Anda di halaman 1dari 4

Memuliakan Tamu

ُ‫ال َّسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُه‬

‫صالَةُ َوال َّسالَ ُم َع َلى‬ َّ ‫ َوال‬،‫هلل َربِّ ْال َعا َل ِمي َْن‬
ِ ِ ‫ اَ ْل َحمْ ُد‬،‫هللا الرَّ حْ َم ِن الرَّ ِحي ِْم‬ ِ ‫ِبسْ ِم‬
‫ ََأمَّا َبعْ ُد‬.‫َأ ْش َرفِ ْاَأل ْن ِب َيا ِء َو ْالمُرْ َسلِي َْن َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َو َع َلى اَلِ ِه َواَصْ َح ِب ِه َأجْ َم ِعي َْن‬
Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
beribu-ribu nikmat. Tidak lupa shalawat dan salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, keluarganya, beserta sahabat. Semoga kita semua mendapatkan syafaatnya, dan
mendapat petunjuk hingga hari kiamat nanti. Yang saya hormat Bapak/Ibu guru dan yang
sayangi teman-teman sekalian.

Menurut kamus bahasa Indonesia, menerima tamu diartikan sebagai “kedatangan orang
yang bertamu, melawat atau berkunjung”. Secara istilah menerima tamu dimaknai
menyambut tamu dengan berbagai cara penyambutan yang lazim (wajar) dilakukan
menurut agama dengan maksud yang menyenangkan atau memuliakan tamu, atas dasar
keyakinan untuk mendapatkan rahmat dan ridho dari Allah.

Tamu dalam Islam memiliki kedudukan yang sangat terhormat. Maka itu, umat
diperintahkan untuk memuliakan tamu, sehingga menjadi tuntunan dan akhlak mulia.
Banyak ayat Alquran maupun hadis yang terkait dengan amalan ini.

Dalam QS Adz Dzariyat: 24-30, Allah berfirman:


‫) ِإ ْذ دَ َخلُوا َع َل ْي ِه َف َقالُوا َساَل مًا‬٢٤( ‫ِين‬
َ ‫ض ْيفِ ِإب َْراهِي َم ْالم ُْك َرم‬ َ ‫َه ْل َأ َت‬
ُ ‫اك َحد‬
َ ‫ِيث‬

ٍ ‫اغ ِإ َلى َأهْ لِ ِه َف َجا َء ِب ِعجْ ٍل َسم‬


‫) َف َقرَّ َب ُه‬٢٦( ‫ِين‬ َ ‫َقا َل َساَل ٌم َق ْو ٌم ُم ْن َكر‬
َ ‫) َف َر‬٢٥( ‫ُون‬

َ ُ‫ِإ َلي ِْه ْم َقا َل َأاَل َتْأ ُكل‬


َ ‫) َفَأ ْو َج‬٢٧( ‫ون‬
‫س ِم ْن ُه ْم خِي َف ًة َقالُوا اَل َت َخفْ َو َب َّشرُوهُ ِب ُغاَل ٍم‬

‫ت َعجُو ٌز َعقِي ٌم‬


ْ ‫ت َوجْ َه َها َو َقا َل‬
ْ ‫ص َّك‬ َ ‫امْرَأ ُت ُه فِي‬
َ ‫صرَّ ٍة َف‬ َ ‫ت‬ ِ ‫) َفَأ ْق َب َل‬٢٨( ‫َعل ٍِيم‬

)٣٠( ‫) َقالُوا َك َذلِكِ َقا َل َربُّكِ ِإ َّن ُه ه َُو ْال َحكِي ُم ْال َعلِي ُم‬٢٩(
“Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (Yaitu

malaikat-malaikat) yang dimuliakan?--(ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu

mengucapkan, "Salaamun." Ibrahim menjawab, "Salaamun (kamu) adalah orang-orang

yang tidak dikenal."--Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian

dibawanya daging anak sapi gemuk.--Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu

berkata, "Silahkan anda makan."--(Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim

merasa takut terhadap mereka. mereka berkata, "Janganlah kamu takut," dan mereka

memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim

(Ishak).--Kemudian istrinya datang memekik lalu menepuk mukanya sendiri seraya

berkata, "(Aku adalah) seorang perempuan tua yang mandul."--Mereka berkata,

"Demikianlah Tuhanmu berfirman" Sesungguhnya Dialah yang Maha Bijaksana lagi

Maha mengetahui.”

Dengan kedatangan tamu dan kita memuliakan mereka sebagai tamu yang kita

perlakukan dengan sopan dan ramah, maka Allah akan menyinari cahaya kebaikan untuk

seluruh anggota keluarga yang ada di rumah tersebut meskipun tingkat keimanan dan

ketakwaan yang dimiliki berbeda-beda.

Dalam hadist riwayat Muslim dan Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:

َ ‫ألخ ِر فَ ْليُ ْك ِر ْم‬


ُ‫ض ْيفَه‬ ِ ‫ان يُْؤ ِم ُن بِاهللِ َو ْاليَ ْو ِم ْا‬
َ ‫َم ْن َك‬

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaknya ia memuliakan

tamunya”
Jadi bertamu yang direkomendasikan dalam Islam adalah. Pertama, masuk apabila
diizinkan atau diundang. Kedua, memakan makanan yang disediakan. Ketiga, tidak
memperpanjang pembicaraan. Keempat, berkata dengan cara yang baik atau memilih
diam. Kriteria tamu seperti ini juga kiranya yang pantas untuk dimuliakan.

Sejatinya kian banyak orang yang datang bertamu menandakan bahwa seseorang
memiliki pergaulan yang luas, disenangi, dan ada yang dibutuhkan orang lain darinya.
Oleh karena itu, salah satu cara merawatnya adalah dengan memuliakan tamu dengan
berbagai cara, seperti menyambutnya dengan senyum dan perkataan baik serta
menyediakan makanan.

Pergi ke pasar beli jamu


Sekalian ku beli pisang
Hendaknya kita memuliakan tamu
Agar kita dihormati semua orang

Pergi ke arab membeli abaya


Disana ku mencoba berbagai makanan
Sekian ceramah dari saya
Maaf jika ada kesalahan dan kekurangan

ِ ‫َوال َّسالَ ُم َع َل ْي ُك ْم َو َرحْ َم ُة‬


‫هللا َو َب َر َكا ُت ُه‬

Mochammad Fazel Baktir

Anda mungkin juga menyukai