Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH TUGAS 1

Nama Mahasiswa : SALMA ADHISTIA

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 857060458

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4401/ Materi & Pembelajaran PKn SD SD

Kode/Nama UPBJJ : 21/ JAKARTA

Masa Ujian : 2022/23.1(20222.2)

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA


PDGK4401/Materi & Pembelajaran PKn SD

1. Beberapa peristiwa sepanjang bulan September ini setidaknya telah merefleksikan bagaimanapara pejabat
alergi terhadap kritik dari warga negara. Diawali dengan kasus pelaporan dua peneliti Indonesia Corruption
Watch (ICW) oleh Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko, pada
10 September terkait dugaan keterlibatan Moeldoko dalam perburuan rente terkait polemik ivermectin
yang dinyatakan dalam rilis hasil riset ICW. Kedua, adalah teror bom molotov yangdiarahkan pada kantor
LBH Yogyakarta pada 18 September, dimana LBH Yogyakarta, yang sedang mengadvokasi beberapa kasus
krusial salah satunya kasus Wadas. Terakhir, adalah laporan yang dilayangkan Luhut B. Panjaitan terhadap
Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti atasdiskusi hasil riset dalam konten Youtube yang mengungkapkan
dugaan keterlibatan Luhut di balik relasi ekonomi-Ops Militer Intan Jaya.

Rentetan peristiwa tersebut menggambarkan bagaimana penyempitan ruang publik (decreasingcivic space)
dan pengkerdilan ruang publik (shrinking civic space) sedang bekerja dalam demokrasi kita. Oleh karena itu,
SETARA Institute menyampaikan beberapa pernyataan sebagai berikut:

Pertama, sekalipun langkah hukum adalah hak warga negara, SETARA Institute menyayangkanjalan dan
cara pintas para pejabat negara dalam merespons kritik. Seharusnya, kritik
dijawab dengan kritik bantahan. Riset dibalas dengan produk riset dan seterusnya. Inilah yang
menyehatkan demokrasi kita. Terlebih, kritik yang disampaikan bukanlah tuduhan
takberdasar, melainkan beranjak pada hasil penelitian yang tentunya telah dilakukan secara
obyektif, rasional, dan independen melalui berbagai metode ilmiah yang telah divalidasi. Dengandemikian,
para pejabat negara tampak tidak memahami bagaimana diferensiasi antara kritik yang berdasar pada bukti-
bukti yang dapat dipertanggungjawabkan dengan pencemaran
nama baik yang memang bermuatan penghinaan tanpa didasarkan pada alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan.

Kedua, bahwa rentetan peristiwa yang terjadi tersebut adalah alarm bagaimana kebebasan akademis dan
berekspresi para pembela HAM dan aktivis sedang dalam ancaman. Apa yang terjadi seolah menyiratkan
pesan terhadap masyarakat sipil bahwa mengkritik pejabat negara hanya akan berujung pada upaya
kriminalisasi. Bagaimanapun sangat jelas bahwa langkah hukum para pejabat negara itu lebih
menggambarkan penggunaan kuasa untuk membungkamkritik. Untuk itu, negara harusnya hadir dan
kembali menegakkan jaminan atas kebebasan berpendapat sebagaimana janji Pasal 28E ayat (3) Konstitusi
RI.

Ketiga, bahwa pada hakikatnya, hasil penelitian adalah bagian dari kebebasan akademis. Selainkampus,
lembaga-lembaga riset atau NGO juga turut menjadi bagian penting dalam upaya pemajuan ilmu
pengetahuan dalam rangka peningkatan intelektual bangsa. Untuk itu, iklim kritis yang datang dari
masyarakat sipil seharusnya dapat terus dikembangkan sebagai kontrolpemerintah dalam setiap
tindakannya. Terlebih, negara telah berkomitmen dalam memajukan ilmu pengetahuan sebagaimana
termaktub dalam Pasal 31 ayat (5) Konstitusi RI.

SETARA Institute mengingatkan Kapolri untuk menepati janjinya dalam mengimplementasikanUU ITE
secara selektif dengan mengedepankan sifat persuasif. Pasal penghinaan dan pencemaran nama baik yang
didalilkan seharusnya tidak dapat menjadi dasar yang kuat untukmenjerat para pembela HAM, mengingat
yang mereka lakukan adalah murni didasarkan pada hasil penelitian yang obyektif, independen, dan ilmiah.
Janji Polri Presisi dan pengarusutamaan
restorative justice, akan diuji dalam penanganan pelaporan atas sejumlah aktivis.

Kapolri masih bisa meyakinkan publik atas kecemasan yang mengemuka tentang masa depan demokrasi
dengan tidak menindaklanjuti laporan-laporan tersebut dan mendorong penyelesaianyang presisi dan
berkeadilan.

2. Pendekatan apa yang efektif untuk memberantas tindakan pidana korupsi?

Penanggulangan korupsi harus ditempuh dengan pendekatan secara integral (komprehensif),baik preventif,
represif dan edukatif.

3. Indonesia bisa mencapai kemerdekaan berkat perjuangan para pahlawan yang telah gugur dimedan
perang. Perjuangan Pahlawan Indonesia selama beratus–ratus tahun melawan penjajahsangat berjasa bagi
bangsa Indonesia. Sudah tujuh puluh satu tahun sudah Bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan. Tapi,
apakah kita yakin bahwa bangsa Indonesia benar-benar bebas dari penjajahan?

Selama ini bangsa Indonesia tidak menyadarinya bahwa Indonesia masih dijajah oleh bangsa lain. Bukan
negara, bukan tanah air yang mereka jajah, namun hal–hal kecil lain yang tidak begitu diperhatikan . seperti
bahasa, budaya, teknologi, makanan, minuman, hingga pakaian yang setiaphari kita kenakan.

Untuk apa perjuangan para pahlawan yang telah memerdekakan Indonesia kalau kita sebagai bangsa
Indonesia tidak bisa menjaga negara kita sendiri dari penjajahan–penjajahanproduk–produk asing? Kitra
sebagai generasi muda harus dapat menjaga apa yang telah diperjuangkan para pahlawan kita dimasa
lampau.

Zaman semakin maju, informasi mudah berkembang, generasi muda semakin cerdas. Namun masih belum
bisa memilah–milah budaya yang masuk di Indonesia. Bukan dengan berperang atau tidakan yang heroik
lainnya, namun kita dapat memulainya melalui hal–hal kecil yang dapatkita lakukan.

Contohnya seperti menggunakan bahasa daerah setempat kita tinggal agar bahasa daerah kita tidak
punah. Banyak generasi muda sekarang ini yang malu menggunakan bahasa daerah. Mereka menganggap
menggunakan bahasa daerah merupakan hal yang memalukan. Justru lebih memalukan kalau tidak bisa
berbahasa daerah namun lancar menggunakan bahasa asing.

Mengkonsumsi lagu–lagu dan film Indonesia. Anak muda zaman sekarang lebih suka mengkonsumsi lagu–
lagu dan film dari luar Indonesia karena mereka menganggap lagu dan filmdari negara luar lebih berkualitas
daripada lagu dan film Indonesia. Itualah tugas dari generasi muda zaman sekarang untuk menciptakan lagu-
lagu dan film–film yang dapat dikonsumsi dan disenangi oleh masyarakat Indonesia.

Berpakaian dengan sopan. Selain untuk melindungi tubuh kita dari panas matahari, berpakaiandengan
sopan juga dapat meningkatkan derajat kita.

Menggunakan produk–produk Indonesia. Selain untuk mengurangi penjajahan produk negara asing,
menggunakan produk Indonesia juga dapat mendambah devisa negara danmemperkenalkan produk
Indonesia ke Dunia.
Mengembangkan dan melestarikan makanan dan minuman asli Indonesia. Sebagai kebutuhan pokok kita,
makanan juga bida dijajah, contohnya banyak rumah makan cepat saji yang menyediakan makanan dari
negara eropa daripada warung makanan yang menjajakan makananasli Indonesia. Salahsatu faktor yang
menyebabkan makanan cepat saji lebih diminati daripada makanan Indonesia adalah penyajiannya yang
kurang menarik. Itulah mengapa kita harus mengembangkan makanan–makanan tersebut sehingga dapat
menjadi makanan yang diminatioleh masyarakat Indonesia.

Tidak hanya memperjuangkan bahasa, budaya, makanan, dan produk – produk Indonesia, namun kita juga
harus memperjuangkan anak–anak Indonesia. Masih banyak anak – anak Indonesia yang belum
mendapatkan hak – haknya sebagaimana mestinya. Apabila kita tidak memperjuangkan anak–anak
Indonesia, bagaimana generasi penerus kita selanjutnya? Apakah bangsa Indonesia akan diisi dengan anak
– anak yang tidak mendapat pendidikan sebagaimanamestinya? Atau anak – anak yang candu
akan narkotika dan obat–obatan terlarang? Untuk
itu kita harus memperjuangkan anak– anak Indoesia agar mereka mendapat pendidikan yang layak agar
anak–anak Indonesia menjadi anak–anak yang cerdas yang dapat memerdekakan Indonesia dari budaya–
budaya yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia.

Untuk itu kita sebagai generasi muda penerus bangsa harus menjadi generasi muda yang cerdasuntuk
melawan penjajahan–penjajahan yang mulai menggerogoti budaya–budaya Indonesia.
Tidak harus melawan dengan hal yang menggebrak, namun kita dapat memulainya melaluihal–hal
kecil yang dapat kita lakukan sehari–hari.

4. Salah satu cara menjaga dan merawat perbedaan yang beragam tersebut adalah dengan Bhinneka
Tunggal Ika, Bhineka Tunggal Ika (berbeda beda tetapi tetap satu jua) merupakan semboyan negara
indonesia yang dijadikan sebagai dasar unuk mewujudkan persatuan dan kesatuan negara indonesia
dimana kita harus menerapkannya dalam kehidupan sehari hari, yakni dengan cara hidup saling
menghargai satu samalain. Maka dari itu kita sebagai rakyat Indonesia harus tetap menjaga keutuhan
dalam kebersamaan membangun Negara kesatuanyang majemuk.

Indonesia dengan hadirnya masyarakat yang majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa yang
berbeda beda di bawah naungan sebuah system nasional yang mengandung beberapa unsur pemerintahan
yang menjalankan suatu proses pembentukan masyarakat Indonesia tanpa membedakan keberagaman
budaya ,bahasa ,agama ,suku ,ataupun strata social demi mewujudkan tujuan suatu Negara, yakni seperti
yang telah di maksud dalam Bhinneka TunggalIka.

Bhinneka Tunggal Ika sangat memiliki peran penting bagi Indonesia, salah satunya digunakan sebagai
pemersatu bangsa demi meningkatkan derajat Negara Indonesia. Kemudian salahsatuusaha yang harus di
tempuh yakni meningkatkan kesadaran pola fikir masyarakat Indonesia untuk menggunakan hak konstitusi
dalam berkumpul maupun berserikat, dan juga mendorong masyarakat untuk lebih menggunakan dasar
agama sebagai landasan kehidupan dalam bersosialisasi yang juga menegaskan bahwa tuhanlah tujuan
hidup mereka seperti yang terteradalam agama yang di anut setiap individu masyarakat.

5. Karena bahasa gaul yang begitu mudah untuk digunakan berkomunikasi dan hanyaorang
tertentu yang mengerti arti dari bahasa gaul, maka remaja lebih memilih untuk menggunakan
bahasa gaul sebagai bahasa sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai