Anda di halaman 1dari 2

NAMA : FREDELLA SALMAA NASYWA

NIM : 23010200005

PRODI : PAI 6A

UAS TARIKH TASRI

Jawablah pertanyaan - pertanyaan berikut ini dengan uraian yang tepat! .

1. Bagaimana proses terjadinya perbedaan pendapat baik di kalangan sahabat Nabi SAW.,
dan para fukoha'?. Uraikan dengan jelas!.

Sebab-sebab terjadinya perbedaan pendapat/mazhab dikarenakan perbedaan persepsi dalam


ushul fiqh dan fiqh serta perbedaan interpretasi atau penafsiran mujtahid.Menganut paham untuk
bermahzab, dikarenakan faktor “ketidakmampuan” kita untuk menggali hukum syariat sendiri
secara langsung dari sumber-sumbernya (Al-Quran dan as-Sunnah). Mazhab adalah pokok
pikiran atau dasar yang digunakan oleh Imam mujtahid dalam memecahkan masalah; atau
mengistinbathkan hukum Islam. Munculnya mazhab, sebagai bagian dari proses sejarah
penetapan hukum islam tertata rapi dari generasi sahabat, tabi'in, hingga mencapai masa
keemasaan pada khilafah Abbasiyah, akan tetapi harus diakui madzhab telah memberikan
sumbangsih pemikiran besar dalam penetapan hukum fiqh Islam.

2. Apa yang anda ketahui tentang masa taqlid dan jumud?. Apa penyebabnya dan
bagaimana pengaruhnya terhadap pembentukan hukum?!.

TAKLID adalah mengikuti pendapat orang lain yang dianggap terhormat dalam masyarakat.
IJTIHAD adalah sebuah usaha yang sungguh sungguh atau mencurahkan segala kemampuan
(jahada). JUMUD adalah pikiran dimana tak bisa melihat sesuatu yang ada lebih luas lagi.

masa jumud” hukum Islam dikarenakan: (1) wilayah kekuasaan Islam yang semakin luas, (2)
perpecahan pemerintahan Islam, (3) asumsi Hukum Islam sudah terkodifikasi secara mapan, dan
(4) munculnya kelompok pemberi fatwa yang serampangan.

Periode taqlid ditandai oleh para fuqaha. pada zaman ini tidak dapat membuat sesuatu yang baru
untuk ditambahkan kepada kandungan madzhab yang sudah ada, seperti madzhab Hanafi,
Maliki, Syafi’i, dan Hambali serta madzhab lain yang sudah mencapai tahap kemajuan dan sudah
dibukukan bersamaan dengan ilmu-ilmu syar’i yang lain. Pada masa ini, hukum Islam mulai
mengalami stagnasi (jumud). Hukum Islam tidak lagi digali dari sumber utamanya (al-Qur’an
dan Sunnah), para ulama pada masa ini lebih banyak sekadar mengikuti dan mempelajari pikiran
dan pendapat dalam madzhab

yang sudah ada (taqlid). Dari sini terlihat mulai ada kecenderungan baru, yakni
mempertahankan kebenaran madzhabnya dengan mengabaikan madzhab lain, seolah-olah
kebenaran merupakan hak prerogative madzhab yang dianutnya, sehingga tak salah jika masa ini
merupakan fase pergeseran orientasi dari al-Qur’an dan Sunnah menjadi orientasi kepada
pendapat ulama. Di dalam perkembangan tokoh dan kitabnya, pada periode ini lebih banyak
ulama yang mentarjih, membuat ikhtishar, hasyiyah, dan lebih senang mengkaji kitab yang sudah
ditulis ulama fiqh terdahulu ketimbang ‘memperbarui’ karya atau kitab fiqh baru pada masanya.

3. Terangkan yang dimaksud dengan masa transisi dan masa modern, dan bagaimana
kaitannya dengan proses tasyri'?. Uraikan.

Masa Transisi dimulai dari redupnya kekuasaan Bani Abbasiyah, lahirnya kerajaan-kerajaan
kecil, munculnya imperialisme barat ketimur, dan lahirnya negara-negara Islam. Pada masa ini,
khalifah hanya menjadi boneka kekuasaan saja, sedang yang mengendalikan pemerintahan
adalah perdana menteri, para menteri dan panglima perang. Ada dua cara pengalihan kekuasaan
dari khalifah kepada orang-orang dekatnya. a) dengan membuat khalifah melonggarkan kendali
pemerintahannya, b) Khalifah memberikan suatu daerah kepada orang yang dianggapnya berjasa
pada pemerintahan. Pada masa ini muncullah beberapa ulama yaitu sebagai berikut: Muhammad
Ibn Abd Wahhab, Syekh Waliyuallah Ad-dahlawi, Jamaluddin Al-Afghani dan Syekh
Muhammad Abduh.

Dengan seiring perkembangan zaman hukum yang ada di islam juga mengalami perubahan.
Dalam perkembangannya yang sangat pesat terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi ada beberapa faktor yang melatar belakangi munculnya tasyiri pada masa ini yaitu
adanya perang salib dan ekspansi ke barat serta ke timur

Dalam perkembangannya tasyri di era modern memiliki beberapa karakteristik diantaranya yaitu;
munculnya semangat tajdid, munculnya jargon kembali kepada al-qur’an dan al-hadits,
dibukanya kembali pintu ijtihad, berkembangnya tasyri’ pada masa modern. Pembaharuan
hukum islam dimaksudkan agar ajaran islam tetap ada dan diterima oleh masyarakat modern.
untuk mengembalikan aktualitas hukum islam atau menjembatani ajaran teoritas dalam kitab-
kitab fiqih hasil pemikiran mujtahid dengan kebutuhan masa kini. itu semua dapat ditempuh
dengan beberapa cara memberikan kebijakan administrasi, membuat atura tambahan, dan talfiq
(meramu).

Anda mungkin juga menyukai