Anda di halaman 1dari 24

KEBUDAYAAN MADURA

Oleh : Maria Ambarita


NPM : 2316024
LOKASI DAN LINGKUNGAN ALAM

ASAL USUL DAN SEJARAH

BAHASA
SISTEM TEKNOLOGI

UNSUR- SISTEM MATA PENCAHARIAN

UNSUR SISTEM ORGANISASI SOSIAL


KEBUDAYA
AN SISTEM PENGETAHUAN

KESENIAN
SISTEM RELIGI
RUMAH ADAT
UPACARA ADAT
Lokasi dan Lingkungan Alam
Kondisi geografis pulau Madura
dengan topografi yang relatif
datar di bagian selatan dan
semakin kearah utara tidak
terjadi perbedaan elevansi
ketinggian yang begitu
mencolok. Selain itu juga
merupakan dataran tinggi tanpa
gunung berapi dan tanah
pertanian lahan kering.

Lokasi Asia Tenggara Komposisi tanah dan curah hujan yang tidak sama
Titik Koordinat 7°0′ LS 113°20′ BT dilereng-lereng yang tinggi letaknya justru terlalu banyak
Kepulauan Sunda sedangkan di lereng-lereng yang rendah malah kekurangan
Kepulauan dengan demikian mengakibatkan Madura kurang memiliki
Besar
tanah yang subur. Secara geologis Madura merupakan
Jumlah Pulau 127 Pulau
kelanjutan bagian utara Jawa, kelanjutan dari pengunungan
Luas Wilayah 5,168 km²
kapur yang terletak di sebelah utara dan di sebelah selatan
Negara Indonesia lembah solo. Bukit-bukit kapur di Madura merupakan
Provinsi Jawa Timur bukit-bukit yang lebih rendah, lebih kasar dan lebih bulat
daripada bukit-bukit di Jawa dan letaknyapun lebih
bergabung.
Asal-usul dan Sejarah
Secara politis, Madura selama berabad-abad telah menjadi subordinat daerah kekuasaan
yang berpusat di Jawa. Sekitar tahun 900-1500, pulau ini berada di bawah pengaruh
kekuasaan kerajaan Hindu Jawa timur seperti Kediri, Singhasari, dan Majapahit. Di antara
tahun 1500 dan 1624, para penguasa Madura pada batas tertentu bergantung pada kerajaan-
kerajaan Islam di pantai utara Jawa seperti Demak, Gresik, dan Surabaya. Pada tahun
1624, Madura ditaklukkan oleh Mataram. Sesudah itu, pada paruh pertama abad ke-18
Madura berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda (mulai 1882), mula-mula oleh VOC,
kemudian oleh pemerintah Hindia-Belanda. Pada saat pembagian provinsi pada tahun
1920-an, Madura menjadi
Sejarah mencatat bagian dari
Aria Wiraraja provinsi
adalah Jawa
Adipati Timur.di Madura, diangkat oleh Raja
Pertama
Kertanegara dari Singosari, tanggal 31 Oktober 1269. Pemerintahannya berpusat di
Batuputih Sumenep, merupakan keraton pertama di Madura. Pengangkatan Aria Wiraraja
sebagai Adipati I Madura pada waktu itu, diduga berlangsung dengan upacara kebesaran
kerajaan Singosari yang dibawa ke Madura. Di Batuputih yang kini menjadi sebuah
Kecamatan kurang lebih 18 Km dari Kota Sumenep, terdapat peninggalan-peninggalan
keraton Batuputih, antara lain berupa tarian rakyat, tari Gambuh dan tari Satria. Seperti
Gili Raja, Sapudi, Raas, dan Kangean. Selain itu, orang Madura tinggal di bagian timur
Jawa Timur biasa disebut wilayah Tapal kuda, dari Pasuruan sampai utara Banyuwangi.
Orang Madura yang berada di Situbondo dan Bondowoso, serta timur Probolinggo,
Jember, jumlahnya paling banyak dan jarang yang bisa berbahasa Jawa, juga termasuk
Surabaya Utara serta sebagian Malang.
Bahasa

Bahasa Madura mempunyai penutur kurang lebih 14 juta orang, dan terpusat di Pulau
Madura, Ujung Timur Pulau Jawa atau di kawasan yang disebut kawasan Tapal Kuda
terbentang dari Pasuruan, Surabaya, Malang, sampai Banyuwangi, Kepulauan Masalembo,
hingga Pulau Kalimantan. Bahasa Kangean, walau serumpun, dianggap bahasa tersendiri.
Di Pulau Kalimantan, masyarakat Madura terpusat di kawasan Sambas, Pontianak,
Bengkayang dan Ketapang, Kalimantan Barat, sedangkan di Kalimantan Tengah mereka
berkonsentrasi di daerah Kotawaringin Timur, Palangkaraya dan Kapuas. Namun
kebanyakan generasi muda Suku Madura di kawasan ini sudah hilang penguasaan terhadap
bahasa ibu
Bahasa mereka.
Madura merupakan anak cabang dari bahasa Austronesia
ranting Malayo-Polinesia, sehingga mempunyai kesamaan dengan
bahasa-bahasa daerah lainnya di Indonesia. Bahasa Madura banyak
terpengaruh oleh Bahasa Jawa, Melayu, Bugis, Tionghoa dan lain
sebagainya. Pengaruh bahasa Jawa sangat terasa dalam bentuk
sistem hierarki berbahasa sebagai akibat pendudukan Mataram atas
Pulau Madura. Banyak juga kata-kata dalam bahasa ini yang
berakar dari bahasa Indonesia atau Melayu bahkan dengan
Minangkabau, tetapi sudah tentu dengan lafal yang berbeda. Suku
Madura terkenal karena gaya bicaranya yang blak-blakan serta
sifatnya yang temperamental dan mudah tersinggung, tetapi mereka
juga dikenal hemat, disiplin, dan rajin bekerja.
Bahasa
Dialek Bangkalan

Dialek Sampang
DIALEK
Dialek Pamekasan
BAHASA
Dialek Sumenep MADURA
Dialek Kangean

Dialek yang dijadikan acuan standar Bahasa Madura adalah dialek


Sumenep, karena Sumenep di masa lalu merupakan pusat kerajaan
dan kebudayaan Suku Madura. Sedangkan dialek-dialek lainnya
merupakan dialek rural yang lambat laun bercampur seiring
dengan mobilisasi yang terjadi di kalangan masyarakat Madura.
Untuk di pulau Jawa, dialek-dialek ini seringkali bercampur
dengan Bahasa Jawa sehingga kerap mereka lebih suka dipanggil
sebagai Pendalungan daripada sebagai Madura. Masyarakat di
Pulau Jawa, terkecuali daerah Situbondo, Bondowoso, dan bagian
timur Probolinggo umumnya menguasai Bahasa Jawa selain
Madura.
Sistem Teknologi

e n j a ta l
S io n a
di t
Tra rulit)
( Ce

Pembuatan celurit terletak di desa kecil


bernama Peterongan. Kampung ini terletak
di Kecamatan Galis, sekitar 40 kilometer
dari Kabupaten Bangkalan. Sebagian besar
penduduk menggantungkan hidupnya
sebagai pandai besi pembuat arit dan
celurit. Keahlian mereka adalah warisan
leluhur sejak ratusan tahun lampau.
Pembuatan celurit adalah bagian dari
kegidupan masyarakat. Celurit tak hanya
sekadar dimaknai sebagai benda tajam yang
digunakan untuk melukai orang. Akan
tetapi celurit adalah karya seni yang mesti
dipertahankan dari warisan leluhurnya
Sistem Teknologi

Karapan Sapi pertama kali


diperkenalkan oleh pangeran Katandur
yang berasal dari sebuah pulau kecil
yang ada di Madura. Pulau tersebut
bernama pulau Sapudi, pulau ini
terletak di kabupaten Sumenep. Pada
awalnya pangeran Katandur hanya
ingin menggunakan tenaga sapi untuk
membajak sawah, karena tanah sawah
yang ada di pulau itu gersang dan tidak
subur. Maka dari itulah Pangeran
katandur berencana untuk mengolah
tanah persawahan tersebut agar bisa
dibuat untuk bercocok tanam. Setelah
beberapa lama kemudian karena
Karapan Sapi dirasakan manfaat dari penggunaan
sebagai Teknologi sapi ini, maka setiap kali panen sukses
Bercocok Tanam dan panen melimpah ruah
masyarakatpun ikut serta didalam
bercocok tanam tersebut dengan
bantuan sepasang sapi didalam
Kondisi geografis alam Madura
gersang dan sulit ditanami

•Industri garam
•Ternak sapi
•Penanaman tembakau
•Pertanian subsistem (skala
kecil)
seperti jagung dan singkong
•Ternak sapi
•Berjualan makanan khas sate
•Pengangguran
Aturan normatif yang mengikat
berupa ketundukan, ketaatan,
dan kepasrahan sepanjang hidup
Sistem pengetahuan Suku Madura sangat rendah karena tingkat pendidikan suku
Madura tidak terlalu tinggi. Hal ini dibuktikan dengan masih banyak yang memilih
untuk menempuh jenjang pendidikan di pesantren. Akibatnya sebagian besar
masyarakat Madura lebih mendengarkan dan mengikuti ucapan, nasehat atau
petuah, serta perilaku kyai sebagai pemimpin informal daripada petunjuk atau
arahan pemimpin formal, seperti kepala desa, camat, bupati, atau pejabat-pejabat
pemerintahan lainnya.

Madura memiliki empat figur, dalam berkehidupan, lebih-lebih dalam praksis


keberagamaan. Keempat figur itu adalah buppa`, babbu, guru, ban rato (bapak, ibu,
guru, dan pemimpin pemerintahan). Kepada figur-figur utama itulah, kepatuhan
hierarkis orang-orang Madura menampakkan wujudnya dalam kehidupan sosial
budaya mereka.

Pemikiran masih tradisional. Terbukti dengan masih adanya pemanfaatan tanaman


sebagai jamu tradisional di tengah-tengah era modernisasi.
Sistem Kesenian
Tambang Macapat

Tembang macapat adalah tembang yang dipakai sebagai media untuk memuji Allah
sebelum dilaksanakan shalat wajib, tembang tersebut penuh sentuhan lembut dan
membawa kesahduan jiwa. Selain berisi puji-pujian tembang tersebut juga berisi ajaran,
anjuran serta ajakan untuk mencintai ilmu pengetahuan, ajaran untuk bersama-sama
membenahi kerusakan moral dan budi pekerti, mencari hakekat kebenaran ser ta
membentuk manusia berkepribadian dan berbu daya. Melalui tembang ini setiap manusia
diketuk hatinya untuk lebih memahami dan mendalami makna hidup. Syair tembang
macapat merupakan manivestasi hubungan manusia dengan alam, serta ketergantungan
manusia kepada Sang Penguasa Alam Semesta.
Sistem Kesenian

Saronen
Saronen adalah musik
sangat serbaguna yang
mampu menghadirkan
nuansa sesuai dengan
kepentingannya. Walaupun
musik saronen adalah
perpaduan dari beberapa
alat musik, namun yang
paling dominan adalah
liuk-liukan alat tiup berupa
kerucut sebagai alat musik
utama, alat musik tersebut
bernama saronen yang
bersal dari desa Sendang
Kecamatan Pragaan
Sumenep dengan akar kata
senninan (hari senin) sebab
kebanyakan dilantunkan
pada hari senin.
Sistem Kesenian
Saronen

Instrumen itu berbentuk kerucut dari bahan kayu jati


dengan enam lubang berderet di depan dan satu
lubang di belakang. Sebuah gelang kecil yang terbuat
dari kuningan (Konengan : Madura) mengaitkan
bagian bawah dengan bagian atas yang terbuat dari
baja tahan karat (pesse pote).ujung nya (rakara)
terbuat dari kayu siwalandan menjepit lidah ganda nya
(pepet) dari sepat atau dari daun pohon siwalan
(tarebung) pada pangkal di tambah sebuah sayap yang
terbuat dari tempurung kelapa (petok) yang tampak
sepeti pemain pada pemain yang sedang meniupnya.
Sistem Kesenian

Duplang

Tari duplang meru pakan tari


yang spesifik, unik dan
langka. Keunikan dari tarian
ini disebabkan karena tarian
ini merupa kan sebuah
penggambaran kehidupan
seorang wanita desa. Wanita
yang bekerja keras sebagai
petani yang selama ini
terlupakan. Dijalin dan
dirangkai dalam gerakan-
gerakan yang sangat indah,
lemah-lembut, dan lemah
gemulai.
Sistem Kesenian

Karapan Sapi adalah acara khas


masyarakat Madura yang di gelar
setiap tahun pada bulan Agustus
atau September, dan akan di
lombakan lagi pada final di akhir
bulan September atau Oktober.
Pada Karapan Sapi ini, terdapat
seorang joki dan 2 ekor sapi yang
di paksa untuk berlari sekencang
mungkin sampai garis finis. Joki
tersebut berdiri menarik
semacam kereta kayu dan
Karapan Sapi mengendalikan gerak lari sapi.
Panjang lintasan pacu kurang
Selain di perlombakan, karapan sapi juga merupakan ajanglebihpesta
100 rakyat dan berlangsung
meter dan tradisi yang
prestis dan bisa mengangkat status sosial seseorang. Bagi masyarakat
dalam Madura,10Kerapan
kurun waktu detik
dilaksanakan setelah sukses menuai hasil panen padi atausampai
tembakau. Untuk saat ini, selain
1 menit.
sebagai ajang yang membanggakan, kerapan sapi juga memiliki peran di berbagai bidang.
Prosesi awal dari karapan sapi ini adalah dengan mengarak pasangan-pasangan sapi
mengelilingi arena pacuan dengan diiringi gamelan Madura, yaitu Saronen.
Sistem Kesenian

Hadrah

Di daerah Pamekasan, mereka


sering mengadakan kesenian
yang mengundah para warga
untuk melihatnya, seperti hadrah
dan ol-daol. Yang dimaksud
hadrah sendiri adalah kesenian
tradisional Islam sejak zaman
nabi, biasanya disebut dengan
rebana. Masyarakat Islam
menyambut Rasululah S.A.W.
dengan rebana. Sangat sederhana,
namun mengandung musik yang
Biasanya jumlah alat tergantung yang memainkannya, minimal 15-20 orang dan tiap orang 1
indah. Alatnya terdiri dari dari
rebana dengan ditambah penari dan yang memainkannya adalah laki-laki. Lagu yang
rebana kecil, menengah, dan
dimainkannya tiada lain adalah lagu Islam. Pada zaman modern saat ini, biasanya hadrah
rebana besar.
dilakukan saat ada kegiatan acara Islam, pernikahan, menyambut tamu atau haji. Sedangk
anol-daol biasanya diadakan dalam acara peresmian tempat liburan keluarga, acara karnaval.
Bahkan kesenian ol-daol ini sering diadakan perlombaan antar daerah.
Pemeluk Agama Islam
Suku madura mayoritas memeluk agama islam. Islam begitu meresap dan mewarnai pola
kehidupan masyarakat madura. Bagi masyarakat suku madura betapa pentingnya nilai-
nilai keagamaan yang terungkap dari ajaran abantal syahadat, asapo’ angina, apajung allah
yang artinya suku madura sangat religius. Suku madura merupakan salah satu pemeluk
agama islam yang sangat taat, sehingga mereka akan merasa aneh ataupun kurang simpati
bahkan jika identitas kemaduraannya hilang lingkungan sosial ‘akan menolak’ dan orang
yang bersangkutan akan merasa terasingkan dari akar madura, apabila ada orang madura
yang tidak memeluk agama Islam. Orang Madura umumnya sulit membedakan antara
Islam dan (kebudayaan) Madura. Hal ini tampak pada praktek kehidupan mereka sehari-
hari yang tidak bisa lepas dari dimensi agama Islam. Misalnya pada bulan Asyuro, mereka
membuat selamatan jenang suro, selama bulan Safar diadakanlah selamatan jenang sapar,
di bulan Maulud mereka memperingati dengan selamatan Mauludan. Di bulan Ramadhan,
selain mereka menunaikan ibadah puasa juga aktif melaksanakan kegiatan keagamaan
lainnya seperti mengaji, membayar zakat fitrah dan sebagainya.

Pemeluk Agama Non-Islam


Selain itu juga ada yang menganut agama Kristen protestan dan katolik. Masyarakat
madura yang memeluk agama lain selain islma bukan karena faktor bawaan dari lahir,
 Berdasarkan bentuk atap dikenal rumah adat :
• Gandrim, yaitu bangunan memiliki bubungan dua.
Madura memiliki rumah adat yang • Ekodan, yaitu bangunan memiliki mpat tiang pokok
tidak termasuk dalam rumah adat • Pacenanan, yaitu bangunan yang pada dua ujung
serontong, limasan atau joglo. atapnya memiliki tonjolan seperti ular
Rumah adat suku Madura dibedakan
berdasarkan jenis bangunan dan
bentuk atap bangunan.

 Berdasarkan jenis bangunan dikenal


rumah adat:
• Slodoran atau Malang Are, disebut
demikian karena memiliki bentuk
memanjang dan tidak memiliki
kamar
• Sedanan, yang memiliki jenis
bangunan berkamar – kamar

Gaya tradisional yang kuat dengan bagian
dalam ruangan yang tidak memiliki dinding
pemisah (sekat).

Konstruksi bangunan rumah adat Madura


terbuat dari kayu dan bahan bangunan yang
umumnya diambil dari alam sekitar.


Rata – rata rumah adat Madura dibangun
dengan arah orientasi utara, selatan atau
menghadap ke arah matahari.


Posisi pintu dalam rumah adat Madura tidak
begitu diperhatikan, terkadang berada di
samping atau belakang rumah.


Jendela umumnya tidak dipasang atau
merupakan rumah tanpa jendela atau lubang
angin lainnya.


Memiliki perpaduan corak antara Islam dan
Tiongkok, yakni rumah adat Madura terlihat
dengan adanya langgar di hampir semua
rumah, sedangkan budaya Tiongkok terlihat
dari ragam hiasan ular naga laut yang
diletakan di pintu masuk rumah.
1. Upacara Adat Pernikahan Suku Madura
2. Upacara Pelet Kandung Pada Suku Madura
3. Upacara Adat Permohonan Hujan (Ritual
Cahe)
4. Upacara Mapar Gigi
 Berdasarkan paparan materi di atas maka dapat  Bagi entitas etnik Madura, kepatuhan hierarkis
disimpulkan bahwa: tersebut menjadi keniscayaan untuk
 Madura adalah nama pulau yang terletak di diaktualisasikan dalam praksis keseharian sebagai
sebelah timur laut Jawa Timur. Pulau Madura “aturan normatif” yang mengikat. Oleh
besarnya kurang lebih 5.168 km2 (lebih kecil karenanya, pengabaian atau pelanggaran yang
daripada pulau Bali), dengan penduduk hampir 4 dilakukan secara disengaja atas aturan itu
juta jiwa. Kondisi geografis pulau Madura dengan menyebabkan pelakunya dikenakan sanksi sosial
topografi yang relatif datar di bagian selatan dan maupun cultural.
semakin kearah utara tidak terjadi perbedaan  Sistem pengetahuan suku Madura sangat rendah
elevansi ketinggian yang begitu mencolok. karena tingkat pendidikan suku Madura tidak
 Secara politis, pulau ini berada di bawah terlalu tinggi.Suku Madura cenderung
pengaruh kekuasaan kerajaan Hindu Jawa timur melanjutkan ke pesantren daripada ke jenjang
seperti Kediri, Singhasari, dan Majapahit. lebih tinggi.
 Bahasa Madura adalah bahasa yang digunakan  Madura memiliki kekayaan kesenian tradisional
Suku Madura. yang amat banyak, beragam dan amat bernilai
 Alat-alat yang biasa digunakan oleh masyarakat kesenian Madura antara lain tembang macapat,
suku Madura antara lain adalah celurit, karapan duplang, saronen, karapan sapi, hadrah
sapi dan teknologi dalam seni.  Suku madura merupakan salah satu suku yang
 Mata pencaharian masyarakat suku Madura dikenal identik dengan tradisi islam yang sangat
adalah berdagang. Tanaman budi daya yang kuat.
paling komersial di Madura ialah tembakau.  Rumah adat Madura beragam dan berbeda dengan
Tanah di pulau ini membantu menjadikan Madura rumah adat di daerah jawa lainnya, dapat
sebagai produsen penting tembakau dan cengkeh dibedakan berdasarkan jenis nya dan bentuk atap.
SEKIAN
&
A
TERIM
KASIH

Anda mungkin juga menyukai