Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH (BIAS)

Nomor : KAK/ /B/PKM-KRW/I/2023


Revisi : 00
Berlaku Tgl : Januari 2023

PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KARAWANG
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
Jalan Selabintana KM. 5 Telepon : (0266) 6250448
e-mail : karawang_pkm@yahoo.com
Sukabumi – 43151
LEMBAR PENGESAHAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH (BIAS)

Dibuat oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui oleh :


Penanggung Jawab Program Wakil Manajemen Mutu Kepala Puskesmas
imunisasi

Siti Masitoh, S.ST Yeni Heryaningsih, S.ST Rita Hermawati,SST.Keb,M.Si


NIP/NRHL. 3202. 19.16.0220 NRHL. 3202.19.13.0197 NIP.197306181993012003
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH (BIAS)
UPTD PUSKESMAS KARAWANG
TAHUN 2023

I. Pendahuluan
Program Imunisasi adalah merupakan salah satu dari 3 ruang lingkup Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) yaitu pelayanan kesehatan yang sersifat pencegahan.
Upaya imunisasi perlu terus ditingkatkan untuk mencapai tinngkat Opulation
Imunity (kekebalan masyarakat ) yang tinggi sehingga PD3I dapat dibasmi,
dieliminasi atau dikendalikan. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
upaya imunisasi dapat semakin efektif, bermutu dan efisien.
Salah satu upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia dalam bidang
kesehatan adalah upaya pembinaan anak usia sekolah yang berada di sekolah
melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Hal ini dinyatakan dalam Undang-
Undang RI No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Bab. V bagian 13 pasal 45 ayat
1. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Usaha Kesehatan Sekolah dilaksanakan
terpadu lintas program dan lintas sektor yang dikukuhkan dalam surat bersama
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri agama dan
Menteri Dalam Negeri No.0408b/U/1984, No.319a/Menkes/SKB/VI/1984,
No.74a/Th/1984 dan 61 tahun 1984 tanggal 03 November 1984 tentang Tim
Pembina Usaha Sekolah. Selanjutnya secara operasional UKS merupakan
komponen pelayanan Kesehatan yang disentralisasikan di daerah sesuai dengan
Undang-Undang No. 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah dan Undang-Undang
No.25 tentang Perimbangan Keuangan Daerah. Penjadwalan ulang imunisasi anak
sekolah telah dicanangkan pada tanggal 14 November 1997 oleh 4 Menteri yaitu
Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan dan Kenudayaan, Menteri Agama dan
Menteri Dalam Negeri. Bulan November selanjutnya disebut dengan Bulan
Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), dimana seluruh kegiatan imunisasi di sekolah di
seluruh Indoonesia dilaksanakan.

II. Latar Belakang


Visi Misi Puskesmas Karawang mengacu pada Visi Misi Kabupaten
Sukabumi yaitu “Mewujudkan Kabupaten Sukabumi yang Religius, Maju dan
Inovatif. Menuju Masyarakat Sejahtera Lahir Batin” dengan misi 1).Membangun
Sumbe Daya Manusia yang Beriman, Berbudaya dan Berdaya Saing 2).
Meningkatkan Produktifitas dan Daya Saing Ekonomi Berbasis Agrobisnis dan
Pariwisata Berkelanjutan 3) Meningkatkan Konektivitas untuk Percepatan
Pertumbuhan Wilayah 4) Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik yang Inovatif,
Profesional dan Akuntabel. Adapun Motto UPTD Puskesmas Karawang yaitu “
Kebugaran Anda adalah Kebahagiaan Kami” dan Tata Nilai nya adalah
“SEGAR” (Santun, Efektif, Gigih, Adil dan Responsif). Santun adalah Setiap
petugas Puskesmas melayani dengan santun.Efektif adalah Setiap petugas
Puskesmas memberikan pelayanan sesuai kebutuhan masyarakat. Gigih adalah
Setiap petugas Puskesmas memperjuangkan program dengan gigih. Adil adalah
Setiap petugas Puskesmas melayani tanpa membedakan pasien. Responsif adalah
Setiap petugas Puskesmas memberikan respon secara cepat dan tepat.
Masih tingginya angka kesakitan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PD3I) pada anak kutrang dari 15 tahun.
Tetanus neonatorum, Difteri dan Campak masih merupakan masalah
kesehatan di Indonesia, sebagaimana data tahun 2006 menunjukan bahwa proporsi
penyebab kematian bayi di Indonesia adalah 28% karena tetanus neonatorum,
30.000 anak setiap tahunnya meninggal karena Campak serta 1401 kasus
Difteri2008-2011.
Attack rate tetanus neonatorum pada bayi dari ibu yang mendapatkan
imunisasi tetanus sebesar 20 per 1000 kelahiran hidup dan case fatality rate antara
30% sampai 90%. Kekebalan terhadap penyakit ini hanya diperoleh melalui
imunisasi tetanus minimal dua dosis. Perlindungan jangka panjang diperoleh jika
mendapatkan imunisasi tetanus sebanyak 5 dosis (status T5). Untuk mempercepat
eliminasi tetanus neonatorum kurang dari 1/1000 kelahiran hidup tingkat
kabupaten/kota dalam 1 tahun sesuai ketentuan WHO, diperlukan upaya
pencapaian status T5 bagi WUS. Pemberian imunisasi DT dan Td pada anak
sekolah dasar atau sederajat merupakan rangkaian upaya mencapai status T5 bagi
setiap individu.
Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang sangat
infeksius. Tanpa imunisasi, penyakit ini akan menyerang hamper setiap anak.
Komplikasi camping seperti radang paru (pneumonia), diare, radang tellinga
(otitis media), dan radang otak (ensefalitis) terutama pada anak dengan gizi buruk
dapat menimbulkan cacat dan kematian. Indoseia merupakan salah satu Negara
berpenduduk terbesar di dunia dengan cakupan imunisasi yang masih di bawah
80%, sehinggga Indonesia menjadi Negara yanga sangat rawan terhadap penyakit
campak, seperti yang ditunjukan oleh data tahun 2006 bahwa angnka kesakitan
campak sekitar 1 juta pertahun dengan 30.000 kematian. Kondisi ini
menempatkan Indonesia menjadi salah satu dari 47 negara prioritas yang
diidentifikasi oleh WHO dan UNICEF untuk melaksanakan akselerasi menjaga
kesinambungan dari reduksi campak.
Pada tahun 2011-2013, Indonesia tercatat sebagai Negara kedua dengan
kasus difteri terbanyak di dunia. Berdasarkan data survailans, pada tahun 2010
dan 2012 terjadi peningkatan jumlah kasus difteri yang terjadi di beberapa
provinsi di Indonesia yang peril disikapi secara cepat dan tepat. Untuk memutus
rantai penularan penyakit difteri dilakukan upaya pencegahan dengan pmeberian
imunisasi pada bayi dan dilanjutkan dengan imunisasi pada anak sekolah dasar
kelas 1, 2 dan 3. Pelaksanaan kegiatan BIAS ini dilakukan secara aman melalui
prosedur safe injection yang benar.

III. Tujuan
A. Tujuan Umum
Memperrtahankan pencapaian Eliminasi Tetanus Neonatorum, Pengendalian
Penyakit Difteri, Penyakit Campak, dan Human Papilloma Virus (HPV) dalam
jangka panjang melalui imunisasi DT, Td, Campak/MR dan HPV pada anak
sekolah.

B. Tujuan Khusus
1. Semua anak SD / MI baik negeri maupun swasta kelas 1 SD mendapatkan
imunisasi imunisasi Td untuk mendapatkan perlindungan selama 25 tahun
terhadap Tetanus.
2. Semua anak SD / MI baik negeri maupun swasta mendapatkan imunisasi
DT sebagai booster untuk mendapatkan perlindungan terhadap difteri
selama 10 tahun.
3. Semua anak SD / MI baik negeri maupun swasta mendapatkan imunisasi
Campak/ MR untuk mendapatkan perlindungan Campak seumur hidup.
4. Semua anak SD / MI baik negeri maupun swasta berjenis kelamin
perempuan mendapatkan imunisasi HPV untuk mendapatkan perlindungan
terhadap penyakit kanker seviks.
IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
A. Kegiatan Pokok
Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)
B. Rincian Kegiatan
1. Persiapan
a) Pendataan sasaran anak SD/MI negeri dan swasta kelas 1,2,5,6
b) Penjaringan status immunisasi
c) Pengiriman jadwal pelaksanaan
d) Persiapan Logistik
 Vaksin
 Alat suntik
 Safety Box
 Sumber Daya Manusia
2. Pelaksanaan
a) Menyiapkan Surat Tugas Pelaksana Kegiatan
b) Penyuntikan Aman/ Safe Injection

V. Cara Melaksanakan Kegiatan


A. Persiapan
1. Pendataan
Kegiatan pendataan sasaran BIAS dilakukan oleh penanggungjawab
Pelayanan Imunisasi dengan melibatkan pihak sekolah di wilayan kerja
Puskesmas Karawang .
2. Koordinasi
Dilaksanakan suatu pertemuan koordinasi bersama dengan lintas sektoral
dalam mempersiapakan kegiatan BIAS. Pertemuan koordinasi
dilaksanakan dalam rangka sosisalisasi, kesepakatan jadwal pelaksanaan
dan penyebarluasan informasi melalui surat edaran.
3. Persiapan Logistik
a) Vaksin
Jenis vaksin yang perlu disiapkan yaitu MR, Td, DT, dan HPV yang
distribusi dan penggunaannya diatur oleh puskesmas.
b) Alat Suntik
Alat suntuk yang diperlukan adalah ADS 0,5 ml dan ADS 5 ml untuk
pengoplos vaksin campak.
c) Safety Box
Merupakan kotak pembuangan limbah medis tajam denagn tujuan
untuk keamanan bagi petugas.
4. Pembinaan
Petugas penanggungjawab pelayanan imunisasi melakukan pembinaan
atau sosialisasi kepada petugas kesehatan yang akan melakukan pelayanan
BIAS meliputi definisi dan rencana pelaksanaan.
B. Promosi Kesehatan
1) Advokasi
2) Penggerakan masyarakat melalui :
- Media sosisal (WhatsApp,Facebook dan media sosial lainnya)
- Media komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) cetak seperti poster,
banner, spanduk.

C. Pelaksanaan
Kegiatan BIAS akan dilaksanakan pada bulan September sampai dengan
November tahun 2023 bertempat di seluruh sekolah SD / MI baik negeri
maupun swasta di wilayah kerja Puskesmas Karawang.

D. Monitoring
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setelah semua sekolah selesai melaksanakan
program BIAS oleh coordinator program imunisasi, selanjutnya dilaporkan ke kepala
puskesmas.
E. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan hasil BIAS dicatat diformat yang telah disediakan dilaporkan ke
psukesmas segera setelah pelaksanaan kegiatan BIAS.

VI. Sasaran
Sasaran kegiatan BIAS adalah seluruh Siswa Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah
(MI) negeri dan swasta.

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Jadwal pelaksanaan kegiatan BIAS untuk campak dilaksanakan pada bulan
Agustus dan untuk pelaksanaan BIAS DT dan Td pada bulan November.
VIII. Monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
Pelaksanaan Program BIAS dievaluasi kesesuaiaannya dengan kesepakatan
jadwal, prosedur pelaksanaan dan sasaran yang ada. Bila ditemukan
ketidaksesuaian maka dilakukan kaji ulang dan dilaporkan pada
penanggungjawab/koordinator program dan kepala puskesmas.

IX. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi kegiatan


Hasil kegiatan dicatat, dilaporkan dan dievaluasi apakah sudah sesuai dengan
tujuan umum dan tujuan khusus sebagai bentuk pertanggungjawaban dan untuk
meningkatkan mutu kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai