Anda di halaman 1dari 36

LampiranKeputusan

: KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BAITO TENTANG


PENETAPAN INDIDIKATOR KINERJA KESEHTAN DI UPTD
PUSKESMAS BAITO TAHUN 2023

Tanggal :
2023
Nomor :
445/ /PKM BAITO/2023

DAFTAR INDIKATOR KINERJA PROGRAM KESEHATAN


LINGKUP UPTD PUSKESMAS BAITO
TAHUN 2023

INDIKATOR KINERJA CARA PERHITUNGAN


PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL TARGET 2023
PROGRAM (FORMULA)

Pelayanan Antenatal yang dilakukan telah Jumlah Ibu Hamil yang di berikan
Pelayanan Kesehatan Ibu memenuhi standar (kualitas barang/jasa, yankes bumil K4 memenuhi
Pelayanan Kesehatan Ibu 100%
Hamil (K4) kualitas SDM dan kualitas proses standar / Jumlah Ibu Hamil yang di
pelaksanaan) berikan yankes bumil K4 x 100%

Ibu hamil yang mendapatkan


Cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan Jumlah Ibu Hamil yang di berikan 70%
pemeriksaan antenatal sesuai standar paling sedikit 6 kali yankes bumil K6 memenuhi
kehamilan 6 kali dengan standar / Jumlah sasaran Ibu Hamil
(K6) distribusi waktu 1 kali pada trimester ke-1, 2 dalam suatu wilayah x 100%
kali pada
trimester ke-2, 3 kali pada trimester ke-3,
dengan diperiksa
INDIKATOR KINERJA CARA PERHITUNGAN
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL TARGET 2023
PROGRAM (FORMULA)
oleh dokter minimal 1 kali pada trimester ke-
1 dan minimal
1 kali pada trimester ke-3
Persalinan di Fasilitas Jumlah ibu bersalin yang mendapat
Pelayanan pertolongan persalinan sesuai
Kesehatan ibu bersalin yang mendapat pertolongan standar oleh tenaga kesehatan di
Persalinan Nakes di Fasilitas
(PF) persalinan sesuai standar oleh tenaga fasilitas pelayanan kesehatan / 100%
(PF)
kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan Jumlah ibu bersalin di suatu wilayah
tersebut pada kurun waktu satu tahun
yang sama x 100%
Pelaksanaan Kelas Ibu hamil : Kegiatan
Ibu Hamil berdiskusi dan bertukar
pengalaman untuk meningkatkan
jumlah desa yang melaksanakan kelas
pengertahuan dan keterampilan tentang
Jumlah Kabupaten/kota yang ibu hamil / jumlah desa wilayah 100%
kehamilan, persalinan, perawatan Nifas
Pelayanan kesehatan ibu menyelenggarakan puskesmas x 100%
dan perawatan Bayi baru lahir melalui
& bayi baru pelayanan
praktek dengan menggunakan Buku KIA
lahir kesehatan ibu dan
yang difasilitasi oleh petugas kesehatan.
bayi baru lahir
Pelayanan Antenatal yang dilakukan telah Jumlah Ibu Hamil yang di berikan
memenuhi standar (kualitas barang/jasa, yankes bumil K4 memenuhi standar /
100%
kualitas SDM dan kualitas proses Jumlah Ibu Hamil yang di berikan
pelaksanaan) yankes bumil K4 x 100%
Pelayanan kesehatan bayi Cakupan Kunjungan Neonatal Cakupan bayi baru lahir usia 0 - 28 hari Jumlah bayi baru lahir usia 0 - 28 hari 100%
baru lahir yang mendapatkan pelayanan sesuai standar yang mendapatkan pelayanan sesuai
paling sedikit 3 kali dengan distribusi standar paling sedikit tiga kali dengan
waktu 1 kali pada 6-48 jam, 1 kali pada hari distribusi waktu 1 kali pada 6-48 jam,
ke 3 – hari ke 7, dan 1 kali pada hari ke 8 – 1 kali pada hari ke 3 – hari ke 7, dan 1
hari ke 28 setelah lahir di suatu wilayah kali pada hari ke 8 – hari ke 28 setelah
pada kurun waktu tertentu. Pelayanan lahir / jumlah seluruh sasaran bayi
neonatal esensial sesuai standar dengan baru lahir usia 0-28 hari di suatu
mengunakan Pendekatan MTBM wilayah pada kurun waktu tertentu x
INDIKATOR KINERJA CARA PERHITUNGAN
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL TARGET 2023
PROGRAM (FORMULA)
100%
manajemen terpadu bayi muda (MTBM)
merupakan suatu pendekatan yang terpadu
dalam tatalaksana bayi umur 1 hari - 2 Jumlah bayi muda yang dilakukan
  Pelayanan MTBM (0-2 bln) bulan, baik yang sehat maupun yang sakit, pendekatan MTBM / Jumlah bayi 100%
baik yang datang kefasilitas rawat jalan dalam wilayah kerja Puskesmas x 100%
maupun yang di kunjungi oleh tenaga
kesehatan pada saat kunjungan Neonatal.
Pelayanan Kesehatan Balita Setiap balita (0-59 Bulan) Mendapatkan Jumlah balita usia 12-23 bulan yang 100%
pelayanan kesehatan sesuai standar,Yaitu: mendapat pelayanan kesehatan sesuai
- Pelayanan Kesehatan Balita usia 0-11 standar + jumlah balita usia 24-35
Bulan: bulan mendapat pelayanan kesehatan
1. Penimbangan Minimal 8 x setahun sesuai standar+ Balita usia 36-59
2. Pengukuran panjang/Tinggi badan bulan mendapatkan pelayanan sesuai
Minimal 2x/tahun standar/Jumlah balita usia 12 -59
3. Pemantauan Perkembagan bulan di wilayah kerja pada kurng
Minimal 2x/tahun waktu 1 tahun yang sama x100%
4. Pemberian Vit.A Pada usia 6 -11
Bulan 1x setahun
5. Pemberian Imunisasi dasar
Lengkap
- Pelayanan Kesehatan Balita Usia 12-
23 Tahun

1. Penimbangan Minimal 8 x setahun


2. Pengukuran panjang/Tinggi badan
Minimal 2x/tahun
3. Pemantauan Perkembagan
Minimal 2x/tahun
4. Pemberian Vit.A sebanyak 2x
setahun
INDIKATOR KINERJA CARA PERHITUNGAN
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL TARGET 2023
PROGRAM (FORMULA)
5. Pemberian Imunisasi Lanjut
- Pelayanan Kesehatan Balita 26-59
Bulan

1. Penimbangan Minimal 8 x setahun


2. Pengukuran panjang/Tinggi badan
Minimal 2x/tahun
3. Pemantauan Perkembagan
Minimal 2x/tahun
4. Pemberian Vit.A sebanyak 2x
setahun

Pelayanan Kesehatan
Pelayanan SDIDTK yang dilakukan telah Jumlah Bayi yang di berikan yankes
Balita Dan
Pelayanan SDIDTK pada Bayi memenuhi standar (kualitas barang/jasa, SDIDTK memenuhi standar / Jumlah
Anak Pra 100%
(0-11 Bln) kualitas SDM dan kualitas proses Bayi dalam wilayah kerja Puskesmas x
Sekolah
pelaksanaan) 100%
(Apras)

Pelayanan SDIDTK yang dilakukan telah Jumlah Balita dan Apras yang di
Pelayanan SDIDTK pada memenuhi standar (kualitas barang/jasa, berikan yankes SDIDTK memenuhi
  100%
Balita (12-59 Bln) kualitas SDM dan kualitas proses standar / Jumlah Balita dan Apras
pelaksanaan) dalam wilayah kerja Puskesmas x 100%
Pelayanan SDIDTK yang dilakukan telah Jumlah Apras yang di berikan yankes
Pelayanan SDIDTK pada Anak
memenuhi standar (kualitas barang/jasa, SDIDTK memenuhi standar / Jumlah
  Pra Sekolah (60-72 100%
kualitas SDM dan kualitas proses Apras dalam wilayah kerja Puskesmas
Bln)
pelaksanaan) x 100%
Pelaksanaan Kelas Ibu Balita minimal
Jumlah desa yang melaksanakan kelas
50% dari jumlah Desa diwilayah kerja
  Pelaksanaan Kelas Ibu Balita ibu balita / jumlah desa wilayah 100%
Puskesmas. Kegiatan ibu yang
puskesmas x 100%
mempunyai anak usia 0 - 5 tahun
INDIKATOR KINERJA CARA PERHITUNGAN
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL TARGET 2023
PROGRAM (FORMULA)
berdiskusi dan bertukar pengalaman untuk
meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan tentang pemenuhan
pelayanan kesehatan gizi ,dan stimulasi
tumbuh kembang anak dengan
menggunakan buku KIA yang di fasilitasi
petugas kesehatan.
Manajemen terpadu Balita sakit adalah
pendekatan yang terintegrasi atau terpadu jumlah balita sakit yang dilakukan
Pelaksanaan Pelayanan MTBS
  dalam tata laksana Balita sakit dengan pendekatan MTBS / Jumlah bayi 100%
2-59 bln
fokus terhadap kesehatan anak usia 0-59 dalam wilayah kerja x 100%
bulan(balita) secara menyeluruh.
Pelayanan Posyandu Remaja yang Jumlah Desa yang melaksanakan
Pelayanan kesehatan
Pembentukan Posyandu dilakukan telah memenuhi standar Posyandu Remaja memenuhi standar /
anak usia sekolah dan 100%
Remaja (kualitas barang/jasa, kualitas SDM dan Jumlah Desa dalam wilayah kerja
remaja (usekrem)
kualitas proses pelaksanaan) Puskesmas x 100%
Pelayanan konseling yang dilakukan telah
memenuhi standar (kualitas barang/jasa,
  Klinik Konseling Remaja 100%
kualitas SDM dan kualitas proses Jumlah Puskesmas yang memiliki Poli
pelaksanaan) PKPR / Jumlah Puskesmas dalam
Pelayanan Kesehatan yang diberikan wilayah Kabupaten Konawe Selatan x
kepada remaja telah memenuhi standar 100%
  Pelayanan Kesehatan Remaja 100%
(kualitas barang/jasa, kualitas SDM dan
kualitas proses pelaksanaan)
Jumlah sekolah yang mempunyai Tim
Jumlah sekolah yang mempunyai Tim
Pelaksana UKS/M dan melaksanakan
Jumlah sekolah Pelaksana UKS/M dan melaksanakan Trias
  Trias UKS/M (pendidikan kesehatan, Bulanan
melaksanakan UKS/M UKS/M (pendidikan kesehatan, pelayanan
pelayanan kesehatan, pembinaan
kesehatan, pembinaan lingkungan sekolah
lingkungan sekolah sehat)
sehat)
INDIKATOR KINERJA CARA PERHITUNGAN
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL TARGET 2023
PROGRAM (FORMULA)
Jumlah sekolah yang mendapatkan Jumlah sekolah yang mendapatkan
Jumlah sekolah penjaringan penjaringan kesehatan bagi siswa sekolah penjaringan kesehatan bagi siswa
  Tahunan
kesehatan kelas 1 SD, 7 SMP. 10 SMAsederajat oleh sekolah kelas 1 SD, 7 SMP. 10
Puskesmas SMAsederajat oleh Puskesmas
Jumlah puskesmas yang melaksanakan
pembinaan ke sekolah di wilayahnya
Jumlah Puskesmas yang melaksanakan
Persentase Puskesmas yang sebanyak 4 kali/tahun ( minimal 50%
pembinaan ke sekolah 4 kali setahun
  melaksanakan pembinaan ke jumlah sekolah SD, SMP, SMA / sederajat ) Bulanan
dibagi jumlah seluruh Puskesmas dikali
sekolah 4 kali setahun untuk mengaktifkan Trias UKS/M
100%
(pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan
dan pembinaan lingkungan sekolah sehat)

Calon pengantin individu (catin laki-laki Jumlah absolut catin individu (laki-
Catin Dilayani Kespro dan catin perempuan) yang mendapatkan laki/perempuan) yang mendapatkan 100%
pelayanan kespro catin (KIE kespro catin pelayanan kespro catin di fasyankes

pelayanan kesehatan Jumlah puskesmas yang memberikan Jumlah puskesmas yang memberikan 100%
reproduksi calon pengantin pelayanan kesehatan reproduksi calon
pelayanan :
(kespro catin) pengantin (kespro catin) dibagi Jumlah
- konseling / komunikasi, informasi, edukasi seluruh puskesmas yang ada di wilayah
tersebut pada kurun waktu yang sama x
(KIE) kesehatan reproduksi calon pengantin
100%
dan
- skrining kesehatan bagi calon pengantin,
minimal pemeriksaan status gizi meliputi :
(penentuan IMT/pemeriksaan Lingkar
Lengan Atas/LiLa) dan tanda anemia
(pemeriksaan konjungtiva dan pemeriksaan
INDIKATOR KINERJA CARA PERHITUNGAN
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL TARGET 2023
PROGRAM (FORMULA)
Hb)
Pelayanan diberikan oleh tenaga kesehatan
(dokter dan atau bidan dan atau perawat dan
atau petugas gizi)

Jumlah absolut catin perempuan yang


mengalami Anemia
Catin Perempuan Dengan Calon pengantin perempuan yang
/ Jumlah catin perempuan terdaftar di 100%
Anemia mengalami Anemia (Hb < 12 mg/dL)
KUA/Lembaga agama lain/PTSP x
100%
Jumlah absolut catin perempuan yang
Calon pengantin perempuan yang mengalami kekurangan gizi
Catin Perempuan Dengan
mengalami kekurangan gizi (IMT < 18,5 / Jumlah catin perempuan terdaftar di 100%
Kekurangan Gizi
dan/atau LiLA < 23,5 cm) KUA/Lembaga agama lain/PTSP x
100%
Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan
reproduksi calon pengantin (kespro catin).
Puskesmas yang mampu dan memberikan
pelayanan KB Pasca Persalinan dengan
metoda cara modern (AKDR/ pil/ suntik/
kondom/ MAL/ implan/ vasektomi) dilakukan Jumlah Puskesmas yang melaksanakan
Jumlah Puskesmas yang
Pelayanan kesehatan dalam kurun waktu 0-42 hari setelah ibu Kespro Catin / Jumlah Puskesmas
menyelenggarakan pelayanan 100%
reproduksi melahirkan. dalam wilayah Kabupaten Konawe
kesehatan usia reproduksi
KB Pasca Persalinan (KB PP) adalah Selatan x 100%

pelayanan KB yang diberikan kepada PUS


setelah persalinan sampai kurun waktu 42
hari, dengan tujuan untuk menjarangkan
kehamilan, atau mengakhiri kesuburan
INDIKATOR KINERJA CARA PERHITUNGAN
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL TARGET 2023
PROGRAM (FORMULA)
1. Pelayanan pada usia lanjut adalah
pelayanan yang dilaksanakan di Fasilitas jumlah kunjungan LANSIA /sasaran
100%
Pelayanan Kesehatan dan/atau UKBM LANSIA x 100%
Pelayanan kesehatan
pelayanan Lanjut Usia dan/atau kunjungan rumah.
lanjut usia
(LANSIA) Jumlah Puskesmas yang melaksanakan
(lansia)
2. Pelayanan Skrining faktor risiko pada usia Santun Lansia / Jumlah Puskesmas
lanjut adalah skrining yang dilakukan 100%
dalam wilayah Kabupaten Konawe
minimal 1 kali dalam setahun Selatan x 100%
1. pembinaan kesehatan lanjut usia
dilaksanakan secara terpadu dengan
pembentukan posyandu lansia jumlah posyandu lansia/jumlah Desa
  meningkatkan peran, koordinasi dan 100%
di setiap desa di wilayah kecamatan x 100%
integrasi dengan lintas program dan
lintas sektor.
Persentase Ibu Hamil Anemia Ibu hamil dengan kadar Hemoglobin Jumlah ibu hamil anemia / Jumlah ibu
Gizi 42
(Hb) kurang dari 11,0 g/dl hamil yang diperiksa Hb X 100%
Persentase Ibu Hamil Kurang Ibu hamil dengan risiko Kurang Energi
Energi Kronik (KEK) Kronik (KEK) yang ditandai dengan ukuran Jumlah ibu hamil risiko KEK / Jumlah
  14.5
Lingkar Lengan Atas (LiLA) kurang dari 23,5 ibu hamil yang diukur LiLA X 100%
cm
Cakupan Ibu Hamil yang Ibu hamil yang mendapatkan Tablet
Mendapat Tablet Tambah Tambah Darah (TTD) sekurangnya
Darah (TTD) Minimal 90 mengandung zat besi setara dengan 60 mg
Jumlah ibu hamil yang mendapat
Tablet Selama Masa besi elemental dan 0,4 mg asam folat yang
  minimal 90 Tablet Tambah Darah / 81
Kehamilan disediakan oleh
Jumlah ibu hamil yang ada X 100%
pemerintah minimal 90 tablet selama masa
kehamilan
Cakupan Ibu Hamil Kurang Ibu hamil dengan risiko Kekurangan Energi Jumlah ibu hamil KEK yang
  Energi Kronik (KEK) yang Kronik (KEK) yang ditandai dengan ukuran mendapat makanan tambahan / 80
Mendapat Makanan Tambahan Lingkar Lengan Atas (LiLA) kurang dari Jumlah sasaran ibu hamil KEK
INDIKATOR KINERJA CARA PERHITUNGAN
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL TARGET 2023
PROGRAM (FORMULA)
23,5 cm yang mendapat makanan tambahan
asupan zat gizi diluar makanan utama dalam yang ada X 100%
bentuk makanan tambahan pabrikan
Cakupan Ibu Nifas Ibu baru melahirkan sampai hari ke-42 yang
Mendapat Kapsul Vitamin mendapat 2 kapsul vitamin A yang
A mengandung vitamin A dosis 200.000
Jumlah Ibu nifas dapat kapsul vitamin A
  Satuan Internasional (SI), satu kapsul 73
/ Jumlah seluruh ibu nifas X 100%
diberikan segera setelah melahirkan dan
kapsul kedua diberikan minimal 24 jam
setelah pemberian pertama
Persentase Bayi dengan Berat
  Badan Lahir Rendah (berat Bayi baru lahir dengan berat badan kurang Jumlah bayi BBLR / Jumlah bayi baru 4.6
badan< 2500gram) dari 2500 gram lahir hidup yang ditimbang X 100%
Cakupan Bayi Baru Lahir Proses Menyusu Yang Dimulai Segera
Jumlah bayi baru lahir hidup Jumlah
Mendapat Inisiasi Menyusu Setelah Lahir Dengan Cara Kontak Kulit Ke
  bayi baru lahir hidup / Jumlah seluruh 58
Dini (IMD) Kulit Antara Bayi Dengan Ibunya Dan
bayi baru lahir hidup X 100%
Berlangsung Minimal 1 (Satu) Jam
Cakupan Bayi Usia Kurang Bayi usia 0 bulan 5 bulan 29 hari yang diberi Jumlah bayi kurang dari 6 bulan masih
dari 6 Bulan Mendapat ASI ASI saja tanpa makanan atau cairan lain mendapat ASI ekslusif / Jumlah bayi
  45
Eksklusif kecuali obat, vitamin dan mineral kurang dari 6 bulan yang di recall X
berdasarkan recall 24 jam 100%
Cakupan Bayi Usia 6 Bulan Bayi yang sampai usia 6 bulan yang hanya
Jumlah bayi usia 6 bulan mendapat ASI
Mendapat ASI Eksklusif diberi ASI saja tanpa makanan atau cairan
  ekslusif / Jumlah bayi usia 6 bulan X 40
lain kecuali obat, vitamin dan mineral sejak
100%
lahir
  Cakupan Balita 6-59 bulan Bayi umur 6 sampai 11 bulan yang mendapat Jumlah balita 6 − 59 bulan yang 87
mendapat Kapsul Vitamin A kapsul vitamin A berwarna biru dengan mendapat kapsul vit. A / Jumlah
kandungan vitamin A sebesar 100.000 Satuan balita 6 − 59 bulan X 100%
Internasional (SI) dan anak umur 12 sampai
59 bulan yang mendapat kapsul vitamin A
INDIKATOR KINERJA CARA PERHITUNGAN
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL TARGET 2023
PROGRAM (FORMULA)
berwarna merah dengan kandungan vitamin A
sebesar 200.000 SI
Cakupan Balita Gizi Kurang Balita usia 6 bulan sampai dengan 59 bulan
Mendapat Makanan Tambahan dengan kategori status gizi berdasarkan
indeks Berat Badan menurut Panjang Badan
(BB/PB) atau Berat Badan menurut Tinggi Jumlah balita gizi kurang mendapat
  Badan (BB/TB) memiliki Z-score -3 SD makanan tambahan / Jumlah seluruh 85
sampai kurang dari -2 SD yang yang balita gizi kurang X 100%
mendapat tambahan asupan gizi selain
makanan utama dalam bentuk makanan
tambahan pabrikan
Cakupan Kasus Balita Gizi Anak usia 0 - 59 bulan yang memiliki tanda
Buruk mendapat Perawatan klinis gizi buruk dan atau indeks Berat
Badan menurut Panjang Badan (BB/PB)
atau Berat Badan menurut Tinggi Badan Jumlah gizi buruk pada bayi 0 – 5
(BB/TB) dengan nilai Z-score kurang dari - bulan + balita 6 – 59 bulan yang
  84
3 SD atau LiLA < 11,5 cm pada balita usia mendapat perawatan / Jumlah
6 - 59 bulan yang di rawat inap maupun seluruh gizi buruk pada balita 0 – 59
rawat jalan di fasilitas pelayanan kesehatan
dan masyarakat sesuai dengan tata laksana
gizi buruk
Jumlah balita yg Jumlah balita kategori berat badan
Balita usia 6 – 59 bulan dengan kategori
mendapatkan suplementasi kurang mendapat taburia / Jumlah
  berat badan kurang (BB/U < - 2SD) yang 140000
gizi mikro balita kategori berat badan kurang X
mendapat suplementasi taburia
100%
Cakupan Balita yang di
Anak yang berusia 0 bulan sampai 59 bulan Jumlah balita ditimbang (D) / Jumlah
  Timbang Berat Badannya 70
yang ditimbang berat badannya (D/S) Balita yang ada (S) X 100%
(D/S)
Cakupan Balita memiliki Anak yang berusia 0 bulan sampai 59 bulan Jumlah balita memiliki buku KIA/KMS
  Buku Kesehatan yang memiliki buku berisi catatan kesehatan (K) / Jumlah Balita yang 70
IbuAnak(KIA)/Kartu ibu (hamil, bersalin dan nifas) dan anak (bayi ada (S) X 100%
INDIKATOR KINERJA CARA PERHITUNGAN
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL TARGET 2023
PROGRAM (FORMULA)
Menuju Sehat (KMS) (K/S) baru lahir, bayi dan anak balita) serta
berbagai informasi cara memelihara dan
merawat kesehatan ibu serta grafik
pertumbuhan anak yang dapat dipantau setiap
bulan atau kartu yang memuat kurva
pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks
antropometri berat badan menurut umur yang
dibedakan berdasarkan jenis kelamin.
Cakupan Balita ditimbang Anak yang berusia 0 bulan sampai 59 bulan
yang Naik Berat Badannya yang memiliki grafik berat badan mengikuti
(N/D) garis pertumbuhan atau kenaikan berat badan
pada bulan ini dibandingkan bulan
Jumlah balita naik berat badannya
sebelumnya sesuai standar. Persentase balita
  (N) / Jumlah seluruh balita yang 82
ditimbang yang naik berat badannya adalah
ditimbang (D) X 100%
jumlah balita yang naik berat badannya
terhadap jumlah balita yang ditimbang
dikurangi balita tidak ditimbang bulan lalu
dan balita baru dikali 100%.
Prevalensi berat badan Anak umur 0 sampai 59 bulan dengan
Jumlah balita berat badan kurang /
kurang (Berat badan kurang kategori status gizi berdasarkan indeks
  Jumlah balita yang ditimbang berat 15
dan sangat kurang) pada Berat Badan menurut Umur (BB/U)
badan X 100%
balita memiliki Z-score kurang dari - 2 SD
Prevalensi Stunting (pendek Anak umur 0 sampai 59 bulan dengan
dan sangat pendek) pada kategori status gizi berdasarkan indeks Jumlah balita pendek / Jumlah balita
  balita Panjang Badan menurut Umur (PB/U) atau yang diukur panjang/tinggi badan X 21.1
Tinggi Badan menurut Umur (TB/U) 100%
memiliki Z-score kurang dari -2 SD
  Prevalensi Wasting (Gizi Anak umur 0 sampai 59 bulan dengan Jumlah Balita Gizi Kurang / Jumlah 7.8
Kurang dan Gizi Buruk) pada kategori status gizi berdasarkan indeks balita yang diukur berat badan dan
balita Berat Badan menurut Panjang Badan panjang/tinggi badan X 100%
(BB/PB) atau Berat Badan menurut Tinggi
INDIKATOR KINERJA CARA PERHITUNGAN
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL TARGET 2023
PROGRAM (FORMULA)
Badan menurut Umur (BB/TB) memiliki Z-
score kurang dari -2 SD
Cakupan Remaja Putri Remaja perempuan berusia 12-18 tahun yang
mendapat Tablet Tambah bersekolah di SMP/SMA atau sederajat
Jumlah remaja putri mendapat TTD /
Darah (TTD) mendapat Tablet Tambah Darah (TTD)
  Jumlah seluruh remaja putri 12-18 52
seminggu sekali yang sekurangnya
tahun di sekolah X 100%
mengandung zat besi setara dengan 60 mg
besi elemental dan 0,4 mg asam folat
Cakupan Rumah Tangga Rumah tangga yang mengonsumsi garam
Mengonsumsi Garam dengan komponen utamanya Natrium Jumlah rumah tangga yang
Beriodium Klorida (NaCl) dengan penambahan Kalium mengonsumsi garam beriodium /
  84
Iodat (KIO3) dan apabila diuji dengan Jumlah rumah tangga yang diperiksa
larutan uji garam beriodium maka terjadi X 100%
perubahan warna menjadi ungu.
  Persentase Kabupaten/Kota Kabupaten/kota yang melaksanakan Jumlah kabupaten kota melaksanakan 70
melaksanakan Surveilans Gizi surveilans gizi adalah kabupaten/kota yang surveilans gizi / Jumlah
minimal 70% dari jumlah puskesmas Kabupaten/Kota X 100
melakukan kegiatan pengumpulan data,
pengolahan dan analisis data, serta diseminasi
informasi
1) Pengumpulan data adalah puskesmas di
wilayah kerja kabupaten/kota melakukan entry
data sasaran balita dan ibu hamil serta data
pengukuran melalui Sistem Informasi Gizi
Terpadu, rerata setiap bulan mencapai minimal
60% sasaran ibu hamil dan balita

2) Pengolahan dan analisis data adalah


puskesmas di wilayah kerja kabupaten/kota
melakukan konfirmasi dan identifikasi
penyebab masalah gizi pada seluruh balita gizi
INDIKATOR KINERJA CARA PERHITUNGAN
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL TARGET 2023
PROGRAM (FORMULA)
buruk

3) Diseminasi informasi adalah puskesmas di


wilayah kerja Kabupaten/Kota melakukan
penyusunan rencana kegiatan berdasarkan hasil
surveilans gizi dan di-upload ke dalam sistem
setiap triwulan
Persentase Puskesmas mampu Puskesmas mampu melakukan tatalaksana
Tatalaksana Gizi Buruk pada gizi buruk pada balita Balita Gizi buruk
Balita adalah balita usia 0-59 bulan dengan tanda
klinis gizi buruk atau indeks Berat Badan
menurut Panjang Badan (BB/PB) atau Berat
Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB)
Jumlah Puskesmas mampu tatalaksana
dengan nilai Z-score kurang dari -3 SD atau
  gizi buruk / Jumlah seluruh Puskesmas 20
Lingkar Lengan Atas <11,5cm bagi balita 6
X 100
– 59 bulan. adalah puskesmas dengan
kriteria: 1)   Mempunyai Tim Asuhan Gizi
terlatih, terdiri dari dokter, bidan/perawat,
dan tenaga gizi
2) Memiliki Standar Prosedur Operasional
tatalaksana gizi buruk pada balita
Promosi Kesehatan Prosentase desa yang Desa Yang melakukan   kegiatan yang jumlah Desa yang menerapkan 40%
menerapkan kebijakan germas mengajak masyarakat untuk melakukan 5 kebijakan Germas/ jumlah desa yang
(lima) Klaster Germas( Edukasi dan Prilaku ada X 100%
Hidup Sehat, Aktifitas Fisik, Pangan Sehat
dan Perbaikan Gizi, Deteksi Dini Penyakit,
Kesehatan Lingkungan ) dan
melibatkan unsur lintas sektor (OPD),
pendidikan (sekolah), UKBM (Posyandu,
Posbindu PTM, PosUKK, Pos Lansia, dll)
dan atau mitra potensial (dunia usaha,
INDIKATOR KINERJA CARA PERHITUNGAN
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL TARGET 2023
PROGRAM (FORMULA)
organisasi profesi, organisasi
kemasyarakatan, organisasi kepemudaan,
tokoh agama, tokoh masyarakat, LSM, dll)

Memiliki skrining kesehatan di tempat kerja


serta pembinaan kesehatan
tradisional.

Desa Yang Melaksanakan pembinaan


Posyandu Aktif dengqn kriteria
sebagai berikut
1. melakukan kegiatan rutin posyandu
minimal 10 kali pertahun ,
2. Memiliki Minimal 5 orang kader, yang
disahkan dengan surat Keputusan
Prosentase desa yang kepala Desa Jumlah Desa yang melaksanakan
  melaksanakan pembinaan 3. Cakupan Minimal 50 % , Pelayanan Pembinaan / jumlah desa yang ada 80%
posyandu aktif Program KIA, Gizi, Imunisasi x 100%
dan KB serta cakupan layanan ibu
hamil, bayi balita, remaja, lansia
dan usia produktif.
4. Posyandu memiliki alat Pemantauan
Pertumbuhan
5. Posyandu melakukan sekurang kurangnya
1 kegiatan pengembangan
Desa/kelurahan yang seluruh penduduknya
Persentase Desa / Kelurahan Jumlah desa/kelurahan yang sudah
tidak lagi melakukan praktek buang air
Kesehatan Lingkungan Stop Buang Air Besar terverifikasi SBS dibagi jumlah 50%
besar sembarangan dibuktikan melalui
Sembarangan (SBS) seluruh desa/kelurahan dikali 100%
proses verifikasi
Persentase Sarana Air SAM yang dilakukan tinjauan dokumen Jumlah SAM yang dilakukan
  70%
Minum Yang diawasi / RPAM (Rencana Pengamanan Air Minum), pengawasan eksternal oleh Dinas
INDIKATOR KINERJA CARA PERHITUNGAN
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL TARGET 2023
PROGRAM (FORMULA)
inspeksi kesehatan lingkungan dan diperiksa Kesehatan kab/kota dan KKP dalam
diperiksa kualitas air
kualitas air minumnya oleh Dinas Kesehatan satu tahun dibagi dengan jumlah
minumnya sesuai standar
Kabupaten/Kota dan KKP SAM yang ada di kali 100%
Fasyankes yang telah melaksanakan
pengelolaan limbah medis yang
melaksanakan pengurangan, pemilahan, Jumlah kumulatif Fasyankes (RS dan
Jumlah fasyankes yang
pewadahan, pengangkutan, penyimpanan dan Puskesmas) yang telah melaksanakan 26 ( 1 RS dan 25
  melakukan pngolahan
pengolahan akhir baik secara mandiri dengan pengelolaan limbah medis sesuai PKM)
Limba Medis sesuai standar
fasilitas yang memenuhi syarat dan atau standar
bekerjasama dengan pihak pengelola limbah
(pihak ke-3) yang memiliki izin
Jumlah TPP yang memenuhi syarat
TPP yang memenuhi syarat kesehatan adalah
Persentase Tempat Pengelolaan kesehatan berdasarkan hasil Inspeksi
TPP yang dilaksanaan pengawasan melalui
  pangan(TPP) yang memenuhi Kesehatan Lingkungan sesuai standar 50%
inspeksi Kesehatan Lin gkungan dan
syarat sesuai standar dalam kurun waktu 1 tahun dibanding
memenuhi syarat sesuai standar
jumlah TPP dikali 100%
Tempat dan fasilitas umum (TFU) adalah
lokasi, sarana, dan prasarana antara lain:
fasilitas kesehatan; fasilitas pendidikan;
Jumlah TFU (Sekolah, Pasar,
tempat ibadah; hotel; rumah makan dan usaha
Persentase tempat dan fasilitas Puskesmas) yang dilakukan
lain yang sejenis; sarana olahraga; sarana
  Umum ( TFU)yang dilakukan pengawasan dibagi jumlah seluruh 70%
transportasi darat, laut, udara, dan kereta api;
pengawasan sesuai standar TFU (Sekolah, Pasar, Puskesmas)
stasiun dan terminal; pasar dan pusat
yang terdaftar dikali 100 %.
perbelanjaan;pelabuhan, bandar udara, dan
pos lintas batas darat negara; dan tempat dan
fasilitas umum lainnya.
Angka kesakitan malaria (berdasarkan hasil
Jumlah kasus positive / jumlah <1 Per 1000 Penduduk
Malaria Api (annual parasite insidence) pemeriksaan lab & rdt) per 1000 penduduk
penduduk berisiko*1000 (100%)
dalam 1 tahun
  PR ( positive rate) Spr: jumlah slide darah yang di konfirmasi Jumlah slide positive / jumlah slide <5%
INDIKATOR KINERJA CARA PERHITUNGAN
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL TARGET 2023
PROGRAM (FORMULA)
positif yang ditemukan melalui kegiatan acd
dan pcd di suatu wilayah, di bandingkan
dengan julah slide yang diperiksa
diperiksa*100%
(konfirmasi lab positive dan negative).
Acd : kegiatan di luar gedung puskesmas.
Pcd : kegiatan di dalam gedung puskesmas
Jumlah penderita rata-rata pemeriksaan
sediaan darah malaria (rdt dan mikroskop) Jumlah slide yang diperiksa rdt &
Aber (annual blood
  di bandingkan dgn jumlah penduduk dalam mikroskop / jumlah penduduk 10%
examination rate)
1 tahun. Jumlah penduduk berisiko = berisiko*100%
jumlah penduduk keseluruhan
Kegiatan penyelidikan epidemiologi pada
semua kasus positive untuk mengetahui
Pe (penyelidikan klasifikasi asal penularan malaria dengan Jumlah kasus positive / jumlah kasus di
  100%
epidemiologi malaria) prinsip 1-2-5 (hari ke-1 di temukan, hari ke- pe * 100%
2 di intervensi dan hari ke-5 paling lambat
di intervensi)
Persentase kasus pneumonia balita yang
Persentase Pengobatan kasus ditemukan dan diberikan pengobatan
ISPA Jumlah penduduk usia balita*3,84% 50%
pneumonia sesuai standar antibiotik. Jumlah penduduk usia balita=10%
x jumlah penduduk

Jumlah ibu hamil yg di skrining hepatitis b :


Jumlah ibu hamil yg di
Hepatitis jumlah ibu hamil usia 1 s.d 9 bulan real di Jumlah sasaran ibu hamil *100% 100%
skrining hepatitis b
puskesmas

Jumlah sasaran yg disurvey kontak /


Survey kontak populasi Populuasi berisiko: keluarga pasien dengan jumlah sasaran populasi
100%
berisiko hasil peemeriksaan reaktif hbsag berisiko yang reaktif hbsag
* 100%
INDIKATOR KINERJA CARA PERHITUNGAN
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL TARGET 2023
PROGRAM (FORMULA)
Populasi berisiko adalah populasi kunci Jumlah sasaran yang diskrining hb/hc /
Jumlah populasi berisiko di
  (nakes,waria,lsl,wbp,penasun,mah jumlah sasaran populasi 100%
ddhbc
asiswa kesehatan) beiriko * 100%
Bayi yg di monitoring adalah bayi yang lahir Jumlah bayi di monitoring / jumlah bayi
  Monitoring bayi dari ibu reaktif hbsag pada usia 9 yg lahir dari ibu reaktif 100%
- 12 bulan hbsag * 100%
Pemberian hbig adalah pemberian hyperheb
Jumlah bayi yg diberi hbig/jumlah bayi
imunoglobulin pada bayi yang
  Pemberian HBIG yang lahir dari ibu reaktif 100%
lahir dari ibu reaktif hbsag segera
hbsag *100%
setelah lahir (<12 jam)
Trripel eliminasi penularan Tripel eliminasi : jumlah sasaran ibu hamil yg
hiv/aids, sifilis dan di skrining hiv/aids, sifilis dan
  Jumlah sasaran ibu hamil *80% 80%
hepatitis b dari ibu hepatitis b pada usia kehamilan 1
ke anak s.d 9 bulan
Pasien dengan gigitan hewan penular rabies Jumlah pasien meninggal lyssa / pasien
Rabies Kasus lyssa (ghpr) dan positif rabies tidak ada dengan gigitan hewan 0%
yang meninggal dunia penular rabies x 100%
Jumlah pasien dengan gigitan hewan
Pasien dengan gigitan hewan penular rabies
penular rabies (ghpr) /
dapat tertangani 100% dan
Penatalaksaan program pasien dengan gigitan
mendapatkan vaksin anti rabies
  pemberian vaksin hewan penular rabies (ghpr) 100%
sebanyak 3 kali dengan suntikan
anti rabies sudah tertangani dan
var i di hari 0, var ii di hari ke 7
diberikan vaksin anti rabies
dan var iii di hari ke 21
x 100%
100% jumlah populasi beresiko Jumlah orang dengan resiko terinfeksi
HIV/Aids dan IMS di screaning Setiap orang dengan resiko terinfeksi hiv hiv yang mendapatkan 100%
hiv/aids & ims mendapatkan pelayanan kesehatan
pelayanan sesuai standar
sesuai standar dalam kurun waktu
80% Ibu Hamil di screaning dalam kurun waktu 1 tahun /
  1 tahun 100%
Shypilis jumlah orang dengan resiko
INDIKATOR KINERJA CARA PERHITUNGAN
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL TARGET 2023
PROGRAM (FORMULA)
100% ODHA baru mendapat
terapi pencegahan 40%
TBC
100% jumlah orang yang hiv
(+) mendapat 100%
pengobatan terinfeksi hivdalam kurun
100% jumlah orang yang hiv waktu 1 tahun x 100%
(+) bertahan
100%
pengobatan arv
seumur hidup
Cakupan pengobatan Semua Jumlah semua kasus tuberkulosis yang diobati Jumlah semua kasus TB yang diobati
kasus TB yang di dan dilaporkan di antara perkiraan dan dilaporkan/perkiraan
TB 85%
obati(treatment jumlah semua kasus tuberkulosis jumlah semua kasus TB
coverage/TC=CDR (insiden) (insiden/target) x 100%
Jumlah semua kasus TB yang sembuh
Angka keberhasilan Jumlah pasien tuberkulosis semua kasus yang
dan pengobatan
pengobatan pasien sembuh dan pengobatan lengkap
  lengkap/Jumlah semua 90%
TB semua kasus diantara semua kasus tuberkulosis
kasus TB yang diobati dan
(Success Rate/SR) yang diobati dan dilaporkan
dilaporkan x 100%
Jumlah Orang Terduga TBC Yang
Mendapatkan Pelayanan
Persentase Jumlah Orang Terduga TBC Yang TBC Sesuai Standar Di
Pelayanan Kesehatan Orang Mendapatkan Pelayanan TBC Fasyankes Dalam Kurun
Terduga Sesuai Standar Diwilayah Waktu 1 Tahun / Jumlah 100%
Tuberkulosis Kerjanya Dalam Kurun Waktu 1 orang terduga TBC yang
Tahun ada di wilayah kerja pada
kurun waktu 1 tahun yang
sama X 100%
Jumlah kasus baru yang ditemukan pada jumlah kasus yang di temukan dalam
KUSTA CDR= Case Detection Rate) periode satu tahun per 100.000 satu tahun/ jumlah <5/100.000
penduduk penduduk dalam satu tahun
INDIKATOR KINERJA CARA PERHITUNGAN
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL TARGET 2023
PROGRAM (FORMULA)
yang sama * 100.000
Jumlah kasus terdaftar pada saat tertentu.
jumlah kasus terdaftar pada satu
angka ini menunjukan besarnya
tahun/jumlah penduduk
  Prevalensi Rate masalah di suatu daerah, <1/10.000
pada tahun yang
menentukan beban kerja dan
sama*10.000
sebagai bahan evaluasi
Angka kasus yang mengalami cacat tingkat ii
per 100. 000 penduduk. angka ini jumlah kasu baru dengan cacat tingkat
Angka Cacat Tingkat II( Grade dapat mereflesikan perubahan ii yang di teemukan pada
  <5%
2 Disability Rate) dalam deteksi dini kasus baru periode satu tahun/jumlah
dengan penekanan pada penduduk*100.000
penemuan kasus dini
Jumlah kasus anak (0-14) diantara kasus yang jumlah
kasus anak(0-14) yang
baru ditemukan pada periode satu ditemukan pada periode satu
  Proporsi Kasus Anak (0-14) tahun. dapat di pakai untuk tahun/jumlah kasus baru <5%
melihat penularan saaat ini dan yang ditemukan pada tahun
memperkirakaan kebutuha obat yang sama * 100 %
Jumlah kasus baru yang ditemukan diantara
jumlah kasus baru mb yang ditemukan
penderita baru pada periode satu pada periode satu
  Proporsi Mb tahun. angka ini dapat dipakai tahun/jumlah kasus baru < 50 %
untuk memperkirakan sumber yaang ditemukan dalam
penyebaran ineksi periode satu tahun * 100 %
jumlah kasus baru mb yang
Jumlah kasus baru mb pada periode kohort 1
menyelesaikan 12 dosis
Angka Kesembuhan ( Rft = tahun yang sama, yang
selama 12-18 bulan/ jumlah
Realase Fram meenyelesaikan pengobataan
  seluru kasus mb yang muli > 90%
Treatment) Rft tepat waktu (12 dosis dalam
mdt pada periode kohort
Rate Mb waktu 12-18 bulan) dinyataakan
satu tahun yang sama *
dalam presentase
100%
Angka Kesembuhan ( Rft = Jumlah kasus baru pb dari periode kohort 1 jumlah kasus baru pb yang
  > 90%
Realase Fram tahun yang sama, yang menyelesaikan 6 dosis
INDIKATOR KINERJA CARA PERHITUNGAN
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL TARGET 2023
PROGRAM (FORMULA)
selama 6-9 bulan/ jumlah
menyelesaikan pengobatan tepat
seluru kasus pb yang mulai
Treatment) Rft waktu( 6 dosis dalam waktu 6-9
mdt pada periode kohort
Rate Pb bulan) dinyatakan dalam
satu tahun yang sama*
presentase
100%
Jumlah Balita Diare Yang Di Obati
Sesuai Standar Dibagi
Persentase Pengobatan Kasus Persentase balita Diare Yang mendapatkan Seluruh Balita Diare Yang
DIARE Diare Sesuai Tatalaksana Standar Dengan Berkunjung Di Fasyankes 80%
Standar Pemberian Oralit dan Zink Dikali 100
angka kesakitan diare : 214/1000
penduduk
Capaian kinerja dalam menanganai semua
insiden Kasus DBD Kurang
penderita DBD sesua setandar di 10/ 100.000 X jumlah penduduk di
DBD dari 10/100.000 100%
wilayah kerjanya dalam kurun suatu daerah tertentu
jumlah penduduk
waktu satu tahun.
Jumlah kematian akibat penyakit DBD
Capaian kinerja dalam memberikan pelayanan
dalam priode tertentu di
Angka kejadian kematian kesehatan sesuai standar bagi
bagi dengan jumlah
akibat DBD/CFR penderita DBD sesuai setandar di 100%
penyakit terdiaknosa dalam
kurang dari 1 % wilayah kerjanya dalam kurun
priode waktu yang sama x
waktu satu tahun.
100%
jumlah penemuan penderita tifoid
cakupan penemuan penderita (suspek dan konfirmasi
demam thypoid Cakupan penemuan penderita demam thypoid lab) / jumlah target
THYPOID 100%
suspek + suspek + konfirmasi lab (+) penemuan penderita tifoid
konfirmasi lab (+) di wilayah tertentu di tahun
yang sama x 100%
jumlah kasus terdaftar pada saat tertentu. jumlah kasus terdaftar pada satu
FRAMBUSIA prevalensi rate <1/10.000
angka ini menunjukan besarnya tahun/jumlah penduduk
INDIKATOR KINERJA CARA PERHITUNGAN
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL TARGET 2023
PROGRAM (FORMULA)
masalah di suatu daerah,
pada tahun yang
menentukan beban kerja dan
sama*100.000
sebagai bahan evaluasi
jumlah kabupaten eliminasi filariasis
Kabupaten endemis adalah = kab. yg
persentasi kabupaten pada akhir tahun tertentu /
memiliki microfilaria rate >=1%.
menurunkan jumlah kabupaten endemis
kabupaten eliminasi filariasis
FILARIASIS prevalensi filariasis sebelum program <1%
adalah = apabila hasil evaluasi
microfilaria rate di eliminasi filariasis
tahun ke lima menunjukkan
bawah 1% dilaksanakan pada tahun
microfilaria rate < 1%kab.
yang sama) x 100%
% kasus filariasis yang di persentase kasus klinis yang di tangani
Kasus filariasi yang ditangani : kasus
tangani mencegah per tahun =jumlah kasus
filariasis yang di tangani untuk
dan membatasi klinis filariasis yang
mencegah dan membatasi
  kecacatan melalui ditangani pada kasus 90%
kecacatan melalui
penatalaksanaan tertentu / jumlah kasus
penatalaksanaan kasus klinis
kasus klinis klinis yg tercatat di tahun yg
filariasis
filariasis sama ) x 100%
% kasus filariasis yang di persentase kasus klinis yang di tangani
Kasus filariasi yang ditangani : kasus
tangani mencegah per tahun =jumlah kasus
filariasis yang di tangani untuk
dan membatasi klinis filariasis yang
mencegah dan membatasi
kecacatan melalui ditangani pada kasus 90%
kecacatan melalui
penatalaksanaan tertentu / jumlah kasus
penatalaksanaan kasus klinis
kasus klinis klinis yg tercatat di tahun yg
filariasis
filariasis sama ) x 100%
Pencatatan dan Pelaporan LB1 Puskesmas
Jumlah puskesmas yang melaporkan
Presentase pencatatan dan adalah Puskesmas yang
sesuai format LB1 /
LB-1 pelaporan LB1 melakukan pencatatan dan 100%
Jumlah Puskesmas se Kab.
Puskesmas Pelaporan LB1 sesuai format yang
KONSEL X 100%
berstandar program LB1
Persentase bayi usia 0-11 bulan Persentase anak usia 0-11bulan yang Jumlah bayi usia 0-11 bulan yang
Imunisasi 95%
yang mendapat mendapat imunisasi dasar lengkap mendapat imunisasi dasar
INDIKATOR KINERJA CARA PERHITUNGAN
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL TARGET 2023
PROGRAM (FORMULA)
lengkap yang terdiri dari:
satu dosis Hep B, satu dosis
meliputi 1 dosis Hepatitis B pada
BCG, empat dosisi Polio
usia 0-7hari, 1 dosis BCG 4 dosis
oral, Satu dosis IPV, tiga
Polio tetes (bOPV), 1 dosis Polio
Imunisasi Dasar dosis DPT-HB-Hib dan 1
suntik (IPV), 3 dosis DPT-HB-
Lengkap dosis Campak Rubela dalam
HIB, serta 1 dosis Campak Rubela
kurun waktu satu tahun
(MR) di satu wilayah dalam kurun
dibagi jumlah bayi usia 0-11
waktu 1 tahun
bulan selama kurun waktu
yang sama, dikali 100
Persentase anak usia 12-23 bulan yang sudah Jumlah anak usia12-23 bulan yang
mendapat imunisasi dasar lengkap sudah mendapat imunisasi
Persentase imunisasi dasar meliuti: 1 dosis Hepatitis B pada dasar lengkap berdasarkan
  lengkap pada anak usia0-7 hari, 1 dosis BCG, 4 hasil survei dibagi 95% 95%
usia 12-23 bulan Dosis Polio tetes, 1 dosis polio jumlah anak usia 12-23
suntik, 4 dosis DPT-HB-HIB, 2 bulan pada tahun survei
dosis MR dikali 100
  Persentase bayi usia 0-11 bulan Persentase anak usia 0-11 bulan yang Jumlah bayi usia 0-11 bulan yang 95%
yang mendapat mendapat imunisasi dasar antigen mendapat imunisasi dasar
antigen baru baru, meliputi imunisasi PCV dan PCV dosis terakhir dalam
imunisasi rotavirus sesuai dosis kurun waktu satu tahun,
jenis vaksin yang digunakan ditambah jumlah bayi usia
dalam kurun waktu satu tahun 0-11 bulan yang mendapat
imunisasi dasar rotavirus
dosis terakhir dalam kurun
waktu satu tahun, dibagi
80% (jumlah seluruh bayi
usia 0-11 bulan yang
menjadi sasaran introduksi
imunisasi PCV dalam kurun
waktu yang sama, ditambah
INDIKATOR KINERJA CARA PERHITUNGAN
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL TARGET 2023
PROGRAM (FORMULA)
jumlah seluruh bayi usia 0-
11 bulan yang menjadi
sasaran introduksi imunisasi
rotavirus dalam kurun
waktu yang sama) dikali
100%
Jumlah anak usia 12-24 bulan yang
mendapat imunisasi lanjutan
Persentase anak usia 12-24 bulan yang sudah
baduta (bayi usia di bawah 2 tahun)
mendapat
meliputi 1 dosis imunisasi
Persentase anak usia 12-24 imunisasi lanjutan baduta (bayi usia di bawah
DPTHB-HiB serta 1 dosis
bulan yang 2 tahun)
imunisasi Campak Rubela
  mendapat meliputi 1 dosis imunisasi DPT-HB-HiB serta 95%
di satu wilayah dalam
imunisasi lanjutan 1 dosis
kurun waktu 1 tahun, dibagi 90%
baduta imunisasi Campak Rubela di satu wilayah
jumlah anak usia 18-24
dalam kurun
bulan
waktu 1 tahun
dalam kurun waktu yang sama, dikali
100
Jumlah anak usia kelas 6 SD yang
ersentase anak usia kelas 6 Sekolah Dasar
mendapat imunisasi lanjutan
(SD)/MI/?sederajat yang sudah mendapat
lengkap yaitu: satu dosis imunisasi DT,
Persentase anak yang imunisasi
satu dosis imunisasi MR,
mendapatkan lanjutan lengkap meliputi: 1 dosis imunisasi
dua
  imunisasi lanjutan Difteri Tetanus 90%
dosis Td dalam kurun waktu satu tahun
lengkap di usia (DT), 1 dosis imunisasi Campak Rubela
dibagi jumlah anak usia
sekolah dasar (MR), 2 dosis
kelas
imunisasi Td di satu wilayah dalam kurun
6 SD/MI/Sederajat selama kurun waktu
waktu satu tahun
yang sama dikali 100
  Persentase wanita usia subur TT2+ : Ibu hamil yang telah mempunyai Jumlah ibu hamil yang sudah memiliki 90%
yang memiliki status T2 sampai status imunisasi T2+
status imunisasi dengan T5. (berdasarkan hasil skrining maupun
INDIKATOR KINERJA CARA PERHITUNGAN
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL TARGET 2023
PROGRAM (FORMULA)
pemberian selama masa
Persentase ibu hamil yang sudah memiliki kehamilan) dalam kurun waktu satu
status imunisasi tahun, dibagi jumlah ibu
T2+
T2+ di satu wilayah dalam kurun waktu satu hamil
tahu selama kurun waktu yang sama, dikali
100
Kasus Non Polio AFP rate per 100.000
anak < 15 tahun adalah
Kelumpuhan pada anak berusia< 15 tahun Kelumpuhan pada anak
Penemuan kasus non polia afp
yang bersifat layu ( flaceceid ) berusia < 15 tahun yang
   SURVEYLANS rate per 100.000 2/100.000 penduduk
terjadi secara akut mendadak dan bersifat layu ( Flaccid )
anak< 15 tahun
bukan disebabkan ruda paksa terjadi secara akut
(Mendadak) dan bukan,
disebabkan oleh ruda paksa
Kelumpuhan secara akut adalah
perkembangan kelumpuhan yang
berlangsung cepat (rapid
progressive) antara 1 - 14 hari
sejak terjadinya gejala awal ( rasa
nyeri, kesemutan,rasa tebal/kebas)
samapai kelumpuhan maksimal
Kelumpuhan flaccid adalah kelumpuhan yang
bersifat lunglai,lemas atau layuh
bukan karena kaku, atau terjadi
pernurunan tonus otot
Semua penderita berusia 15 Tahun atau lebih
diduga kuat sebagai poliomyelitis
oleh dokter, dilakukan tatalaksana
seperti kasus AFP
  Penemuankasus discarded kasus DISCARDED Campak adalah Penyakit Jumlah penemuan discarded campak ≥ 2/100.000 jumlah
INDIKATOR KINERJA CARA PERHITUNGAN
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL TARGET 2023
PROGRAM (FORMULA)
Akut yang disebabkan Morbili pada wilayah dan periode
campak virus di tandai dengan munculnya tertentu / Jml target Penduduk
bintik merah ( Ruam ) penemuan penderita * 100%
Setiap penderita suspek campak di konfirmasi
laboratorium di catat identitasnya  Jumlah suspek campak yang
Cbms setiap kasus campak secara individual ( individual ditemukan/jumlah suspek
  100%
periksa lab record ) : Nama, Umur, Jenis campak yang diperiksa Lab
Kelamin Status imunisasi dan *100%
Riwayat Sakitnya
SKDR adalah Sebuah sistem yang berfungsi
dalam mendeteksi adanya indikasi
KLB penyakit menular yang
dilaporkan secara mingguan
dengan berbasis komputer, yang
dapat menampilkan alert atau
sinyal kewaspdaan peringatan dini
Jumlah laporan mingguan SKDR
adanya peningkatan kasus
Ketepatan dan kelengkapan puskesmas yang terkirim ke
  penyakit melebihi ambang batas 100%
laporan skdr web SKDR / jumlah minggu
di suatu wilayah, dan ALert atau
dalam satu tahun* 100
sinyal peringatan dini yang
muncul pada ssitem bulan berarti
sudah terjadi KLB tetapi
merupakan pra-KLB yang
mengharuskan petugas untuk
melakukan respon cepat agar
tidak terjadi KLB.
Kasus yang dilaporkan dalam sistem
adalah kasus Baru

Kasus baru adalah orang sakit yang


datang ke fasilitas kesehatan
INDIKATOR KINERJA CARA PERHITUNGAN
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL TARGET 2023
PROGRAM (FORMULA)
dalam periode satu minggu
pelaporan dengan diagnosis
baru. Atau orang yang
berkunjung dengan
diagnosis yang sama, dan
pernah dinyatakan sembuh
sebelumnya. Kasus lama
adalah orang sakit dengan
penyakit yang sama dan
belum dinyatakan sembuh
pada minggu pelaporan
Kelengkapan laporan adalah jumlah
laporan yang masuk dibagi
dengan jumlah laporan yg
harus masuk dikali 100%
Ketepatan Laporan adalah laporan dari
unit pelapor yang masuk
tepat waktu kedalam sistem
pada hari senin atau selasa
pada minggu epidemiologi,
Minggu epidemiologi
adalah di mulai dari hari
Senin-Minggu
Respon Alert (Sinyal Jumlah Alert / Jumlah respon terhadap Alert Sinyal/Alert yang direspon adalah
Kewaspadaan) (Sinyal Kewaspadaan) jumlah alert yang disrespon
oleh puskesmas dibagi
julah alert yang muncul
dalam sistem pada periode
waktu tertentu ,Respon
terhadap jumlah Alert
INDIKATOR KINERJA CARA PERHITUNGAN
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL TARGET 2023
PROGRAM (FORMULA)
(Sinyal Kewaspadaan)
didalam sistem berupa Hasil
verifikasi alert dan validasi
data, upaya yang telah
dilakukan (Penyelidikan
Epidemiologi dan hasilnya
dan rencana tindak lanjut
kesehatan masyarakat bila
hasil verifikasi benar
ditemukan kasus.
Jenis Penyakit Berpotensi KLB (Diare
akut,Malaria
konfirmasi,Tersangka
Demam
Dengue,Pneumonia,Diare
Berdarah atau disentri,
Sindrom Jandis
Akut,Tersangkan
Chikungunya,Tersangka Flu
burung pada
manusia,Tersangka
Campak,Tersangka
Difteri,AFP (Lumpuh Layu
Mendadak), Kasus Gigitan
Hewan Penular
Rabies,Tersangka
Antraks,Tersangka
Leptospirosis,Tersangka
Kolera,Klaster penyakit
yang tidak lazim,Tersangka
meningitis/ensefalitis,Tersa
INDIKATOR KINERJA CARA PERHITUNGAN
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL TARGET 2023
PROGRAM (FORMULA)
ngka tetanus
neonatarium,Tersangka
Tetanus,ILI (Influenza Like
Illness), Tersangka HFMD
berupa tindak lanjut
penyelidikan epidemiologi
dan respon kasus
Jumlah puskesmas yang melapor tepat
Sistem surveilans epidemiologi penyakit
waktu sebelum tanggal 10 /
Ketepatan dan kelengkapan secara rutin dan terpadu sebagai
jumlah puskesmas yang ada
laporan stp bagian dari penyelenggaraan
diwilayah kerja konawe
survey epidimiologi kesehatan.
selatan * 100 %
Angka bebas jentik (ABJ) adalah persentase
rumah atau bangunan yang bebas
jentik, dihitung dengan cara
jumlah rumah atau
bangunan yang tidak ditemukan jentik dibagi Jumlah rumah atau bangunan yg tidak
dengan jumlah seluruh rumah atau ditemukan jentik/jumlah
SURVEYLANS Angka baku mutu Aedes ABJ
bangunan yang diperiksa dikali seluruh rumah atau ≥ 95%
VEKTOR ≥ 95%
100%. Yang bangunan yang di
dimaksud dengan bangunan antara lain periksa*100 %
perkantoran, pabrik, rumah susun,
dan tempat fasilitas umum yang
dihitung berdasarkan satuan ruang
bangunan/unit pengelolanya
Indeks Habitat Anopheles Indeks habitat Anopheles (IH_An) adalah Jumlah habitat yg positif larva <1%
(Ah_an) persentase habitat Anopheles/Jumlah seluruh
perkembangbiakan yang positif larva habitat yang diperiksa
Anopheles, dihitung dengan Anopheles x 100%
cara jumlah habitat yang positif larva
Anopheles dibagi dengan
INDIKATOR KINERJA CARA PERHITUNGAN
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL TARGET 2023
PROGRAM (FORMULA)
jumlah seluruh habitat yang diamati dikalikan
dengan 100%
Indeks habitat Culex (IH_Cx) adalah
persentase habitat perkembangbiakan yang
Jumlah Habitat yg positif larva
positif larva Culex, dihitung dengan cara
Indeks Habitat Culex Culex/Jumlah seluruh Habitat yang <5%
jumlah habitat yang positif larva Culex dibagi
diperiksa x 100%
dengan jumlah seluruh habitat yang diamati
dikalikan dengan 100%
Jumlah pengunjung usia 15–59 tahun
Capaian kinerja dalam memberikan pelayanan
mendapat pelayanan
skrining kesehatan warga negara
skrining kesehatan sesuai
berusia usia 15–59 tahun dinilai
standar dalam kurun waktu
Pelayanan Kesehatan pada dari persentase pengunjung usia
 PTM satu tahun / Jumlah warga 100%
Usia Produktif 15–59 tahun yang mendapat
negara usia 15–59 tahun
pelayanan skrining kesehatan
yang ada di wilayah kerja
sesuai standar di wilayah kerjanya
dalam kurun waktu satu
dalam kurun waktu satu tahun.
tahun yang sama. X 100%
Jumlah penderita hipertensi yang
mendapatkan pelayanan
Capaian kinerja dalam memberikan pelayanan
kesehatan sesuai standar
kesehatan sesuai standar bagi
dalam kurun waktu satu
penderita hipertensi, dinilai dari
tahun / Jumlah estimasi
Pelayanan Kesehatan Penderita persentase jumlah penderita
  penderita hipertensi 100%
Hipertensi hipertensi yang mendapatkan
berdasarkan angka
pelayanan kesehatan sesuai
prevalensi* kab/kota dalam
standar di wilayah kerjanya dalam
kurun waktu satu tahun
kurun waktu satu tahun.
pada tahun yang sama x
100%
Pelayanan Kesehatan Penderita Capaian kinerja dalam memberikan pelayanan Jumlah penyandang DM yang
  100%
Diabetes Melitus kesehatan sesuai standar bagi mendapatkan pelayanan
INDIKATOR KINERJA CARA PERHITUNGAN
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL TARGET 2023
PROGRAM (FORMULA)
kesehatan sesuai standar
dalam kurun waktu satu
penyandang DM dinilai dari
tahun / Jumlah penyandang
persentase penyandang DM yang
DM berdasarkan angka
(DM) mendapatkan pelayanan sesuai
prevalensi* DM nasional di
standar di wilayah kerjanya dalam
wilayah kerja dalam kurun
kurun waktu satu tahun.
waktu satu tahun pada tahun
yang sama x 100%
(1) Hitung persentase masing-masing
skrining : jumlah yang
mendapatkan skrining
(hipertensi, DM, obesitas,
stroke, jantung, PPOK,
Persentase penduduk sesuai kelompok sasaran kanker payudara, kanker
yang mendapatkan skrining PTM leher rahim, kelainan
Persentase penduduk sesuai
prioritas yaitu hipertensi, DM, refraksi, dan/atau otitis
kelompok usia
obesitas, stroke, jantung, PPOK, media Supurative Kronis
  yang dilakukan 80%
kanker payudara, kanker leher (OMSK) dalam 1 tahun
skrining PTM
rahim, katarak, dan kelainan dibagi jumlah sasaran
prioritas*
refraksi, tuli kongenital dan otitis masing-masing jenis
media Supurative Kronis (OMSK) skrining dikali 100.

(2) Hitung rata-rata persentase masing-


masing skrining : jumlah
persentase masing-masing
skrining dibagi 9
Jumlah kabupaten/kota yang
Persentase kabupaten/kota yang minimal 80% Jumlah puskesmas yang melaksanakan
melakukan
puskesmasnya melaksanakan PANDU PTM dalam kurun
  pelayanan terpadu 80%
Pelayanan Terpadu PTM waktu satu tahun
(Pandu) PTM di
(PANDU PTM)
>80% puskesmas
INDIKATOR KINERJA CARA PERHITUNGAN
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL TARGET 2023
PROGRAM (FORMULA)
Jumlah Puskesmas di wilayah kerja
dalam kurun waktu satu
tahun pada tahun yang sama
Jumlah penyandang hipertensi yang
Persentase penyandang tekanan sistol dan diastol
hipertensi yang Hipertensi terkendali jika tekanan darah turun dari pemeriksaan
  tekanan darahnya sistole <140 mmHg dan diastole sebelumnya dalam kurun 80%
terkendali di <90 mmHg waktu 1 tahun minimal 3
puskesmas/FKTP kali (3 bulan)
Seluruh peyandang hipertensi
Jumlah peyandang diabetes melitus
yang gula darah puasa <126
Persentase peyandang diabetes mellitus yang mg/dl atau gula darah 2 jam
Persentase penyandang pp nya <200 mg/dl
gula darah puasa <126 mg/dl atau
diabetes mellitus sebanyak minimal 3 kali (3
gula darah 2 jam pp nya <200
  yang gula darahnya bulan) atau HbA1c <7% 80%
mg/dl sebanyak minimal 3 kali (3
terkendali di minimal 1 kali dalam kurun
bulan) atau HbA1c <7% minimal
puskesmas/FKTP waktu 1 tahun
1 kali dalam kurun waktu 1 tahun
Jumlah seluruh peyandang diabetes
melitus
Jumlah kumulatif kabupaten/kota
memiliki peraturan daerah
Jumlah kabupaten/kota yang memiliki
Jumlah kabupaten/kota yang tentang Kawasan Tanpa
peraturan daerah tentang Kawasan
melakukan Rokok dan atau terdapat
  Tanpa Rokok dan atau 40%
Kawasan Tanpa lebih dari 40% tatanan yang
menerapkan Kawasan Tanpa
Rokok (KTR) memenuhi indikator
rokok dilebih dari 40% tatanan.
penerapan KTR (3 dari 7
tatanan)
INDIKATOR KINERJA CARA PERHITUNGAN
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL TARGET 2023
PROGRAM (FORMULA)
Jumlah Kabupaten/kota yang Jumlah kumulatif kabupaten/kota
Jumlah kabupaten/kota yang memiliki lebih
melakukan dengan lebih dari 40%
dari 40% puskesmas yang
  pelayanan UBM puskesmas yang 40%
menyelenggarakan Layanan
(Upaya Berhenti menyelenggarakan Layanan
Upaya Berhenti Merokok.
Merokok) Upaya Berhenti Merokok
Jumlah ODGJ berat yang mendaptkan
Pelayanan sesuai standar di
Fasilitasi pelayanan berupa
Pemeriksaan Kesehatan
JIwa (Pemeriksaan status
Orang dengan gangguan jiwa berat
mental &
Pelayanan Kesehatan merupakan penderita Skizofrenia
1. Persentase ODGJ berat yg Wawancara).memberi
orang dengan dan Psikotik Akut yang
mendapatkan Informasi & 100%
gangguan mendapatkan penanganandi
Layanan Edukasi,tatalaksana
Jiwa Berat fasilitas kesehatan (Puskesmas,
Pengobatan dana tau
Klini, RSU dan RSJ)
melakukan rujukan Bila Di
perlukan
Jumlah sasaran Estimasi ODGJ
Berat di wilayah Kerja X 100%
Jumlah Penduduk usia 15 tahun atas
2. Persentase Penduduk Usia Penduduk Usia >15 yang Beresiko masalah dengan Resiko Masalah
15 tahun ke Atas kesehatan jiwa,Mendapatkan Keswa yang diScrening
Dengan Resiko pelayanan Screaning GME & GME dan Depresi kurun
masalah Kesehatan Depresi (mengunakan Form SDQ waktu satu tahun 60%
Jiwa Yang untuk Sekolah & SRQ Untuk
mendapatkan Umum) Serta layanan Konseling Jumlah sasaran estimasi Penduduk Usia
Screning GME & dan/Atau Rujukan dan/Atau >15 tahun yang Beresiko
Depresi Penanganan Lanjutan. Masalah Kesehatan Jiwa Di
Wilayah dalam X 100%
Kesehatan Kerja dan Pelaksanaan K3 internal di Puskesmas yang memiliki: Jumlah pelaksanaan K3 internal /Jumlah 100%
INDIKATOR KINERJA CARA PERHITUNGAN
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL TARGET 2023
PROGRAM (FORMULA)
1.  SOP K3
2.  Jalur evakuasi
3.  Penggunaan APD
4.  Simulasi dan ketersediaan APAR
5.  Pemetaan identifikasi bahaya dan faktor
risiko fasyankes
6.  Pelayanan penyakit akibat kerja bagi keseluruhan pelaksanaan K3
Olahraga Puskesmas
pekerja internal x 100 %
7.  Pelayanan penyakit akibat kerja bagi
petugas
8.  Deteksi dini Penyakit Tidak Menular dan
pencegahan Penyakit Menular
pada petugas
Jumlah pos UKK yang terbentuk
Pembentukan Pos UKK pada pekerja sektor
minimal 2 pos UKK di
  Pembentukan pos UKK informal yang ada di wilayah 100%
setiap wilayah kerja
kerja Puskesmas.
puskesmas
Pembinaan kesehatan kerja berupa kegiatan:
Jumlah POS UKK yang dibina (Paling
1.  Sosialisasi sedikit 1 (satu) dari kegiatan
  Pembinaan Pos UKK 2.  Penyuluhan pembinaan kesehatan 100%
3.  Fasilitasi kegiatan pengendalian risiko kerja) /Jumlah Pos UKK
yang dibentuk) x 100 %

Jumlah Perusahaan / tempat kerja Jumlah perusahaan/tempat kerja yang


Perusahaan / tempat kerja melaksanakan GP2SP yakni: melaksanakan paling sedikit
  melaksanakan 100%
1.kebijakan terkait GP2SP 1(satu) dari kegiatan
GP2SP
2.Menyediakan ruang ASI GP2SP.
INDIKATOR KINERJA CARA PERHITUNGAN
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL TARGET 2023
PROGRAM (FORMULA)
3.Memberikan cuti melahirkan
4.Memberikan kesempatan untuk memerah
ASI
5.Memberikan tablet Fe pada pekerja
perempuan
6.Memberikan tambahan makanan untuk
pekerja perempuan hamil dan
menyusui
7.Memberikan makanan untuk pekerja
perempuan yang lembur
8.Pemeriksaan pekerja perempuan hamil
9.Perlakuan khusus ibu hamil

10.Pelayanan KB

11.Melakukan medical check up


  Pemetaan distribusi dan 1.  Peta distribusi dan sebaran penyakit pada Jumlah peta distribusi penyakit dan peta 100%
sebaran penyakit masyarakat di wilayah kerja potensi bahaya kesehatan di
pada masyarakat di Puskesmas yaitu distribusi dan wilayah kerja psukesmas
wilayah kerja sebaran penyakit terbanyak
Puskesmas dan sehingga menjadi permasalahan
peta potensi bahaya kesehatan prioritas di wilayah
kesehatan kerja di kerja Puskesmas, seperti sebaran
wilayah kerja penderita HIV, TBC, anak
Puskesmas stunting, dll.
INDIKATOR KINERJA CARA PERHITUNGAN
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL TARGET 2023
PROGRAM (FORMULA)

2.  Peta potensi bahaya kesehatan kerja di


wilayah kerja Puskesmas yaitu
peta wilayah wilayah kerja
dengan lokasi tempat kerja formal
dan informal, serta dilengkapi
dengan identifikasi potensi
bahaya utama pada setiap jenis
tempat kerja. Yang dimaksud
potensi bahaya utama adalah
potensi bahaya dengan risiko
paling tinggi dinilai dari dampak
terhadap kesehatan pekerja dan
dampak terhadap kesehatan
masyarakat.

Pelaksanaan kesehatan olahraga di dalam


gedung Puskesmas berupa :

1.  Perencanaan Jumlah pelaksanaan kesehatan olahraga


Pelaksanaan kesehatan internal /Jumlah
  olahraga internal di 2.  Peregangan, keseluruhan pelaksanaan 100%
Puskesmas kesehatan olahraga internal
3.  Senam bersama setiap 1 minggu sekali x 100 %

4.  Pembinaan kebugaran jasmani bagi


pegawai Puskesmas
Pembinaan kelompok olahraga yakni: Jumlah kelompok olahraga yang
Pembinaan kelompok olahraga 1.  Latihan fisik Ibu hamil dibina /Jumlah kelompok
  100%
pada masyarakat 2.  Latihan fisik Lansia, olahraga diwilayah kerja
3.  Pembinaan kebugaran jasmani pada puskesmas x 100%
INDIKATOR KINERJA CARA PERHITUNGAN
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL TARGET 2023
PROGRAM (FORMULA)
kelompok anak sekolah dan
madrasah
4.  Pembinaan kelompok masyarakat yang
melakukan aktivitas fisik
5.  Pembinaan kebugaran jasmani pada
Aparatur Sipil Negara (ASN)
tingkat Kecamatan.
Pembinaan kebugaran jasmani jemaah haji
Pembinaan kebugaran jasmani berupa kegiatan pengukuran Jumlah Jemaah haji yang dibina/Jumlah
100%
jemaah haji. jasmani jemaah haji di wilayah Jemaah haji x 100%
  kerja Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai