ADAB BERTAMU
Disusun Oleh:
Ade Mulyawan
NIM. 20.0121.2407
SINGKAWANG
TAHUN 2022
Bertamu merupakan kegiatan yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Saling berkunjung di antara sanak keluarga, tetangga, maupun teman. Kegiatan ini dapat
memperkuat tali silaturahim dan juga membentuk hubungan yang baik dengan orang lain.
Islam sebagai agama yang sempurna tentunya telah mengatur mengenai perkara
bertamu ini. Terdapat adab-adab dalam bertamu yang mestinya diketahui oleh seorang
muslim agar saat bertamu mendapatkan pahala dari Allah ‘Azza wa jalla. Selain itu,
dengan mengetahui adab-adab dalam bertamu akan membuat tuan rumah yang dikunjungi
telah diajarkan dan juga dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
berikut ini:
Hendaknya seseorang yang hendak bertamu tidak datang pada saat larut malam
atau saat tuan rumah sedang beristirahat di malam hari, kecuali ada suatu hal yang
“Jika salah seorang dari kalian pergi dalam waktu yang lama, maka janganlah ia
Pada hadits di atas, Nabi melarang seorang suami datang ke rumahnya pada saat
malam hari secara mendadak setelah bepergian dalam waktu yang lama. Padahal
yang didatangi adalah rumahnya sendiri, apalagi jika seorang muslim berkunjung ke
rumah orang lain, maka sangat kurang baik jika ia bertamu pada saat tuan rumah
beristirahat.
علَى أ َ ْه ِل َها ذَ ِلكُ ْم َخي ٌْر لَكُ ْم ُ غي َْر بُيُو ِتكُ ْم َحتَّى ت َ ْست َأ ْ ِن
َ ُ سوا َوت
َ س ِل ُموا َ َيا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا ََل تَدْ ُخلُوا بُيُوتًا
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan
rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang
demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.” (QS. An-Nur: 27)
ُ اَلستئذان: قال رسول هللا صلى هللا عليه و سلم:عن أبى موسى اَلشعري رضي هللا عمه قال
ٌ
فان أذن لك و اَل فارجع،ثَلث
‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Minta izin masuk rumah itu tiga kali, jika diizinkan
untuk kamu (masuklah) dan jika tidak maka pulanglah.” (HR. Bukhari & Muslim)
Maksudnya adalah, jika kita telah memberi salam tiga kali namun tidak ada
jawaban atau tidak diizinkan, maka itu berarti kita harus menunda kunjungan kita
kali itu. Adapun ketika salam kita telah dijawab, bukan berarti kita dapat membuka
pintu kemudian masuk begitu saja atau jika pintu telah terbuka, bukan berarti kita
dapat langsung masuk. Mintalah izin untuk masuk dan tunggulah izin dari tuan
Hal ini disebabkan sangat memungkinkan jika seseorang langsung masuk, maka
aib atau hal yang tidak diinginkan untuk dilihat belum sempat ditutupi oleh tuan
rumah.
mengganggu pemilik rumah. Baik karena kerasnya atau cara mengetuknya. Maka,
hendaknya ketukan itu adalah ketukan yang sekedarnya dan bukan ketukan yang
إن أبواب النبي صلى هللا عليه وسلم كانت تقرع باألظافير
“Kami di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengetuk pintu dengan kuku-
ruangan. Hal ini juga berkaitan hak tuan rumah untuk mempersiapkan dirinya dan
Sehingga dalam posisi demikian, apa yang ada di dalam rumah tidak langsung
terlihat oleh tamu sebelum diizinkan oleh pemilik rumah. Sebagaimana amalan
كان رسول هللا إذا أتى باب قوم لم يستقبل الباب من تلقاء و جهه و لكن ركنها األيمن أو األيسر
kaum, beliau tidak menghadapkan wajahnya di depan pintu, tetapi berada di sebelah
Abu Dawud)
6. Tidak Mengintip
Mengintip ke dalam rumah sering terjadi ketika seseorang penasaran apakah ada
orang di dalam rumah atau tidak. Padahal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
sangat mencela perbuatan ini dan memberi ancaman kepada para pengintip,
لو أن امرأ اطلع عليك بغير إذن فخذفته بحصاة ففقأت عينه لم يكن عليك جناح
“Andaikan ada orang melihatmu di rumah tanpa izin, engkau melemparnya dengan
batu kecil lalu kamu cungkil matanya, maka tidak ada dosa bagimu.” (HR. Bukhari)
lain pulang kembali ketika setelah tiga kali salam tidak di jawab atau pemilik rumah
Sehingga jika seorang tamu disuruh pulang, hendaknya ia tidak tersinggung atau
merasa dilecehkan karena hal ini termasuk adab yang penuh hikmah dalam syari’at
Islam. Di antara hikmahnya adalah hal ini demi menjaga hak-hak pemilik rumah.
ار ِجعُوا ه َُو أ َ ْز َكى لَكُ ْم ْ فَإ ِ ْن لَ ْم ت َِجد ُوا ِفي َها أ َ َحدًا فَ ََل تَدْ ُخلُوهَا َحتَّى يُؤْ ذَنَ لَكُ ْم َو ِإ ْن ِقي َل لَكُ ُم
ْ َار ِجعُوا ف
“Jika kamu tidak menemui seorangpun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk
sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu: Kembali (saja)lah,
maka hendaklah kamu kembali. Itu bersih bagimu dan Allah Maha Mengetahui apa
Terkadang tuan rumah ingin mengetahui dari dalam rumah siapakah tamu yang
datang sehingga bertanya, “Siapa?” Maka hendaknya seorang tamu tidak menjawab
dengan “saya” atau “aku” atau yang semacamnya, tetapi sebutkan nama dengan jelas.
pintu, lalu beliau bertanya, ‘Siapa?’ Maka Aku menjawab, ‘Saya.’ Lalu beliau
bertanya, ‘Saya, saya?’ Sepertinya beliau tidak suka.” (HR. Bukhari & Muslim)
Seorang tamu hendaknya memperhatikan batas waktu dalam bertamu. Karena jika
seseorang bertamu terlalu lama dikhawatirkan akan menimbulkan rasa tidak nyaman
الض َيافَةُ ثََلَثَةُ أَي ٍَّام َو َجا ِئزَ تُهُ َي ْو ٌم َولَ ْيلَةٌ َوَلَ َي ِح ُّل ِل َر ُج ٍل ُم ْس ِل ٍم أ َ ْن يُقي َْم ِع ْندَ أ َ ِخ ْي ِه َحتَّى يُؤْ ِث َمهُ قاَلُ ْوا
ِ
ئ لَهُ ي ْق ِر ْي ِه ِب ِه َ َيُ ِق ْي ُم ِع ْندَهُ َوَل: ْف يُؤْ ِث َمهُ؟ قَا َل
َ ش ْي َ هللا َو َكي
ِ س ْو َل
ُ ار
َ َي
“Menjamu tamu adalah tiga hari, adapun memuliakannya sehari semalam dan tidak
Seorang tamu yang baik ketika bertamu maka ia akan senantiasa menjaga
pandangannya dengan tidak melirik ke setiap sudut rumah. Adapun jika ia melihat
aib yang ada pada rumah yang dikunjunginya maka sebaiknya ia tidak
Jika diibaratkan, seorang muslim yang baik ketika bertamu adalah ia masuk ke
dalam rumah yang dikunjunginya dalam keadaan buta, dalam kata lain ia tidak
melihat apa-apa, dan pulang dalam keadaan bisu, artinya jika ia melihat sesuatu yang
https://www.dakwahmanhajsalaf.com/2019/08/adab-bertamu-bagian-1.html
https://muslimah.or.id/58-bertamu-dengan-cara-nabi-shallallahu-alaihi-wa-sallam.html
https://mui.or.id/hikmah/33094/5-adab-bertamu-yang-penting-diperhatikan-menurut-
islam