Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS STRATEGI MARKETING BURGER KING

DI TENGAH PANDEMI COVID-19


MELALUI CAMPAIGN SOSIAL MEDIA

(Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Business Management)

Disusun Oleh:
Andriana Andam Dewi N
20/468989/NEK/00384

Dosen Pengampu:
Ibu Naya Hapsari, S.E., M.Sc.

MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2020
A. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pandemi virus corona yang melanda dunia kurang lebih setahun belakangan ini
memberikan dampak yang cukup besar bagi lini bisnis. Salah satu yang sangat
merasakan dampaknya ialah industri makanan cepat saji atau biasa dikenal dengan
istilah fast food restoran.1 Pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar hingga
lock down di berbagai daerah bahkan negara makin memperparah dampak bagi
industri ini.
Pemberlakuan aturan ini kemudian membuat banyak industri makanan cepat
saji kehilangan pelanggan, terutama yang banyak menghabiskan waktu di restoran
untuk sekedar makan dan hanya memberlakukan pembelian secara take away atau
delivery. Terlebih dengan stigma masyarakat yang beranggapan bahwa fastfood
adalah makanan tidak sehat yang harus dihindari karena dapat memberikan dampak
buruk bagi kesehatan tubuh.
Salah satu dampak yang terjadi adalah penurunan laba yang cukup besar pada
fast food restoran, contohnya Restoran Pizza Hut yang labanya turun sebesar 89,9
persen di enam bulan pertama tahun 2020, seperti dikutip dari Bisnis.com dalam
berita yang di tulis pada (13/09/2020).
Seiring dengan perkembangan kasus pandemi virus corona yang mulai mereda,
banyak fast food restoran yang mulai bergerak untuk kembali mendapatkan
pelanggan. Salah satu caranya adalah menggunakan strategi marketing yang massif.
Industri makanan cepat saji yang kemudian melakukan teknik promosi dengan
cara unik adalah waralaba asal Amerika Serikat, Burger King, yang memberikan
strategi promosi melalui campaign nya yang terkenal “nyeleneh” pada platform
sosial media bahkan baliho-baliho di jalanan.
Restoran yang sudah didirikan dari tahun 1954 ini, sudah tiga kali melakukan
campaign yang mampu menarik perhatian masyarakat karena dinilai berbeda dari
teknik promosi pada umumnya. Salah satunya yaitu, pada Februari 2020 lalu,
Burger King merilis video berjudul “The Whooper Day 28, The Beauty of No
Artificial Preservatives” untuk membuktikan kepada pelanggannya bahwa burger

1
Waralaba Makanan Cepat Saji Terdampak Negatif Wabah Corona - Ekonomi Bisnis.com (diakses pada Jumat,
11 Desember 2020, pukul 13.30)
mereka akan berjamur dan busuk jika didiamkan berhari-hari karena menggunakan
bahan-bahan yang alami dan segar.
Dan yang baru-baru ini membuat masyarakat tak kalah hebohnya, pada awal
November 2020 kemarin, Burger King memposting campaign-nya yang berjudul
“Order From McDonald’s” yang diposting pada akun twitter resmi Burger King
Inggris dan disusul oleh Burger King Indonesia pada akun resmi instagramnya.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, terdapat dua rumusan masalah yang akan dianalisis
dari strategi marketing Burger King ditengah pandemi virus corona melalui
campaign sosial media, yaitu:
1. Bagaimana cara Burger King membangun strategi di tengah pandemi virus
corona.
2. Apa saja elemen yang digunakan untuk melakukan stategi marketing tersebut.

B. PEMBAHASAN
2.1 Profil Perusahaan
Burger King Corporation adalah serangkaian rumah makan dengan
konsep fast food restoran yang menjual berbagai macam menu seperti burger,
kentang goreng dan minuman ringan bersoda.
Berawal dari sebuah cabang restoran bernama Insta-Burger King yang
didirikan oleh Keith J. Kramer dan Matthew Burns dan dibeli oleh James Mc
Lamore dan David Edgerton karena mengalami kesulitan keuangan di tahun
1954, akhirnya pada tahun 1961 Burger King menjual lisensi franchise nya
kepada pengusaha di Amerika Serikat dan pada saat itu juga nama restoran
berubah menjadi Burger King Corporation.
Burger King memulai ekspansinya ke luar wilayah Amerika dan mulai
membuka cabangnya di San Juan, Puerto Rico untuk pertama kali pada tahun
1963. Tetapi pembukaan gerai di Puerto Rico ini belum mendapat respons yang
positif di dunia internasional. Sehingga cabang restoran setelahnya kembali
dibuka pada tahun 1969 yang bertempat di Kanada. Pada saat inilah, dunia
internasional mulai melirik Burger King sebagai bisnis yang akan menjadi besar
nantinya. Setelah pembukaan cabang di Kanada, Burger King mulai diminati ke
benua lainnya, seperti Eropa (1972), Asia Timur (1982), Jepang, Taiwan
Singapura, Korea Selatan bahkan Indonesia.
Hingga saat ini, Burger King sudah beroperasi di 71 negara di seluruh
dunia dengan berpusat di Miami, Florida, Amerika Serikat.
2.2 Landasan Teori
Untuk menganalisis kasus ini, digunakan teori developing marketing
mix yang di dalamnya memuat empat aktivitas marketing yang dapat membantu
perusahaan dalam mencapai tujuannya (Ferrell, dkk: 2020).
Empat aktivitas marketing ini adalah Product, Price, Distribution dan
Promotion.
a. Product
Sebagai salah satu elemen utama yang merupakan sebuah barang, layanan,
dan ide dengan kombinasinya (Ferrell, dkk: 2020: 364). Barang atau jasa ini
yang akan ditawarkan kepada konsumen agar mendapatkan perhatian
sehingga produk dapat dibeli dan dikonsumsi oleh konsumen serta dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
b. Price
Nilai yang akan ditukarkan konsumen untuk mendapatkan barang atau jasa
sesuai dengan manfaat yang diterima dari produk tersebut.
c. Distribution
Sarana untuk membuat sebuah produk bisa dinikmati oleh pelanggan.
d. Promotion
Sebuah aktivitas untuk meyakinkan konsumen agar tertarik membeli produk
atau jasa yang ditawarkan.
2.3 Pembahasan
Ada beberapa cara yang dilakukan Burger King untuk tetap
mempertahankan penjualannya pada saat pandemi berlangsung. Tetapi, salah
satu cara yang dilakukan Burger King yang akan dibahas kali ini yaitu strategi
dengan memakai salah satu unsur aktivitas marketing 4P yaitu Promotion.
Seperti yang sudah disinggung di latar belakang, Burger King
melakukan strategi promosi dengan mengeluarkan campaign berjudul “Order
from McDonald’s”, nyatanya Burger King sukses menjadi pembicaraan seluruh
warga internet sejak postingan itu dikeluarkan dan memenangkan hati banyak
masyarakat.
Gambar 1.1 Campaign Burger King di Sosial Media
Sumber: Akun Twitter Resmi BK UK dan
Akun Instagram Resmi BK Indonesia

Masyarakat memuji tindakan Burger King, yang dirasa berani


mengambil langkah ikut mempromosikan pihak kompetitornya yang terberat
sekalipun.
Dari perspektif penulis, langkah yang dilakukan Burger King brilliant
dan pintar karena Burger King mampu membaca peluang yang ada di masa-
masa pandemi. Dengan dasar mengambil empati dan simpati dari masyarakat di
tengah permasalahan pandemi corona yang melanda, Burger King membungkus
promosinya dengan pendekatan society empathic, di mana masyarakat sedang
ingin gencar-gencarnya melakukan tolong menolong satu sama lain karena
merasakan hal sulit yang sama.
Disini Burger King lebih menekankan pada peningkatan brand
awereness saat pandemi, dengan gebrakan campaign baru, Burger King
menjadi pembicaraan dari mulut ke mulut dan mendapatkan exposure yaitu,
yang semula orang tidak mengenal eksistensi Burger King, setelah campaign
tersebut orang menjadi ingin mencari tahu lebih banyak mengenai fast food
restoran ini. Selain itu, terciptanya branding dan citra yang baik juga dampak
dari adanya campaign. Masyarakat akan lebih condong membeli Burger King
jika sedang menginginkan fast food karena sudah berhasil mengambil sisi
emosional mereka.

Gambar 1.2 Campaign Burger King di Sosial Media


Sumber: Akun Instagram Resmi BK Indonesia

Dapat dilihat dari cuplikan campaign di atas, bahwa tujuan utama dari
Burger King yaitu tetap pada penjualan yang berkedok profit bukan menjadi
prioritas utama bagi restoran. Burger King ingin orang-orang tetap membeli
makanan cepat saji di masa pandemi, tetapi tidak ingin terkesan tidak ber-
empati dengan melakukan hard selling yang mempromosikan menunya sendiri.
Oleh karena itu, Burger King juga turut mencantumkan kompetitor-kompetitor
sekelasnya agar juga dapat menjadi pembuktian bahwa persaingan bisa
dilakukan dengan cara menciptakan suasana yang positif dan sehat.
Selain itu pendekatan empati juga ditunjukkan melalui pesan bahwa jika
tetap membeli berarti turut membantu karyawan untuk terus bekerja karena
restoran tetap memiliki pemasukan sehingga tetap dapat memberikan gaji.
Secara tidak langsung menimbulkan simbiosis mutualisme antara restoran,
karyawan dan pelanggan.
Di point yang lain, Burger King mencoba untuk memberitahu kepada
masyarakat melalui kalimat campaign-nya yang berbunyi “Menikmati
Whopper pilihan yang terbaik, namun memesan Big Mac juga tidak ada
salahnya” bahwa produk Burger King yang paling baik di antara produk
kompetitornya dengan cara yang lebih simpatik. Dengan meng-up produk lain
secara tidak langsung akan meningkatkan value pada produk sendiri. Sehingga
konsumen akan bersimpati dan tertarik untuk semakin membeli produknya.
“Menolong orang lain untuk menolong diri sendiri”.
C. KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Dari strategi promosi Burger King diatas, dapat dikatakan memiliki dampak
cukup besar dan berhasil karena menurut hasil survey dari user testing platform
Human-Insight terkemuka, sebanyak 90% pelanggan setuju untuk meningkatkan
loyalitas terhadap Burger King setelah membaca campaign tersebut. 70% pelanggan
mengalami perubahan perspektif ke arah yang baik terhadap makanan cepat saji dan
30% lainnya tidak mengubah perspektif mereka. Promosi dengan pendekatan society
emphatic merupakan langkah yang tepat dilakukan di saat pandemi oleh Burger King
karena masyarakat tidak akan merasa ini sebagai taktik marketing, tetapi upaya nyata
untuk membantu mereka yang bekerja di bidang industri jasa, dari semua jenis
kalangan restoran.
DAFTAR PUSTAKA
Why Burger King Is Advertising a Moldy Whopper | Elevare (elevareagency.com)
(diakses pada Hari Rabu, 9 Desember 2020 pukul 19.00)

https://www.academia.edu/39039021/TUGAS_MAKALAH_FIX (diakses pada hari


Rabu, 9 Desember 2020 pukul 19.00)

Belajar 4 Strategi Marketing Nyeleneh ala Burger King. Apa sih Kuncinya Hingga
Viral Melulu? (hipwee.com) (diakses pada Hari Jumat, 11 Desember 2020 pukul
21.00)

Burger King Urges Customers To 'order From McDonald’s' (moneycontrol.com)


(diakses pada hari Minggu, 13 Desember 2020 pukul 12.30)

Burger King - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas (diakses pada Hari
Minggu, 13 Desember 2020 pukul 13.00)

Anda mungkin juga menyukai