Definisi
Al-tasyri’ merupakan istilah teknis tentang
proses pembentukan hukum
(SYARI’AH/FIQH) atau peraturan perundang-
undangan.
1. Periode Rosulullah (610 M-632 M)
Periode insya’ dan takwin (pertumbuhan dan
pembentukan)
Hikmahnya :
Lebih mudah dipahami
Lebih ringan diamalkan
I = seolah-olah menolong padahal mencelakakan
(Ar Rum: 39)
II = digambarkan sebagai sesuatu yang jelek
Jd,
ketika itu umat Islam terpecah
menjadi tiga kelompok yaitu
penentang Ali dan Mu’awiyah
(khawarij), pengikut setia Ali (syiah)
dan Sunni.
Pada fase ini perkembangan hukum Islam
ditandai dengan munculnya aliran-aliran
politik yang secara implisit mendorong
terbentuknya aliran hukum (madzhab).
Faktor-faktor
lain yang mendorong
perkembangan hukum Islam adalah :
Faktor-faktor Pendorong Perkembangan
hukum Islam :
1. Perluasan wilayah
Mu’awiyah melakukan ekspansi (menguasai
Tunisia, Aljazair, Maroko s/d samudera Atlantik.
Contoh :
Mazhab Hanafi mulai berkembang ketika Abu
Yusuf, muridnya menjadi hakim dalam tiga
pemerintahan Abbasiyah.
Akhir zaman keemasan fikih adalah
ketidakmunculan mujtahid mutlak yang dapat
membangun cara dan mekanisme berfikir
hingga tidak ada lagi mujtahid pendiri
mazhab.
Fase ini merupakan fase pergeseran orientasi.
Kalau sebelumnya merujuk langsung kepada
Al Quran dan Sunnah, maka yang dirujuk
pada fase ini adl kitab-kitab fikih.
Beberapa sebab munculnya taklid :
1. penghargaan yang berlebihan terhadap guru
2. banyaknya kitab fikih sehingga ulama
disibukkan dengan membuat penjelasan-
penjelasan
3. melemahnya daulah islamiyah
4. adanya anjuran penguasa untuk mengikuti
aluran yang dianutnya
5. adanya keyakinan sebagian ulama bahwa
pendapat mujtahid adalah benar.
Eksis tidaknya mazhab fiqh bergantung pada :
tokoh, murid- murid, dan reputasinya.
C. Syafi’iyah:
* Pendiri : Muhammad bin Idris As-Syafi’I, lahir 150 H, di
Gaza, Palestina.
* Ciri : Perpaduan antara Ahlu Ra’yi (rasionalis) dan Ahlul-
Hadis. Punya qaul qadim dan qaul Jadid, ambil hadis
Ahad, ambil Ijma’ , dan qiyas.
* Dasar Istinbat : Qur’an, Sunnah, Ijma’, Fatwa sahabat yg di
sepakati dan yg tidak,qiyas, istidlal / syar’u
man qablana.
D. Hanabilah:
* Pendiri : Ahmad bin Hanbal, lahir 164 H, di Bagdad
Ciri : - Banyak berpijak pd dalil naqli (skriptualis) dr pd rasio.
Dasar istinbat : Qur’an , Sunnah, Fatwa Sahabat yg tak diten-
tang, Fatwa yg plg dekat dg nas, Hadis mur-
sal dan da’if yg lbh kuat dr qiyas, qiyas.
e. Zahiriyah :
* Pendiri : Dawud bin Ali az-Zahiri, lahir 202 H, di Kufah.
* Ciri : Ambil teks literal Qur’an dan Hadis tanpa penafsiran
(skriptualis murni), ambil Ijma’ , menolak qiyas.
* Dasar istinbat : Qur’an, Sunnah, Ijma’ seluruh umat, ad-Dalil.
2. SYI’AH
* Kelompok pendukung Ali bin Abi Talib / ahlul Bait.
* Mereka sepakat bhw imam mrk ma’sum, dan terus berganti
namun mrk berbeda ttg siapa yg menjadi imam, shg ada
aliran-aliran, al :
a. Ja’fariyah
Dasar : Qur’an, Hadis yg diriwayatkan golongan Syiah,
ucapan imam yg ma’sum, menolak ijma’ dan qiyas.
b. Zaidiyah :
* Dasar : Seperti Ja’fariyah (Hadis hanya yg diriwayatkan
oleh golongan mereka.
C. Isma’iliyah :
* Ciri : - Membagi Qur’an menjadi dua : -lahir dan batin.
Aliran ini terbagi menjadi dua :
- Golongan yg berorientasi pd nas (akhbari)
- Golongan yg berorientasi pd nalar (ushuli).
*Dasar : Seperti aliran syi’ah yang lain.