Anda di halaman 1dari 2

Adab-adab Bertamu

Adab Tamu
1. Bertamu di waktu yang tepat
Bukan waktu sholat, bukan tengah malam, dan situasi lainnya. Memberitahu sebelum bertamu.
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:

‫ فَلَا يَطْر ُق َأ ه ْلَه ُ لَي ْل ًا‬،َ ‫ل َأ حَد ُك ُ ِم الْغَي ْب َة‬


َ ‫ِإ ذ َا َأ طَا‬
"Jika salah seorang dari kalian pergi dalam waktu yang lama, maka janganlah ia mendatangi
keluarganya (secara mendadak) di malam hari". (HR. Bukhari no.5244).

2. Mengucap salam dan minta izin masuk rumah


Masuk mengucap salam dan tidak masuk tanpa seizin tuan rumah. Allah berfirman:

‫ن اٰم َنُو ْا ل َا ت َ ْدخ ُلُو ْا بُيُو ْت ًا غَيْر َ بُيُو ْتِك ُ ْم حَت ّٰى تَسْت َْأ نِسُو ْا و َتُس َل ِّمُو ْا عَل ٰٓى اَه ْلِهَاۗ ٰذلِك ُ ْم خَيْر ٌ َ ّلك ُ ْم لَع َ ّلك ُ ْم‬
َ ْ ‫﴿ ٰٓيا ُ َ ّيهَا ال َ ّذِي‬
)27 :24/‫ ﴾ ( الن ّور‬٢٧ َ‫تَذ َ َك ّر ُ ْون‬
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum
meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Demikian itu lebih baik bagimu agar
kamu mengambil pelajaran”. (An-Nur/24:27).

3. Tidak memaksa masuk & Meminta izin maksimal 3x


Jika kita tidak mendapat izin atau tidak melihat ada orang, maka jangan memaksa untuk masuk,
sesuai Firman Allah:

َ ْ ‫تجِدُوْا فِيْهَٓا اَحَدًا فَلَا ت َ ْدخ ُلُو ْه َا حَت ّٰى يُْؤذَنَ لَك ُ ْم و َا ِ ْن قِي‬
‫ل لَكُم ُ ا ْرجِعُو ْا فَا ْرجِعُو ْا ه ُو َ اَزْكٰى لَك ُ ْم‬ َ ‫﴿ فَا ِ ْن َل ّ ْم‬
)28 :24/‫ ﴾ ( الن ّور‬٢٨ ٌ ‫ۗو َالل ّٰه ُ بِمَا تَعْم َلُوْنَ عَلِي ْم‬
“Jika kamu tidak menemui seorang pun di dalamnya, janganlah masuk sebelum mendapat izin.
Jika dikatakan kepadamu, “Kembalilah,” (hendaklah) kamu kembali. Itu lebih suci bagimu. Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (An-Nur/24:28).

Rasulullah ‫ ﷺ‬mengajarkan kepada kita, bahwa batasan untuk meminta izin untuk
bertamu adalah tiga kali. Sebagaimana dalam sabda Rasulullah ‫ﷺ‬:

،‫ثلاث‬
ٌ ُ‫ الاستئذان‬:‫ قال رسول الله صلّى الله عليه و سلم‬:‫عن أبى موسى الاشعريّ رضي الله عمه قال‬
‫فان أذن لك و الا ّ فارجع‬
“Dari Abu Musa Al-Asy’ary radhiallahu’anhu, dia berkata: “Rasulullah ‫ ﷺ‬sallam bersabda, ‘Minta
izin masuk rumah itu tiga kali, jika diizinkan untuk kamu (masuklah) dan jika tidak maka
pulanglah!”. (HR. Bukhari dan Muslim).

4. Tidak berdiri di depan pintu


Hendaknya posisi berdiri tamu tidak di depan pintu dan menghadap ke dalam ruangan.
Poin ini juga berkaitan hak sang pemilik rumah untuk mempersiapkan dirinya dan rumahnya
dalam menerima tamu. Sehingga dalam posisi demikian, apa yang ada di dalam rumah tidak
langsung terlihat oleh tamu sebelum diizinkan oleh pemilik rumah. Sebagaimana amalan
Rasulullah ‫ ﷺ‬dari Abdullah bin Bisyr ia berkata,
‫كان رسول الله إذا أتى باب قوم لم يستقبل الباب من تلقاء و جهه و لكن ركنها الأيمن أو الأيسر و‬
‫يقول السلام عليكم السلام عليكم‬
“Rasulullah ‫ ﷺ‬apabila mendatangi pintu suatu kaum, beliau tidak menghadapkan wajahnya di
depan pintu, tetapi berada di sebelah kanan atau kirinya dan mengucapkan assalamu’alaikum…
assalamu’alaikum…”. (HR. Abu Dawud, shohih – lihat majalah Al-Furqon).

5. Memenuhi undangan tuan rumah


Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:

‫ِب‬
ْ ‫م َنْ د ُعِ ى َ فَل ْيُج‬
“Barangsiapa yang diundang maka datangilah!”. (HR. Abu Dawud dan Ahmad).

ُ َ ‫وَم َنْ ت َرَك َ ال َد ّعْـوَة َ فَق َ ْد ع َص َى الله َ وَر‬


ُ ‫سو ْلَه‬
“Barang siapa yang tidak memenuhi undangan maka ia telah bermaksiat kepada Allah dan Rasul-
Nya.” (HR. Bukhari).

6. Menyantap hidangan yang disiapkan


7. Menjaga aib rumah tuan rumah
8. Duduk di tempat yang dipersilakan
9. Tidak memperlama bertamu
10. Mendoakan dan berterimakasih

Adab Tuan Rumah


1. Memuliakan Tamu
Hendaknya seorang tuan rumah memuliakan tamu sebaik mungkin. Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :

ُ ‫ضيْف َه‬ ِ ‫ن ب ِالله ِ وَاْليَو ْ ِم اْلأ‬


َ ‫خر ِ فَل ْيُكْر ِ ْم‬ ُ ِ ‫م َنْ ك َانَ يُْؤم‬
“Barang siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan
tamunya”. (HR. Bukhari).

2. Menyiapkan hidangan dan minuman

3. Mempersilakan masuk dan duduk

4. Mengantarkan tamu ke pintu atau gerbang

Anda mungkin juga menyukai