Anda di halaman 1dari 4

Adab Bertamu

Bertamu adalah suatu kegiatan kunjungan ke kediaman seseorang dengan berbagai


tujuan mulai dari sekedar singgah atau untuk keperluan lain seperti menjenguk dan
lainnya. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bertamu dalam
pandangan Islam.

1. Niat Baik Dalam Bertamu


Bertamu adalah kegiatan yang positif namun harus berdasarkan niat dan tujuan yang
baik. Misalnya untuk menyambung silaturahmi, menjenguk dan lainnya. Namun saat
banyak hal-hal negative lain dalam niatan seseorang saat bertamu, misalnya untuk
bergosip atau untuk kegiatan negative lainnya.

Allah berfirman bahwa sebaik-baik tamu adalah yang membawa kabar gembira. Hal ini
terkandung di dalam surat al-Hijr ayat 51 – 54 yang berbunyi:

‫ مقاَّمل‬٥٣ ‫ك هبهۡغرملمم معهليِمم‬ ‫ر‬ ‫ب‬


‫ إهذ مدمخهۡلواا معملبيِهه مفمقاَّهۡلواا مسملمماَّ مقاَّمل إهنناَّ همنهۡك بم مو ه‬٥١ ‫ف إهببرمرههيِمم‬
‫ مقاَّهۡلواا مل متبومجبل إهنناَّ هۡنمببَشهۡر م‬٥٢ َ‫جهۡلومن‬ ‫مومنبَببئهۡه بم معنَ م‬
‫ضبيِ ه‬
٥٤ َ‫أممبنشبرهۡتهۡموهني معمل ر ىى مأنَ نمنسهنمي ٱبلهكمبهۡر مفهبمم هۡتمببَشهۡرومن‬

Artinya:

(51) Dan kabarkanlah kepada mereka tentang tamu-tamu Ibrahim; (52) Ketika mereka
masuk ke tempatnya, lalu mereka mengucapkan: “Salaam”. Berkata Ibrahim:
“Sesungguhnya kami merasa takut kepadamu”; (53) Mereka berkata: “Janganlah kamu
merasa takut, sesungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu dengan
(kelahiran seorang) anak laki-laki (yang akan menjadi) orang yang alim”; (54) Berkata
Ibrahim: “Apakah kamu memberi kabar gembira kepadaku padahal usiaku telah lanjut,
maka dengan cara bagaimanakah (terlaksananya) berita gembira yang kamu kabarkan
ini? (QS. al-Hijr : 51-54)

2. Berpakain Rapi Dan Pantas


Meskipun Islam menganjurkan umatnya untuk tidak berlebihan dalam berpenampilan
namun ketika bertamu, kita wajib memperhatikan pakaian kita. Gunakanlah pakaian
bersih dan rapi sebagai bentuk penghormatan kita terhadap tuan rumah.

Allah subhana hua ta’ala berfirman dalam surat al-A’raaf ayat 26 yang berbunyi:

٢٦ َ‫ل ملمعلنهۡه بم ميِنذنكهۡرومن‬


‫تٱ نه‬ ‫ك مخبيِ ررر رمذله م‬
‫ك همبنَ مءارميِ ه‬ ‫س ٱلنتبقمورى رمذله م‬
ۡ‫رميِمبهنىي مءامدمم مقبد مأنمزبلمناَّ معملبيِهۡك بم لهمباَّمساَّ هۡيِرموهريِ مسبورمءهتهۡك بم موهريِمشااَّ مولهمباَّ ه‬

Artinya:

Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk
menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang
paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah,
mudah-mudahan mereka selalu ingat. (QS al-A’raaf : 26)

3. Bertamu Di Waktu Yang Tepat


Hal selanjutnya yang harus diperhatikan saat bertamu adalah waktu kunjungannya.
Berkunjung atau bertamulah di waktu luang yang sekrianya tidak mengganggu tuan
rumah seperti waktu tengah malam, subuh atau saat-saat beristirahat.

Kemudian perlu diperhatikan juga momen yang mungkin sedang dialami oleh tuan
rumah, misalnya saat sedang acara keluarga inti atau saat sedang tidak memungkinkan
untuk dikunjungi. Selain itu alangkah lebih baiknya jika berkunjung atau bertamu
dilakukan dengan memberi kabar maupun membuat janji terlebih dahulu dengan tuan
rumah sebelum bertamu.

4. Meminta Ijin
Meminta ijin dalam bertamu bisa dilakukan dengan beberapa cara, yakni dengan
mengetuk pintu maupun memberi salam kepada tuan rumah. Allah subhana hua ta’ala
berfirman dalam surat an-Nur ayat 27 yang berbunyi:

٢٧ َ‫ر ىميِأ مييِمهاَّ ٱلنهذيِمنَ مءاممهۡنواا مل متبدهۡخهۡلواا هۡبهۡيِوتتاَّ مغبيِمر هۡبهۡيِوهتهۡك بم محنترى متبسمتبأهنهۡسواا موهۡتمسلبَهۡمواا معمل ر ىى أمبهلهمهراَّ رمذلههۡك بم مخبيِرر لنهۡك بم ملمعلنهۡك بم متمذنكهۡرومن‬

Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu
sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih
baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat. (QS an-Nur : 27)

Kemudian rasulullah saw juga menambahkan perihal meminta ijin untuk bertamu ini
dalam sebuah hadis yang artinya:

“Apabila seorang bertamu lalu minta izin (mengetuk pintu atau mengucapkan salam)
sampai tiga kali dan tidak ditemui (tidak dibukakan pintu), maka hendaklah dia pulang.”
(HR Bukhari)

5. Bersalaman
Ketika bertamu, bersalaman atau berjabat tanganlah dengan tuan rumah yang sesama
perempuan atau sesama laki-laki untuk menunjukkan hormat dan mempererat tali
silaturahmi. Hal ini sesuai dengan anjuran Nabi saw dalam sebuah hadis yang artinya:

“Apabila kamu saling jumpa, maka saling mengucapkan salam dan bersalam- salaman,
bila saling berpisah, maka berpisahlah dengan ucapan istigfar”. (HR At Tahawi).

6. Menghindari Ikhtilat Dalam Bertamu


Ikhtilat terjadi saat laki-laki bersama dengan seorang wanita yang bukan mahramnya.
Ketika seorang lelaki dewasa maka pastikan di rumah tersebut ada ayahnya atau
suaminya atau seorang lelaki dewasanya untuk menghindari ikhtilat dan ‘fitnah’. Karena
ikhtilat adalah perkara yang mendekatkan kita kepada zina dan maksiat.

Allah berfirman:

‫ا‬
‫مومل متبقمرهۡبواا ٱلبَزمنرىى إهننهۡهۥُ مكاَّمنَ رمف ه‬
٣٢ ‫حمشمة مومساَمء مسهبيِمل‬

Artinya:

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (QS al-isra’ : 32)

7. Sopan Santun Dalam Sikap Dan Ucapan


Hal ini sangat penting untuk dilakukan untuk menghormati dan menyenangkan hati tuan
rumah. Selain itu perilaku sopan santun ini akan menghindarkan kita dari perbuatan
yang dapat menyinggung atau menyakiti hati tuan rumah.

8. Menerapkan Batas Waktu Bertamu


Selain memperhatikan waktu kunjungan, lama waktu kunjungan juga harus diperhatikan
karena sesungguhnya tamu adalah orang asing yang harus dihormati. Artinya ketika
seorang tuan rumah kedatangan tamu dalam jangka waktu yang lama maka ia akan
merasa terbebani dan tidak nyaman dengan kehadiran tamunya tersebut.

Rasulullah saw pernah bersabda:

“Masa bertamu adalah tiga hari dan sesudah itu sedekah Tidak halal bagi si Tamu
tinggal lebih lama sehingga menyakiti hati tuan rumah”. (HR Baihaqi).

Adab Menerima Tamu


Berikut adalah adab adab selaku tuan rumah ketika menerima tamu menurut pandangan
islam:

Berpakain yang Pantas


Tidak hanya tamu yang dianjurkan mengenakan pakaian yang pantas, tuan rumah juga
diharuskan untuk melakukan hal yang sama. Gunakanlah pakaian yang pantas untuk
menghormati tamu dan menghormati diri kita sendiri.

Bersikap Baik Saat Menerima Tamu


Sopan santun dan keramahan harus diutamakan saat menerima tamu. Hal ini dilakukan
untuk menghormati dan menyamankan tamu saat berkunjung ke rumah kita.
Menyediakan Jamuan

Sebagai tuan rumah, kita wajib memberikan jamuan yang pantas untuk tamu yang
berkunjung. Namun hal ini tidak dipaksakan untuk memberi jamuan yang mewah, cukup
berikan jamuan yang ada misalnya hanya air putih saja atau dengan senyum dan sikap
yang baik.

Menghormati Tamu Yang Menginap


Saat tamu akan menginap, maka kita diharuskan untuk melayani dan memberikan
jamuan yang baik seperti membersihkan tempat tidur dan memberi jamuan lainnya.

Nabi saw bersabda:

“Hormatilah tamu sampai tiga hari , adapun selebihnya adalah merupakan shadaqoh
darinya .” ( HR. Muttafaqun’alaihi )

Mengantarkan Tamu Sampai Halaman Saat Akan Pulang

Mengantarkan tamu sampai halaman saat akan pulang adalah perbuatan sunah. Hal ini
telah disampaikan dalam sebuah hadis rasul bahwa:

“Sesungguhnya merupakan perbuatan yang sunnah apabila seseorang (Tuan rumah)


keluar bersama – sama tamunya sampai kepintu halaman .” (HR.Ibnu Majjah)

Anda mungkin juga menyukai