Anda di halaman 1dari 5

Tugas Kelompok 4

Film
Jessy Fenny
Nim : 915220044

Pertanyaan :

1. Holywood mengalami kesulitan menghadapi pengendalian konten


yang cukup ketat Menurut Anda larangan apa yang cukup masuk
akal untuk sebuah film ditayangkan di Indonesia?
2. Bagaimana masa depan perfilman Indonesia dari sisi konten dan
distribusi? Serta bagaimana bisa bersaing dengan film Holywood,
Kanada, Korea?

1. Holywood mengalami kesulitan menghadapi pengendalian konten


yang cukup ketat Menurut Ando larangan apa yang cukup masuk
akal untuk sebuah film ditayangkan di Indonesia??
Holywood saat ini menghadapi tantangan yang signifikan dalam
menghadapi regulasi yang ketat terkait pengendalian konten film.
Dalam konteks ini, berikut adalah beberapa larangan yang dapat
dianggap wajar untuk sebuah film ditayangkan di Indonesia, menurut
pandangan saya.
Pertama, larangan terhadap konten yang mengandung kekerasan yang
berlebihan atau sadis. Indonesia memiliki nilai-nilai moral dan etika
yang kuat, sehingga film yang mengandung adegan kekerasan yang
berlebihan, sadis, atau secara tidak proporsional dapat dianggap tidak
pantas dan merusak.
Kedua, larangan terhadap konten yang melanggar norma agama dan
budaya. Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk yang
menjalankan agama-agama tertentu, seperti Islam, Kristen, Hindu, dan
Budha. Oleh karena itu, film yang menampilkan adegan atau ideologi
yang melanggar norma agama atau budaya tersebut perlu dilarang
agar tidak menimbulkan konflik sosial atau menghina keyakinan agama
masyarakat Indonesia.
Ketiga, larangan terhadap konten yang mempromosikan kekerasan,
terorisme, atau ekstremisme. Dalam upaya menjaga keamanan dan
stabilitas nasional, Indonesia memiliki peraturan ketat terkait
penyebaran propaganda kekerasan, terorisme, atau ekstremisme.
Oleh karena itu, film-film yang mempromosikan atau memuji aksi-aksi
kekerasan, terorisme, atau ekstremisme tidak layak ditayangkan di
Indonesia.
Keempat, larangan terhadap konten yang melanggar hak-hak asasi
manusia atau menghina kelompok tertentu. Indonesia sangat
menghormati dan melindungi hak-hak asasi manusia, serta
menjunjung tinggi kesetaraan dan keberagaman. Film-film yang secara
langsung atau tidak langsung merendahkan atau menghina kelompok
tertentu berpotensi menimbulkan ketegangan sosial dan perpecahan
masyarakat.
Kelima, larangan terhadap konten yang melibatkan pornografi atau
seksualitas yang berlebihan. Indonesia memiliki peraturan ketat terkait
pornografi dan seksualitas yang berlebihan. Film-film yang
menampilkan adegan pornografi atau seksualitas yang berlebihan
dapat dianggap melanggar norma dan nilai-nilai sosial masyarakat
Indonesia.
Adanya larangan-larangan ini diharapkan dapat membantu menjaga
keseimbangan antara kebebasan berekspresi dan kepentingan publik,
serta menjaga harmoni sosial dalam industri film di Indonesia.
Meskipun Hollywood menghadapi kesulitan dalam menghadapi
pengendalian konten yang ketat, penting untuk mempertimbangkan
dan menghormati peraturan dan norma yang berlaku di negara-negara
tempat film tersebut akan ditayangkan.
2. Bagaimana masa depan perfilman Indonesia dari sisi konten dan
distribusi? Serta bagaimana bisa bersaing dengan film Holywood,
Kanada, Korea?
Pencegahan Masa depan perfilman Indonesia dari sisi konten dan
distribusi menjanjikan potensi yang besar. Dalam beberapa tahun
terakhir, industri perfilman Indonesia telah mengalami perkembangan
yang signifikan, baik dalam hal kualitas produksi, variasi genre,
maupun popularitas di tingkat internasional. Hal ini menunjukkan
bahwa Indonesia memiliki potensi untuk bersaing dengan industri film
Holywood, Kanada, dan Korea.
Dalam hal konten, perfilman Indonesia sedang mengalami perubahan
yang positif. Semakin banyak film Indonesia yang mengangkat cerita-
cerita orisinal, menggali tema-tema lokal, dan menghadirkan
perspektif-perspektif unik dari budaya dan masyarakat Indonesia. Hal
ini memberikan keunikan tersendiri dan menghadirkan pengalaman
sinematik yang berbeda bagi penonton.
Selain itu, industri perfilman Indonesia juga semakin terbuka terhadap
kolaborasi dan kemitraan dengan industri film internasional.
Kolaborasi ini membantu meningkatkan kualitas produksi, memperluas
jangkauan pasar, dan meningkatkan reputasi perfilman Indonesia di
tingkat global. Dengan adanya kerjasama ini, film-film Indonesia dapat
mencapai penonton internasional dan bersaing dengan film-film dari
negara lain.
Dalam hal distribusi, kemajuan teknologi dan penetrasi internet telah
membuka peluang baru bagi perfilman Indonesia. Penonton dapat
mengakses film Indonesia melalui platform streaming online,
memperluas jangkauan distribusi dan menjangkau penonton yang
lebih luas, baik di dalam maupun di luar negeri. Selain itu, peningkatan
jumlah bioskop dan fasilitas sinema di Indonesia juga mendukung
distribusi film secara lebih luas dan merata di seluruh negeri.
Untuk bersaing dengan industri film Holywood, Kanada, dan Korea,
industri perfilman Indonesia perlu terus meningkatkan kualitas
produksi, termasuk sinematografi, penulisan skenario, akting, dan efek
visual. Peningkatan kualitas ini akan membantu meningkatkan daya
tarik film Indonesia di pasar internasional.
Selain itu, penting untuk terus menggali cerita-cerita orisinal dan unik
yang menggambarkan kehidupan dan budaya Indonesia. Dengan
menghadirkan perspektif lokal yang autentik, film Indonesia dapat
menarik minat penonton internasional dan menawarkan pengalaman
yang berbeda dari film-film luar negeri.
Kolaborasi dengan industri film internasional juga dapat menjadi
strategi yang efektif untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan
reputasi perfilman Indonesia. Melalui pertukaran pengetahuan dan
sumber daya, Indonesia dapat mempelajari praktik terbaik dari industri
film lain dan memperkuat keunggulan kompetitifnya.
Terakhir, pemerintah juga memegang peranan penting dalam
mendukung perkembangan perfilman Indonesia. Dengan memberikan
insentif dan kebijakan yang mendukung industri perfilman, seperti
pengurangan pajak, pelatihan bagi para sineas, dan perlindungan hak
kekayaan intelektual, pemerintah dapat mendorong pertumbuhan
industri film Indonesia secara berkelanjutan. Pemerintah dapat bekerja
sama dengan industri film dalam merumuskan kebijakan yang dapat
mendorong investasi dalam produksi film, meningkatkan infrastruktur
sinema, dan mengurangi birokrasi yang berlebihan dalam proses
produksi film. Dengan memberikan insentif pajak yang menarik,
pemerintah dapat menarik minat investor untuk berinvestasi dalam
industri perfilman Indonesia.
Selain itu, pemerintah juga dapat memberikan pelatihan dan
pendidikan bagi para sineas Indonesia, baik dalam hal keterampilan
teknis maupun pengembangan konten. Pelatihan ini dapat membantu
meningkatkan kualitas produksi film Indonesia dan memperluas
keahlian para sineas dalam berbagai bidang, seperti penulisan
skenario, penyutradaraan, sinematografi, dan tata suara.
Perlindungan hak kekayaan intelektual juga merupakan aspek penting
yang perlu diperhatikan oleh pemerintah. Dengan memberikan
perlindungan hukum yang kuat terhadap hak cipta film, termasuk
pencegahan pembajakan dan penggunaan ilegal, pemerintah dapat
menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan kreativitas
dan investasi dalam industri perfilman Indonesia.
Melalui kolaborasi antara pemerintah, industri film, dan para
stakeholder terkait lainnya, Indonesia memiliki potensi besar untuk
bersaing dengan industri film internasional seperti Holywood, Kanada,
dan Korea. Dengan meningkatkan kualitas konten, memperluas
jangkauan distribusi, dan mendukung industri perfilman melalui
kebijakan dan insentif yang tepat, Indonesia dapat menjadi pusat
produksi dan konsumsi film yang berdaya saing di tingkat global.

Anda mungkin juga menyukai