(1) fibrik adalah bahan organik tanah yang sangat sedikit terdekomposisi
yang mengandung serat sebanyak 2/3 volume. Bobot volume fibrik lebih
kecil dari 0.075 g cm-3 dan kandungan air tinggi jika tanah dalam
keadaan jenuh air.
(2) Saprik adalah bahan organik yang terdekomposisi paling lanjut yang
mengandung serat kurang dari 1/3 volume dan bobot isi saprik adalah
0,195 g cm-3.
(3) hemik adalah bahan organik yang mempunyai tingkat dekomposisi
antara fibrik dengan saprik dengan bobot isi 0,075 sampai 0,195 g cm-3.
• Berdasarkan status hara, Fleisher (1965, dikutip Driessen dan
Soepraptohardjo, 1974) memilah gambut menjadi tiga golongan, yaitu
(1) gambut eutropik yang subur,
(2) gambut mesotropik dengan kesuburan sedang, dan
(3) gambut oligotropik sebagai gambut miskin.
KRITERIA PENILAIAN
0
Waterlogged
1
Sedimenst (Soil Solum) Oxidised Zones (AASS)
2
Depth (m)
PASS
3
Oxidised Zones (AASS)
4
Basement Materials 5
PASS
6
Faktor Pembatas Pada Tanah Sulfat Masam
• Kemasaman Tanah, dapat menghambat petumbuhan :
1. Kerusakan sel tanaman secara langsung akibat peningkatan konsentrasi
H+ ,
2. Penungkatan kelarutan Al, Fe , Mn dan Arsenik yang toksik terhadap
tanaman,
3. Penurunan konsentrasi kation hara makro (Defisiensi Mg, Ca dan K)
4. Peningkatan kalarutan P dan Mn
5. Terhambatnya pertumbuhan akar dan proses penyerapan air,
6. Abnormalitas faktor biotik,
• Pasang Surut (pembentukan pirit-FeS2), wilayah yang langsung
berbatasan dengan laut akan terendam, sedangkan wilayah yang
menjorok ke pedalaman, air pasang hanya mamasuki alur-alur yang ada
tapi masih terjadi intrusi air laut melalui pori-pori tanah.
1. Menambah abu (misalnya dari sekam, kayu gergaji atau gunung api)
dengan takaran 3-5 ton per hektar dalam larikan.
Sumatra
Selatan :
Lokasi
Reklamasi
Rawa
Pasang Surut
(garis
merah), garis
hitam adalah
gambut tebal
dan garis
ungu adalah
lahan kering .
Lahan pasang surut dibagi menjadi beberapa golongan menurut tipeluapan air pasang, yaitu:
A. Lahan terluapi oleh pasang besar (pada waktu bulan purnama maupun bulan mati), maupun oleh
pasang kecil (pada waktu bulan separuh).
B. Lahan terluapi oleh pasang besar saja.
C. Lahan tidak terluapi oleh air pasang besar maupun pasang kecil, namun permukaan air tanahnya
cukup dangkal, yaitu kurang dari 50 cm.
D. Lahan tidak terluapi oleh air pasang besar maupun pasang kecil, namun permukaan air tanahnya
dalam, lebih dari 50 cm.
Tinjauan Pustaka
Fenomena Pasang Surut
Menurut Wyrtki (1961), pasang surut di Indonesia dibagi menjadi 4
yaitu :
• Pasang surut harian tunggal (Diurnal Tide).
• Pasang surut harian ganda (Semi Diurnal Tide).
• Pasang surut campuran condong harian tunggal (Mixed Tide,
Prevailing Diurnal
• Pasang surut campuran condong harian ganda (Mixed Tide,
Prevailing Semi Diurnal).
Faktor Pembatas Pada Tanah Sulfat Masam
• Salinitas, kadar garam dan konduktifitas elektrik
(daya hantar listrik-DHL) sangat tinggi sehingga
menghambat metabolisme sel tanaman.
• Daya dukung tanah, kandungan BO (gambut) dan
tingkat kematangan tanah. Transportasi alat berat
(saat LC) dan persiapan lahan menyebabkan
penurunan gambut dan tanah (30-60 cm).