Disusun Oleh:
Kelas: A
● Iklim kering.
Daerah yang menerima curah hujan yang sangat sedikit atau terjadi penguapan air
yang tinggi cenderung memiliki tanah Aridisols. Curah hujan yang rendah
mengakibatkan adanya kekurangan air tanah, dan penguapan yang tinggi
menyebabkan peningkatan konsentrasi garam dan mineral dalam tanah.
Di daerah dengan iklim kering, pelapukan fisik seperti perubahan suhu ekstrem
dan angin berkontribusi terhadap pelapukan batuan. Pelapukan kimia juga terjadi
dalam bentuk yang terbatas karena kelembaban yang rendah
● Akumulasi Mineral.
Air hujan yang jarang dan tingginya penguapan menyebabkan air tanah dalam
jumlah terbatas. Ketika air meresap ke dalam tanah, penguapan yang cepat
meninggalkan residu mineral yang terakumulasi di permukaan tanah. Proses ini
dikenal sebagai "pengendapan mineral" atau "salinisasi".
Klasifikasi Tanah Aridisols
Pedon 1: Typic Haplargids
Brigitha Najiyah R. (20504020711146)
Lokasi : Miandoab, Iran
Koordinat : long 46°0’0” – 46°15’0” E; lat 36° 52’30” – 37°2’30” N
Penggunaan Lahan : Pertanian yang didominasi kebun kacang-kacangan dan
serealia
Elevasi : 1283-1325 mdpl
Rejim Lengas Tanah : Aridik
Rejim Suhu Tanah : Mesik
Epipedon : Okrik
Endopedon : Argilik
Ordo : Aridisols
Sub ordo : Argids
Grup : Haplargids
Sub Grup : Typic Haplargids
KTN
1. Jenis Tanah
Termasuk Nitosol karena memiliki horizon B argilik dengan kadar liat yang
tinggi dengan penurunan kadar liat <20% terhadap liat maksimum dalam
penampang 150 cm dari permukaan serta tidak mempunyai plinthit, sifat
vertik dan ortoksik
2. Macam Tanah
Termasuk Nitosol distrik karena pada horizon B nilai KB < 50%
WRB
1. RSG: Nitisols
Termasuk nitisols karena memiliki horizon bawah permukaan nitic
(kandungan liat tinggi, terlihat mengkilap karena selaput liat, ketebalan > 30
cm, struktur dari sedang ke kuat) yang dimulai dari ≤ 100 cm dari permukaan
tanah, tidak terdapat petroplinthit, pisoplinthit, plinthit dan horizon vertic
2. Principal Qualifiers: dystric
Termasuk dystric karena memiliki KB <50% yang dapat diduga melalui
pendekatan KTK.
3. Supplementary Qualifiers:
-
4. Final Classification:
Dystric Nitisols
Pedon 2: Typic Haplocalcids (Filka Rahmadhani - 205040207111083)
Lokasi : Kabupaten Miandoab, Provinsi Azerbaijan Barat, Iran
Koordinat : Long 46o0’0”– 46o15’0” E & lat 36o52’30”– 37o2’30”N
Penggunaan Lahan : Pertanian yang didominasi kacang-kacangan,buah-buahan,
tanaman serealia
Elevasi : 1286 mdpl
Rejim Lengas Tanah : Aridik
Rejim Suhu Tanah : Mesik
Epipedon :
Endopedon : Kalsik
Ordo : Aridisols
Sub ordo : Calcids
Grup : Haplocalcids
Sub Grup : Typic Haplocalcids
Parameter Horizon
A Bk1 Bk2 C
Data Fisika
Parameter Horizon
A Bk1 Bk2 C
Epipedon
Okrik, karena tidak memiliki sifat yang sama dengan epipedon lainnya.
Tidak termasuk epipedon Antropik karena tidak terbentuk dari alterasi dan
pengangkutan oleh manusia. Tidak termasuk epipedon Folistik karena tidak
memiliki lapisan yang jenuh air selama kurang dari 30 hari kumulatif. Tidak
termasuk epipedon Histik karena tidak memiliki lapisan yang dicirikan oleh
adanya saturasi (selama 30 hari atau lebih, kumulatif) dan reduksi selama
sebagian waktu dalam tahun-tahun normal. Tidak termasuk epipedon Melanik
karena tidak memiliki horison permukaan dengan tebal lebih dari 30 cm,
kandungan c-organik tidak lebih besar dari 6%, dan tidak mempunyai sifat tanah
andik.
Endopedon
Kalsik, karena memiliki ketebalan ≥ 15cm pada horizon permukaan, memiliki
kalsium karbonat ≥ 5% pada horizon yang memiliki kandungan liat < 18% dan
kandungan pasir ≥ 15%.
Tidak termasuk Albik karena tidak memiliki horizon eluvial dengan ketebalan ≥ 1
cm. Tidak termasuk spodik karena tidak memiliki pH ≤ 5,9 serta tidak
mengandung bahan spodik. Tidak termasuk Anhidritik karena tidak mengandung
kalsium sulfat. Tidak termasuk Argilik karena tidak terdapat adanya iluviasi liat
serta kandungan liat tidak meningkat secara signifikan.
KTT
1. Ordo Aridisols
Memiliki rezim kelembaban tanah aridik dan berada pada kondisi iklim yang
kering, serta pada batas atas di dalam 100 cm dari permukaan tanah memiliki
horizon kalsik.
Tidak termasuk Gelisol karena tidak terdapat lapisan permafrost dan
bahan-bahan gelik di dalam 100 cm dari permukaan tanah. Tidak termasuk
Histosol karena bukan tanah organik. Tidak termasuk Spodosol karena tidak
memiliki horizon spodik. Tidak termasuk Andisol karena tidak memiliki
bahan andik. Tidak termasuk Oxisol karena tidak memiliki horizon oksik.
Tidak termasuk Vertisol karena tidak terdapat bidang kilir.
2. Subordo Calcids
Aridisols lain yang mempunyai horizon kalsik di dalam 100 cm dari
permukaan tanah.
Tidak termasuk Cryids karena tidak mempunyai rejim suhu tanah cryik. Tidak
termasuk Salids karena tidak mempunyai horizon salik di dalam 100 cm dari
permukaan tanah. Tidak termasuk Durids karena tidak mempunyai duripan di
dalam 100 cm dari permukaan tanah. Tidak termasuk Gypids karena tidak
mempunyai horizin gipsik atau petrogipsik di dalam 100 cm dari permukaan
tanah. Tidak termasuk Argids karena tidak mempunyai horizon argilik atau
natrik di dalam 100 cm dari permukaan tanah.
3. Grup Haplocalcids
Calcids yang lain (tidak memiliki sifat yang sama dengan grup lain).
Tidak termasuk Petrocalcids karena tidak memiliki horizon petrokalsik di
dalam 100 cm dari permukaan tanah.
4. Subgrup Typic Haplocalcids
Termasuk haplocalcids yang lain (tidak memiliki sifat yang sama dengan
subgrup lain).
Tidak termasuk Lithic Xeric Haplocalcids karena tidak terdapat kontak litik di
dalam 50 cm dari permukaan tanah dan tidak memiliki rejim kelembaban
xerik. Tidak termasuk Lithic Ustic Haplocalcids karena tidak terdapat kontak
litik di dalam 50 cm dari permukaan tanah dan tidak memiliki rejim
kelembaban ustik. Tidak termasuk Lithic Haplocalcids karena idak terdapat
kontak litik di dalam 50 cm dari permukaan tanah. Tidak termasuk Vertic
Haplocalcids karena tidak terdapat rekahan-rekahan di dalam 125 cm dari
permukaan tanah. Tidak termasuk Aquic Durinodic Haplocalcids karena tidak
memiliki kondisi akuik dan tidak mengandung durinod. Tidak termasuk
Aquic Haplocalcids karena tidak memiliki kondisi akuik. Tidak termasuk
Duric Xeric Haplocalcids karena tidak mempunyai duripan dan tidak
memiliki rejim kelembaban xerik. Tidak termasuk Duric Haplocalcids karena
tidak memiliki duripan. Tidak termasuk Petronodic Xeric Haplocalcids karena
tidak mengandung nodul atau konkresi dan tidak memiliki rejim kelembaban
xerik. idak termasuk Petronodic Ustic Haplocalcids karena tidak mengandung
nodul atau konkresi dan tidak memiliki rejim kelembaban ustik. Tidak
termasuk Petronodic Haplocalcids karena tidak mengandung nodul atau
konkresi. Tidak termasuk Sodic Xeric Haplocalcids karena tidak memiliki
persentase Na-dd sebesar 15% atau lebih dan tidak memiliki rejim
kelembaban xerik. Tidak termasuk Ustic Xeric Haplocalcids karena tidak
memiliki persentase Na-dd sebesar 15% atau lebih dan tidak memiliki rejim
kelembaban ustik. Tidak termasuk Sodic Haplocalcids karena tidak memiliki
persentase Na-dd sebesar 15% atau lebih. Tidak termasuk Vitrixerandic
Haplocalcids karena tidak mengandung gelas volkan dan tidak memiliki rejim
kelembaban xerik. Tidak termasuk Vitrandic Haplocalcids karena tidak
mengandung gelas volkan. Tidak termasuk Xeric Haplocalcids karena tidak
memiliki rejim kelembaban tanah berbatasan dengan xerik. Tidak termasuk
Ustic Haplocalcids karena tidak memiliki rejim kelembaban tanah berbatasan
dengan ustik.
KTN
1. Jenis Tanah : Regosol
Karena tanah bertekstur kasar (pasir, pasir berlempung), mempunyai horizon
A okrik, umbrik, atau histik dengan ketebalan > 25 cm.
Tidak termasuk Organosol karena bukan tanah organik. Tidak termasuk
Litosol karena kedalaman tanah tidak < 20 cm. Tidak termasuk Umbrisol
karena bukan tanah dangkal yang memiliki horizon A umbrik. Tidak
termasuk Renzina karena bukan tanah dangkal yang memiliki horizon A
molik. Tidak termasuk Aluvial karena tanah tidak terbentuk dari bahan
endapan muda (aluvium)
2. Macam Tanah : Regosol Distrik
Memiliki KB <50% pada kedalaman 20-50 cm dari permukaan.
Tidak termasuk Regosol Gleik karena tidak memiliki ciri hidromorfik di
dalam 100 cm dari permukaan. Tidak termasuk Regosol Ustik karena tidak
memiliki rejim kelembaban ustik. Tidak termasuk Regosol Humik karena
C-organik kurang dari 12 kg/m3. Tidak termasuk Regosol Kalkarik karena
tidak memiliki tanah berkapur pada kedalaman 20-50 cm dari permukaan.
WRB
1. RSG : Calcisols
Memiliki horizon kalsik mulai ≤ 100 cm dari permukaan tanah dan tidak
horizon argik di atas horizon kalsik.
2. Principal Qualifiers : Skeletic
Memiliki ≥ 40% fragmen kasar rata-rata di atas kedalaman 100 cm dari
permukaan tanah, lapisan tersementasi atau indurasi. Horizon tersementasi
oleh kalsium karbonat.
3. Supplementary Qualifiers : Hypocalcic
Memiliki horizon kalsik dengan ekuivalen kalsium karbonat dalam fraksi
tanah halus < 25% dan mulai ≤ 100 cm dari permukaan tanah.
4. Final Classification : Skeletic Calcisols (Hypocalcic)
Pedon 3: Typic Haplocambid (Megaranti Fajar Agustin - 205040207111098)
Lokasi : Kabupaten Miandoab, Provinsi Azerbaijan Barat, Iran
Koordinat : Long 46o0’0”– 46o15’0” E & lat 36o52’30”– 37o2’30”N
Penggunaan Lahan : Pertanian yang didominasi kacang-kacangan,buah-buahan,
tanaman serealia
Elevasi : 1286 mdpl
Rejim Lengas Tanah : Aridik
Rejim Suhu Tanah : Mesik
Epipedon : Okrik
Endopedon : Klasik
Ordo : Aridisols
Sub ordo : Cambid
Grup : Haplocambid
Sub Grup : Typic Haplocambid
Deskrispi Profil
Horizon Utama
1. A
Merupakan horizon permukaan (tanah mineral) yang berwarna gelap dan
tidak adanya pengolahan tanah.
2. Bw1
Merupakan horizon yang terletak dibawah horizon A dengan adanya
perbedaan warna tanah.
3. Bw2
Merupakan horizon B dengan perbedaan warna dari horizon sebelumnya.
4. C
Merupakan horizon C karena struktur berupa batuan masif.
Epipedon
Epipedon Okrik, karena epipedon yang tidak memenuhi definisi salah satu dari
tujuh epipedon yang lain, disebabkan karena terlampau tipis atau terlalu kering,
memiliki value warna atau kroma terlalu tinggi, mengandung terlalu sedikit
karbon organik, memiliki nilai-n atau indeks melanik terlalu tinggi, atau bersifat
masif dan keras atau lebih keras jika kering. Banyak epipedon okrik yang
memiliki value warna, lembab, 4 atau lebih, dan value warna, kering, 6 atau lebih,
atau kroma 4 atau lebih; atau epipedon mencakup horizon A atau Ap yang
memiliki nilai value warna dan kroma rendah, tetapi terlampau tipis untuk
ditetapkan sebagai epipedon molik atau umbrik (dan fraksi tanah-halusnya
memiliki kalsium karbonat eqivalen kurang dari 15 persen).
Endopedon
Endopedon Klasik, karena horizon dimana illuvial dari kalsium karbonat
sekunder atau (senyawa) karbonat yang lain, telah terakumulasi dalam jumlah
yang signifikan.
KTT
1. Ordo Aridisols, karena memiliki rezim kelembaban tanah aridik dan
berada pada kondisi iklim yang kering, serta pada batas atas di dalam 100
cm dari permukaan tanah memiliki horizon kalsik.
Tidak termasuk Gelisol karena tidak terdapat lapisan permafrost dan
bahan-bahan gelik di dalam 100 cm dari permukaan tanah. Tidak termasuk
Histosol karena bukan tanah organik. Tidak termasuk Spodosol karena
tidak memiliki horizon spodik. Tidak termasuk Andisol karena tidak
memiliki bahan andik. Tidak termasuk Oxisol karena tidak memiliki
horizon oksik. Tidak termasuk Vertisol karena tidak terdapat bidang kilir.
2. Subordo Cambids, karena aridisols yang lain.
3. Grup Haplocambids, karena cambids yang lain.
4. Subgrup Typic Haplocambid, karena masuk haplocambids yang lain.
KTN
1. Jenis Tanah: Regosol
Karena tanah bertekstur kasar (pasir, pasir berlempung), mempunyai
horizon A okrik, umbrik atau histik, ketebalan > 25 cm.
2. Macam Tanah: Regosol Kalkarik
Karena tanah berkapur pada kedalaman 20-50 cm dari permukaan.
Pedon 4: Typic Haplosalids (Mochamad Reza Nefandi - 205040207111163)
Lokasi : Azrak
Koordinat : Lat 311480 N - Long 361490 E
Penggunaan Lahan : Sporadic vegetation
Bahan Induk : Lacustrine marl parent material
Relief :-
Lereng : 0%
Elevasi : 520 mdpl
Batuan Permukaan :-
Drainase :-
Aliran Permukaan :-
Permeabilitas :-
Erosi :-
Rejim Lengas Tanah : Aridik
Rejim Suhu Tanah : Mesik
Epipedon : Okrik
Endopedon : Argilik
Ordo : Aridisols
Sub ordo : Cambid
Grup : Haplosalids
Sub Grup : Typic Haplosalids
Data Kimia
Epipedon
Okrik : dikarenakan tidak termasuk kedalam 7 epipedon sehingga dapat disebut
dengan epipedon okrik yang tidak memiliki ciri tertentu seperti epipedon lainnya.
Endopedon
Argilik : memiliki ketebalan >7,5 cm. terdapat tanda iluviasi liat dengan bukti
lapang adanya clay film pada pori atau liat terorientasi di permukaan butir pasir.
kandungan liat akan meningkat secara signifikan pada jarak vertikal <30 cm. pada
peningkatan minimum antara 3-8% dari kandungan liat pada horizon eluvial.
KTT
Ordo Aridisol : tanah dengan rezim kelembaban kering yang terjadi secara
normal di iklim kering. Beberapa terletak di iklim semi-kering. Tanah Aridisols
merupakan tanah dengan satu atau lebih horizon pedogenik yang khas yang telah
diperkaya atau dikuras kandungannya oleh air yang bergerak.
Sub Ordo Cambid : karena memiliki horizon petrokalsik atau horizon petrogipsik
di dalam >100 cm dari permukaan tanah dan termasuk aridisol lain.
Grup Haplosalids : termasuk haplosalids yang lain (tidak memiliki sifat yang
sama dengan grup lain). Tidak termasuk Petrocalcids karena tidak memiliki
horizon petrokalsik di dalam 100 cm dari permukaan tanah.
KTN
Jenis Tanah Regosol : Tanah bertekstur kasar (pasir, pasir berlempung),
mempunyai horison A okrik, umbrik atau histik, ketebalan > 25 cm.
Dikategorikan sebagai jenis tanah regosol karena memiliki sifat yang berbeda
dengan dominasi tekstur tanah pasir dan kering.
Macam Tanah Regosol Distrik : Regosol lain yang mempunyai KB < 50%
(NH4OAc) sekurang-kurangnya dalam beberapa bagian lapisan tanah antara
20-50 cm dari permukaan.
WRB
Jenis tanah Regosol : tidak ada perkembangan profil tanah yang signifikan.
Principal qualifiers Dystric : memiliki KB < 50% dalam setengah atau lebih
bagian dari 20 - 100 cm dari permukaan. Supplementary qualifiers Clayic :
Memiliki kelas tekstur liat, liat berpasir, lempung berliat dengan ketebalan > 30
cm dalam ketebalan < 100 cm dari permukaan.
Permasalahan Tanah Aridisols
1. Potensi kehilangan air yang tinggi akibat iklim yang kering. Selain itu,
kondisi tanah yang kering juga dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
2. Kesuburan tanah yang rendah akibat kurangnya bahan organik
3. Tanah mudah tererosi akibat tidak tertutupi
Chowdhury, A., Adak, M.K., Mukherjee, A., Dhak, P., Khatun, J., Dhak, D., 2019. A
critical review on geochemical and geological aspects of fluoride belts, fluorosis
and natural materials and other sources for alternatives to fluoride exposure. J.
Hydrol. 574, 333–359.
Goydaragh, M. G., Taghizadeh-Mehrjardi, R., Golchin, A., Jafarzadeh, A. A., & Lado,
M. (2021). Predicting weathering indices in soils using FTIR spectra and random
forest models. Catena, 204, 105437.
Mohammed, S., Khallouf, A., Kiwan, S., Alhenawi, S., Ali, H., Harsányi, E., Katai, J.,
& Habib, H. (2020). Characterization of major soil orders in Syria. Eurasian Soil
Science, 53, 420-429.