Uang yang beredar di masyarakat perlu diatur jumlahnya agar dapat memperngaruhi perekonomian
sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai pemerintah yaitu stabilisasi ekonomi melalui stabilitas
nilai tukar, berkurangnya distribusi pendapatan serta meningkaykan pertumbuhan ekonomi.
Perilaku manusia dalam memegang uang setidaknya harus dilandasi oleh 3 motif, yaitu:
1. Motif transaksi yaitu dorongan orang memegang untuk kebutuhan transaksi atau
pembayaran baik konsumen atau perusahaan.
2. Motif berjaga-jaga yaitu untuk berjaga-jaga terhadap kebutuhan di masa yang akan datang
yang terduga. Menurut keynes, manusia perlu uang untuk berjaga-jaga karena transaksi
pengeluaran seringkali terjadi lebih dulu daripada pendapatan, pengeluaran seringkali tidak
dapat diperkirakan sebelumnya, pendapatan yang diharapkan tidak dapat diterima dan
pengeluaran yang terjadi sangat penting dan menguntungkan untuk dilakukan lebih dulu.
3. Motif untuk spekulasi yang sesuai dengan fungsi uang sebagai alat penyimpan nilai atau
kekayaan dan juga dianggap sebagai aset.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan uang memiliki peranan penting dalam menopang
perekonomian.
1. Uang sebagai alat tukar : uang digunakan sebagai alat tukar sehingga seseorang bisa
menukarkan dengan apa yang mereka inginkan dan yang mereka butuhkan. Contohnya
adalah jika seseorang menginginkan sepatu maka iia harus menukarnya dengan uang
sejumlah harga sepatunya untuk mendapatkan sepatu tersebut.
2. Uang sebagai satuan hitung : uang seseorang dapat menghitung kegunaan, kualitas dan
manfaat suatu barang dan jasa karena seamkin mahal barang dan jasa maka kualitas dan
mutunya pun semakin baik. Contohnya adalah baju yang kita beli dengan harga 500 ribu
lebih bagus kualitasnya dibandingkan baju seharga 200 ribu.
3. Uang sebagai alat penyimpanan, contohnya adalah dengan adanya uang kita dapat
menabung dan bisa membeli emas, tanah, rumah dan sebagainya untuk kita simpan dan
digunakan di masa depan jika kita membutuhkannya.