Anda di halaman 1dari 9

Analisis Strategi Marketing di Media Sosial (Burger King)

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Komunikasi Digital dan Media Sosial
Dosen pengampu:
A Yudo Triantanto, S.Sos, M.Si

Disusun oleh :
Nama: Adang Maulana Fachrezy
NIM: 44200338
Kelas: 44.2H.01
Fakultas: Bahasa dan Komunikasi
Prodi: Ilmu Komunikasi

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA (UBSI)

MARGONDA, DEPOK

2021
ANALISIS STRATEGI MARKETING DI MEDIA SOSIAL

(STRATEGI PEMASARAN Burger King DI MEDIA SOSIAL)

Oleh: Adang Maulana Fachrezy

1.1. Pendahuluan
Dalam era media yang canggih dan teknologi, di mana pelanggan dibanjiri dengan pesan
dari pemasaran sepanjang waktu, telah menjadi sangat sulit bagi perusahaan untuk
meningkatkan efisien perusahan tanpa pemasaran terutama digital marketing di karenakan
penyesuaian yang cepat dari internet dan penggunaan perangkat lainnya. Dengan
investasi yang cukup kecil pada website dan pemasaran berbasis web, banyak pasar baru
dan pelanggan dapat tertarik melalui teknik pemasaran ini.

Teknologi dan pemasaran sebagai hal yang dapat dikaitkan sebagai pola yang saling
memberi keuntungan satu sama lain. Jika tidak ada teknologi maka pemasaran akan
menjadi terbelakang dan tidak akan maju untuk memenuhi tuntutan zaman. Maka dalam
hal ini perlu adanya pengetahuan peran dan dampak teknologi dalam kaitannya di
bidang pemasaran.

Ekonomi saat ini memaksa setiap orang untuk mencari penawaran terbaik yang bisa
mereka menemukan.Biasanya penawaran ini ditemukan di internet. Pemasaran digital
membantu perusahaan untuk meningkatkan eksposur kepada konsumen yang aktif
mencari produk atau jasa Anda, sehingga jauh lebih efektif daripada bentuk-bentuk lain
dari iklan. Meningkatkan eksposur perusahaan Anda melalui pemasaran digital setara
dengan Burger King hanya menunjukkan Anda iklan Whopper ketika Anda lapar Hal ini
ditargetkan, efektif, dan relevan.

Digital marketing atau pemasaran digital merupakan suatu bentuk usaha mempromosikan
dan memasarkan sebuah merek “brand” dengan menggunakan media digital, seperti
internet. Digital marketing kini merupakan strategi yang sangat populer dan digunakan
oleh hampir sebagian besar marketers di seluruh dunia. Hal ini merupakan dampak dari
meningkatnya dunia internet dan teknologi sehingga membuat internet menjadi market
yang sangat prospektif.
Pengertian digital marketing menurut (Gary,Wong,Phlip,Kotler, & John Saunders, 2008)
Pemasaran adalah mengelola hubungan pelanggan dengan menguntungkan ,sedangkan
tujuan dari pemasaan untuk menarik pelanggan baru dengan nilai superior dengan
mempertahankan pelanggan saa ini serta tumbuh dengan memberikan kepuasaan.

E-Marketing atau Digital Marketing menurut (Chaffey & Mayer, 2009) adalah pemasaran
yang memiliki lingkup lebih luas karena mengacu pada media digital seperti web, e-mail
dan media nirkabel, tetapi juga meliputi pengelolaan data pelanggan digital, dan juga
bagaimana Internet dapat digunakan bersama dengan media tradisional untuk
memperoleh dan memberikan layanan kepada pelanggan.

Saat ini menjadi elektronik. Marketer menggunakan teknologi untuk melakukan kegiatan
usaha. E-marketing menciptakan,berkomunikasi dan proses nilai kepada pelanggan yang
menggunakan system teknologi informasi, dan untuk mengelola serta memelihara
hubungan dengan pelanggan untuk mendapatkan manfaat bagi organisasi atau perusahaan
dengan para stakeholder (J.a.F.R.Staruss, 2009). E-marketing menggunakan metode
teknologi informasi ke dalam prinsip-prinsip pemasaran tradisonal.

Terdapat dalam jurnal (Hidayat & Tobing, 2012) dikatkan bahwa pemasaran dengan
digital marketing mempunyai ikatan yang sangat kuat. Jika seorang mulai mengeksplorasi
bisnis pemasaran melalui internet ia akan segera menemukannya bahwa daripada mencari
beberapa pelanggan, dia sekarang akan memiliki kemampuan untuk mencapai jutaan
pelanggan dari pendekatan global dan kelompok yang lebih spesifik dan juga dari
pelanggan yang lebih dekat dengannya juga, begitu pula daya tarik lebih luas daripada
bisnisnya yang dimiliki sebelumnya. Serta dapat menjadikan media social sebagai pasar
dan juga memiliki pasar yang ditargetkan.
1.2. Konten Media
Konten media yang dimaksud adalah suatu peristiwa atau kasus yang terjadi pada suatu
produk atas keberhasilan atau kegagalannya yang termuat dalam bentuk artikel di media on-
line. Keberhasilan atau kegagalan yang dialami terhadap suatu produk tidak terlepas dari
strategi pemasaran yang telah ditetapkan dan diterapkan melalui media sosial.

Terkait dengan maksud di atas, maka penulis menyertakan suatu artikel dan judulnya yang
dimuat di suara.com sebagai pilihan kajian dan analisis dalam konteks strategi pemasarannya
sebagai berikut:

Strategi Burger King dalam Menarik Perhatian Pelanggan


Burger King mendapatkan pujian karena keputusan mereka untuk menjadi sponsor tim Liga 2
Inggris, Stevenage. Padahal klub yang satu ini selalu berada di dasar dan bukan tim favorit.
Tapi ternyata klub tersebut selalu lolos di setiap edisi game FIFA makanya mereka menaruh
logonya di bagian depan jersey tim ini. 

Mereka juga menciptakan Stevenage Challenge agar gamers bermain menggunakan klub ini


dan membagikan kesuksesannya di media sosial. Bahkan para pemain sepak bola top seperti
Lionel Messi dan Moh Salah juga digunakan gamer untuk mengambil bagian di permainan
ini. Sehingga logo Burger King di kaus pun ikut populer dan banyak dilihat.
Iklan Burger King di Media Sosial (Youtube, Instagram)

Berikut strategi pemasaran yang dilakukan Shopee dalam menarik perhatian para penjual
ataupun pembeli:

1. Menyatakan genjatan senjata dan berkolaborasi namun ditolak


Burger King ingin mengajak McDonald’s untuk memadukan makanan terbaiknya
menjadi 1 menu baru, namun ditolak.
2. Membuat video proses pembusukan burger
Video ini menggambarkan bagaimana keadaan burger dari Burger King jika
didiamkan selama 34 hari. Burger King ingin menyatakan bahwa burger mereka tidak
menggunakan pengawet sama sekali, terbukti dari video proses pembusukan tersebut.
3. Mengajak orang untuk membakar iklan produk lain menggunakan aplikasi android
Bisa dibilang the best sih kalau yang satu ini. Untuk bisa membakar iklan kita harus
mendownload aplikasi Burger King dan arahkan pada iklan di jalan atau banner, maka
akan muncul api di hp kita. Setelah api padam, akan muncul kupon gratis Whopper di
Burger King terdekat. Namun sayang, ini hanya ada di Brazil.
4. Mengajak konsumen membeli produk competitor
Nah kalau ini cara cerdasnya Burger King yang mengambil angle PHK dan menggugah simpati
para netizen sehingga mau tidak mau orang aware dengan Burger King. Bahasanya elegan,
dan mengundang simpati. Bahkan Wendy’s Indonesia juga merespon surat tersebut dengan
memberikan ucapan terima kasih pada Burger King di story instagramnya sebagai bentuk
menebarkan kebaikan untuk sesama. Wah kalau sesama kompetitor saling dukung adem
rasanya ya. Mungkin impact langsung ke penjualan tidak dirasakan saat itu, namun nama baik
dan image di mata konsumen akan tumbuh dan itu jauh lebih penting. Penjualan akan datang
selanjutnya. Sukses selalu bagi para pencipta lapangan pekerjaan di Indonesia, semoga Allah
berkahi dan mudahkan kita untuk selalu melangkah meskipun dalam kondisi pandemi
sekalipun.

1.3. Analisis Kasus (Burger King)

Bisnis Food and Beverage (F&B) adalah bisnis yang berhubungan dengan produk
makanan dan minuman, seperti kedai kopi, bakery, fast food, cafe, food tenant, atau
restoran. Bisnis jenis ini termasuk paling banyak digemari karena makanan dan
minuman dianggap sebagai kebutuhan yang tidak pernah terganti. Menariknya,
sekarang bisnis F&B berkembang melalui kreativitas dan inovasi. Perkembangan itu tak
lain untuk mengundang customer agar mau datang ke toko dan bersedia untuk datang
kembali di kemudian hari .

Warganet baru-baru ini dibuat heboh oleh unggahan Burger King di akun Instagram
resminya yang meminta pelanggan membeli produk pesaingnya seperti McDonald's,
KFC, hingga warteg. Baru satu hari diunggah, postingan tersebut sudah disukai 290 ribu
akun dan 11 ribu komentar.

Menurut pemerhati marketing Yuswohady, aksi Burger King itu disebut dengan
istilah empathic marketing. Burger King disebut mampu membaca peluang di masa-masa
pandemi seperti sekarang ini.
Di saat-saat pandemi seperti ini, kata Yuswohady, memang sedang meningkat yang
namanya emphatic society, di mana orang-orang cenderung ingin menolong satu sama
lain untuk bertahan hidup. Nah, hal inilah yang kemudian diadopsi Burger King sebagai
bagian dari strategi marketingnya.

"Burger king meng-adopt yang namanya pendekatan society empathic, dengan


melakukan emphatic marketing, jadi dia bungkusnya bukan jualan tapi bungkusnya
adalah empati," ujar Yuswohady kepada detikcom, Kamis (5/11/2020).

Tujuan utamanya tentu untuk menarik orang-orang membeli makanan cepat saji di masa
pandemi seperti ini. Lantaran, selama pandemi, keinginan masyarakat membeli makanan
di luar turun drastis.

Namun, Burger King tak mau terkesan egois memasang iklan yang hanya


mempromosikan dagangannya sendiri. Untuk itu, ia juga mencantumkan nama-nama
dagang dan produk pesaingnya. Sebab perhatian yang ingin ditarik Burger King dari
pelanggan adalah soal nasib para karyawan yang bekerja di restoran cepat saji.
Kini, mereka kian terancam, tanpa adanya gerakan masif dari para pelanggan, mungkin
satu per satu bakal tumbang.

"Pesannya adalah ini resto berat semua dan resto itu labor intensive (padat karya), artinya
satu resto kecil aja mungkin pelayannya bisa 30 orang. Jadi begitu penjualan nggak ada
kan otomatis kan para pelayan di-lay-off-kan, nah empatinya di situ. Jadi dia bilang
bahwa ini resto pada berat maka untuk bisa survive ya mohon customer beli, kan kira-kira
gitu," paparnya.

Hal serupa disampaikan oleh pakar marketing Hermawan Kartajaya. Namun, sedikit
berbeda dari Yuswohady, menurut Hermawan, bukan empati yang sedang ditonjolkan
oleh Burger King melainkan ada hal lain.

"Itu smart advertising jadi dia bilang seolah-olah dia laris, tapi kompetitornya itu lagi
setengah mati jadi tolonglah beli dari kompetitor," kata Hermawan.

1.4. Kesimpulan

Burger King merupakan salah satu franchise restoran cepat saji yang menyajikan
hamburger sebagai makanan utamanya. Dalam pengelolaanya Burger King bekerja sama
dengan Restaurant Services Inc untuk mengelola rantai pasokan, logistic dan saluran
distribusinya. Saluran distribusi yang digunakan oleh Burger King di mulai dari pemasok
lalu ke RSI selanjutnya di kirim outlet Burger King/ Produsen selanjutnya ke Konsumen

1.5. Daftar Pustaka

https://www.dosenpendidikan.co.id/digital-marketing-adalah/

https://yea-indonesia.com/2020/12/14/5-strategi-viral-marketing-dari-burger-king-
mau-contek/

https://ukirama.com/en/blogs/10-strategi-bisnis-food-beverage-kuliner-agar-
customer-datang-ke-toko-anda

Anda mungkin juga menyukai