*)
Biomedical Engineering Magister Program, Faculty Of Science and Technology, University Of
Airlangga, Surabaya 60115, Indonesia
wahyu.intan.pertiwi-2019@fst.ac.id
**)
NIM. 081925053002
Abstrak
Prevalensi stroke di Indonesia ditemukan sebesar 8,3 per 1.000 penduduk, dan yang telah didiagnosis
oleh tenaga medis adalah 6 per 1.000 penduduk. Hal ini menunjukkan sekitar 72,3% kasus stroke di
masyarakat telah didiagnosis oleh tenaga kesehatan (Departemen Kesehatan Republik
Indonesia/Depkes RI, 2007). Standart diagnosis AIS adalah dengan nanoimaging yaitu pemindaian
CT Scan dan MRI. Namun kendala dari 2 pemeriksaan tersebut adalah ketersediaan alat serta
lamanya waktu sampai dihasilkan laporan analisis. Electroencephalography (EEG) sebagai standard
diagnosis epilepsi yang mampu merekam aktivitas kelistrikan otak. Penelitian ini mencoba untuk
menganalisis sinyal EEG secara otomatis berdasarkan set data pelatihan dari pasien normal dan pasien
dengan stroke iskemik akut dengan menggunakan pemrosesan sinyal digital seperti transformasi
dengan algoritma Extreme Learning Machine (ELM). Dalam penelitian ini menggunakan Delta Alpha
Ratio (DAR), Delta Theta Alpha Ratio (DTABR) dan nilai Brain Symmetry Index (BSI) sebagai skor
fitur input ELM yang diperoleh dengan transformasi Wavelet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
data yang diolah dari 47 pasien untuk training dan 19 pasien untuk testing dengan jumlah hidden
neurons 5 (5,10,50,100,200) merupakan yang tertinggi dengan akurasi training scbesar 80.00% dan
akurasi testing sebesar 89.47% serta waktu testing tercepat yaitu 0.063 detik. mendekati standar acuan
untuk diagnosis Stroke Iskemik Akut.
Keyword Stroke Iskemik Akut, EEG, Wavelet, DAR,DTABR, BSI, Fitur ELM
dikendalikan oleh area otak yang rusak
PENDAHULUAN tidak dapat berfungsi dengan baik.
World Health Organization (WHO)
mendefinisikan stroke sebagai gangguan
fungsional otak fokal maupun global akibat Stroke adalah keadaan darurat medis
terganggunya aliran peredaran darah otak yang karena sel otak dapat mati hanya dalam
berlangsung lebih dari 24 jam atau dapat hitungan menit. Penanganan yang cepat
menyebabkan kematian (The Royal College of dapat meminimalkan kerusakan otak dan
Physicians, 2012). Stroke merupakan kemungkinan munculnya komplikasi.
penyebab kematian ketiga terbesar di dunia Stroke iskemik adalah jenis stroke yang
dengan angka kejadian lebih dari 5,1 juta. terjadi ketika pembuluh darah yang
Pada tahun 2020 diperkirakan 7,6 juta orang
menyuplai darah ke area otak terhalang
akan meninggal karena stroke (Junaidi, 2011).
oleh bekuan darah. Stroke iskemik
Menurut penelitian epidemiologi stroke
regional Asia Timur seperti Cina, Taiwan, dan bertanggung jawab atas 87 persen dari
Hongkong selama tahun 1984-2004, total kasus stroke. Bekuan darah sering
ditemukan kasus baru yaitu sebanyak 4995 diakibatkan oleh aterosklerosis, yang
kasus. Pada tahun 2005, dilaporkan prevalensi merupakan penumpukan timbunan lemak
stroke di kawasan Asia Tenggara seperti di lapisan dalam pembuluh darah.
Singapura sebanyak 4,05% penduduk, Sebagian dari timbunan lemak ini bisa
sedangkan di Thailand sebanyak 690 per lepas dan memblokir aliran darah di otak
100.000 penduduk (Kementrian Kesehatan Anda. Konsepnya mirip dengan serangan
Republik Indonesia/Kemenkes RI, 2013). jantung, di mana gumpalan darah
Prevalensi stroke di Indonesia ditemukan
menghalangi aliran darah ke sebagian
sebesar 8,3 per 1.000 penduduk, dan yang
jantung Anda. Stroke iskemik bisa bersifat
telah didiagnosis oleh tenaga medis adalah 6
per 1.000 penduduk. Hal ini menunjukkan embolik, yang berarti bekuan darah berasal
sekitar 72,3% kasus stroke di masyarakat telah dari bagian lain di tubuh Anda dan
didiagnosis oleh tenaga kesehatan kemudian berpindah menuju ke otak
(Departemen Kesehatan Republik biasanya dari jantung dan arteri besar di
Indonesia/Depkes RI, 2007). Terdapat dua dada bagian atas dan leher. Diperkirakan
jenis stroke yaitu stroke perdarahan atau stroke 15 persen kasus stroke embolik disebabkan
hemoragik dan stroke non perdarahan disebut oleh kondisi yang disebut fibrilasi atrium,
stroke iskemik. Pada negara berkembang sebuah kondisi yang membuat jantung
seperti di kawasan Asia, insiden stroke
Anda berdetak tidak teratur. Ini
hemoragik sebesar 30% sedangkan stroke
menciptakan kondisi di mana gumpalan
iskemik sebesar 70% (Junaidi, 2011).
bisa terbentuk di jantung, terlepas, dan
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika berjalan ke otak.
pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang
akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau Electroencephalography (EEG)
pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). adalah suatu alat yang mempelajari
Tanpa darah, otak tidak akan mendapatkan gambar dari rekaman aktivitas listrik di
asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada otak, termasuk teknik perekaman EEG dan
sebagian area otak akan mati. Ketika sebagian interpretasinya. Pemeriksaan EEG adalah
area otak mati, bagian tubuh yang tes yang mendeteksi aktivitas listrik di
otak, dengan menggunakan cakram logam
kecil (elektroda) yang dilekatkan pada keberadaan Computed Tomography
kulit kepala. Perlu diketahui bahwa sel-sel Scan (CT scan)atau Magnetic Resonance
otak berkomunikasi melalui impuls listrik Imaging (MRI) namun memiliki keunggulan
dan aktif setiap saat, bahkan ketika sedang dari segi biaya operasional yang lebih rendah.
Berdasarkan karakteristik yang ditunjukkan
tidur. Aktivitas ini kemudian ditampilkan
stroke iskemik akut pada sinyal EEG, yaitu
sebagai garis bergelombang pada rekaman
munculnya gelombang lambat dan asimetri
EEG. Pemeriksaan EEG adalah salah satu gelombang pada hemisfer, penelitian ini
tes diagnostik utama untuk epilepsi. menggunakan nilai Delta/Alpha Ratio (DAR),
Pemeriksaan ini juga dapat berperan dalam (Delta+Theta)/(Alpha+Beta) Ratio (DTABR)
mendiagnosis gangguan otak lainnya. dan Brain Symmetry Index (BSI) sebagai nilai
Mendapatkan rekaman EEG yang baik dan fitur masukan ELM yang diperoleh dengan
benar adalah salah satu dari tujuan utama transformasi Wavelet.
dari pemeriksaan EEG, selain interpretasi
ELM adalah metode yang bekerja
yang benar. dengan konsep single hidden layer feed
EEG dan Continuous EEG (CEEG)
forward networks (SLFNs), metode ini
telah banyak dikembangkan untuk mendeteksi
diciptakan untuk mengatasi kelemahan
serebral iskemik akut selama operasi arteri
metode jaringan syaraf tiruan feedforward
karotid. Kenneth G. Jordan (Jordan, 2004)
lebih-lebih pada proses learning speed. ELM
mengemukakan bahwa elektroensefalografi
baik digunakan untuk mengatasi masalah
dapat membantu mengkonfirmasi atau
peramalan dengan waktu pelatihan cepat,
mendeteksi adanya stroke iskemik akut yang
mudah untuk diaplikasikan pada masalah
ditunjukkan dengan adanya perlambatan
kompleks dan diterapkan pada kehidupan
gelombang pada spektra sinyal
nyata (Huang et al. 2006). Berdasarkan
elektroensefalogram (EEG) (muncul aktivitas
kelebihan yang dimiliki oleh ELM
sinyal delta) dan berkurangnya volume
mengukur performa kecepatan waktu
serebral. EEG berubah bila terdapat penurunan
komputasi dan seberapa akurat hasil yang
aliran darah di otak, seperti berkurang atau
didapatkan pada metode ELM. Nilai
hilangnya frekuensi cepat (beta dan alfa,
keakuratan akan dihitung dengan
kadang-kadang termasuk spindle sleep) serta
menggunakan Root Mean Square Error
muncul perlambatan gelombang (theta dan
(RMSE).
delta). Iskemia dapat terlihat pada fase reversal
EEG meskipun pencitraan anatomi seperti BAHAN DAN METODE
MRI tetap dalam keadaan normal. Saat aliran
darah di otak menurun, terjadi perlambataan a. Penyajian Data
frekuensi di bagian otak yang mengalami
Data dari Stroke Iskemik Akut (SIA)
kematian neuronal (infark). Kemampuan EEG
yang diperoleh dari Rumah Sakit Pusat Otak
untuk mendeteksi iskemia pada tahap awal
Nasional Jakartadari total pasien yang
dengan prosedur yang dilakukan secara
berjumlah 59 data pasien berdasarkan tingkat
kontinyu adalah dasar untuk memantau EEG
keparahan stroke adalah sebagai berikut :
pada pasien berisiko tinggi untuk iskemia
1. Normal (NIHSS = 0) = 30
(Hirsch & Brenner, 2010). Elektroensefalograf
2. Mild (NIHSSS < 4) = 8
atau elektroensefalograf yang dilakukan secara
3. Moderate (NIHSS 4-15) = 16
kontinyumerupakan alat neurodiagnostik
4. Severe (NIHSS > 15) = 5
paling sensitif untuk mendeteksi iskemia
serebral akut (Jordan, 2004), meskipun sampai
b. Kriteria Inklusi
saat ini dinyatakan belum dapat menggantikan
Pasien stroke iskemik akut ( onset Perangkat lunak yang digunakan untuk analisis
maksimal 72 jam) data adalah pemograman interaktif untuk
Usia 40-75 tahun komputasi ilmiah.
Mau dan mampu memberi informed
f. Metode
consent dan berpartisipasi
Pasien menjalani pemeriksaan Brain 1. Segmentasi atau Pemotongan Data
CT SCAN non kontras dan EEG
dalam onset 72 jam mengalami stroke Data mentah berisi 30 menit perckaman
iskemik dengan 32 channel sesuai prosedur standar
penyakit epilepsi. Karena besarnya data, muka
c. Kriteria Eksklusi disederhanakan dan dipotong menjadi 3 menit
Transient ischemic attacks di awal saja (mata tertutup) untuk pengolahan.
Kejang saat onset masuk ke RS atau Perlu dibuktikan apakah pengambilan datn
adanya riwayat kejang sclama 3 menit atau 180 detik.
Stroke like syndrome (tumor
berdarah, subdural hematoma) Data mentah berisi 30 menit perckaman
dengan 32 channel sesuai prosedur standar
Demam karena penyakit infeksi
penyakit epilepsi. Karena besarnya data, muka
Penyakit artritis rematoid, SLE
disederhanakan dan dipotong menjadi 3 menit
(eritematosis lupus sistemik)
di awal saja (mata terbuka) untuk pengolahan.
Kanker, gagal ginjal, sirosis hepatis,
Perlu dibuktikan apakah pengambilan datn
infark miokard, unstable/stable
sclama 3 menit atau 180 detik.
angina, PAD (perifer arterial disease)
2. EEG sinyal dalam Format Data Eropa (.edf)
d. Prosedur Operasional Standar
menggunakan skrip Matlab (edfread), lalu
1. Perangkat EEG : BioLogic 256 Hz dan 512 disaring menjadi gelombang 4-sub
Hz, Natus 512 Hz berdasarkan rentang frekuensi (alpha, beta,
theta dan delta) menggunakan kepadatan
2. Total rekaman EEG selama 30 menit spektral daya. Daya spektral untuk setiap
elektroda dilakukan menggunakan Discrete
3. Prosedur mengacu pada standard perekaman
Wavelet Transform (DWT) untuk
penyakit epilepsi :
menguraikan sinyal EEG ke dalam gelombang
a. 3 menit mata tertutup 4-sub (alfa, beta delta, dan theta) untuk
menghitung DAR dan DTABR. Delta, theta,
b. 3 menit mata terbuka alpha dan beta's spectral. Sinyal harus
dilewatkan dalam dua filtrasi DWT, the filter
c. 3 menit mata tertutup low pass dan filter high pas sehingga
d. 3 menit fotik, yaitu dengan pemberian frekuensi- sinyal dapat dianalisis. Analisis
stimulus cahaya yang berkedip (5 Hz, 10 frekuensi Komponen dilakukan dengan
Hz, 15 Hz, 20 Hz, 25 Hz, 30 Hz, 25 Hz, 20 menggunakan hasil resolusi setelah sinyal
Hz, 15 Hz, 10 Hz, 5 Hz) masing-masing melewati penyaringan tersebut dimana
frekuensi kurang lebih selama 15 detik koefisien detail pada resolusi k dengan waktu.
Fisher, et al. (2016). Definition and Musuka, et al. (2015). Diagnosis and
Implications of the Preventable Stroke. management of acute ischemic stroke:
JAMA Neurology, 73(2), pp. 186-9. speed is critical. CMAJ : Canadian
Medical Association Journal, 187(12), pp.
HUANG, G. BIN, ZHU, Q.Y. & SIEW, C.K., 887–893.
2006. Extreme learning machine:
Theory and applications. O. N. Rahma, S. K. Wijaya, Prawito, and C.
Neurocomputing, 70 (1–3), pp.489–50. Badri, “Electroencephalogram analysis
with extreme learning machine as a
Ji Ye Chan, Sastra K. Wijaya, Prawito, supporting tool for classifying acute
and Osmalina N. Rahma. ischemic stroke severity,” Proc. - 2017
2019.ELM (extreme learning machine) Int. Semin. Sensor, Instrumentation,
method for detecting acute ischemic Meas. Metrol. Innov. Adv. Compet.
stroke using conventional and specific Nation, ISSIMM 2017, vol. 2017-
asymmetry BSI (brain symmetry index) January, pp. 180–186, 2017, doi:
features based on EEG signals, AIP 10.1109/ISSIMM.2017.8124287.
Conference Proceedings 2092, 020023