Anda di halaman 1dari 42

Rencana Strategis Pengadaan

LKPP
Peraturan Pengadaan Pinjaman/Hibah
Luar Negeri
Peraturan Presiden No 16 Tahun 2018 Pasal 64
Ketentuan pengadaan untuk proyek yang dibiayai pinjaman/hibah luar negeri
menggunakan Peraturan Presiden 16 Tahun 2018 kecuali ditentukan lain dalam perjanjian
pinjaman/hibah luar negeri
Proses Pengadaan untuk kegiatan yang dibiayai dengan pinjaman luar negeri dapat
dilakukan sebelum perjanjian pinjaman luar negeri disepakati (advance procurement)

Peraturan LKPP No 1 Tahun 2022


Ruang lingkup Perpres ini merupakan implementasi dari Pasal 63 dan 64 (Tender/Seleksi
Internasional dan Dana Pinjaman Luar Negeri atau Hibah Luar Negeri) Perpres 16 Tahun
2018
Peran LKPP & Executing Agencies
Berdasarkan Peraturan LKPP No 1 Tahun 2022

Focal Point untuk mitra pembangunan dalam hal pengadaan

LKPP Memberikan rekomendasi mengenai prosedur pengadaan kepada DPR RI

Merumuskan MoU dengan mitra pembangunan terkait pengadaan

Melakukan penilaian pengadaan sebagai rencana strategis pengadaan

Membuat kesepakatan tentang tata cara/aturan pengadaan untuk pelaksanaan proyek dan
Executing
dituangkan dalam Perjanjian Pinjaman/Hibah. Executing Agencies berkoordinasi dengan
Agencies Kemenkeu, Bappenas, dan LKPP

Memastikan ketentuan ketersediaan pembiayaan untuk kontrak yang diatur dalam Perjanjian
Pinjaman, jika kontrak ditandatangani sebelum penandatanganan Perjanjian Pinjaman
Peran LKPP & Executing Agencies
Berdasarkan Peraturan LKPP No 1 Tahun 2022

Pengadaan yang sumber pendanaannya berasal dari


Pinjaman Luar Negeri atau Hibah Luar Negeri dilakukan
sesuai dengan kebutuhan berdasarkan penilaian pengadaan
yang layak yang akan diterbitkan sebagai rencana strategis
pengadaan.
Tujuan
• Menjadi dasar pelaksanaan pengadaan internasional yang bersumber dari APBN/APBD
termasuk PHLN.
• Bersifat living document yang dapat disesuaikan sewaktu-waktu sesuai keadaan.
• Agar EA dapat memilih perangkat dan teknik yang akan menghasilkan intelijen yang
dibutuhkan untuk mengambil keputusan pengadaan yang baik
• Menjadi masukan bagi EA untuk membuat kesepakatan dengan Pemberi Pinjaman Luar
Negeri/ Pemberi Hibah Luar Negeri terkait tata cara/ketentuan pengadaan barang/jasa
yang akan digunakan dalam implementasi Pinjaman Luar Negeri/Hibah Luar Negeri pada
saat negosiasi Pinjaman Luar Negeri/Hibah Luar Negeri.
Rencana Strategis Pengadaan
dalam Pengadaan Barang/Jasa Internasional:
Bersumber APBN/APBD dan PHLN

01 Why 03 Who 05 How


• Identifikasi kebutuhan
• Menteri/Kepala Lembaga/Kepala • Riset dan analisa pasar
Membuktikan kondisi bahwa:
Daerah (APBN) • Analisa strategis pengadaan dan metode
1. Tidak tersedianya Barang/Jasa atau
pelaku usaha yang dibutuhkan di pasar • Executing Agencies (PHLN) pemilihan
dalam negeri; atau • Identifikasi dan mitigasi risiko
2. Tidak cukup kompetisi untuk

04 When
• Identifikasi potensi penggunaan produk
Barang/Jasa tersebut di pasar dalam
dalam negeri, pelaku usaha nasional,
negeri
dan/atau pemberlakuan preferensi harga;
3. Ketersediaan produk dalam negeri

06 Whom
dalam proyek PHLN • Untuk APBN, dapat dilakukan
pada tahapan perencanaan

02 What
anggaran
• Untuk PHLN dimulai saat Mengikutsertakan Pihak yang kompeten
peningkatan persiapan kegiatan yaitu:
Menyusun dan menetapkan kajian SDM Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,
untuk kegiatan yang telah
pengadaan sebagai rencana strategis Agen Pengadaan, dan/atau tenaga ahli yang
tercantum dalam DRPLNJM
pengadaan dibutuhkan
(bluebook) sampai sebelum tahap
pencantuman dalam Daftar
Kegiatan
Bagian 1: Umum

Bagian umum menjelaskan Kementerian/Lembaga/Pemerintah daerah ataupun executing


agency/implementing agency (bagi proyek yang didanai PHLN) yang akan melakukan pengadaan,
satuan kerja hingga sumber pendanaan.

Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah [Mohon diisikan nama Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah]

[Mohon diisikan nama satuan kerja pelaksana proyek/pengadaan]


Satuan Kerja

Sumber Dana [Mohon diisikan sumber pendanaan APBN/APBD/Pinjaman/Hibah]


Bagian 2: Konsep Program / Proyek
Konsep Program/Proyek menggambarkan ringkasan umum dari tujuan pengembangan proyek yang
dapat bersumber dari dokumen persiapan proyek atau dokumen lainnya yang relevan.

Judul Program/Proyek
[Mohon diisikan judul program/proyek]

[Mohon diisikan tujuan dilaksanakannya program/proyek]


Tujuan Program/Proyek

Gambaran Program/Proyek
[Mohon diisikan gambaran dari program/proyek]

[Mohon diisikan deskripsi singkat dari rencana paket pengadaan yang akan
Rencana Paket Pengadaan
dilaksanakan]
Bagian 3: Analisis Faktor Lingkungan
Analisis Faktor Lingkungan menilai pengaruh faktor eksternal, kapasitas dan kemampuan lembaga
penanggung jawab dan/atau pelaksana, dan pemangku kepentingan utama.
A. Pengaruh Faktor Eksternal

[Mohon diisikan beberapa aspek keberlanjutan yang berkaitan dengan proyek


antara lain aspek ekonomi, aspek sosial, dan aspek lingkungan. Contohnya adalah
Aspek Keberlanjutan dampak proyek bagi lingkungan, product life cycle, risiko terjadinya bencana
alam/non alam dan pemberdayaan pelaku usaha lokal, dll]

[Mohon diisikan beberapa aspek teknologi yang dibutuhkan dalam proyek antara
Aspek Teknologi lain ketersediaan teknologi informasi, alih pengetahuan dan teknologi, keamanan
informasi, akses internet, sistem pengadaan elektronik dll]

[Mohon diisikan pengaruh eksternal diluar aspek keberlanjutan dan aspek teknologi,
Aspek Lain-lain misalnya aspek tata kelola pemerintahan yang dapat mendukung berjalannya
proyek, regulasi, ketenagakerjaan, sertifikasi, dll]
Lanjutan

Kesimpulan:

Mohon diisi dengan kesimpulan hasil analisa pengaruh berbagai faktor eksternal di atas terhadap
rencana pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang perlu dipertimbangkan dan diantisipasi dalam
penyusunan strategi pengadaan dan rencana umum pengadaan barang/jasa.

Kesimpulan merangkum aspek-aspek penting yang berpengaruh besar secara eksternal terhadap
pengadaan barang/jasa. Sehingga aspek tersebut, menjadi perhatian bagi pemangku kepentingan
dalam pengadaan barang/jasa.
B. Penilaian Kapabilitas Kemampuan dan Kapasitas Institusi

[Mohon diisikan kapabilitas Kementerian/Lembaga/Pemerintah


Kemampuan untuk melaksanaan Daerah/Executing Agency dalam melaksanakan pengadaan barang/jasa
pengadaan barang/jasa, mulai internasional yang dibiayai APBN/APBD atau Pinjaman Luar Negeri, misalnya
dari perencanaan, pemilihan, terkait dengan ketersediaan sumber daya, kemampuan SDM, ketersediaan
hingga implementasi kontrak platform/sistem dll]

Pengalaman dalam pelaksanaan


[Mohon diisikan pengalaman Kementerian/Lembaga/Pemerintah
pengadaan barang/jasa yang
Daerah/Executing Agency dalam melaksanakan pengadaan barang/jasa
serupa, mulai dari perencanaan,
sejenis/serupa baik yang dibiayai APBN/APBD atau Pinjaman Luar Negeri]
pemilihan, hingga implementasi
kontrak
[Mohon diisikan pengalaman dan kemampuan Kementerian/Lembaga/
Pengalaman dan kemampuan Pemerintah Daerah/Executing Agency dalam mengelola kontrak (manajemen
dalam pengendalian kontrak kontrak) serupa]
serupa

Tingkat ketergantungan
[Mohon diisikan tingkat ketergantungan Kementerian/Lembaga/Pemerintah
terhadap tenaga ahli/konsultan
Daerah/Executing Agency terhadap tenaga ahli/konsultan eksternal]
eksternal
Lanjutan

Kesimpulan:

Mohon diisi dengan kesimpulan hasil analisa kapabilitas dan kapasitas institusi dan kebutuhan
dukungan eksternal, termasuk potensi permasalahan yang perlu dipertimbangkan dan diantisipasi
dalam penyusunan strategi pengadaan dan rencana umum pengadaan barang/jasa.

Kesimpulan merangkum aspek-aspek penting yang berpengaruh besar secara internal terhadap
implementasi proyek. Sehingga aspek tersebut, menjadi perhatian bagi pemangku kepentingan untuk
ditingkatkan.
C. Analisis Pemangku Kepentingan

[Mohon isikan nama individu/nama instansi yang berkepentingan atas proyek


dan peran mereka masing-masing yang mempengaruhi suksesnya pengadaan
Nama dan Peran Pemangku Kepentingan
barang/jasa, implementasi proyek, dan kontrak misalnya otoritas di bidang
keuangan, pengadaan, dll]

[Mohon isikan permasalahan/potensi permasalahan berdasarkan pengalaman


Potensi Permasalahan pada proyek sebelumnya atau pada proyek ini yang kemungkinan akan muncul
dan perlu diatasi]

[Mohon isikan langkah-langkah yang akan diambil untuk memitigasi risiko atas
Tindakan/Langkah yang diambil
permasalahan/potensi permasalahan tersebut]

Kesimpulan:

Mohon diisi dengan kesimpulan hasil analisa pemangku kepentingan, termasuk potensi permasalahan yang perlu
dipertimbangkan dan diantisipasi dalam penyusunan strategi pengadaan dan rencana umum pengadaan barang/jasa.

Kesimpulan merangkum dan memberikan alternatif pendekatan terhadap pemangku kepentingan dan alternatif penyelesaian
permasalahan dalam pengadaan barang/jasa dan implementasi proyek.
Bagian 4: Analisis Pasar
Analisis pasar akan membantu menjelaskan kondisi pasar, kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan proyek termasuk
ketersediaan calon penyedia dalam negeri/calon penyedia usaha kecil menengah/barang atau jasa dalam negeri, minat
terhadap proyek, struktur kompetisi baik sifat maupun tingkatan serta menentukan atau memprediksi harga pasar.
Untuk menjelaskan analisis pasar di atas dapat digunakan strategic analytical tools berikut:
A. Gambaran Pasar
Kondisi Kompetisi Pasar [Mohon diisikan kondisi kompetisi calon penyedia dan produk barang/jasa tersebut yang ada di pasar]
Contoh:
1. Calon penyedia yang berpotensi di pasar
2. Pangsa Pasar
3. Produk yang berpotensi dengan spek yang sama
4. Populasi produk (apakah barang/jasa sudah ada di Indonesia sebelumnya)

Daya Tawar Pembeli [Mohon diisikan apa yang menjadi daya tarik dari Kementerian/Lembaga/ Pemerintah
Daerah/Executing Agency untuk dapat menarik calon penyedia dan produk barang/jasa yang bagus
yang tersedia di pasar sesuai spesifikasi yang diminta]
Contoh:
1. Kontrak pekerjaan ini dibuat konsolidasi sehingga memiliki nilai yang besar untuk menarik calon
penyedia dengan spesifikasi teknis yang bagus.
2. K/L/PD memiliki pemahaman yang luas terhadap pasar.
3. Sistem pembayaran yang menarik dengan uang muka yang cukup besar.
4. Bersih dari korupsi dan sudah terbiasa dengan perusahaan yang bonafide.
5. Keamanan sistem informasi.
[Mohon diisikan daya tawar/branding yang dimilki oleh calon penyedia dan produk
barang/jasa, seperti reputasi, kekayaan intelektual, dll]
Contoh:
1. Calon penyedia yang sudah memiliki reputasi umumnya sudah memiliki konsumen
yang luas dan tidak bergantung pada pengadaan pemerintah.
Daya Tawar Calon Penyedia
2. Barang/jasa yang dibutuhkan oleh K/L/PD hanya dapat disediakan oleh beberapa
calon penyedia.
3. Barang/jasa yang dibutuhkan oleh K/L/PD hanya disediakan oleh satu peneydia
dengan hak kekayaan intelektual.

[Mohon diisikan risiko atau potensi adanya calon penyedia baru dan inovasi produk baru
yang dapat mendominasi pasar sehingga, potensi hambatan untuk masuk pasar,
Risiko Adanya Calon
mempengaruhi kompetisi]
Penyedia/Produk Baru

[Mohon diisikan risiko atau potensi ketersediaan calon penyedia dan produk barang/jasa
Risiko terhadap Adanya alternatif yang dapat menggantikan sebagian atau seluruh produk dengan spesifikasi
Barang/Jasa Substitusi di yang sama]
Pasar
Lanjutan

Kesimpulan:

[Mohon diisi dengan kesimpulan dari hasil analisa pasar untuk setiap isu dalam pasar yang perlu
dipertimbangkan dan diantisipasi dalam penyusunan strategi pengadaan dan rencana umum
pengadaan barang/jasa.]

Kesimpulan dapat mengidentifikasi kondisi pasar, kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan proyek,
minat terhadap proyek, struktur kompetisi baik sifat maupun tingkatan serta menentukan atau
memprediksi harga pasar.
B. Analisis Ketersediaan Barang/Jasa dan Penyedia Dalam Negeri
Ketersediaan Penyedia Dalam [Mohon diisi analisis apakah terdapat penyedia dalam negeri
Negeri yang mampu menyediakan barang/jasa yang dibutuhkan]

Ketersediaan Penyedia Usaha Kecil [Mohon diisi analisis apakah terdapat penyedia usaha kecil
Menengah menengah yang mampu menyediakan barang/jasa yang
dibutuhkan]
Ketersediaan Barang/jasa di dalam [Mohon diisi analisis apakah terdapat barang/jasa di dalam
negeri/TKDN negeri/terdaftar dalam situs tkdn.kemenperin.go.id sesuai dengan
kebutuhan]

Kesimpulan:

Mohon diisi dengan kesimpulan dari hasil analisa ketersediaan barang/jasa dan penyedia dalam negeri
untuk setiap isu yang perlu dipertimbangkan dan diantisipasi dalam penyusunan strategi pengadaan dan
rencana umum pengadaan barang/jasa.
Bagian 5: Manajemen Risiko Pengadaan

Tujuan dari langkah manajemen risiko pengadaan adalah untuk mengidentifikasi dan memitigasi secara
menyeluruh dan akurat atas berbagai potensi risiko proyek yang terkait dengan proses pengadaan yang
kemudian dicantumkan dalam dokumen rencana strategi pengadaan dengan melakukan pembobotan.
Manajemen Risiko Pengadaan berfokus pada risiko yang dapat memengaruhi keberhasilan pelaksanaan
pengadaan barang/jasa dan berupaya memastikan bahwa proyek tidak mengalami keterlambatan atau
kegagalan yang disebabkan oleh terjadinya risiko tersebut.

• semakin besar risiko maka semakin besar nilai yang diberikan


• masukkan ketentuan identifikasi skor 1-5 nya pada masing-masing deskripsi risiko
• pemilik risiko adalah pihak-pihak terkait dimana risiko tersebut berada
Kemungkinan Dampak Skor Risiko Pemilik
Deskripsi Risiko Rencana Mitigasi
(“K”) (1–5) (“D”) (1–5) (K x D) Risiko

Diperlukan
Contoh:
klarifikasi terhadap
Risiko adanya 2 4 8 K/L/PD
harga penawaran
harga tidak wajar
yang diberikan

Contoh: Direkrut konsultan


Keterbatasan yang mengerti
informasi yang 3 5 15 pasar untuk K/L/PD
ada di spesifikasi menyusun
teknis spesifikasi teknis
Contoh: 1 5 5 Proses pengadaan dilaksanakan K/L/PD
Tidak tersedianya/adanya secara manual dan LKPP
gangguan pada sistem
pengadaan secara elektornik

Contoh: 2 3 6 K/L/PD menyelenggarakan training K/L/PD


K/L/PD belum familiar dengan untuk pelaku pengadaan
peraturan pengadaan
barang/jasa internasional yang
baru
Contoh: 2 2 4 K/L/PD harus memastikan agar K/L/PD
Jumlah pelaku usaha yang spesifikasi dan kriteria kualifikasi
menyampaikan penawaran tidak restriktif, melakukan market
terbatas sehingga kompetisi sounding/outreach.
yang terbatas dan Mempertimbangkan untuk
memungkinkan harga menggunakan prakualifikasi.
penawaran melebihi HPS
Bagian 6: Analisis Pilihan Strategi Pengadaan
Analisis Pilihan Strategi Pengadaan menghasilkan opsi pengadaan yang akan memenuhi kebutuhan
proyek secara keseluruhan. Langkah ini mempertimbangkan tujuan pembangunan proyek, peran
pemangku kepentingan, dan analisis lainnya yang telah disusun pada langkah sebelumnya.

Kelayakan Kesesuaian Penerimaan Keseluruhan


Deskripsi Pilihan Strategi “KY” “KS” “P” (KY+KS+P)
(1–10) (1–10) (1–10) (3–30)

[Mohon dilengkapi setiap baris]


Contoh: Metode tender/seleksi internasional 8 8 5 21
Contoh: Metode penunjukan langsung 8 7 5 20
Contoh: Design and build dengan turnkey contract 5 5 6 16
Contoh: Konsolidasi pengadaan 9 8 7 24
Lanjutan

*Kelayakan : Apakah pilihan strategi pengadaan layak dilaksanakan? Apakah sesuai


dengan biaya dan jangka waktu yang direncanakan? Apakah sumber daya
yang dibutuhkan tersedia?
Kesesuaian : Apakah pilihan strategi pengadaan dapat mendukung tercapainya tujuan
utama program?
Penerimaan : Apakah pilihan strategi pengadaan memiliki potensi risiko terhadap
penerimaan atau penolakan dari stakeholders
(masyarakat/asosiasi/pemerintah)?
Semakin layak, sesuai, dan dapat diterima maka nilai yang diberikan semakin besar.
Bagian 7: Rekomendasi Strategi
Pengadaan Barang/Jasa
Setelah menyaring opsi strategis yang tersedia untuk memenuhi tujuan proyek, pengaturan pengadaan
yang direkomendasikan dirangkum sebagai strategi pengadaan dengan menunjukkan justifikasi dan
merasionalisasi pilihan pengaturan pengadaan melalui subbagian berikut. Lengkapi setiap subbagian (A-I).

A. Pemaketan dan Penjadwalan Pengadaan


[Secara ringkas tuliskan jumlah paket kontrak dan/atau lot yang akan diumumkan, perkiraan waktu
selesainya proses pemilihan dan perkiraan waktu penyelesaian kontrak, dan berikan justifikasi berdasarkan
analisis proses rencana strategis pengadaan.]
B. Metode Pengadaan
[Secara ringkas tuliskan metode pengadaan dan strategi pengumuman yang akan digunakan dalam proyek
(misalnya, tender internasional, penunjukan langsung, dll.), dan informasi lainnya yang dianggap penting
yang berkaitan dengan pemilihan metode pengadaan. Berikan justifikasi terhadap metode pengadaan yang
dipilih berdasarkan analisis proses rencana strategis pengadaan.]
C. Kriteria Kualifikasi
[Sebutkan rekomendasi (apabila ada) terkait kriteria kualifikasi dengan alasannya. Rekomendasi tersebut
didapatkan dari observasi kapasitas supplier atau analisis pasar, market sounding atau Analisa risiko.
Sebagai contoh, kriteria turnover 80% dari kontrak saat ini, dan lain-lain atau list persyaratan
pengalaman utama, atau pertimbangan khusus lainnya.]
D. Prakualifikasi
[Jelaskan ketentuan prakualifikasi yang direncanakan untuk paket-paket pengadaan dalam proyek ini,
misalnya membatasi jumlah pelaku usaha yang akan berpartisipasi dalam pengadaan. Berikan justifikasi
berdasarkan analisis rencana strategis pengadaan.]
E. Prosedur Pengadaan
[Jelaskan prosedur penyampaian penawaran yang direncanakan untuk paket-paket pengadaan pada
proyek ini (yaitu, satu file atau dua tahap tahap) dan berikan justifikasi berdasarkan analisis proses
rencana strategis pengadaan.]
F. Spesifikasi
[Jelaskan jenis spesifikasi yang akan dikembangkan untuk paket pengadaan pada proyek ini, misalnya,
apakah akan menggunakan spesifikasi teknis atau spesifikasi kinerja, dan berikan justifikasi berdasarkan
analisis proses rencana strategis pengadaan.]
G. Model Dokumen Pengadaan
[Mohon jelaskan secara ringkas model dokumen pengadaan (MDP) mana yang akan digunakan pada
proyek pengadaan ini termasuk jika akan menggunakan MDP khusus (customized) dengan justifikasi
berdasarkan analisis proses rencana strategis pengadaan]
H. Metode Penetapan Harga dan Biaya
[Jelaskan metode penetapan harga dan penetapan biaya untuk paket-paket utama, yang menunjukkan
komponen-komponen penentuan harga misalnya incoterm (barang), dll dan bentuk/tipe pembayaran
berupa lumsum, harga tetap, harga satuan, dll. Berikan justifikasi berdasarkan analisis proses rencana
strategis pengadaan.]
I. Metode Evaluasi
[Jelaskan Metode Evaluasi penawaran teknis dan harga yang digunakan untuk paket-paket utama
sebagai contoh apakah menggunakan harga terendah, sistem nilai, life cycle cost, atau metode yang lain.
Berikan justifikasi berdasarkan analisis proses rencana strategis pengadaan.]
J. Penggunaan Electronic Procurement
[Jelaskan apakah akan menggunakan sistem pengadaan secara elektronik atau tidak. Berikan justifikasi
berdasarkan analisis proses rencana strategis pengadaan.]
K. Pendekatan Manajemen Kontrak
[Jelaskan pendekatan manajemen kontrak yang akan digunakan untuk mengukur keberhasilan kontrak
dan komposisi dari pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi kontrak]
Tata Kelola • Jenis pemerintah dan stabilitas
• Fragility and conflict??
• Regulasi dan kebijakan
• Tingkat birokrasi
• Korupsi
• Keterlibatan negara dalam ekonomi?? State involvement in the economy

Ekonomi • Tingkat pertumbuhan ekonomi


• Tingkat inflasi
• Nilai tukar
• Harga komoditas
• Tingkat pengangguran
• Labor supply
Aspek Keberlanjutan • Dampak perubahan iklim
• Standar lingkungan lokal
• Kapabilitas recycling/daur ulang
• Waste disposal
• Environmental impacts and remedies
• Corporate social responsibility drivers
Aspek Teknologi • Emerging technologies
• Ketersediaan informasi
• Pace of change adoption
• Akses ke teknologi terkini
• Kapabilitas sistem IT dan interface
• Akses dan penggunaan sistem e-procurement
A. Porter’s Five Force

Kondisi Kompetisi Pasar [Mohon dilengkapi setiap baris.]

Daya Tawar Pembeli

Daya Tawar Penyedia

Potensi Penyedia Baru

Potensi Subtitusi Barang/Jasa


• B. Supply Positioning
Strategic Critical
Contract packages and lots in this category are critical to the success of the project. Values of individual items are high and are likely to
represent the greatest proportion of project spending. Figure 11 gives examples. Key supply positioning principles (Figure 12) for contracts in
this quadrant include Paket kontrak dalam kategori ini merupakan hal yang penting untuk kesuksesan proyek.
• (i) gaining in-depth market knowledge,
• (ii) building detailed cost models,
• (iii) engaging the market early in the process to increase the
• attractiveness of the packages,
• (iv) taking a comprehensive risk management approach,
• (v) focusing on total costs of ownership or life cycle costs,
• (vi) using weighted selection criteria, and
• (vii) taking a collaborative approach to supplier relationship management.
Key deliverables include
• (i) reductions in total project costs;
• (ii) high levels of innovation;
• (iii) clear strategies with executive support and involvement;
• (iv) high levels of consistent supplier performance; and
• (v) two-way performance measurement, i.e., performance indicators for both the supplier and the borrower.
Strategic Security
The basic characteristic of these low-cost contract packages and lots is that they have the potential to stop or delay the
project. Availability of items in this category is constrained by factors, such as limited supply sources, long lead times, or
unique or complex technical features. They offer little opportunity for cost reduction due to their low value. The item value is
insignificant compared to the potential cost of disruption to the project. Figure 11 gives examples. Key supply positioning
principles (Figure 12) for contracts in this quadrant include
• (i) undertaking robust risk analysis and management,
• (ii) noting that goods in this quadrant may require safety stock,
• (iii) focusing on total costs of acquisition rather than price,
• (iv) taking a collaborative supplier relationship management approach,
• (v) ensuring security of supply, and
• (vi) using weighted selection criteria.
Key deliverables include:
• (i) tight performance measures,
• (ii) contingency plans,
• (iii) no supply chain failures, and
• (iv) frequent checks for alternative methods or solutions to reduce risk.
Tactical Acquisition
Items in this category are the many, low-value, low-risk items typically required by projects to satisfy their
routine requirements. Items will normally be available on short lead times from a relatively large number
of supply sources and would be to standard designs or specifications. The low level of spending and risk
associated with these items does not justify anything other than the minimum of effort in managing
supply arrangements. Figure 11 gives examples. Key supply positioning principles (Figure 12) for contracts
in this quadrant include
• (i) simplifying ordering processes,
• (ii) minimizing costs of acquisition,
• (iii) ensuring a few suppliers that see the borrower as a “core” customer, and
• (iv) requiring relationship management only by exception.
Key deliverables include
• (i) well-organized data,
• (ii) use of e-procurement where possible,
• (iii) catalogue-based ordering, and
• (iv) use of framework agreements.
Tactical Profit
Typical characteristics of these items are they are readily available from alternative sources and
offer an opportunity to reduce overall project costs. They will normally be regarded as “commodity”
goods, works, and services. Management of supply arrangements for these items is based on
maximizing the competitive nature of the marketplace. Figure 11 gives examples. Key supply
positioning principles (Figure 12) for contracts in this quadrant include
• (i) focusing on cost reduction,
• (ii) taking advantage of market forces and competition,
• (iii) developing in-depth market knowledge,
• (iv) using e-auctions where possible, and
• (v) taking a win–lose negotiation approach.
Key deliverables include
• (i) detailed supplier analysis,
• (ii) cost modeling, and
• (iii) project cost savings.
• C. Supply Preferencing

The supplier’s view of the contract


• Nuisance: Supplier gives minimum attention and seeks to avoid or withdraw
• Develop: Supplier nurtures relationship, performs well, and provides incentives
• Harvest: Supplier seeks short-term advantage
• Core: Supplier seeks to “lock in” the buyer
D. Preferensi Domestik

Ketersediaan Penyedia Dalam [Mohon dilengkapi setiap baris.]


Negeri

Ketersediaan Penyedia Usaha Kecil


Menengah

Ketersediaan Barang/jasa di dalam


negeri

Persentase Tingkat Kandungan


Dalam Negeri (TKDN) / Domestic
Material

Ketersediaan Produk dengan


Kategori Sustainable

Ketersediaan Penyedia barang/jasa


Perempuan (Gender
Empowerment)
Bagian 5: Manajemen Risiko
Deskripsi Kemungkinan Dampak Skor Resiko Rencana Pemilik Resiko
Resiko (“K”) (1–5) (“D”) 1–5) (K x D) Mitigasi

[Mohon dilengkapi setiap baris]


Bagian 6: Tujuan Pengadaan Barang/Jasa
Berdasarkan Analisis Faktor Eksternal, Kapabilitas dan Kapasitas Institusi, Analisa
Stakeholder dan Rencana Komunikasi, Analisa Pasar termasuk Preferensi Domestik,
dan Manajemen Resiko, merinci Tujuan Utama Pengadaan barang/jasa yang jika
tercapai akan mendukung pencapaian Tujuan Proyek dan mencapai Value for
Money. Tujuan Pengadaan harus SMART — Spesifik, Terukur, Dapat Dicapai,
Realistis, dan terikat Waktu. Tujuan pengadaan harus diuji dengan Pemangku
Kepentingan yang teridentifikasi untuk memastikan kesepakatan tentang daftar
Prioritas Tujuan Pengadaan.

Tujuan Pengadaan Barang/Jasa (Dapat dikembangkan sesuai kebutuhan):


1.
2.
3.
Bagian 7: Analisa Pilihan Strategi Pengadaan

Deskripsi Pilihan Strategi Feasibility Suitability Acceptability Overall


(1–10) (1–10) (1–10) (3–30)

[Mohon dilengkapi setiap baris]


Bagian 8: Rekomendasi Strategi Pengadaan
Barang/Jasa
• A. Pemaketan dan Penjadwalan Pengadaan
• B. Metode Pengadaan
• C. Prakualifikasi
• D. Prosedur Pengadaan
• E. Spesifikasi
• F. Model Dokumen Pengadaan
• G. Metode Penetapan Harga dan Biaya
• H. Metode Evaluasi
• I. Rencana Kontrak Manajemen

Anda mungkin juga menyukai