Anda di halaman 1dari 6

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 8, No.

2, (2019) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C41

Kajian Keterkaitan Faktor-Faktor yang


Mempengaruhi Ketersediaan Ruang Terbuka
Hijau di Kota Madiun
Abim Nurhuda Yaqin Prakosa, Putu Rudy Satiawan
Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Arsitektur, Desain, dan Perencanaan,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, 60111
e-mail: prakosoabim@gmail.com

Abstrak—Ruang terbuka hijau penting untuk menciptakan Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas PU dan Tata
suasana nyaman di perkotaan, terutama di Kota Madiun yang Ruang Kota Madiun, tercatat pada tahun 2018 bahwa RTH
terus berkembang. RTH yang ada belum mencapai 30% sesuai Kota Madiun telah berkembang dan mencapai luas ¬¬¬19,55%
ketentuan, terutama RTH publiknya yang hanya 8,82% dari luas
dari luas wilayah Kota Madiun atau seluas 649,64 ha. Luas ini
kota sehingga perlu adanya penambahan RTH publik. Dalam
penyediaaan RTH perkotaan terdapat faktor-faktor yang terdiri dari RTH publik seluas 293,08 ha (8,82%) dan RTH
mempengaruhinya. Salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu privat seluas 356,56 ha (10,73%). Jika dibandingkan dengan
perkembangan lahan. Penggunaan lahan di Kota Madiun selalu luas minimal RTH yang telah ditetapkan Permen PU No. 5
bertambah/berkembang tiap tahunnya sedangkan RTH publik Tahun 2008 yakni RTH publik sebesar 20% dan RTH privat
yang ada di Kota Madiun justru mengalami penurunan. Tujuan sebesar 10%, [4] Kota Madiun masih perlu mengembangkan
penelitian ini adalah untuk mengetahui keterkaitan antara faktor-
RTH publik 11,18% dari luas Kota Madiun atau seluas 664,6
faktor yang mempengaruhi ketersediaan RTH di Kota Madiun.
Peneitian ini terbagi ke dalam dua tahap, pertama ha, sedangkan untuk RTH privat sudah tercukupi. Hal ini terjadi
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan karena pemerintah kota Madiun belum memfokuskan
RTH di Kota Madiun, kedua merumuskan keterkaitan amtara pembangunan terhadap RTH Publik, sehingga mengakibatkan
faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan RTH di Kota RTH publik masih sangat minim (Wawancara Dinas
Madiun. Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa faktor-faktor Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Madiun). Maka
seperti industri, fasilitas umum, perkantoran, dan tanah milik
dari itu diperlukan pengembangan RTH Publik di Kota Madiun.
pemerintah memiliki keterkaitan dengan ketersediaan RTH
publik di Kota Madiun. Dalam pengembangan RTH di suatu kota terdapat faktor-
faktor yang menghambat atau mempengaruhi
Kata Kunci—Ruang Terbuka Hijau, Industri, Fasilitas Umum, perkembangannya [5]. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Perkantoran, Tanah Milik Pemerintah. kurang tersedianya ruang terbuka hijau di Kota Depok yaitu
faktor perencanaan pembangunan, faktor implementasi rencana
I. PENDAHULUAN kerja, keterbatasan anggaran, lemahnya pengawasan, faktor
keterbatasan lahan, kurangnya kesadaran masyarakat. Apabila
P ENDUDUK Kota Madiun selalu berkembang sesuai
dengan proyeksi penduduk tahun 2017 sebanyak 176.099
jiwa yang terdiri atas 85.203 jiwa penduduk laki-laki dan
dilihat dari sisi kebijakan/hukum, terdapat faktor pendukung
dan penghambat. Faktor pendukung dalam implementasi RTH
90.896 jiwa penduduk perempuan. Dibandingkan dengan publik adalah adanya kebijakan yang tepat yaitu alokasi RTH
proyeksi jumlah penduduk tahun 2016, penduduk Kota Madiun publik terhadap kebijakan tata ruang wilayah serta komitmen
mengalami pertumbuhan sebesar 0,28 persen BPS Kota kota untuk mewujudkan Kota Hijau, adanya LSM yang
Madiun.2018.Kota Madiun dalam Angka 2018.Madiun [1]. memberikan kegiatan green action, serta ketersediaan anggaran
Pertambahan jumlah penduduk mengakibatkan terjadinya untuk ruang terbuka hijau. Sedangkan faktor penghambat
densifikasi penduduk dan permukiman yang cepat dan tak ketersediaan RTH publik adalah rendahnya kesadaran
terkendali di bagian kota. Hal ini ditandai dengan berkurangnya masyarakat dalam pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan
lahan pertanian di Kota Madiun 5-10% tiap tahunnya yang serta program penghijauan yang masih kurang [6]. Sedangkan
beralih fungsi untuk pemukiman dan bangunan [1]. Semakin menurut Rini [7] faktor ketersediaan RTH baik di kampung
meningkatnya permintaan akan ruang khususnya untuk maupun di perumahan formal adalah alokasi ruang terbuka
permukiman dan lahan terbangun berdampak kepada semakin hijau dalam perencanaan tata ruang, program penghijauan,
merosotnya kuantitas dan kualitas lingkungan, sehingga Ruang koefisian dasar hijau, insentif dan disinsentif, pengawasan dan
Terbuka Hijau (RTH) semakin terancam dan kota semakin pengendalian tata guna lahan, partisipasi masyarakat, pengaruh
tidak nyaman untuk beraktivitas [2]. Hal ini dapat dilihat dari tokoh masyarakat, kesadaran masyarakat, komunitas hijau,
berkurangnya RTH publik yang ada di Kota Madiun, Tercatat penghargaan dalam program reboisasi, fasilitator, dan
pada RTRW Kota Madiun 2010-2030 bahwa luas RTH publik keragaman inovasi penghijauan, sementara faktor ketersediaan
pada tahun 2010 sebesar 326,37 ha [3] dan sekarang pada tahun RTH yang berpengaruh di kampung adalah keterbatasan lahan,
2018 berkurang menjadi 293,08 ha. kepadatan perumahan, perubahan tata guna lahan, dan
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 8, No. 2, (2019) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C42

terbatasnya dana. Untuk faktor ketersediaan RTH di perumahan proses penelitian dilakukan secara berkaitan atau saling
formal adalah faktor koordinasi antara instansi pemerintah dan berhubungan. Teknik analisis delphi digunakan untuk
pengembang dan juga konsep yang ditawarkan pengembang. mengetahui variabel yang berpegaruh terhadap ketersediaan
Dan yang terakhir menurut Fattah [8], faktor yang RTH sedangkan analisis regresi linier berganda digunakan
mempengaruhi ketersediaan RTH adalah pelaksana program, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh masing-masing
keuangan, faktor ketersediaan lahan, dan nilai lahan. variabel terhadap RTH. Berikut tahapan analisis yang
Berdasarkan faktor-faktor yang telah disebutkan dalam dilakukan :
penelitian-penelitian sebelumnya, salah satu faktor yang sering 1) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
digunakan dalam penelitian pengaruh terhadap RTH publik ketersediaan RTH di Kota Madiun
yaitu tentang penggunaan lahan. Maka dari itu dapat Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi
disimpulkan bahwa penggunaan lahan memiliki hubungan atas ketersediaan RTH di Kota Madiun, digunakan analisis delphi.
ketersediaan RTH publik perkotaan. Teknik analisis delphi adalah suatu usaha untuk memperoleh
Maka dari itu, penelitian ini berupaya untuk mengetahui konsensus grup yang dilakukan secara berlanjut sehingga
bagaimana keterkaitan antara faktor-faktor yang diperoroleh konvergansi opini. Responden yang digunakan
mempengaruhi ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di dalam tahap ini adalah stakeholder yang telah dipilih
Kota Madiun. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berdasarkan purposive sampling.
menjadi pertimbangan dan rekomendasi dalam perencanaan Langkah-langkah analisis delphi akan dijelaskan sebagai
RTH pada Kota Madiun. berikut :
a) Wawancara Stakeholder
II. METODOLOGI PENELITIAN Stakeholder yang dimaksud disini adalah stakeholder yang
A. Jenis dan Pendekatan telah ditentukan dalam sampel penelitian. Wawancara
dilakukan untuk mengetahui apakah variabel yang telah
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dirumuskan pada studi literatur mempengaruhi ketersediaan
penelitian kualitatif dan kuantitaif dengan pendekatan studi
RTH di Kota Madiun. Kuisioner pendapat ahli terhadap faktor
korelasional.
yang mempengaruhi perkembangan RTH di Kota Madiun
B. Variabel terdapat pada Lampiran C.
Variabel yang digunakan untuk mengetahui faktor apa saja b) Reduksi dan Tampilan Data Hasil Wawancara
yang mempengaruhi ketersediaan ruang terbuka hijau di Kota Reduksi data merupakan proses memilih, memfokuskan,
Madiun yaitu permukiman, perdagangan dan jasa, industri, menyederhanakan, meringkas dan mentransformasikan data
fasilitas umum, perkantoran, milik masyarakat, milik dari transkrip hasil wawancara eksplorasi dengan stakeholder.
pemerintah, tingkat konversi lahan, kepadatan bangunan, dan Dari ringkasan hasil wawancara dan proses reduksi maka
harga lahan. didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan
RTH di Kota Madiun berdasarkan para responden.
C. Populasi c) Iterasi dan Penarikan Kesimpulan
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh stakeholders Iterasi ditujukan untuk memastikan apakah instrumen hasil
yang berkaitan dengan program-program ruang terbuka hijau di wawancara sesuai dengan maksud yang diberikan oleh masing-
Kota Madiun. masing stakeholder. Dari hasil identifikasi instrument
berdasarkan opini tiap-tiap stakeholder tersebut kemudian
D. Sampel
disederhanakan atau dikelompokan secara substansial.
Untuk penentuan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan Setelah terjadi konsensus dari para responden mengenai
teknik purposive sampling atau teknik sampling yang tujuannya faktor apa saja yang mempengaruhi ketersediaan RTH di Kota
langsung memilih responden yang berkompeten atau
Madiun, dilanjutkan dengan tahapan analisis regresi linear
berpengaruh dalam pencapaian sasaran penelitian. Teknik
berganda untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor
sampling ini bertujuan untuk memberikan keyakinan tinggi
terhadap ketersediaan RTH.
pada populasi yang bersifat heterogen. Hal tersebut
dikarenakan teknik sampel ini mengambil bagian yang 2) Merumuskan keterkaitan faktor-faktor yang mempengaruhi
memiliki peran penting sebagai populasi sehingga dapat ketersediaan RTH di Kota Madiun
meminimalisir terjadinya simpangan (ketidakakuratan Dalam menentukan bentuk keterkaitan faktor-faktor yang
informasi). Sampel yang berkompeten dalam pemberian mempengaruhi ketersediaan RTH maka dapat digunakan
informasi penelitian yaitu Badan Perencanaan Pembangunan analisis regresi linier berganda.
Daerah Kota Madiun, Dinas Perumahan dan Kawasan Analisis regresi digunakan untuk mengetahui bentuk
Permukiman Kota Madiun, Dinas Lingkungan Hidup Kota hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama untuk
Madiun, dan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui
Madiun dengan sempurna, atau untuk mengetahui bagaimana variasi
dari beberapa variabel independen mempengaruhi variabel
E. Metode Analisis
dependen dalam suatu fenomena yang kompleks [9]. Jika X1,
Metode analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik X2,..., Xn adalah variabel-variabel independen dan Y adalah
analisa delphi dan analisa regresi linear berganda. Keseluruhan variabel dependen, maka terdapat hubungan fungsional antara
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 8, No. 2, (2019) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C43

X dan Y, dimana variasi dari X akan diiringi pula oleh variasi 1) Uji Determinasi
dari Y. Uji Determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar
Analisis linier berganda adalah di mana variabel terikatnya pengaruh variabel independen yaitu faktor-faktor yang
(Y) dihubungkan atau dijelaskan lebih dari satu variabel, mempengaruhi RTH (X1,X2,...,Xn) terhadap variabel
mungkin dua, tiga, dan seterusnya variabel bebas (X1, X2, X3, dependen dalam hal ini Ketersediaan RTH (Y).
..., Xn) namun masih menunjukkan diagram hubungan yang 2) Uji Statistik F
linear [10]. Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
Analisis regresi digunakan untuk membuat model pendugaan independent secara simultan terhadap variabel dependen.
terhadap nilai suatu parameter dari parameter-parameter lain Dimana jika nilai Sig.< 0,05, maka hipotesis diterima atau
yang diamati. Analisis regresi dilakukan dengan menggunakan variabel independen (X1,X2,...,Xn) secara simultan/bersama-
perangkat lunak Wolfarm Mathematica 9.0. Persamaan (model) sama berpengaruh terhadap variabel dependen (Y). Jika nilai
yang digunakan adalah : Sig.> 0,05, maka hipotesis ditolak atau variabel independen
(X1,X2,...,Xn) secara simultan/bersama-sama tidak
Y=A0+A1 X1+………. + AnXn (1) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) dengan kata lain
Keterangan : perubahan yang terjadi pada variabel dependen tidak dapat
Y= ketersediaan RTH (ha) dijelaskan oleh perubahan variabel independen, dimana tingkat
X= faktor-faktor yang mempengaruhi signifikansi yang digunakan yaitu 5%.
A= Koefisien Variabel 3) Uji Keterkaitan
Proses merumuskan katerkaitan faktor-faktor yang Dalam menguji keterkaitan disini dilakuka dengan melihat
mempengaruhi ketersediaan RTH di Kota Madiun koefisien beta. Koefisien beta digunakan untuk mengetahui
menggunakan teknik analisis regresi linear berganda, dengan kekuatan masing-masing variabel independen dalam
masukan atau input yang digunakan adalah seluruh faktor- menentukan variabel dependen. Tujuan dari ji keterkaitan ini
faktor yang didapatkan dari hasil analisis delphi yang dianggap adalah untuk menemukan variabel independen manakan yang
mempengaruhi ketersediaan RTH di Kota Madiun. Alat bantu memiliki pengaruh dominan atau terbesar terhadap variabel
yang digunakan untuk analisa ini yaitu menggunakan Microsoft dependen. Namum jika variabel-variabel independen yang
Excel 2016 dan Wolfarm Research Mathematica 9.0.1. diteliti menggunakan satuan yang berbeda-beda, penggunaan
Microsoft Excel 2016 merupakan aplikasi untuk mengolah koefisien regresi dapat berakibat bias pada kesimpulan yang
data secara otomatis yang dapat berupa perhitungan dasar, diambil. Maka dari itu satuan koefisien regresi tersebut harus
rumus, pemakaian fungsi-fungsi, pengolahan data dan tabel, distandarisasi. Koefisien regresi yang distandarisasi ditunjukan
pembuatan grafik dan menajemen data. Di dalam penelitian ini dengan nilai beta.
Microsoft Excel 2016 digunakan untuk membuat tabel hasil Setelah dilakukan beberapa uji diatas maka dapat dijelaskan
dari survei dan analisis delphi. Berikut contoh tabel yang akan bagaimana dan seberapa besar pengaruh setiap faktor terhadap
digunakan. ketersediaan RTH di Kota Madiun.
Tabel 1.
Contoh tabel di Microsoft Excel 2016 III. HASIL DAN PEMBAHASAN
No Kelurahan Vx1 Vx2 Vx... Vy A. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
1 A - - - - ketersediaan RTH di Kota Madiun
2 B - - - -
3 C - - - - Untuk mendapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi
ketersediaan RTH di Kota Madiun digunakan teknik analisis
Keterangan : delphi. Analisis delphi merupakan suatu usaha untuk
Kelurahan : Nama Kelurahan memperoleh consensus group yang dilakukan secara kontinu,
Vx1 : Variabel bebas (1) sehingga didapatkan kesamaan opini dari setiap responden.
Vx2 : Variabel bebas (2) Untuk memperoleh responden dalam analisis delphi, terlebih
Vx... : Variabel bebas selanjutnya (3 dst) dahulu dilakukan pemetaan stakeholders kunci sebelum
Vy : Variabel Terikat melakukan analisis ini. Responden didapatkan dari hasil
Setelah informasi telah dimasukkan ke dalam tabel di analisis stakeholder, dimana peneliti memberikan penilaian
Microsoft Excel 2016, tahap selanjtnya adalah melakukan berdasarkan tingkat kepentingan, tingkat pengaruh, dan tingkat
analisis regresi linear berganda menggunakan Wolfarm dampak terhadap penelitian. Responden yang dipilih
Research Mathematica 9.0.1 untuk mengetahui model merupakan responden yang memiliki hubungan, kapasitas, dan
persamaan dari kasus penelitian ini. pengetahuan tentang RTH perkotaan. Selanjutnya, responden
Setelah didapatkan model matematika dari keterkaitan faktor yang telah dipilih berperan untuk menentukan faktor apa saja
yang mempengaruhi ketersediaan RTH, maka dilakukan yang mempengaruhi ketersediaan RTH di Kota Madiun.
pengujian terhadap model yang telah dihasilkan. Ada 3 jenis Responden analisis Delphi dalam penelitian ini dapat dilihat
pengujian yang akan dilakukan yaitu uji determinasi, uji pada tabel berikut.
statistik F, dan, uji keter kaitan. Penjelasan dari masing-masing
pengujian adalah sebagai berikut :
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 8, No. 2, (2019) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C44

Tabel 2. 2) Iterasi Analisis Dhelpi tahap I


Responden Analisis Delphi Pada tahap selanjutnya dilakukan pengembangan kuesioner
Nama
Responden
Instansi Jabatan setelah didapatkan hasil eksplorasi analisis Delphi. Faktor yang
Dyah Yuni BAPPEDA Kasubid Perencanaan Umum belum mencapai konsensus pada tahap eksplorasi sebelumnya
Lestari Kota Madiun Tata Ruang dan Lingkungan dijadikan basis dalam peenyusunan kuesioner wawancara di
Hidup tahap iterasi. Kuesioner wawancara Delphi pada tahap iterasi
Dini Patiyanti Dinas Perumahan dan Staff Pertamanan
Kawasan Permukiman ini pada dasarnya sama dengan kuesioner tahap I. Namun,
Ibu Feti Dinas Lingkungan Kabid Pencegahan variabel yang ditanyakan merupakan faktor yang belum
Hidup Pencemaran Lingkungan mencapai konsensus.
Dwi Setyo Dinas PU dan Tata Kabid Tata Kota
Nugroho Ruang Responden yang ditanyakan pada tahap iterasi sama dengan
responden pada tahap sebelumnya. Pada tahap ini, diperlukan
1) Eksplorasi Analisis Dhelpi tahap I penggalian pendapat responden terhadap faktor-faktor yang
Hasil eksplorasi pendapat masing-masing responden dalam belum mencapai konsensus. Untuk hasil iterasi pendapat
menentukan faktor yang mempengaruhi dapat dilihat pada responden secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut.
lampiran, sedangkan hasil eksplorasi pendapat responden dapat
Tabel 4.
dilihat pada tabel. Hasil Iterasi analisis Dhelpi tahap I
Tabel 3. Responden
No Faktor
Hasil Eksplorasi Analisis Delphi tahap I R1 R2 R3 R4
Responden Tingkat konversi lahan TS TS TS TS
No Faktor Presentase pembangunan lahan
R1 R2 R3 R4
1 Permukiman S S S S 1 kosong menjadi lahan terbangun
Adanya perkembangan luas lahan untuk mengakibatkan lahan untuk RTH
permukiman memberikan pengaruh semakin berkurang.
terhadap ketersediaan RTH perkotaan. Kepadatan Bangunan S S S S
2 Perdagangan dan Jasa S S S S Luasan daerah terbangun di suatu
Adanya perkembangan luas lahan umtuk 2 wilayah dengan intensitas yang
perdagangan dan jasa memberikan cukup tinggi menjadi penyebab
pengaruh terhadap ketersediaan RTH kurang tersedianya RTH.
perkotaan
3 Industri S S S S Hasil analisis Delphi yang tertera diatas yang telah mencapai
Adanya perkembangan luas lahan untuk konsensus tersebut merupakan faktor yang mempengaruhi
industri memberikan pengaruh terhadap ketersediaan RTH di Kota Madiun. Pada tahap selanjutnya,
ketersediaan RTH perkotaan
4 Fasilitas Umum S S S S faktor-faktor tersebut digunakan untuk merumuskan
Adanya perkembangan luas lahan untuk keterkaitan faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan
fasilitas umum memberikan pengaruh RTH di Kota Madiun. Adapun faktor yang dihasilkan dari
terhadap ketersediaan RTH perkotaan
5 Perkantoran S S S S analisis ini yaitu permukiman, perdagangan dan jasa, industri,
Adanya perkembangan luas lahan untuk fasilitas umum, perkantoran, milik pemerintah, kepadatan
perkantoran memberikan pengaruh terhadap bangunan dan harga lahan.
ketersediaan RTH perkotaan
6 Milik Masyarakat TS TS TS TS B. Merumuskan keterkaitan faktor-faktor yang mempengaruhi
Banyaknya luasan lahan yang dimiliki oleh ketersediaan RTH di Kota Madiun
masyarakat mengakibatkan kurangnya RTH
di perkotaan Untuk mengetahui keterkaitan faktor-faktor yang
7 Milik Pemerintah S S S S mempengaruhi ketersediaan RTH di Kota Madiun, maka
Luasan lahan yang dimiliki pemerintah
memberikan pengaruh terhadap digunakan uji statistik regresi linear berganda. Uji statistik
ketersediaan RTH perkotaan regresi linear berganda digunakan untuk menguji tingkat atau
8 Tingkat konversi lahan TS TS S TS seberapa besar pengaruh lebih dari dua variabel melalui
Presentase pembangunan lahan kosong
menjadi lahan terbangun mengakibatkan
regresinya.
lahan untuk RTH semakin berkurang. Dari hasil analisis sebelumnya didapatkan 8 faktor yang
9 Kepadatan Bangunan TS S S S dianggap mempengaruhi ketersediaan RTH di Kota Madiun.
Luasan daerah terbangun di suatu wilayah
dengan intensitas yang cukup tinggi
Kemudian faktor-faktor tersebut digunakan sebagai variabel
menjadi penyebab kurang tersedianya RTH. independent (bebas) pada tahap ini. Sehingga faktor tersebut
10 Harga Lahan S S S S secara data statistik dapat diketahui bagaimana pengaruhnya
Tingginya harga lahan pada pusat kota terhadap ketersediaan RTH di Kota Madiun. Variabel
menyebabkan sulit untuk menyediakan
RTH di pusat kota. independent (bebas) yang dipakai yaitu permukiman,
Keterangan: perdagangan dan jasa, industri, fasilitas umu, perkantoran,
S: Setuju milik pemerintah, kepadatan bangunan, dan harga lahan. Serta
TS: Tidak Setuju adapun variabel dependent (tak bebas) yaitu Ketersediaan
as : Butuh Iterasi
R1: Dyah Yuni Lestari (BAPPEDA Kota Madiun) Ruang Terbuka Hijau.
R2: Dini Patiyanti (Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman) Analisa regresi berganda dibagi menjadi dua tahap. Berikut
R3: Ibu Feti (Dinas Lingkungan Hidup) penjelasannya
R4: Dwi Setyo Nugroho (Dinas PU dan Tata Ruang)
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 8, No. 2, (2019) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C45

1) Tahap I diketahui bagaimana konstribusi faktor yang mempengaruhi


Hasil persamaan pada tahap pertama analisis regresi Ketersediaan RTH di Kota Madiun. Adapun penjelasannya
berganda yaitu : adalah sebagai berikut :
“Y= 33.9728 - 0.243033 X1 - 3.8276 X2 - 1.11464 X3 +  Industri
0.295121 X4 + 0.0120191 X5 + 0.178985 X6 + 2.07746 X7 - Memiliki nilai koefisien 1.08372 dan bersifat negatif (-)
3.08876x10-6 X8” artinya semakin bertambah industri maka ketersediaan RTH
Keterangan : semakin berkurang. Sesuai dengan keadaan saat ini dan data
Y = Ketersediaan RTH statistik yang telah dianalisis, perkembangan luasan industri
X1 = Permukiman memberikan pengaruh berkurangnya RTH di Kota Madiun.
X2 = Perdagangan dan Jasa Berdasarkan data, setiap pertambahan luasan industri sebesar 1
X3 = Industri ha mengakibatkan luasan RTH berkurang sebesar 1,08 ha.
X4 = Fasilitas Umum  Perkantoran
X5 = Perkantoran Memiliki nilai koefisien 1.03583 dan bersifat positif (+)
X6 = Tanah Milik Pemerintah artinya semakin bertambah luasan perkantoran maka
X7 = Kepadatan Bangunan ketersediaan RTH semakin bertambah. Sesuai dengan keadaan
X8 = Harga Lahan saat ini dan data statistik yang telah dianalisis, perkembangan
Setelah itu diperlukan Uji Anova untuk mengetahui variabel luasan perkantoran memberikan pengaruh terhadap
independen yang memiliki pengaruh terhadap variabel ketersediaan RTH di Kota Madiun. Berdasarkan data, setiap
dependen dengan cara melihat tabel Anova untuk mereduksi pertambahan luasan perkantoran sebesar 1 ha mengakibatkan
variabel yang kurang berpengaruh atau kurang valid. Variabel luasan RTH bertambah sebesar 1,03 ha.
yang memiliki P-value ≤ 0,05 adalah variabel yang  Fasilitas Umum
berpengaruh, dan kemudian akan dijadikan pada input proses Memiliki nilai koefisien 0.958417 dan bersifat positif (+)
selanjutnya. Nilai P-Value ≤ 0,05 memiliki arti bahwa data artinya semakin bertambah luasan fasilitas umum maka
variabel tersebut memiliki tingkat error data kurang dari atau ketersediaan RTH semakin bertambah. Sesuai dengan keadaan
sama dengan 5%, sehingga variabel independen dianggap 95% saat ini dan data statistik yang telah dianalisis, bahwa
memiliki hubungan yang kuat dengan variabel dependen. perkembangan luasan fasilitas umum memberikan pengaruh
Berikut adalah tabel anova dari persamaan diatas : terhadap ketersediaan RTH di Kota Madiun. Berdasarkan data
Tabel 5. yang dianalisis, setiap pertambahan luasan perkantoran sebesar
Tabel Uji Anova 1 ha mengakibatkan luasan RTH bertambah sebesar 0,96 ha.
Fungsi RTH DF SS MS F-Statistic P-Value  Tanah Milik Pemerintah
Perkarangan 1 69.2609 69.2609 0.675514 0.42189 Memiliki nilai koefisien 0.0518727 dan bersifat positif (+)
Perdagangan 1 2.01472 2.01472 0.0196499 0.89007
artinya semakin banyak luasan tanah milik pemerintah maka
Industri 1 454.948 454.948 4.43719 0.04945
Fasum 1 442.89 442.89 4.31959 0.05225
ketersediaan RTH semakin bertambah. Sesuai dengan keadaan
Perkantoran 1 4483.35 4483.35 43.727 3.29x10-6 saat ini dan data statistik yang telah dianalisis, bahwa luasan
Kepadatan 1 81.2878 81.2878 0.792815 0.38499 tanah milik pemerintah memberikan pengaruh terhadap
Pemerintah 1 943.506 943.506 9.20219 0.00714 tersedianya RTH di Kota Madiun. Berdasarkan data yang
Nilai 1 56.3915 56.3915 0.549997 0.46788 dianalisis, setiap adanya luasan tanah yang dimiliki pemerintah
Error 18 1845.55 102.531 sebesar 1 ha memberikan konstribusi luasan RTH Publik
Total 26 8379.21
sebesar 0,05 ha.
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa variabel Setelah didapatkan model matematika dari keterkaitan faktor
independen yang memiliki P-value ≤ 0,05 adalah Industri, yang mempengaruhi ketersediaan RTH, maka dilakukan
Fasilitas umum, Perkantoran, dan Hak Milik Pemerintah. Maka pengujian terhadap model yang telah dihasilkan. Ada 3 jenis
dari sebelumnya 8 variabel independen, diseleksi menjadi 4 pengujian yang akan dilakukan yaitu uji determinasi, uji
variabel yang akan digunakan untuk tahap selanjutnya. statistik F, dan, uji keterkaitan. Penjelasan dari masing-masing
2) Tahap II pengujian adalah sebagai berikut :
Pada tahap kedua, didapatkan hasil akhir persamaan analisis 1) Uji Determinasi (R2)
regresi berganda. Adapun persamaannya sebagai berikut : Selanjutnya melakukan uji determinasi (R2) untuk
“Y= 5.71284 + 0.958417 X4 - 1.08372 X3 + 0.0518727 X6 + mengetahui besar pengaruh variabel bebas terhadap
1.03583 X5” ketersediaan RTH. Setelah dilakukan Uji Determinasi (R2),
Keterangan : persamaan regresi diatas mempunyai nilai koefisien
Y = Ketersediaan RTH determinasi (R2) sebesar 63,88% yang artinya variabel Industri,
X3 = Industri Fasilitas Umum, Perkantoran, dan Tanah Milik Pemerintah
X4 = Fasilitas Umum mempengaruhi ketersediaan RTH sebesar 63,88%, sedangkan
X5 = Perkantoran sisanya 36,12% dipengaruhi oleh variabel lain selain variabel
X6 = Tanah Milik Pemerintah diatas.
Berdasarkan persamaan regresi tersebut maka dapat 2) Uji Statistik F
Berdasarkan Uji Statistik F terhadap model dapat
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 8, No. 2, (2019) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C46

disimpulkan bahwa nilai Sig. < 0,05, artinya model dapat Keterangan :
menjelaskan hubungan antara variabel independen dengan Y = Ketersediaan RTH
variabel dependen. X3 = Industri
3) Uji Keterkaitan X4 = Fasilitas Umum
Uji keterkaitan dapat dilakukan dengan mengunakan X5 = Perkantoran
koefisien beta. Koefisien ini digunakan untuk mengetahui X6 = Tanah Milik Pemerintah
kekuatan masing-masing variabel independen dalam Faktor-faktor tersebut mempunyai pengaruh sebesar 63,88%
menentukan variabel dependen. Tujuan dari uji koefisien beta terhadap ketersediaan RTH. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh
ini adalah untuk menemukan variabel independen mana yang faktor lain selain faktor yang digunakan dalam penelitian ini.
memiliki pengaruh dominan atau terbesar terhadap variabel Faktor yang memiliki pengaruh paling besar terhadap
dependen. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan ketersediaan RTH di Kota Madiun yaitu perkantoran.
dengan SPSS 24.0 jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Sedangkan faktor yang pengaruhnya paling kecil yaitu tanah
Tabel 6. milik pemerintah.
Pengujian koefisien beta Adapun Rekomendasi yang perlu dilakukan guna dapat
Variabel Koefisien beta yang sudah distandarisasi menambah ketersediaan RTH di Kota Madiun antara lain :
Perkantoran 0,614 1. Memanfaatkan kawasan perkantoran untuk penambahan
Industri -0,287 RTH berupa taman kecil dan jalur hijau jalan. Hal ini dapat
Fasilitas Umum 0,219 menciptakan lingungan kerja yang nyaman.
Milik Pemerintah 0,188
2. Mengendalikan perkembangan lahan industri di kota Madiun
Dari tabel diatas maka dapat dilihat keterkaitan faktor yang dan Menerapkan kebijakan pada pelaku industri untuk
mempengaruhi RTH secara keseluruhan yaitu : membuat RTH dari lahan yang dimilikinya. Besaran luas
a. Perkantoran, adanya perkembangan lahan untuk perkantoran RTH bergantung dari luas lahan yang dimiliki. RTH ini bisa
mempengaruhi ketersediaan RTH sebesar 61% berupa taman kecil dan jalur hijau jalan.
b. Industri, adanya perkembangan lahan untuk industri 3. Jika ada penambahan fasilitas umum diharuskan sesuai
mempengaruhi ketersediaan RTH sebesar 28% dengan yang diperlukan tiap kelurahan dan disertai dengan
c. Fasilitas Umum, adanya perkembangan lahan untuk fasilitas pembangunan RTH di sekitarnya. Agar ketersediaan RTH
umum mempengaruhi ketersediaan RTH sebesar 21% tetap terjaga atau justru dapat bertambah.
d. Milik Pemerintah, Banyaknya lahan yang dimiliki 4. Memanfaatkan lahan kosong yang dimiliki pemerintah untuk
pemerintah mempengaruhi ketersediaan RTH sebesar 18% pembangunan RTH dan memfokuskan pembangunan pada
Maka dapat disimpulkan bahwa faktor yang memiliki RTH agar dapat menciptakan kawasan perkotaan yang
pengaruh paling besar terhadap ketersediaan RTH di Kota nyaman.
Madiun yaitu perkantoran. Sedangkan faktor yang pengaruhnya
paling kecil yaitu tanah milik pemerintah. DAFTAR PUSTAKA
[1] BPS Kota Madiun, “Kota Madiun Dalam Angka 2018,” Madiun, 2018.
[2] R. Dwihatmojo, Pemanfaatan Citra Quickbird Untuk Identifikasi Ruang
IV. KESIMPULAN/RINGKASAN
Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan (Studi Kasus Kecamatan Serpong,
Berdasarkan wawancara para stakeholder yang berkaitan Kota Tangeran Selatan). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,
dengan RTH di Kota Madiun, faktor yang mempengaruhi 2013.
[3] BAPPEDA Kota Madiun, “Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Madiun
ketersediaan RTH di kota madiun yaitu jenis penggunaan lahan 2010-2030.” Madiun, 2010.
permukiman, perdagangan dan jasa, industri, fasilitas umum, [4] Pemerintah Republik Indonesia, “Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
perkantoran, tanah milik pemerintah, kepadatan bangunan, dan No. 5 Tahun 2008.” 2008.
[5] S. D. Kurnia, “Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kurangnya
harga lahan. Sedangkan variabel tanah milik masyarakat dan Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik di Kota Depok,”
tingkat konversi lahan tidak mempengaruhi RTH. Universitas Indonesia, 2013.
Dari faktor-faktor yang telah diperoleh kemudian dianalisis [6] M. Miranti, S. Sundarso, and H. Purnaweni, “Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Implementasi Kebijakan Ruang Terbuka Hijau di
lagi berdasarkan data statistik untuk menghasilkan persamaan Kabupaten Rembang,” J. Public Policy Manag. Rev., vol. 4, no. 2, 2015.
regresi yang menunjukan pengaruh faktor-faktor tersebut [7] E. F. Rini, H. Sulistyarso, and A. Pamungkas, “Factors Influencing The
terhadap ketersediaan RTH di Kota Madiun. Berdasarkan data Avaibility Of Green Open Space in East Surabaya,” Archit.
Environtment, vol. 13, no. 1, pp. 75–92, 2014.
statistik, faktor yang memiliki pengaruh terhadap ketersediaan [8] Q. Fattah, “Analisis Keberadaan Ruang Terbuka Hijau (Green Open
RTH pubik di Kota Madiun yaitu Industri, Fasilitas Umum, Space) Dalam Upaya Mendukung Kota Medan Sebagai Kota
Perkantoran dan Tanah Milik Pemerintah. Hal ini karena faktor- Metropolitan,” Universitas Sumatera Utara, 2008.
[9] M. Abdurahman, Dasar-Dasar Metode Statistika untuk Penelitian.
faktor tersebut memiliki P-value ≤ 0,05. Sedangkan variabel Bandung: CV Pustaka Setia, 2011.
sisanya terseleksi karena dianggap kurang berpengaruh atau [10] M. I. Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT.
memiliki data yang kurang valid. Adapun persamaan yang Bumi Aksara, 2008.
dihasilkan yaitu:
“Y= 5.71284 + 0.958417 X4 - 1.08372 X3 + 0.0518727 X6 +
1.03583 X5”

Anda mungkin juga menyukai