1)
Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada
halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran
akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari
aplikasi THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun
dalam pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan
mengakuinya sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan
hukuman sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas
akademik dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal
dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji
lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari
terdapat pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan
menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Long Pahangai, 05Juli 2021
b). Model yang digunakan oleh Pak Guru Budi dalam membelajarkan
keberagaman budaya di Indonesia pada Siswa SD kelas V adalah sangat efektif,
karena melihat dan menghadapi kondisi saat ini sangat mengkhawatirkan, maka
perlu adanya upaya perbaikan dalam proses pembelajaran agar dapat
meningkatkan keterampilan proses dalam pembelajaran yaitu khususnya pada
kemampuan analisis dalam memahami materi.Salah satu alternatif yang
digunakan yaitu dengan menggunakan model pembelajaran SQ3R (Survey,
Question, Read, Recite, Review). Dengan penerapan model pembelajaran SQ3R
(Survey, Question, Read, Recite, Review) diharapkan kemampuan analisis siswa
dapat meningkat. Pembelajaran berbasis masalah tidak bisa terlepas dari
metode pemecahan masalah, hal ini karena pembelajaran masalah berakar dari
metode pemecahan masalah. Metode pemecahan masalah merupakan salah
satu cara penyajian bahan pelajaran yang menjadikan masalah sebagai titik tolak
pembahasan untuk dianalisis dan disintesis untuk menemukan jawaban. Model
SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) sangat efektif diterapkan dalam
proses pembelajaran yang mengakibatkan siswa aktif, antusias dan dapat
memahami materi yang diajarkan sehingga prestasi belajar siswa menjadi
meningkat karena jika metode ceramah yang digunakan maka siswa hanya
mendengarkan pada saat guru sedang menjelaskan, proses pembelajaran hanya
berpusat pada guru.
3. Jawab :
a) caranya untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila pada siswa Sekolah Dasar
yaitu mengiplementasikan Nilai-nilai Pancasila antara lain Melalui kegiatan
pembelajaran agama, mata pelajaran Pkn dan mata pelajaran yang lainnya yaitu
dengan mengajarkan dan menanamkan sila-sila pancasila yang jumlahnya ada 5
dan pengimplementasinya dalam kegiatan di sekolah. Penanaman dan
penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan bermasyarakat sangat
dibutuhkan, karena menerapkan nilai-nilai pancasila akan berpengaruh pada
pola pikir masyarakat dan acuhan bagaimana sejatinya pancasila sebagai dasar
negara itu bukan dari hasil pemikiran orang lain ataupun bangsa lain akan tetapi
pancasila adalah murni dari pandangan, jiwa ,ideologi bangsa kita sendiri yaitu
bangsa Indonesia.
Mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila sila pertama Ketuhanan yang Maha
Esa dengan beberapa pembiasaan diantaranya dengan 5S (senyum, salam,
sapa,sopan,santun), berdoa sebelum dan setelah pembelajaran. Hal ini
memperlihatkan di antara peserta didik dalamkerja sama dan toleransi sangat
baik, terbukti antar peserta didik saling mengingatkan dalam hal kebaikan.
Implementasi nilai-nilai Pancasila sila kedua yaitu Membiasakan budaya5S
(senyum, salam, sapa, sopan, santun), menghormati yang lebih tua dan
menyayangi yang lebih muda. Guru memberikan ketauladanan dan adil pada
setiap peserta didik contohnya tidak membedakan si kaya dan si miskin, ras,
bahasa, tempat tinggal, jenis kelamin, fisik dalam proses pembelajaran,
apabila bertemu di jalan membiasakan bersalaman/ menyapa, melaksanakan
tugas kelompok,serta menjenguk teman yang sedang sakit.
Implementasi nilai-nilai Pancasila sila ketiga yaitu dengan penanaman rasa
kecintaan pada Negara dan tanah air Indonesiacontohnya
melaksanakanupacara bendera dengan disiplin dan tertib setiap hari senin,
menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, membaca teks Pancasila
sebelum pelajaran di mulai, datang tepat waktu, dengan mengadakan piket
kelas berkelompok, out bond sekolah, menjaga kebersihan lingkungan,
merawat tanaman di sekolah, membuang sampah pada tempatnya.
Implementasi nilai-nilai Pancasila sila keempat yaitu membimbing dan
mengarahkan adanya susunan kepengurusan kelas/ struktur kelas melalui
musyarawarah kelas,Membiasakan menyelesaikan suatu permasalahan di
kelas dengan jalan musyawarah mufakat, kebebasan dalam menyampaikan
pendapat tanpa memandang keturunan, kaya atau miskin, agama dan lain-
lain.Mengikuti kegiatan extra contoh: pramuka dan mengadakan perkemahan
di sekolah agar peserta didik lebih akrab tanpa memandang perbedaan yang
ada. Extra drum band dan banjari agar kerja sama dan kekompakan semakin
terjalin dengan baik.
Implementasi nilai-nilai sila kelima yaitu dengan cara bebas menyampaikan
pendapat baik dalam proses pembelajaran maupun kegiatan di luar kelas,
bersikap adil, toleransi antar teman tanpa memandang perbedaan. Peserta
didik di ajarkan berbagi dengan temannya misalkan punya jajan ada teman
yang minta jajannya ini berbagi, kegiatan menggambar membagi pewarnanya,
bermain bersama misalkan ada peserta didik lain punya mainan baru.
Cara menerapkan nilai-nilai UUD 1945 pada siswa sekolah dasar;
hidup rukun bersama teman disekolah.
ikut serta dalam belajar kelompok.
bersama-sama melaksanakan piket kelas
selalu bergotong royong saat ada program kerja bakti.
belajar dengan rajin dan ulet
b) Teori Relevan yang mendukung dalam pembelajaran diatas:
1) Teori Kognitif menurut pendapat Jean Piaget. Dalam pandangan Piaget,
terdapat dua proses yang mendasari perkembangan dunia individu, yaitu
pengorganisasian dan penyesuaian. Untuk membuat dunia kita diterima oleh
pikiran, kita melakukan pengorganisasian pengalaman-pengalaman yang telah
terjadi. Piaget yakin bahwa kita menyesuaikan diri dalam dua cara yaitu
asimiliasi dan akomodasi.Asimilasi terjadi ketika individu menggabungkan
informasi baru ke dalam pengetahuan mereka yang sudah ada. Sedangkan
akomodasi adalah terjadi ketika individu menyesuaikan diri dengan informasi
baru. Teori ini juga mengandalkan pikiran dan konsep dasar yang dimiliki oleh
peserta didik, namun dalam proses pembelajaran mampu mengelaborasi
dalam mengembangkan konsep yang diberikan pada peserta didik dan
memecahkan masalah yang ada dikelas.
2) Teori humanistik menurut pendapat Carl Rabsom Rogers.Teori ini
mengandalkan komunikasi dengan individu lainnya, karena manusia akan
membutuhkan 4 fase dalam belajar yaitu : perhatian, retensi, reproduksi, dan
motivasi.eori ini menjelaskan bahwa proses belajar harus dimulai dan
ditunjukan untuk kepentingan memanusiakan manusia(proses humanisasi).
Sehingga lebih menekankan pada bagaimana memahami persoalan manusia
dari berbagai dimensi yang dimiliki, baik dimensi kognitif affektif dan
psikomotorik. Dalam teori ini biasanya menerapkan metode diskusi dalam
pembelajaran. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mendiskusikan
mata pelajaran tertentu. Siswa diberi kebebasan untuk berpendapat
mengemukakan ide atau gagasannya. Tidak ada yang melarang siswa untuk
berpendapat sehingga hak-hak mengemukakan pendapat siswa dapat
terpenuhi.
3) Teori belajar konstruktivisme. Teori ini merupakan teori dari Piaget. Menurut
cara pandang teori konstruktivisme belajar adalah proses untuk membangun
pengetahuan, melalu pengalaman nyata dari lapangan. Siswa akan memiliki
pengetahuan dangan cepat jika ia belajar langsung dari realitas yang ada
dalam masyarakat. Penekanan teori konstruktivisme adalah proses untuk
menemukan teori yang dibangun dari realitas lapanganbukan untuk
membangun kualitas kognitif siswa. Teori ini seperti ungkapan “pengalaman
adalah guru yang terbaik”. Hal ini ada benarnya juga karena kita akan lebih
paham dengan sesuatu hal jika kita sendiri terlibat atau mengalaminya sendiri.
Peran guru menurut teori konstruktivisme adalah sebagai fasilitator atau
moderator. Guru bukan lah satu-satunya sumber belajar yang harus ditiru,
murid juga bukan orang yang bodoh yang selalu meniru dan mengikuti ucapan
dan tindakan gurunya. Dalam proses pembelajaran siswa dituntuk aktif
melakukan kegiatan dan berpikir menyusun konsep dan member makna
tentang hal-hal yang sedang dipelajari. Siswa diberi kebebasan untuk
mengemukakan ide-idenya karena siswa dianggap sebagai manusia dewasa
yang sudah memiliki pengetahuan awal yang dipelajari. Misalnya sja dalam
pelajaran bahasa Indonesia, guru harus mengetahui jika sebelum
mengajarkan mata pelajaran bahasa Indonesia sebelumnya siswa sudah
belajar bahasa ibu, siswa sudah mengenal bahasa Indonesia dalam kegiatan
sehari-hari(dalam TV, radio, atau sudah menjadi bahasa kaseharian) sehingga
guru hanya tinggal merancang pembelajaran melalui pengetahuan awal siswa.
Guru memanfaatkan pengetahuan awal bahasa Indonesia siswa untuk
memudahkan dalam pembelajaran yang lebih baik lagi.
4. Jawab :
a) Kegiatan (sebutkan minimal 3) yang dilakukan Pak Suryadi diatas dalam
proses membina dan menanamkan pola hidup taat terhadap hukum pada
anak Sekolah Dasar yaitu
1) Pak Suryadi mengajak siswa mengamati gambar tentang pekerjaan, siswa
ditugaskan untuk menyelesaikan soal-soal.
2) Pak Suryadi mengajak siswa mengamati gambar berbagai jenis pekerjaan.
Siswa dibagi menjadi 4 kelompok belajar. Tiap kelompok diwajibkan
memilih juru bicara sebagai perwakilan kelompok untuk penyampaian hasil
diskusi.
3) Kegaiatan tanya jawab tentang gambar yang diamati siswa. Setelah tanya
jawab, siswa ditugaskan untuk menuliskan jenis pekerjaan beserta kegiatan
yang terkait dengan pekerjaan tersebut pada tabel yang terdapat dalam
buku siswa.
4) Pak Suryadi menugaskan siswa terlebih dahulu menggambar persegi pada
kertas, kemudian menggambar pekerjaan beserta kegiatan terkait
pekerjaan tersebut.
b) Model yang dilakukan oleh Pak Suryadi dalam pembelajaran yaitu Model
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)