Anda di halaman 1dari 5

KECAP MANIS (KELAS EDUKASI CALON PENGANTIN,

MENUJU PERNIKAHAN SEHAT DAN HARMONIS)

1. TUJUAN INOVASI
Data pencapaian program kesehatan ibu dan anak tahun 2017 masih di bawah target:
K1 : Ponorogo 92%, Nailan 89%, Target 99% Ibu
hamil dengan anemia : Ponorogo 33%, Nailan 36%, Target 28%
Angka Kematian Ibu (AKI) : Ponorogo 18, Nailan 2, Target 102/100.000 KH
Angka Kematian Bayi (AKB) : Ponorogo 151, Nailan 5, target 23/1000 KH
Menyadari hal tersebut, diperlukan upaya peningkatan derajad kesehatan ibu yang dilaksanakan
secara komprehensif. Interfensi program kesehatan ibu tidak bisa dilakukan dibagian hilir saja atau
pada ibu hamil tapi harus ditarik lebih ke hulu yaitu calon pengantin. Kelas edukasi calon pengantin
menuju pernikahan sehat dan harmonis (KECAP MANIS) adalah salah satu solusi. Tujuan khusus
kegiatan ini meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan reproduksi dan seksual bagi
masyarakat terutama calon pengantin, pengantin baru dan remaja akhir/remaja usia nikah.
Tujuan umumnya:
a. Menurunkan AKI dan AKB
b. Terlaksananya pemeriksaan kesehatan bagi calon pengantin, pengantin baru dan remaja
akhir/remaja usia nikah, termasuk pemeriksaan laborat serta pemberian pelayanan iminisasi
TT
c. Meningkatkan status gizi
d. Meningkatkan program Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)
e. Meningkatkan koordinasi dengan lintas sektor terkait dalam pemberian KIE Kespro.
f. Meningkatkan kerjasama lintas program dalam pelayanan kespro terintegrasi.

2. KESELARASAN DENGAN KATEGORI YANG DIPILIH


Keberhasilan pembangunan suatu daerah salah satunya bisa dilihat dari masyarakatnya yang
sehat, termasuk bagaimana angka kematian ibu dan angka kematian bayinya. Sehat adalah aset yang
paling berharga, ketika seseorang memiliki kesehatan yang prima, maka akan mampu menghadirkan
produktivitas.
Kelas Edukasi bagi calon pengantin merupakan salah satu inovasi dari Puskesmas Nailan
yang memiliki daya ungkit dalam upaya meningkatkan derajad kesehatan masyarakat melalui
pembinaan, pemeriksaan kesehatan dan konseling kesehatan reproduksi bagi calon pengantin,
pengantin baru dan remaja akhir/remaja usia nikah yang merupakan upaya promotif dan prefentif.
Ini semua sangat terkait dengan pilihan kategori KOVABLIK 2019 nomer 3 yaitu “Kesehatan”.

PROPOSAL 1
3. SIGNIFIKASI (Arti Penting)
Sasaran dari kegiatan ini yaitu calon pengantin, pengantin baru dan remaja akhir/remaja usia
nikah yang sangat rentan terhadap masalah kesehatan reproduksi seperti Kekurangan Energi Kronis
(KEK), anemia, kehamilan pada usia remaja, HIV dan penyakit menular seksual lainnya. Mereka
adalah bagian dari masyarakat yang menjadi ujung tombak terwujudnya generasi penerus yang sehat.
Manfaat dari pelaksanaan KECAP MANIS diantaranya peserta bisa mengetahui filosofi
pernikahan untuk mewujudkan keluarga sehat dan harmonis. Edukasi mengenai kesehatan
reproduksi dan kesehatan seksual merupakan modal yang utama dengan ditunjang adanya kesehatan
fisik, mental dan sosial guna menghindari terjadinya gangguan atau penyimpangan.
Dilakukan pemeriksaan kesehatan dasar untuk mengetahui kondisi kesehatan peserta meliputi
pengukuran tekanan darah, tinggi badan, berat badan, Lingkar Lengan Atas (LILA), serta
pemeriksaan laborat HB, HBsAg, HIV dan sifilis. Selanjutnya dilakukan konseling reproduksi
beserta tatalaksana yang berpedoman pada hasil pemeriksaan kesehatan.
Data yang ada selanjutntya diolah petugas terkait yang saling bersinergi, diantaranya petugas
KB kespro, KIA, gizi, HIV serta petugas laborat dan medapatkan pendampingan kesehatan mulai
masa pernikahan, kehamilan sampai proses persalinan. Pengawalan lebih dilakukan bagi mereka
yang punya catatan kesehatan yang kurang bagus oleh tenaga kesehatan wilayah setempat, sehingga
kondisi kesehatan bisa terpantau dengan maksimal.

4. INOVATIF (kebaruan atau keunikan atau keaslian)


Inovasi KECAP MANIS merupakan program terpadu yang melibatkan beberapa program
yang saling terkait di puskesmas. Terdapat kolaborasi segi kesehatan dan bina keluarga guna
terciptanya ketahanan keluarga dengan melibatkan lintas sektor. Besarnya dampak positif dalam
peningkatan kesehatan reproduksi menjadikan KECAP MANIS layak untuk dikembangkan dan
menang dalam kompetisi ini. Dengan daftar pengajuan pernikahan yang jumlahnya setiap bulan
tidak sama, maka kegiatan ini juga melibatkan remaja akhir/remaja usia nikah, dengan begitu
pelayanan kesehatan reproduksi bisa dilakukan lebih awal. Pendampingan terintegrasi oleh tenaga
kesehatan dengan menggunakan aplikasi KECAP MANIS yang berbasis android, membantu
memudahkan proses pemantauan perkembangan kesehatan reproduksi.
Pelaksanaan edukasi calon pengantin sebenarnya sudah pernah dilaksanakan di beberapa
puskesmas di daerah lain serta ada dalam program Kemenag dengan istilah Bimbingan Perkawinan
(Bimwin). Keunggulan dari kegiatan Kecap Manis adalah adanya variasi tema disetiap bulannya
dengan narasumber dari lintas sektor terkait serta adanya pemeriksaan kesehatan dan konseling
kesehatan reproduksi secara langsung untuk setiap peserta. Dengan demikian penemuan kasus
reproduksi bisa sedini mungkin diketahui,

PROPOSAL 2
sehingga penatalaksanaannya juga bisa lebih maksimal. Serta adanya alat bantu aplikasi KECAP
MANIS untuk pemantauan yang bisa di akses oleh semua bidan di wilayah kerja.

5. TRANSFERABILITAS (Sifat dapat diterapkan pada konteks/tempat lain)


Besarnya dampak positif dari kegiatan ini menjadikan Dinas Kesehatan Ponorogo berharap
semua puskesmas di wilayah kabupaten Ponorogo mengadakan kegiatan yang serupa, dengan
mengundang puskesmas Nailan sebagai pembicara dalam kegiatan pertemuan sosialisasi buku
kesehatan reproduksi dan calon pengantin. Selain itu bersama Dinas Kesehatan Propinsi Jawa timur,
Puskesmas Nailan juga diminta menjadi narasumber kegiatan Pertemuan orientasi KIE KESPRO
CATIN di Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan pada tanggal 23 Juli 2018 dan Dinas Kesehatan
Kabupaten Madiun Pada tanggal 30 Juli 2018. Selanjutnya Puskesmas Nailan juga kedatangan tamu
dari Puskesmas Grobogan Jawa Tengah pada tanggal 18 September 2018, guna melakukan kaji
banding program inovasi.

6. SUMBER DAYA DAN BERKELANJUTAN


Dalam pelaksanaan kegiatan KECAP MANIS kuota peserta 15 orang setiap bulannya.
Dukungan lintas sektor sangat besar terbukti dengan adanya komitmen bersama dan terjalinnya
MOU antara Puskesmas dengan pemerintah desa dan MOU antara Puskesmas dengan KUA
kecamatan dengan titik poin kerjasama dalam upaya mobilisasi warga untuk mengikuti dan
mensukseskan kegiatan ini. Guna mensosialisasikan kegiatan, promosi juga di lakukan lewat media
sosial seperti facebook, whatsapp dan youtube, pertemuan lintas sektor, pertemuan lintas program,
pertemuan di lingkungan masyarakat serta penempelan poster di kantor linsek dan di tempat-tempat
layanan masyarakat di seluruh wilayah kerja UPT Puskesmas Nailan.
Sumber daya manusia pelaksana dari lintas program dan juga dari lintas sektor yang terkait.
Informasi kegiatan ini sampai di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Setelah wawancara
dengan Dinas Kesehatan sebagai pemangku kebijakan serta puskesmas sebagai pelaku di lapangan,
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memutuskan untuk memuat inovasi ini dalam buletin
WARTA KESMAS edisi 03/2018 serta dimuat dalam Mediakom Kemenkes RI, dengan harapan
informasi pentingnya edukasi kepada calon pengantin ini bisa teraplikasi secara luas.
Harapan kedepan sertifikat keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan kelas edukasi calon
pengantin akan menjadi syarat pengajuan pernikahan di wilayah kabupaten Ponorogo dengan
harapan diterbitkannya Peraturan Bupati (Perbup) yang mengatur hal ini, sebagai landasan dasar dan
payung hukum adanya kegiatan Kecap Manis di Puskesmas.
Adanya kegawat daruratan dalam kesehatan reproduksi sebenarnya bisa dicegah dengan
dilakukannya pemeriksaan awal kesehatan, tatalaksana yang benar pada kasus kesehatan reproduksi
dan edukasi bagaimana menjaga kesehatan dalam kehidupan sehari hari.

PROPOSAL 3
Upaya promotif dan preventif lebih diutamakan dalam setiap hal, karena biaya pengobatan
penyakit semakin hari semakin tinggi. Salah satu contoh untuk kasus HIV yang sampai saat ini
biaya pengobatan ditanggung oleh Negara. Padahal setiap penderita HIV wajib mengkonsumsi obat
sepanjang hidup. Dengan melakukan pencegahan penyakit maka itu sama halnya juga melakukan
penghematan anggaran negara.

7. DAMPAK
Dengan diadakannya kelas edukasi calon pengantin, maka akan terjadi peningkatan
pengetahuan masyarakat serta perubahan pola pikir tentang pentingnya menjaga kesehatan
reproduksi terutama pada calon pengantin, pengantin baru dan remaja akhir/remaja usia nikah.
Meskipun belum ada evaluasi secara resmi skala dampaknya melalui evaluasi eksternal, tetapi
kegiatan ini sangat berpengaruh terhadap perilaku keseharian yang lebih mengutamakan kesehatan
sebagai patokan. Bukan hanya calon pengantin saja, calon mertua dan orang tua bahkan remajapun
juga mendapat sentuhan lewat sosialisasi di lingkungan masyarakat seperti di pertemuan majelis
taklim, arisan PKK, pertemuan desa dan juga pertemuan karang taruna desa.
Ada 4 aspek utama yang dievaluasi yaitu: kunjungan baru ibu hamil/K1, ibu hamil dengan
anemia, AKI dan AKB. Tanda wanita positif hamil salah satunya dengan terlambatnya haid. Maka
pencatatan jadwal haid dan kontak dengan tenaga kesehatan jika terjadi keterlambatan bisa
membantu meningkatnya target K1. Ibu hamil dengan anemia bisa dicegah dengan pemaksimalan
asupan nutrisi pada wanita. Selain itu konsumsi tablet FE pada remaja putri dan wanita usia subur
(WUS) juga berperan besar dalam menjaga kesetabilan kadar hemoglobin. Harapan terwujudnya
peningkatan derajad kesehatan masyarakat dengan menurunnya AKI dan AKB menjadikan
semangat tersendiri berjalannya kegiatan kelas edukasi ini.
Data pencapaian program KIA di UPT Puskesmas Nailan:
1. K1 : tahun 2017 (89 %), tahun 2018 (100%)
2. Ibu hamil dengan anemia : tahun 2017 (36 %), tahun 2018 (15 %)
3. AKI : tahun 2017 (2 kasus), tahun 2018 tidak ada kasus
4. AKB : tahun 2017 (5 kasus), tahun 2018 (3 kasus)
Dari data di atas terlihat adanya peningkatan pencapaian yang sangat siknifikan antara tahun
2017 dan tahun 2018 yaitu meningkatnya ibu hamil yang kontak pertama pada tenaga kesehatan
(K1), adanya penurunan kasus anemia pada ibu hamil, penurunan AKI dan juga penurunan AKB.

8. KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN (Menekankan kerjasama/kolaborasi,


keterlibatan, koordinasi, kemitraan dan inklusif)
Banyak sekali pihak yang ikut berkontribusi dalam pelaksanaan kegiatan ini, terutama lintas
sektor yang ada yaitu:

PROPOSAL 4
a. Dinas Kesehatan Kabupaten sebagai pemangku kebijakan dalam pelaksanaan kegiatan
inovasi.
b. Forum Pimpinan Kecamatan (FORPIMKA) sebagai pembina dan pelindung di harapkan
bisa memberikan dukungan penuh sehingga program inovasi KECAP MANIS bisa berjalan
dengan baik.
c. Puskesmas bekerjasama dengan Kantor Urusan Agama mengadakan pembinaan dan edukasi
kepada Calon Pengantin, serta menghimbau semua calon pengantin dan pengantin baru serta
remaja akhir/remaja usia nikah untuk ikut kegiatan KECAP MANIS.
d. Pemerintah Desa menyarankan bagi calon pengantin yang mencari surat kelengkapan
menikah untuk mengikuti kelas edukasi kesehatan reproduksi di Puskesmas.
e. Puskesmas bekerjasama dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
(PPKB) untuk mensukseskan program Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP).
f. Puskesmas bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dalam pembinaan dan edukasi kesehatan
reproduksi pada remaja.

9. PELAJARAN YANG DIPETIK


Dengan pelaksanaan KECAP MANIS, maka kita bisa melihat bagaimana kondisi kesehatan
dan kesiapan berumah tangga bagi calon pengantin. Lewat kegiatan ini pula kita bisa mempersiapkan
bagaimana calon ayah dan ibu dipastikan dalam kondisi yang sehat jiwa dan raganya sehingga bisa
mencetak generasi penerus yang berkualitas. Dengan dilakukannya pemeriksaan kesehatan dasar
serta konseling kesehatan reproduksi maka bisa menangkap permasalahan lebih ke hulu sehingga
tatalaksana yang sesuai bisa diberikan lebih dini bagi mereka yang punya masalah dalam kesehatan
reproduksi demi peningkatan kondisi kesehatan dan keberlangsungan pernikahan yang harmonis.

KEPALA UPT PUSKESMAS NAILAN

drg. EDI WIDARTININGSIH


Pembina Utama Muda NIP.
19590702 198701 2 003

PROPOSAL 5

Anda mungkin juga menyukai