d. 1992)
10.Klebun Drs. R.H. Moh. Mahfudz (1992 s.d. 2000)
11.Klebun Ali Sidik Asmoroyudo (2000 s.d. 2015)
12.Klebun Endang Susilawati Ningsih (2015 s.d. 2021)
13.Klebun Ali Sidik Asmoroyudo (2022 s.d. 2027)
a. Kondisi Umum Desa Kaduara Barat
1. Letak Geografis
Desa Kaduara Barat merupakan salah satu desa yang berada di Ujung
Timur Kecamatan Larangan kabupaten Pamekasan, jarak dari kota kecamatan ± 7
km tepatnya berada di sebelah Timur Kota kecamatan Larangan. sedangkan jarak
dari ibu kota kabupaten Pamekasan ± 17 km. Desa Kaduara Barat memiliki
ketinggian tanah ± 10-40 m dari atas permukaan laut dan luas wilayah 2.917,861
Ha dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
a. Utara : Desa Kertagennah Laok, Kec. Kadur
b. Timur : Desa Kaduara Timur Kec. Pragaan Kab. Sumenep
c. Selatan : Selat Madura
d. Barat : Desa lancar dan Desa Montok Kec. Larangan
Adapun rincian luas lahan berdasarkan penggunaannya adalah sebagai
berikut:
a. Lahan sawah setengah teknis : 241, 961Ha
b. Lahan tegal : 226, 961 Ha
c. Pemukiman umum : 55, 100 Ha
d. Perkebunan : 19 Ha
e. Lain-lain : 6,456 Ha
Secara umum kondisi fisik Desa Kaduara Barat dapat dilihat dari penggunaan
tanah dan jumlah infrastruktur perhubungan, sebagaimana digambarkan tabel
berikut :
a. Tabel Penggunaan Tanah ( Ha )
Pemuki Sawah Irigasi Non Lain-
Perkebunan
man Irigasi Teknis Teknis Lain
Luas 55,100 241,961 226,961 19 6,456
b. Tabel Infrastruktur Perhubungan ( m )

Jenis Jalan ( meter )


No. Dusun Jalan
Jalan Tanah Jalan Aspal
Makadam
1 Biyan Barat 2.500 300 200
2 Biyan Tengah 600 250 250
3 Tambak 500 450 750
4 Duarah 3.500 - 150
5 Sakolaan 1.500 - -
6 Raas 1.500 350 -
7 Derbing 1.750 350 250
8 Brakas 500 700 1.550
9 Lembana Barat 2.000 - -
10 Lembana Timur 2.000 1.800 1.500

Sebagian besar luas lahan desa Kaduara Barat 241,961 Ha di gunakan


sebagai lahan pertanian (Sawah setengah teknis dan lahan tegal), 98,47 Ha
digunakan untuk pemukiman warga dan sisanya diperuntukkan pemukiman umum
dan lain-lain.

2. Demografi
Penduduk desa Kaduara Barat sebanyak 4.310 Jiwa, terdiri dari 2.091 jiwa
laki-laki dan sebanyak 2.219 jiwa perempuan
Adapun penduduk desa Kaduara Barat berdasarkan mata pencahariannya
adalah sebagai berikut:
a. Pegawai negeri Sipil : 19 orang
b. TNI/ Polri : 2 orang
c. Pedagang/ Wiraswasta : 114 orang
d. Petani : 411 orang
e. Buruh Tani : 183 orang
f. Pertukangan : 214 orang
g. Lain-lain : 13 orang
Sebagian besar penduduk desa Kaduara Barat mempunyai mata
pencaharian sebagai petani dan buruh tani (594 orang), sebagai pegawai Negeri
Sipil (PNS) sebanyak 19 orang, TNI/ Polri sebanyak 2 orang, sedangkan sisanya
bekerja di bidang Pedagangan/ Wiraswasta, pertukangan dan industri rumah
tangga.
Adapun Tingkat pendidikan penduduk desa Kaduara Barat sebagai berikut:
a. Taman Kanak-kanak : 78 orang
b. Sekolah Dasar/ MI : 1.086 orang
c. SLTP/ MTs : 403 orang
d. SLTA/ Ma : 211 orang
e. Akademi/ D2-D3 : 86 orang
f. Sarjana (S1) : 309 orang
Bahwa sebagian besar penduduk desa Kaduara Barat mempunyai tingkat
pendidikan SD/ MI (1.086 orang), SLTP/ MTs (403 orang), SLTA/ MA (211 orang),
Akdemi/ S1 sebanyak 86 orang.
Sebanyak 4.310 orang (100%) penduduk desa Kaduara Barat menganut
agama Islam, hal ini dibuktikan dengan kehidupan sehari-harinya dan masyarakat
relegius yang Islami.
Secara umum untuk menggambarkan penduduk Desa Kaduara Barat dapat
diklasifikasikan dalam 4 hal yaitu berdasarkan jenis kelamin, mata pencaharian,
tingkat pendidikan penduduk agama, sesuai dengan tabel berikut :
Tabel Kependudukan
Klasifikasi Jml Penduduk
1. Jenis Kelamin
- Laki – Laki 2.091 orang
- Perempuan 2.219 orang
2. Pekerjaan
- Petani 983 orang
- Buruh Tani 183 orang
- Pegawai Negeri 19 orang
- Tukang Batu / Kayu 214 orang
- Angkutan 16 orang
- TNI / Polri 2 orang
- Pensiunan 7 orang
- Pedagang 114 orang
- Lainnya 309 orang
3. Pendidikan
- SD / MI 178 orang
- SMP / MTs 241 orang
- SMA / MA 114 orang
- PT / Akademi 78 orang
4. Agama
- Islam 4.310 orang

A. Gambaran Potensi Desa


Kondisi sosial-ekonomi dan budaya masyarakat serta aktivitas masyarakat desa
Kaduara Barat banyak dipengaruhi oleh kegiatan sosial Keagamaan (Islam) karena
seluruh warga desa Kaduara Barat (100%) memeluk agama Islam, kuatnya keyakinan
akan ajaran agama Islam ini sangat mempengaruhi kehidupan warga dalam melakukan
aktifitas kegiatan sehari-harinya. Adapun aktifitas kegiatan tersebut terdiri dari beberapa
unsur adalah: Pemuda (Karang Taruna, Muslimin (kaum laki-laki), muslimat (kaum
perempuan), dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain:
1. Karang Taruna, kegiatan yang meliputi Olah raga, kesenian, Gotong royong,
Kepemudaan, PHBN
2. Remaja Masjid, kegiatan yang dilakukan meliputi, PHBI, Majelis Ta'lim, Diskusi
keagamaan.
3. PKK, Kegiatan yang dilakukan meliputi pembinaan warga khususnya bagi
perempuan, pengajian rutin dan arisan.
4. Kelompok pengajian, kegiatan yang dilakukan meliputi tahlilan, yasinan, arisan,
musyawarah.
5. Kelompok Tani yang ada di desa Kaduara Barat, kegiatan yang dilakukaan antara
lain: Arisan, simpan Pinjam, Musyawarah kelompok dan penyuluhan pertanian
oleh PPL tentang informasi teknologi baru dalam bidang pertanian dan pemecahan
masalah yang dihadapi anggota kelompok tani.
6. Tersedianya tenaga kerja yang cukup untuk melaksanakan pembangunan.
7. Berkembangnya industri kecil/ rumah tangga seperti:
a. Permeubellan
b. Industri rumah tangga
8. Tersedianya potensi lahan pertanian yang mendukung adanya lahan pertanian
yang luas dan produktif.
9. Tersedianya potensi sektor peternakan sapi, kambing dan ayam
10. Dukungan ulama dan tokoh masyakat dalam pembangunan
11. Suasana kehidupan yang kondusif di masyarakat
12. Tingginya partisipasi masyarakat dalam pembangunan
13. Berkembangannya lembaga pendidikan keagamaan dan pendidikan non formal
Potensi-potensi tersebut merupakan modal yang kuat dalam membangun desa
Kaduara Barat dan dapat dijadikan wahana transfer pemecahan masalah dan potensi
kejenjang pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dan berkesinambungan
sehingga diharapkan dapat menjadi embrio bagi kelanjutan pembangunan desa
Kaduara Barat
B. Kondisi Infra Struktur yang Mendukung Rencana Pembangunan
1. Sarana dan Prasarana Pendukung pemerintahan
Fasilitas sarana dan prasarana pemerintahan yang mendukung rencana
pengembangan adalah:
a. Terbentuknya struktur pemerintahan desa yang lengkap (kades, Sekdes,
Kaur, Kasi, dan Kadus)
b. Tersedianya Kantor Desa
c. Terbentuknya BPD
d. Adanya Bidan Desa
2. Sarana dan Prasarana
a. Sarana Jalan, khususnya jalan aspal yang tersebar di 10 dusun yang ada di
desa Kaduara Barat pada umumnya baik, tapi terkadang pada musin hujan
jalan menjadi licin dan becek, hal ini disebabkan banyak saluran air yang
berada di tepi jalan terkikir air dan saluran air dan saluran air menjadi mampet/
buntu. Disamping itu juga di jumpai jalan aspal yang dibangun tidak
mempunyai saluran pembuangan air, keadaan demikian sangat
membahayakan bagi pengendara kendaraan dapat mengakibatkan jatuh dan
rawan terjadi kecelakaan.
b. Jalan Makadam, yang ada di desa Kaduara Barat tersebar di 5 dusun banyak
yang rusak dan berlobang dan apabila musin hujan menjadi licin dan becek,
sedangkan pada musim kemarau jalan menjadi berdebu sehingga dapat
membahayakan pengendara kendaraan serta rawan terjadi kecelakaan
c. Jalan Lingkungan, yang berada di desa Kaduara Barat yang tersebar di 9
dusun, masih banyak jalan setapak (tanah), apabila musim hujan lingkungan
sekitar banjir dan becek sehingga mengganggu aktifitas warga serta dapat
menyebabkan wabah penyakit diare dan demam berdarah.
d. Sarana Listrik/ Jaringan Listrik desa, dusun-dusun yang ada di desa
Kaduara Barat sudah terjangkau layanan jaringan listrik pedesaan dan
sebagian besar rumah tangga telah menggunakan penerangan lampu listrik.
Pada beberapa fasilitas umum seperti; jalan dusun dan tempat pemakaman
umum sampai saat ini masih ada yang belum terpasang lampu penerangan,
jika malam hari gelap sehingga rawan untuk terjadinya tindakan kriminal,
mengganggu keamanan, stabilitas dan aktivitas warga.
e. Sarana Ekonomi Desa, yang ada di desa Kaduara Barat adalah terdapat 19
toko dan 36 warung/ Pracangan yang menjual kebutuhan pokok untuk
keperluan warga desa Kaduara Barat, keberadaan warung/ pracangan dan
toko ini sangat membantu warga dalam mencukupi kebutuhan hidup sehari-
harinya. Terdapat kegiatan industri rumah tangga yang bergerak di bidang
pembuatan Makanan olahan dan Makanan ringan serta usaha permeubelan
dan bengkel. Kegiatan ini sangat membantu peningkatan pendapatan ekonomi
masyarakat Kaduara Barat, namun masaih ada kendala dalam pemasaran dan
minimnya permodalan.
f. Sarana Pendidikan, yang terdapat di desa Kaduara Barat antara lain: PAUD
1 buah, TK/RA 2 Buah, SD/MI 5 Buah SMP/ MTs 1 Buah serta SMA/ MA 1
Buah. Keadaan sarana pendidikan tersebut gedungnya kurang representatif
sebagai ruang belajar yang nyaman. Fasilitas meubeller di beberapa sekolah,
Baik SD/ MI, SMP/ MTs dan SMA/ MA sudah banyak yang rusak sehingga
perlu penggantian meubeller.
g. Sarana Kesehatan, yang ada di desa Kaduara Barat antara lain; adalah
Polindes yang ada di desa Kaduara Barat, sedangkan secara khusus desa
Kaduara Barat mempunyai 1 orang bidang desa, 5 buah Posyandu dengan
jumlah kader sebanyak 10 orang.
h. Sarana Peribadatan, yang ada di desa Kaduara Barat adalah 2 buah masjid,
27 musolla. Sarana ibadah ini cukup untuk menampung rutinitas kegiatan
ibadah ummat Islam di desa Kaduara Barat yang seluruh warga
masyarakatnya ( 100%) pemeluk agama Islam. Keadaan bangunan masjid
dan bangunan musolla saat ini sebagian ada yang memerlukan rehap/
pembangunan kembali karena kondisi bangunannya sudah berat maupun
rusak ringan.
Berikut ini adalah tabel keberadaan fasilitas sosial dan ekonomi di Desa
Kaduara Barat:
No Jenis Fasilitas Jumlah
Masjid Musholla Gereja Lainnya
1 Tempat Ibadah
6 28 - -
SMP / SMA /
TK / RA SD/MI
2 Pendidikan MTs MA
3 3 1 2
Dukun Posyan Polinde
Bidan
3 Kesehatan Bayi du s
2 0 5 1
4 Poskamling 8 unit
Wirausa
Toko Warung Pasar
5 Perdagangan ha
19 36 50 1

C. Gambaran Modal Sosial Lokal


1. Tingkat SDM yang dimiliki Desa
a. Tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat masih rendah
b. Kurangnya keahlian dan keterampilan masyarakat yang mengakibatkan
banyaknya pengangguran karena tidak dapat bersaing pada bursa kerja
maupun penciptaan lapangan kerja.
c. Masih tingginya angka penduduk miskin
2. Tingkat hubungan sosial kemasyarakatan
Tingkat hubungan sosial kemasyarakatan di desa Kaduara Barat berjalan
cukup dan menunjukkan tingkat hubungan kemasyarakatan yang harmonis.
Hubungan ini di tandai dengan interaksi warga dalam kegiatan kemasyarakatan
seperti kerja bakti, Gotong royong, arisan warga, kegiatan PKK, Posyandu,
kelompok tani serta kegiatan sosial keagamaan seperti: majelis ta'lim, kelompok
muslimatan, kelompok pengajian, kelompok yasinan, serta kumpulan rukun
kematian (sinoman, Madura, red) yang terdapat di masing-masing dusun
3. Tingkat hubungan Antara Kelembagaan Masyarakat Desa
Secara kewilayahan desa Kaduara Barat terdiri dari 10 dusun dimana setiap
dusun umumnya dipimpin oleh kepala dusun (Kadus), di bawah kendali Kepala
desa dan di bantu oleh Sekretaris desa, kepala bidang, dan masing-masing kepala
urusan menjalankan tugas dan fungsinya. Tingkat hubungan antara kelembagaan
masyarakat di desa Kaduara Barat berjalan baik dan harmonis dan hal ini
ditunjukkan dengan adanya:
a. Hubungan yang baik antara Ulama dan Umaro
b. Adanya jalinan kerjasama diantara masyarakat
c. Adanya jalinan kerjasama antara perangkat desa dengan masyarakat
d. Terlaksananya hubungan yang harmonis antara BPD dan Pemerintah desa
sehingga program-program pemerintah yang dilaksanakan di desa Kaduara
Barat dapat berjalan dengan baik.
e. Adanya gerakan PKK yang membantu peningkatan peran perempuan dan
keluarga dalam mendukung kesejahteraan.
f. Adanya organisasi Karang Taruna yang mampu mengoptimalkan peran
pemuda dalam pembangunan
D. Review Kelembagaan Desa
1. Pembentukan BPD
Badan Perwakilan Desa (BPD) di desa Kaduara Barat terbentuk pada tahun
2019. Adapun struktur kepengurusan BPD adalah sebagai berikut:
 Ketua : MUSLEH
 Wakil Ketua : SUMANTO
 Sekretaris : NURIDATUR RAHMAH
 Anggota : 1. LUTFI MAHBOBIL UMAM
2. AINUL YAKIN
3. KUSWANTO
4. AHMAD MISTUKI
5. FATHOR RAHMAN
6. SUNANTO
2. Pembentukan Kader Pemberdayaan
Pembentukan Kader pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) desa
Kaduara Barat di bentuk dengan tujuan agar ada perwakilan dari masyarakat desa
yang menjadi pelopor pembangunan dan membantu kepala desa dalam hal
memfasilitasi dan mensosialisasikan setiap program –program pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat. Adapun KPMD desa Kaduara Barat:
a. Megawati
b. Wiwik dewi lestari

3. Pembentukan BUM-Des
Sampai saat ini desa Kaduara Barat belum mempunyai/ terbentuk Badan Usaha
Milik Desa (BUM-Des) Bina Mandiri.
STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DESA KADUARA BARAT
KECAMATAN LARANGAN KABUPATEN PAMEKSAN

KEPALA DESA

ALI SIDIK ASMOROYUDO

SEKRETARIS DESA

JUFRI HAMIDI

KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA URUSAN KEPALA URUSAN KEPALA URUSAN
PEMERINTAHAN KESEJAHTERAAN PELAYANAN TATA USAHA & UMUM KEUANGAN PERENCANAAN

ANIS SULALAH ZAINUDDIN RIYAN FAJAR S. SRI HARTATIK ROFIUDDIN PRAJANATA A.H

KEPALA PELAKSANA KEWILAYAHAN/ KEPALA DUSUN

KEPALA DUSUN BIYAN KEPALA DUSUN BIYAN KEPALA DUSUN TAMBAK KEPALA DUSUN DUARAH KEPALA DUSUN
BARAT TENGAH SAKOLAAN

IIS SUKANDAR RISKIYAH INTAN RANG P. DENDI PRANAMA P. ERLIYANTO

KEPALA DUSUN DERBING KEPALA DUSUN RAAS KEPALA DUSUN BRAKAS KEPALA DUSUN LEMBANA KEPALA DUSUN LEMBANA
BARAT TIMUR
MOH. MUSFIKUR R. AGUS RUDIYONO NUR ATIK SORAYA ILHAFA NURZI
NURULLOH
c. Masalah dan Potensi Desa
Daftar peta permasalahan ini didapat dari hasil Musrenbangdes
penyusunan RPJM Desa yang menghadirkan masing-masing perwakilan
dusun yang berkompeten dan mewakili unsur-unsur yang ada di
dalamnya dengan menggunakan alat kaji Potret Desa, Diagram Venn
Hubungan Kelembagaan serta Kalender Musim dan sebagai data
tambahan dilakukan upaya observasi dan wawancara dengan para pihak
terkait.
Semua pandangan yang muncul diinventarisir, dicoding, dan diskoring,
untuk kemudian diurutkan berdasarkan nilai permasalahan yang
mendapat skoring terbanyak di masing-masing bidang. Karena begitu
banyaknya masalah yang masuk maka diupayakan reduksi data,
sehingga masalah di sini benar-benar masalah pokok dan penting.
Di bawah ini adalah daftar masalah dan potensi desa yang secara
kualitatif dirasakan oleh masyarakat.
a. Hasil Identifikasi Masalah dan Potensi di Bidang
Penyelenggaraan Pemerintahaan Desa

N Masalah Potensi
o
Tidak di ketahui batas antar Desa dan Sudah ada jalan berupa jalan setapak
1
Batas antar dusun sebagai batas dusun
Pemerintah desa kurang transparan Papan informasi sudah ada di kantor
2
terhadap masyarakat desa untuk kegiatan desa.
Adminitrasi tidak dicatat dan tertata secara Prangkat desa dan buku penunjang
3
rapi sudah ada.
Perlengkapan kantor desa kurang sehingga Perangkat desa dan kantor desa sudah
4 Pelayanan Pemdes terhadap masyarakat ada
kurang maksimal
Pelayan pengurus RT di Desa kurang RT ada akan tetapi SDM RT tidak
5 maksimal kepada masyarakat Memadai sehingga RT/RW Kurang
mengetahui TUPOKSI nya.
Kinerja dalam menjalankan tugasnya, BPD Anggaran BPD ada.
6
kurang aktif dan aspiratif
Batas tanah desa & hak milik belum ada Rentan terhadap konflik dengan desa
7
lain.
Masyarakat kurang dilibatkan dalam Antusias masyarakat dalam
musyawarah desa perencanaan,sehingga membangun desa.
8
masyarakat tidak tahu apa yg di
rencanakan oleh pemdes
Informasi yang masuk ke desa sering Computer desa ada.
9
terlambat
Tidak ada kantor BPD sehingga Koordinasi Lahan ada,Ketua BPD dan Anggota
10
tidak maksimal. BPD lengkap.
Tidak ada kantor PKK sehingga koordinasi Lahan untuk tempat pembuatan
11 antar ketua dan anggota tidak maksimal kantor PKK ada,dan struktur
kelembagaan PKK lengkap.
Perencanaan pembangunan di desa masih Pemdes , lembaga lembaga desa dan
12
tidak terencana dengan baik papan informasi ada.
Pendidikan prangkat desa masih banyak Perangkat desa siap di bimbing dalam
13 yang rendah peningkatan kapasitas SDM terutama
di bidang IT
14 Asset desa tidak terinventaris dengan baik Asset desa ada

b. Hasil Identifikasi Masalah dan Potensi di Bidang Pelaksanaan


Pembangunan Desa
No Masalah Potensi
Terjadinya genangan air pada jalan Jalan tersebut adalah jalan untuk
1 penghubung antar desa , sehingga jalan usaha pertanian dan juga jalan
tdak dpat di lewati pada musim hujan penghubung antar desa ada.
Persawahan/Pertanian warga di dusun Lahan pertanian di lokasi tersebut
2
krajan selalu kekurangan air ada dan sangat banyak
Belum adanya gedung polindes yang Bidan Desa , SDM Bidan memadai
3
memadai ada
Minimnya peralatan kesehatan Desa Bidan Desa dan SDM Bidan Desa
4
ada
Kurangnya penerangan jalan di beberapa Jalan Desa, Jalan Pemukiman dan
5 titik,sehingga rentan akan aksi kejahatan jalan usaha pertanian ada

Minimnya pendidikan untuk anak usia dini SDM siswa dan Guru sudah ada
6 (PAUD) karena tidak adanya gedung yang
memadai
Kurang maksimalnya pendidikan SDM siswa dan Guru sudah ada
7 keagamaan di desa karena tidak ada gedung
untuk pendidikan keagamaan di desa
Kurangnya perlengkapan kesenian desa Sumber Daya manusia dan
8 untuk peningkatan kegiatan keagamaan kelompok kegiatan sosial dan
dan kesenian desa keagamaan ada
Jalan pemukiman desa sulit dilewati ketika Banyaknya Jalan Pemukiman
9 musim hujan Desa yang belum di Aspal/
dibangun
10 Sulitnya akses jalan kepertanian karena Jalan usaha tani ada, dan
jalan yang ada rusak, dan berlobang banyaknya ladang pertanian
masyarakat yang ada
Ladang pertanian yang tidak bisa dilalui Lahan pertanian penduduk luas,
11 oleh saluran irigasi dan minimnya sumur dan SDA ada.
untuk irigasi
sebagian besar masyarakat masih banyak Lahan ada dan perlu pembanguna
12
yang mandi di sungai MCK.
Masyarakat masih banyak yang buang air Lahan dan Mck yang ada perlu di
13
besar si sungai renofasi ada .
Masyarakat kesulitan air bersih pada Sumber air dan lahan ada serta
14 musim kemarau untuk kebutuhan sehari- swadaya masyarakat
hari
Tidak maksimalnya hasil pertanian desa Lahan irigasi, lahan pertanian dan
15 karena saluran irigasi yang tidak memadai sebagian bangunan irigasi yang
sudah ada
Pengolahan hasil pertanian yang tidak Hasil pertanian yang ada, Padi,
16 maksimal Jagung, Tembakau, cabai,
singkong dan tomat
Masih banyak masyarakat desa yang Masyarakat miskin cukup banyak
17
mempunyai rumah tidak layak huni ada
Tidak adanya sarana transportasi antar Populasi masyarakat yang banyak
Dusun, dan jalan pertanian yang bisa saling dan lahan sektor pertanian yang
18
menghubungkan satu sama lain (jembatan ada cukup luas dan gotong royong
penghubung tidak ada)
Terjadi genangan air dan banjir ke jalan Lahan untuk pembuatan drainase
19
ketika musim hujan ada serta swadaya masyarakat
Masyarakat sering terkena penyakit DBD Masyarakat dan lingkungan dan
20
saat musim hujan. gotong royong
Sebagian balita terkenak gizi buruk Anak usia balita dan kader
21
posyandu ada dan cukup banyak
Kegiatan Belajar mengajar di TK kurang Gedung sudah ada dan
maksimal membutuhkan rehab serta siswa
22
yang cukup banyak dan jumlah
guru yang memadai
Sering terjadinya erosi tanah pemakaman
23 umum karena tidak adanya penahan tanah Lahan pemakaman umum ada
atau pembatas kuburan
Masyarakat dan desa kesulitan tempat atau Lahan ada untuk pembuatan
24
ruang pelatihan ruang pelatihan masyarakat ada.
Pagar hidup rumah warga yang di pinggir Swadaya masyarakat untuk
25
jalan mengganggu akses transportasi pembersihan lahan
UMKM tidak berkembang karena Masyarakat dan kelompok simpan
26
keterbatasan modal pinjam ada
c. Hasil Identifikasi Masalah dan Potensi di Bidang Pembinaan
Kemasyarakatan Desa
No Masalah Potensi
Kinerja lembaga lembaga yang ada di desa Struktur kelembagaan desa
1
kurang optimal Lengkap
2 Karang taruna Pasif dalam kegiatan Remaja karang taruna lengkap
Kurangnya Pos kambling Dan sarana LINMAS lengkap
3
Prasarana Pos Kambling
LKD dan pemerintah Desa kurang aktif Pemerintahan Desa dan LKD
4
dalam kemasyarakatan lengkap
Partisipasi masyarakat dalam kegiatan Kelompok sarwa,Yasinan dan
5
keagamaan kurang optimal Sholawatan muslimatan ada
Nilai-nilai tradisi masyarakat mulai luntur Selamatan Desa, Kelompok
6 karena masuknya modernisasi dan keagamaan dan sosial lengkap
westernisasi
Pelestarian kesenian masyarakat dalam Kelompok keagamaan dan
7 kegiatan sosial dan keagamaan kurang pemuda ada
maksimal
SDM RT/RW rendah,perlu pembinaan pada Petugas RT/RW lengkap
8
lembaga Tersebut.
Minimnya pembinaan terhadap lembaga Kelompok keagamaan dan sosial
kegamaan dan sosial untuk ada
9
memaksimalkan peran serta pembangun
Desa
d. Hasil Identifikasi Masalah dan Potensi di Bidang Pemberdayaan
Masyarakat
No Masalah Potensi
Penghasilan warga yang masih dibawah Adanya kelompok kelompok di
1
UMK masyarakat
Minimnya pengetahuan masyarakat Banyak pemuda yang mempunyai
2 khususnya di kalangan pemuda pemuda keahlian khusus akan tetapi tidak
berkembang
Banyak pemuda yang masih belum Adanya SDM yang cukup banyak
3
mempunyai pekerjaaan
Banyak Unsur Perempuan yang tidak punya Unsur perempuan aktif dalam
4
kegiatan kegiatan PKK lengkap
Tugas pokok dan fungsi Pemdes belum Pemerintah Desa dan perangkat
5
maksimal dan profesional lengkap
Minimnya kemampuan dan pengetahuan Lembaga keagamaan dan sosial
lembaga-lambaga keagamaan dan sosial desa ada dan perlu mendapatkan
6
desa dalam mendukung program kerja pelatihan
pemerintahan desa
7 Banyaknya kelompok pengarajin yang Kelompok pengrajin dan Kelompok
kesulitan dalam pemasaran hasil produknya Usaha Ekonomi Produktif ada

Anda mungkin juga menyukai